Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

PENGENALAN BENTUK SEDIAAN OBAT DI SDN SENDANGMULYO 04

SEMARANG

Oleh:

Astri Nur Hidayah 1061922009

Dyah Permatasari 1061921023

Septi Lailatul Khusniah 1061922075

Shohib ‘Aziz 1061921077

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI “YAYASAN PHARMASI SEMARANG”

2020
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Laporan Pertanggungjawaban kegiatan Pengabdian Masyarakat.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah profesi Apoteker.
Penulis menjelaskan tentang kegiatan yang dilakukan selama pengabdian masyarakat, serta
manfaat tentang pengenalan profesi apoteker dan berbagai macam bentuk sediaan obat.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
pengabdian selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan
pengetahuan bagi masyarakat.

Semarang, Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
PRAKATA....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
RINGKASAN................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
BAB II TUJUAN DAN MANFAAT............................................................. 3
2.1 Tujuan......................................................................................................... 3
2.2 Manfaat....................................................................................................... 3
BAB III METODE DAN PELAKSANAAN.................................................. 4
3.1 Metode....................................................................................................... 4
3.2 Pelaksanaan................................................................................................ 4
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI.......................................... 5
BAB V JADWAL KEGIATAN..................................................................... 7
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 8
BAB VII PENUTUP......................................................................................... 11
7.1 Kesimpulan................................................................................................ 11
7.2 Saran.......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12
LAMPIRAN..................................................................................................... 13
RINGKASAN

Kesehatan menjadi tanggungjawab bagi semua tenaga kesehatan, dimana salah satunya
adalah apoteker. Peran dari apoteker salah satunya memberikan informasi dan edukasi untuk
meningkatkan penggunaan obat yang rasional. Tetapi, dari hasil survey ternyata masyarakat
masih kurang mengenal siapa apoteker dan bagaimana dunianya sehingga akses masyarakat
untuk mendapatkan informasi obat juga terbatas. Karena pengetahuan mengenai obat yang
terbatas tersebut maka banyak timbul permasalahan dalam penggunaan obat. Masalah tersebut
tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga berkaitan dengan anak-anak. Anak sering
bersikap enggan untuk patuh minum obat demi kesembuhan penyakit atau gangguan yang
dideritanya, karena beranggapan obat memiliki rasa yang pahit dan tidak enak. Berbagai pilihan
obat yang tersedia saat ini, sehingga diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam
memilih obat untuk suatu penyakit. Obat harus selalu digunakan secara benar agar memberikan
manfaat klinik yang optimal.
Sasaran utama dari kegiatan ini adalah para siswa kelas enam SDN Sendangmulyo 04
Semarang maka perlu diadakan edukasi mengenai obat terutama bentuk sediaan obat, manfaat
obat dan cara penggunaan obat dengan benar. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini
meliputi ceramah, demonstrasi dengan alat peraga, diskusi, dan tanya jawab. Kegiatan
dilaksanakan pada bulan Februari 2020 di SDN Sendangmulyo 04 Semarang. Acara diawali
dengan pembukaan oleh guru wali kelas dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan. Guru juga memperkenalkan para pemateri yang hadir. Selanjutnya pemateri
mengenalkan pada siswa-siswi tentang peran apoteker dan penyuluhan berbagai macam bentuk
sediaan obat. Setelah pemaparaan materi tersebut selesai, maka dilakukan diskusi dan tanya
jawab seputar isi materi kegiatan serta demonstrasi pembuatan sediaan dengan alat peraga. Acara
ditutup dengan beberapa games dan pembagian hadiah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk
mengenalkan peran apoteker dan bentuk sediaan obat kepada anak-anak.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 ANALISIS SITUASI

Kesehatan menjadi tanggungjawab bagi semua tenaga kesehatan dimana salah satunya

adalah apoteker. Peran dari apoteker sebagai salah satu dari tim penyedia layanan kesehatan

salah satunya dalam memberikan informasi dan edukasi merupakan cara yang efektif untuk

meningkatkan penggunaan obat yang rasional namun hal ini ternyata dinilai masih kurang di

masyarakat (Tjong, 2013).

Apoteker merupakan salah satu tenaga kesehatan yang telah diakui eksistensinya di

Indonesia melalui Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian.

Apoteker mempunyai keahlian dan kewenangan dibidang kefarmasian baik di apotek, rumah

sakit, industri, pendidikan, dan bidang lain yang berkaitan dengan kefarmasian (Anindya dkk.,

2013).

Pharmaceutical Care atau Asuhan Kefarmasian merupakan pola pelayanan kefarmasian

yang berorientasi pada pasien. Pengertian apoteker tidak hanya sebagai pengelola obat namun

mencakup pelaksanaan pemberian konseling, informasi obat, dan edukasi untuk mendukung

penggunaan obat yang benar dan rasional, monitoring penggunaan obat untuk mengetahui tujuan

akhir, serta kemungkinan kesalahan pengobatan (Dominica dkk, 2016).

Pembinaan program pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan di usia sekolah

terutama di tingkat sekolah dasar sudah mulai berkembang, contohnya sudah banyak dokter kecil

yang dimiliki oleh sekolah-sekolah dasar. Hal tersebut seiring dengan kampanye yang telah

dilakukan WHO Global School Health Initiative mulai tahun 1995 dalam usaha untuk
memobilisasi dan memperkuat kegiatan promosi kesehatan baik di tingkat lokal, nasional,

regional maupun global.

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk

mempengaruhi atau menyelidiki system fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan

diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk

manusia (Supardi dkk, 2012). Bentuk sediaan obat merupakan sediaan farmasi dalam bentuk

tertentu sesuai dengan kebutuhan, sehingga didapat suatu sediaan yang stabil, efektif dan aman

(Ulfa dkk, 2018). Sediaan obat terdapat dalam berbagai macam bentuk diantaranya tablet,

kapsul, sirup, pulveres, dan salep.

1.2 PERMASALAHAN MITRA

Mitra memiliki masalah yaitu tentang pengetahuan mengenai obat yang terbatas, dimana

mitra kurang mengetahui apa itu obat, bagaimana bentuk obat, bagaimana cara penggunaan

obat yang benar. Obat untuk anak memiliki bentuk, warna dan rasa yang sangat beragam.

Anak sering bersikap enggan untuk patuh minum obat demi kesembuhan penyakit atau

gangguan yang dideritanya, karena beranggapan obat memiliki rasa yang pahit dan tidak enak,

sehingga kurangnya pengetahuan anak mengenai obat dan bentuknya dapat menyebabkan

mitra salah mengira bahwa obat tersebut adalah permen atau sejenisnya. Hal ini dapat

mengakibatkan mitra yang meminum obat tersebut mengalami keracunan obat bahkan

penyalahgunaan obat.

Berdasarkan permasalahan mitra yang diuraikan di atas, maka solusi yang dapat diberikan

adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mitra mengenai dunia obat. Diharapkan

dengan pengetahuan dan pemahaman tentang obat-obatan, mitra dapat menggunakan obat

secara benar serta terhindar dari penyalahgunaan obat. Mitra dalam kegiatan ini adalah siswa-
siswi SDN Sendangmulyo 04 Semarang.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan mitra di atas adalah anak sekolah dasar

yang belum mengenal apa itu peran Apoteker di dunia kesehatan dan berbagai macam bentuk

sediaan obat. Solusi yang dapat dilakukan adalah :

1. Memperkenalkan apa itu apoteker dan dimana apoteker bekerja.

2. Memberi edukasi mengenai perbedaan bentuk sediaan obat.

3. Memberi edukasi mengenai manfaat obat dan cara penggunaan obat yang benar.
BAB II

TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan

Tujuan dilakukan pengenalan bentuk sediaan obat di SDN Sendangmulyo 04 Semarang

adalah :

1. Para siswa SDN Sendangmulyo 04 Semarang mengetahui perbedaan bentuk sediaan obat.

2. Para siswa SDN Sendangmulyo 04 Semarang memahami manfaat obat dan cara penggunaan

obat yang benar.

2.2 Manfaat

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa-

siswi SDN Sendangmulyo 04 Semarang mengetahui perbedaan bentuk sediaan obat dan

manfaat obat serta cara penggunaan obat yang benar.


BAB III

METODE DAN PELAKSANAAN

3.1 Metode

Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah metode diskusi dan

tanya jawab.

3.2 Pelaksanaan

Pelaksanaan pengabdian bagi masyarakat ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:

1. Tahap pertama adalah survey ke mitra yang dituju.

2. Tahap kedua adalah pembuatan proposal pengabdian bagi masyarakat dengan bantuan

dosen pembimbing.

3. Tahap ketiga adalah pengurusan surat ijin penelitian. Surat ijin penelitian diajukan dan

ditandatangani oleh Ketua Program Studi Profesi Apoteker STIFAR “Yayasan

Pharmasi Semarang”.

4. Tahap keempat adalah pengajuan surat ijin kepada Kepala Sekolah SDN

Sendangmulyo 04 Semarang sebagai prosedur resmi untuk melakukan pengabdian

bagi masyarakat di SDN Sendangmulyo 04 Semarang.

5. Tahap kelima adalah pelaksanaan pengabdian bagi masyarakat di SDN Sendangmulyo

04 Semarang.

6. Tahap keenam adalah pembuatan laporan pertanggungjawaban.


BAB IV

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa Sosialisasi Pengetahuan dan Pengenalan

Tentang Obat kepada Siswa SDN Sendangmulyo 04 Semarang. Agar kegiatan dapat berjalan

dengan lancar dan target tercapai dengan baik, maka dibutuhkan narasumber yang memiliki

pengetahuan mengenai materi yang diberikan. Sumber daya manusia yang terlibat dalam

kegiatan ini adalah :

Kedudukan Latar belakang keahlian / Pengalaman


No Nama
dalam tim pengabdian
1. Cahya Buana S. Ketua Sarjana Farmasi

1. Evaluasi Penggunaan Obat

Antihipertensi pada Pasien Gagal Ginjal

Kronik di Instalasi Rawat Inap RSUD

Ambarawa Periode Januari-Desember

2017 (2019)
2. Fauziah Drajat Anggota Sarjana Farmasi

1. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol

Kacang Merah Terhadap Kadar

Kolesterol Total dan Kadar Trigliserida

pada Tikus Putih Jantan Hiperlipidemia

(2019)
3. Nurul Yuliani Anggota Sarjana Farmasi

1. Optimasi Surfaktan Sabun Stearat

dan Tween 80 dalam Krim Tabir

Surya Ekstrak Etanol Beras Merah


dengan Metode Simple Lattice

Design (2018)

2. Pengobatan gratis dan pasar murah di

Desa Limbangan Kabupaten Kendal

(2016)

3. Bakti Sosial dan Pengobatan Gratis

UKM PCC (2016)

4. Apoteker Cilik SDN Plamongansari 02

UKM PCC (2016)

5. Penyuluhan Kesehatan dan Cek Asam

Urat, Diabetes dan Tensi Gratis UKM

PCC (2017)
4. Rif’atul Adilah Anggota Sarjana Farmasi

Y. 1. Uji Potensi Tabir Surya Ekstrak Kulit

Jeruk Nipis secara In Vitro (2017)

2. Komunikasi Informasi dan Edukasi

dalam Penggunaan Obat yang Tepat di

Rumah Warga Jalan Antang Raya

(2015)

3. Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan

Kampanye Obat di MTs/MA Madani

Alauddin Pao-Pao (2015)

4. Informasi dan Kampanye Bahaya Roko

di Universitas Islama Alauddin


Makassar (2016)
5. Rifqa Anggota Sarjana Farmasi

Choirunnisa 1. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik

Sediaan Masker Gel dari Jagung

dengan Menggunakan Variasi Basis

Gel (2017)

2. Penggunaan Obat yang Tepat (2015)

3. Informasi dan Konseling Kefarmasian

(2016)
BAB V

JADWAL KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan :

1. Sasaran

Sasaran penyuluhan pada seluruh siswa kelas 6 SDN Sendangmulyu 04 Semarang.

2. Metode

Diskusi dan Tanya jawab.

3. Media dan Alat

 Bentuk sediaan obat

 Laptop, Speaker dan LCD.

4. Waktu dan tempat

Hari :

Waktu :

Tempat : SDN Sendangmulyu 04 Semarang

5. Susunan acara

No Waktu Acara
1 Pembukaan dilanjutkan sambutan oleh dosen
pembimbing dan kepala sekolah SDN
Sendangmulyo 04 Semarang.
2 Pemaparan materi
3 Praktik menggerus dan membungkus puyer
4 Tanya jawab dengan siswa-siswi
5 Permainan dan pembagian doorprize
6 Penutup
DAFTAR PUSTAKA

Anindya, C. M., Kurrakhman, A.T., Akbar, Z., Ningsih, E.S. 2013. Acil “Apoteker Cilik” Upaya
Pembangkitan Eksistensi Profesi Apoteker dan Sistem Interpersonal Education Profesi
Kesehatan Sejak Dini. Khazanah. Vol 6 No.1.

Dominica Dwi., Deddi Prima P., Yulihasri. 2016. Pengaruh Kehadiran Apoteker Terhadap
Pelayanan Kefarmasian di Apotek di Kota Padang. Jurnal Sains Farmasi & Klinis,
ISSN : 2407-7062.

Supardi, S., Rini, S.H., Herman, M.J., Raharni, Andi L.S. 2012. Kajian Peraturan Perundang-
Undangan Tentang Pemberian Informasi Obat dan Obat Tradisional di Indonesia. Jurnal
Kefarmasian Indonesia. Vol 2 No. 1.

Tjong, J.A. 2013. Harapan dan Kepercayaan Apotek Terhadap Peran Apoteker yang Berada di
Wilayah Surabaya Timur. Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.
Vol 2 No. 2.
Ulfa, A.M., Nyoman, A.D. 2018. Penyuluhan Bentuk Sediaan Obat dan Cara Pemberian Obat di
Posyandu Lansia Mandiri Sentosa Pekon Jogjakarta Puskesmas Gadingrejo Pringsewu.
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati. Vol 1 No.1.

Anda mungkin juga menyukai