KANKER PAYUDARA
Oleh :
Kelompok 1
Anis Ayu Sholikah
Felisitas Sriwani
Hardianti
Nur Fitriana Wira Aser
Irmaningsi
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat penyertaannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini berjudul kanker payudara.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengalami kesulitan dan hambatan. Akan
tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak kesulitan dan hambatan itu dapat teratasi sehingga
makalah ini bisa terselesaikan. Untuk itu, pada kesempatan ini dengan kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sangat membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah atau
tulisan penulis berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengendalian dan fungsi nomal, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
cepat, serta tidak terkendali. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal
dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa (Putra, 2015).
bentuk kanker paling umum pada wanita. 2,1 juta wanita terkena kanker payudara
pengetahuan akan penyakit dan kurangnya biaya pengobatan (WHO, 2019). Para
pada tahun 2040 jumlah kanker payudara yang di diagnosis akan mencapai 3,1 juta,
(Globocan, 2018). Angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker
payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk penduduk dengan rata-rata
kesehatan kabupaten bulungan, pada dua tahun terakhir menyebutkan pada tahun
2020 terjadi 14 kasus kejadian kanker payudara dan pada tahun 2021 terjadi 6 kasus
40 – 60 tahun. Saat ini ada kecenderungan kanker payudara dialami oleh perempuan
dengan usia 15-20 tahun, ini berarti tidak ada kata terlalu dini untuk memulai
memberikan pengetahuan SADARI secara rutin (7-10 hari setelah haid) setiap bulan.
tingkat kematian akibat kanker payudara sampai 20%, sayangnya wanita yang
Indonesia, 2020).
Indonesia mencakup 3 pilar yakni promosi kesehatan, deteksi dini dan tatalaksana
kasus. Untuk mencapai target ini, Kementerian Kesehatan tidak bekerja sendiri,
melainkan turut dibantu oleh berbagai pihak seperti Yayasan Kanker Payudara
Indonesia (YKPI). Dengan program unggulan sosialisasi skrining dan deteksi dini
kanker payudara, YKPI telah berhasil menjangkau lebih dari 150.000 peserta baik
secara daring dan luring pada 2016-2021. Berdasarkan hal tersebut, kanker payudara
menjadi salah satu kanker yang paling menakutkan bagi perempuan didunia dan juga
di Indonesia.
umumnya baru diketahui setelah stadium kanker berkembang agak lanjut, karena pada
tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Penderita merasa sehat, tidak merasa
nyeri, dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Keadaan inilah yang menyebabkan
banyak penderita berobat dalam kondisi kanker stadium lanjut. Hal tersebut dapat
penderita. Bila kanker payudara dapat diketahui secara dini maka akan lebih mudah
dilakukan pengobatan. Tanda yang mungkin muncul pada stadium dini adalah teraba
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
payuara
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang
biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah (Nurarif &
Kusuma, 2015).
2. Anatomi Payudara
kelenjar fibrosa, dan jaringan ikat. Jaringan ikat memisahkan payudara dari
otot–otot dinding dada, otot pektoralis dan otot serratus anterior. Payudara
terletak di fascia superficialis yang meliputi dinding anterior dada dan meluas
dari pinggir lateral sternum sampai linea axillaris media, dan pinggir lateral
atas payudara meluas sampai sekitar pinggir bawah musculus pectoralis major
dan masuk ke axilla. Pada wanita dewasa muda payudara terletak di atas costa
II–IV.
Secara umum payudara dibagi atas korpus, areola dan puting. Korpus
lobulus, dan lobus. Areola merupakan bagian yang kecokelatan atau kehitaman
permukaan areola
Puting (papilla mammaria) merupakan bagian yang menonjol dan
perforasi pada ujungnya dengan beberapa lubang kecil, yaitu apertura duktus
cabang arteri aksilari toraks. Darah dialirkan dari payudara melalui vena dalam
dan vena supervisial yang menuju vena kava superior sedangkan aliran
limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae, kulit, puting, dan aerola adalah
melalui sisi lateral menuju aksila. Dengan demikian, limfe dari payudara
Gambar 2.1
3. Fisiologi payudara
menarke; pada bayi, anak–anak, dan laki–laki, kelenjar ini hanya berbentuk
nutrisi bayi. Fungsi ini diperantarai oleh hormon estrogen dan progesteron.
saat menstruasi. Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui.
Payudara akan membesar akibat proliferasi dari epitel duktus lobul dan duktus
lebih lambat bila dibandingkan dengan jaringan kelenjar, namun akhirnya akan
2012Etiologi
risiko yang dihubungkan dengan perkembangan penyakit ini yaitu asap rokok,
konsumsi alkohol, umur pada saat menstruasi pertama, umur saat melahirkan
pertama, lemak pada makanan, dan sejarah keluarga tentang ada tidaknya
anggota keluarga yang menderita penyakit ini. Terdapat banyak factor yang
a. Usia : Pada wanita yang berusia 60 tahun keatas memiliki resiko tinggi
yaitu kanker payudara tetapi masih tahap awal dan sudah melakukan
pengangkatan kanker, maka akan beresiko pula pada payudara yang sehat.
payudara.
menarce pada umur kurang dari 12 tahun, 13 menopause yang lambat, dan
kehamilan pertama pada usia yang tua akan beresiko besar terjadinya
kanker payudara
itu akan meningkatkan kadar estrogen pada wanita yang akan beresiko
terkena kanker.
kanker.
4. Patofisiologi
sel tersebut. Kemudian dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri
area lain dalam tubuh untuk membentuk metastase (penyebaran kanker) pada
bagian tubuh yang lain. Neoplasma adalah suatu proses pertumbuhan sel yang
tidak terkontrol yang tidak mengikuti tuntutan fisiologik, yang dapat disebut
benigna atau maligna. Pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dapat disebabkan
atau genetik mutan bahkan setelah periode laten yang lama, progresi dimana
sel-sel yang telah mengalami perubahan bentuk selama insiasi dan promosi
perilaku maligna.
khas, mirip pada tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat
dan elips, adanya keluaran dari puting susu, puting eritema, mengeras,
asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan turun dapat sebagai
a. Ada benjolan yang keras di payudara dengan atau tanpa rasa sakit
b. Bentuk puting berubah (retraksi nipple atau terasa sakit terus- menerus)
satelit)
g. Terasa sakit/ nyeri (bisa juga ini bukan sakit karena kanker
h. Benjolan yang keras itu tidak bergerak (terfiksasi) dan biasanya pada
payudara
6. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium meliputi
atau plasma
5) Pemeriksaan sitologik
keluar spontan dari putting payudar, cairan kista atau cairan yang keluar
dari ekskoriasi
b. Mamografi
kanker yang tidak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal.
c. Ultrasonografi
d. Thermography
Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal; dari mammae atau
peningkatan suplay darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.
e. Xerodiography
f. Biopsi
terapi.
g. CT. Scan
Dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada
organ lain
h. Pemeriksaan hematologi
7. Penatalaksanaan medis
a. Pembedahan
2. Mastektomi total
otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan
3. Lumpektomi/tumor
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot
pectoralis mayor.
b. Radioterapi
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang
c. Kemoterapi
aliran darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan,
d. Manipulasi hormonal.
8. Komplikasi
Pengelompokan Stadium
Stadium IV 0%
2. Saat Mandi
Pemeriksaan payudara dapat dilakukan saat mandi. Gunakan
tangan kanan untuk memeriksa payudara kiri dan tangan kiri untuk
memeriksa payudara kanan. Periksa menggunakan ujung jari, tekan
perlahan lahan permukaan payudara dan rasakan ada tidaknya benjolan
pada payudara.
pengendalian dan fungsi nomal, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
cepat, serta tidak terkendali. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal
2018). Angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu
sebesar 42,1 per 100.000 penduduk penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per
kesehatan kabupaten bulungan, pada dua tahun terakhir menyebutkan pada tahun
2020 terjadi 14 kasus kejadian kanker payudara dan pada tahun 2021 terjadi 6 kasus
akan menurunkan tingkat kematian akibat kanker payudara sampai 20%, sayangnya
wanita yang melakukan SADARI masih rendah (25%- 30%) (Kementrian Kesehatan
Penyebab kanker payudara sangat beragam, tetapi ada sejumlah faktor risiko
yang dihubungkan dengan perkembangan penyakit ini yaitu asap rokok, konsumsi
alkohol, umur pada saat menstruasi pertama, umur saat melahirkan pertama, lemak
pada makanan, dan sejarah keluarga tentang ada tidaknya anggota keluarga yang
menderita penyakit ini. Terdapat banyak factor yang akan menyebabkan terjadinya kanker
payudara yaitu usia, riwayat penyakit, riwayat keluarga, faktor genetik dan hormonal
menarce, menopause, dan kehamilan pertama, obesitas pascamenopouse,
dietilstilbestro, penyinaran.
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini, penyusun menyadari banyak sekali
kekurangan. Untuk itu penyusun mohon saran dan kritik yang membangun. Semoga
pembuatan makalah ini dapat menambah referensi materi askeb kolaborasi dan