Oleh
SEMESTER VI
i
KATA PENGATAR
ii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan sumbangan kritik
serta saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan penulisan laporan
selanjutnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
JUDUL .........................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................1
B. Tujuan ...............................................................................2
1. Tujuan Umum................................................................4
2. Tujuan Khusus...............................................................4
C. Manfaat..............................................................................5
iv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil...................................................................................22
B. Pembahasaan.....................................................................26
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................33
B. Saran..................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak awal tahun 2020 hingga saat ini yaitu 2021, dunia masih
2021).
dengan positif COVID-19, dan 3.500 (83,87%) yang sembuh dari positif
1
Dalam situasi pandemi saat ini, tentunya peran gizi sebagai sumber
dengan imunitas yang kuat akan kebal terhadap infeksi virus, sebaliknya
orang dengan imunitas tubuh yang lemah akan mudah terinfeksi virus
maupun penyakit.
dalam jumlah dan jenis yang cukup serta pola asuh yang dipengaruhi
Salah satu penyebab timbulnya kurang gizi pada anak balita adalah
Masalah Gizi selain ibu hamil, bayi, anak, dan ibu menyusui masih
terdapat juga masalah gizi mengenai lansia. Selain masalah gizi buruk
dan gizi kurang, gizi lebih atau obesitas juga merupakan masalah gizi
2
sering disebabkan oleh masalah-masalah sosial ekonomi dan juga
karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang
kegiatan yang tepat serta adanya kejelasan tugas pokok dan fungsi
2011).
3
banyak yaitu hasil laut. Luas wilayah, batas wilayah Kelurahan Jambula
Sasa.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4
d. Melakukan pemantauan anak gizi kurang di wilayah kerja
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Institusi
kesehatan dalam hal ini puskesmas dan instansi terkait agar dapat
3. Bagi Masyarakat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory
(WHO, 2020).
6
mingguan, pernah, dan tidak pernah sama sekali. Dalam hal pemilihan
Pola makan ini akan dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain
alam dan sebagainya. Sejak zaman dahulu kala, makanan selain untuk
1) Jenis Makan
7
2) Frekuensi Makan
meliputi makan pagi, makan siang, makan malam dan makan selingan
2011).
lemak, protein, vitamin dan mineral. Pola makan 3 kali sehari yaitu
8
3) Jumlah Makan
dengan makan selingan pagi dan siang mencapai gizi tubuh yang
9
dimaksudkan sebagai panduan yang menunjukan proporsi makanan dari
setiap kelompok makanan dalam satu piring. Piring makan sebaiknya diisi
semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjadi sehat. Visual
Isi Piringku menganjurkan isilah separuh (50%) dari piring dengan sayur
dan buah, dan separuh (50%) lagi dengan makanan pokok dan lauk
pauk.
sehat :
1. Isilah ½ piring dengan sayur dan buah : buah terbanyak dari isi piring
semakin baik. Porsi sayur harus lebih banyak dari buah. Jika
dipersenkan maka sayur sekitar 30% dan buah sekitar 20% dari isi
piring. Jika sedang tidak ada buah, maka porsi sayut adalah ½ piring.
dengan sumber protein hewani dan nabati, seperti ikan, ayam, telur,
10
tempe, tahu, dan kacang-kacangan lainnya. Batasi gading merah dan
porsi dari setiap kelompok makanan perhari. Tujuan Isi Piringku adalah
atlet, ibu hamil, penyakit tertentu seperti penyakit ginjal kronis yang
jadikan acuan atau perlu dimodifikasi sesuai prinsip diet menurut kondisi
penyakit.
1. Definisi Balita
Balita adalah kelompok anak yang berada pada rentang usia 0-5
11
Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010), Balita adalah
istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah
(3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada
berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu sering
dua kategori yaitu anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak usia
2004).
12
2. Tumbuh Kembang
cepat terjadi pada masa janin, usia 0-1 tahun dan masa pubertas.
masa balita. Pada saat tumbuh kembang setiap anak mempunyai pola
terhadap kekurangan energi dan protein, asupan zat gizi yang baik
gizi yang baik adalah zat-zat gizi yang kualitas tinggi dan jumlahnya
2010).
13
E. Gambaran Umum Tentang Status Gizi
berbeda antar individu, hal ini tergantung pada usia orang tersebut,
jenis kelamin, aktivitas tubuh dalam sehari, dan berat badan (Par’I,
HolilM.dkk, 2017).
gizi secara langsung dan penilaian status gizi secara tidak langsung.
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu:
14
antropometri yang mengacu pada standart World Health Organization
meliputi gizi buruk dan gizi kurang dapat disebabkan karena jangka
15
dimasa mendatang. Gangguan pertumbuhan yang diderita pada awal
(Soetjiningsih, 2012).
a. Gizi Kurang
b. Gizi baik
c. Gizi Lebih
16
tulang, dan otot atau daging. Gizi lebih dapat juga diartikan
(Almatsier 2009).
(PMT)
1. Definisi
17
kriteria tiga kali berturut-turut tidak naik timbangan serta yang berat
pemulihan pada bayi dan balita gizi buruk, antara lain untuk
2015).
18
BAB III
METODE PELAKSANA
1. Populasi
hamil, ibu menyusui, ibu anak balita, anak balita, ibu-ibu kader di
2. Sample
19
D. Jenis Data dan Sumber Data
Sumber data dalam praktek ini yaitu menggunakan data perimer dan
Data sekunder. Data primer berupa data yang diperoleh langsung atau di
terhadap data.
b. Coding data disi adalah untuk mempermudah pola saat analisis data
kuesioner penelitian.
c. Entry data ini dilakukan setelah editing dan coding data dengan
20
d. Tabulasi data adalah memastikan bahwa seluruh data yang telah
menggunakan komputer.
G. Penyajian Data
21
BAB IV
A. Hasil
22
Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa dari total 126 balita terdapat
sebanyak 55,6% jenis kelamin laki-laki dan 44,4% jenis kelamin
perempuan.
sebanyak 3,2% usia 6 bulan, 0,8% usia 7 bulan, 4,8% usia 8 bulan, 1,6%
usia 9 bulan, 5,6% usia 10 bulan, 4,8% usia 11 bulan, 28,6% usia 12
bulan, 28,6% usia 24 bulan, 14,3% usia 36 bulan, dan 7,9% usia 48
bulan.
23
2. Kegiatan Pemasangan spanduk
ibu yang memiliki balita, wanita usia subur dan staf kelurahan. Dalam
24
5. Kegiatan Demostrasi Pemberian Makanan Tambahan
didapatkan yaitu ibu-ibu kader, ibu yang memiliki balita, wanita usia
subur, ibu menyusui, ibu hamil dan staf kelurahan. Dalam pelaksaan
kebiasaan makan.
B. Pembahasan
data yang diambil meliputi data Balita, Ibu hamil, dan Ibu menyusui.
25
dan perempuan 56 (44,4%), Berdasarkan usia 6 bulan berjumlah 4
stunting, pola makan seimbang untuk kualitas hidup yang lebih baik
pada lansia, dan cegah anemia dengan konsumsi makanan sesuai isi
piringku.
26
proses kegiatan isra’miraj, penyuluhan dan demostrasi. Pembagian
Covid-19
mingguan, pernah, dan tidak pernah sama sekali. Dalam hal pemilihan
27
Isi Piringku dibuat untuk memudahkan setiap orang dalam
setiap kelompok makanan dalam satu piring. Piring makan sebaiknya diisi
semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjadi sehat. Visual
Isi Piringku menganjurkan isilah separuh (50%) dari piring dengan sayur
dan buah, dan separuh (50%) lagi dengan makanan pokok dan lauk
pauk.
sehat :
1) Isilah ½ piring dengan sayur dan buah : buah terbanyak dari isi piring
semakin baik. Porsi sayur harus lebih banyak dari buah. Jika
dipersenkan maka sayur sekitar 30% dan buah sekitar 20% dari isi
piring. Jika sedang tidak ada buah, maka porsi sayut adalah ½ piring.
28
3) Istilah bagian tersisa dari piring dengan lauk-pauk : Istilah piring
dengan sumber protein hewani dan nabati, seperti ikan, ayam, telur,
Ikan kaya akan gizi utamanya protein, mineral dan lemak, serta
bayi dalam kandungan dan bayi. Makan ikan 2-‐3 kali dalam seminggu
orang per hari bagi energi dalam makanan (Venugopal, 2010). Pada
29
Pangan lokal merupakan produk pangan yang telah
menderita kurang gizi dan diberikan kepada anak balita dengan kriteria
pemulihan pada bayi dan balita gizi buruk, antara lain untuk
2015).
30
bayam dan wortel utuk balita. Pemberian makanan tambahan bertujuan
untuk memperbaiki keadaan gizi pada anak golongan rawan gizi yang
menderita kurang gizi dan diberikan kepada anak balita dengan kriteria
tiga kali berturut-turut tidak naik timbangan serta yang berat badannya
pada KMS terletak dibawah garis merah. Oleh karena itu, penting sekali
pengukuran antropometri dan recall pada orang tua anak gizi kurang.
31
32
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurang.
b. Penyuluhan Gizi terdiri atas tiga topik yaitu : 1) Pola Makan Sesuai Isi
RT 009.
33
B. Saran
34
DAFTAR PUSTAKA
Adriani M, Bambang W 2014. Gizi dan Kesehatan Balita (Peranan Mikro Zinc
pada pertumbuhan balita). Jakarta : Kencana
Almatsier, Sunita, 2012. Prinsip Dasar Ilmu Gizi . Jakarta. Gramedia Pustaka
Umum.
Santoso, Singgih, 2014. Statistik Parametrik Edisi Revisi. Jakarta : Elex Media
Komputindo.
Sulistyoningsih, H. 2012. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak . Jakarta : Graha
ilmu.
Supariasa, Bakri bachyar, Fajar ibnu, 2016. Penilaian Status Gizi. Jakarta :
EGC.
35
LAMPIRAN
36
POA PROGRAM INTERVENSI GIZI
KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG POLA MAKAN SESUAI ISI PIRINGKU UNTUK PENCEGAHAN COVID-19
Sumber
Strategi Kegiatan
Daya
Tujuan
Deskipsi
Umum & Target Rincian kegiatan Personil & Intrinsik
Intervensi Sasaran Tempat
Khusus terkait Jeni As
Langsung Kegiatan Waktu
Langsun Pendukung s
g
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Mampu Persiapan : Mahasisw Kepala Lurah Masyarakat Kantor ± 15 Leafl MH
Melasakanak Umum : menerapkan 1. Pembelajaran: a Kepala RT Lurah menit et
an Peningkatan apa yang Menyiapkan Alat peraga Koordinator Mas
penyuluhan pengetahuan telah dan bahan pembelajaran. Gizi ker
tentang pola masyarakat diketahui/pel -Leaflet Kader Kons
makan ajari selama 2. Penyuratan pada Ketua RT Posyandu umsi
sesuai isi Khusus: mengikuti 3. Menyimapkan tempat Bidan
piringku Mampu kegiatan kegiatan Masyarakat
untuk memahami penyuluhan. 4. Menyiapkan Konsumsi
pencegahan apa yang
covid-19. disampaikan Pelaksaan
Materi yang Mampu 1.Absensi
disampaikan, menerapkan 2.Pembukaan
Gambaran pola makan 3.Penyampaian materi
umum sesuai isi penyuluhan
tentang isi piringku dan 4.Tanya jawab
piringku, pedoman 5.Pemberian Dorprize kepada
serta gizi peserta yang bertanya
menjelaskan seimbang maupun yang menjawab
tentang dalam
pedoman kehidupan Evaluasi
gizi sehari-hari. Terjadi pengikatan
seimbang. pengetahuan dan keterampilan
dengan pencapaian 100%.
37
POA PROGRAM INTERVENSI GIZI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Mampu Persiapan : Mahasisw Kepala Ibu-ibu Kantor ± 20 Materi MHS
Melasakanakan Umum : memberikan 1. Pembelajaran: a Lurah yang lurah menit ATK MASY
penyuluhan Peningkatan pengetahuan Pembuatan SAP Kepala memiliki Konsumsi
tentang pengetahuan kepada ibu -Waktu puskesmas balita
pentingnya ibu-ibu yang balita -Tempat Kepala RT
konsumsi ikan memiliki balita. tentang -Materi Kepala RW
pada balita. manfaat ikan Menyiapkan bahan Bidan
Materi yang Khusus: dan pembelajaran. Kader
disampaikan Mampu kandungan -Leaflet Masyaraska
yaitu manfaat mengetahui nilai gizi pada 2.Persuratan kepada t
ikan dan manfaat, ikan. Kader
kandungan nilai dan 3.Menyiapkan tempat
gizi. kandungan kegiatan
nilai gizi 4. Menyiapkan Konsumsi
pada ikan.
Pelaksaan
Absensi
Pembukaan
Tanya jawab
Evaluasi
Terjadi pengikatan
pengetahuan dan
keterampilan dengan
pencapaian 100%.
38
POA PROGRAM INTERVENSI GIZI
KEGIATAN PENYULUHAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BERBAHAN DASAR PANGAN LOKAL UNTUK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Mampu Persiapan : Mahasis Kepala Ibu-ibu Aula 15 Leaflet Mahasiswa
Melasakanakan Umum : menjelaska 1. Pembelajaran: wa Keluraha dan Keluraha menit masyarakat
penyuluhan Peningkatan n Pembuatan n, Kader n
pemberian makanan keterampilan pengertian, -Materi Masyara Posyand Jambula
tambahan berbahan dan tujuan Menyiapkan Alat kat u
dasar pangan lokal pengetahuan pemberian Penyuluhan.
untuk mengatasi masyarakat PMT, -Lealet
anak gizi kurang di penyebab 2.Persuratan kepada
kelurahan jambula Khusus: terjadinya Kader dan RT
sebagai strategi Pengertian, gizi kurang, 3.Menyimapkan tempat
peningkatan tujuan PMT, contoh PMT kegiatan
pengetahuan penyebab berbahan 4. Menyiapkan Konsumsi
&keterampilanmasya terjadinya gizi dasar
rakat. Materi yang kurang, pangan Pelaksaan
disampaikan. contoh PMT lokal. Absensi
Pegertian, tujuan berbahan Pembukaan
pemberian PMT, dasar pangan Penyampaian Materi
penyebab terjadinya lokal Tanya jawab
gizi kurang, contoh Mampu
PMT berbahan dasar menjelaskan Evaluasi
pangan lokal. tahap-tahap Terjadi pengikatan
39
pembuatan pengetahuan dan
PMT keterampilan dengan
pencapaian 100%.
40
1. Leaflet Pola Makan Sesuai Isi Piringku Untuk Cegah COVID-19
41
2. Leaflet Pentingnya Konsumsi Ikan Pada Balita
42
3. Leaflet PMT Pangan Lokal Untuk Mengatasi Gizi Kurang
43
DOKUMENTASI
44
Gambar 3. Pembagian Doorprize
45
Gambar 5. Pembukaan Kegiatan Demonstrasi PMT Pangan Lokal
46
Gambar 6. Pelaksanaan Kegiatan Demonstrasi PMT Pangan Lokal
47
Gambar 8. Kegiatan Pemantauan Anak Gizi Kurang
48
49