Disusun oleh:
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui definisi, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, pengkajian,
pemeriksaan penunjang, manajemen terapeutik dari polimenorea
1.2.2 Mengetahui rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan polimenorea
BAB II
PEMBAHASAN
2.01 Pengertian
2.02 Etiologi
a. Berat badan, penurunan berat yang akut dan sedang menyebabkan gangguan
fungsi ovarium
b. Aktivitas fisik, tingkat aktivitas fisik yang sedang dan berat dapat membatasi
fungsi menstruasi.
c. Stress
d. Diet
e. Paparan lingkungan dan kondisi kerja
f. Gangguan endokrin
g. Gangguan perdarahan
2.03 Tanda dan Gejala
2.04 Patofisiologi
a. Farmakoterapi
Obat anti-inflamasi nonsteroid (asam mefenamat) dapat mengurangi
kehilangan darah pada saat menstruasi (Norwitz & Schorge, 2007).
b. Non-farmakoterapi
Kontrasepsi oral secara efektif dapat mengoreksi banyak sekali kasus
ketidakteraturan menstruasi (Rayburn, 2001).
Mengubah gaya hidup agar siklus menstruasi bisa teratur (Ahira,
2010).
Dalam praktek biostimulasi dengan sinar laser dapat dibantu ketepatan
waktu agar menstruasi wanita teratur setiap bulannya, setelah
mempelajari terlebih dahulu pola siklus menstruasinya (Saryono &
Sejati, 2009).
Rangsangan titik akupuntur terpilih dapat menolong beberapa jenis
gangguan menstruasi amenore sekunder (Saryono & Sejati, 2009).
Perdarahan yang sedikit selama dua periode waktu merupakan bagian
dari perkembangan yang normal, jarang memerlukan intervensi,
kecuali dalam bentuk pemberian pendidikan kesehatan untuk wanita
tentang kenormalan perdarahan yang sedang terjadi (Varney, 2006).
Untuk kelainan-kelainan structural seringkali memerlukan intervensi
bedah untuk menghilangkan gejala (Norwitz & Schorge, 2007).
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.01 Pengkajian
DS : Payudara lebih berat, sakit kepala, waktu tidur tidak normal, gangguan pada
mood, perdarahan lebih sakit dari biasanya
3.03 NOC
B. Kontrol Nyeri
C. Tingkat kecemasan
1. 121104 Distress (2 ke 4)
2. 121105 Perasaan Gelisah (2 ke 4)
3. 121126 Penurunan Produktivitas (2 ke 4)
3.04 NIC :
C. Penguranan kecemasan
A. pendidikan kesehatan
Identifikasi factor internal atau eksternal yang dapat menyababkan atau mengurangi
motivasi untuk berperilaku sehat
Pertimbangkan riwayat individu dalam konteks personal dan riwayat sosisal budaya
individu, keluarga dan masyarakat
Bantu individu, keluarga, dan masyarakat untuk mempejelas keyakinan dan nilai-nilai
kesehatan
Tekankan manfaat kesehatan positif yang langsung atau (manfaat) jangka pendek
yang bisa diterima oleh perlaku gaya hidup positif daripada (menekankan pada)
manfaat jangka panjang atau efek negative dari ketidakpatuhan
BAB IV
PENUTUP
4.01 Kesimpulan
Menstruasi merupakan hal yang sangat fisiologis yang dialami oleh setiap
perempuan normal, Namun, ada hal yang harus diperhatikan bahwa tidak semua
parempuan mengalami menstruasi yang normal. Ada beberapa macam gangguan
menstruasi yang mungkin terjadi pada perempuan, salah satunya polimenorea. Tentu
saja, ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang perempuan mengalami
polimenorea seperti karena kesuburan endometrium kurang akibat dari pengaruh
hormon kombinasi progesteron dan estrogen yang sangat berpengaruh pada
endometrium. Namun dengan demikian, polimenorea bukanlah suatu kejadian yang
sangat membahayakan. Dengan penanganan dan manajemen terapeutiik yang tepat,
polimenorea dapat disembuhkan. Selain itu, kita sebagai perawat juga dapat membuat
asuhan keperawatan yang holistic dan komprehensif untuk klien.
4.02 Saran
Heri, L., Cicih, M.I.S., Fajaryati, N., Marlinda, R., Rosalina., Purwaningsih, P.,
Anisa, M.V., Haryanti, R.S., Kurniawati, D., Program, M., Ilmu, S., Fakultas,
K., Kesehatan, I., Tunggadewi, U.T., Program, D., Keperawatan, S., Kemenkes,
P., Program, D., Ilmu, S., Fakultas, K., Kesehatan, I., Tunggadewi, U.T., Savitri,
R., Murtiningsih, Karlina, L., Kusumaryani, M., Antarwati, E., Kementerian
Kesehatan RI, Rustam, E., Bahri, A.A., Afriwardi, Yusrawati & Desti Ismarozi,
Sri Utami, iri N. 2015, ‘Gambaran Pengetahuan Remaja Puteri Terhadap Nyeri
Haid (Dismenore) dan Cara Penanggulangannya’, Jurnal Kesehatan Andalas,
vol. 2, no. 2, pp. 820–7.
Humaira, N. (2019). Hubungan Tingkat Stres Terhadap Gangguan Menstruasi Pada
Mahasiswi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Angkatan 2018.
Kusmiran, ENY. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:
Sagung Soto.
Menstruasi, M., Menarche, P., Siswi, P. & Aceh, M.B. 2011, ‘Hubungan Antara
Komunikasi Ibu-Anak Dengan Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pertama
(Menarche) Pada Siswi Smp Muhammadiyah Banda Aceh’, Hubungan Antara
Komunikasi Ibu-Anak Dengan Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pertama
(Menarche) Pada Siswi Smp Muhammadiyah Banda Aceh, vol. 10, no. 2, pp.
133–43.
Murti, A.M. 2016, Karangmalang Kabupaten Sragen ( Description of Level Of
Knowledge of Adolescent Disorders Menstrual Cycle Grader XI SMK PGRI
District Karangmalang Sragen ) Abstract :, vol. 3, no. 2, pp. 54–62.
Norwitz, E.R and Schorge, J.O. 2007. At a Glance Obstetri dan Ginekologi. Erlangga,
Jakarta.
Rayburn, W.F and Carey, J.C. 2001. Obstetri dan Ginekologi. Widya Medika,
Jakarta.
Said, U. 2006. Masa Depan Ginekologi Remaja dalam Peningkatan Mutu Sumber
Daya Manusia. Majalah Obstetri dan Ginekologi Indonesia
Saryono dan Sejati, W. 2009. Sindrom Premenstruasi. Nuha Medika, Yogyakarta.
Supratiknyo 2016, ‘Pengaruh Stress Dan Gaya Hidup Terhadap Kejadian
Polimenorea Pada Remaja Putri’, Oksitosin Kebidanan, vol. 3, no. 2, pp. 94–
100.
Varney, H. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 1. ECC, Jakarta.