1. Identitas pasien
a. Nama : Ny. K
b. Umur : 47 Tahun
c. Agama : Hindu
d. Jenis kelamin : Perempuan
e. Status perkawinan : Menikah
f. Pendidikan : SD
g. Pekerjaan : IRT
h. Suku Bangsa : Bali
i. Alamat : Denpasar, Bali
j. Tanggal pengkajian : 10 Agustus 2020
k. Diagnosa Medis : Hipertensi
2. Komposisi Keluarga
1 Tn. A L / 48 th Suami SD
Keterangan
: Laki – Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis Perkawinan
: Garis serumah
: Pasien
4. Status Kesehatan saat ini
a. Keluhan utama : Nyeri
b. Riwayat Keluhan
Pasien mengatakan memiliki penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Saat ini Ny.
K tidak mengkonsumsi obat-obatan secara rutin. Pasien mengatakan sering pusing dan
merasa sakit pada bagian tengkuknya. Pasien mengatakan rasa nyeri yang dirasakan
terkadang mengganggu aktivitasnya. Pasien mengatakan nyeri dirasakan saat terlalu
banyak melakukan aktivitas (P), Nyeri terasa seperti mencengkram (Q), Pasien
mengatakan nyeri di tengkuk (R), Pasien mengatakan skala nyeri 3 (S), Nyeri yang
dirasakan hilang timbul (T), Wajah pasien tampak meringis saat menahan nyeri.
7. Pola Bio-Psiko-Sosial-Kultural-Spiritual
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien jarang berobat ke fasyankes. Pasien mengatakan tidak akan berobat ke dokter
jika sakitnya tidak parah karena saat ini pasien merasa baik-baik saja.
b. Pola Nutrisi dan Metabolik
Saat ini pasien mengatakan makan dan minum seperti biasa dan tidak ada masalah
dengan nafsu makan
c. Pola Eliminas
Pasien tidak ada masalah dalam BAB dan BAK
d. Pola Aktivitas
Tabel 1 Pola Aktivitas
Do:
1. Pasien tampak kebingungan jika ditanya
tentang penyakit hipertensinya
2. TD = 150/80 mmHg
C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis dibuktikan dengan pasien mengatakan sering pusing dan merasa sakit
pada bagian tengkuknya, rasa nyeri yang dirasakan terkadang mengganggu aktivitasnya, nyeri dirasakan saat terlalu banyak
melakukan aktivitas, nyeri terasa seperti mencengkram di tengkuk dengan skala 3 (0-10), nyeri yang dirasakan hilang timbu.
Wajah pasien tampak meringis saat menahan nyeri.
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi tentang hipertensi dibuktikan dengan pasien tidak tahu
tentang penyakit hipertensi yang dialaminya, pasien tidak dapat menyampaikan upaya pencegahan hipertensi, pasien tidak
memeriksakan kesehatannya ke fasyankes terdekat, pasien tidak dapat menyampaikan upaya penanggulangan hipertensi, pasien
tampak kebingungan jika ditanya tentang penyakit hipertensinya dan TD = 150/80 mmHg
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
DO: -
DO:
Pasien tampak tenang dan nyaman, wajah
tidak meringis
DO:
Pasien tampak tenang dan nyaman, wajah
tidak meringis
DO:
Pasien tampak antusias
2 Senin, 10 12.50 2 Menyediakan materi dan media DS: Aridewi
Agustus WITA pendidikan kesehatan dan memberikan Pasien mengatakan dapat menerima informasi
2020 edukasi tentang hipertensi dengan baik
DO:
Pasien tampak antusias menyimak
DO:
Pasien tampak mengerti dan paham
DO:
Pasien dapat mempraktekkan cara membuat
air rebusan daun selederi untuk mengontrol
tekanan darah
13.00 2 Evaluasi pemahaman pasien tentang DS: Aridewi
WITA hipertensi dan cara menaggulanginya Pasien dapat menjelaskan tentang tekanan
darah tinggi, tanda gejala dan cara membuat
air rebusan daun selederi untuk mengontrol
tekanan darah
DO:
Pasien tampak mengerti dan paham dengan
penjelasan perawat
F. EVALUASI
No Tgl Jam No. Evaluasi Paraf
Dx
1 Senin, 10 13.00 1 S: Aridewi
Agustus WIT Pasien mengatakan nyeri berkurang dari skala 3
2020 A menjadi 1 (0-10)
O:
Pasien tampak tenang, wajah tidak meringis
menahan nyeri
A:
Nyeri akut teratasi
P:
Pertahankan kondisi pasien
2 Senin, 10 13.00 2 S: Aridewi
Agustus WIT Pasien mengatakan sudah memahami tentang
2020 A hipertensi, tanda gejala dan cara menanganinya
O:
Pasien dapat menjelaskan cara membuat air
rebusan daun selederi untuk mengontrol tekanan
darah
A:
Defisit pengetahuan teratasi
P:
Pertahankan kondisi pasien