Anda di halaman 1dari 17

KROMATOGRAFI GAS

DOSEN PENGAMPU: ELVINAWATI, M. SI

OLEH:
KELOMPOK DUA
1. DIANI YOLA LESTARI
(A1F019001)
2. ILHAM (A1F019009)
3. LAILA NABIILAH
(A1F019015)
4. PUTRI S SIMANJUNTAK
(A1F019021)
5. FITRIA ARYANI (A1F019027)
KROMATOGRAFI GAS

Metode pemisahan komponen


komponen campuran dimana
fasa geraknya berupa gas dan
fasa diamnya dapat berupa cair
maupun padat.
PRINSIP DASAR
KROMATOGRAFI GAS

Prinsip dasar kromatografi gas yakni perbedaan distribusi


komponen-komponen campuran di antara dua fasa yaitu
fasa gerak dan fasa diam. Sesuai dengan namanya, fasa
gerak dalam kromatografi gas yaitu berupa gas. Gas
tersebut disebut dengan gas pembawa.
INSTRUMEN
KROMATOGRAFI GAS
• Gas pembawa : dipasok dari tanki melalui pengaturan
pengurangan tekanan. Kemudian membawa cuplikan langsung
ke dalam kolom. Jika hal ini terjadi, cuplikan tidak menyebar
sebelum proses pemisahan. Cara ini cocok untuk cuplikan
yang mudah menyerap
• Sistem injeksi sampel : Sampel dimasukkan ke dalam aliran
gas, jika sampel berupa cairan, maka harus diencerkan terlebih
dahulu dalam bentuk larutan. Injeksi sampel dapat diambil
dengan karet silicon ke dalam oven, banyak sampel + 0,1-10
ml.
• Kolom Detektor : Fungsi detektor untuk memonitor gas
pembawa yang keluar dari kolom dan merespon perubahan
komposisi yang terelusi
• Pencatat (recorder) : sebagai alat untuk mencetak hasil
percobaan pada sebuah kertas yang hasilnya disebut
kromatogram (kumpulan puncak grafik)
MEKANISME
KROMATOGRAFI GAS

Mekanisme pemisahan yang terjadi di dalam kolom


 Gas (fasa gerak) dialirkan dari silinder  Komponen-komponen campuran dalam
baja bertekanan tinggi ke dalam sampel akan terpisah sesuai dengan titik
kolom. Gas tersebut dibiarkan didih yang dimiliki.
mengalir di sepanjang atau memenuhi  Bila telah mencapai titik didihnya,
kolom. komponen-komponen tersebut akan
 Saat sampel yang berupa larutan di menguap seiring dengan naiknya suhu
masukan ke dalam injector, sampel dan akan terbawa oleh gas (fasa gerak).
tersebut mengalami pemisahan di Komponen tersebut akan keluar juga
dalam kolom. sebagai peak pada kromatogram
APLIKASI
KROMATOGRAFI GAS

 Menganalisis kandungan p-Xilena pada pertamax dan


pertamax plus
ANALISA/PENGOLAHAN DATA
“ANALISIS KANDUNGAN p-XILENA PADA PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS DENGAN
TEKNIK KROMATOGRAFI GAS (GC-PU 4600) MENGGUNAKAN STANDAR INTERNAL”

 Kromatogram yang dihasilkan dapat dianalisis secara kualitatif


ataupun kuantitatif.
 Adapun analisis kuantitatif dilakukan dengan metode standar adisi.
Metode ini dilakukan dengan cara memplotkan rasio luas puncak
atau tinggi puncak xilena dengan toluena terhadap konsentrasi
larutan standar (%xilena.).
Pada analisis
kualitatif, yang
dapat dilakukan
adalah dengan
membandingka
n waktu retensi
larutan standar
dengan waktu
retensi sampel
pertamax plus
dan pertamax.
Hasil
kromatogram
pada sampel
pertamax plus
sama dengan hasil
kromatogram
larutan standar
dengan peak
sebanyak 4 buah.
Apakah terdapat xilena atau tidak didalam
sampel? Bagaimana kita mengetahuinya?
Hasil kromatogram untuk sampel pertamax
ANY
QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai