YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Nelly Nur Laily
M17.02.0014
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada Nabi Muhammad
sallallahu ‘alaihi wasallam. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Kebidanan Komunitas yang diselenggarakan selama dua minggu secara
mandiri bertempat di daerah masing-masing.
Laporan Kebidanan Komunitas ini terwujud atas bimbingan, pengarahan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Atik Nur Istiqomah, M.Keb selaku Ketua Prodi D III Kebidanan
STIKes Madani Yogyakarta;
2. Dyah Muliawati., S.ST., MPH selaku penanggung jawab praktik
kebidanan komunitas;
3. Ratna Wulan Purnami S.ST., M.Kes yang telah membimbing dalam
menyelesaikan tugas ini;
4. Bidan Yanti Sulastri, Amd.Keb selaku bidan desa Sitimulyo yang telah
mendampingi praktik kebidanan komunitas;
Dengan segala keterbatasan kemampuan dan pengalaman, penulis
menyadari bahwa laporan komunitas keluarga ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dalam perbaikan
laporan komunitas ini. Semoga semua bantuan dan dukungan yang telah diberikan
mendapat balasan terbaik dari Allah subhanahu wa ta’ala.
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan...............................................................................................................3
D. Manfaat.............................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI.........................................................................................4
A. Konsep Kebidanan Komunitas.........................................................................4
B. Tujuan Kebidanan Komunitas.........................................................................5
C. Peran Bidan Dalam Komunitas........................................................................6
D. Manajemen Asuhan Komunitas.......................................................................7
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN................................................11
A. Pelayanan Antenatal.......................................................................................11
B. Pertolongan Persalinan...................................................................................13
C. Pelayanan Kunjungan Nifas...........................................................................16
D. Pelayanan Kontrasepsi....................................................................................17
E. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita............................................................18
F. Intervensi Kebidanan......................................................................................22
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................24
A. Kesimpulan.....................................................................................................24
B. Saran...............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................26
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Cakupan K1, K4, dan deteksi risiko ibu hamil................................................11
Tabel 3. 2 Jenis kasus deteksi dini risiko ibu hamil..........................................................12
Tabel 3. 3 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan...................................13
Tabel 3. 4 Jenis kasus komplikasi persalinan Januari-Agustus.........................................15
Tabel 3. 5 Cakupan KF I – KF III bulan Januari-Agustus................................................16
Tabel 3. 6 Jumlah akseptor kontrasepsi berdasarkan jenis alat kontrasepsi......................17
Tabel 3. 7 Cakupan kunjungan neonatal bulan Januari-Agustus......................................18
Tabel 3. 8 Jenis kasus komplikasi neonatus Januari-Agustus...........................................21
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
digunakan adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB),
dalam kehamilan, infeksi. Sedangkan untuk kematian bayi pada tahun 2019
dari 29.322 kematian balita, 69% (20.244 kematian) diantaranya terjadi pada
masa neonatus. Penyebab terbesar dari kematian neonatus sendiri yaitu BBLR,
askfisia, sepsis, dan kelainan bawaan. Untuk AKBA sendiri pada tahun 2019
terdapat 2.927 kasus dan penyebab kematian terbanyak disebabkan oleh diare
2018 sebanyak 111,5 per 100.000 KH. Penyebab kematian ibu yang paling
DIY pada tahun 2018 sebanyak 9,76 per 1.000 KH. Kasus kematian bayi
1
2
Penyebab paling banyak kematian bayi dan neonatal di DIY adalah asfiksia
Angka kematian ibu di Bantul pada tahun 2018 naik dibandingkan pada
tahun 2017. AKI pada tahun 2017 sebesar 72,85 per 100.000 KH yaitu
108,36 per 100.000 KH. Hasil Audit Maternal (AMP) menyimpulkan bahwa
penyebab utama kematian ibu pada tahun 2018 adalah perdarahan sebesar
36% (5 kasus) . AKB di Bantul tahun 2018 sebesar 8,27 per 1.000 KH turun
jika dibandingkan tahun 2017 sebesar 8,74 per 1.000 KH. Kasus kematian
bayi di Kabupaten Bantul tahun 2018 sejumlah 107 kasus, dan terjadi hampir
data kesehatan ibu dan anak yang terdapat di wilayah Desa Sitimulyo,
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan
Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
TINJAUAN TEORI
4
5
yang optimal.
masyarakat.
Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh
1. Sebagai pendidik
2. Sebagai pelaksana
berikut :
keluarga.
reproduksi.
3. Sebagai pengelola
4. Sebagai peneliti
bila pera ini dilakukan oleh bidan, maka ia dapat mengetahui secara cepat
kebidanan dimulai dengan identifikasi data dasar dan diakhiri dengan evaluasi
terjadi bila tidak segera ditangani dapat membawa dampak yang lebih
Menentukan intervensi yang harus segera dilakukan oleh bidan atau dokter
lebih ahli sesuai dengan keadaan klien. Pada tahap ini, bidan dapat
lain. Bila klien dalam keadaan normal tidak perlu dilakukan apapun
komprehensif yang didasari atas rasional tindakan yang relevan dan diakui
6. Implementasi
7. Evaluasi
wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang
cepat dan tepat. Program KIA yang dimaksud meliputi pelayanan ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana,
bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, pelayanan kesehatan bayi
dan balita. Kegiatan PWS KIA terdiri dari pengumpulan, pengolahan, analisis,
program dan pihak/instansi terkait untuk tindak lanjut. Dengan PWS KIA
memadai.
10
Indikator pemantauan program KIA yang dipakai untuk PWS KIA meliputi
KIA
digunakan :
juml ibu hamil K 1 di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu ×100 %
jumlah seluruh sasaranibu hamil di suatu wilayah dalam setahun
juml ibu hamil K 4 di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu ×100 %
jumlah seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayahdalam setahun
digunakan :
juml persalinan yg ditolong nakes di suatuwilayah pada kurun waktu tertentu× 100 %
jumlah seluruh sasaranibu bersalin di suatu wilayahdalam setahun
Cakupan pelayanan ibu nifas pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari
pasca bersalin dengan tiga kali kunjungan sesuai standar di suatu wilayah
juml ibu nifas yg sudah KF lengkap di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu ×100 %
jumlah seluruh sasaranibu nifas di suatuwilayah dalam setahun
jam setelah lahir di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Rumus yang
digunakan :
juml bayi yg sudah KN 1 di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu ×100 %
jumlah seluruh sasaran bayi di suatu wilayah dalam setahun
juml bayi yg sudah KN lengkap di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu ×100 %
jumlah seluruh sasaran bayi di suatuwilayah dalam setahun
Cakupan iu hamil dengan faktor risiko yang ditemukan oleh kader atau
juml bumil risti yg ditemukan kader di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu ×100 %
20 % x jumlah seluruh sasaran bumil di suatu wilayah dalam setahun ¿
¿
digunakan :
juml komplikasi yg mendapat penanganan disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu× 100 %
20 % x jumlah seluruh sasaran bayidi suatu wilayah dalam setahun
digunakan :
juml komplikasi yg mendapat penanganan disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu× 100 %
15 % x jumlah seluruh sasaran bayidi suatu wilayah dalam setahun
juml bayi yang telah 4 kali kunjungan di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu× 100 %
jumlah seluruh sasaran bayi di suatu wilayah dalam setahun
digunakan :
juml balita yang mendapat pelayanan stndar di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu× 100
jumlah seluruh sasaran balita di suatu wilayahdalam setahun
12. Cakupan pelayanan kesehatan balita sakit yang dilayani dengan MTBS
Cakupan pelayanan kesehatan anak dan balita umur 12-59 bulan yang
juml balita ditangani MTBS di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
×
jumlah seluruhbalita sakit yang berkunjung ke pkm dalam setahun
100%
Indikator ini menunjukan jumlah peserta KB baru dan lama yang masih
A. Pelayanan Antenatal
K4, dan deteksi dini risiko ibu hamil yang dilakukan oleh tenaga medis
maupun non tenaga medis atau kader. Pendataan ANC bertujuan memantau
cakupan pelayanan ANC secara teratur setiap bulan dan terus menerus setiap
wilayah.
Jan 144 29 60 13 10 2 2 4
Feb 144 29 48 10 13 1 0 1
Mar 144 29 50 14 13 1 0 1
Apr 144 29 58 10 10 0 0 0
Mei 144 29 54 12 11 0 2 2
Jun 144 29 56 12 15 0 1 1
Jul 144 29 47 10 10 0 1 1
Agus 144 29 61 12 13 0 3 3
Sumber : Data sekunder, 2020
64.5%
15
16
65.9%
90%, dengan begitu rata-rata target perbulan adalah 7,5%. Dengan demikian,
maka sasaran pencapaian kumulatif sejak Januari sampai Agustus yaitu 60%.
Sitimulyo dalam status cakupan baik karena cakupan kumulatif berada diatas
3. Hasil kumulatif deteksi dini risiko pada bulan Januari-Agustus 2020 yaitu
31%
ibu hamil. Cakupan kumulatif deteksi dini oleh masyarakat sampai bulan
Agustus sebesar 31% yaitu sebanyak 9 ibu hamil. Jenis kasus yang didapati
Jumlah kasus
Bulan Jenis kasus Keterangan Tindak lanjut
risiko
>35 tahun Konsul dokter
Grandemulti G4P3A0 Konsul dokter
Jan 4
>35 tahun Konsul dokter
<20 tahun Konsul dokter
Konsul gizi dan
Feb 1 KEK LILA 20 cm
pemberian PMT
Mar 1 Susp. IUGR Konsul gizi
18
Jumlah kasus
Bulan Jenis kasus Keterangan Tindak lanjut
risiko
>35 th Konsul dokter
Apr 2
<20 th Konsul dokter
<20 th Konsul dokter
Mei 2
<20 th Konsul dokter
Jun 1 >35 th Konsul dokter
Pemantauan minum
Jul 1 Anemia Hb 10,2 gr/dl
tablet Fe
Agust 0
Sumber : Data sekunder, 2020
Januari sampai Agustus 2020 yaitu ibu hamil terlalu muda (<20 th) sebanyak
4 kasus dan ibu hamil terlalu tua (>35 th) sebanyak 4 kasus. Dari hasil
B. Pertolongan Persalinan
persalinan oleh tenaga kesehatan dan kasus komplikasi yang terjadi saat
Feb 137 29 12 5 0 2
Mar 137 29 10 9 0 2
Apr 137 29 8 10 0 2
Mei 137 29 11 10 0 3
Jun 137 29 12 16 0 1
Jul 137 29 8 8 0 0
19
Cakupan
Jum sasaran Tempat persalinan penanganan
Bulan LINA komplikasi
KES
Non
Bulin Risti Faskes
faskes
Agus 137 29 12 12 0 3
diharapkan sudah melebihi 60%. Maka didapati hasil bahwa ststus kesehatan
20
bulan Agustus telah melebihi target cakupan yang diharapkan dan angka
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan pada bulan ini lebih banyak
kasus. Jenis kasus komplikasi persalinan dapat dilihat pada tabel 3.4.
Jumlah kasus
Bulan Jenis kasus Tindak lanjut Keterangan
risiko
Perdarahan
Rujuk RS Hidup
antepartum
KPD Rujuk RS Hidup
Jan 4
KPD Rujuk RS Hidup
KPD Rujuk RS Hidup
Serotinus Rujuk RS Hidup
Feb 2
Kehamilan ganda Rujuk RS Hidup
Hipertensi dalam
Rujuk RS Hidup
kehamilan
Mar 2
Partus
Rujuk RS Hidup
macet/distosia
Partus
Rujuk RS Hidup
macet/distosia
Apr 2
Partus
Rujuk RS Hidup
macet/distosia
Hipertensi dalam
Rujuk RS Hidup
kehamilan
Mei 2 Kelainan letak jani Rujuk RS Hidup
Partus
Rujuk RS Hidup
macet/distosia
Hipertensi dalam
Jun 1 Rujuk RS Hidup
kehamilan
Jul 0
21
Jumlah kasus
Bulan Jenis kasus Tindak lanjut Keterangan
risiko
Hipertensi dalam
Rujuk RS Hidup
kehamilan
Agust 3 KPD Rujuk RS Hidup
Tabel 3. 4 Jenis kasus komplikasi persalinan
Partus Januari-Agustus
Rujuk RS Hidup
macet/distosia
Sumber : Data Sekunder, 2020
4 kasus, dan Ketuban Pecah Dini (KPD) sebanyak 4 kasus. Seluruh kasus
yang terdapat pada tabel diberikan penanganan tindak lanjut dirujuk ke Rumah
Sakit agar mendapat penanganan lebih lanjut dan dapat berkolaborasi dengan
dokter obsgyn. Dari data tersebut juga didapatkan bahwa keadaan pascasalin
seluruh ibu bersalin dengan komplikasi tersebut dalam keadaan hidup. Maka
dari itu, dapat disimpulkan bahwa sejak bulan Januari-Agustus tidak terdapat
kematian ibu.
Pengumpulan data nifas terdiri atas cakupan pelayanan kepada ibu pada
masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit
3 kali dengan distribusi waktu 6 jam – 3 hari, 4 – 14 hari , dan >2 minggu oleh
tenaga kesehatan serta data hasil deteksi dini komplikasi yang terjadi selama
Jun 16 16 0 16 0 16 0
Jul 8 8 0 8 0 8 0
Agust 12 12 0 12 0 12 0
Sumber : Data Sekunder, 2020
2. Tidak terdapat komplikasi masa nifas sejak bulan Januari sampai Agustus
2020
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa cakupan kumulatif pelayanan masa
nifas oleh tenaga kesehatan sampai bulan Agustus yaitu 62% sesuai dengan
Cakupan tersebut juga sudah melampui target pelayanan masa nifas, dimana
target pertahun sebesar 90%. Maka target cakupan sampai dengan Agustus
minimal 60%. Dapat dilihat juga dari cakupan bulan Agustus meningkat
D. Pelayanan Kontrasepsi
Pengumpulan data terdiri dari peserta KB yang baru dan lama yang
Bulan IUD MOW Implant Suntik Pil Kondom PUS Akse Pros
L B L B L B L B L B L B ptor entas
e%
Jan 125 0 82 0 92 0 495 12 404 0 22 0 1607 1220 75.9
Feb 125 1 80 0 92 0 495 18 404 0 22 0 1607 1237 76.9
Mar 125 0 80 0 77 0 490 11 360 0 22 0 1607 1165 72.4
Aprl 110 0 80 1 86 0 461 8 382 0 22 0 1744 1150 65.9
Mei 110 0 80 0 86 0 461 10 379 0 22 0 1276 1149 90
Jun 110 5 80 0 86 0 461 13 379 0 22 0 1276 1156 90.5
Jul 110 0 80 0 86 0 461 8 373 0 22 0 1276 1140 89.3
Agust 110 1 80 1 86 0 461 12 373 0 22 0 1607 1146 71.3
Sumber : Data Sekunder, 2020
60%. Penafsiran dari cakupan tersebut adalah status baik karena cakupan
Dari tabel tersebut terlihat bahwa kontrasepsi suntik yang paling banyak
sebanyak tiga kali kunjungan oleh tenaga kesehatan, cakupan pelayanan anak
balita (12-59 bulan), cakupan kunjungan bayi (29 hari-11 bulan), dan neonatus
tertanga
ni
KN
Rist
Bayi Balita KN I lengka
i
p
Jan 131 26 461 16 16 16 16 1 9 37
Feb 131 20 461 5 5 5 5 3 8 30
Mar 131 20 461 9 9 9 9 3 10 34
Apr 131 26 461 10 10 10 10 2 10 32
Mei 131 21 461 10 10 10 10 2 10 33
Jun 131 21 461 16 16 16 16 1 10 41
Jul 131 21 461 8 8 8 8 1 10 25
Agust 131 26 461 12 12 12 12 3 13 28
Sumber : Data Sekunder, 2020
bayi, akupan pelayanan anak balita, dan cakupan neonatus komplikasi yang
65.6%
neonatal dalam setahun sebesar 90%, sehingga target yang harus dicapai
sampai bulan agustus harus lebih atau sama dengan 60%. Penafsiran dari
cakupan tersebut adalah status baik yaitu cakupan diatas target yang telah
25
80 ×100 %
= 61%
131
yaitu 61%. Target cakupan kunjungan neonatal selama satu tahun sebesar 90%
pada tahun 2020, sehingga target yang harus dicapai sampai bulan Agustus
2020 harus lebih atau sama dengan 60%. Penafsiran dari cakupan tersebut
adalah dalam status baik yaitu cakupan diatas target yang telah ditetapkan dan
bulan sebelumnya.
yaitu 1 kali pada umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali pada
umur 6-8 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan yang diberikan
saat kunjungan bayi yaitu deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang bayi
219× 100 %
= 47.5%
461
bulan Agustus 2020 yaitu sebesar 47.5%, sedangkan target pelayanan balita
dalam setahun sebesar 90%. Sehingga target yang harus dicapai sampai
Agustus sebesar 60%. Pada cakupan kali ini dapat disimpulkan yaitu status
kurang baik untuk pelayanan anak balita karena cakupan dibawah target yang
tinggi badan, dan lingkar kepala yang dicatat pada KMS anak; pemantauan
daya dengar dengan TDD, daya penglihatan dengan TDL; dan pemberian
vitamin A 2x setahun.
tertangani oleh tenaga kesehatan sampai Agustus 2020 sebesar 81.4%, dimana
angka ini sudah melampau target sampai Agustus untuk cakupan nenatus
Jenis kasus komplikasi yang sudah tertangani terdapat pada tabel 3.8
seluruh kunjungan neonatus 1 yaitu Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dengan
tindak lanjut merujuk bayi ke Rumah Sakit agar mendapat penanganan lebih
kasus terbanyak yaitu infeksi bakteri lokal dengan jumlah kasus sebanyak 8
28
hanya terdapat 2 kasus yaitu infeksi bakteri lokal yang sudah dapat tertangani
di puskesmas.
F. Intervensi Kebidanan
Program kerja yang telah bidan desa lakukan selama bulan Januari
hingga Agustus 2020 untuk meningkatkan kualitas hidup ibu dan bayi yaitu
kebidanan. Terdapat dua program kebidanan yang telah dilakukan sejak bulan
posyandu. Hasil evaluasi yang dapat dilihat dari kegiatan ini adalah
29
cakupan kumulatif deteksi dini risti oleh masyarakat sampai bulan Agustus
2. Pemberian PMT
KEK dan BBLR yang masih tinggi. Program ini bertujuan meningkatkan
gizi ibu hamil yang Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan menegah
sebagai berikut :
tambahan
kebutuhan kalori ibu dengan KEK terpenuhi. Evaluasi dalam program ini
PENUTUP
A. Kesimpulan
ibu dan anak pada bulan Januari sampai Agustus 2020 di wilayah Desa
dan K4, cakupan ibu hamil deteksi risiko dini, pertolongan persalinan oleh
dalam status baik yang artinya melampaui dari target yang telah ditetapkan.
berada dalam status kurang baik karena kurang dari batas minimum target.
2020 dengan berkolaborasi dengan puskesmas yaitu deteksi dini risiko ibu
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
30
31
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Bantul. (2019). Profil Kesehatan Bantul Tahun 2018. Pemerintah Kota
Bantul: Dinas Kesehatan.
Dinkes DIY. (2019).Profil Dinas Kesehatan Tahun 2019 Kota Yogyakarta.
Pemerintah Kota Yogyakarta: Dinas Kesehatan.
Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.