g. Nyeri kenyamanan
Gejala: Fase akut dari nyeri (disertai tidak disertai pembengkakan jaringan
lunak pada sendi). Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pada pagi hari).
h. Keamanan
Gejala Kulit mengilat, tegang: nodus subkutaneus. Lesi kulit, ulkus kaki,
kesulitan dalam menangani tugas pemeliharaan rumah tangga. Demam ringan
menetap, kekeringan pada mata, dan membran mukosa.
i. Interaksi sosial
Gejala Kerusakan interaksi dengan keluarga/orang lain, perubahan peran
isolasi.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat ditemukan pada klien rumatoid arthritis
(Doengoes, 2000) adalah sebagai berikut:
a. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan distensi jaringan oleh akumulasi
cairan/proses inflamasi, destruksi sendi.
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal. nyeri
ketidaknyamanan, intoleransi terhadap aktivitas atau penurunan kekuatan otot.
c. Gangguan citra tubuh perubahan penampilan peran berhubungan dengan
perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan
penggunaan energi atau ketidakseimbangan mobilitas.
d. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal,
penurunan
e. kekuatan, daya tahan, nyeri saat bergerak atau depresi.
C. Rencana Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan pada klien artritis reumatoid di bawah ini, disusun berdasarkan
diagnosis keperawatan, tindakan keperawatan, dan rasionalasis (Doenges, 2000).
Kriteria Hasil:
• klien melaporkan penurunan nyeri.
• menunjukkan perilaku yang lebih relaks.
• memperagakan keterampilan reduksi nyeri yang dipelajari dengan
• peningkatan keberhasilan.
• Skala nyeri 0-1 atau teradaptasi.
b. Diagnosa Keperawatan: Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
deformitas skeletal. nyeri ketidaknyamanan, intoleransi terhadap aktivitas atau
penurunan kekuatan otot.
Tujuan: Klien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya.
Kriteria Hasil :
• Klien dapat ikut serta dalam program latihan.
• Tidak terjadi kontraktur sendi.
• Bertambahnya kekukatan otot.
• Klien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas,
• mempertahankan koordinasi mobilitas sesuai tingkat optimal.
c. Diagnosa Keperawatan: Gangguan citra tubuh perubahan penampilan peran
berhubungan dengan perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas
umum, peningkatan penggunaan energi atau ketidakseimbangan mobilitas.
Tujuan: Klien mampu mengimplementasikan pola koping yang baru dan
mengungkapkan serta menunjukkan terhadap penampilan.
Kriteria Hasil :
• Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam kemampuan untuk
menghadapi penyakit, perubahan pada gaya hidup, dan kemungkinan
• keterbatasan.
• Menyusun rencana realistis untuk masa depan.
• Klien menerima perunbahan citra tubuh.
• Klien berpartisipasi dalam berbagai aspek perawatan dan dalam
• pengambilan keputusan tentang perawatan.
Kelompok 2
Stikes Muhammadiyah
Lhokseumawe
Daftar Pustaka
• Afriyanti, F.N. (2009). Tingkat pengetahuan lansia
tentang penyakit rheumatoid arthritis. Jakarta.
• Adventus, M. (2019) Buku Ajar Promosi Kesehatan.
Jakarta: UKI.
• Daud R., 2010, Diagnosis dan Penatalaksanan
Arthritis Rheumatoid, Skripsi,. Fakultas
Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.
Thanks