PENGABDIAN MASYARAKAT
Tim Penyusun :
1. apt. Ebta Narasukma Anggraeny, M.Sc.
2. Arifah Alimatunnisaa, S.Farm. 1062211010
3. Ayu Darmawati, S.Farm. 1062211011
4. Dea Zahra Listiyani, S. Farm. 1062211013
5. Deliana Aprilia Zain, S.Farm. 1062211015
6. Diana Fiska, S.Farm. 1062211019
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
pengabdian masyarakat yang berjudul “Sosialisasi Bijak Dalam Menggunakan
Obat-Obatan Pada Komunitas Muslimah In Action (MIA) Di Plamongan Indah”
ini tepat pada waktunya.
Selama proses penyusunan proposal ini, kami tidak lepas dari bantuan
banyak pihak. Berdasarkan hal tersebut, pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. apt. Endang Diyah Ikasari, S.Si, M.Si, selaku Ketua Program Pendidikan
Profesi Apoteker Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan kesempatan pada kami
untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini.
2. apt. Ebta Narasukma Anggraeny, M.Sc., selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan arahan, bimbingan dan motivasi dalam melaksanakan
kegiatan pengabdian bagi masyarakat ini.
3. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan doa guna
terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat ini.
4. Teman-teman almamater Program Pendidikan Profesi Apoteker Angkatan
XXXVI yang selalu memberi semangat kelompok kami guna terlaksananya
kegiatan pengabdian masyarakat.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
proposal sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Harapan penulis, semoga proposal ini bermanfaat dan menjadi
sumber ilmu yang baru bagi kita semua
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Hadir Panitia .......................................................................................... 13
5. Sertifikat Mahasiswa......................................................................................... 17
7. Leaflet .............................................................................................................. 21
v
RINGKASAN
Penggunaan obat merupakan kegiatan yang tidak dapat terpisahkan dalam
upaya menjaga kesehatan dan penyembuhan. Kesalahan dalam menggunakan obat
atau dosis yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah kesehatan baru. Obat
yang beredar di pasaran saat ini dengan mudah dapat diperoleh masyarakat dan
diperjual belikan secara bebas tanpa resep dokter. Untuk obat penyakit ringan
seperti sakit kepala, batuk, flu banyak masyarakat yang melakukan pengobatan
sendiri dengan membeli obat bebas. Upaya masyarakat mengobati dirinya sendiri
dikenal dengan istilah swamedikasi. Swamedikasi boleh dilakukan untuk obat
yang dapat diperoleh tanpa resep dokter. Masyarakat yang akan menggunakan
obat harus mengetahui golongan obat, penandaan obat dan mencermati informasi
pada kemasan obat agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan obat dan dosis
yang digunakan sesuai dengan indikasi penyakit.
Target kegiatan pengabdian masyarakat yang kami pilih yaitu ibu-ibu
Komunitas Muslimah In Action (MIA). Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat
ini adalah meningkatkan pengetahuan mengenai penggolongan obat, penandaan
dalam obat, cara penyimpanan dan pemusnahan obat. Metode yang digunakan
melalui penyuluhan (ceramah) menggunakan media presentasi yang dapat
menarik perhatian dan mempermudah pemahaman ibu-ibu Komunitas Muslimah
In Action (MIA).
Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu
menambah pengetahuan ibu-ibu ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA)
mengenai penggunaan obat dengan tepat dan benar.
Kata Kunci : Golongan obat, Penggunaan obat.
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Obat Bebas Terbatas Golongan obat yang dapat dibeli secara bebas tanpa
menggunakan resep dokter, namun mempunyai
peringatan khusus saat menggunakannya. Contoh : ctm
1
Obat Keras Golongan obat yang hanya boleh dibeli menggunakan
resep dokter. Contoh : amoksisilin (antibiotik)
Obat-obatan harus disimpan dengan benar dan sesuai agar terhindar dari
kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin. Penyimpanan obat
yang tidak sesuai dapat menyebabkan obat menjadi rusak dan mempengaruhi
kualitas obat seperti menurunkan efek dari obat. Penyimpanan obat menurut
Departemen Kesehatan (2020) yaitu kapsul dan tablet disimpan di tempat kering
pada suhu 15º – 25ºC dan terlindung dari cahaya serta kelembabkan. Sirup
disimpan di tempat kering dan sejuk 15º – 25ºC. Sirup kering disimpan pada suhu
tidak melebihi 30ºC dan terlindung dari cahaya matahari langsung. Suppositoria
harus disimpan di lemari pendingin suhu 2-8ºC agar tidak meleleh. Salep, krim
dan gel harus disimpan di tempat yang dingin dengan wadah tertutup dan
terlindung dari suhu tinggi dan cahaya matahari langsung. Sedian injeksi disimpan
2
pada suhu dibawah 30ºC dan terlindung dari cahaya matahari langsung.
Obat-obatan yang telah dibuka memiliki masa penyimpanan yang berbeda
dengan expired date. Menurut USP 2019 penyimpanan obat setelah dibuka yaitu
tablet atau kapsul maksimal 6 bulan, sirup dengan kandungan pengawet maksimal
35 hari, sirup tanpa pengawet maksimal 14 hari, salep atau krim selama 30 hari,
tetes telinga, tetes hidung, obat semprot hidung dan telinga selama 28 hari, insulin
28 hari.
Obat-obatan yang sudah kadaluarsa dan rusak harus dilakukan pemusnahan
obat. Menurut Kemenkes Nomor HK.02.03/1/708/2021 pemusnahan obat
dilakukan sesuai dengan bentuk sediaannya. Sediaan padat seperti tablet, kaplet
dan serbuk, pemusnahannya dilakukan dengan mengeluarkan obat dari kemasan,
menghancurkan obat dan dicampurkan dengan kotoran seperti tanah, di dalam
plastik atau wadah tertutup, kemasan strip dirobek dan digunting kemudian
dibuang di tempat sampah. Sediaan semi padat seperti salep dan krim, tube
digunting tubenya dan dibuang terpisah dari tutupnya di tempat sampah. Sediaan
cair seperti sirup dan suspensi dilakukan dengan membuang isi sirup, diencerkan
dengan air dan dibuang di saluran pembuangan air, botol dihancurkan dan
dibuang di tempat sampah.
3
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT
2.1 Tujuan Penyuluhan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kegiatan pengabdian masyarakat
ini dilakukan dengan tujuan :
1. Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA)
mengenai penggolongan obat dan penandaan obat.
2. Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA)
mengenai cara penyimpanan dan pemusnahan obat.
2.2 Manfaat Penyuluhan
Manfaat kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dirasakan oleh kedua
belah pihak sebagai berikut :
1. Pihak Instansi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang
yaitu adanya wadah bagi dosen dan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu
kesehatan kepada ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA).
2. Pihak Ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA)
a. Adanya kerjasama dengan masyarakat dalam program memperkenalkan
peran apoteker dan edukasi tentang cara penggunaan obat dengan baik
dan benar.
b. Adanya pengetahuan bagi masyarakat tentang cara penyimpanan dan
pemusnahan obat.
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode
Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat
“Sosialisasi Bijak Dalam Menggunakan Obat-obatan Pada Komunitas Muslimah
In Action (MIA) Di Plamongan Indah” yaitu berupa ceramah dan diskusi agar
masyarakat mampu memahami penggolongan obat, penandaan dalam obat, cara
penyimpanan dan pemusnahan obat.
3.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dalam beberapa tahap
yaitu :
1. Melakukan survei tempat dan meminta izin kepada kepada Ketua Komunitas
Muslimah In Action (MIA)
2. Penyusunan proposal dan materi pengabdian masyarakat.
3. Pengurusan surat izin pengantar pengabdian masyarakat.
4. Persiapan media penyuluhan berupa power point, leaflet yang akan
memudahkan dalam pemahaman materi.
5. Pelaksanaan pengabdian masyarakat melalui penyuluhan tentang
penggolongan obat, penandaan obat, cara penyimpanan dan pemusnahan obat.
6. Membuat laporan pertanggungjawaban pengabdian masyarakat.
5
3.4 Susunan Kegiatan
No. Waktu Kegiatan
1. 15.30 – 15.40 Pembukaan acara pengabdian masyarakat
2. 15.40 – 15.50 Pembacaan Al Qur’an dan terjemahannya
3 15.50 - 15.55 Sambutan Ketua Komunitas Muslimah In Action
(MIA) (Ibu Eny Yuniarti, SE.)
4 15.55 - 16.00 Sambutan Dosen Pembimbing (Ibu apt. Ebta
Narasukma A., M.Sc.)
5 16.00 – 16.15 Pemaparan PPT “Sosialisasi Bijak Dalam
Menggunakan Obat-Obatan”
4. 16.15 – 17.15 Sesi diskusi dan tanya jawab + doorprize
5. 17.15 – 17.30 Penutupan acara pengabdian masyakat
3.5 Luaran
Realisasi anggaran biaya dalam melaksanakan kegiatan pengabdian pada
masyarakat dalam bentuk sosialisasi atau penyuluhan ini adalah:
No. Keterangan jumlah Harga Sub Total
1. Proposal Kegiatan Pengabdian 1 eksp Rp. 100.000 Rp. 100.000
2. Leaflet / brosur 30 lembar Rp. 1000 Rp. 30.000
3. MMT 1 Rp. 36000 Rp. 36.000
4. Air Mineral gelas 1 dus Rp. 30.000 Rp. 30.000
5. Snack 30 box Rp. 15.000 Rp. 450.000
6. Kenang-kenangan MIA 1 Rp. 80.000 Rp. 80.000
7. Doorprize 3 Rp. 15.000 Rp. 45.000
8. Souvenir 30 Rp. 20.000 Rp. 600.000
Total Keselurahan Biaya Rp. 1.371.000
6
BAB IV
HASIL KEGIATAN
7
penyimpanan dan pemusnahan obat sangat bermanfaat. Acara ditutup dengan
penyerahan kenang-kenangan dari pihak STIFAR Yayasan Pharmasi Semarang
oleh Ibu apt. Ebta Narasukma Anggraeny., M.Sc selaku dosen pembimbing
pengabdian masyarakat kepada ketua Komunitas Muslimah In Action (MIA) Ibu
Eny Ibu Eny Yuniarti, SE.
Sesi tanya jawab
1. Kenapa obat kadaluwarsa bisa buat pupuk tanaman?
Jawaban: bila obat golongan anti jamur melewati batas ED digunakan untuk
pupuk diharapkan dapat menghambat pertumbuhan hama berupa jamur tanaman
sehingga mempengaruhi zat pertumbuhan dan nutrisi yang terkandung dalam
tanaman. Namun belum ada penelitian ilmiah terkait dengan hal ini, sehingga
tidak disarankan untuk menggunakan obat yang melewat masa ED untuk pupuk
tanaman.
2. Apakah obat simvastatin tablet yang sudah dibuka dari kemasannya dan
dibiarkan beberapa jam masih aman untuk dikonsumsi?
Jawaban: obat-obatan tablet yang telah dibuka dari kemasan primernya
memiliki BUD 6 bulan. Namun lebih baik obat yang telah dibuka dari
kemasannya segera dikonsumsi agar obat tidak terkontaminasi dengan udara
sekitar.
3. Apakah mengkonsumsi obat-obatan seperti diabetes, antihipertensi dan anti
kolesterol dalam jangka waktu yang panjang dapat merusak ginjal?
Jawaban: obat-obatan penyakit degeneratif merupakan obat live saving yang
dapat memperpanjang masa hidup pasien sehingga harus dikonsumsi selama
hidupnya. Manfaat obat-obatan degeneratif lebih besar daripada efek samping
gagal ginjal, sehingga obat tetap aman untuk dikonsumsi selama sesuai dengan
dosis yang dianjurkan oleh dokter.
4. Apakah boleh sirup yang sudah dibuka selama 2 hari dikulkas masih boleh
digunakan, jika obat disimpan di kulkas apakah akan terjadi?
Jawaban: sediaan sirup non antibiotik memiliki BUD maksimal 35 hari
penyimpanan. Sediaan sirup yang mengandung gula tidak disarankan untuk
8
disimpan di kulkas karena dapat menimbulkan kerusakan partikel berupa
kristalisasi gula.
5. Logo obat yang tertera pada kemasan apakah berlaku di internasional?
Jawaban: untuk golongan obat seperti warna hijau, biru dan merah hanya
berlaku di Indonesia.
6. Kenapa obat tablet maag harus dikunyah?
Jawaban: obat magh ditargetkan supaya bekerja lebih cepat. Obat tablet
magh harus dikunyah sehingga sampai lambung tablet sudah hancur sehingga
penyerapan dalam tubuh lebih cepat dan efek obat bekerja dengan cepat.
Peranan dari masing-masing Anggota Pengabdian Masyarakat
No. Nama Status Tugas dan Kewajiban
1. apt. Ebta Pembimbing Mengorganisir kegiatan
Narasukma A., pelaksanaan Pengabdian
M.Sc. Masyarakat
Pemantauan dan membimbing
dalam pemaparan materi, menyusun
proposal dan laporan pertanggung
jawaban
Bertanggung jawab di acara
pengabdian masyarakat dari awal
sampai selesai
2. Deliana Aprilia Ketua Mengorganisir anggota kelompok
Zain, S.Farm (Mahasiswa) Membuat dan menyusun proposal
Pembagian doorprize
Mendesain MMT dan leaflet
3. Arifah Anggota Menyiapkan keperluan alat yang
Alimatunnisaa, (Mahasiswa) dibutuhkan
S.Farm Menyiapkan kebutuhan konsumsi
peserta
Membuat dan menyusun proposal
9
dan laporan pertanggung jawaban
Pembagian konsumsi dan absensi
kepada peserta
4. Ayu Anggota Membuat dan menyusun surat
Darmawati, (Mahasiswa) perijinan
S.Farm Membuat dan menyusun
pemaparan materi berupa power
point
Melakukan pemaparan materi
Pembagian doorprize
5. Dea Zahra, Anggota Merancang materi edukasi tentang
S.Farm (Mahasiswa) sosialisasi bijak menggunakan obat
Membagikan leaflet kepada peserta
Melakukan dokumentasi
Membuat dan menyusun proposal
dan laporan pertanggung jawaban
6. Diana Fiska, Anggota Menyiapkan keperluan alat yang
S.Farm (Mahasiswa) dibutuhkan
Melakukan pemaparan materi
Koordinasi perizinan dengan
komunitas Muslimah in Action
setempat
Membuat dan menyusun proposal
dan laporan pertanggung jawaban
10
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Kegiatan pengabdian masyarakat mengenai “Sosialisasi Bijak dalam
Menggunakan Obat-obatan Pada Komunitas Muslimah In Action (MIA) Di
Plamongan Indah mendapatkan respon yang baik dilihat dari keaktifan selama
kegiatan dan hasil kuesioner. Ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA) dapat
mengetahui dan memahami mengenai penggolongan obat, penandaan dalam obat,
cara penyimpanan dan pemusnahan obat.
1.2 Saran
Kegiatan sosialisasi dapat dilakukan di wilayah dan sasaran warga lain agar
informasi dan pengetahuan mengenai penggolongan obat, penandaan dalam obat,
cara penyimpanan dan pemusnahan obat dapat menyebar dan tersampaikan
dengan baik.
11
BAB VI
EVALUASI/ UMPAN BALIK
Evaluasi pada pengabdian masyarakat ini berupa kuesioner yang diisi oleh
peserta. Pertanyaan yang ditanyakan ada 6 beserta 1 pertanyaan uraian yaitu saran
dan masukan. Hasil yang diperoleh dikategorikan ke dalam 2 jawaban, yaitu : (1)
Ya dan (2) Tidak.
Tabel 1. Tingkat kepuasan peserta pengabdian masyarakat
Penilaian
Pernyataan
Ya Tidak
Apakah kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bermanfaat? 100% 0%
Apakah tema Pengabdian Masyarakat ini menarik? 91% 9%
Apakah materi yang disampaikan telah sesuai dengan tema? 100% 0%
Apakah anda dapat memahami materi yang telah
95% 5%
disampaikan?
Apakah anda puas dengan kegiatan Pengabdian Masyarakat
86% 14%
ini?
Apakah anda ingin mengikuti kembali jika akan diadakan
100% 0%
kegiatan Pengabdian Masyarakat kedepannya?
12
sebanyak 86% untuk Ya dan 14% untuk Tidak. Pertanyaan keenam “apakah anda
ingin mengikuti kembali jika diadakan kegiatan pengabdian masyarakat
kedepannya?” mendapatkan skor sebanyak 100%
Keterangan
A. Apakah kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bermanfaat?
B. Apakah tema Pengabdian Masyarakat ini menarik?
C. Apakah Materi yang disampaikan telah sesuai dengan tema?
D. Apakah anda dapat memahami materi yang telah disampaikan?
E. Apakah anda puas dengan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini?
F. Apakah Anda ingin mengikuti kembali jika akan diadakan kegiatan
Pengabdian Masyarakat kedepannya?
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Hadir Panitia
15
Lampiran 2. Daftar Hadir Peserta
16
Lampiran 3. Surat Tugas Dosen
17
Lampiran 4. Sertifikat Dosen
18
Lampiran 5. Sertifikat Mahasiswa
19
20
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan
21
22
Lampiran 7. Leaflet
23
Lampiran 8. Power Point Materi
24
25
26
27
Lampiran 9. Realisasi Penggunaan Biaya Pengabdian
28
29
Lampiran 10. Dokumentasi Nota
30
31
32
33
34
35
36
Lampiran 11. Formulir Kuesioner
37
38
39