Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KULIAH KERJA

PENDAMPINGAN TEKNIK PENANAMAN MICROGREEN SEBAGAI UPAYA


MEMBANTU PEREKONOMIAN REMAJA TERDAMPAK COVID-19 DI DESA
TAMANSURUH DUSUN WONOSARI BANYUWANGI

Disusun Oleh :

Fabella Nada Kinanti M. 170210302102

LABORATORIUM KKPLP
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020

1
HALAMAN PERSETUJUAN

PROGRAM KK DI DUSUN WONOSARI

1. Pelaksana : Fabella Nada Kinanti Mandasari / 170210302102


2. Program Studi : Pendidikan Sejarah/ FKIP
3. Lokasi KK : Desa Tamansuruh Dusun Wonosari Kecamatan Glagah Kabupaten
Banyuwangi
4. Dosen Pembimbing : Dr. Sumardi, M.Hum
5. Kepala Desa: Teguh Eko Rahadi. S. AB.
6. Tanggal Penerjunan : 6 Agustus 2020
7. Tanggal Penarikan : 17 September 2020

Banyuwangi, 6 Agustus 2020


Mengetahui, Mahasiswa,
Dosen Pembimbing Lapang

Dr. Sumardi, M.Hum Fabella Nada Kinanti M.


NIP. 196005181989021001 NIM. 170210302102

Mengetahui,
Ketua Laboratorium KKPLP Universitas Jember

Dr. Slamet Hariyadi, M.Si


NIP. 196801011992031007

2
PRAKATA

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan proposal pengajuan program kuliah kerja yang berjudul “Pendampingan
Teknik Penanaman Microgreen Sebagai Upaya Membantu Perekonomian Remaja
Terdampak COVID-19 di Desa Tamansuruh Dusun Wonosari Banyuwangi”. Penulisan
proposal bertujuan untuk mengajukan program kerja Kuliah kerja yang akan dilaksanakan
oleh penulis.
Proposal ini dibuat untuk menjelaskan rencana dan program-program terkait kegiatan
Kuliah Kerja dan Pengabdian pada masyarakat yang akan dilakukan di Desa Tamansuruh ,
Dusun Wonosari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, program tersebut berupa
pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi kreatif, yaitu Pendampingan dan penjualan
teknik penanaman microgreen terhadap Remaja terdampak Covid-19.

Dalam Penulisan proposal ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan
ini.

Dalam penulisan proposal ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan proposal ini, khususnya
kepada Dosen Pembimbing Lapangan yang telah memberikan pembinaan dan petunjuk
kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal ini.

Banyuwangi, 6 Agustus 2020

Penyusun

3
DAFTAR ISI

PRAKATA.................................................................................................................................3
BAB 1. GAMBARAN UMUM.................................................................................................5
1.1 Gambaran Umum Fisik Khalayak Sasaran..................................................................5
1.2 Gambaran Umum Lingkungan Khalayak Sasaran......................................................5
BAB 2. PELAKSANAAN PROGRAM KULIAH KERJA......................................................6
2.1 Analisis Permasalahan.................................................................................................6
2.2 Rencana Program Kuliah Kerja...................................................................................7

4
BAB 1. GAMBARAN UMUM

1.1 Gambaran Umum Fisik Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran adalah sekumpulan orang yang menjadi sasaran aktivitas
komunikasi organisasi. Penentuan khalayak sasaran sangat penting di lakukan supaya
target kegiatan yang akan di lakukan sesuai dengan peserta kegiatan dan pesan yang akan
di sampaikan pada kegiatan tersebut akan diterima dengan baik.

Dalam kegiatan Kuliah Kerja yang saya lakukan di Desa Tamansuruh, Dusun
Wonosari, Kabupaten Banyuwangi, menyasar khalayak sasaran kelompok individu
berupa remaja desa yang sudah lama tidak bersekolah (permanen atau temporal) dan
remaja desa yang masih belum memiliki pekerjaan dengan total 10 orang.
Alasan fokus penyelenggaran kuliah kerja terhadap remaja desa yang terkena imbas di
wilayah Desa Tamansuruh, Dusun Wonosari, Kabupaten Banyuwangi memiliki beberapa
alasan dan belatar. Latar belakang tersebut antara lain;
1) Dusun Wonosari adalah salah satu dusun di Desa Tamansuruh yang dikenal
dengan nama Dusun 1000 Bunga di mana masyarakat di sana rata-rata sudah
memiliki kemampuan dasar dalam bercocok tanam.
2) remaja desa merupakan kelompok masyarakat yang cocok dalam program
kerja yang dirancang oleh penulis karena jiwa muda mereka yang suka
berinovasi terutama hal-hal baru yang lebih baik dibandingkan dengan
masyarakat yang sudah dewasa.

1.2 Gambaran Umum Lingkungan Khalayak Sasaran

Penulis melaksanakan program Kuliah Kerja (KK) di wilayah Desa Tamansuruh,


Dusun Wonosari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Dusun Wonosari
merupakan salah satu Dusun yang berada di wilayah Desa Tamansuruh. Kegiatan
perekonomian masyarakat Desa Tamansuruh didominasi oleh sektor pertanian dan
sisanya sebagai PNS, wirausaha, buruh, dan pegawai swasta. Remaja desa mayoritas
berprofesi sebagai siswa, mahasiswa, pegawai swasta (penjaga toko dan lain-lain), dan
ada yang belum memiliki pekerjaan. Pada saat wabah covid-19 ini membuat remaja desa
mayoritas berada di rumah bagi yang masih bersekolah atau menempuh pendidikan dan
ada yang di PHK dari pekerjaan mereka baik sementara hingga permanen.

5
BAB 2. PELAKSANAAN PROGRAM KULIAH KERJA

2.1 Analisis Permasalahan


Setiap waktu angka penularan covid 19 di Indonesia terus bertambah. Penambahan itu
menyebabkan total ada 111.455 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus
pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Sementara itu, jumlah
pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 juga masih terus bertambah. Berdasarkan
data pemerintah hingga Minggu (2/8/2020), terjadi penambahan 43 pasien positif Covid-
19 yang meninggal dunia. Dengan demikian, total pasien yang meninggal dunia menjadi
5.236 orang. Sedangkan menurut data dari website gugus tugas covid-19 wilayah Jawa
Timur menyebutkan bahwasannya di Kabupaten Banyuwangi terdapat 92 orang yang
terpapar virus corona, 28 orang dirawat, 61 orang sembuh, dan kematian yang
terkonfirmasi sejumlah 3 orang.

Penerapan Kebijakan tetap di rumah atau stay at home di Kabupaten Banyuwangi


sempat mengakibatkan perekonomian massyarakat menjadi terganggu. Banyak
masyarakat di Banyuwangi tidak terkecuali masyarakat Desa Tamansuruh. Menurut hasil
observasi di Desa Tamansuruh Dusun Wonosari, saya menemukan bahwa terdapat
beberapa masyarakat di sana yang merasakan langsung dampak dari Covid-19 seperti
kehilangan pekerjaannya dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan paket data anaknya
atau para remaja yang mengikuti sekolah daring bagi yang masih bersekolah atau
menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Penyebab utama dari permasalahan tersebut
dikarenakan penyebaran wabah covid-19 di Banyuwangi yang melarang warga untuk
berkumpul dan tetap berada di dalam rumah mengakibatkan beberapa rumah makan, caffe
dan restoran di sekitar Desa Tamansuruh juga ikut merasakan dampaknya seperti
menurunnya pengunjung sehingga pendapatan juga berkurang secara drastis sehingga
membuat berbagai rumah makan di sana tidak memiliki pilihan lain untuk melakukan
pengurangan karyawan hingga pengurangan gaji bagi pegawai yang masih dipertahankan.
Hal tersebut juga berdampak pada remaja-remaja yang baru saja lulus jenjang SMA
dimana mereka masih kesulitan mencari pekerjaan dimana-mana atau remaja yang
melakukan sekolah daring yang kesulitan membeli paket data karena orang tuanya juga
terdampak penghasilannya.
Permasalahan yang ditemukan melalui hasil observasi yaitu,
1) Mencari pekerjaan sekarang menjadi lebih sulit dikarenakan banyaknya tempat
bekerja di Banyuwangi yang mengurangi jumlah tenaga kerjanya
6
2) Pendapatan masyarakat desa berkurang hingga memenuhi kebutuhan sehari-
hari menjadi sulit
3) Selama adanya wabah Covid-19 ini hampir sebagian kebutuhan pokok
mengalami kenaikan hingga membuat masyarakat desa khususnya remaja
kesulitan memenuhi kebutuhannya
Penyusun menawarkan pendampingan keterampilan menanam sayuran microgreen
terhadap remaja desa yang mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan, kesulitan
memenuhi kebutuhannya, dan membantu perekonomian keluarganya untuk dapat
menciptakan lapangan pekerjaannya sendiri sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan
dan mengisi waktu luang mereka menjadi lebih baik. Menurut data dan latar belakang
permasalahan tersebut, penyusun mengajukan program kuliah kerja dengan judul
“Pendampingan Teknik Penanaman Microgreen Sebagai Upaya Membantu Meningkatkan
Perekonomian Remaja Terdampak Covid-19 di Desa Tamansuruh Dusun Wonosari”.
Pendampingan tersebut ditujukan untuk memberikan keterampilan baru dalam bercocok
tanam mulai dari menanam benih, memanen, dan menjual hasil dari yang ditanam
tersebut. Selain menawarkan pendampingan teknik menanam sayuran microgreen,
penyusun juga menawarkan pendampingan belajar bagi anak sd di sekitar Desa
Tamansuruh yang terdampak covid-19 dimana mereka harus belajar dari rumah
sedangkan lokasi mereka sangat sulit untuk mendapatkan sinyal internet dan orang tua
disana rata-rata tidak bisa membantu banyak anaknya dalam belajar terutama bahasa
inggris. Maka dari itu di sini penyusun menawarkan pendampingan belajar khususnya
bahasa Inggris untuk pembekalan anak-anak disini agar mereka bisa menguasai kata-kata
bahasa Inggris lebih baik dan tentunya lebih ceria walau sudah lama tidak bersekolah.

2.2 Rencana Program Kuliah Kerja

A. Bidang dan Judul Program Kerja


Bidang : Ekonomi Kreatif
Judul Program Kerja : PENDAMPINGAN TEKNIK PENANAMAN MICROGREEN
SEBAGAI UPAYA MEMBANTU PEREKONOMIAN REMAJA TERDAMPAK
COVID-19 DI DESA TAMANSURUH DUSUN WONOSARI BANYUWANGI

7
B. Strategi, sasaran, dan indikator Kinerja.
Strategi
Pendampingan Teknik Penanaman Sayur Microgreen merupakan Pendampingan yang
berfokus pada skill/keahlian bercocok tanam sayuran dengan cara yang baru dimana
sayuran microgreen dipanen saat tanama masih sangat muda sekitar 7-14 hari setelah
ditanam. Cara menanam sayuran microgreen ini juga termasuk cukup mudah, hampir
sama dengan menanam sayuran secara konvensional. Sayuran yang ditanam dengan cara
microgreen sangat berguna sebagai makanan bergizi dan kaya akan vitamin, antioksidan
dan mineral yang lebih banyak daripada sayuran yang dipanen pada saat usia tua jadi
tentunya sangat menyehatkan jika dikonsumsi oleh masyarakat khususnya di masa waba
covid- 19 ini masyarakat harus benar-benar menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Selain
bisa dikonsumsi sendiri penanaman sayuran microgreen ini juga sangat menjanjikan jika
diproduksi dalam jumlah banyak dan dijual baik secara offline maupun online karena di
Banyuwangi sendiri masih sangat sedikit masyarakat yang mengetahui tentang tanaman
Microgreen ini apalagi di Banyuwangi sekarang sudah banyak caffe dan restoran yang
tentunya bisa dijadikan sebagai salah satu target pemasaran selain ditawarkan secara
online seperti via media sosial.
Konkretisasi dan operasional dalam mendukung tercapainya hasil dan sasaran dalam
pendampingan teknik penanaman sayuran microgreen akan dilaksanakan dalam bentuk
kegiatan berupa sosialisasi dan praktek terbimbing secara langsung. Sosialisasi dan
praktek secara terbimbing diharapkan dapat memberikan peserta pendampingan
pengetahuan dan skill yang bermanfaat dan dapat diteruskan ke masyarakat lainnya.

Sasaran
Dengan terlaksananya kuliah kerja ini diharapkan remaja desa yang mengikuti
pendampingan tersebut dapat:
1) Memiliki kemampuan dan pengetahuan mengenai teknik menanam sayuran
microgreen.
2) Memiliki kemampuan dan pengetahuan mengenai penjualan sayuran microgreen baik
secara online dan offline.
3) Dapat membuat lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dusun/desa sekitar yang
sesuai dengan protokol kesehatan.

8
4) Dapat memberikan pengetahuan dan pengalamannya terhadap masyarakat dusun/desa
yang lain.

Indikator Kinerja
Kegiatan kuliah kerja berupa pendampingan teknik menanam sayuran microgreen diharapkan
dapat meningkatkan ekonomi remaja desa yang terdampak pandemi covid-19. Pelaksanaan
program kerja dikatakan berhasil dengan target 5 dari 10 peserta dapat menjual sayuran yang
telah dipanen dan dijual oleh dirinya sendiri baik secara online maupun offline.

Time Schedule

Program Kerja Tujuan Sasaran Bentuk


Jadwal
Kegiatan
(Minggu
ke)
1 1. Obervasi Untuk a) mengetahui Observasi
Lapang, mengathui permasalahan Lapang dan
identifikasi permasalahan yang ada Wawancara
masalah dan yang ada dan
b) merumuskan
perumusan membuat
program kerja
program kerja perumusan
dan
program kerja
2. mendapatkan
Pendampingan data
belajar bahasa
Inggris untuk
siswa SD
2 1. Pengenaan Untuk a) peserta Presentasi dan
dan Sosialisasi membuka pelatihan Diskusi
microgreen wawasan, mendapatkan
gambaran, dan pengetahuan
2.
inspirasi warga tentang
Pendampingan
untuk perfikir penanaman
belajar bahasa

9
Inggris untuk kreatif dan microgreen
siswa SD produktif
b) peserta
pelatihan
mendapatkan
gambaran cara
penanaman
microgreen
3 1. Praktek Memberikan Peserta Praktek dan
penanaman skill kepada pelatihan pengawasan
microgreen peserta memiliki skil (pengawasan
pelatihan cara dan dilakukan 1
2.
melakukan pengetahuan minggu sekali
Pendampingan
penanaman bagaimana untuk melihat
belajar bahasa
microgreen melakukan ada
Inggris untuk
penanaman perkembangan
siswa SD
microgreen tanaman yang
ditanam)
4 1. Pengawasan Untuk Untuk Pengawasan
penanaman mengetahui mengetahui (yang
microgreen kendala dan kendala dan dilakukan
perkembangan perkembangan selama 1
2.
penanaman dalam minggu
Pendampingan
microgreen penanaman sekali)
belajar bahasa
microgeen
Inggris untuk
siswa SD
5 1. Penyusunan Evaluasi Penyusunan Penyusunan
Laporan kegiatan dan Laporan Laporan
Program KK penyusunan
laporan
2.
program Kuliah
Pendampingan
Kerja
belajar bahasa
Inggris untuk

10
siswa SD

11

Anda mungkin juga menyukai