Disusun Oleh :
2022/2023
LANDASAN TEORI
A Kesehatan Reproduksi Remaja
A Pengertian
Kesehatan reproduksi remaja adalah keadaan sejahtera, fisik,mental dan
sosial, tidak hanya bebas penyakit atau kecacatan, dalamsistem, fungsi dan proses
reproduksi. Gangguan reproduksi adalah istilah generik yang mengacu pada
semua penyakit yang mempengaruhi sistem reproduksi pada manusia dan
mencegah terjadinya reproduksi.Hal tersebut dapat berupa kelainan bawaan,
genetik, atau penyakit menular seksual (Malugada, 2011).
Remaja menurut bahasa adalah “mulai dewasa”. Menurut Undang-undang
No. 4 tahun 1979 mengenai Kesejahteraan Anak, remaja adalah suatu tahapan
antara masa anak-anak dengan masa dewasa yang belum mencapai usia 21 tahun
dan belum menikah. Di mana anak-anak mengalami masa perubahan yang cepat
di segala bidang, meliputi semua perkembangan, dan perubahan baik fisik,
emosional, danintelektual (Atikah dan Siti, 2009).
B Menstruasi
1. Pengertian
Menstruasi adalah siklus alami yang terjadi secara regular
untukmempersiapkan tubuh perempuan setiap bulannya terhadap
kehamilan.Siklus menstruasi ini melibatkan beberapa tahapan yang
dikendalikanoleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh
hipotalamus,kelenjar di bawah otak depan dan indung telur (Dito dan Ari,
2011).
2. Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasiKebanyakan menstruasi terjadi mengikuti pola yang
teratur dan bebas masalah namun demikian ada beberapa wanita yang
mengalamikelainan saat haid. Gangguan haid dan siklusnya dalam
masareproduksi dapat digolongkan dalam :
1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan padahaid :
Hipermenorea atau menoragia dan Hipomenorea.
2. Kelainan siklus : Polimenorea; Oligomenorea; Amenorea.
3. Perdarahan diluar haid : Metroragia.
4. Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid : Premenstrualtension
(ketegangan prahaid); Mastodinia; Mittelschmerz (rasanyeri pada
ovulasi) dan Dismenorea.
C Dismenorea
1. Pengertian
Dismenorea atau nyeri haid merupakan salah satu keluhanginekologi yang
paling umum pada perempuan muda yang datang keklinik atau dokter.
Hampir semua perempuan mengalami rasa tidaknyaman selama haid,
seperti rasa tidak enak di perut bagian bawah dan biasanya juga disertai
mual, pusing, bahkan pingsan(Dito dan Ari, 2011). Derajat rasa nyerinya
bervariasi mencakup ringan(berlangsung beberapa saat dan masih dapat
meneruskan aktivitassehari-hari), sedang (karena sakitnya diperlukan obat
untukmenghilangkan rasa sakit, tetapi masih dapat meneruskan
pekerjaannya), dan berat (rasa nyerinya demikian beratnya
sehinggamemerlukan istirahat dan pengobatan untuk menghilangkan
nyerinya)(Manuaba, 2008).
2. Klasifikasi dismenorea
Menurut jenisnya, dismenorea terdiri dari :
a. Dismenorea primer (esensial, intrinsik, idiopatik) adalah nyeri
menstruasi tanpa kelainan organ reproduksi (tanpa kelainan
ginekologi). Dismenorea primer biasanya terjadi dalam 6–12 bulan
pertama setelah haid pertama, segera setelah siklus ovulasi teratur
ditentukan. Rasa nyeri dari bagian perut menjalar ke daerah
pinggang dan paha, terkadang disertai dengan mual dan
muntah,diare, sakit kepala dan emosi labil. Terapi yang dibutuhkan
psikoterapi, analgetika, hormonal (Atikah dan Siti, 2009).
b. Dismenorea sekunder (ekstrinsik, yang diperoleh, acquired)
adalahnyeri menstruasi yang terjadi karena kelainan ginekologik,
misalnyaendometriosis. Terjadi pada wanita yang sebelumnya
tidakmengalami dismenorea. Terapi yang dibutuhkan adalah terapi
causalyaitu mencari dan menghilangkan penyebabnya(Atikah dan
Siti 2009).
3. Pengobatan terhadap dismenorea
Menurut Nugroho dan Utama (2014) adalah :
a. Anjurkan klien untuk istrahat yang cukup.
b. Kompres hangat didaerah perut.
Menurut kusmiran (2012) ada beberapa hal :
a. Mengkonsumsi minuman hangat yang mengandung kalsium
tinggi,seperti susu.
b. Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit.
c. Tarik nafas secara perlahan dalam-dalam.
d. obat-obatan yang digunakan harus berdasarkan pengawasan bidan
atau dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiran,E.2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika
Nugroho dan Utama,2014. Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta : Medical Book.
Wahyuni Dewi,2012. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi pada Nn.A dengan Dismenorea
Primer Di Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Dr.Moewardi. Stikes Kusuma Husada
Surakarta : KTI tidak diterbitkan
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.academia.edu
%2F380539%2FPROGRAM_STUDI_DIPLOMA_III_KEBIDANAN_SEKOLAH_TINGGI_ILM
U_KESEHATAN_KUSUMA_HUSADA_SURAKARTA_2012&psig=AOvVaw1bNqtj77wRaB1US
J15L6U&ust=1661749874369000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTCKjM4uDx
6PkCFQAAAAAdAAAAABAH
A. DATA SUBJECTIVE
1. Biodata
Gol. darah -
3. Riwayat Keluhan:
Remaja mengatakan nyeri haid pada hari pertama sampai hari ketiga.
4. Riwayat Menstruasi:
Dampak psikologis -
yang dirasa
Lainnya -
B. DATA OBJECTIVE
1. Pemeriksaan umum
TD 110/80 Mmhg
N 88 x/m
TTV
P 21 x/m
S 36.5 C
BB 60 kg
TB 145 cm
IMT
<18,5 (underweight)
23 – 24,5 (overweight)
Pemeriksaan
Penunjang (informasi
data subjektif atau Tidak Ada
dilakukanpemeriksaan)
C. ASSESSMENT
D. PLAN
1. Lakukan pemeriksaan TTV pada remaja.
2. Tanyakan pada orangtuanya tentang kebiasaannya sehari-hari.
3. Tanyakan apa saja keluhannya selama haid
4. Jelaskan pada remaja tentang nyeri haid yang dialami.
5. Jelaskan pada remaja tentang cara mengatasi nyeri haid
6. Berikan Leaflet.
7. Berikan penyuluhan dismenorea.
8. Ajak remaja ke posyandu remaja.
09 Agustus 2022
Perencana asuhan
Lembar Implementasi
No Waktu Tindakan TTD & TTD &
Nama Nama
(Tanggal/Jam) Petugas Pasien/PJ*
Evaluasi Proses S :
O :
Evaluasi Hasil
Remaja sudah mengetahui tentang cara mengatasi nyeri haid dan akan mempraktikan cara
mengatasi nyeri haid.