Digunakan dalam
Surgical scissors
1 pembedahan
Bandage Scissors
(beda dengan yang
Mengunting perban atau gaas
3 diatas ini ujungnya
ada mentilnya)
Klem pean
Termasuk arterie
Klem
Suture forceps
9 Menjepit luka yang terbuka
Untuk menjepit jarum jahit
(hechtnaald) serta menjahit
Needle holders
10 luka terbuka seperti luka
bekas pembedahan
Pinset anatomis
11
GAAS mengandung
Digunakan untuk luka-luka
bahan obat
14 yang baru
Sofra tulle(Hoechst)
Daryant tulle
Menutupi luka menghindari
GAAS Steril
kontaminasi
15
Pembalut
16
Gips/Gipsona
Blood
Untuk memberikan darah
17 administration set
pada pasien
dengan filter
Solution
administration set
Alat untuk memberikan
18 (soluset)
cairan infus
Perbedaannya ada
tidaknya filternya
23 Needle
U/ menyemprotkan
lavement/cylsma melalui
Glycerin syringe anus. Cairan yang sering
25 Yang dilingkari alat digunakan adalah larutan
semprit sabun, dan biasanya
digunakan kepada pasien
yang sukar buang air besar
Alat ini khusus untuk
menyuntikan insulin
skalanya unit. Bedanya
dengan alat suntik tuberculin
26 Insulin syringe skalanya dalam ml dari 1 ml
sampai 0,01 ml (karena
kampus kita tercinta tidak
punya cukup dibayangkan
saja, kapan majunya ?)
Alat yang dimasukkan ke
dalam liang rongga vagina,
27 Vaginal speculum agar dapat memeriksa
melihat bagian yang berada
di liang ronga itu
Urinal laki-laki
Menghubungkan penis
dengan urine bag melalui
Kondom catheter jung tube melalui ujung tube
37
terutama pada pasien tidak
sadar, tidak bisa menahan
kencing
Sonde rectal
38
Untuk mengorek,
40 Curettes
membersihkan rongga rahim
Untuk memereriksa
kemampuan refleksi dari
47 Reflex hammer
bagian-bagian tertentu tubuh
kita, biasanya lutut
Benang jahit yang dapat
Benang jahit catgut
diabsorbsi tubuh kita
Yang ndak dikotak
48 chromic : kekuatan mengikat
catgut plain, yang
lebih lama dan diserapnya
dikotak catgut
lebih lama
Menyangga ovarium
49 Pessarium
Menahan ovarium
54
Surgical tape
55 Tissue KB
56 Masker
Sphygmomanometer
manual , mercurial
sphygmomanometer
Sphygmomanometer
digital
62
Sputum Pot Wadah sample cairan/ludah
63
Peralatan X-Ray Alat ini bekerja dengan
(Rontgen) menggunakan sinar x untuk
menembus bagian tubuh
manusia untuk mengambil
gambar seperti proses
fotografi.
64
Nebulizer Mengubah bentuk obat cair
menjadi uap atau aerosol
sehingga lebih mudah dihirup.
65
Glucometer Alat untuk mengecek kadar
gula darah. Satu set alat ini
terdiri dari
jarum lancet, alat lancet, strip
pengukur, dan alat ukur
66
Pulse Oximeter Berfungsi mengukur kadar
atau kepekatan oksigen di
dalam darah. Untuk
menggunakannya, alat
dijepitkan ke ujung jari pasien
67
Syringe Pump Sama seperti infuse
pump, alat ini juga befungsi
untuk memasukkan cairan
atau obat ke dalam tubuh
pasien dengan dosis dan
waktu tertentu secara teratur.
Hanya saja, kalau pada
infuse, obat/cairan
dimasukkan melalui selang,
pada syringe pump, obat atau
cairan dimasukkan melalui
jarum suntik.
68 Ambu Bag berfungsi untuk memberikan
(Pulmonary napas buatan
Resuscitator)
71 Syringe Needles
(Jarum Suntik pada
umumnya)
72 Spinal Needles (Jarum
Spinal)
Terlebih dahulu anda pastikan tidak ada udara yang tersisa pada manset. Periksalah, jika ada,
keluarkanlah dengan cara menekannya. Setelah itu, pasang kabel (selang) manset pada posisi semula
Kenakan manset di lengan anda dengan benar. Perhatikan “Artery Marking” yaitu penanda posisi
arteri yang terdapat pada manset. Selain itu, disarankan agar tinggi manset sama dengan posisi
jantung. Untuk itu, sebaiknya anda dalam keadaan duduk
Setelah semuanya benar, tekan tombol on/off untuk menghidupkan tensimeter.
Tekan tombol “start” untuk mulai pengukuran, usahakan jangan terlalu banyak bergerak saat
tensimeter sedang bekerja dan tunggu hingga benar – benar selesai.
Hasil akan tampak pada layar monitor tensimeter jika proses sampling (pengukuran) telah selesai.
Anda bisa mengulanginya beberapa kali untuk hasil rata – ratanya dengan selang waktu 5 menit setiap
pengukuran.
3. Termometer
Lepas baju
Himpit termometer di ketiak dan pastikan bagian sensor bersentuhan dengan kulit
Tahan hingga termometer berbunyi dan selesai mengukur suhu.
4. Alat infus (Infus Set)
Kegunaan : untuk memasukkan cairan infus atau obat ke dalam tubuh pasien lewat pembuluh
vena, dengan kecepatan yang bisa diatur secara konstan dalam waktu terentu.
Cara Penggunaan :
Mencuci tangan
Mengisi selang infus
Membuka plastic infus set dengan benar
Tetap melindungi ujung selang steril
Menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan posisi cairan infus mengarah keatas
Menggantung cairan infus di standar cairan infus
Mengisi cairan infus set dengan cara menekan (tapi jangan sampai terendam)
Mengisi selang infus dengan cairan yang benar
Menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahankan kesterilan
Cek adanya udara dalam selang
Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus
Meletakkan perlak dan pengalas
Memilih vena yang tepat dan benar
Memasang tourniquet
Desinfeksi vena dengan alcohol dari atas kebawah dengan sekali hapus
Buka abocath apakah ada kerusakan atau tidak
Menusukan abocath pada vena yang telah dipilih
Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen darah dalam abocath
Tourniquet di cabut
Menyambungkan dengan ujung selang yang telah terlebih dahulu dikeluarkan cairannya sedikit, dan
sambil dibiarkan menetes sedikit
Memberikan plester pada ujung abocath tapi tidak menyentuh area penusukan untuk fiksasi
Membalut dengan kassa betadinsteril dan menutupnya dengan kassa steril kering
Memberi plester dengar benar dan mempertahankan keamanan abocath agar tidak tercabut
Mengatur cairan tetesan infus sesuai kebutuhan pasien
Alat-alat di bereskan dan perhatikan bagaimana respon pasien
Perawat kembali cuci tangan
Catat tindakan yang dilakukan
5. Urin Bag
Kegunaan : untuk menampung air seni (urine) pasien yang terhubung dengan Foley Catheter
Cara Penggunaan :
6. Pispot (Urinal)
Kegunaan : untuk mempermudah orang yang sedang sakit buang air kecil.
Cara Penggunaan :
7. Skalpel
8. Pinset
a. Pinset Sirugis. Kegunaannya adalah untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahitan luka,
memberi tanda pada kulit sebelum memulai insisi.
b. Pinset Anatomis. Kegunaannya adalah untuk menjepit kasa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan
yang tipis dan lunak.
Cara Penggunaan :
Tekan pada bagian tengah (bagian yang bergerigi/ bergaris-garis) dengan menggunakan tiga jari; ibu
jari, jari telunjuk, dan jari tengah (sama halnya seperti memegang sumpit).
9. Sudip Lidah (Spatel)
Kegunaan :
a. Untuk menekan lidah pada pasien tidak sadar sehingga dapat memudahkan bernapas.
b. Untuk membantu memudahkan dalam proses oral hygiene.
Cara Penggunaan :
Balut kasa steril pada bagian ujung spatel yang permukaannya lebih lebar. Masukkan perlahan pada
daerah mulut -/+ 3 cm, lalu tekan (seperti mendongkrak), mengangkat maxila (rahang atas).
Kegunaan : alat bantu jalan yang belum bisa seimbang dalam berjalan
Cara pengunaan : bertumpu pada ketiak dan dipegang menggunakan kedua tangan dibagian tengahnya.
11. Tongkat bantu jalan
Kegunaan : walking aid (alat bantu jalan) untuk memperkuat atau memperkokoh tumpuan bagi
penggunanya biasanya digunakan oleh lansia, orang yang sedang dalam masa pemulihan, dan kondisi
tertentu.
Cara penggunaan : dengan dipegang pada bagian ujung atasnya dengan tangan.
12. Ranjang periksa (examination bed)
Kegunaan : sebagai alat bantu jalan bagi orang yang kesulitan berjalan baik dalam kondisi sakit, patah tulang
kaki, atau memang cacat bawaan
Cara penggunaannya : pasien duduk pada bagien tengah kursi roda dan kedua kakinya disandarkan pada
sandaran kaki dibagian bawa kursi roda.
14. Nebulizer
Kegunaan : sebagai alat bantu pernafasan dengan mengubah obat cair mejadi uap yang langsung dihirup oleh
penderita gangguan pernafasan sehingga obat langsung masuk ke paru-paru
- Cara penggunaanya :
1. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir untuk mencegah kuman ikut masuk ke paru-paru
melalui nebulizer.
2. Siapkan obat yang akan digunakan. Jika obat sudah dicampur, tuang langsung ke dalam wadah obat
nebulizer. Jika belum, masukkan satu per satu dengan menggunakan pipet atau alat suntik.
3. Tambahkan cairan saline jika diperlukan dan diresepkan dokter.
4. Hubungkan wadah obat ke mesin dan juga masker ke bagian atas wadah.
5. Letakkan masker hingga menutupi hidung dan mulut.
6. Hidupkan mesin kemudian tarik napas dengan hidung dan keluarkan perlahan melalui mulut.
7. Anda bisa mengakhirinya saat tidak ada lagi uap yang keluar, menandakan obat sudah habis.
- Cara perawatan :
a. Nebulizer harus dibersihkan setiap kali digunakan untuk mencegah pertumbuhan kuman di dalam
mesin yang bisa ikut masuk ke paru-paru. Selain itu, tabung juga perlu diganti secara teratur agar
lebih higienis dan memastikan bahwa Anda tidak menghirup kuman berbahaya.
b. Setelah selesai menggunakannya, cuci wadah obat dan juga masker dengan sabun cuci piring dan
bilas dengn air panas. Usahakan untuk membersihkannya tanpa ada yang terlewat. Setelah itu, lap
bersih setiap bagian nebulizer hingga benar-benar kering. Agar lebih cepat kering.
c. pasang setiap bagian nebulizer ke mesin dan menghidupkannya. Udara yang dikeluarkan dari
mesin membantu mengeringkan alat dengan cepat dan praktis.
d. sterilkan alat bantu napas tersebut setiap dua hari sekali setelah perawatan. Caranya dengan
merendam bagian-bagian nebulizer (kecuali maskernya) ke dalam baskom berisi tiga gelas air
panas yang dicampur satu sendok cuka putih encer. Diamkan selama satu jam atau sesuai yang
diinstruksikan di kardus kemasan. Setelah itu, keringkan dengan memasang potongan nebulizer
ke mesin dan kemudian hidupkan. Pastikan semua bagian telah benar-benar kering sebelum
menyimpannya.
Kegunaan : tempat persediaan oksigen dirumah sakit yang berfungsi untuk bantuan oksigenasi pada pasien
yang membutuhkan suply oksigen dalam kondisi darurat.
Cara penggunaan : pasang regulator dana selang oksigen, kemudian aturlah kecepatan aliran oksigen.
16. Regulator oksigen
Kegunaan : untuk meregulasikan atau mengatur laju aliran oksigen dari tabung ke hidung pasien.
Cara penggunaan : dengan dipasangkan pada tabung oksigen dan ditutup dan dikencangkan penyambung
antara regulator dan tabung oksigen.
17. Anaesthesia Vaporizer
tujuan penggunaan : alat yang digunakan menguapkan cairan anestesi dan menghantarkan uap tersebut
kepada pasien dengan jumlah terkontrol.
deskripsi : anastehesia vaporizer secara umum melekat ke mesin anestesi yang menghantarkan zat anestesi
yang mudah menguap pada kosentrasi tertentu.
8. Electro cardio graphy : untuk merekam segala aktivitas jantung, baik itu aktivitas normal atau pun tidak normal,
lalu mendeteksi ada nya penyakit jantung, gangguan elekrolit seperti hiperkalemia atau hipokalemia dan juga dapat
juga mendeteksi penyakit bukan jantung seperti contoh nya hipotermia.
9. Ultrasonografi : USG atau ultrasonografi (sonogram) adalah sebuah tes pemeriksaan yang menggunakan
gelombang suara frekuensi tinggi untuk menggambarkan kondisi organ-organ dalam tubuh. Saat Anda melakukan
USG, bagian tubuh yang diperiksa akan dioleskan gel, dan kemudian dokter akan menggerakkan stik pengontrol
bernama transduser di atas bagian tubuh tersebut. Transduser ini akan mengirimkan gelombang suara frekuensi tinggi
ke organ-organ maupun cairan tubuh yang ada di area tersebut. Gelombang suara ini kemudian akan memantul kembali
berupa sinyal listrik ke mesin yang akan mengubahnya menjadi gambar.
10. Gastroscope : Gastroskopi adalah pemeriksaan yang aman untuk memvisualisasikan lapisan esofagus
(kerongkongan), lambung, dan usus halus. Gastroskopi menggunakan sebuah tabung panjang dan fleksibel yang
disebut gastroskop. Gastroskopi dimasukkan melalui mulut dan dengan hati-hati didorong melalui esofagus menuju
perut dan usus halus. Gastroskopi digunakan untuk mendiagnosis masalah lambung dan menjalankan biopsi.
11. Bone mineral densitometri : untuk mendiagnosis kepadatan tulang yang rawan keropos (osteoporosis) dengan
mengukur kepadatan mineral tulang. Sistem kerja alat ini ada yang dapat mengukur lumbal, pangkal paha, lengan
bawah ataupun tulang tumit saja. Densitometer dapat digunakan sebagai deteksi dini adanya patah tulang.
15. Elektro Neuro myelo grafi (ENMG ) : mengetahui hantar syaraf melalui otot
16. Trans cranial dopler ( TCD ) : memeriksa kelainan vaskuler di otak
17. Bera : menilai hantar syaraf pada anak dengan kelainan khusus