Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KERJA INDIVIDU


KKN MANDIRI UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 94
DI KELURAHAN SENALANG

1) Edukasi Swamedikasi Bagi Ibu-Ibu kelurahan Senalang Di Masa Pandemi


2) Sosialisasi Pemberdayaan Tanaman Obat Keluarga Sebagai Pengobatan
Bahan Alam Ekonomi
3) Pembagian Masker dan Handsanitizer Ramah Lingkungan kepada
masyrakat Rt.06 kota Lubuklinggau.

Oleh:
FEBY RIZKI ANGKASA PUTRI ARMA
F1G018008

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

JUNI, AGUSTUS TAHUN 2021


HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PROGRAM KERJA INDIVIDU
KKN MANDIRI UNIB PERIODE 94 TAHUN 2021
Judul kegiatan : 1. Edukasi Swamedikasi Bagi Ibu-Ibu kelurahan
Senalang Di Masa Pandemi,
2. Sosialisasi Pemberdayaan Tanaman Obat Keluarga
Sebagai Pengobatan Bahan Alam Ekonomis.
3. Pembagian Masker dan Handsanitizer Ramah
Lingkungan kepada masyrakat Rt.06 kota
Lubuklinggau.
Sifat kegiatan : Individu
Kelompok sasaran : Ibu-Ibu Rt. 06 dan Masyarakat Sekitar
Lokasi kegiatan : Kelurahan Senalang RT.06 Lubuklinggau Utara 2, Kota
Lubuklinggau, Sumatera Selatan
Lembaga mitra : -
Nama Mahasiswa : Feby Rizki Angkasa Putri Arma
NPM : F1G018008
Kelompok : 14
Fakultas/Program Studi : FMIPA/S1 Farmasi
No hp/email : 085369401227/febyrizky58@gmail.com
Waktu pelaksanaan : 1 Juli s/d 16 Agustus 2021
Biaya yang digunakan : Rp.395.000
Sumber Biaya : Orang Tua
Lubuklinggau, 23 Agustus 2021 Mengetahui,
Koordinator Kelompok Peserta KKN

Doni Stiawan Feby Rizki Angkasa Putri Arma


F1A017022 F1G018008

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan

Ari Wirya Dinata, S.H., M.H.


NIP : 199108232019031020

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
RINGKASAN........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Analisis Situasi..................................................................................1
1.2 Analisis SWOT.................................................................................6
BAB II DASAR PENGETAHUAN....................................................................7
2.1 Covid 19............................................................................................7
2.2 Swamedikasi......................................................................................8
2.3 Tanaman Obat Keluarga....................................................................8
2.4 Handsanitizer.....................................................................................9
BAB III METODE PELAKSANAAN................................................................10
3.1 Tahapan Pelaksanaan Program Kerja.............................................10
3.2 Aktivitas Kegiatan Harian KKN.....................................................15
BAB IV HASIL YANG DICAPAI....................................................................17
4.1 Hasil Kegiatan................................................................................17
4.2 Kendala Dan Pemecahan Masalah KKN........................................17
BAB V Laporan Luaran Yang Dihasilkan........................................................18
5.1 Edukasi Swamedikasi Ibu-Ibu Di Masa Pandemi..........................18
5.2 Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga...............................................18
5.3 Pembagian Handsanitizer...............................................................19
BAB VI PENUTUP............................................................................................20
6.1 Kesimpulan ....................................................................................20
6.2 Saran ..............................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
LAMPIRAN .........................................................................................................22

RINGKASAN
Saat ini, masyarakat Indonesia dan Dunia sedang menghadapi permasalahan besar yang
sama yaitu mewabahnya novel coronavirus disease (Covid-19). Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) secara resmi menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global yang menjangkiti banyak
orang di hampir seluruh dunia dalam waktu bersamaan. Dampak dari pandemi ini hampir
mempengaruhi berbagai aspek. Salah satunya yaitu ekonomi. Angka pengangguran yang terus
meningkat mendorong individu harus bertindak kreatif. Menyikapi semakin meluasnya
perkembangan penyebaran Covid-19 dan berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat
untuk itu KKN Periode 94 difokuskan pada pemberdayaan ekonomi masyarakat di masa
pandemi.
Dengan kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat melakukan transformasi ilmu dan
pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah untuk menambah dan memperluas
pengetahuan masyarakat. Di sisi lain, dengan melaksanakan, mahasiswa dapat menambah dan
meningkatkan kemampuan baik berkaitan dengan personal building dan kerja sama dengan
orang lain maupun untuk meningkatkan kepekaan sosial (social sensitiveness), dan mencoba
untuk merumuskan, menganalisis, dan mencari alternatif penyelesaian terhadap permasalahan
Covid-19 yang dihadapi masyarakat serta membantu program pemerintah dalam
penanggulangan wabah Covid-19. Program kerja mahasiswa yang telah dilaksanakan yaitu :
1) Edukasi Swamedikasi Bagi Ibu-Ibu kelurahan Senalang Di Masa Pandemi.
2) Sosialisasi Pemberdayaan Tanaman Obat Keluarga Sebagai Pengobatan Bahan Alam
Ekonomis.
3) Pembagian Masker dan Handsanitizer Ramah Lingkungan kepada masyrakat Rt.06 kota
Lubuklinggau.
Ada pun luaran yang dihasilkan dari masing-masing proker yaitu
PROGRAM KERJA LUARAN
Edukasi Swamedikasi Bagi Ibu-Ibu Video pembelajaran mengenai
kelurahan Senalang Di Masa penyakit ringan yaitu Batuk, Flu
Pandemi (Influenza), Ketombe, Kutil, Demam
dan Nyeri, Luka bakar, Sakit maag,
Luka iris, kecacingan, Luka serut
,Diare, Biang keringat, Jerawat,
Kadas/kurap edukasi melalui
Whatsupp Group Ibu-Ibu Rt.06
kelurahan senalang
Sosialisasi Pemberdayaan Tanaman Leaflet yang berisi informasi
Obat Keluarga Sebagai Pengobatan mengenai manfaat dan kegunaan
Bahan Alam Ekonomis. tanaman yaitu daun alpukat, daun sirih
dan lidah buaya dibagikan kepada
masyarakat rt.06
Pembagian Masker dan Handsanitizer dibuat dengan bahan
Handsanitizer Ramah Lingkungan alam yaitu dari daun sirih dibagikan
kepada masyrakat Rt.06 kota kepada masyarakat Rt.06
Lubuklinggau.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Virus corona merupakan kelompok virus yang menyerang saluran pernapasan. Virus ini
sebenarnya tidak bertahan lama di udara maupun permukaan benda, tapi kurangnya
kesadaran untuk menjaga kebersihan tangan bisa mendukung penyebarannya. WHO telah
mengimbau cara mencegah penyebaran virus corona. Salah satu caranya adalah mencuci
tangan teratur menggunakan gel antiseptik yang mengandung alkohol [hand sanitizer] atau
rutin mencuci tangan pada air yang mengalir menggunakan sabun.
Pengetahuan swamedikasi, penggunaan tanamanan obat serta pembuatan handsanitizer
untuk meminimalisir penyebaran virus, dan dapat menjadi ide bisnis dan sebagai dasar
pengetahuan kesehatan yang akan berguna dalam kehidupan masyarakat. Hal ini yang telah
menginspirasi mahasiswa untuk melakukan ketiga program kerja tersebut di kelurahan
senalang Kota Lubuklinggau.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan pada KKN Mandiri Periode 94 di
Kota Lubuklinggau, di peroleh data sebagai berikut :
1. Aspek sarana dan prasarana
Penyediaan Sarana dan prasarana penanggulangan Virus Corona (covid-19) di tempat
umum saangat penting untuk memutus tali rantai penyebaran virus corona, seperti
penyediaan tempat cuci tangan atau handsanitizer, bilik disinfektan, garis pembatas
penanda social distancing, dll. Di kota Lubuklinggau sendiri, masyarakat dan
pemerintah telah menyiapkan sarana & prasarana dalam rangka road to new normal,
seperti tempat cuci tangan yang dapat ditemui di tiap sudut kota, dan juga adanya
pembatasan akses kendaran yang melintas dari dan luar kota serta terdapat gerbang
sterilisasi kendaraan di pusat akses keluar masuk kota Lubuklinggau.
2. Aspek ekonomi
Penerapan dari sistem kebijakan social distancing berdampak negatif terhadap laju
pertumbuhan dan perkembangan dari segala bidang pada aspek kehidupan. Sektor
bidang ekonomi yang paling dirasakan oleh warga Indonesia, dikarenakan semua lapisan
masyarakat mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang mengakibatkan banyak
kepala rumah tangga yang kehilangan pekerjaannya, kondisi sekarang sudah tidak jauh
beda ketika krisis pada tahun 1998. Negara juga sangat terbebani jika harus menanggung
segala kebutuhan pokok setiap warganya.
3. Aspek pendidikan
Tidak hanya bidang ekonomi, bidang pendidikan pun sangat merasakan dampak dengan
diberlakukannya sistem kebijakan social distancing. Dari penerapan kebijakan social
distancing dengan keputusan yang diberikan pemerintah merubah dan memindahkan
proses pembelajaran yang awalnya dilaksanakan di sekolah menjadi dilakukan di rumah
saja. Keputusan ini untuk mendukung keberhasilan penerapan sistem kebijakan social
distancing sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran dan penularan covid-19.
Keputusan ini diperuat dengan dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan
Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease
(Covid-19), Nomor 2 Tahun 2020 dan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan
Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) (Kemdikbud, 2020). Pembelajaran daring
merupakan konsekuensi dan solusi yang dapat dilaksanakan ditengan pandemik covid-
19. Pembelajaran daring akan tetap berlungsung selama pandemik covid-19 agar
kegiatan proses pembelajaran tetap berlangsung dan peserta didik mempunyai hak untuk
tetap mendapatkan pendidikan walau ditengah pusaran pandemik covid-19 ini.
4. Aspek sosial dan budaya
Wabah Covid 19 atau masyarakat familiar dengan sebutan Wabah Corona ini banyak
membawa dampak Sosial yang Luar biasa. Dimana tata sosial masyarakat dengan
budayanya yang luar biasa, menjadi berbeda karena adanya virus corona. Tata sosial dan
budaya masyarakat kita ini terkenal dengan ramah tamahnya, bertemu
bersalaman ,cipika cipiki senyum sapa hangat yang selalu terpancar. Tapi apa sekarang
yang terjadi,senyum itu seakan hilang tertutup masker yang beraneka ragam bentuk dan
warna. Tetapi di balik kehebohan wabah ini yang berdampak pada sosial dan budaya
masyarakat kita ,tidak selamanya negatif. Banyak hal positif yang bisa kita dapat,
seperti contohnya :
 Kita jadi semakin dekat dengan keluarga. Ngobrol, bercanda dan mengeluarkan hal
hal yang selama ini terpendan, yang positif tentunya supaya tidak merasa bosan.
 Kita jadi semakin kreatif di rumah, selalu berkreasi untuk seluruh anggota keluarga
supaya lebih nyaman dan betah di rumah.
 Kita jadi semakin sensitif dengan hal hal yang biasanya tidak kita pedulikan ,contoh
nya kita peduli dengan kebersihan rumah,peduli dengan tata letak barang dan lain
lain .
5. Aspek kesehatan
Secara global di 216 negara, per tanggal 4 Agustus 2020, 17.660.523 orang telah positif
covid-19, dan 680.894 orang telah meninggal dunia dikarenakan covid-19. Di Indonesia
per tanggal 4 Agustus 2020, 113.134 orang telah positif covid-19, 70.237 orang
dinyatakan sembuh dari infeksi covid-19, dan 5.302 orang telah meninggal dunia
dikarenakan covid-19. Angka-angka tersebut bukanlah angka yang kecil, tetapi
bersyukur karena jumlah orang yang sembuh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
orang yang meninggal.
6. Aspek pelestarian lingkungan
Beberapa dampak krisis virus corona terhadap lingkungan :
 Kualitas udara yang lebih baik
Terhentinya sebagian besar kegiatan industri mengurangi tingkat polusi udara. Bahkan,
citra satelit mengungkapkan adanya penurunan yang signifikan terhadap tingkat global
nitrogen dioksida (NO2), yakni gas yang dihasilkan dari mesin mobil dan pabrik
manufaktur komersil yang menjadi penyebab buruknya kualitas udara di banyak kota
besar.
 Emisi CO2 berkurang
Seperti NO2, emisi karbon dioksida (CO2) juga telah berkurang di masa pandemi
COVID-19. Ketika kegiatan ekonomi terhenti, emisi CO2 mengalami penurunan.
Terakhir kali hal ini terjadi pada saat krisis keuangan tahun 2008 – 2009. Di Cina, emisi
karbon dioksida turun sekitar 25% ketika kuncian atau lockdown diterapkan, menurut
Carbon Brief. Namun perubahan ini hanya bersifat sementara.
 Dunia baru untuk satwa liar
Beberapa binatang cenderung bermunculan akibat ketidakhadiran manusia. Berkurangnya
kendaraan yang melintas di jalanan membuat mahluk kecil seperti landak muncul dari
hibernasinya. Binatang mungil ini lebih aman dari kemungkinan terlindas mobil.
Sementara spesies lainnya seperti bebek mungkin bertanya-tanya kemana semua orang
pergi dan perlu mencari sumber makanan lain selain remah roti di taman.
 Menarik perhatian pada perdagangan satwa liar dunia
Konservasionis berharap pandemi COVID-19 akan membantu mengekang perdagangan
satwa liar global, yang menjadi penyebab kepunahan sejumlah spesies. Wabah ini
kemungkinan berasal dari pasar hewan Wuhan, yang menjual hewan hidup dan
merupakan pusat bagi satwa liar yang diperdagangkan secara legal dan ilegal. Perlu
tindakan keras terhadap perdagangan satwa liar hidup.
 Saluran air mengalir jernih
Tak lama setelah Italia memberlakukan lockdown, sebuah foto kanal yang jernih di
Venesia tersebar ke seluruh dunia. Dengan bersandarnya kapal pesiar untuk sementara
waktu, lautan juga mengalami penurunan polusi suara sehingga menurunkan tingkat
stress mahluk laut seperti ikan paus, dan membuat migrasi yang lebih tenang.
 Sampah plastik terus meningkat
Sayangnya, salah satu efek terburuk terhadap lingkungan di masa pandemi adalah
meningkatnya penggunaan plastik sekali pakai dari peralatan medis, seperti sarung
tangan hingga kemasan plastik lainnya. Semakin banyak orang memilih makanan yang
dikemas, bahkan kafe yang tetap buka tidak lagi menggunakan cangkir yang dapat
digunakan kembali sebagai upaya menghentikan penyebaran virus.
 Krisis iklim terabaikan sementara
Pandemi COVID-19 membuat isu krisis iklim terpinggirkan. Namun, para ahli
memperingatkan bahwa keputusan penting mengenai iklim tidak boleh diabaikan,
walaupun konferensi iklim PBB ditunda hingga 2021. Meski emisi mengalami penurunan
sejak pandemi terjadi, sayangnya kita belum melihat perubahan yang luas dan berjangka
panjang sebagai hasilnya. (ha/pkp)
7. Aspek administrasi pemerintahan
Pemerintah sebagai eksekutif penyelenggara Negara mendapat peran dan
tanggung jawab berada pada posisi paling depan disamping fungsi dan posisi legislative
dan yudikatif. Dengan demikian adminsitrasi pemerintah harus siap menjawab
mewabahnya Covid-19. Sesungguhnya adminitrasi pemerintahan termasuk didalamnya
adalah manajemen pemerintahan mencakup pekerjaan pelayanan, pengawasan dan
pengendalian dari kegiatan masyarakat.
Administrasi pemerintahan adalah tata laksana dalam pengambilan keputusan dan
atau tindakan oleh badan dan atau pejabat pemerintahan. Dimana fungsi pemerintahan
adalah fungsi dalam melaksanakan administrasi pemerintahan yang meliputi fungsi
pengaturan, pelayanan, pembangunan, pemberdayaan, dan pelindungan.

1.2 Analisis SWOT


Berikut analisis SWOT program kerja swamedikasi, sosialisasi tanaman obat dan pembuatan
Handsanitizer.

S W O T

Strength Weakness Opportunities Threat


(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan) (Ancaman)
 Efektifitas waktu dalam  Perlu pemahaman  Efektif  Jika salah
melakukan dan edukasi tidak digunakan saat edukasinya dapat
swamedikasi semua penyakit pendemi karena menyebabkan efek
dibandingkan ke dokter dapat melakukan cepat samping dan
atau ke rumah sakit swamedikasi pengobatannya overdosis yang
 Dapat menyembuhkan  Waktu yang  Efektif berakibat fatal
penyakit melalui bahan dibutuhkan digunakan terus  Aturan minum obat
alam yang mudah cenderung lebih menerus tidak herbal juga
didapatkan dan biaya lama harus ada efek diperhatikan jika
pengobatan relatif dimasak terlebih samping tidak akan
terjangkau dahulu tidak  Efektif menyebabkan
 Handsanitizer dari praktis seperti digunakan overdosis
bahan alam lebih obat-obatan kimia karena cepat  Penggunaan yang
ekonomis  Tangan menjadi penggunaannya berlebihan dapat
Sehingga dapat kasar hanya dengan membunuh bakteri
digunakan kapan saja disemprotkan di baik
kulit

BAB II
DASAR PENGETAHUAN
2.1 Covid-19
Covid-19 adalah penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi virus corona baru atau SARS-
CoV-2 yang berasal dari keluarga corona. Namun, jenis virus yang menyebar kali ini belum
pernah ada sebelumnya. Kemudian, seperti juga infeksi jenis virus corona lainnya, virus
corona baru ini menular pada manusia melalui hewan. Mengingat cepatnya proses
penyebaran dan penularan di seluruh dunia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah
menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global.
Seperti dilaporkan WHO, gejala umum yang ditunjukkan seseorang jika terinfeksi virus
corona adalah demam, merasa mudah lelah, dan batuk kering. Namun, pada beberapa kasus
infeksi, pasien virus corona juga ada yang mengalami pilek, sakit tenggotokan, hidung
tersumbat, atau diare. Beberapa yang lain melaporkan kehilangan indra penciuman atau
kemampuan untuk merasakan atau membaui sesuatu. Sekitar 80 persen penderita
menunjukkan gejala ringan, hanya seperti flu biasa. Mereka ini bisa sembuh dengan
sendirinya tanpa membutuhkan pengobatan khusus. National Health Service (NHS)
menyebutkan gejala yang lebih spesifik, jika seseorang terinfeksi Covid-19, temperatur
tubuhnya akan tinggi. Ini bisa dirasakan jika menyentuh bagian dada atau punggung. Selain
itu, seseorang juga akan mengalami batuk yang terus-menerus. Mengingat belum ada obat
atau vaksin yang ditemukan untuk mengobati penyakit ini, maka sejauh ini kasus Covid-19
yang berhasil disembuhkan sepenuhnya tergantung pada kekuatan sistem imun tubuh.
Virus corona merupakan kelompok virus yang menyerang saluran pernapasan. Virus ini
sebenarnya tidak bertahan lama di udara maupun permukaan benda, tapi kurangnya
kesadaran untuk menjaga kebersihan tangan bisa mendukung penyebarannya. WHO telah
mengimbau cara mencegah penyebaran virus corona. Salah satu caranya adalah mencuci
tangan teratur menggunakan gel antiseptik yang mengandung alkohol [hand sanitizer] atau
rutin mencuci tangan pada air yang mengalir menggunakan sabun.

2.2 Swamedikasi
Swamedikasi merupakan upaya pengobatan sendiri tanpa didasari resep Dokter. Menurut
WHO, pengobatan swamedikasi ditujukan untuk menangani gejala dan penyakit yang mampu
didiagnosis oleh pasien sendiri atau penggunaan obat yang telah digunakan secara terus-menerus
untuk penanganan gejala kronis (WHO, 2000). Pengobatan sendiri dilakukan apabila
memperoleh obat-obatan tanpa resep, membeli obat berdasarkan resep lama, pemberian dari
teman atau obat keluarga, ataupun penggunaan obat sisa (Adhikary et al. 2014). Saat masyarakat
menentukan pengobatan swamedikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain produk iklan,
pengalaman pengobatan, kondisi ekonomi dan kondisi psikologi (Hofmeister et al, 2010) edukasi
dan Riwayat pendidikan (James et al, 2006). Kegiatan ini juga dapat meminimalkan kesalahan
atau resiko dalam pengobatan swamedikasi.
2.3 Tanaman Obat Keluarga
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman yang berkhasiat yang di tanam dilahan
pekarangan yang dikelola keluarga ditanam dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan
obat obatan itu sendiri. Manfaat lain Tanaman Obat Keluarga (TOGA) selain sebagai obat juga
memiliki manfaat lain yaitu sebagai penambah gizi, bumbu dan dapat menambah keindahan.
Dan pemanfaatan obat tradisional tersebut sebagai upaya untuk pemeliharaan kesehatan,
pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan termaksud pada masa kedaruratan kesehatan
masyarakat dan atau bencana nasional Corona Virus Disease 2019 (COVID 19). Tumbuhan obat
dan obat tradisional sejak zaman dahulu memainkan peranan penting dalam menjaga kesehatan,
mempertahankan stamina dan mengobati penyakit. Oleh karena itu tumbuhan obat dan obat
tradisional telah berakar kuat dalam kehidupan sebagian masyarakat hingga saat ini (Hikmat,
2011).
Tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk ditanam di
lahan pekarangan, dengan pertimbangan karena dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Tanaman
obat dapat dijadikan obat yang aman, tidak mengandung bahan kimia, murah, dan mudah didapat
(Kementan, 2015).Dalam rangka memperdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam
upaya pengembangan kesehatan tradisional perlu mengarahkan agar masyarakat dapat
melakukan perawatan kesehatan secara mandiri dan benar melalui pemanfaatan tanaman obat
sebagai obat tradisional berupa jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT), dan fitofarmaka. Dan
pemanfaatan obat tradisional tersebut sebagai upaya untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan
penyakit dan perawatan kesehatan termaksud pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat dan
atau bencana nasional Corona Virus Disease 2019 (COVID 19) (Kemenkes, 2020).
2.4 Handsanitizer
Handsanitizer merupakan zat antiseptik dengan presentase alcohol 60-95%. Penelitian
mengungkapkan bahwa daun sirih dengan kandungan ekstrak lebih dari 15% setara dengan
kadungan alkohol dan etanol. Rebusan daun sirih berkhasiat dapat membunuh virus dan bakteri
karena terdapat kandungan antiseptik. Selain itu, rebusan daun sirih mengandung minyak atsiri
yang tersusun atas beberapa komponen kimia yang tergolong sebagai senyawa fenol (isomer
betel fenol dan eugenol) dan senyawa selain fenol (kadinen, kariofilen, terpen, terpinen, metal
eter, menthon dan seskuiterpen). Dengan adanya kandungan zat kimia yang terdapat pada
ekstrak daun sirih merah, maka rebusan daun sirih merah dapat digunakan untuk bahan
pembuatan handsanitizer alami tanpa menggunakan alkohol.
Pada handsanitizer yang akan dibagikan yaitu hansanitizer rebusan daun sirih yang juga
efektif dalam membasmi kuman dan remah lingkungan. Untuk itu mahasiswa memanfaatkan
potensi yang ada untuk inovasi baru hand sanitizer pencegah virus corona yang sedang marak di
seluruh belahan dunia dengan bahan dasar daun sirih. Fungsi utamanya untuk membunuh
bakteridan menyingkirkan
virus. Kebanyakan masyarakat belum paham jika hand sanitizer alami juga mampu
membersihkan dan sebagai pengganti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Untuk itu
kami membuat inovasi hand sanitizer berbahan dasar daun sirih non kimia sebagai penangkal
dan pencegah virus covid-19.

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahapan Pelaksanaan Program Kerja


3.1.1 Tahapan dalam pembuatan video edukasi swammedikasi
1. Mencari referensi terkait swamedikasi melalui media sosial YouTube Dan Jurnal
Kesehatan Farmasi

2. Memulai merancang konsep pembuatan video


3. Mengecilkan ukuran video dan membagikan video ke WA group ibu – ibu RT.06
3.1.2 Sosialisasi Pemberdayaan Tanaman Obat Keluarga Sebagai Pengobatan Bahan Alam
Ekonomis.

1. Proses pendataan tanaman yang banyak ditanam di lingkungan RT.06 terdapat beberapa
tanaman yaitu daun sirih, daun alpukat, daun ubi rambat dan lidah buaya.
2. Proses pembuatan leaflet daun sirih

3. Mencetak Leaflet.

4. Membagikan leaflet kepada warga rt.06


3.1.3 Pembagian Masker dan Handsanitizer Ramah Lingkungan kepada masyrakat Rt.06 kota
Lubuklinggau

1. Proses pengumpulan daun sirih dan pengeringan daun sirih

2. Menghaluskan daun sirih dan proses pembuatan daun sirih


3. Pembagian handsanitizer dan masker

3.2 Aktivitas harian kegiatan KKN


Kegiatan KKN dilaksanakan mulai dari tanggal 01 Juli s/d 16 Agustus 2021
Har
Uraian Kegiatan
i
1 Mengikuti pelepasan KKN mandiri periode 94 secara daring.
2 Pemasangan spanduk di depan halaman rumah
3 Melakukan studi literatur mengenai swamedikasi
4 Merangkum materi melalui ppt swamedikasi
5 Proses pembuatan video edukasi swamedikasi
6 Melanjutkan proses pembuatan video
7 Revisi pembuatan video
8 Finalisasi pembuatan video
9 Membuat redaksi untuk dibagikan kepada wa group ibu- ibu
10 Menulis laporan kemajuan 2
11 Mengconvert ppt ke video lalu membagikan video ke dalam grop
WA ibu-ibu Rt.06
12 Survei tanaman obat yang ada disekitar lingkungan Rt.06
13 Merangkum materi tanaman obat
14 Studi literatur mengenai tanaman obat keluarga
15 Pembuatan awal leaflet daun sisrih
16 Pembuatan leaflet alpukat
17 Menulis laporan kemajuan 3
18 Editing leaflet leaflet alpukat dan sirih
19 Membuat leaflet lidah buaya
20 Mencetak leaflet
21 Membeli botol spray untuk pembuatan handsanitizer
22 Membeli gliserin sebagai pelembab dalam proses pembuatan
antiseptik
23 Studi literatur antiseptic/handsanitizer daun sirih
24 Merangkum materi daun sirih
25 Pembagian leaflet
26 Pembagian leaflet
27 Mengumpulkan bahan daun sirih
28 Mensortir daun sirih
29 Memotong daun sirih
30 Menjemur daun sirih
31 Menjemur daun sirih selama 3 hari
32 Menulis laporan kemajuan
33 Survei brosur refiil daun sirih
34 Menulis laporan kemajuan
35 Membuat stiker kkn handsanitizer daun sirih
36 Membuat brosur daun sirih
37 Membuat tugas yaitu poster luaran dari program kerja 2
38 Menyiapkan botol untuk kegiatan pembuatan handsanitizer
39 Proses pembuatan bubuk handsanitizer
40 Mencetak brosur handsanitizer
41 Merancang pembuatan video sebagai tugas akhir luaran
42 Membagikan handsanitizer
43 Finalisasi editing video
44 Menyusun laporan akhir
45 Menulis laporan akhir
46 Menulis artikel
47 Pelepasan spanduk kkn, mengikuti penutupan kkn via WA group
bersama DPL
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI

4.1 Hasil Kegiatan


Hasil yang didapatkan dari kegiatan KKN periode 94 di Kelurahan Senalang, antara lain :
1) Penambahan pengetahuan warga sekitar tentang swamedikasi sehingga dapat
mengobati berbagai penyakit ringan.
2) Penambahan pengetahuan mengenai berbagai manfaat dai tanaman sekitar halaman
rumah sehingga dapat melakukan pengobata dari bahan alam yang lebih ekonomis
3) Menambah kreatifitas masyarakat dan menambah pengetahuan masyarakat mengenai
cara pembuatan handsanitizer

4.2 Kendala dan Pemecahan Masalah Kegiatan


Adapun beberapa kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut :
No. Nama Kegiatan Kendala Kegiatan Pemecahan
1. Membagikan video File terlalu besar Kompres file ppt ke
edukasi swamedikasi swf
melalui media
Whatsupp Group.
2. Survei tanaman obat Variasi tanaman tidak Di ambil tanaman
disekitar lingkungan terlalu banyak yang 3 teratas paling
rt.06 banyak
3. Melakukan pembagikan Masyakarat banyak yang Pelaksana menjaga
masker dan tidak menggunakan masker jarak dalam proses
handsanitizer dan tidak sedang berada pembagian.
dirumah

BAB V
LAPORAN LUARAN YANG DIHASILKAN

5.1 Edukasi Swamedikasi Bagi Ibu-Ibu kelurahan Senalang Di Masa Pandemi


Pada program kerja ini dihasilkan luaran berupa video dan poster mengenai swamedikasi.
Dengan anggran program biaya kuota internet sebesar Rp.50.000.

5.2 Sosialisasi Pemberdayaan Tanaman Obat Keluarga Sebagai Pengobatan Bahan Alam
Ekonomis
Pada program kerja ini dihasilkan luaran berupa leaflet dan poster mengenai tanaman obat
keluarga. Dengan anggaran biaya sebesar Rp.135.000.
5.3 Pembagian Handsanitizer Ramah Lingkungan Kepada Masyrakat Rt.06 Kota
Lubuklinggau
Pada program kerja ini dihasilkan luaran berupa handsanitizer dari bahan alam. Dengan
anggaran biaya sebesar Rp.210.000.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Program kerja yang dijalankan oleh mahasiswa KKN Mandiri Periode 94 merupakan
program kerja yaitu Edukasi Swamedikasi Bagi Ibu-Ibu kelurahan Senalang Di Masa
Pandemi, Sosialisasi Pemberdayaan Tanaman Obat Keluarga Sebagai Pengobatan Bahan
Alam Ekonomis, Pembagian Masker dan Handsanitizer Ramah Lingkungan kepada
masyrakat Rt.06 kota Lubuklinggau. Program kerja ini telah disusun dan direncanakan
terlebih dahulu sebelum pelaksanaan KKN. Dalam pelaksanaan ini juga terdapat beberapa
kendala seperti kekurangan bahan pada saat proses pengerjaan dan sulitnya menemukan
botol yang dijual di Kota Lubuklinggau, sehingga mahasiswa mesti berimprovisasi dalam
pengerjaan alat. Namun, selain terkendala ada faktor pendukung yang cukup membantu
mahasiswa dalam menyelesaikan kegiatanya yaitu, dengan adanya dukungan dari orang tua,
saudara dan orang terdekat serta masyarakat sekitar dan tersedianya sarana yang cukup
membantu mahasiswa dalam menjalankan program kerjanya dengan lancar.
4.2 Saran
1. Masyarakat
Masyarakat sebaiknya mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada diwilayah
Kelurahan Senalang seperti daun sirih dan jeruk nipis yang dapat digunakan untuk
membuat handsanitizer.
2. Pemerintah
Pemerintah perlu berusahaa memfasilitasi keperluan yang dibutuhkan oleh
masyarakat dengan pengadaan fasilitas pencegahan penyebaran covid-19 di tempat
umum, bilik disinfektan, marka social distancing dll.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rustiani,E., Cyntia., Nhadira., Septia,, Marybet T.R, Rikkit, Dwi I., Dewi, O., Gunawan,
Nyayu, S.A., Ema Nillafita, P.K. 2021. The 2nd Seminar Nasional ADPI Mengabdi
Untuk Negeri Pengabdian Masyarakat di Era New Normal Prosiding. 2(2): 2746-1246.
2. World Health Organization. 2000. Guidelines for the Regulatory Assessment of
Medicinal Products for Use in Self-Medication., Geneva.
3. Adhikary, M., Tiwari, P., Singh, S., & Karoo, C. 2014. Study of selfmedication practices
and its determinant among college students of Delhi University North Campus, New
Delhi, India. International Journal of Medical Science and Public Health, 3(4), 406-409.
4. Hofmeister, E.H., Muilenburg, J.L., Kogan, L., Elrod, S.M. 2010. Over-the-counter
stimulant, depressant, and nootropic use by veterinary students. J Vet Med Educ,
37(4),403-416.
5. James H, Handu SS, Al Khaja KA, Otoom S, Sequeira RP. 2006. Evaluation of the
knowledge, attitude and practice of self-medication among first-year medical students.
Med Princ Pract, 15(4), 270-275.
6. Hikmat, A., Zuhud, M.A.E., Siswoyo, Sandra, E., Sari, K.R. 2011. Revitalitas
Konservasi Tumbuhan Obat Keluarga (TOGA) Guna Meningkatkan
Kesehatan Dan Ekonomi Keluarga Mandiri Di Desa Contoh Lingkar
Kampus IPB Darmaga Bogor. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 16:71-80.
7. Kementrian Pertanaian RI. 2015. Buku Saku Tanaman Obat Keluarga. Balai Besar
Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian Dan
Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian. Jawa Barat

LAMPIRAN
Lokasi KKN melaui Google Maps

Anda mungkin juga menyukai