Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA Tn.

Y DAN ANAK REMAJA


DENGAN MASALAH PERSONAL HYGIENE DI DESA GUNTARANO
KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA

Laporan Individu Praktik Daerah Binaan

Disusun Oleh :

ADONIA PARINDING
NIM : PO7124320001

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

JURUSAN KEBIDANAN PRODI S.TR KEBIDANAN

2022

0
LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTIK DAERAH BINAAN PADA KELUARGA Tn.Y DAN ANAK REMAJA


DENGAN MASALAH PERSONAL HYGIENE DI DESA GUNTARANO
KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA

TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing
Praktek Daerah Binaan

Mardiani Mangun, SSiT.,MPH


Nip. 196501221984022001

Mengetahui
Ketua Prodi S.Tr.Keb

Muliani, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Nip. 196503241988032001

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga penulisan laporan Asuhan
Keluarga dalam Upaya Menjaga kebersihan diri sendiri pada anak remaja didesa Guntarano
dapat terselesaikan.

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan, dorongan dan bantuan dari orang-
orang sekitar. Oleh karena itu melalui kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Ibu Mardiani Mangun, SsiT.,MPH selaku pembimbing lapangan


2. Ibu Muliani, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing akademik
3. Sekretaris Desa, Kepala Dusun 2, Bidan Desa, dan Kader - Kader
4. Keluarga Tn.Yayan di dusun 2 Desa Guntarano, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten
Donggala yang telah bersedia menjadi keluarga binaan saya
5. Orang Tua yang selalu mensuport dan memberi semangat.

Selama kegiatan praktik ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan selanjutnya. Akhir kata saya
berharap semoga laporan keluarga binaan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Guntarano, 19 Agustus 2022

Penyusun

Adonia Parinding

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii
BAB I ....................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ............................................................................................................. 1
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene ......... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................ 1
D. Manfaat ...................................................................................................................... 2
BAB II...................................................................................................................................... 3
TINJAUAN TEORI ............................................................................................................... 3
A. Konsep Daerah Binaan............................................................................................... 3
B. Konsep Keluarga ........................................................................................................ 3
C. Konsep Genre dan BKB ............................................................................................. 3
D. Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Tn.R (Personal Hygiene) .................................... 4
BAB III .................................................................................................................................... 6
ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA Tn.Y.......................................................... 6
A. Analisis Situasi ........................................................................................................... 6
B. Analisis Data ............................................................................................................ 11
C. Perumusan Masalah ................................................................................................. 11
A. Prioritas Masalah...................................................................................................... 11
D. Planning ................................................................................................................... 12
E. Implementasi ............................................................................................................ 13
F. Evaluasi .................................................................................................................... 14
BAB IV .................................................................................................................................. 15
PEMBAHASAN KASUS ..................................................................................................... 15
BAB V .................................................................................................................................... 16
PENUTUP ............................................................................................................................. 16
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 16
B. Saran......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 17
LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................................................ 18
I. Dokumentasi Keluarga Sasaran ............................................................................... 18
II. Lampiran SAP (Satuan Acara Penyuluhan) ............................................................. 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan Kebidanan merupakan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung
jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien atau keluarga binaan yang
mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan, baik itu dalam bidang
kesehatan ibu pada masa hamil, masa persalinan, masa nifas, bayi setelah lahir,
keluarga berencana, serta anak usia remaja. Asuhan kebidanan fokus keluarga binaan
ini di laksanakan Di Desa Guntarano, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala.

Dalam satu keluarga terdapat beberapa masalah kesehatan, Namun dari


beberapa keluarga didata terdapat satu keluarga dengan beberapa masalah yang
kemudian di jadikan sebagai keluarga binaan. Ada pun yang menjadi keluarga binaan
adalah, keluarga Tn.Y yang bertempat tinggal di Dusun 2 desa guntarano, keluarga ini
terdiri dari Bapak, ibu 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. Adapun masalah yang
di temukan melalui pendataan pada keluarga ini yaitu, anak perempuan umur 12 tahun
sudah menstruasi dan mandi sekali dalam sehari dan tidak memahami personal
hygiene serta belum menerapkannya.

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangandan hygiene berarti sehat. Kebersihanseseorang adalah suatu tindakan
untuk memeliharakebersihandan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. Kebersihan diri atau personal hygiene bertujuan untuk mempertahankan
perawatan diri, Membuat rasa aman dan relaksasi, menghilangkan kelelahan,
mencegah infeksi, mencegah gangguan sirkulasi darah, mempertahankan integritas
pada jaringan dan untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Namun dalam
pemenuhan personal hygiene tersebut, setiap individu berbeda – beda (Alimul, 2006).
Pemenuhan personal hygiene dipengaruhi bebagai faktor seperti budaya, nilai sosial
pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap personal hygiene seta persepsi
terhadap perawatan diri (Alimul, 2006).

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1962 Tentang Hygiene
Untuk Usaha-Usaha Bagi Umum
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1096/Menkes/Per/VI/2011 Tantang Hygiene Sanitasi

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori kebidanan secara nyata dengan
memberikan Asuhan menggunakan pendekatan keluarga pada keluarga Tn.Y
2. Tujuan Khusus
1
a. Melakukan pengumpulan data hasil pengkajian pada keluarga Tn. Y
b. Melakukan analisa data hasil pengkajian pada keluarga Tn. Y
c. Menentukan masalah dari hasil pengkajian pada keluarga Tn. Y
d. Melaksanakan asuhan sesuai dengan masalah kesehatan yang ada pada
keluarga Tn. Y
e. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan berdasarkan masalah
kesehatan yang ada pada keluarga Tn. Y

D. Manfaat
1. Bagi penulis
Agar dapat meningkatkan pengetahuan penulis mengenai asuhan kebidanan
dan mengetahui kondisi anak remaja
2. Bagi Institusi Kesehatan
Di harapkan dapat memberikan informasi yang dapat di jadikan bahan
masukan dan evaluasi pelayanan dalam peningkatan kesehatan.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Daerah Binaan


Daerah binaan menrupakan suatu program pembangunan masyarakat dengan
target lokasi sebuah desa yang memenuhi kriteria untuk menjadi sebuah desa binaan,
mengembangkan desa binaan merupakan pilihan yang tepat dan strategis baik untuk
kepentingan pembangunan nasional. Program ini diyakini akan memberikan dampak
positif, yaitu membina sumber daya manusia di perdesaan dena pendekatan
pendidikan.
Program daerah binaan merupakan wujud implementasi untuk memberi
motivasi, meningkatkan pengetahuan serta merubah perilaku guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

B. Konsep Keluarga
Keluarga adalah kumpulan anggota rumah tangga yang saling berhubungan
melalui pertalian sodara adopsi atau perkawinan (WHO 1978)

Keluarga adalah dua tau lebih individu yang hidup dalam satu ruma tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi
satu dengan yang lain, mempunyai peran masing masing, dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya (bailon dan maglaya 1978).

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Dep Kes R.I 1998).

C. Konsep Genre dan BKB


GenRe (Generasi Berencana) adalah program yang dikembangkan oleh Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan kelompok
sasaran program, yaitu remaja yang belum menikah usia 10-24 tahun,
mahasiswa/mahasiswa yang belum menikah, masyarakat yang peduli terhadap
kehidupan remaja.

GenRe adalah remaja dan pemuda yang memiliki pengetahuan, bersikap dan
berperilaku sebagai remaja, untuk menyiapkan dan perencanaan yang matang dalam
kehidupan berkeluarga. Remaja dan pemuda genre mampu melangsungkan jenjang-
jenjang pendidikan secara terencana, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai
siklus kesehatan reproduksi.

BKB (Bina Keluarga Balita) adalah program yang dibuat oleh Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) utuk meningkatkan
pemahaman dan keterampilan orang tua dalam mendidik anak usia balita.

3
Menurut Peraturan Kepala BKKBN No.12 tahun 2018, Bina Keluarga Balita
diartikan sebagai layanan penyuluhan bagi orang tua dan anggita keluarga lainnya
dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak melalui kegiatan stimulasi
fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral.

D. Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Tn.R (Personal Hygiene)


1. Personal Hygiene dan macam-macam personal hygiene serta manfaatnya
a. personal Personal
Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Ukuran kebersihan atau
penampilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda
pada setiap orang sakit karena terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan. Begitu
pula pada penderita pasca stroke yang mengalami hemiplegia ataupun
hemiparesis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemenuhan
kebutuhan personal hygiene pada penderita pasca stroke. Jenis penelitian
adalah kualitatif dengan metode pendekatan fenomenologis. Sampel penelitian
sebanyak 4 orang diperoleh dengan teknik purposive sample. Hasil penelitian
dari 4 informan menunjukkan bahwa pengetahuan informan mengenai
personal hygiene sudah baik terbukti informan dapat menyebutkan pengertian
dan tujuan dari personal hygiene. Selain itu sebagian besar pemenuhan
kebutuhan personal hygiene dapat dilakukan secara mandiri kecuali untuk
perawatan kuku kaki dan tangan yang masih bergantung pada orang lain.
Modifikasi juga dilakukan oleh informan untuk mempermudah dalam
memenuhi kebutuhan personal hygiene. Dukungan serta bantuan keluarga
masih sangat diperlukan oleh penderita pasca stroke dalam pemenuhan
kebutuhan personal hygiene walaupun sebagian besar dari mereka sudah dapat
melakukan sendiri secara mandiri. Perawat dapat memberikan informasi-
informasi tentang personal hygiene yang lebih baik terkait dengan waktu atau
frekuensi aktifitas, dan cara yang benar dalam melakukan perawatan diri.

b. macam-macam personal hygiene dan manfaatnya

Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara


kebersihan dan kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikisnya. Seseorang dikatakanmemiliki personal hygiene baik apabila, orang
tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit,
gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga, kaki dan kuku, genitalia,
serta kebersihan dan kerapihan pakaiannya.Menurut Potter dan Perry (2005)
macam-macam personal hygiene dan tujuannya adalah:

1) Perawatan kulit
Kulit merupakan organ aktif yang memiliki fungsi sebagai pelindung,
sekresi, ekskresi, Kebersihan kulit sangat dianjurkan agar memiliki
personal hygiene yang baik.

4
2) Mandi
Mandi merupakan salah satu jenis dari personal hygiene total. Mandi dapat
menghilangkan bakteri – bakteri jahat yang dapat menimbulkan iritasi
pada kulit dan masalah kulit lainnya.

3) Perawatan Mulut
Kesehatan mulut dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang terutama
ketika berkomunikasi dengan orang lain. Perawatan mulut ini meliputi :
kesehatan mulut, gigi, gusi dan juga bibir.

4) Perawatan mata, hidung dan telinga


Mata, hidung dan juga telinga merupakan area sensitif yang dimiliki
seseorang. Biasanya area – area tersebut rawan mengalami cedera. Karena
itu, penting sekali bagi seseorang untuk membersihkan mata, hidung dan
juga telinga agar terbebas dari infeksi.

5) Perawatan rambut
Memiliki rambut yang sehat merupakan impian bagi sebagian besar orang.
Merawat rambut dapat terhindar dari berbagai macam penyakit pada kulit
kepala, seperti ketombe.

6) Perawatan kaki dan kuku


Banyak orang menyepelekan untuk melakukan perawatan kaki dan juga
kuku. Padahal, kuku yang kotor dapat menyebabkan berbagai masalah
diantaranya seperti infeksi jamur.

7) Perawatan genetalia
Perawatan genetalia atau organ reproduksi. Perawatan ini sangat penting
terutama agar organ reproduksi terhindar dari berbagai macam masalah.

5
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA Tn.Y

A. Analisis Situasi
1. Pengkajian Data Subjektif
a. Identitas Keluarga dan Data lainnya
1) Kepala Keluarga
Tn.Y umur 44 Tahun beragama islam dengan suku kaili. Pendidkan
terakhir Tn.Y yaitu SMA dengan mempunyai pekerjaan pokok petani. Tn. Y
memiliki istri dengan lama pernikahan 19 tahun dan merupakan pernikahan
pertama. Penghasilan Tn. Y dalam bekerja sebagai petani yaitu ±Rp.
1.000.000 perbulan.
2) Data Anggota Keluarga Yang Hidup
Ny. M umur 39 Tahun, Ny.M merupakan istri dari Tn. Y beragama
islam dengan suku kaili. Pendidikan terakhir Ny. M yitu SMP, Ny. M
merupakan ibu runah tangga dengan tidak mempunyai penghasilan sendiri.
Ny. M tinggal serumah bersama Tn.Y dan 3 orang anak.
Nn.T (anak) umur 16 tahun, Nn.T merupakan anak dari Tn. Y dan Ny.
M beragama islam dengan suku kaili. Pendidikan Nn.T sekarang masih duduk
dibangku SMA dan tinggal serumah dengan Tn.Y dan Ny.M
Nn.T (anak) umur 12 tahun, Nn.T merupakan anak dari Tn. Y dan Ny.
M beragama islam dengan suku kaili. Pendidikan Nn.T sekarang masih duduk
dibangku SMP dan tinggal serumah dengan Tn.Y dan Ny.M
An.M (anak) umur 2 tahun, An.M merupakan anak dari Tn. Y dan Ny.
M beragama islam dengan suku kaili. An.M saat ini belum sekolah dan
tinggal serumah dengan Tn.Y dan Ny.M

3) Genogram 3 Generasi (Lengkap)

Keterangan :
Perempuan
Laki-laki
Klien (remaja)

4) Kesehatan Lingkungan
a) Perumahan
Keluarga Tn.Y tinggal dirumah dan bukan kepemilikan sendri melainkan
punya orang tua, jenis bangunannya merupakan permanen dan lantai

6
yang sudah dipasangkan ubin dan jenis atapnya merupakan seng dengan
kelengkapan sudah mempunyai ventilasi rumah dan terdapat saluran
pembuangan limbah yang tertutup dengan jarak sumber air dengan
pmbuangan limbah kurang lebih 7 meter.
b) Sumber Air
Keluarga Tn. Y mengkosumsi air minum masak bersumber dari PAM,
dan untuk kebutuhan mandi dan mencuci serta mengurus keperluan
rumah tangga Tn. Y menggunakan juga Air PAM.
c) Jamban Keluarga
Keluarga Tn.Y memiliki jamban dengan jenus angsa latrine. Tempat
pembuangan limbah kotoran BAB langsung masuk kedalam septic tank,
dan pembuangan limbah keluarga dan sampah dibuang dibelakang
rumah. Sumber air untuk memenuhi kebutuhan keluarga Tn.Y berada
dalam rumah, sedangkan pembuangan sampah ditempat lubang sampah
yang berada dibelakang rumah
d) Halaman
Halaman depan rumah dengan luas 20 x 30 meter dengan ditumbuhi
pohon pisang dan tanaman rica dan ubi kayu dibagian belakang rumah
dan didepan rumah terdapat taman yang di tanami berbagai macam
bunga – bunga.
e) Pemanfaatan sarana kesehatan
Jika anggota keluarga Tn.Y sakit maka tempat berobat keluarga yaitu
pergi ketempat fasilitas kesehatan terdekat seperti dokter praktek dengan
jarak tempuh berkisar kurang lebih 3 kilometer dari rumah.
5) Kesehatan Ibu dan Anak
a) Data imunisasi dan berat badan anak balita
Anak ke-3 Tn.Y dan Ny.M umur 2 tahun jenis kelamin laki-laki atas
nama Muhamad Faiz, lahir ditolong bidan dengan BB saat lahir 3,9 kg
dan BB saat ini 10 kg, telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT, Polio
dan hepatitis.
b) Riwayat kehamilan yang lalu
Ny.M saat kehamilan yang lalu pada trimester I mengalami keluhan
berat seperti mual munta berlebihan hingga muntah sedikit darah dan
tidak ada nafsu makan, Ny.M melakukan pemeriksaan ke Dokter praktek
dan diberikan obat table Fe (penambah darah) dan Ny.M kembali pulih
saat memasuki UK 20 minggu.
c) Riwayat persalinan
Ny.M bersalin di rumah sakit dan ditolong oleh bidan dengan persalinan
normal dan melakukan IMD.
d) Keluarga berencana
Riwayat KB sebelumnya yang digunakan Ny. M yaitu KB suntik 3 bulan
dan sekarang Ny. Ms tidak menggunakan KB.
e) Kegiatan sehari – hari

7
Anggota keluarga Tn. Y biasa tidur siang pada pukul 14 kurang lebih dan
bangun pada pukun 16.30 dan Tidur malam pada pukul 21.00 dan bangun
pada pukul 05.30, dan Keluarga Tn. Y mengkosumsi makanan yang
dimasak sendiri, adapun kebiasaan makan keluarga 3x sehari, Tn. Y
memiliki pola kebiasaan yakni sebagai perokok aktif, serta kurangnya
kebisaan berolahrag jika ada hanya diwaktu senggang seperti bersih-
bersih rumah untuk ibu. Komunikasi antar keluarga Tn. Y baik dan
keluarga Tn. Y menggunakan alat transportasi Motor.
6) Tanggapan Keluarga terhadap Pelayanan Kesehatan
a) Cukup
Keluarga Tn.Y merasakan pelayanan yang cukup dari tenaga kesehatan.
Pelayanan yang baik dan sangat memberikan pengobatan dan pengawasan
yang bagus.
7) Masalah Hidup Bersih & Sehat (PHBS)

No Masalah Dilakukan Tidak Dilakukan Ket


1 Persalinan ditolong oleh Nakes  Bidan
2 Pemberian ASI Ekslusif  ASI tidak ada
3 Penimbangan Balita  Kader
4 Cuci Tangan Sebelum Makan  Sabun Cuci tangan
5 Menggunakan Air Bersih  PAM
6 Menggunakan Jamban  Closet
7 Rumah Bebas Jentik  Obat
8 Melakukan Aktifitas Fisik  Jalan Pagi
9 Makan Buah & Sayur  Pisang & Sayur
Hijau
10 Tidak Merokok Diruangan  Aktif

2. Pengkajian Data Objektif


a. Tn. Y (Kepala Rumah Tangga) dengan keadaan umum baik dan kesadaran
composmentis
b. Ny. M ( Istri Tn. Y) dengan keadaan umum baik dan kesadaran composmentis,
pemeriksaan tanda – tanda vital dengan TD 120/70 mmhg, N 83x/menit, P
22x/menit, dan S 36, 5 ˚c.
c. Nn. T (anak pertama) dengan keadaan umum baik dan kesadaran composmentis
d. Nn. T (anak kedua) dengan keadaan umum baik dan kesadaran composmentis,
pemeriksaan tanda-tanda vital TD 100/70 mmHg, N 86 x/menit, P 23 x/menit, dan
S 36,5 °C.
e. An. M (anak ketiga) dengan keadaan umum baik dan kesadaran composmentis

8
3. Pengkajian Data Kesehatan Remaja
a. Nama /Nama Orang tua : Nn. Tirsya Aprilia/Tn. Yayan
Umur : 12 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Togelele, Dusun II, Rt. 6, Ds. Guntarano

b. Apakah Anda pernah melakukan di bawah ini?


Perilaku Ya Tidak
Minum alcohol 
Narkoba 
Merokok 

c. Apakah Anda melakukan kegiatan di bawah ini


Kegiatan Ya Tidak
Osis/BEM 
Organisasi Pemuda/Karang Taruna 
Team Olahraga 
Pengajian 
Wirid Remaja 
Sanggar Seni 
Kegiatan Sosial 

d. Apakah Anda mempunyai Teman dekat/ pacar?


Ya  Tidak

*PERTANYAAN UNTUK REMAJA PUTRI


e. Apakah Anda sudah mendapatkan haid ?
 Sudah Belum

Usia menarche/usia saat haid


Siklus haid (hari)
pertama kali (tahun) Teratur/tidak Disminore
Antara 11- Antara 21- Tidak (nyeri haid)
< 11 > 16 < 21 > 35 Teratur
16 35 teratur
10 tahun 30 hari  Tidak Ada

f. Pendidikan kesehatan reproduksi yang pernah Anda dapatkan


Pendidikan Kespro Ya Tidak
Organ reproduksi manusia 
Ciri-ciri puberitas 
Proses kehamilan 
Dampak sex bebas 

9
Infeksi menular seksual 
Personal Hygine 
Darimana pendidikan tersebut Anda dapatkan sekolah

g. Personal hygine
Pernyataan Ya Tidak
Mandi 2X sehari 
Ganti pakaian dalam minimal 2x sehari 
Ganti pembalut 3-4 x sehari 
Membersihkan kemaluan dari arah depan kebelakang 
Membersihkan alat kelamin dengan menggunakan sabun pembersih 
Mengganti pakaian setiap hari 
Pakaian yang sudah dicuci dan disetrika 
Pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat 
Penggunaan pantiliner 

h. pakah Anda pernah mengalami masalah kesehatan reproduksi?


Pernah, masalahnya............................................

pemecahan masalah dengan cara...................................


 Tidak pernah

i. Perencanaan nikah? Kategori usia


< 20 tahun
 20-35 tahun
> 35 tahun

j. Pengetahuan terkait HIV/AIDS ?


Ya, dari mana ......................sebutkan...............
 Tidak

k. Bersediakah Anda ikut serta dalam pembentukan Pelaksanaan Pelayanan


Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
 Bersedia, alasan ingin mengenal posyandu remaja itu seperti apa
Tidak bersedia, alasan...... ………………………………………………

l. Apakah pernah mengikuti Posyandu Remaja?


Ya
 Tidak

m. Deteksi Dini Masalah Kesehatan Jiwa


1) Apakah selama 2 minggu terakhir mengalami hal seperti ini ? Tidak
2) Murung dan sedih hampir setiap hari? Tidak

10
3) Mudah Lelah dan hilang energi? Ya, saat melakukan pekerjaan rumah dan
disekolah
4) Hilang minat atas aktivitas yang biasanya disenangi atau dilakukan? Aktivitas
olahraga

B. Analisis Data
Keluarga Tn.Y tingkat pendidikan SLTA, jumlah anak 3 orang. Ditunjang oleh
beberapa faktor yaitu faktor budaya, faktor kurangnya pengetahuan dan presepsi individu
atau keluarga itu sendiri, sehingga menyebabkan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan yang dialami oleh keluarganya dan berpikir itu hal yang wajar,
sehingga perlu pembinaan untuk mencapai masalah kesehatannya.

C. Perumusan Masalah
Remaja Perempuan umur 12 tahun, dengan masalah personal hygiene.

A. Prioritas Masalah
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Remaja yang tidak mengetahui
dan mengenal personal hygiene
memungkinkan ancaman
kesehatan
2 Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Masalah dengan mudah dapat
dapat diubah diubah karena ekonomi keluarga
dan kebutuhan individu keluarga
tercukupi
3 Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 Keluarga dan remaja belum
diubah pernah mendapat penyuluhan
tentang personal hygiene secara
jelas
4 Menonjolnya masalah 0/1 x 1 0 Keluarga tidak menyadari bahwa
personal hygiene penting untuk
kesehatan diri anak dan keluarga
Total 3 2/3

11
D. Planning
1. Pendekatan pada keluarga Tn.Y
2. Lengkapi data remaja
3. Periksa tanda – tanda vital dan fisik remaja
4. Pengambilan data spesifik remaja (Form remaja)
5. Edukasi tentang :
a) Berikan edukasi pada Nn.T dan dan keluarga Tn.Y tentang menjaga
kebersihan diri sendiri ( Personal Hygiene).
b) Anjurkan pada Nn.T untuk mandi 2 kali sehari dan mengganti pembalut 3-4
kali dalam sehari saat haid.
c) Edukasi dan pemanfaatan halaman rumah.
6. Anjurkan remaja untuk mengikuti edukasi tentang kespro remaja.
7. Anjurkan remaja untuk aktif dalam kegiatan posyandu remaja.

Guntarano, 09 Agustus 2022

Perencana Asuhan

___________________________

12
E. Implementasi
TTD & TTD &
Waktu
No Tindakan Nama Nama
(Tanggal/Jam)
Petugas Pasien/PJ*
1 Selasa,09 1. Melakukan pendekatan pada
Agustus 2022 keluarga Tn. Y dan Ny. M
16.00 – 18.00 dengan cara menjalin
WITA hubungan baik antara pengkaji
dengan keluarga Tn.Y
2. Melengkapi data remaja yang
masih kurang
3. Pengambilan data spesifik
remaja (form remaja)
4. Pemeriksaan tanda – tanda
vital dan fisik remaja
2 Rabu,10 Melakukan Penyuluhan tentang:
Agustus 2022 - Memberikan Edukasi pada Nn.T
18.30 – 19.30 dan keluarga Tn.Y tentang
WITA menjaga kebersihan diri sendiri
(Personal Hygiene)
- Menganjurkan pada Nn.T untuk
mandi 2 kali sehari dan
mengganti pembalut 3-4 kali
dalam sehari saat haid dan tetap
selalu menjaga kebersihan diri
sendiri.
- Memberikan edukasi dan
pemanfaatan halaman rumah.
3 Kamis,11 1. Melakukan praktek 6 langkah
Agustus 2022 mencuci tangan bersama
16.00 – 18.00 keluarga Tn.Y
2. Menanam TOGA bersama
WITA
keluarga Tn.Y dihalaman
rumah
3. Membersihkan taman
bungadihalama rumah keluarga
Tn.Y

13
F. Evaluasi
1. Terjalin hubungan baik bersama keluarga Tn.Y dalam pengambilan data keluarga
2. Keluarga Tn.Y mengetahui Keadaan kesehatan dan hasil pemeriksaan Tanda-
tanda vital
3. Nn. T dan keluarga Tn. Y mengerti dan memahami tentang Personal Hygiene
serta keluarga akan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui personal
hygiene.
4. Keluarga Tn.Y melakukan penanaman TOGA dihalaman rumah.

14
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

Asuhan kebidanan keluarga binaan adalah asuhan yang diberikan kepada kelompok
atau keluarga guna menyelesaikan suatu permasalahan kesehatan. Adapun keluarga yang
dipilih sebagai keluarga binaan yaitu keluarga Tn.Y keluarga ini terdiri dari lima anggota
keluarga yaitu, Ayah, Ibu, dan 3 orang anak. Keluarga ini hidup berkecukupan dengan
penghasilan yang di perolehnya. Fungsi keluarga ini sangat berjalan dengan baik, komunikasi
antara anak dan orang tua selalu terjadi setiap harinya, orang tua mampu mengajarkan anak
tentang nilai-nilai kebaikan dan juga norma- norma yang berlaku di lingkungan keluarga
maupun masyarakat.

Melakukan asuhan kebidanan pada keluarga ini adapun hal- hal yang harus di
lakukan yaitu, melakukan pengumpulan data untuk menemukan permasalahan yang ada pada
keluarga tersebut, kemudian merumuskan permasalahnnya, dan dari asuhan yang telah
diberikan mampu merubah kebiasaan buruk atau perilaku tidak sehat menjadi kebiasaan yang
baik atau perilaku yang sehat.

Hasil pendekatan kepada keluarga Tn.Y adapun masalah yang di peroleh yaitu,
masalah kebersihan diri sendiri yang ada pada Nn.T. Adapun asuhan yang di berikan pada
setiap permasalahan yang ada pada keluarga ini yaitu penyuluhan tentang pentingnya
menjaga kebersihan diri sendiri dimulai sejak usia remaja sebagai upaya preventif dan
promotif dari promosi kesehatan untuk mensejaterahkan kesehatan keluarga.

Keluarga Tn.Y menerima dengan baik maksud dan tujuan pengkaji dalam
menganalisis masalah - masalah yang ada dalam keluarga Tn.Y pengkaji telah melakukan
tindakan penyuluhan dalam bentuk edukasi serta konseling kepada Nn.T serta Tn.Y dan
Ny.M dengan tujuan agar masalah- masalah yang ada dapat di berikan jalan keluar masing-
masing. Penyuluhan tersebut menjadi edukasi dan informasi penting bagi Nn.T dan
membiasakan perilaku keluarga untuk hidup bersih dan sehat. Tindakan penyuluhan dalam
bentuk edukasi pun di terima dan keluarga bersedia untuk mengikuti anjuran yang di berikan,
dan berusaha menjauhi segala hal-hal negativ yang telah di berikan.

15
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Darbin atau Daerah Binaan merupakan suatu program pembangunan
masyarakat dengan target di Desa Guntarano, Kec. Tatanantovea, Kab. Donggala
yang dilakukan oleh Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan
Tingkat 3 dengan sasaran keluarga keluarga binaan remaja dan ditunjukan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang dialami keluarga binaan.
Keluarga yang dipilih dan dijadikan keluarga binaan disini adalah keluarga
Tn. Y yang berlokasi didusun 2 Desa Guntarano,Kec. Tatanantovea, Kab. Donggala.
Sesuai dengan hasil data pengkajian yang didapatkan pada Keluarga Tn.Y didapatkan
perilaku keluarga kurang menjaga kebersihan diri sendiri yang dapat memberikan
masalah bagi keluarga seperti mudah terjangkit penyakit, kurang percaya diri dan
dapat terlihat kurang indah.
Sehingga Intervensi yang saya lakukan dari masalah keluarga Tn. Y yaitu
memberikan Konseling serta Edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan diri
sendiri dimulai sejak usia remaja sebagai upaya preventif dan promotif dari promosi
kesehatan untuk mensejaterahkan kesehatan keluarga.

B. Saran
1. Masyarakat
Diharapkan selalu menjaga kebersihan diri sendiri dan selalu menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat dilingkungan rumah dan sekitar

2. Pemerintah Desa
Diharapkan kepala desa, perangkat desa dan tokoh masyarakat tetap aktif dan
selalu menggerakan masyarakat desa Guntarano secara berkesinambungan dalam
upaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup
sehat dan kesehatan lingkungan.

3. Puskesmas
Agar selalu memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat Guntarano
dan memberikan edukasi mengenai kesehatan kepada remaja dan masyarakat
yang dapat dimengerti dengan mudah. Serta dapat melaksanakan posyandu
remaja untuk menjadikan remaja didesa guntaranomenjadi remaja yang sehat dan
berprestasi.

4. Institusi
Diharapkan pada pihak kampus untuk terus membimbing mahasiswa dalam
melakukan pembinaan kepada keluarga dan masyarakat desa Guntarano.

16
DAFTAR PUSTAKA

Estiwidani Dwana, DKK. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya

Depkes (2020). Personal Hygiene. Jakarta

Magdalena , R. M., Sanusi, S. R., & Asfrianti. (2015). Hubungan Dan Sikap Dengan
Tindakan Kebersihan Organ Genitalia Eksterna Sebagai Upaya Pencegahan
Keputihan Pada Mahasiswi Universitas Sumatera Tahun 2015.

Repository. Um Surabaya (http://repository.um-surabaya.ac.id/3416/3/bab_2.pdf)

17
LAMPIRAN – LAMPIRAN

I. Dokumentasi Keluarga Sasaran


a. Dokumentasi survey dan pelabelan rumah keluarga binaan

Gambar 1. Pelabelan rumah keluarga Tn.Y gambar 2. Rumah keluarga Tn.Y

b. Dokumentasi Pengkajian Data Keluarga

Gambar 3. Pengkajian data Nn.T gambar 4. Pengkajian data keluarga Tn.Y

18
Gambar 5. Foto bersama keluarga Tn.Y

c. Dokumentasi Melakukan Pemeriksaan fisik pada Nn. T dan Ny. M

Gambar 6. Pemeriksaan TTV pada Nn.T

Gambar 6. Pemeriksaan TTV Ny.M

19
d. Dokumentasi Melakukan Intervesi (Penyuluhan tentang personal hygiene)

Gambar 7. Penyuluhan tentang personal hygiene

Gambar 8. Penyuluhan tentang 6 langkah cara mencuci tangan

e. Dokumentasi penanaman TOGA dirumah keluarga binaan

Gambar 9. Menanam TOGA jahe gambar 10. Menanam TOGA kunyit

20
f. Dokumentasi melakukan edukasi 6 langka mencuci tangan pada remaja

Gambar 11. Praktek 6 langkah mencuci tangan pada Nn.T

Gambar 12. Penyuluhan 6 langkah mencuci tangan di SMP 4 Tanantovea

Gambar 13. Penyuluhan 6 langkah mencuci tangan


pada anak dan remaja Masjid dusun II

21
II. Lampiran SAP (Satuan Acara Penyuluhan)

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

Pokok Bahasan : Asuhan pada Remaja


Sub Pokok Bahasan : Personal Hygiene (Kebersihan diri sendiri)
Sasaran : Remaja di Desa Guntarano
Penyaji : Adonia Parinding (NIM PO7124320001)
Waktu : 60 menit
Hari/ Tgl/Jam : Kamis,11 Agustus 2022 / jam 18.30 - selesai.
Tempat : Rumah Keluarga Tn.Y di Desa Guntarano

A. TIU (Tujuan Instruksional Umum )


Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan kepada para masyarakat pada
umumnya khususnya remaja dapat memahami cara menjaga kebersihan diri sendiri dan
dapat memahami kondisi yang akan terjadi jika tidak menerapkan personal hygiene.

B. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)


Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai “Personal Hygiene” diharapkan para
remaja dan anak – anak yang menginjak usia remaja mampu :
a. Mengerti apa yang dimaksud dengan personal hygiene
b. Mengetahui beberapa cara menjaga kebersihan diri
c. Para remaja mampu mengatasi masalah yang akan timbul dalam masa pertumbuhan

C. Materi
Terlampir

D. Metode
Ceramah, diskusi dan tanya jawab

E. Media
Leaflet

22
F. Agenda Kegiatan

NO KEGIATAN RESPON IBU WAKTU


HAMIL
1 Pendahuluan :
Memberi salam pembuka dan perkenalan diri Membalas salam 5 menit
(18.30 – 18.35)
Menjelaskan Tujuan Kegiatan mendengarkan 5 menit
(18.35 – 18.40)
Kontrak waktu pelaksanaan kegiatan Menjawab salam 5 menit
(18.40 – 18.45)

2. Penjelasan :
 Menjelaskan pengertian personal hygiene Menyimak dan 30 menit
 Menjelaskan tentang tujuan dari personal mendengarkan 18.45 – 19.15)
hygiene dengan penuh
 Menjelaskan manfaat personal hygiene perhatian
 Menjelaskan dampak jika tidak
menerapkan personal hygiene
 Menjelaskan macam – macam personal
hygiene

3. Penutup :
Evaluasi dan tanya jawab Menanyakan hal 7 menit
yang belum jelas (19.15 – 19.22)
Menyimpulkan materi penyuluhan Mendengarkan 5 menit
dan aktif bersama (19.22 - 19.27)
menyimpulkan
Memberi salam penutup Membalas salam 3 menit
(19.27 - 19.30)

MATERI

PERSONAL HYGIENE

1. Konsep personal hygiene


Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. (WHO, 2009)
Personal hygiene adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan.
(Sjarifudin.2006)
23
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting
dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan, sosial,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan. (Efendy, 2006)
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya
jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes, 2010).
Menurut Poter Perry (2006), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,
kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya (dalam Tarwoto dan Wartonah 2007).
Jadi personal hygiene adalah kebersihan perseorangan, maka jika seseorang
sakit, biasanya masalah kebersihanlah yang kurang diperhatikan. Hal ini terjadi
karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal
tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.Karena itu
hendaknya setiap orang selalu berusaha supaya personal hygiennya dipelihara dan
ditingkatkan. Kebersihan dan kerapian sangat penting dan diperlukan agar seseorang
disenangi dan diterima dalam pergaulan, tetapi juga karena kebersihan diperlukan
agar seseorang dapat hidup secara sehat.

2. Faktor yang mempengaruhi personal hygiene menurut Soenarko(2006), yaitu :


a. Citra tubuh
Penampilan umum dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang
tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan
fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara
mempertahankan hygiene. Karena citra tubuh seseorang dapat berubah akibat
pembedahan atau penyakit fisik maka seseorang harus membuat suatu usaha
ekstra untuk meningkatkan hygienenya.
b. Praktik social
Kelompok-kelompok sosial wadah seorang berhubungan dapat mempengaruhi
praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan
praktik hygiene dari orangtua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang
dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan
beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan kebersihan.
c. Status sosio-ekonomi
Sumber daya ekonomi seeorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik
kebersihan yang digunakan. Seseorang harus menentukan apakah seseorang dapat
menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan
kosmetik. Seseorang juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini
merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social.
d. Pengetahuan

24
Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene.Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri
tidaklah cukup. Seseorang juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-
diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong seseorang
untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan
menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang
untuk memenuhi perawatan yang perlu.
e. Kebudayaan
Kepercayaan dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene. Orang dari
latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda
pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di Negara-negara
eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam
seminggu.
f. Pilihan pribadi
Setiap orang memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk
mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut. Orang memilih produk yang
berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi.
g. Kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis.Kanker tahap lanjut) atau
menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk
melakukan hygiene pribadi.

3. Macam-macam personal hygiene menurut Depdikbud2006, yaitu:


a. Kesehatan Gigi dan Mulut
Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna makanan.
Mulut berupa suatu rongga yang dibatasi oleh jaringan lunak, dibagian belakang
berhubungan dengan tengggorokan dan didepan ditutup oleh bibir. Lidah terdapat
didasar rongga mulut terdiri dari jaringan yang lunak dan ujung-ujung syaraf
pengecap. Gigi terdiri dari jaringan keras yang terdapat di rahang atas dan bawah
yang tersusun rapi dalam lengkungan. Makanan sebelum masuk ke dalam perut,
perlu dihaluskan, maka makanan tersebut dihaluskan oleh gigi dalam rongga
mulut. Lidah berperan sebagai pencampur makanan, penempatan makanan agar
dapat dikunyah dengan baik dan berperan sebagai indera perasa dan pengecap.
Penampilan wajah sebagian ditentukan oleh tata letak gigi. Disamping itu juga
sebagai pembantu pengucapan kata-kata dengan jelas dan terang (Soenarko,
2006).
Seperti halnya dengan bagian tubuh yang lain, maka mulut dan gigi juga perlu
perawatan yang teratur dan sudah dilakukan sejak kecil. Untuk pertumbuhan gigi
yang sehat diperlukan sayur-sayuran yang cukup mineral seperti zat kapur,
makanan dalam bentuk buah-buahan yang mengandung vitamin A atau C sangat
baik untuk kesehatan gigi dan mulut. Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang
terbaik untuk perawatan gigi dan dilakukan paling sedikit dua kali dalam sehari
yaitu pagi dan pada waktu akan tidur. Dengan menggosok gigi yang teratur dan

25
benar maka plak yang ada pada gigi akan hilang. Hindari kebiasaan menggigit
benda-benda yang keras dan makan makanan yang dingin dan terlalu panas
(Depdikbud,2006).
Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya, gigi tidak berlubang
dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi
normal, dari gigi dan mulut.
b. Kesehatan Rambut dan kulit rambut
Rambut berbentuk bulat panjang, makin ke ujung makin kecil dan ujungnya
makin kecil. Pada bagian dalam berlubang dan berisi zat warna. Warna rambut
setiap orang tidak sama tergantung zat warna yang ada didalamnaya. Rambut
dapat tumbuh dari pembuluh darah yang ada disekitar rambut(Depdikbud,2006).
Rambut merupakan pelindung bagi kulit kepala dari sengatan matahari dan
hawa dingin. Dalam kehidupan sehari-hari sering nampak pemakaian alat
perlindungan lain seperti topi, kain kerudung dan masih banyak lagi yang lain.
Penampilan akan lebih rapi dan menarik apabila rambut dalam keadaan bersih
dan sehat. Sebaliknya rambut yang dalam keadaan kotor, kusam dan tidak terawat
akan terkesan jorok dan penampilan tidak menarik. Rambut dan kulit kepala harus
selalu sehat dan bersih,sehingga perlu perawatan yang baik.
Untuk perawatan rambut dapat ditempuh dengan berbagai cara namun
demikian carayang dilakukan adalah cara pencucian rambut. Rambut adalah
bagian tubuh yang paling banyak mengandung minyak. Karena itu kotoran, debu,
asap mudah melekat dengan demikian maka pencucian rambut adalah suatu
keharusan.
Pencucian rambut dengan shampoo dipandang cukup apabila dilakukan dua
kali dalam seminggu (Depdikbud,2006). Rambut yang sehat yaitu tidak mudah
rontok dan patah, tidak terlalu berminyak dan terlalu kering serta tidak
berketombe dan berkutu.
Tujuan perawatan rambut dan kulit kepala meliputi sebagai berikut:
a. Pola kebersihan diri normal
b. memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat
c. mencapai rasa nyaman dan harga diri
d. dapat secara mandiri dalam kebersihan diri sendiri
e. berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut
c. Kesehatan kulit
Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh.Secara garis besar kulit
dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari dan bagian
dalam yang disebut kulit jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lapisan luar yangdisebut lapisan
tanduk dan lapisan dalam yang disebut lapisan malpighi. Kulit jangat terletak
disebelah bawah atau sebelah dalam dari kulit ari (Depdikbud,2006).
Kulit merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya.
Perlindungan kulit terhadap segala rangsangan dari luar, dan perlindungan tubuh
dari bahaya kuman penyakit.Sebagai pelindung kulitpun sebagai pelindung cairan-
cairan tubuh sehingga tubuh tidak kekeringan dari cairan. Melalui kulitlah rasa

26
panas, dingin dan nyeri dapat dirasakan. Guna kulit yang lain sebagai alat
pengeluaran ampas-ampas berupa zatyang tidak terpakai melalui keringat yang
keluar lewat pori-pori(Soenarko, 2006).
Kulit yang baik akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga perlu
dirawat. Pada masa yang modern sekarang ini tersedia berbagai cara modern pula
berbagai perawatan kulit. Namun cara paling utama bagi kulit, yaitu pembersihan
badan dengan cara mandi. Perawatan kulit dilakukan dengan cara mandi 2 kali
sehari yaitu pagi dan sore. Tentu saja dengan air yang bersih. Perawatan kulit
merupakan keharusan yang mendasar (Depdikbud,2006). Kulit yang sehat yaitu
kulit yang selalu bersih, halus, tidakada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi
lentur (fleksibel).
d. Kesehatan Telinga
Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian paling luar, bagian
tengah, dan daun telinga. Telinga bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun
telinga. Telinga bagian tengah terdiri dari ruang yang terdiri dari tiga buah ruang
tulang pendengaran. Ditelinga bagian dalam terdapat alat keseimbangan tubuh
yang terletak dalam rumah siput (Depdikbud,2006). Telinga merupakan alat
pendengaran, sehingga berbagai macam bunyi- bunyi suara dapat didengar.
Disamping sebagai alat pendengaran telinga juga dapat berguna sebagai alat
keseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan
pembersihan yang berguna untuk mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga
yang sehat yaitu lubang telinga selalu bersih,untuk mendengar jelas dan telinga
bagian luar selalu bersih.
e. Kesehatan Kuku
Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri dari
sel-sel yang masih hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari
kegunaannya ada yang pipih, bulat panjang, tebal dan tumpul (Depdikbud,2006).
Guna kuku adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan, senjata , pengais
dan pemegang (Depdikbud ,2006). Bila untuk keindahan bagi wanita karena kuku
harusrelatif panjang, maka harus dirawat terutama dalam hal kebersihannya. Kuku
jari tangan maupun kuku jari kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku
yang kotor dapat menjadi sarang kuman penyakit yang selanjutnya akan
ditularkan kebagian tubuh yang lain.
f. Kesehatan Mata
Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan
pembersihan dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang
menyebabkan panas dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam
ke luar kantus mata untuk mencegah sekresi dari pengeluaran ke dalam kantong
lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap digunakan sekali waktu untuk
mencegah penyebaran infeksi. Jika memiliki sekresi kering yang tidak dapat
diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat dapat meletakkan kain
yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk

27
melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola mata karena
dapat meyebabkan cedera serius.
Orang yang tidak sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering.
Sekresi bisa berkumpul sepanjang margin kelopak mata dan kantus sebelah dalam
bila refleks berkedip tidak ada atau ketika mata tidak dapat menutup total. Mata
dapat dibersihkan dengan kapas steril yang diberi pelembab normal salin steril.
g. Kesehatan Hidung
Biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan ke
dalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan. jangan
mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan tekanan yang dapat
mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur mata yang
sensitif.
Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi
mukosa, atau kekeringan. Jika tidak dapat membuang sekresi nasal, bersihkan
dengan menggunakan washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang
dilembabkan dalam air atau salin. Aplikator seharusnya jangan dimasukkan
melebihi panjang ujung kapas. Sekresi nasal yang berlebihan dapat juga dibuang
dengan pengisap.

4. Dampak yang sering ditimbulkan menurut Mukono(2010), yaitu :


a. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yangsering
terjadi adalah: Gangguan intergritas kulit,gangguan membran mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik padakuku.
b. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri,dan gangguan interaksisos

28
29

Anda mungkin juga menyukai