Disusun Oleh:
Kelompok
Mengetahui
Koordinator Pembimbing
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan individu Asuhan
Kebidanan Komunitas. Laporan Kelompok Tingkat RT 19, 20, 23 RW 09 Desa
Karanganyar Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal ini disusun untuk
memenuhi tugas Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD), di desa
Karanganyar Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal yang dilakukan dari
tanggal 1 Februari – 22 Februari 2019. Laporan Kelompok ini tidak dapat
terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Risnanto, M.Kes selaku Ketua STIKes Bhakti Mandala Husada
Slawi.
2. Bapak Nuryanto, selaku kepala desa Karanganyar kecamatan Kedungbanteng..
3. Ibu Siswati, S.SiT, M.Kes selaku Ketua Prodi D III Kebidanan STIKes Bhakti
Mandala Husada Slawi.
4. Ibu Rina Febri W, S.SiT selaku dosen pembimbing akademik.
5. Ibu Wiyatin, Amd.keb dan ibu Rubiyanti, Amd. Keb selaku bidan desa
Karanganyar.
6. Bapak Rabun selaku ketua RT 19, bapak Lidin selaku ketua RT 20 dan bapak
Solikhin selaku ketua RT 23.
7. Seluruh masyarakat desa Karanganyar.
Laporan Kelompok Tingkat RT 19, 20, 23 RW 09 Desa Karanganyar
Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal ini sebagai tambahan referensi,
melatih mahasisiwa untuk memberikan intervensi serta menambah pengetahuan
bagi masyarakat pada umumnya.
Dalam pembuatan laporan ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna pembuatan laporan yang lebih baik lagi di masa yang akan
datang.
Lembar pengesahan..................................................................................................i
Kata pengantar........................................................................................................ii
Daftar isi................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang.............................................................................4
B. Tujuan.........................................................................................5
C. Metode pengumpulan data..........................................................5
BAB II Tinjauan Teori
A. Konsep dasar keluarga.................................................................7
B. Konsep dasar manajemen asuhan kebidanan komunitas..........12
BAB III Tinjauan Kasus
A. Pengumpulan data....................................................................16
B. Analisis data.............................................................................24
C. Perumusan masalah...................................................................25
D. Prioritas masalah ......................................................................25
E. Diagnosa masalah .....................................................................29
F. Rencana tindakan......................................................................30
G. Implementasi.............................................................................30
H. Evaluasi.....................................................................................31
BAB IV Pembahasan....................................................................................32
BAB V Penutup
A. Kesimpulan................................................................................45
B. Saran.........................................................................................45
Daftar pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tantangan global saat ini adalah pencapaian sasaran MDGs tahun 2015,
yakni angka kematian ibu sebesar 102 per 100.000 kelahiran. Saat iini
Indonesia baru mencapai 228 per 100.000 kelahiran. Pemerintah saat ini
masih terus berupaya dan optimistis bisa memenuhi target tersebut
(Pudiastuti, 2011; h.12)
Lahirnya Deklarasi Milenium pada bulan September 2000 membawa
suasana kegiatan pembangunan manusia menjadi lebih fokus, semarak dan
terukur dalam kerangka penuntasan persoalan kemiskinan. Tetapan indikator
Millennium Development Goals (MDGs) bagi Indonesia yang ikut
meratifikasinya adalah suatu komitmen untuk mencapai dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat serta memberi kontribusi kepada kesejahteraan
masyarakat dunia.
Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia merupakan sebuah upaya
bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk mengarusutamakan MDGs
ke dalam kegiatan pembangunan nasional jangka menengah dan jangka
panjang.
Indonesia mencapai 8 (delapan) goal atau obyektif pada tahun 2015
yang dikenal sebagai Millenium Development Goals (MDGs) yaitu:
1. Menghapuskan kemiskinan yang ekstrim dan kelaparan
2. Memenuhi kebutuhan pendidikan dasar
3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan
4. Mengurangi jumlah angka kematian anak
5. Meningkatkan kualitas kesehatan ibu
6. Memberantas HIV/AIDS, malaria, dan beragam
penyakit lainnya,
7. Menjamin keberlanjutan lingkungan hidup
8. Mengembangkan kemitraan global untuk
pembangunan.
Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan bersama-sama oleh
masyarakat dan pemerintah mencapai Indonesia sehat 2020 dengan
menerapkan konsep PHC (Primary Health Care ) dengan pendekatanya
PKMD ( Pembangunan kesehatan masyarakat desa ) khususnya kebidanan
komunitas.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang
berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh
bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga
berkualitas, bahagia dan sejahtera (Ambarwati, 2009; h.1).
Pelayanan kebidanan komunitas merupakan upaya yang dilakukan
bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan anak balita
dalam keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan profesional yang
ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan (Pudiastuti,
2011; h.2).
Untuk itu mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala
Husada Slawi prodi DIII KEBIDANAN melaksanakan praktek langsung ke
masyarakat guna memenuhi persyaratan sebelum menempuh ujian akhir.
Praktek Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa dilaksanakan di Desa
Dukuhdamu Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal dari tanggal 16 Maret –
06 April 2018 diharapkan setelah praktek selesai kelompok masyarakat dapat
merubah perilaku dan meningkatkan peran serta aktif sehingga derajat
kesehatan masyarakat dapat terwujud.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Dengan diadakannya praktik belajar lapangan asuhan kebidanan
komunitas diharapkan mampu mengaplikasikan teori dalam bentuk praktik
yang nyata dengan cara melakukan pemberdayaan masyarakat Desa
Karanganyar untuk mewujudkan perilaku hidup yang sehat, meningkatkan
derajat kesehatan dan mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan
dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan ibu
dan anak, keluarga berencana, serta kesehatan wanita sepanjang daur
kehidupan pada setiap tahap kegiatan.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data di desa Karanganyar
Kecamatan Kedungbanteng.
b. Mahasiswa mampu melakukan analisis data di desa Karanganyar
Kecamatan Kedungbanteng.
c. Mahasiswa mampu membuat intervensi dalam mengatasi suatu
masalah di desa Karanganyar Kecamatan Kedungbanteng.
d. Mahasiswa mampu melakukan intervensi dalam mengatasi yang ada di
Karanganyar Kecamatan Kedungbanteng.
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi masalah yang ada di desa
Karanganyar Kecamatan Kedungbanteng.
A + - 1
B - 0
C 0
Total 0 0 2
Vertikal
Total 1 0 0
Horizontal
Total 1 0 2
Penetapan prioritas dengan kriteria Seriousness (S) Kegawatan
Masalah A B C Horizontal
A + - 1
B - 0
C 0
Total 0 0 2
Vertikal
Total 1 0 0
Horizontal
Total 1 0 2
A + + 2
B - 0
C 0
Total 0 0 1
Vertikal
Total 2 0 0
Horizontal
Total 2 0 1
Rekapitulasi Hasil Prioritas Masalah ( USG )
Masalah U S G Total/Prioritas
A 1 1 2 4 II
B 0 0 0 0 III
C 2 2 1 5 I
A. Pengumpulan Data
1. Profil Desa Karanganyar RT 19, 20, 23 RW 09
Desa Karanganayar merupakan salah satu desa yang berada di
Kecamatan Kedungbanteng. Berdasarkan data survey yang telah kami
lakukan di Rt 19, 20, 23 Rw 09 terdapat 171 Kepala keluarga. Dari jumlah
penduduk jiwa, 280 perempuan dan 328 laki-laki. Pendidikan kepala
keluarga tamat SD 101 orang, SMP 24 orang, SMA 14 orang, DIII 1 orang,
S1 1. Kemudian tingkat pendidikan penduduk yang belum sekolah 69 orang,
8 anak menmpuh TK, 24 orang tidak sekolah, 83 orang berpendidikan SD,
120 orang tamat SD, 30 orang menempuh pendidikan SMP/SLTP, 38 orang
tamat SMP/SLTP, 18 orang menempuh pendidikan SMA/SLTA, 23 orang
tamat SMA/SLTA, 1 orang menempuh perguruan tinggi, 2 orang
menempuh pendidikan S1, 1 orang tamat pendidikan DIII, 2 orang tamat
pendidikan S1 dan 1 orang tamat pendidikan S2.
Mata pencaharian masyarakat Rt 19, 20, 23 RW 09 sebagian besar
adalah Buruh dengan penghasilan rata-rata <1.000.000,00.-. Dan ibu hamil
di RT 19, 20, 23 RW 09 ada 4 ibu hamil, Ibu meneteki ada 11 orang.
Pasangan usia subur yang mengikuti KB ada 70 PUS. Jumlah BALITA ada
2 BALITA.
Diagram Rekapitulasi Hasil Survey
a. Berdasarkan Umur
B ER DA SA R KA N U MU R
Berdasarkan Umur
351
81
33 55 53
6 29
0 -1 1 1 -4 5 -6 7 -1 4 1 5 -4 9 5 0 -6 0 > 60
BUL AN TAH UN TAH UN TAH UN TAH UN TAH UN TAH UN
340
Berdasarkan Jenis Kelamin
320
300
280 328
260 280
240
Laki-laki Perempuan
Berdasarkan Jenis…
Sumber: diambil dari Survey Mawas Diri Desa Karanganyar RT. 19,
20, 23 RW. 09
c. Berdasarkan pekerjaan
e. Keikutsertaan KB
f. Ibu Hamil
Normal
Resti
g. Ibu Meneteki
15
10
Series 1
5 Series 2
0 Series 3
Sumber: diambil dari Survey Mawas Diri Desa Karanganyar RT 19,
20, 23 RW 09.
B. Analisa Data
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih
dan sehat masyarakat RT 19, 20, 23 RW 09 yang masih kurang.
2. Kurangnya pengetahuan ibu hamil RT 19, 20, 23 RW 09 tentang
pemeriksaan ANC.
3. Kurangnya pengetahuan PUS RT 19, 20, 23 RW 09 tentang keluarga
berencana.
4. Kurangnya pengetahuan remaja tentang KRR.
5. Kurangnya pengetahuan tentang pap smears.
C. Perumusan Masalah
Setelah dianalisa, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup
bersih dan sehat masyarakat RT 19, 20, 23 RW 09 yang masih kurang.
2. Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil RT 19, 20, 23 RW 09
tentang pemeriksaan ANC.
3. Masih kurangnya pengetahuan PUS RT 19, 20, 23 RW 09 tentang
keluarga berencana.
4. Masih kurangnya pengetahuan remaja tentang KRR.
5. Masih kurangnya pengetahuan tentang pap smears.
PHBS + + + + 4
ANC - - - 0
KB - - 0
KRR - 0
Pap semars 0
Vertikal 0 0 1 2 3
Horizontal 4 0 0 0 0
Total 4 0 1 2 3
Penetapan prioritas dengan kriteria Serriusly ( S ) Kegawatan
Pap
Masalah PHBS ANC KB KRR Horizontal
Smears
PHBS + - - - 1
ANC - - - 0
KB + + 2
KRR + 1
Pap
0
Smears
Vertikal 0 0 2 2 2
Horizontal 1 0 2 1 0
Total 1 0 4 3 2
ANC - - - 0
KB - - 0
KRR + 1
Pap
Smears
Vertikal 0 0 1 3 2
Horizontal 3 0 0 1 0
Total 3 0 1 4 2
F. Rencana Tindakan
1. Melakukan penyuluhan tentang KRR.
2. Melakukan penyuluhan tentang PHBS.
3. Melakukan penyuluhan tentang pap smears.
4. Melakukan penyuluhan tentang KB.
5. Melakukan penyuluhan tentang ANC.
G. Implementasi
1. Memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR)
a. Definisi Pubertas
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan
fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam
kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur 8-10 tahun dan
berakhir lebih kurang diusia 15-16 tahun. Pada masa ini memang
pertumbuhan dan perkembangan berlangsung derngan cepat. Pada
laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Pengeluaran cairan-cairan
semen disaat tidur yang hanya mengalami laki-laki. Mimpi basah
sering dialami oleh remaja laki-laki yang menjadi tanda bahwa ia
telah memasuki masa pubertas. Pengeluaran ini dapat terjadi tanpa
di sertai ereksi atau ejakulasi. Semakin bertambanya umur maka,
mimpi basah ini jarang dialami. Mimpi basah tergantung dari
respon fisik seseorang yang mengalami mimpi tadi. Peristiwa ini
adalah mekanisme yang di alami akibat vesikula seminalis
(kantong sperma) telah penuh oleh sperma yang dihasilkan oleh
testis akibatnya kantong sperma yang telah penuh tidak bisa
menampung lagi dan akhirnya dikeluarkan oleh penis. Pada saat
seorang laki-laki mengalami mimpi basah.
b. Penyebab
Ditandai dengan diproduksinya sel sperma oleh testis. setiap hari,
testis dapat memproduksi cairan sperma. Jika penuh cairan keluar
dengan sendirinya. Saat laki-laki mengalami mimpi basah.
c. Tanda- Tanda Pertama Pubertas
1) Dada terlihat bidang
2) Tumbuh kumis dan jenggot
3) Rambut-rambut halus disekitar alat kemaluan
4) Tumbuh jakun
5) Suara lebih berat
6) Organ kemaluan lebih besar
7) Mimpi basah
2) Perilaku seksual
Berdasarkan penelitian, resiko kanker servik uteri meningkat
lebih dari 10 kali bila berhubungan dengan 6 atau lebih mitra
seks, atau bila hubungan seks pertama di bawah umur 15 tahun.
3) Trauma kronis pada servik
Trauma ini terjadi Karena persalinan yang berulang kali atau
anak banyak adanya infeksi dan iritasi menahan.
4) Kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko
1,5-2,5 kali bila diminum dapat jangka panjang yaitu lebih dari
4 tahun
e. Pencegahan
1) Wanita usia diatas 25 tahun, telah menikah dan sudah
mempunyai anak perlu melakukan pemeriksaan papsmear 1
tahun sekali
2) Pilih kontrasepsi dengan metode barrier, seperti diafragma dan
kondom, karena member perlindunngan terhadap kanker
serviks
3) Hindari hubungan seks pada usia muda dan jangan berganti-
ganti pasangan seks
4) Dianjurkan untuk berperilaku hidup sehat, seperti menjaga
kebersihan alat kelamin dan tidak merokok.
5) Perbanyak makan sayur dan buah segar.
f. Gejala kanker serviks
1) Keluar cairan encer dari vagina atau biasa disebut keputihan
bahkan ada stadium lanjut cairan berwarna kuning
kemerahan dengan sangat berbau sangat menyengat.
2) Perdarahan setelah bersenggama yang kemudian berlanjut
menjadi perdarahan yang abnormal
3) Perdarahan antara haid atau setelah mati haid atau
menopause.
4) Rasa berat di perut bawah
5) Rasa kering di vagina
6) Sering timbul rasa gatal yang berlebihan di bagian dalam
7) vagina, bahkan terkadang timbul koreng dibagian dalam
vagina.
g. Faktor pemicu timbulnya kanker
Hingga sekarang penyebab utama kanker belum diketahui secara
pasti oleh para ahli. Mereka hingga kini masih terus melakukan
pengkajian. Namun, terjadinya kanker pada wanita dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keturunan, umur, makanan,
bahan kimia dan pola hidup tidak sehat.
h. Siapa yang dianjurkan iva/papsmear
Perempuan yang sudah menikah dan sudah melakukan hubungan
seks.
Perempuan yang akan atau sedang menggunakan alat kontrasepsi
(terutam IUD dan hormonal)
i. Syarat sebelum pemeriksan
Tidak sedang haid
Dua hari sebelum pemeriksaan tidak bersenggama atau
menggunakan obat yang dimasukkan kedalam vagina.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini, mahasiswa akan membandingkan praktek belajar
lapangan di desa Karanganyar RT 19, 20, 23 RW 19 Kecamatan Kedungbanteng
Kabupaten Tegal.
Dari keseluruhan permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil
pendekatan dan tabulasi data, telah dilakukan langkah-langkah pemecahan
masalah bersama sesuai dengan prioritas masalah.
A. Pengkajian
Pada tahap pengkajian ini data diperoleh melalui observasi dan
wawancara yang dilakukan secara kunjungan rumah.
Kegiatan pengkajian dilakukan pendekatan, tabulasi, analisis data dan
perumusan masalah. Dalam kegiatan pengkajian terdapat kesulitan antara
lain, kesulitan menemui responden. Namun dalam menghadapi kesulitan-
kesulitan tersebut, mahasiswa berusaha bekerja keras melakukan pendekatan
dan waktu yang seefektif mungkin. Mengkunjungi kembali mereka
responden yang waktu pendekatan belum ditemui dan sabar untuk menerima
tanggapan dari responden.
B. Perencanaan
Tahap perencanaan yang terdiri atas rumusan dan penyusunan rencana
tindakan, telah dilaksanakan sesuai konsep, perencanaan merupakan rencana
kerja yang dilaksanakan oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk
masyarakat dengan mahasiswa sebagai fasilitator.
Dengan melibatkan semua masyarakat RT 19, 20, 23 RW 09 , maka
ditetapkan dan dibahas prioritas masalah, sasaran, waktu, tempat dan
penanggung jawab yang dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat khususnya
RT 19, 20, 23 RW 09.
C. Pelaksanaan
Pelaksanaan disesuaikan dengan waktu senggang masyarakat RT 19,
20, 23 RW 09, pada prioritas ini kegiatan dilaksanakan berdasarkann
kebutuhan yang dirasakan dan kebutuhan nyata yang ada dilapangan dengan
menekan upaya promotif dan preventif.
Berikut ini beberapa masalah yang ada di masyarakat RT 19, 20, 23
RW 09, dan solusi atau alternative pemecahan masalah yang dilakukan
mahasiswa pada langkah implementasi.
D. Evaluasi
a. Memberikan pendidikan kesehatan tentang KRR.
Hari/tanggal : Senin, 11 Februari 2019
Pokok bahasan : KRR
Sasaran : Remaja anggota jamiyah Nursalam
Tempat : Rumah Ibu Muawanah
b. Memberikan penyuluhan tentang PHBS.
Hari/tanggal : Sabtu,16 Februari 2019
Pokok bahasan : PHBS
Sasaran : Semua anggota jamiyah Fatayat
Tempat : Rumah Ibu Sumi
c. Memberikan penyuluhan tentang Pap smears.
Hari/tanggal : Sabtu, 16 Februari 2019
Pokok bahasan : Pap smears
Sasaran : Semua anggota jamiyah Fatayat
Tempat : Rumah Ibu Sumi
d. Memberikan pendidikan kesehatan tentang KB
Hari, Tanggal : Sabtu,16 Februari 2019
Pokok bahasan : KB
Sasaran : Semua anggota Jamiyahan Fatayat
Tempat : Rumah Ibu Sumi
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan yang di peroleh dari pelaksanaan praktek komunitas kebidanan,
sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi struktur masyarakat setempat beserta tokoh masyarakat.
2. Menetapkan masalah yang ada, memprioritaskan masalah, menganalisa
masalah, mencari solusi terbaik dari permasalahan yang ada, menentukan
alternative, pemecahan masalah dan pengambil keputusan dari berbagai
macam alternative yang ada.
3. Menerapkan asuhan kebidanan komunitas pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat resiko tinggi dengan pendekatan menejemen
kebidanan.
4. Pada akhir praktek lapangan diadakan evaluasi terhadap program kerja
yang telah di laksanakan.
B. Saran
1. Dinkes Tegal
Agar secara terus menerus dan berkesinambungan meningkatkan
profesionalisme dan memberikan bimbingan pada mahasiswa yang sedang
praktek belajar lapangan.
2. Puskesmas dan bidan desa
Agar dapat secara proaktif menjalin kerjasama dan menindak lanjuti
kegiatan yang telah dilaksanakan.
3. Masyarakat
Agar dapat meningkatkan partisipasi dalam kegiatan pendekatan kesehatan
seperti : Pemeriksaan ANC massal, Minggu bersih, Pemeriksaan golongan
darah, posyandu lansia, Sehingga tercapai MDG’s 2015.
DAFTAR PUSTAKA
Castro,T.2004.Materi Kesehatan Komunitas.Magelang:BAPELKES
Effendy,N.1998.Keperawatan Kesehatan Masyarakat.Jakarta:EGC
Ester,M.2007.Buku Ajar Kebidana Komunitas.Jakarta:EGC
Fatmawati,E.2009.Asuhan Kebidan Komunitas.Yogyakarta:Fitramaya
Mansjoer,Arif.1999.Kapita Selekta Kedokteran edisi III Jilid I.jakarta
Manuaba,IGB.1998.Ilmu Kedokteran,Penyakit Kandungan dan KB Untuk
Pendidikan Bidan.Jakarta:EGC
Meilani,N.2009.Kebidanan Komunitas.Yoyakarta:Fitramaya
WHO.2003.Mastitis.Jakarta:Widya Mediaka
Ambarwati, Eny.2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogjakarta:numed
A. Tujuan Instruktusional
1. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi
remaja dapat memahami dan mengerti mengenai kesehatan reproduksi
remaja.
2. Tujuan Khusus
a. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat
menjelaskan pengertian kesehatan reproduksi
b. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remajadapat menjelaskan
tentang hak-hak kesehatan reproduksi
c. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat
menjelaskan tumbuh kembang remaja
d. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja dapat
menjelaskan tentang fungsi reproduksi wanita dan tanda-tanda
kematangan wanita.
e. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remajadapat menjelaskan
tentang penyakit menular seksual.
B. Pokok Bahasan
Kesehatan Reproduksi Remaja
C. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian Kespro
2. Hak-Hak Kespro
3. Tumbuh Kembang Remaja
4. Fungsi Reproduksi Wanita
5. Menstruasi atau Haid
6. PMS
D. Materi
(terlampir)
E. Media
1. Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
G. Proses penyuluhan/kegiatan
Tahap Kegiatan Pengajaran Waktu Audiens Media/meto
Kegiatan de
Pendahuluan 1. Salam 5 menit Mendengarkan Ceramah
2. Perkenalan dan menjawab
3. Menjelaskan
tujuan penyuluhan
Penyajian 1. Menjelaskan 10 Audiens Leaflet,
tentang : menit menjawab, tanya jawab
a. Pengertian kespro menanyakan dan
b. Hak-hak kespro hal-hal yang ceramah
c. Tumbuh kembang belum jelas,
emaja mendengarkan
d. Fungsi reproduksi dan
wanita
memperhatika
e. Menstruasi atau
n
haid
f. PMS
2. Memberi kesempatan
audiens untuk
bertanya
3. Menjawab
pertanyaan evaluasi
Penutup 1. Menyimpulkan 5 menit Mendengarkan Ceramah
2. Salam penutup dan menjawab
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
A. Pengertian
1. Definisi Pubertas
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik,
psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan
kita biasanya dimulai saat berumur 8-10 tahun dan berakhir lebih kurang
diusia 15-16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung derngan cepat. Pada laki-laki ditandai dengan
mimpi basah. Pengeluaran cairan-cairan semen disaat tidur yang hanya
mengalami laki-laki. Mimpi basah sering dialami oleh remaja laki-laki
yang menjadi tanda bahwa ia telah memasuki masa pubertas. Pengeluaran
ini dapat terjadi tanpa di sertai ereksi atau ejakulasi. Semakin bertambanya
umur maka, mimpi basah ini jarang dialami. Mimpi basah tergantung dari
respon fisik seseorang yang mengalami mimpi tadi. Peristiwa ini adalah
mekanisme yang di alami akibat vesikula seminalis (kantong sperma) telah
penuh oleh sperma yang dihasilkan oleh testis akibatnya kantong sperma
yang telah penuh tidak bisa menampung lagi dan akhirnya dikeluarkan oleh
penis. Pada saat seorang laki-laki mengalami mimpi basah.
2. Penyebab
Ditandai dengan diproduksinya sel sperma oleh testis. setiap hari, testis
dapat memproduksi cairan sperma. Jika penuh cairan keluar dengan
sendirinya. Saat laki-laki mengalami mimpi basah.
3. Tanda- Tanda Pertama Pubertas
1. Dada terlihat bidang
2. Tumbuh kumis dan jenggot
3. Rambut-rambut halus disekitar alat kemaluan
4. Tumbuh jakun
5. Suara lebih berat
6. Organ kemaluan lebih besar
7. Mimpi basah
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
c. Indikator phbs
Indikator PHBS ada 10 yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
d. Keterangan indikator phbs:
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Pertolongan pertama pada persalinan balita termuda dalam rumah tangga
dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan).
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
Bayi termuda umur 0 – 6 bulan diberi ASI saja sejak lahir sampai dengan
24 jam terakhir Menimbang balita setiap bulan balita (0–59 bl) ditimbang
berat badannya secara rutin setiap bulan dan dicatat dalam KMS.
Penimbangan ke posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan sarana
kesehatan lainnya minimal 8 kali setahun.
3. Menimbang balita setiap bulan
Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita sesuai dengan
garis pertumbuhan.
4. Menggunakan Air Bersih
Rumah tangga menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari.
Syarat fisik air bersih adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa. Jarak sumber air bersih dengan tempat penampungan limbah
minimal 10 m.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Kebiasaan anggota rumah tangga untuk mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air besar (BAB)
6. Menggunakan jamban sehat
Rumah tangga memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan
septik tank/lubang penampung kotoran sebagai tempat pembuangan
akhir. Jamban/kakus adalah bangunan yang dipergunakan untuk
membuang tinja atau kotoran manusia.tinja bagi keluarga. Manfaat
jamban adalah untuk mencegah penularan penyakit dan pencemaran dari
kotoran manusia.
Syarat jamban sehat adalah :
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan
lubang penampungan minimum 10 m, bila tidak memungkinkan perlu
konstruksi kedap air).
b. Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus
c. Tidak mencemari tanah di sekitarnya
d. Mudah dibersihkan
e. Aman digunakan
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
g. Cukup penerangan
h. Lantai kedap air
a. Luas ruangan cukup
b. Ventilasi cukup baik
c. Tersedia air dan alat pembersih
7. Memberantas jentik di rumah
Tidak ditemukan jentik di semua tempat yang dapat menampung air baik
di dalam atau di lingkungan rumah, yakni dengan cara 3M menguras
menutup menimbun.
8. Makan sayur dan buah setiap hari
Anggota rumah tangga umur hendaknya mengonsumsi sayur dan buah
setiap hari.
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
Anggota keluarga umur > 10 th melakukan aktifitas fisik setiap hari
minimal 30 menit dalam 1 minggu terakhir. Aktifitas fisik yang dimaksud
adalah kegiatan olah tubuh yang membuat tubuh menjadi lebih sehat : lari,
jalan, bersepeda kayuh, menimba air, dll. Ibu disarankan untuk beraktifitas
diluar rumah seperti jalan-jalan atau olahraga ringan agar ibu lebih bugar.
Karena ibu lebih sering menghabiskan waktu didepan tv dan tidur.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Anggota keluarga tidak merokok di dalam rumah ketika berada bersama
anggota keluarga lainnya. Menyampaikan pada ibu agar menyarankan
suaminya untuk mengurangi atau berhenti merokok dengan
menyampaikan bahaya merokok, terlebih bagi ibu hamil dan bayinya
nanti.
C. Media
Leaflet
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Kegiatan Penyuluhan
F. Rencana evaluasi
1. Ibu mampu menjelaskan tentang perilaku hidup sehat dan bersih.
2. Ibu mampu menjelaskan 10 indikator perilaku hidup bersih dan sehat.
D. Materi
(Terlampir)
E. Media
Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
G. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan Pengajaran Waktu Audiens Media/me
Kegiatan tode
Pendahuluan 1. Salam 5 menit Mendengar Ceramah
2. Perkenalan kan dan
3. Menjelaskan tujuan menjawab
penyuluhan
MATERI PENYULUHAN
IVA DAN PAPSMEAR
A. IVA (Inspeksi Vagina Asam Asetat)
Pemeriksaan visual dengan cara mengamati serviks yang telah dipulas
cdengan asam asetat 3-5% tanpa mikroskop, oleh dokter dan bidan terlatih.
Hasil IVA
(+) positif berpotensi kanker serviks, ada daerah tidak normal berubah
warna menjadi putih
(-) negatif berpotensi kanker serviks, harus menjalani penipisan sesuai
petunjuk dokter.
B. Pengertian Pap smears
Merupakan suatu metode pemeriksaan sel cairan dinding leher rahim
dengan menggunakan mikroskop. Papsmear merupakan alat skrining
kanker serviiks uteri yang digunakan untuk membantu perubahan sel epitel
servik uteri yang dipergunkan untuk memantau sel epitel servik uteroi
mulai dari perubahan dysplasia ringan, dysplasia sedang, dysplasia berat
dan krasinoma insitu.
C. Kegunaan Pap Smear
Papsmear berguna sebagai pemeriksa penyaringan atau skrining dan
pelacak adanya perubahan sel kearah keganasan dini sehingga kelainan pra
kanker dapat terdeteksi serta pengobatannya menjadi lebih murah dan
mudah.
D. Faktor Resiko
1. Infeksi human papiloma virus (HPV)
Lebih dari 90% kasus kandiloma servik, semua NIS dan kanker servik
mengandung DNA virus HPV. Dari 70 tipe HPV yang diketahui saat
ini, ada 16 tipe HPV yang erat kaitannya dengan kejadian kanker
servik. Virus ini ditularkan melalui hubungan seksual. Wanita yang
berisiko terkena penyakit akibat hubungan seksual juga berisiko
terinfeksi virus ini sehingga mempunyai resiko terkena kanker servik.
2. Perilaku seksual
Berdasarkan penelitian, resiko kanker servik uteri meningkat lebih dari
10 kali bila berhubungan dengan 6 atau lebih mitra seks, atau bila
hubungan seks pertama di bawah umur 15 tahun.
3. Trauma kronis pada servik
Trauma ini terjadi Karena persalinan yang berulang kali atau anak
banyak adanya infeksi dan iritasi menahan.
4. Kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko
1,5-2,5 kali bila diminum dapat jangka panjang yaitu lebih dari 4 tahun
E. Pencegahan
1) Wanita usia diatas 25 tahun, telah menikah dan sudah mempunyai
anak perlu melakukan pemeriksaan papsmear 1 tahun sekali
2) Pilih kontrasepsi dengan metode barrier, seperti diafragma dan
kondom, karena member perlindunngan terhadap kanker serviks
3) Hindari hubungan seks pada usia muda dan jangan berganti-ganti
pasangan seks
4) Dianjurkan untuk berperilaku hidup sehat, seperti menjaga kebersihan
alat kelamin dan tidak merokok.
5) Perbanyak makan sayur dan buah segar.
F. Gejala Kanker Serviks
1. Keluar cairan encer dari vagina atau biasa disebut keputihan bahkan
ada stadium lanjut cairan berwarna kuning kemerahan dengan sangat
berbau sangat menyengat.
2. Perdarahan setelah bersenggama yang kemudian berlanjut menjadi
perdarahan yang abnormal
3. Perdarahan antara haid atau setelah mati haid atau menopause.
4. Rasa berat di perut bawah
5. Rasa kering di vagina
6. Sering timbul rasa gatal yang berlebihan di bagian dalam vagina,
bahkan terkadang timbul koreng dibagian dalam vagina.
Pokok Bahasan : KB
Sasaran : Anggota jamiyah fatayat
Hari, Tanggal : Sabtu, 16 Februari 2019
Tempat : Rumah ibu Sumi
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah kegiatan penyuluhan ini dilakukan diharapkan semua PUS RW
01 mengerti tentang
Macam-macam KB
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasan Ny. N diharapkan mampu :
a. Ibu mengetahui pengertian KB
b. Ibu mengetahui manfaat KB
c. Ibu mengetahui macam-macam metode alat kontrasepsi
B. Pokok Bahasan
Macam-macam KB
C. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian KB
b. Manfaat KB
c. Macam-macam metode alat kontrasepsi
D. Materi
(Terlampir)
E. Media
1. Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
G. Kegiatan penyuluhan
MATERI
ALAT KONTRASEPSI
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan peserta dapat mengikuti
dan memahami tentang Standar Pelayanan Antenatal Care (ANC) dengan
10T.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan peserta mampu
menjelaskan tentang :
a. Pengertian Antenatal Care
b. Tujuan dan Manfaat Antenatal Care
c. Dampak Ibu Tidak ANC
d. Jadwal Kunjungan Antenatal Care
e. Tempat Kunjungan Antenatal Care
f. Pemeriksaan 10 T
3. MATERI
Terlampir
4. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
5. MEDIA
Leafle
6. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap
Kegiatan KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
a. Evaluasi
b. Kesimpulan
Bertanya dan mengulang
Penutup c. Memberi salam penutup dan terima kembali materi yang
kasih. disampaikan secara singkat dan
menjawab pertanyaan.
7. EVALUASI
Jenis evaluasi : Tanya Jawab
Waktu : Akhir kegiatan
a. Ibu dapat menyebutkan 4 dari 6 manfaat pemeriksaan antenatal dengan
benar.
b. Ibu dapat menyebutkan 2 dari 3 jika tidak melakukan ANC dengan
benar.
c. Ibu dapat menyebutkan jadwal kunjungan ANC
d. Ibu dapat menyebutkan sedikitnya 4 tempat kunjungan ANC.
e. Ibu dapat menyebutkan sedikitnya 7 T dari 10 T pelayanan ANC.
MATERI PENYULUHAN
ANTENATAL CARE (ANC)
A. Pengertian
Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Dati I Jawa Timur dalam pelaksanaan
Pemgembangan Desa Siaga Provinsi jawa Timur (2006) terdapat beberapa
pengertian mengenai asuhan antenatal, yaitu sebagai berikut.
F. Pemeriksaan 10 T
Pelayanan Antenatal Care (ANC) selengkapmya mencakup anamnesis,
pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas
indikasi dan intervasi khusus dengan tingkat resiko dengan peneraan
operasional yang dikenal dengan “10 T” untuk pelayanan antenatal yang
terdiri dari:
Imunisasi TT 0,5 cc
Pada kunjungan
antenatal
TT 1 pertama – –
4 minggu
TT2 setelah TT1 3 tahun* 80
6 bulan setelah
TT3 TT2 5 tahun 95
1 tahun setelah
TT4 TT3 10 tahun 99
1 tahun setelah
TT5 TT4 26 ahun 99
L. Tes laboratorium
Tes laboratorium sederhana yang dilakukan saat pemeriksaan kehamilan
adalah pemeriksaan Hb untuk menilai status anemia atau tidak pada ibu hamil.
Sebaiknya pemeriksaan Hb ini dilakukan sejak trimester I, sehingga apabila
ditemukan kondisi anemia akan dapat segera diterapi dengan tepat.