Nim : PO7124320066
kelas : 3B
Pokok Bahasan : penyuluhan kesehatan penyakit rematikSub Pokok Bahasan : pencegahan dan
penanggulangan penyakit rematik
Hari/tanggal :
A.Analisis Situasi
B.Tujuan
1.Tujuan Intruksional Umum Diharapkan peserta mengerti dan mengenal penyakit rematik2.
C.METODE
1.Ceramah
2.Tanya jawab
D.MATERI
1. Laptop
2. LCD + layar
1. Pembukaan
2. Memberi salam
3. Menjelaskan tujuan
4.Menjawab salam
Kegiatan inti
PENUTUP
memperaktikkan senam
G.KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Standar
A. Kesiapan peserta mengikuti penyuluhan tentang penyakit rematik
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yangdirencanakan.
b. Perawat dan peserta kooperatif dan aktif dalam mengikuti penyuluhan.
C. Patofisiologi
Proses patofisiologi yang rumit pada rheumatoid arthritisadalah reaksi tipe II (imune compleks)
dan tipe IV (sel mediated).Jika tidak dapat dicegah, perubahan patologik pada rematoid
arthritismelalui 4 tahap, yaitu: synovitis, pannus formation, fibrous ankylosisdan bony ankylosis
proliferative (berkembang buak), yang berawal dalam kapsulsendi, terutama di dalam membran
sinovial (synovitis). Jaringan mengental dalam edema dan kongesti.
Tahap 1 : melibatkan sendi mengalami imflamasi dengan tipe inflamasi yang proliferative
(berkembang buak), yang berawal dalam kapsul sendi, terutama di dalam membran sinovial
(synovitis). Jaringan mengental dalam edema dan kongesti
Tahap 2: panus berkembang secara bertahap. Lapisan jaringan yang terinflamasi ini
menghasilkan jaringan yang berisi butiran halus yang berasal dari membran synovial berlanjut
sampai ke permukaan sendi di bagian dalam sendi. Sendi ini jadi terlihat kemerah-merahan,
kasardan melekat rapat sekali dengan dasar kartilago oleh pernyerbuan dan pemecahan,
dengan mengganggu nutrisi kartilago. Bertambahnya kerusakan memungkinkan terjadinya
butiran halus pannus yang berkembang pada area yang berekatan dan dalam tulang
suchondrial,dengan lebih parah lagi merusak/ menghancurkan kapsul send isebuah tulang
subchondrial.
Tahap 3:Fibrous ankylosis, dengan subluxation dan penyimpangan darisendi yang dipengaruhi,
jaringan yang berisi butiran halus menjadi diserang dengan jaringan kasar fibrous dan diubah
menjadi jaringan parut (scar) yang menghambat atau mencegah pergerakan sendi.
Tahap 4:Bony ankylosis (penyatuan tulang yang tetap) itu bisa berkembang seperti jaringan
fibrous mengeras dan mengubahnyamenjadi jaringan osseous.
D. Tanda dan Gejala Sebagai pedoman umum yang dipakai kriteria dari ARA (American
Reumatism Assosiation) untukmenegakkan diagnosa adalah:
1.Adanya rasa kaku pada pagi hari (morning stiffness), penderitamerasa kaku dari bangun
tidur sampai sekurang-kurangnya 2 jam bahkan kadang-kadang sampai jam 11 rasa kaku
tersebut mulai berkurang
2.Pembangkakan pada pembesaran tulang (Hyper ostosis) berlangsung sekurang-kurangnya 6
minggu.
3.Nyeri sendi yang terkena bila digerakkan (joint terdenness onmoving) sekurang-kurangnya
didapati satu sendi.
4. Nyeri pada sendi bila digerakkan (pada sendi terkena), sekurang-kurangnya pada sebuah
sendi yang lain.
5.Poli arthritis yang simetris dan serentak (symetrical poliarthritissimultaneously), serentak
disini diartikan jarak antara sakit padasatu sendi disusul oleh sendi yang lain harus kurang dari 6
minggu.
6.Didapati adanya nodulus rheumatikus subkutan
7.Didapati adanya kelainan radiologik pada sendi yang terkena,sekurang-kurangnya dengan
kalsifikasi.
8.Test factor rema positif (Rheuma factor test positif)
9.pengendapan mucin yang kurang pekat (poor mucin clot)
10.Didapati gambaran histologik pada jaringan sinovial sedikitnya 3 dari yang tersebut di bawah
ini
· Proliserasi jaringan sinovial
· Adanya pusat-pusat/ kelompok sel mati (central necrose)·
. Deposit-deposit/ timbunan sel fibrin.·
. Adanya sebukan sel-sel radang menahun dan mendadak
11. Didapati gambaran histologik yang khas dari sayatan melintang benjolan rema sekurang-
kurangnya 3 dari yang tersebut dibawah ini:
· Adanya daerah-daerah sel yang mati terletak ditengah-tengah
·Dikelilingi dengan sel-sel yang berproliferasi yang berjajarmembentuk gambaran jeruji
sepeda
·Didapati sel fibrosis dibagian tepinya
· Adanya sebukan sel-sel radang mendadak dan menahun
Sering penderita mengeluh rasa sakit dan pembengkakkan padasendi-sendi kecil (jari
tangan) dimulai sendi metakarpofalangealdan disertai dengan bengkak yang khas pada
pergelangan tangan bagian dorsal.
E. Pemeriksaan Diagnostik Ada 3 macam test yang dapat dan biasa dilakukan pada rematoid
arthritisguna menegakkan diagnosa pasti yaitu:
1. Pemeriksaan patologi anatomia (PA)
·adanya hipertrofi dari villi pada sendi, penebalan jaringan sinovial,adanya sebukan sel-
sel radang mendadak dan menahun, jaringanfibrosit dan pusat-pusat nekrosis.
2. Pemeriksaan laboratorium
·Test faktor remu (RF), biasanya positif pada 70-80% penderita RA terutama bila RA
masih aktif
· C-reactive protein; biasanya positif pada penderita RA sejenisnya
·Laju endap darah (LED) biasanya meninggi pada RA
·Sering dijumpai lekositosis
·Anemia akibat adanya inflamasi yang kronik
·Pada hitung jenis leukosit, polimorfunuklear persentasenya meningkat
·Kadar albumin serum turun dan globulin naik
3. Pemeriksaan radiologi
·Didapati tanda-tanda dekalsifikasi (sekurang-kurangnya) padasendi yang terkena
F. Pengobatan Penatalaksanaan rematoid arthritis dibagi atas:
1. Medikametosa
·Pengobatan simptomatik; pengobatan yang hanya untukmengurangi tanda dan gejala,
biasanya mengurangi rasa sakit.Obat yang sering dipakai adalah simple analgesik,
antiinflamasinonsteroisd, anti inflamasi golongan steroid
·Pengobatan remitif; pengobatan yang mempengaruhi perjalanan penyakit. Biasanya
digunakan immuno suppressant, obatsimtomatik, alkylating agent, chelating agent, anti
malaria,antelmetik.
2. Fisioterapi
· bertujuan untuk mencegah kecacatan lebih lanjut dan pemulihankembali bila sudah terjadi
kecacatan
3. Pembedahan
·Dilakukan bila pengobatan sudah dilakukan dan belum berhasil, pembedahan biasanya
bersifat ortopedik
4. Psikoterapi
· Biasanya diberikan psikoterapi superficial agar timbul semangatdan keuletan untuk
berobat dan mental penderita supaya kuat/tabah menghadapi penyakitnya.Tujuan
pengobatan secara umum adalah:
Mencegah deformitas Menghilangkan rasa sakit Mengusahakan agar dapat tetap bekerja
dan hidup seperti biasa baik dirumah maupun ditempat kerja, terutama dalam
memenuhikebutuhan sehari-hari Memperbaiki (mengoreksi) deformitas yang sudah terjadi.
G. Pencegahan
Cara mencegah rematik dan mengurangi nyeri sendi ada beberapa cara,yaitu:
1.Olahraga teratur Olahraga teratur dapat meningkatkan fleksibilitas sendi
2.Makanan yang dianjurkan yaitu makanan yang kaya vitamin C dan E sertaKalsium, seperti
jahe, nenas, jeruk, minyak zaitun, apel, bwang putih,ikan, mangga , pepaya, anggur
3. Makanan yang dihindari yaitu Produk Kacang-kacangan seperti susu kacang, kacang buncis
Organ Dalam Hewan seperti; usus, hati, limpa, paru, otak, jantung, dll Makanan kaleng seperti,
sarden, kornet sapi, dll Makanan yang dimasak menggunakan santan kelapa Beberapa jenis
buah-buahan seperti durian, air kelapa muda, alpokat,dan produk olahan melinjo