DI DESA TABA
DISUSUN OLEH :
Darwanto Wijaya
A1F019013
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2022
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PROGRAM KERJA INDIVIDU
KKN REGULER UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 97 TAHUN 2022
Judul Kegiatan : Sosialisasi berbahaya mengonsumsi Zat Kimia
berbahaya pada Makanan dan Kelompok Belajar
Sifat Kegiatan : Mandiri
Kelompok Sasaran : Bapak/Ibu dan anak-anak desa Taba
Lokasi Kegiatan : Desa/ Kelurahan : Desa Taba
Kecamatan : Talo Kecil
Kabupaten : Seluma
Lembaga Mitra : -
Nama Mahasiswa : Darwanto Wijaya
NPM : A1F019013
Kelompok : 238
Fakultas/ Program Studi : Keguruan dan Ilmu Pendidikan / Pendidikan Kimia
No. HP/ email : 085246749229 / darwanto.wijaya22@gmail.com
Waktu Pelaksanaan : 11 Juli – 16 Agustus
Biaya yang Digunakan : Rp. 200.000
Sumber Biaya : Mahasiswa
Menyetujui,
i
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
RINGKASAN ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Analisis Situasi ........................................................................................... 1
1.3 Tujuan Kegiatan .............................................................................................. 1
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH ............................................................................... 2
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................................ 3
3.1 Sasaran Program .............................................................................................. 3
3.2 Proses Observasi .............................................................................................. 4
3.3 Sosialisasi (Lokakarya) ................................................................................... 4
3.4 Pelaksanaan ..................................................................................................... 4
BAB IV RENCANA LUARAN YANG DIHASILKAN ................................................. 5
BAB V RENCANA BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .......................................... 6
6.1 Rencana Biaya ................................................................................................ 6
6.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 8
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 9
ii
RINGKASAN
Desa Taba Kecamatan Talo Kecil Kabupaten Seluma merupakan tempat dimana
mahasiswa Kuliah Kerja Nyata ditempatkan. Kuliah Kerja Nyata timbul dari kesadaran
bahwa mahasiswa sebagai calon sarjana diharapkan dapat memberikan pembangunan dengan
memanfaatkan sebagian waktu belajarnya di ruang kuliah untuk diterapkan di lapangan dan
diharapkan dapat melakukan penyaluran ilmu pengetahuan yang didapatkan selama
perkuliahan untuk menambah dan memperluas pengetahuan masyarakat.
Dilihat dari masyarakat yang sebagian besar adalah petani, yang notabane nya tidak
memiliki pengetahuan yang terlalu luas tentang zat-zat kimia berbahaya yang terdapat pada
produk-produk makanan yang dapat membahayakan metabolisme tubuh, dan bahkan dengannya
dapat menimbulkan penyakit yang serius. Maka saya akan melakukan sosialisasi tentang
dampak buruk mengonsumsi makanan yang mengandung boraks dan formalin yang ditujukan
pada ibu rumah tangga desa taba, dengan harapan dapat memberikan wawasan tentang ini dan
meumbuhkan rasa kehati-hatian terhadap mengonsumsi makanan, atau produk jajanan. Maksud
dan tujuan dari diadakannya program ini adalah untuk memberikan edukasi pada masyarakat
tentang bahaya kandungan borakas dan formalin pada makanan, agar masyarakat memiliki
wawasan tentang bahayanya mengonsumsi makanan dengan zat berbahaya ini dalam jangka
panjang, dan diharapkan dengan sosialisasi ini masyarakat lebih berhti-hati dalam mengonsumsi
makanan. Dan pada sosialisasi ini akan diajarkan bagaimana cara mengidentifikasi makanan
yang sering di konsumsi seperti tahu, bakso, dan lain-lain dengan menggunakan bahan bahan
yang ada disekitar masyarakat, seperti identifikasi boraks pada tahu atau bakso dengan
menggunakan kunyit.
Adapun metode pelaksanaannya adalah sosialisasi pada ruangan dengan dihadiri
masyarakat dan mahasiswa menjelaskan materi terkalit mengggunakan powerpoint dan
masyarakat diberikan selebaran materi dengan bahasa dan sekema yang mudah dipahami, dan
sasarannya adalah masyarakat desa taba , khususnya ibu ibu PKK.
Dan dilihat dari masyarakat yang tidak memiliki waktu banyak dirumah dalam rangka
membimbing anaknya belajar, mengaji dan lain lain, maka saya akan membentuk kelompok
belajar, dengan tujuan membimbing dan menyelesaikan permasalahan akademik siswa.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II IDENTIFIKASI
MASALAH
DESA/KELURAHAN : TABA
KABUPATEN/KOTA : SELUMA
Faktor
No. Nama Kegiatan Masalah pokok Alternatif
Penunjang Penghambat
1. Sosialisasi Kurangnya Banyak Sulitnya mengajak
mengenai kesadaran dan masyarakat mengumpulkan masyarakat di
dampak dari pemahaman yang masyarakat sekitar untuk
mengosumsi zat masyarakat terdapat di dikarenakan memahami
kimia dalam mengenai desa Taba hal-hal tertentu, dampak dari
bahan makanan akibat dari dan waktu mengosumsi zat
megosumsi zat pelaksanaan
kimia dalam
kimia dalam bahan makanan,
makanan atau produk
makanan
2. Menciptakan Anak-anak Banyaknya Banyak anak- Melakukan
kelompok sekolah yang anak-anak anak yang pembelajaran di
belajar/les masih kurang di desa masih menolak sekretariat
privat (SD, paham dengan Taba seakan tidak seperti
SMP, SMA) pembelajaran percaya dengan membantu
yang sudah kelompok menyelesaikan
diajarkan belajar yang PR dan
diciptakan mengajarkan
kembali
pelajaran yang
belum dipahami
oleh anak-anak
saat di sekolah
2
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Dalam program kerja kali ini tedapat dua kegiatan yaitu sosialisasi tentang bahaya zat
kimia di dalam bahan makanan dan membuat kelompok belajar. Dengan memiliki kelompok
sasaran yang nantinya diharapkan dapat membantu masalah yang sedang terjadi di desa Taba
Kecamatan Talo Kecil Kabupaten Seluma.
Kegiatan pertama adalah sosialisasi tentang bahaya zat kimia di dalam bahan
makanan, yang mana nantinya dapat membantu masyarakat desa untuk memilah bahan
makanan mana saja yang dapat dikonsumsi dengan baik. Zat kimia merupakan suatu bentuk
materi yang memiliki komposisi kimia dan sifat karakteristik konstan. Ia tidak dapat
dipisahkan menjadi komponen dengan metode pemisahan fisika, tanpa pemutusan ikatan
kimia.
Keamanan pangan merupakan hal yang memang perlu untuk diperhatikan karena
dapat menimbulkan dampak pada kesehatan, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa.
Menurut data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sepanjang tahun 2012
insiden keracunan akibat mengonsumsi makanan menduduki posisi paling tinggi yaitu 66,7%
dibandingkan dengan keracunan akibat penyebab lain, misalnya obat, kosmetika dan lain-
lain. Salah satu penyebab keracunan makanan adalah adanya cemaran kimia dalam makanan
terrsebut, kasus cemaran kimia yang masih sering ditemui adalah adanya kandungan bahan-
bahan berbahaya seperti formalin, boraks dan pewarna tekstil dalam makanan. Bahan-bahan
tersebut tidak seharusnya terdapat dalam makanan karena dapat membahayakan kesehatan,
namun dengan alasan untuk menekan biaya produksi dan memperpanjang masa simpan,
masih banyak produsen yang menggunakan bahan-bahan tersebut. Jenis makanan yang
seringkali mengandung bahan berbahaya tersebut salah satunya adalah golongan makanan
jajanan terutama yang dijajankan di sekolah (Pramanitya, 2016).
Boraks adalah zat pengawet yang banyak digunakan dalam industri pembuatan
taksidermi, insektarium dan herbarium, tapi dewasa ini orang cenderung menggunakannya
dalam industri rumah tangga sebagai bahan pengawet makanan seperti pada pembuatan mie
dan bakso. Penggunaan boraks dapat mengganggu daya kerja sel dalam tubuh manusia
sehingga menurunkan aktivitas organ, oleh karena itu penggunaan bahan pengawet ini sangat
dilarang oleh pemerintah khususnya Departemen Kesehatan karena dampak negatif yang
ditimbulkan sangat besar; Boraks apabila terdapat dalam makanan, maka dalam waktu lama
walau hanya sedikit akan terjadi akumulasi (penumpukan) pada otak, hati, lemak dan ginjal.
Pemakaian dalam jumlah banyak dapat menyebabkan demam, depresi, kerusakan ginjal nafsu
makan berkurang, gangguan pencernaan, kebodohan, kebingungan, radang kulit, anemia,
kejang, pingsan, koma bahkan kematian (Tumbel, 2016).
Boraks merupakan bahan industri yang banyak digunakan untuk antiseptik atau zat
pembersih. Walaupun dilarang penggunaannya, boraks masih digunakan sebagai bahan
tambahan pada makanan. Tujuan penambahan bahan boraks untuk menghambat pertumbuhan
3
mikroorganisme, dengan demikian makanan dapat dijaga tetap segar dan tahan lama. Lebih
jauh lagi, asam borat ditambahkan pada beberapa produk makanan untuk mengontrol
pengerasan gelatinisasi, memperbaiki warna, tekstur dan rasa dari makanan (Tatukude, 2014)
Formalin merupakan salah satu bahan kimia yang bersifat racun yang mana
digunakan sebagai pengawet (Singgih, 2017).Formalin merupakan salah satu pengawet
non pangan yang sekarang banyak digunakan untuk mengawetkan makanan. Formalin
adalah nama dagang dari campuran formaldehid, metanol dan air. Formalin yang beredar di
pasaran mempunyai kadar formaldehid yang bervariasi antara 20% - 40% (Telaumbauna,
2012).
Kegiatan kedua adalah membuat kelompok belajar yang nantinya dapat menjadi
wadah bagi anak sekolah untuk mendapat tambahan atau pengulangan pembelajaran yang
telah dipelajari di sekolah dan juga mendapatkan tempat untuk membantu dalam
mengerjakan PR.
3.4 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KKN ini dilakukan di desa Taba Kecamatan Talo Kecil
Kabupaten Seluma yang melibatkan masyarakat dan anak-anak (SD, SMP dan SMA).
Sebelum melakukan kegiatan, mahasiswa melaksanakan diskusi bersama kepala desa dan
masyarakat mengenai waktu pelaksanaan program kerja yang sudah ditentukan.
4
BAB IV
Rencana luaran pertama yang dihasilkan adalah masyarakat yang lebih berhati-hati
dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi oleh keluarganya dan mengedepankan
kesehatan keluarga daripada kepuasan yang sementara, didasarkan pada ilmu pengetahuan
yang telah didapatkan dalam sosialisasi zat berbahaya pada makanan ini. Dan diharapkan
kepada ibu-ibu PKK dapat menyalurkan ilmunya ke masyarakat lainya atau setidaknya
dengan tetangganya.
Rencana luaran kedua yang dihasilkan adalah anak-anak (SD, SMP dan SMA) dapat
lebih mengerti pembelajaran di sekolah dan menjadi lebih rajin dalam belajar serta
mengerjakan PR.
5
B
AB VI
Mengetahui,
Kepala Desa
6
6.2 Jadwal Kegiatan
KALENDER KERJA
MAHASISWA KKN UNIB PERIODE 97 TAHUN 2022
KELOMPOK 238 DESA TABA
DESA/KELURAHAN : TABA
KABUPATEN : SELUMA
4. Penarikan
Menyetujui,
Mengetahui,
Kepala Desa
Paratmanitya, Y., & Aprilia, V. (2016). Kandungan bahan tambahan pangan berbahaya pada
makanan jajanan anak sekolah dasar di Kabupaten Bantul. Jurnal Gizi Dan Dietetik
Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 4(1), 49-55.
Tatukude, R. L., Loho, L., & Lintong, P. M. (2014). Gambaran histopatologi hati tikus wistar
yang diberikan boraks. eBiomedik, 2(3).
Tumbel, M. (2010). Analisis kandungan boraks dalam mie basah yang beredar di kota
Makassar. Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia Dan Pendidikan Kimia, 11(1), 57-64.
Singgih, H. (2017). Uji kandungan formalin pada ikan asin menggunakan sensor warna
dengan bantuan FMR (Formalin Main Reagent). Jurnal Eltek, 11(1), 55-70.
Telaumbanua, S., & Putri, H. (2012). Studi identifikasi kandungan formalin pada ikan
pindang di pasar tradisional dan modern Kota Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro, 1(2), 18775.
8
LAMPIRAN