Anda di halaman 1dari 7

INTERAKSI OBAT

Oleh:

Nama : Astri Nur Hidayah

NIM : 1061922009

Kelas : A

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

“YAYASAN PHARMASI SEMARANG”

2020
1. TUGAS KELOMPOK
Interaksi Obat Aspirin dan Ketorolac :
Meningkatkan toksisitas yang lain dengan sinergisme farmakodinamik. Kontraindikasi.
Ketorolac secara signifikan lebih unggul dari aspirin untuk ukuran total dan analgesic
puncak dan secara signifikan lebih baik daripada acetaminophen-codeineukuran efek
total. Efek analgesic ketorolac signifikan pada jam pertama dan bertahan selama 6 jam.

2. TUGAS INDIVIDU
a. Interaksi Obat DMARD : Methotrexate dan Co-trimoxazol
Methotrexate dan Sulfametoxazol
Sulfametoksazol meningkatkan toksisitas metotreksat oleh kompetisi pengikatan protein
plasma. Hindari atau gunakan obat alternatif. Konsentrasi metotreksat dapat
meningkatkan risiko toksisitas (misalnya, penekanan sumsum tulang).
Methotrexate dan Trimethopim
Meningkatkan toksisitas yang lain dengan sinergisme farmakodinamik. Hindari atau
gunakan obat alternatif, karena efek antifolat tambahan, trimetopim telah terbukti jarang
meningkatkan penekanan sumsum tulang pada pasien yang menerima metotreksat.
Dalam reumatologi, kotrimoksazol (trimetoprim / sulfametoksazol) dapat digunakan untuk
pengobatan infeksi pada pasien imunosupresi. Kedua obat itu mungkin juga diberikan bersama
dalam perawatan Wegener granulomatosis dimana keduanya digunakan untuk menginduksi dan
mempertahankan remisi jangka panjang. Interaksi adalah diamati ketika agen antimikroba
digunakan pada dosis 160/800 mg dua kali sehari tetapi tidak pada profilaksis yang lebih rendah
dosis (160/800 mg tiga kali seminggu). Interaksi farmakodinamik didasarkan pada sinergis efek
antifolat. Namun demikian, diubah farmakokinetik metotreksat juga telah dilaporkan. Ini
kemungkinan merupakan hasil dari pengurangan metotreksat eliminasi tubular atau perpindahan
dari pengikatan protein. Dianjurkan untuk menghindari pemberian bersama ini. Metotreksat
harus dihentikan ketika infeksi perlu diobati dengan kotrimoksazol. Jika tidak, perlu kelainan
hematologis dan nefrotoksisitas dimonitor dengan cermat.
DAFTAR PUSTAKA
Stockley, I.H., 2008, Stockley’s Drug Interaction, Eighth Edition, 21, 144, 698, 700, 904, 920,
936, Pharmaceutical Press, London.
b. Interaksi Obat PIRAI : Allopurinol
Allopurinol dan ACE Inihibitor
Interaksi antara allopurinol dengan obat-obat dari golongan ACE inhibitor, yaitu
kaptopril dan ramipril. Penggunaan obat-obat ini secara bersamaan akan
meningkatkan potensiasi efek hipersensitifitas allopurinol, terutama pada pasien
dengan gagal ginjal kronik. Penggunaan allopurinol dengan kaptopril harus dengan
perhatian terutama pada pasien gagal ginjal kronik untuk menghindari terjadinya efek
yang tidak diinginkan (Martindale 35, 2007). Interaksi ini kemunculannya jarang dan
tidak bisa diprediksi. Pasien-pasien yang mendapatkan kombinasi kedua obat ini
harus selalu dimonitor jika terdapat tanda-tanda hipersensitifitas (seperti reaksi pada
kulit) atau rendahnya jumlah sel darah putih (nyeri tenggorokan, demam), terutama
pada pasien dengan gangguan ginjal.

Anda mungkin juga menyukai