DISUSUN OLEH:
YESI MULYANI
NIM. P07224321136
2
LEMBAR PENGESAHAN
YESI MULYANI
NIM. P07224321136
iii
Mengetahui
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Rahmat dan limpahan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Asuhan Kebidanan dengan Pemberdayaan Keluarga yang berjudul “Laporan
Asuhan Kebidanan Keluarga pada keluarga Tn. K dengan masalah Kurangnya
Pengetahuan Ibu Tentang Kb Dan Bahaya Merokok Di Puskesmas
Linggang Bigung Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengalami kesulitan
dan hambatan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini
dapat terselesaikan. Untuk itu, pada kesempatan ini dengan kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing Institusi dan Pembimbing
Lahan yang sangat membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan laporan atau tulisan penulis berikutnya. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca.
Yesi Mulyani
NIM. P07224321136
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Tujuan..................................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat.................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 4
A. Konsep Teori Keluarga........................................................................... 4
B. Konsep Asuhan Kebidanan dengan Pemberdayaan Keluarga............ 12
C. Konsep Manajemen Asuhan Keluarga.................................................... 19
D. Konsep Dasar Teori Keluarga Berencana............................................... 21
E. Konsep Dasar Teori Merokok ................................................................ 26
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................... 30
A. Pengkajian Keluarga/ Analisa Masalah.................................................. 30
B. Analisa Data............................................................................................ 39
C. Skoring Prioritas Masalah....................................................................... 41
D. Planning Of Action.................................................................................. 43
E. Pelaksanaan............................................................................................. 45
F. Evaluasi................................................................................................... 47
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................. 49
BAB V PENUTUP............................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 53
LAMPIRAN....................................................................................................... 54
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterkaitan aturan dan emosional serta individu memiliki peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target Sustainable
Development Goals (SDGs) tahun 2030 dengan mengurangi hingga sepertiga
angka kematian dini akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan
pengobatan di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2016).
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untuk
mendapatkan objek – objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur interval
kehamilan, menentukanjumlah anak dalam keluarga, mengontrol saat
kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri. (Hanafi. 2003).
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, alat
yangdigunakan untuk menunda kehamilan dan menjarangkan jarak kelahiran.
( Hanifa. 2003 dan Manuaba. 2008).
Rokok merupakan salah satu faktor resiko utama dari beberapa
penyakit kronis yang dapat mengakibatkan kematian. Banyak penelitian
sudah membuktikan bahwa merokok dapat meningkatkan resiko
timbulnya berbagai penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Hal ini
menunjukkan bahwa rokok merupakan masalah besar bagi kesehatan
masyarakat. Selain dari segi kesehatan, rokok juga mempengaruhi
kepribadian perokok itu sendiri.
Konsumsi rokok di Indonesia mencapai 215 miliyar batang per
tahunnya. Di Indonesia ada 60% perokok, 59% diantaranya adalah lakilaki
dan 37% nya perempuan. Di Indonesia tembakau ditambah cengkeh dan
bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek
tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting,rokok putih, cerutu,
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan di
komunitas dengan pemberdayaan keluarga.
2. Tujuan Khusus
3
4
5
e. Keluarga Kawin
Keluarga kawin adalah hubungan suami-istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
3. Bentuk Keluarga
Gambaran tentang pembagian tipe keluarga sangat beraneka
ragam, tergantung pada konteks keilmuan dan orang yang
mengelompokkan, namun secara umum pembagian tipe keluarga dapat
dikelompokkan sebagai berikut (Friedman, 2010) :
a. Pengelompokan secara Tradisional
Secara Tradisional, tipe keluarga dapat dikelompokkan
dalam 2 macam, yaitu :
1) Nuclear Family (Keluarga Inti)
Adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak
yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
2) Extended Family (Keluarga Besar)
Adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang
masih mempunyai hubungan darah, seperti kakek, nenek,
paman, dan bibi.
b. Pengelompokan secara Modern
Dipengaruhi oleh semakin berkembangnya peran individu
dan meningkatnya rasa individualisme, maka tipe keluarga
modern dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam,
diantaranya :
1) Tradisional Nuclear
Adalah keluarga inti (Ayah, Ibu dan Anak) yang tinggal
dalam satu rumah yang ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal
dalam suatu ikatan perkawinan, dimana salah satu atau
keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2) Niddle Age/Aging Couple
7
4. Peran Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar
pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi
dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh
harapan dan pola perilaku dan keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai
berikut (Friedman, 2010) :
a. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak – anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa
aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkunganya.
b. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan
pendidik bagi anak – anaknya, pelindung dan sebagai salah satu
kelompok dari peranan sosial serta sebagai anggota masyarakat di
lingkungannya, disamping itu juga ibu perperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Anak – anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
5. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman (2010), sebagai berikut:
a. Fungsi Afektif
Yaitu fungsi keluarga yang utama adalah untuk mengajarkan
segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarganya dalam
berhubungan dengan orang lain.
b. Fungsi Sosialisasi
Adalah fungsi mengembangkan dan sebagai tempat melatih anak
untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
9
c. Fungsi Reproduksi
Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
Adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu dalam meningkatkan penghasilan dalam rangka
memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi Pemeliharaan Kesehatan
Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.
6. Tugas Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga menurut Friedman (2010) adalah :
a. Tahap 1 : Keluarga pemula, perkawinan dari sepasang insan
menandai bermulanya sebuah keluarga baru, keluarga yang
menikah atau prokreasi dan perpindahan dari keluarga asal atau
status lajang ke hubungan baru yang intim. Adapun tugas
perkembangan keluarga yaitu :
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
2) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai
orangtua).
b. Tahap II : Keluarga yang sedang mengasuh anak, tahap kedua
dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berumur 30
bulan. Biasanya orang tua bergetar hatinya dengan kelahiran anak
pertama mereka, tapi agak takut juga. Kekhawatiran terhadap bayi
biasanya berkurang setelah beberapa hari, karena ibu dan bayi
tersebut mulai mengenal. Ibu dan ayah tiba-tiba berselisih dengan
semua peran-peran mengasyikkan yang telah dipercaya kepada
10
3. Suntik progestin
a. Jenis suntik progestin
Metode kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi yang paling
banyak digunakan (Kemenkes RI, 2016). Salah satu metode suntik yang
menjadi pilihan adalah metode suntik DMPA. Metode kontrasepsi
progestin dengan menggunakan progestin, yaitu bahan tiruan dari
progesteron tersedia dalam 2 jenis kemasan, yakni:
1) Depo medroksiprogesteron asetat mengandung 150 mg DMPA,
diberikan setiap 3 bulan dengan suntikan intramuskular di
bokong;
2) Depo noretisteron enantat mengandung 200 mg noretindron
enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik
intramuskular (Kemenkes RI, 2014)
b. Waktu memulai untuk suntik progestin yaitu:
1) Suntikan pertama diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid
2) Pada ibu yang tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan
25
sendiri meninggalkan bau serta racun pada baju, ruangan dan benda disekitar
perokok. Rokok yang dibakar akan meninggalkan nikotin di ruangan, tentu
hal ini merupakan bahaya. Padahal nikotin sendiri dapat berada pada
permukaan benda selama berhari-hari. Permukaan yang ditempeli zat-zat
beracun ini tentu akan sangat berbahaya kalau sampai disentuh oleh jari-jari
balita.
Tentu saja merokok bersifat karsinogenik dimana zat karsinogenik muncul
dari rokok yang belum dibakar atau asap rokok atau biasa disebut tobacco-
spesific nitrosamines (TSNAs). TSNAs lebih cepat terbentuk dalam
ruangan/dalam rumah yang dipakai untuk merokok. Jejak yang ditinggalkan
pada perokok saat merokok akan membentuk zat beracun yang kemudian
melekat pada perabotan dalam rumah. Jika dalam rumah terdapat anak-anak
tentu akan sangat berbahaya karena memiliki kontak erat dengan perabotan
rumah dan tidak menyadari akan zat beracun yang menempel.
Zat sisa rokok pada perokok yang merokok di dalam rumah akan bertahan
dalam waktu yang lama hingga puluhan tahun, dan jumlah kadar racun yang
tersimpan di dalam rumah akan terus bertambah. Hal tersebut yang
menyebabkan siapapun dapat terpapar dampaknya. Lingkungan dalam rumah
pun menjadi tidak sehat karena telah terpapar hasil merokok di dalam rumah.
Salah satu zat yang diketahui bersifat karsinogenik dan dapat tersimpan di
lingkungan selama bertahun-tahun adalah polycyclic aromatic hydrocarbons
(PAH). Komponen ini menyerap ke dalam permukaan yang ada dalam rumah
seperti dinding, furnitur, dan benda berbahan gypsum serta karpet di dalam
rumah.
Dampak yang ditimbulkan pada lingkungan dengan adanya perokok dalam
rumah ialah kanker bahkan meningkatkan risiko kanker pada
nonperokok/perokok pasif dalam rumah karena sudah terkontaminasinya zat
nikotin pada dalam rumah. Paparan zat sisa rokok pada aktivitas rokok dalam
rumah juga dapat memicu inflamasi paru yang dapat berakibat pada penyakit
paru obstruksi kronis (PPOK) dan asma, serta menghambat penyembuhan
luka pada permukaan kulit. Dampak ini tentu saja tidak hanya dapat dirasakan
oleh si perokok namun juga pada third hand smoke atau orang ketiga. Orang
28
ketiga ini biasanya adalah anak-anak yang tinggal dalam lingkungan rumah
perokok. Bahaya perokok ke-3 (third-hand smoke) antara lain :
1. Menyebabkan lebih banyak kasus kanker
2. Merusak DNA
3. Membentuk karsinogenik
4. Mengancam kesehatan anak
Bahkan diketahui bahwa rokok dapat ikut menyumbangkan kasus stunting
pada anak asap rokok mengganggu fungsi penyerapan gizi anak, kelainan
konginetal dan BBLR juga dalam hal ekonomi, membeli rokok membuat
orang tua mengurangi jatah belanja makanan bergizi, biaya pendidikan, biaya
kesehatan dan kebutuhan penting lainnya karena alokasi dana yang
seharusnya digunakan untuk makanan bergizi anak dan keluarga serta
tabungan untuk pendidikan maupun kesehatan malah digunakan untuk
merokok.
Menurut jurnal yang ada bahkan merokok dalam rumah menyebabkan
penyakit Bronchopneumonia atau biasa disebut salah satu infeksi saluran
pernafasan bagian bawah. Para keluarga yang mempunyai balita tidak
menyadari tentang bahaya dari penyakit ini. Salah satu penyebab penyakit
bronchopneumonia adalah perilaku merokok orang tua yang biasa merokok
dalam rumah dan meninggalkan zat beracun pada pakaian, kulit bahkan
perabotan rumah.
Merokok dirumah sangat tidak disarankan bagi orang tua yang
mempunyai anak balita, apalagi saat anak-anak mereka berada didekatnya.
Dampak merokok salah satunya dapat menyebabkan penyakit
bronchopneumonia pada balita
Merokok di dalam rumah tidak hanya berbahaya bagi perokok tetapi juga
bagi orang yang tinggal di rumah tersebut, karena :
1. Meninggalkan zat – zat beracun di perabot rumah, karpet, tirai
bahkan di dinding
2. Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia diantaranya banyak zat
beracun dan bersifat karsinogenik yang bisa tinggal di suatu
permukaan
29
I. IDENTITAS KELUARGA
1. Nama KK : Tn. Kasri
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur/tgl lahir : 11-08-1952
4. Agama : Kristen
5. Suku : Dayak
6. Pendidikan : Tidak Tamat SD
7. Status Pernikahan : Cerai
8. Alamat : Linggang Kebut RT. 003 Kelurahan Linggang
Bigung
Kutai Barat
2. Genogram
Ny. E Tn. A
31
By
Ny. E
V. KETERANGAN INDIVIDU
1. Identitas Anggota Keluarga
No Nama No Urut KK NIK Usia ART
1 Tn. K 1 6407151108520001 69th
2 Tn. P 2 6407151402910001 30th
3 Tn. A 1 6407071608030001 18th
4 Ny. E 2 6407154910020001 19th
5 By. Ny. E 3 - 0bln
2. Gangguan Kesehatan
a. Berlaku untuk semua umur
1. Apakah Saudara mempunyai kartu jaminan kesehatan atau JKN?
Ya ( √ ) Tidak ( )
2. Apakah Saudara merokok?
Ya ( √ ) Tidak ( )
b. Berlaku untuk anggota keluarga berumur ≥ 15 tahun
1. Apakah Saudara biasa buang air besar di jamban?
Ya ( √ ) Tidak ( )
2. Apakah Saudara biasa menggunakan air bersih?
Ya ( √ ) Tidak ( )
3. Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita tuberkulosis
(TB) paru?
Ya ( ) Tidak ( √ )
4. Bila ya, apakah meminum obat TBC secara teratur (selama 6 bulan)?
Ya ( ) Tidak ( √ )
5. Apakah Saudara pernah menderita batuk berdahak > 2 minggu
disertai satu atau lebih gejala: dahak bercampur darah/ batuk
berdarah, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa
kegiatan fisik, dan demam > 1 bulan?
33
Ya ( ) Tidak ( √ )
6. Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita tekanan darah
tinggi/hipertensi?
Ya ( ) Tidak ( √ )
7. Bila ya, apakah selama ini Saudara meminum obat tekanan darah
tinggi/hipertensi secara teratur?
Ya ( ) Tidak ( √ )
8. Apakah saat ini dilakukan pengukuran tekanan darah?
Ya ( √ ) Tidak ( )
9. Hasil pengukuran tekanan darah : Ny. E 120/80
c. Berlaku untuk anggota keluarga wanita berstatus menikah (usia
10-54 tahun)
1. Apakah Saudara sedang hamil?
Ya ( ) Tidak ( √ )
2. Apakah Kehamilan dalam kategori resiko rendah?
Ya ( ) Tidak ( √ )
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
5. Riwayat menstruasi
HPHT : 18 Maret 2021
TP : 25 Desember 2021
Siklus : 28 hari
Lama : 6 hari
6. Riwayat obstetrik
No Kehamilan Persalinan Anak Nifas
Suami Ank UK Pny Jns Pnlg Tmpt Pny JK BB/PB H M Abnr Lkts Pny
1 1 1 A - S B RS - L 3kg/ H - - ASI -
48cm
7. Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan kontrasepsi apapun.
O:
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 120/70 mmHg
b. Suhu : 36,4°C
c. Nadi : 80x/menit
d. Pernafasan : 20x/menit
Antropometri
a. Tinggi badan : 152 cm
b. Berat badan sebelum hamil : 47kg
c. Berat badan sekarang : 57kg
d. LILA : 24 cm
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : Bersih, tidak ada lesi, rambut hitam, tidak ada edema
Wajah : Simetris, bersih, ada chloasma gravidarum
Mata : Simetris, sclera warna putih, konjungtiva warna merah
muda
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada pengeluaran cairan
37
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada
A
Diagnosis : P1001, hari ke 6
Masalah : tidak ada
Diagnosis potensial : tidak ada
Masalah potensial : tidak ada
Kebutuhan segera : tidak ada
38
P:
1. Menganjurkan ibu untuk beristirahat saat menggurus bayi
Peran Suami : membantu ibu untuk melakukan aktivitas dan
merawat bayi
Peran Ayah : mengingatkan ibu untuk beristirahat dan menjaga
bayi
2. Menganjurkan ibu untuk selalu meminum air putih minimal 8 gelas sehari
Peran Suami : membantu ibu untuk mengambilkan minum
Peran Ayah : mengingatkan ibu untuk selalu minum air putih
3. Menganjurkan ibu untuk makan – makanan yang bergizi
Peran Suami : membantu ibu untuk memasak dan memberi
makan
Peran Ayah : mengingatkan makan – makanan yang berggizi
39
ANALISA DATA
N RUMUSAN MASALAH
DATA
O DIAGNOSIS MASALAH
1. DS : Keluarga dengan ibu Kurangnya
Salah satu anggota keluarga Tn. K adalah P1001 dengan nifas pengetahuan ibu
ibu nifas P1001 (Ny. E) 6 hari setelah normal hari ke 6 mengenai pemakian
persalinan
Ini merupakan persalinan normal dan alat kontrasepsi.
ditolong oleh tenaga kesehatan, dan tidak
terdapat penyulit pada saat persalinan
Ini merupakan persalinan yang pertama
Pada masa nifas ini ibu tidak memiliki
keluhan
Pola nutrisi Ny. E makan 3-4x sehari
dengan porsi sedang dan mengonsumsi
sayuran hijau.
DO :
Kesadaran compos mentis
TTV : TD : 120/70 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,4 0C
Antropometri :
BB : 57 kg
TB : 152 cm
Lila : 24 cm
Pemeriksaan fisik
Wajah tidak tampak pucat dan warna
konjungtiva merah muda
TFU : ½ pusat symfisis
Ada pengeluaran cairan dari jalan lahir
yaitu loche sanguilenta
Tidak ada odem dan varices pada
ekstremitas
Salah satu KK di keluarga Tn. K Tn. A suami dari Ny. E pengetahuan keluarga
adalah seorang perokok aktif yaitu merupakan seorang tentang bahaya
Tn. A suami dari Ny. E perokok aktif. merokok bagi
Ini adalah pola kebiasaan Tn. A kesehatan
sehari-hari
Biasa sehari-hari Tn. A
menghabiskan 3-4 batang rokok
Pada saat ini tidak ada keluhan yang
dirasakan
Dalam keluarga tersebut ada seorang
bayi yang berumur 7 hari
Pola aktivitas Tn. A bekerja 8 jam
sehari
Pola nutrisi Tn. K makan 3x sehari
dengan porsi sedang dan minum air
putih 7-8 gelas sehari.
DO
Kesadaran composmentis
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 36,3 0C
Pemeriksaan fisik
Suara napas normal dan bunyi jantung
normal
Ekstremitas normal
SKORING PRIORITAS MASALAH
RUMUSAN MASALAH
NO KRITERIA PERHITUNGAN NILAI PEMBENARAN
DIAGNOSIS MASALAH
1. Keluarga dengan ibu Kurangnya Sifat masalah
P1001 dengan nifas pengetahuan ibu Skala :
normal hari ke 6 mengenai pemakian Tidak/ kurang sehat 1/3 x 1 1/3
alat kontrasepsi Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala :
Dengan mudah 2/2 x 2 2 Masalah masih dapat ditangani
Hanya sebagian dengan mudah dengan memberikan
Tidak dapat pendidikan kesehatan
Potensi masalah untuk
diubah
Skala : 2/3 x 1 2/3 Potensi masalah untuk diubah
Tinggi dengan skala tinggi dengan
Cukup memberikan pendidikan kesehatan
Rendah
Menonjolnya masalah
Skala : 2/2 x 1 1 Keluarga beranggapan masalah
Masalah berat harus Tersebut berat dan harus segera
ditangani ditangani
Masalah yang tidak perlu 4
segera ditangani
Masalah tidak dirasakan
42
RUMUSAN MASALAH
NO KRITERIA PERHITUNGAN NILAI PEMBENARAN
DIAGNOSIS MASALAH
2. Keluarga Tn. K Kurangnya pengetahuan Sifat masalah
dengan Tn. A suami keluarga tentang bahaya Skala : Sifat masalah keluarga Tn. K
dari Ny. E merupakan merokok bagi kesehatan Tidak/ kurang sehat 2/3 x 1 1/3 dengan skala ancaman kesehatan
seorang perokok aktif. Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
Kemungkinan masalah
dapat diubah Kemungkinan masalah tidak
Skala : 0/2 x 2 1 dapat diubah dengan
Dengan mudah memberikan pendidikan
Hanya sebagian kesehatan
Tidak dapat
Potensi masalah untuk
diubah Potensi masalah untuk diubah
Skala : 1/3 x 1 2/3 dengan skala rendah dengan
Tinggi memberikan pendidikan
Cukup
kesehatan
Rendah
Menonjolnya masalah
Skala : 0/2 x 1 1/2
Keluarga beranggapan masalah
Masalah berat harus
ditangani
tidak dirasakan.
Masalah yang tidak perlu 2 1/2
segera ditangani
43
1. Keluarga dengan ibu P1001 Kurangnya Setelah dilakukan Keluarga mengerti tentang Berikan pendidikan 1. Pendidikan
dengan nifas normal hari pengetahuan ibu asuhan keluarga pada program keluarga kesehatan tentang kesehatan adalah
ke 6 mengenai pemakian keluarga Tn. K berencana Program KB dan untuk merubah
alat kontrasepsi diharapkan keluarga pemakaian alat perilaku
mengetahui tentang kontrasepsi! perseorangan dan
program keluarga atau masyarakat
berencana dalam bidang
kesehatan (WHO)
2. Pendidikan
kesehatan dapat
menghasilkan
perubahan atau
peningkatan dan
akan berpengaruh
pada sikap dan
perilaku
(Notoadmodjo,
2007)
2. Keluarga Tn. K dengan Kurangnya pengetahuan Setelah dilakukan Keluarga mengerti tentang Berikan pendidikan 1. Pendidikan
Tn. A suami dari Ny. E keluarga tentang bahaya asuhan keluarga pada bahaya merokok bagi kesehatan tentang kesehatan adalah
merupakan seorang merokok bagi kesehatan keluarga Tn. K kesehatan bahaya merokok untuk merubah
perokok aktif. diharapkan keluarga bagi kesehatan! perilaku
mengetahui tentang perseorangan dan
bahaya merokok bagi atau masyarakat
kesehatan dalam bidang
kesehatan (WHO)
2. Pendidikan
kesehatan dapat
menghasilkan
perubahan atau
peningkatan dan
akan berpengaruh
pada sikap dan
perilaku
(Notoadmodjo,
2007)
PELAKSANAAN
N RUMUSAN MASALAH
INTERVENSI IMPLEMENTASI DUKUNGAN HAMBATAN
O DIAGNOSIS MASALAH
1. Keluarga dengan ibu P1001 Kurangnya Berikan pendidikan Memberikan pendidikan 1. Bapak Ketua RT Tidak ada
46
dengan nifas normal hari pengetahuan ibu kesehatan tentang Program kesehatan tentang setempat hambatan yang
ke 6 mengenai pemakian KB dan pemakaian alat kehamilan risiko tinggi, memberikan berarti pada saat
alat kontrasepsi kontrasepsi! meliputi: dukungan kepada pelaksanaan
Definisi Keluarga mahasiswa kegiatan
Berencana dan pelayanan dengan ikut
kontrasepsi terlibat dalam
Jenis – jenis KB kegiatan asuhan
Kekurangan dan keluarga
Kelebihan KB 2. Keluarga
kooperatif dan
terlibat aktif pada
setiap tahapan
kegiatan
47
PELAKSANAAN
N RUMUSAN MASALAH
INTERVENSI IMPLEMENTASI DUKUNGAN HAMBATAN
O DIAGNOSIS MASALAH
2. Keluarga Tn. K dengan Kurangnya pengetahuan Berikan pendidikan Memberikan pendidikan 1. Bapak Ketua RT Sulitnya mengatur
Tn. A suami dari Ny. E keluarga tentang bahaya kesehatan tentang bahaya kesehatan tentang bahaya setempat waktu dengan Tn.A
merupakan seorang merokok bagi kesehatan merokok bagi kesehatan merokok, meliputi : memberikan dikarenakan Tn.A
perokok aktif. Definisi perokok aktif dukungan kepada bekerja
dan pasif mahasiswa
Bahaya merokok dengan ikut
Penyakit yang terlibat dalam
ditimbulkan dari asap kegiatan asuhan
rokok keluarga
2. Keluarga
kooperatif dan
terlibat aktif pada
setiap tahapan
kegiatan
48
EVALUASI
EVALUASI
50
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan Kebidanan Pemberdayaan Keluarga dilaksanakan selama 7 hari,
yaitu tanggal 01 Desember 2021 hingga 08 Desember 2021 dengan lingkup
pemberdayaan keluarga dan usaha-usaha untuk meningkatkan derajat
kesehatan keluarga lebih banyak melibatkan peran serta keluarga, adapun
kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan ini, yaitu :
1. Melakukan pengkajian data dasar pada keluarga Tn.K.
2. Melakukan analisis data pada keluarga Tn.K.
3. Menentukan perumusan masalah pada keluarga Tn.K.
4. Menentukan prioritas masalah pada keluarga Tn.K. Adapun prioritas
masalah pada keluarga Tn. K telah ditentukan dengan skoring dari dua
masalah kesehatan, yaitu kurangnya pengetahuan Ny.E tentang perilaku
sehat selama nifas dengan skor 4 .
5. Menentukan dan melaksanakan rencana tindakan asuhan kebidanan
terhadap masalah kesehatan pada keluarga Tn.K di rumah keluarga Tn.K
yaitu pendidikan kesehatan tentang perilaku sehat selama masa nifas dan
bahaya merokok bagi kesehatan.
6. Melaksanakan evaluasi pada keluarga Tn.K
B. Saran
1. Bagi Klien
Diharapkan dengan dilakukannya asuhan kebidanan pemberdayaan
pada keluarga secara menyeluruh oleh mahasiswa dapat membantu
keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialami atau
menemukan masalah kesehatan yang sebelumnya tidak diketahui oleh
keluarga.
53
54
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )
C. Sasaran
Ibu Nifas
D. Materi
a. Pengertin KB
b. Jenis KB
c. Keuntungan KB
d. Efek samping KB
e. Komplikasi KB
E. Metode
a. Diskusi
b. Tanya jawab
F. Media
a. Ceramah
b. Leaflet
c. Lembar balik
d. Alat peraga
G. Kegiatan Penyuluhan
1. Pengertin KB 1. Memperhatikan
2. Jenis KB 2. Memperhatikan
3. Keuntungan KB 3. Memperhatikan
4. Efek samping KB 4. Memperhatikan
5. Komplikasi KB 5. Memperhatikan
H. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Kelengkapan media: tersedia dan siap digunakan
2) Pelaksana siap melakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan
3) Sasaran siap diberikan penyuluhan/pendidikan kesehatan
b. Evaluasi Proses
1) Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu yang telah ditentukan
2) Sasaran aktif dalam kegiatan penyuluhan
3) Pelaksana menyajikan materi secara lengkap
4) Pelaksana menyajikan materi sesuai waktu yang telah ditentukan
c. Evaluasi Hasil
1) Sebutkan kembali pengertin KB
2) Sebutkan kembali jenis KB
3) Sebutkan kembali keuntungan KB
4) Sebutkan kembali efek samping KB
5) Sebutkan kembali komplikasi KB
MATERI PENYULUHAN
1) Pengertian KB
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu
untukmendapatkan objek – objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur interval kehamilan,
menentukanjumlah anak dalam keluarga, mengontrol saat kelahiran dalam
hubungan dengan umur suami istri. (Hanafi. 2003).Kontrasepsi adalah upaya untuk
mencegah terjadinya kehamilan, alat yangdigunakan untuk menunda kehamilan dan
menjarangkan jarak kelahiran.
( Hanifa. 2003 dan Manuaba. 2008).
2) Jenis-jenis KB
a. Kontrasepsi PIL
Kontrasepsi Pil adalah metode kontrasepsi hormonal yang digunakan
wanita,berbentuk tablet. Pada dasarnya kontrasepsi pil terbagi menjadi tiga bagian,
yaitu pilkombinasi, pil yang mengandung progesteron dan pil yang mengandung
estrogen.Kontrasepsi Pil adalah salah satu kontrasepsi yang paling banyak
digunakan kontrasepsi pil mengandung hormon ekstrogen dan progesterone serta
dapatmenghambat ovulasi.Kontrasepsi pil ini harus diminum setiap hari secara
teratur.Uji klinis terhadap pil memperlihatkan angka kegagalan pada tahun pertama
2,7 5di Indonesia. (Pendit, 2006)
Jenis – jenis pil kombinasi ada 3 macam yaitu :
- Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon
- estrogen/progesterone dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa
hormon.
- Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon
- Estrogen/progesterone dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet
tanpahormon.
- Trifasi : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormone
estrogen/progesterone dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet
tanpahormon (Saifuddin. 2003).
Efektivitas
Pada pemakaian yang seksama, pil kombinasi 99 % efektif mencegah
kehamilan.Namun, pada pemakaian yang kurang seksama, efektivitasnya masih
mencapai 93 %.(Everett. 2007).
Keuntungan
Keuntungan menggunakan kontrasepsi pil adalah dapat diandalkan
jikapemakaiannya teratur, meredakan dismenorea, mengurangi resiko anemia
mengurangi resiko penyakit payudara, dan melindungi terhadap
kankerendometrium dan ovarium.
Kerugian
Kerugian menggunakan kontrasepsi pil adalah harus diminum secara teratur,
cermat, dan konsisten, tidak ada perlindungan terhadap penyakit menular,
peningkatan resiko hipertensi dan tidak cocok digunakan ibu yang
merokokpada usia 35 atahun. (Everett, 2007).
Indikasi
Indikasi penggunaan kontrasepsi pil adalah usia reproduksi, telah memiliki
anak, Ibu yang menyusui tapi tidak memberikan asi esklusif, ibu yang siklus
haid tidak teratur, riwayat kehamilan ektopik. (Sifuddin. 2003).
Kontra indikasi
Kontra indikasi pengguna kontrasepsi pil adalah ibu yang sedang hamil,
perdarahan yang tidak terdeteksi, diabetes berat dengan komplikasi,
depresiberat dan obesitas.(Everett, 2007).
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja pil adalah dengan cara menekan gonadotropin releasing
hormon. Pengaruhnya pada hifofisis terutama adalah penurunan sekresi
luitenezing hormon (LH), dan sedikit folikel stimulating hormon.Dengan
tidakadanya puncak LH, maka ovulasi tidak terjadi. Disamping itu,
ovariummenjadi tidak aktif, dan pemasakan folikel terhenti beserta lendir sevik
mengalami perubahan, menjadi lebih kental, gambaran daun pakis menghilang
sehingga penetrasi sperma menurun.
Efek Samping
Efek samping kontrasepis pil Kombinasi adalah pertambahan berat
badan,perdarahan diluar siklus haid, mual, pusing dan amenorea. (Hanifa.
2003).
Cara pemakaian
Pil pertama dari bungkus pertama diminum pada hari kelima siklus haid, dapat
juga dimulai pada suatu hari yang diinginkan, misalnya hari minggu, agar
mudah diingat lalu diminum terus – menerus pada pil yang berjumlah 28 tablet.
(Hanifa. 1999).
b. Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi Suntik adalah alat kontrasepsi yang mengandung hormon
progesterone dan ekstrogen, kontrasepsi ada ada 2 macam yaitu suntil yang
sebulan sekali (syclopen) dan suntik 3 bulan sekali (depo propera), akan tetapi
ibu lebih suka menggunakan suntik yang sebulan karena suntik sebulan dapat
menyebabkan perdarahan bulanan teratur dan jarang menyebabkan spoting.
(Pendit. 2006).
Efektifitas
Efektivitas kontrasepsi suntik adalah antara 99 % dan 100 % dalam
mencegahkehamilan.Dan tinggat kegagalannya sangat kecil.
Keefektifannya 0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun
pertama pemakaian. (Everett.2007).
Kerugian
Kerugian kontrasepsi suntik adalah perdarahan tidak teratur, perdarahan
bercak, mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, efektivitasnya berkurang
bila digunakan bersamaan dengan obat epilepsi dan kemungkinan terjadi
tumor hati.(Saifuddin. 2003).
Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sederhana setiap 8
sampai 12 mingggu, tingkat keefektivitasannya tinggi, tidak menggagu
pengeluaran pengeluaran asi. (Manuaba. 2008).
Indikasi
Indikasi kontrasepsi suntik adalah usia reproduksi, telah mempunyai anak,
ibuyang menyusui, ibu post partum, perokok, , nyeri haid yang hebat dan
ibu yang sering lupa menggunakan kontrasepsi pil. (Saifuddi. 2003).
Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi adalah ibu yang dicuriagai hamil, perdarahan
yangbelum jelas penyebabnya, menderita kanker payudara dan ibu yang
menderita diabetes militus disertai komplikasi.
Efek samping
Efek samping kontrasepsi suntik adalah sakit kepala, kembung, depresi,
berat badan meningkat, perubahan mood, perdarahan tidak teratur dan
amenore.
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja kontrasepsi suntik adalah menghalangi pengeluaran FSH
dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum, mengentalkan lendir serviks
sehingga sulit ditembus spermatozoa, perubahan peristaltik tuba fallopi
sehingga konsepsi dihambat mengubah suasana endometrium sehingga
tidaksempurna untuk implantasi hasil konsepsi
Jenis – jenis suntik
Jenis kontrasepsi suntik ada 3 macam yaitu depopropera yang berisi
progesterone asetat dan diberikan dalam suntikan 150 mg setiap 12
minggu.Noristerat berisi noresteron dan diberikan dalam suntikan 200 mg
setiap 8minggu.syclopem diberikan melaui suntikan setiap 4 minggu.
(Everett. 2007).
Cara pemakaian
Cara pemakaian kontrasepsi suntik adalah melaui suntikan, dapat dilakukan
segera setelah post partum, setelah post abortus :Depopropera harus
diberikan dalam 5 haripertama haid, tidak dibutuhkankontrasepsi tambahan
dan selajutnya diberikan setiap 12 minggu. Noristerat harus diberikan pada
masa mestruasi, tidak dibutuhkan kontrasepsitambahan setelah itu diberikan
setiap 8 minggu.Cyclopem diberikan melaui suntikan setiap 4 minggu
(Everett. 2007).
c. Kontrasepsi Susuk
Implant adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam bawah kulit, yang
memiliki keefektivitas yang cukup tinggi, dan merupakan kontrasepsi jangka
panjang 5 tahun serta efek perdarahan lebih ringan tidak menaikan tekanan
darah. Sangat efektif bagi ibu yang tidak boleh menggunakan obat yang
mengandung estrogen.(Hanifa. 1999).
Mekanisme kerja
Mekanisme kerja implant adalah dapat menekan ovulasi, membuat getah
serviks menjadi kental, membuat endometrium tidak siap menerima
kehamilan. Dengan konsep kerjanya adalah progesteron dapat
mengahalangi pengeluaranLH sehingga tidak terjadi ovulasi dan
menyebabkan situasi endometrium tidaksiap menjadi tempat nidasi.
Jenis – jenis
Jenis – jenis kontrasepsi susuk adalah : Norplan dari 6 batang silastik
lembutberongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang di
isi dengan36 mg levonolgestrel dengan lama kerjanya 5 tahun. Implanon
terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang di isi dengan 68 mg 3-keto desogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun. Jedenadan indoplan Terdiri dari 2 batang yang di isi
dengan 75 mg levonolgesterdengan lama kerjanya 3 tahun. (Saifuddin.
2003)
Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi implant adalah dipasang selama 5 tahun, control
medisringan, dapat dilayani di daerah pedesaan, penyulit tidak terlalu
tingggi, biaya ringan. (Manuaba 2008).
Kerugian
Kerugian kontrasepsi implant adalah terjadi perdarahan bercak,
meningkatnyajumlah darah haid, berat badan bertambah, menimbulkan
acne, dan membutuhkan tenaga yang ahli untuk memasang dan
membukanya.
Indikasi
Indikasi kontrasepsi implant adalah wanita usia subur, wanita yang
inginkontrasepsi jangka panjang, ibu yang menyusui, pasca keguguran
Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi implant adalah ibu yang hamil, perdarahan
yang
tidak diketahui penyebabnya, adanya penyakit hati yang berat, obesitas dan
depresi. (Everett. 2007).
Efek samping
Efek samping kontrasepsi implant adalah nyeri , gatal atau infeksi pada
tempatpemasangan, sakit kepala, mual, perubahan moot, perubahan berat
badan, jerawat, nyeri tekan pada payudara, rambut rontok. ( Everett. 2007).
Waktu pemasangan
Waktu pemasangan yang baik dalam pemasangan implan adalah : Setiap
saatselama siklus haid hari ke – 2 sampai hari ke- 7 tidak diperlukan
metodekontrasepsi tambahan. Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja
diyakini tidak terjadi kehamilan, bila insersi setelah hari ke – 7 siklus haid,
klien janganmelakukan hubungan seksual atau menggunakan kontrasepsi
lainnya untuk 7 hari saja. Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan
pasca persalinan insersi dapat dilakukan setiap saat, bila menysui penuh,
klien tidak perlu memakai metode kontrasepsi lain. Waktu yang paling
untuk pemasangan implant adalah sewaktu haid berlangsung atau masa pra
ovulasi dari siklushaid, sehingga adanya kehamilan dapat disingkirkan.
(Hanifa. 2003).
Cara pemasangan
Cara pemasangan implant adalah :
- Mempersiapkan pasien yaitu dengan menganjurkan pasien
membersihkanlengan yang akan dipasang.yaitu lengan yang jarang
digunakan.
- Gunakan cara pencegahan infeksi.
- Pastikan kapsul – kapsul tersebut berad sedikit 8 cm diatas lipatan
siku di
daerah media lengan.
- Suntikan lidokain sebanyak 0,5 ml lalu lakukan insisi yang kecil,
hanya
sekedar menembus kulit.
- Masukkan trokar melalui luka insisi dengan sudut yang kecil.
- Kemudian masukkan implant secara perlahan – lahan sampai semu
implant masuk kedalam bawah kulit.
- Kapsul pertama dan keenam harus membentuk sudut 750
- Kemudian cabut trokar perlahan, kemudian bersihkan luka insisi
dengan
bethadine setelah itu tutup dengan kain kasa. (Sifuddin. 2003).
Cara pencabutan
Cara pencabutan implant adalah :
- Desinfeksi daerah yang akan di insisi.
- Suntikkan lidocain 5cc.
- Insisi diperdalam dan jaringan ikat lemak melekat pada kapsul implant.
- Tangan kanan mendorong implant kearah insisi
- Tangan kiri memegang arteri klem untuk menjepit kapsul implant
- Keluarkan kapsul implant satu – persatu.
- Setelah selesai bersihkan luka insisi, jahit jika luka terlalu dalan
ataulebar agar tidak terjadi perdarahan. (Manuaba, 2008).
d. Kontrasepsi IUD
IUD adalah suatu benda kecil dari plastic lentur, kebanyakan mempunyai lilitan
tembaga yang dimasukkan kedalam rahim. IUD adalah alat kontrasepsi yang
dimasukkan kedalam rahim yang megandungtembaga.Kontrasepsi ini sangat efektif
digunakan bagi ibu yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi yang mengandung
hormonal dan merupakan kontrasepsi jangka panjang 8 -10 tahun.Tetapi efek dari
IUD dapat menyebabkan perdarahan yanglama dan kehamilan ektopik. Angka
kegagalan pada tahun petama 2,2%. (Pendit.2006).
Jenis – jenis IUD
Menurut Speroff 2003, jenis IUD ada beberapa macam yaitu : Lippe lopp yang
terbuat dari plastic, berbentuk huruf S. TCU – 380A adalah alat yang berbentuk
T, yang dililit tembaga pada lengan horizontal dan lilitan tembaga memiliki inti
perak pada batang. Sof – T adalah IUD tembaga yang berbentukmirip rongga
uterus. Multiload 375, kawat tembaga yang dililit pada batangnya dan
berbentuk 2/3 lingkaran elips. Nova T mempunyai inti perak pada kawat
tembaganya pada batang dan sebuah lengkung besar pada ujung
bawah.Levonogestrel adalah alat yang berbentuk T mempunyai arah merekat
padalengan vertical.
Keuntungan
Menurut Saifuddin. 2003 dan V Taree. 2007 keuntungan pemakaiankontrasepsi
IUD adalah : Dapat segera aktif setelah pemasangan. Metode jangkapanjang,
tidak mempengaruhi produksi asi. Tidak mengurangi laktasi. Kesuburan cepat
kembali setelah IUD dilepas.Dapat di pasang segera setelah melahirkan.
Meningkatkan kenyamanan hubungan suami istri karena rasa aman terhadap
resiko kehamilan. Menurut PKMI. 2007 keuntungan IUD ada beberapa hal,
yaitu : Sangat efektif 0,6 - 0,8 kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun
pertama pemakaian. IUD dapat segera aktif setelah pemasangan.Metode jangka
panjang (8 – 10 tahun pemakaian). Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
Tidak ada efek samping hormonal. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume
asi. Dapat digunakan hingga menopause. Tidak ada interaksi dengan obat –
obatan.
Efek Samping
Efek samping adalah akibat yang ditimbulkan atau reaksi yang disebabkan oleh
benda asing yang masuk kedalam tubuh dan tidak diharapkan. Efek samping
IUD menurut Saifuddin. 2003 antara lain : Haid lebih banyak dan lama. Saat
haid terasa sakit. Perdarahan spoting. Terjadinya pedarahan yang banyak.
Kehamilan insitu
Indikasi
Menurut Glasier. 2005 yang merupakan indikasi pemakaian kontrasepsi IUD
adalah : Wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang. Multigravida.
Wanita yang mengalami kesulitan menggunakan kontrasepsi lain.
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja IUD adalah mencegah terjadinya pembuahan dengan
penghambatan bersatunya ovum dengan sperma, mengurangi jumlah sperma
yang mencapai tuba fallopi dan menonaktifkan sperma. Mekanisme kerja IUD
adalah menghambat bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah sperma
yang mencapai tuba fallopi, menonaktifkan sperma, menebalkan lendir serviks
sehingga menghalangi pergerakan sperma (Mansjoer 2007). Mekanisme kerja
IUD adalah dapat menimbulkan reaksi radang pada endometrium dengan
mengeluarkan leokosit yang dapat menghancurkan blastokista atau sperma.IUD
yang mengandung tembaga juga dapat menghambat khasiat anhidrase karbon
dan fosfase alkali, memblok bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah
sperma yang mencapai tuba fallopi dan menonaktifkan sperma. IUD dapat
menimbulkan infeksi benda asing sehingga akan terjadi migrasi leokosit,
makrofag dan menimbulkan perubahan susunan cairan endometrium yang akan
menimbulkan gangguan terhadap spermatozoa sehingga gerakannya menjadi
lambat dan akan mati dengan sendirinya. (Manuaba. 2008). IUD bentuk insert,
contohnya lippes loop, menimbulkan reaksi benda asingdengan terjadinya
migrasi leokosit, limfosit dan makrofag. Pemadatan lapisanendometrium
menyebabkan gangguan nidasi hasil konsepsi sehingga kehamilan tidak terjadi
(Manuaba. 2008).
Kerugian
Kerugian pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Menstruasi yang lebih banyak dan
lebih lama. Infeksi dapat terjadi saat pemasangan yang tidak steril. Ekspulsi
(IUD yang keluar atau terlepas dari rongga rahim). Sedangkan kerugian
pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Haid menjadi lebih lama dan banyak.
Perdarahan spoting (bercak – bercak). Kadang – kadang nyeri haid yang hebat,
perlu tenaga terlatih untuk memasangkan dan membuka IUD.
Kontra Indikasi
Menurut Saifuddin. 2003 dan Burns. 2000 yang merupakankontra indikasi
pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Wanita yang sedang hamil. Wanita yang
sedang menderita infeksi alat genitalia. Perdarahan vagina yang tidak diketahui.
Wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi IUD. Wanita yang
menderita PMS. Wanita yang pernah menderita infeksi rahim. Wanita
yangpernah mengalami pedarahan yang hebat.
Waktu Pemasangan
Waktu pemasangan IUD yang baik menurut Manuaba 2008 antara lain : Bersamaan
dengan menstruasi, Segera setelah menstruasi, Pada masa akhir masa nifas,
Bersamaan dengan seksio secaria, Hari kedua dan ketiga pasca
persalinan,Segera setelah post abortus.
Waktu Pencabutan
Waktu pencabutan IUD yang baik menurut (Manuaba 2008) antara lain : Ingin
hamil lagi, Terjadi infeksi, Terjadi perdarahan, Terjadi kehamilan insitu.
Jadwal Pemeriksaan Ulang
Setelah dilakukan pemasangan IUD maka ibu harus melakukan jadwal pemeriksaan
ulang menurut Manuaba 1998.hlm 458 antara lain :
- Dua minggu setelah pemasangan
- Satu bulan setelah pemeriksaan pertama
- Tiga bulan setelah pemeriksaan kedua
- Setiap enam bulan sekali sampai satu tahun
- Jika ada keluhan
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan karena pemasangan kontrasepsi IUD menurut
Manuaba 2008 yaitu :
- Perforasi, sering terjadi saat pemasangan dengan disertai ras sakit sehingga
perlu dibuka segera dan dilakukan observasi terhadap infeksi atau
perdarahan infeksi dapat menimbulkan kehamilan ektopik karena pernah
memakai IUD
- Abortus infeksi. Pemasangan IUD tanpa diketahui telah terjadi kehamilan
dapat menimbulkan perdarahn yang banyak karena terjadi peningkatan
aliran darah menuju uterus dan mudah terjadi infeksi sampai abortus serta
sepsis.
e. Kontrasepsi Mantap
Kontap adalah kontrasepsi permanen yang digunakan untuk mencegah kehamilan.
Kontap ada 2 macam yaitu tubektomi yang digunkan pada wanita dan vasektomi
yang digunakan pada pria. Keunggulan kontap adalah merupakan kontrasepsi yang
hanya dilakukan atau dipasang sekali, relatif aman. Angka kegagalan kontap pada
pria 0,1%-0,5 5 dalam tahun pertama sedangkan kegagalan pada kontap wanita
kurang dari 1% perseratus setelah satu tahun pemasangan. Kontap adalah alat
kontrasepsi mantap yang paling efektif digunakan, aman danmempunyai nilai
demografi yang tinggi. Kontap ada 2 macam yaitu tobektomi yang dilakukan pada
wanita dan vasektomi yang dilakukan pada pria.
Tubektomi
Tubektomi adalah satu – satunya kontrasepsi yang permanent.metode ini
melibatkan pembedahan abdominal dan perawatan di rumah sakit yang
melibatkan waktu yang cukup lama.
- Efektivitas
Tubektomi ini mempunyai efektivitas nya 99,4 % - 99,8 % per 100
wanitapertahun. Dengan angka kegagalan 1 – 5 per 100 kasus
- Keuntungan
Keuntungan tobektomi adalah efektivitas tinggi, permanen, dapat segeraefektif
setelah pemasangan.
- Kerugian
Kerugian tobektomi adalah melibatkan prosedur pembedahan dan anastesi,
tidak mudah kembali kesuburan.
- Indikasi
Indikasi tubektomi adalah wanita usia subur, sudah mempunyai anak, wanita
yang tidak menginginkan anak lagi.
- Kontra indikasi
Kontra indikasi adalah ketidak setujuan terhadap operasi dari salah satu
pasangan, penyakit psikiatik, keadaan sakit yang dapat meningkatkan
resiko saat operasi.
- Efek samping
Efek samping tubektomi dalah jika ada kegagalan metode maka ada
resikotinggi kehamilan ektopik, meras berduka dan kehilangan.(Everett.
2007).
Vasektomi
Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi permanent yang popular untuk
banyakpasangan.Vasektomi adalah pemotongan vas deferen, yang merupakan
saluranyang mengangkut sperma dari epididimis di dalam testis ke vesikula
seminalis.
- Efektivitas
Vasektomi adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif.Angka
kegagalanlangsungnya adalah 1 dalam 1000, angka kegagalan lanjutnya
adalah antara 1dalam 3000.
- Keuntungan
Keuntungan adalah metode permanent, efektivitas permanen,
menghilangkankecemasan akan terjadinya kehamilan yang tidak
direncanakan, proseduraman dan sederhana
- Kontra indikasi
Kontra indikasi adalah ketidak mampuan fisik yang serius, masalah
urologi,tidak didukung oleh pasangan.
- Efek samping
Efek samping adalah infeksi, hematoma, granulose sperma.
3) Kondom
Kondom adalah suatu selubung atau sarung karet yang dipasang pada penis ( kondom pria)
atau vagina ( kondom Wanita) pada saat senggama. Kondom pertama kali dipakai untuk
menghindari terjadinya penularan penyakit kelamin terbuat dari karet tipis ( Lateks).
Cara kerja:
- Barier penis sewaktu melakukan coitus
- Mencegah pengumpulan sperma pada vagina
Efektifitas
- Gagal karena kondom yang bocor atau kurangnya kedisiplinan pemakai.
- Kondom hanya digunakan untuk sekali pakai
- Pakailah kondom manakala penis sudah ereksi penuh
- Sarungkan dan tinggalkan sebagain kecil dari ujung kondom untuk
menampung sperma
- Kondom yang mempunyai kantong kecil diujungnya,jepit ujung kondom
sehingga yakin tidak ada udara
- Gunakan lubrikan ketika vagina kering untuk mencegah pergesekan atau
sobeknya kondom
- Keluarkan penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan ereksi dan tahan
sisi kondom untuk mencegah tertumpahnya sperma ke dalam atau dekat vagina
- Simpan kondom ditempat yang kering dan sejuk
- Jangan memakai Vaselin sebagai pelumas karena dapat merusak karet
- Periksa kondom setelah senggama untuk melihat adanya kerusakan ataukah
masih utuh atau tidak
Keuntungan
- Memberi perlindungan terhadap PMS
- Tidak menggangu kesehatan klien
- Murah dan dibeli secara umum
- Tidak perlu pemeriksaan medis
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Metode kontrasepsi sementara
Kerugian
- Angka kegagalan cukup tinggi ( 3-15 kehamilan per 100 wanita pertahun)
- Perlu dipakai pada setiap saat hubungan seksual
- Mungkin mengurangi kenikmatan hubungan seksual
- Memerlukan penyediaan setiap kali hubungan seksual
Indikasi
- Seseorang yang memerlukan kontrasepsi sementara
- Pasangan yang ingin menjarangkan anak
- Pasangan yang mengkhawatirkan efek samping metode lain
- Klien yang pernah atau sedang menderita PMS termasuk AIDS
- Wanita hamil dengan atau punya resiko menderita PMS selama hamil
Efek Samping
- Pernah dilaporkan kondom yang tertinggal di vagina
- Infeksi ringan
C. Sasaran
Klien dan keluarga klien
D. Materi
1. Kriteria perokok
2. Bahaya merokok bagi kesehatan
3. Kerugian merokok
4. Langkah-langkah berhenti merokok
E. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
F. Media
1. Ceramah
2. Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
H. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Kelengkapan media : tersedia dan siap digunakan
b. Pelaksanaan siap melakukan penyuluhan / pendidikan kesehatan
c. Sasaran siap diberikan penyuluhan/pendidikan kesehatan
2. Evaluasi proses
a. Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu yang telah ditentukan
b. Sasaran aktif dalam kegiatan penyuluhan
c. Pelaksana menyajikan materi secara lengkap
d. Pelaksana menyajikan materi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
3. Evaluasi hasil
a. Klien mengerti dan memahami tentang bahaya rokok bagi kesehatan
MATERI
“Bahaya Rokok Bagi Kesehatan”
A. Kriteria Perokok
Kriteria perokok ringan sampai berat dapat dilihat dari waktu (menit) yang
dibutuhkan seseorang untuk segera merokok setelah bangun pagi dan jumlah batang
rokok yang dihisap dalam sehari.
1. Perokok sangat berat. Menghabiskan lebih dari 31 batang sehari. Hanya 5 menit
setelah bangun pagi ia harus merokok.
2. Perokok berat. Menghabiskan 21-30 batang per hari. Selang waktu 6-30 menit
setelah bangun pagi ia merokok.
3. Perokok sedang. Menghabiskan 11-20 batang sehari. Selang waktu 31-60 menit
setelah bangun tidur ia akan merokok.
4. Perokok ringan. Menghabiskan sekitar 10 batang sehari dan baru merokok dalam
waktu lebih dari 60 menit setelah bangun pagi.
B. Bahaya Merokok
1. Bagi Perokok
a. Jangka pendek : Sesak napas, peningkatan denyut jantung, peningkatan asma,
impotensi, kekurang suburan dan peningkatan karbonmonoksida dalam darah.
b. Jangka panjang : Serangan jantung, stroke, kanker paru, dan kanker lainnya
(tenggorokan, rongga mulut, faring, kerongkongan, pancreas, kandung
kencing, leher rahim, leukemia), kerusakan ginjal, kebutaan, serta penyakit
paru seperti bronchitis kronis dan emfisema.
2. Bagi orang-orang di sekeliling perokok
Bukan hanya si perokok, orang sekelilingnya juga akan terkena pengaruh asap
tembakau.
a. Kematian mendadak pada bayi yang bernapas di tengah-tengah asap rokok.
b. Penyakit pernapasan dan penyakit telinga tengah pada anak-anak.
c. Kanker paru-paru dan penyaki jantung pada orang dewasa
C. Kerugian Merokok lainnya
1. Dosa. Rokok adalah perbuatan yang dilarang dalam agama. Perihal rokok amat
jelas berbahaya dan membahayakan diri sendiri bahkan orang lain adalah sesuatu
yang diharamkan.
2. Kerugian Ekonomi, merokok tentunya akan menguras uang yang seharusnya bisa
digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat seperti : biaya sekolah anak, membeli
ikan, dan buah-buahan yang bergizi dan bermanfaat bagi kesehatan.
3. Masalah Sosial, kebiasaan merokok meningkatkan resiko untuk menggunakan
minuman keras dan narkotika yang banyak menjadi penyebab terjadinya tindakan
kriminal.
D. Berhenti Merokok
Penelitian menunjukkan bahwa bila seseorang berhenti merokok dua jam saja,
maka nikotin mulai meninggalkan tubuh, berhenti 6 jam akan menurunkan denyut
nadi dan tekanan darah dan berhenti 12 jam akan membuat CO meninggalkan tubuh.
Bila seseorang terus berhenti merokok 3-9 bulan, maka batuk dan gangguan
pernapasan mulai menghilang serta fungsi paru-paru meningkat 10 %. Lima tahun
berhenti merokok membuat resiko penyakit jantung koroner turun 50 %, dan bila
telah 10 tahun berhenti merokok, maka resiko penyakit jantung koroner sama seperti
yang tidak merokok dan resiko mendapat kanker paru turun sekitar 50 %.
asma.
Perokok Aktif
DAMPAK NEGATIF MEROKOK
Adalah orang yang menghisap rokok dan
a.Bahaya bagi kesehatan
menghisap asap hasil pembakaran rokok tersebut
· Nicotin ~ kecanduan (bersifat adiktif)
yang dikeluarkan dari ujung rokok yang dihisap
· Daya ingat menurun
rokok yang disebut asap utama
· 1X isapan = menghisap > 4000 bahan kimia beracun
Perokok Pasif
· gigi, jari, dan kuku menjadi kuning
Adalah orang yang berada di sekitar
· bronkhitis
perokok aktif yang turut menghisap asap rokok
· nicotin ~ kanker paru-paru
bukan hasil pembakaran rokoknya sendiri melainkan
Misalnya:
adalah?
Jawab:
365x12 = 4380buah
Jadi saya
harus
bagaimana
?
4. Carilah hobi, kesibukan yang disenangi segera setelah
berhenti merokok
LANGKAH-LANGKAH KEBIASAAN MEROKOK
BERHENTI MEROKOK
anda merokok
7. Jangan menyerah untuk kembali merokok tidak juga untuk Yesi Mulyani
sebatang rokok saja. P07224321136