Anda di halaman 1dari 19

USULAN PROGRAM KERJA INDIVIDU

KKN MANDIRI UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 94

DI KOTA LUBUKLINGGAU

DISUSUN OLEH

FEBY RIZKI ANGKASA PUTRI ARMA

F1G018008

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

JUNI AGUSTUS, 2021


HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KERJA INDIVIDU
KKN MANDIRI UNIB PERIODE 94 TAHUN 2021
Judul kegiatan : 1. Edukasi Swamedikasi Bagi Ibu-Ibu kelurahan
Senalang Di Masa Pandemi,
2. Sosialisasi Pemberdayaan Tanaman Obat Keluarga
Sebagai Pengobatan Bahan Alam Ekonomis.
3. Pembagian Masker dan Handsanitizer Ramah
Lingkungan kepada masyrakat Rt.06 kota
Lubuklinggau.
Sifat kegiatan : Individu
Kelompok sasaran : Ibu-Ibu Rt. 06 dan Masyarakat Sekitar
Lokasi kegiatan : Kelurahan Senalang RT.06 Lubuklinggau Utara 2, Kota
Lubuklinggau, Sumatera Selatan
Lembaga mitra : -
Nama Mahasiswa : Feby Rizki Angkasa Putri Arma
NPM : F1G018008
Kelompok : 14
Fakultas/Program Studi : FMIPA/S1 Farmasi
No hp/email : 085369401227/febyrizky58@gmail.com
Waktu pelaksanaan : 1 Juli s/d 16 Agustus 2021
Biaya yang digunakan : Rp.395.000
Sumber Biaya : Orang Tua
Lubuklinggau, 27 Juni 2021
Mengetahui,
Koordinator Kelompok Peserta KKN

Doni Stiawan Feby Rizki Angkasa Putri Arma


F1A017022 F1G018008

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan

Ari Wirya Dinata, S.H., M.H.


NIP : 199108232019031020
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

2
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
RINGKASAN........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................5
1.1 Latar Belakang .................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................6
1.3 Tujuan ...............................................................................................6
1.4 Manfaat..............................................................................................6
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH..................................................................7
2.1 Tabel Identifikasi Masalah ...............................................................7
BAB III DASAR PENGETAHUAN..................................................................10
3.1 Swamedikasi...................................................................................10
3.2 Tanaman Obat Keluarga.................................................................11
3.3 Handsanitizer..................................................................................12
BAB IV RENCANA LUARAN YANG DIHASILKAN..................................12
BAB V METODE PELAKSANAAN...............................................................12
5.1 Swamedikasi..................................................................................12
5.2 Tanaman Obat Keluarga.................................................................13
5.3 Pembagian Handsanitizer dan Masker...........................................13
BAB VI RENCANA BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.............................14
6.1 Anggaran Biaya .............................................................................14
6.1 Jadwal Kegiatan .............................................................................15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 18
LAMPIRAN ....................................................................................................... 19

RINGKASAN

3
Pada era pandemi seperti saat ini, masyarakat mendapatkan berbagai
kendala terutama pada kesehatan dan ekonomi. Dinas Kesehatan Kota
Lubuklinggau menghimbau segala bentuk upaya agar dapat mencegah dan
mengendalikan pertumtuhan Covid-19 di kota Lubuklinggau. Mulai dari
physical distancing, kebersihan pribadi (cuci tangan dan sebagainya). Untuk
itu dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan secara mandiri
mahasiswa memilih 3 program kerja sesuai dengan topik pandemi serta
dapat membantu pemerintah dalam menghadapi pandemi. Ketiga program
merupakan informasi baru yang akan diberikan kepada masyarakat sekitar
kelurahan senalang.
Ibu-Ibu RT.06 kelurahan senalang seringkali kesulitan dalam menentukan
pengobatan sendiri dari rumah dikarenakan background keluarga yang bukan
berasal dari Kesehatan serta seringnya mengalami berbagai penyakit ringan yang
dialami oleh keluarga RT.06 serta banyaknya tanaman yang ditanam masyarakat
lingkungan sekitar juga dapat menjadi ide agar diberdayakan untuk menjadi
tanaman obat yang tentunya akan menambah nilai kegunaan tanaman tersebut.
Satu hal lagi yang harus diperhatikan yaitu belum adanya kunjungan ataupun
kegiatan aktif di wilayah RT.06 melawan virus covid 19.
Oleh karena itu mahasiswa melakukan program kerja agar dapat
membantu memecahkan solusi bagi ibu-ibu dan masyarakat Rt.06. kegiatan
ini bertujuan untuk Membantu meningkatkan perekonomian di masa pandemi
Covid-19. Dan juga mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar dalam
keterlibatan membantu masyarakat khususnya di lingkungan keluarga mereka
sendiri, tempat tinggalnya dan masyarakat sekitar. Membantu neningkatkan
kreatifitas Sumber Daya masyarakat sehingga dapat membangun perekonimian
keluarga dan mendapatkan pengetahuan. Metode yang digunakan tetap akan
memenuhi standar protokol keshatan serta tidak mengumpulkan kerumunan. Dan
dilaksanakan secara online melalui media massa dan sebaran leaflet. luaran yang
akan dihasilkan berdasarkan rencana kegiatan adalah berupa video edukasi mengenai
swamedikasi, leaflet tanaman obat keluarga, dan handsanitizer daun sirih serta masker
mulut.
BAB I

4
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Keadaan Indonesia saat ini sedang mengalami kondisi tidak baik disebabkan
oleh virus berasal dari Wuhan, China yang dinamakan dengan Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan COVID-19 sebagai
pandemi global yang menjangkiti banyak orang di hampir seluruh dunia dalam
waktu bersamaan. Tentunya akan sangat berakibat dalam berbagai aspek salah
satunya kondisi ekonomi masyarakat. Angka pengangguran dan kemiskinan yang
terus meningkat serta berbagai kendala di berbagai sektor menjadi latar belakang
tema KKN Periode 94 yaitu pemberdayaan ekonomi pada masyarakat ditengah
pandemi.
Ibu-Ibu RT.06 kelurahan senalang seringkali kesulitan dalam menentukan
pengobatan sendiri dari rumah dikarenakan background keluarga yang bukan
berasal dari Kesehatan serta seringnya mengalami berbagai penyakit ringan yang
dialami oleh keluarga RT.06, sebagai pertolongan tangan pertama terhadap
keluarga sudah seharusnya ibu-ibu RT.06 mendapatkan informasi mengenai
pengobatan sendiri dan dari bahan alam, agar dapat meningkatkan kesehatan
keluarga masing-masing serta meningkatkan imunitas sehingga dapat terhindar
dari Covid 19. Selain itu banyaknya tanaman yang ditanam masyarakat sekitar
juga dapat menjadi ide agar diberdayakan menjadi tanaman obat yang tentunya
akan menambah nilai kegunaan tanaman tersebut. Masyarakat sekitar hanya
menanam berbagai tanaman tetapi hanya untuk estetika saja belum diberdayakan
sebagai tanaman obat, hal ini dikarenakan latar pendidikan masyarakat sekitar
hanya sebatas Sekolah Menengah Akhir tidak menempuh bangku perkuliahan
khususnya dibidang Kesehatan padahal banyak sekali manfaat tanaman yang
ditanam di depan teras rumah warga RT.06. Agar tetap mematuhi protokol
kesehatan mahasiswa juga akan membagikan handsanitizer dan masker untuk
proteksi setiap rumah di sekitar RT.06
Untuk itu masyarakat diharapkan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
meningkatkan dan meminalkan ekonomi sehari-hari. Masyarakat harus cerdas dan
inisiatif sendiri apabila terjadi penurunan imunitas tubuh. Dibutuhkan
pengetahuan dan keterampilan untuk proteksi tubuh melalui swamedikasi.

5
Swamedikasi adalah upaya pengobatan diri sendiri, biasanya dilakukan untuk
mengatasi penyakit ringan, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, diare,
penyakit kulit. Masyarakat memerlukan pedoman yang terpadu agar tidak terjadi
kesalahan pengobatan saat melakukan swamedikasi. Obat-obatan yang biasa
digunakan untuk swamedikasi disebut dengan obat tanpa resep atau obat bebas.
Obat-obat bebas tersebut dapat diperoleh di warung, apotek, dan supermarket
secara ekonomis. Sehingga obat-obatan ini tentunya akan sangat akrab dengan
masyarakat luas.
Selain Swamedikasi, ternyata terdapat cara lain untuk menjaga daya tahan
tubuh yaitu memberdayakan tanaman obat keluarga (TOGA), pemanfaatan
tanaman obat kelarga sangat berguna bagi masyarakat sebagai pendukung
menciptakan kesehatan dan kesejahteraan keluarga manfaatnya antara lain yaitu
sarana untuk memperbaiki status gizi keluarga, menambah penghasilan keluarga,
meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman,
Dengan tetap menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan diharapkan masyarakat
dapat tetap sehat dan tetap mejalani kegiatan seperti biasanya. Dan tidak lupa
untuk selalu menggunakan alat perlindungan diri apabila hendak keluar rumah
seperti masker dan handsanitizer. Saat ini masker dan handsanitizer tidak merata
penggunaannya padahal dua hal ini tidak dapat dipisahkan dalam mencegah Covid
19. Hal ini yang menginspirasi mahasiswa untuk mengadakan program kerja yaitu
1. Edukasi Swamedikasi Diare Bagi Ibu-Ibu Rt.06 Di Masa Pandemi
2. Sosialisasi Pemberdayaan Tanaman Obat Keluarga Sebagai Pengobatan
Bahan Alam Ekonomi
3. Pembagian Masker dan Handsanitizer Ramah Lingkungan kepada
masyrakat Rt.06 kota Lubuklinggau

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara edukasi swamedikasi bagi ibu-ibu ?
2. Bagaimana metode sosialisasi pemberdayaan tanaman obat keluarga
sebagai pengobatan bahan alam ekonomis untuk masyarakat?
3. Bagaimana cara efektif untuk membagian masker dan handsanitizer
ramah lingkungan untuk masyrakat RT.06 kota lubuklinggau?

6
1.3 Tujuan
1. Membantu meningkatkan perekonomian ditengah pandemi Covid-19.
2. Agar mahasiswa memperoleh pengalaman belajar dalam keterlibatan
membantu masyarakat khususnya di lingkungan keluarga mereka sendiri,
tempat tinggalnya dan masyarakat sekitar.
3. Membantu neningkatkan kreatifitas Sumber Daya masyarakat sehingga
dapat membangun perekonimian keluarga dan mendapatkan pengetahuan

1.4 Manfaat
1. Meningkatkan sumber daya manusia dengan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan lingkungan sekitar
2. Menambah wawasan serta pengelaman bagi mahasiswa
3. Dapat menciptakan inovasi usaha baru yang akan membantu
perekonomian masyrakat
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
Hingga saat ini belum marak adanya edukasi mengenai pengobatan untuk
diri sendiri di kelurahan senalang RT.06, hal tersebut dikarenakan masyarakat
kelurahan senalang tidak mempunyai akses untuk mendapatkan informasi yang
tepat. Terutama bagi ibu-ibu yang sering mengalami penyakit ringan, ibu-ibu
biasanya harus pergi ke puskesmas atau pun kerumah sakit untuk mengobati
penyakit ringan dan tentunya akan mengeluarkan biaya pengobatan serta
konsultasi yang cukup mahal. Masyarakat sekitar juga belum banyak mengetahui
tentang tanaman obat keluarga serta pentingnya proteksi didri dimasa pandemi.
Edukasi mengenai swamedikasi, dan sosialisasi mengenai tanaman obat menjadi
sebuah solusi alternatif yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tidak
lupa pula dalam menghadapi pandemi masyarakat juga harus tetap waspada
terhadap viru covid 19. Untuk itu juga program kerja lainnya akan mendukung
pemerintah dalam menghadapi oandemi yaitu dengan pembagian handsanitizer
dan masker.

7
PENETAPAN MASALAH PROGRAM KERJA
MAHASISWA KKN UNIB PERIODE 94 TAHUN 2021
KELOMPOK 14 KELURAHAN SENALANG

KELURAHAN : Senalang
KECAMATAN : Lubuklinggau Utara II
KOTA : Lubuklinggau

Nama Faktor
No Masalah Pokok Alternatif
Kegiatan Penunjang Penghambat

1. Edukasi Banyaknya ibu- Ibu-ibu Masyarakat Menggunakan Bahasa yang


Swamedik ibu yang RT.06 sekitar sering sederhana dan dapat mudah
asi Bagi mengeluh Sudah berada di luar dipahami semua orang dan bagi
Ibu-Ibu penyakit ringan mempunyai rumah ibu-ibu yang tidak mempunyai
dan Anak tetapi belum platform sehingga kuota internet mahasiswa
Remaja tepat cara untuk saling menjadi sulit menyediakan kuota untuk bisa
pengobatan berbagi untuk mengakses video tersebut.
mandiri informasi berinteraksi
dikarenakan melalui secara
bukan berasal media sosial langsung
dari bidang yaitu
Kesehatan dan Whatsupp
belum adanya Group
penyuluhan di
Rt.06 mengenai
Swamedikasi

2. Sosialisasi Keberagaman Lokasi Masyarakat Membuat brosur/Leaflet yang


Tanaman tanaman di rumah antar sekitar sering berisikan pengetahuan mengenai
Obat depan teras keluarga di berada di luar Tanaman Obat keluarga yang
Keluarga masyrakat dapat Rt.06 tidak rumah akan disebarkan di depan

8
Sebagai dijadikan begitu jauh sehingga pintu/pagar rumah masyarakat
Pengobata tanaman obat sehingga menjadi sulit Rt.06 diharapkan semua
n Bahan yang akan memudahka untuk masyarakat dapat membaca leaflet
Alam menambah nilai n dalam berinteraksi tersebut. Serta diposting di media
Ekonomis ekonomi penyebaran secara massa mehasiswa seperti
maupun nilai informasi. langsung facebook ataup unInstagram
Kesehatan
keluarga Rt.06
3. Pembagian Belum adanya Handasanita Sulitnya Menginformasikan sebelumnya
Masker kegiatan aktif zer yang berinteraksi melalui telepon selular bahwa
dan untuk mematuhi dibgaikan langsung akan meletakkan apd didepan
Handsaniti protokol merupakan sewaktu rumah warga dan agar dapat
zer Ramah Kesehatan di handsanitize pembagian mencegah terjadinya interaksi.
Lingkunga wilayah r ramah alat
n kepada setempat lingkungan perlindungan
masyrakat dan bahan diri berupa
Rt.06 kota yang mudah masker dan
Lubukling didapatkan Handsanitizer
gau
Lubuklinggau, 2021
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan Kelurahan Senalang

Ari Wirya Dinata S.H., M.H. Feby Rizki Angkasa Putri Arma
199108232019031020 F1G018008
Mengetahui,
Ketua RT 06

Juara Artini

9
BAB III
DASAR PENGETAHUAN
Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau menghimbau segala bentuk
upaya agar dapat mencegah dan mengendalikan pertumtuhan Covid-19 di
kota Lubuklinggau. Mulai dari physical distancing, kebersihan pribadi (cuci
tangan dan sebagainya). Fasilitas penunjang seperti seperti edukasi
swamedikasi, sosialisasi pemberdayaan tanaman obat keluarga yang berasal
dari bahan alam dan pembagian masker, handsanitizer merupakan hal yang
perlu diterapkan untuk mencegah diri dari virus Covid-19.
Badan Pengawas Obat dan Makanan juga telah menerbitkan buku yang
berjudul Informatorium Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) di Masa Pandemi
COVID-19 yang dapat dijadikan rujukan untuk swamedikasi pada masyrakat
kelurahan senalang RT.06, untuk itu perlu dilakukan kegiatan sosialisasi dan
edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan mereka dalam
melakukan swamedikasi di lingkungan keluarga selama masa pandemi. Kegiatan
ini juga dapat meminimalkan kesalahan atau resiko dalam pengobatan
swamedikasi. (Rustiani dkk, 2021)
Cara lain untuk memproteksi diri agar tidak terinfeksi virus yaitu dengan
meningkatkan/menjaga imun tubuh dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga
(TOGA) seperti kunyit, jahe, dan lengkuas. Kandungan-kandungan di dalam
rimpang tersebut terbukti secara klinik dapat meningkatkan imun tubuh. Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat juga mengeluarakan buku tanaman obat
pada tahun 2019 yang akan dijadikan panduan dalam pelaksanaan kegitan ini.

3.1 Swamedikasi
Swamedikasi merupakan upaya pengobatan sendiri tanpa didasari resep
Dokter. Menurut WHO, pengobatan swamedikasi ditujukan untuk menangani
gejala dan penyakit yang mampu didiagnosis oleh pasien sendiri atau penggunaan
obat yang telah digunakan secara terus-menerus untuk penanganan gejala kronis
(WHO, 2000). Pengobatan sendiri dilakukan apabila memperoleh obat-obatan
tanpa resep, membeli obat berdasarkan resep lama, pemberian dari teman atau
obat keluarga, ataupun penggunaan obat sisa (Adhikary et al. 2014). Saat

10
masyarakat menentukan pengobatan swamedikasi dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain produk iklan, pengalaman pengobatan, kondisi ekonomi dan
kondisi psikologi (Hofmeister et al, 2010) edukasi dan Riwayat pendidikan
(James et al, 2006). Kegiatan ini juga dapat meminimalkan kesalahan atau resiko
dalam pengobatan swamedikasi.

3.2 Tanaman Obat Keluarga


Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman yang berkhasiat yang di
tanam dilahan pekarangan yang dikelola keluarga ditanam dalam rangka
memenuhi keperluan keluarga akan obat obatan itu sendiri. Manfaat lain Tanaman
Obat Keluarga (TOGA) selain sebagai obat juga memiliki manfaat lain yaitu
sebagai penambah gizi, bumbu dan dapat menambah keindahan. Dan pemanfaatan
obat tradisional tersebut sebagai upaya untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan
penyakit dan perawatan kesehatan termaksud pada masa kedaruratan kesehatan
masyarakat dan atau bencana nasional Corona Virus Disease 2019 (COVID 19).
Tumbuhan obat dan obat tradisional sejak zaman dahulu memainkan peranan
penting dalam menjaga kesehatan, mempertahankan stamina dan mengobati
penyakit. Oleh karena itu tumbuhan obat dan obat tradisional telah berakar kuat
dalam kehidupan sebagian masyarakat hingga saat ini (Hikmat, 2011).
Tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk
ditanam di lahan pekarangan, dengan pertimbangan karena dapat dimanfaatkan
untuk kesehatan. Tanaman obat dapat dijadikan obat yang aman, tidak
mengandung bahan kimia, murah, dan mudah didapat (Kementan, 2015).Dalam
rangka memperdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam upaya
pengembangan kesehatan tradisional perlu mengarahkan agar masyarakat dapat
melakukan perawatan kesehatan secara mandiri dan benar melalui pemanfaatan
tanaman obat sebagai obat tradisional berupa jamu, Obat Herbal Terstandar
(OHT), dan fitofarmaka. Dan pemanfaatan obat tradisional tersebut sebagai upaya
untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan
termaksud pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat dan atau bencana
nasional Corona Virus Disease 2019 (COVID 19) (Kemenkes, 2020).

11
3.3 Handsanitizer
Handsanitizer merupakan zat antiseptik dengan presentase alcohol 60-95%.
Penelitian mengungkapkan bahwa daun sirih dengan kandungan ekstrak lebih dari
15% setara dengan kadungan alkohol dan etanol. Rebusan daun sirih berkhasiat
dapat membunuh virus dan bakteri karena terdapat kandungan antiseptik. Selain
itu, rebusan daun sirih mengandung minyak atsiri yang tersusun atas beberapa
komponen kimia yang tergolong sebagai senyawa fenol (isomer betel fenol dan
eugenol) dan senyawa selain fenol (kadinen, kariofilen, terpen, terpinen, metal
eter, menthon dan seskuiterpen). Dengan adanya kandungan zat kimia yang
terdapat pada ekstrak daun sirih merah, maka rebusan daun sirih merah dapat
digunakan untuk bahan pembuatan handsanitizer alami tanpa menggunakan
alkohol.
Pada handsanitizer yang akan dibagikan yaitu hansanitizer rebusan daun
sirih yang juga efektif dalam membasmi kuman dan remah lingkungan. Untuk itu
mahasiswa memanfaatkan potensi yang ada untuk inovasi baru hand sanitizer
pencegah virus corona yang sedang marak di seluruh belahan dunia dengan bahan
dasar daun sirih. Fungsi utamanya untuk membunuh bakteridan menyingkirkan
virus. Kebanyakan masyarakat belum paham jika hand sanitizer alami juga
mampu membersihkan dan sebagai pengganti mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir. Untuk itu kami membuat inovasi hand sanitizer berbahan dasar daun
sirih non kimia sebagai penangkal dan pencegah virus covid-19.

BAB IV
RENCANA LUARAN YANG DIHASILKAN
Jenis luaran yang akan dihasilkan berdasarkan rencana kegiatan adalah berupa
video edukasi mengenai swamedikasi, leaflet tanaman obat keluarga, dan
handsanitizer daun sirih serta masker mulut.

12
BAB V
METODE PELAKSANAAN
5.1 Swamedikasi
Metode pelaksanaan program kerja swamedikasi yaitu studi literatur
dilaksanakan dengan mempelajari berbagai sumber referensi untu
melaksannaan swamedikasi pada ibu-ibu RT.06. Pelaksanaan dilakukan
secara daring (dalam jejaring) yaitu dengan menonton video pembelajaran
yang akan dibuat oleh mahasiswa peserta kkn secara mandiri dan akan
disebarkan melalui Media Sosial berupa aplikasi Whatsupp Group Ibu- Ibu
RT.06. dengan demikian semua ibu-ibu akan dapat mengakses video tersebut
hanya dari rumah masing-masing.
5.2 Tanaman Obat Keluarga
Sosialisasi pemberdayaan Tanaman Obat Keluarga Dilakukan Dengan
Cara pembuatan leaflet akan di design menggunakan beberapa software
seperti Microsoft Word, dan Canva. Bahasa yang digunkan di dalam Leaflet
adalah Bahasa yang sederhana yang dapat dimengerti oleh seluruh
pembacanya. Pelaksanaan program kerja ini yaitu dengan meletakkan
selembaran leaflet dibawah pintu/pagar disetiap rumah warga agar dapat
dibaca oleh orang di dalam rumah tersebut. Dilakukan untuk setiap rumah
warga RT, 06 sekitar 20-30 rumah warga. Selain itu juga akan disebarkan
melalui media massa seperti facebook ataupun Instagram mahasiswa.
5.3 Pembagian Handsanitizer Dan Masker
Metode pelaksanaan Program kerja ini dimulai dari pembuatan
Handsanitizer yang dilakukan secara mandiri oleh peserta kkn dengan bahan
dasar Daun Sirih yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat sekitar
bersamaan dengan pembagian masker. Proses pembagian handsanitizer dan
masker yaitu dengan menghubungi terlebih dahulu sasaran selanjutnya
meletakkan di teras/ depan rumah warga sehingga handsanitizer dan masker
akan langsung dapat digunakan oleh tiap keluarga di Rt.06.

13
BAB VI
RENCANA BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.
5.
6.
6.1 Rencana Anggaran Biaya
MAHASISWA KKN UNIB PERIODE 94 TAHUN 2021
KELOMPOK 14 KELURAHAN SENALANG

KELURAHAN : Senalang
KECAMATAN : Kecamatan Lubuklinggau Utara II
No Uraian Jumlah Harga Jumlah (Rp) Sumber
Satuan Satuan (RP) Dana
1 Edukasi Swamedikasi Bagi Ibu-Ibu kelurahan Senalang Di Masa Pandemi

Kuota internet 5 GB 10.000 50.000 Mahasiswa


2. Sosialisasi Pemberdayaan Tanaman Obat Keluarga Sebagai Pengobatan
Bahan Alam Ekonomis

-
Cetak leaflet 2 30 lmbr 4.500 135.000 Mahasiswa
sisi
3. Pembagian Masker dan Handsanitizer Ramah Lingkungan kepada
masyrakat Rt.06 kota Lubuklinggau
- Masker 3 Ply 30 buah 3.000 90.000 Mahasiswa
- Botol spray Mahasiswa
Antiseptik 30 biji 4.000 120.000
Total 395.000
KOTA : Lubuklinggau
Lubuklinggau 26 Juni, 2021
Menyetujui Koordinator Kelurahan
Dosen Pembimbing Lapangan Senalang

Ari Wirya Dinata, S.H.,M.H Feby Rizki Angkasa Putri Arma


199108232019031020 F1G018008

Menyetujui
Ketua RT.06

14
Juara Artini

6.2 Jadwal kegiatan


KALENDER KERJA
MAHASISWA KKN UNIB PERIODE 94 TAHUN 2021
KELOMPOK 14 KELURAHAN SENALANG

KELURAHAN : Senalang
KECAMATAN : Kecamatan Lubuklinggau Utara II
KOTA : Lubuklinggau

6.2.1 Bulan Juli


Minggu Ke-1
N
Rencana Kegiatan Seni Selas Rab Kami Juma Sabt
o Minggu
n a u s t u
Penyerahan surat
1 izin KKN
Pemasangan
2 spanduk KKN
Study literatur
3 Swamedikasi
Merangkum materi
4 Swamedikasi
Proses pembuatan
5 Video
Menyusun laporan
6 mingguan
7 Pengeditan video

Minggu Ke-2
N
Rencana Kegiatan Seni Selas Rab Kami Juma Sabt
o Minggu
n a u s t u
Pengeditan video
1 (lanjutan)
2 Revisi Pengeditan video
Study literatur
3 Swamedikasi
4 Finalisasi video
5 Menyusun caption untuk

15
di share melalui
Whatsapp ibu-ibu RT.06
Menyusun Laporan
6 Mingguan
Penyebaran video di
7 WAG

Minggu Ke-3
N
Rencana Kegiatan Seni Selas Rab Kami Juma Sabt
o Minggu
n a u s t u
Pendataan Tanaman
1 lingkungan disekitar
2 Study literatur TOGA
Merangkum Materi
3 TOGA
4 Proses design leaflet
5 Revisi design leaflet
Menyusun Laporan
6 Mingguan
7 Finalisasi leaflet

Minggu Ke-4
No Rencana Kegiatan
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 Mencetak leaflet
Penyebaran leaflet 20
2 rumah
Menyusun laporan
3 mingguan
Mengumpulkan Laporan
4 Mingguan

6.2.2 Bulan Agustus


Minggu Ke-5
No Rencana Kegiatan
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Studi Literatur
1 Handsanitizer
Studi literatur daun
2 sirih
Merangkum materi
pembuatan
3 handsanitizer
Survei habitat daun
4 sirih
5 Persiapan bahan
dan alat pembuatan

16
handsanitizer
Menyusun laporan
6 mingguan
Proses pembuatan
Handsanitizer

Minggu Ke-6
No Rencana Kegiatan
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Proses pembuatan
handsanitizer Dan
1 Pembelian Masker Mulut
Pembagian Handsanitizer
2 Dan Masker
Penyusunan Laporan
3 Akhir

17
DAFTAR PUSTAKA
1. Rustiani,E., Cyntia., Nhadira., Septia,, Marybet T.R, Rikkit, Dwi I., Dewi,
O., Gunawan, Nyayu, S.A., Ema Nillafita, P.K. 2021. The 2nd Seminar
Nasional ADPI Mengabdi Untuk Negeri Pengabdian Masyarakat di Era
New Normal Prosiding. 2(2): 2746-1246.
2. World Health Organization. 2000. Guidelines for the Regulatory
Assessment of Medicinal Products for Use in Self-Medication., Geneva.
3. Adhikary, M., Tiwari, P., Singh, S., & Karoo, C. 2014. Study of
selfmedication practices and its determinant among college students of
Delhi University North Campus, New Delhi, India. International Journal
of Medical Science and Public Health, 3(4), 406-409.
4. Hofmeister, E.H., Muilenburg, J.L., Kogan, L., Elrod, S.M. 2010. Over-
the-counter stimulant, depressant, and nootropic use by veterinary
students. J Vet Med Educ, 37(4),403-416.
5. James H, Handu SS, Al Khaja KA, Otoom S, Sequeira RP. 2006.
Evaluation of the knowledge, attitude and practice of self-medication
among first-year medical students. Med Princ Pract, 15(4), 270-275.
6. Hikmat, A., Zuhud, M.A.E., Siswoyo, Sandra, E., Sari, K.R. 2011.
Revitalitas Konservasi Tumbuhan Obat Keluarga (TOGA) Guna
Meningkatkan Kesehatan Dan Ekonomi Keluarga Mandiri Di Desa
Contoh Lingkar Kampus IPB Darmaga Bogor. Jurnal Ilmu Pertanian
Indonesia. 16:71-80.

18
7. Kementrian Pertanaian RI. 2015. Buku Saku Tanaman Obat Keluarga. Balai
Besar Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian
Dan Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian. Jawa Barat

LAMPIRAN

Lokasi KKN melaui Google Maps

19

Anda mungkin juga menyukai