Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

LANSiA DENGAN REMATOID


ATRITIS

KELOMPOK 10
NUR AZIZAH
RATMI HAYATI
SRI DAYANTI
SYAHWANDI

A.Definisi

Artritis rematoid adalah suatu penyakit autoimun dimana


persendian( biasanya sendi tangan dan kaki ) secara simetris
mengalami peradangan ,sehingga terjadi pembengkakan ,nyeri
dan sering kali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam
sendi.
Arthritis rheumatoid merupakan penyakit inflamasi sistemik kronis
yang tidak diketahui penyebabnya ,dikarakteristikkan oleh
kerusakan dan poliferasi membrane synovial yang menyebabkan
kerusakan pada tulang sendi ,ankilosis, dan deformitas.
B. Anatomi dan fisiologi
-Tulang
-Otot
-kartilago
-Ligament
-Tendon
-Fasia
-Bursae
-Persendian GO BACK TO AGENDA PAGE
C. Etiologi
1. mekanisme IMUN (antigen-antibody)
seperti interaksi antara IGC dan faktor
rematoid
2. gangguan metabolis
3. genetik
4. Faktor lain : nutrisi dan faktor lingkungan

GO BACK TO AGENDA PAGE


D.Patofisiologi
Pada penyakit Reumatoid Artritis terdapat 3
a.stadium yaitu : a.stadium sinovisis
pada stadim ini terdapat perubahan dini pada
jaringan sinovial yang ditandai hiperemi,edema
karena kongesti,nyeri pada saat istirahat maupun
saat bergerak,bengkak dan kekakuan.
b.stadium destruksi
pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada
jaringan sinovial juga pada jaringan sekitarnya yang
ditandai adanya kontraksi tendon.
c.stadium deformitas
pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif
dan berulang kali ,deformitas dan gangguan fungsi
E.Tanda dan gejala
1. bengkak ( rheumatoid nodule).
2. kekakuan pada sendi terutama setelah
bangun tidur pada pagi hari.
3. terbatasnya pergerakan.
4. sendi-sendi terasa panas.
5. demam ( pireksia).
6. Anemia.
7. berat badan menurun.
8. kekuatan berkurang.
9. tampak warna kemerahan disekitar
sendi.
10. perubahan ukuran pada sendi dari
ukuran normal.
F. pemeriksaan diagnostik
1. Faktor reumatoid : positif 80-95 % kasus.
2. Fiksasi lateks : positif pada 75 % dari kasus –kasus
khas.
3. Reaksi-reaksi aglutinasi : positif pada lebih dari 50 %
kasus khas.
4. LED : umumnya menigkat pesat (80-100 mm/h)
mungkin kembali normal sewaktu gejala meningkat.
5. Protein C-reaktif: positif selama masa eksaserbasi.
6. SDP : meningkat pada waktu timbul proses inflamasi.
7. JDL : Umumnya menunjukkan anemia sedang.
Lg (lg M dan lg G ) : peningkatan besar menunjukan
proses autoimun sebagai penyebar AR
G. Penatalaksanaan umum
1. Pemberian terapi
2. Pengaturan aktivitas dan
istirahat
3. Kompres panas dan dingin
4.Diet
5. Pembedahan
Add a main point Add a main point

1.
Briefly elaborate on what you want to discuss. Briefly elaborate on what you want to discuss.

H. penatalaksanaan medik
1. Pendidikan
2. Istirahat
3. Latihan : pada saat pasien tidak merasa lelah atau inflamasi berkurang ,ini bertujuan
untuk mempertahankan funsi sendi pasien.
4. Termoterapi.
5. Gizi yaitu dengan memberikan gizi yang tepat.
6. Pemberian obat-obatan
a) Anti inflamasi non steroid (NSAID ) contoh :aspiri yang diberikan pada dosis
yang telah ditentukan.
Obat-obatan untuk rheumatoid artritis
3. Latihan : pada saat pasien tidak merasa lelah atau inflamasi berkurang ,ini
bertujuan untuk mempertahankan funsi sendi pasien.
4. Termoterapi.
5. Gizi yaitu dengan memberikan gizi yang tepat.
6. Pemberian obat-obatan :
a) Anti inflamasi non steroid (NSAID ) contoh :aspiri yang diberikan pada dosis yang
telah ditentukan.
Obat-obatan untuk rheumatoid artritis
F. Komplikasi
1. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan
lain seperti adanya proses granulasi dibawah
kulit yang disebut subkutan nodule.
2. Pada otot dapat terjadi myosis yaitu proses
granulasi jaringan otot.
3. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli.
4. Terjadi splenomegali.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai