(PKN-IPC)
DESA : KRAPYAK
KECAMATAN : TAHUNAN
KABUPATEN : JEPARA
1
OLEH:
2021
LEMBAR PENGESAHAN
…....,…Juni 2021
2
DAFTAR ISI
Sampul ………...…………….………………………………………………………………
1
3
1.4. Hasil Pengkajian ……………………………………………………………………..
8
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………….…… 18
B. Rencana Tindak Lanjut …………………………………………………….………….
19
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum w.r.w.b.
4
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Individu Praktik Kerja Nyata-Inter Profesional
Collaboration. Dan shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kami Nabi
Agung Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di hari akhir.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik agar kami dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum w.r.w.b.
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.1. Latar Belakang
Praktek Kerja Nyata Inter Professional Collaboration/Education (PKN
IPC/IPE) di Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang dirintis
sejak tahun 2016 dan telah aktif berlangsung selama 5 tahun. PKN IPC/IPE
dilaksanakan sebagai proses pembelajaran di lapangan bagi mahasiswa
dalam mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu dan sekaligus sebagai
wahana pemberdayaan kesehatan keluarga.
Skema kegiatan direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis dan
terpadu berdasarkan permasalahan yang digali dari masyarakat, dirumuskan
dan dilaksanakan bersama keluarga. Dari kegiatan ini diharapkan dapat
memacu kemampuan keluarga dalam mengenali masalah, pengembangan diri
dan lingkungannya sehingga kualitas hidup, kesehatan dan kesejahteraannya
meningkat.
Istilah new normal atau adaptasi kebiasaan baru disosialisasikan oleh
Kementerian Kesehatan pada masa pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19
telah memberi dampak pada masyarakat di hampir seluruh belahan dunia, tak
terkecuali Indonesia dan wilayah-wilayah yang ada di Jawa Tengah, sehingga
program Program PKN IPC/IPE Poltekkes Kemenkes Semarang
menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi. Untuk itu PKN IPC/IPE 2021
mengangkat tema “Implementasi New Normal Dalam Upaya Pencegahan
COVID 19 dengan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Interprofesional
Collaboration (PKN-IPC).”
Tema ini juga merupakan bentuk perwujudan visi dan misi Poltekkes
Kemenkes Semarang dalam menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi -
khususnya di bidang Pengabdian Masyarakat. Melalui Program ini diharapkan
dapat meningkatkan empati, kepedulian, kerjasama mahasiswa dari berbagai
latar belakang keilmuan dengan pendekatan kolaboratif untuk membantu
program Kementrian Kesehatan dalam Pemberdayaan Masyarakat untuk
mempersiapkan dan beradaptasi dengan kebiasaan baru atau new normal
COVID-19 di tingkat RT/RW/Desa.
6
Pelaksanaan Program ini sebagai bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah
masyarakat di lingkungan tempat tinggal masing-masing dan secara
kolaboratif bersama mahasiswa lain dengan bidang ilmu berbeda akan
bersama-sama meningkatkan peranan masyarakat dalam pemutusan mata
rantai penularan COVID-19. Kolaboratif dengan mahasiswa lain, masyarakat,
dosen pembimbing lapangan dilaksanakan secara daring dan luring.
Kegiatan PKN IPC/IPE secara daring dan luring ini diharapkan dapat
menjadi kegiatan civitas akademika Poltekkes Kemenkes Semarang dalam
membantu memberikan solusi terhadap permasalahan kesehatan masyarakat
pedesaan dan dapat menjadi suatu kegiatan yang berkesinambungan dan
berkelanjutan dalam pemberdayaan kesehatan masyarakat desa. Oleh karena
itu, perlu ada suatu mekanisme pengaturan dan koordinasi kegiatan
pengabdian masyarakat yang terstruktur dan berkesinambungan oleh institusi
Poltekkes Kemenkes Semarang sehingga luaran dan dampak yang dihasilkan
dapat lebih baik dan lebih dirasakan oleh masyarakat luas.
1.2. Tujuan
1. Mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan mahasiswa dalam
mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
program pemberdayaan kesehatan keluarga, masyarakat dan lingkungan
secara terintegrasi (interdisipliner antar profesi di Poltekkes Kemenkes
Semarang).
2. Meningkatkan kepedulian dan komitmen, serta mempersiapkan mahasiswa
terampil berkomunikasi dan bekerjasama antar profesi secara kolaboratif
dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di keluarga dan
masyarakat.
3. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu mengembangkan jejaring
kerjasama dalam upaya pemecahan masalah untuk memenuhi kebutuhan
dalam dinamika kehidupan aktual di keluarga dan masyarakat.
7
4. Membantu program pemerintah dalam masa adaptasi baru (new normal)
agar masyarakat dapat menerima perubahan dan menyesuaikan diri
dengan adaptasi kebiasaan baru, tertib dalam memakai masker saat keluar
rumah, menjaga jarak atau physical distancing di tempat umum, menjaga
pola hidup sehat, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan setelah
melakukan kontak fisik dengan orang lain, mematuhi protokol kesehatan
new normal, dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.
5. Meningkatkan kepedulian dan awareness mahasiswa akan pelaksanaan
Pedoman Pemberdayaan Masyarakat dalam implementasi new normal
COVID-19 di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
6. Mewujudkan wilayah penempatan sebagai model dalam implementasi new
normal COVID-19.
7. Berupaya agar civitas akademika Poltekkes Kemenkes Semarang dan
masyarakat umum terhindar dari COVID-19.
8. Hasil kegiatan PKN IPC/IPE terpublikasi pada jurnal nasional maupun
internasional bereputasi.
8
Desa Krapyak merupakan salah satu wilayah di Kecamatan
Tahunan Kabupaten Jepara. Adapun batas-batas wilayah Krapyak adalah
sebagai berikut:
Sebelah utara : Kecamatan Jepara
Sebelah timur : Kecamatan Jepara
Sebelah selatan : Desa Mantingan
Sebelah barat : Kecamatan Jepara
2. Potensi Wilayah
RT 1/RW 1 Desa Krapyak untuk air warga menggunakan air tanah.
Dan untuk penerangan semua KK sudah menggunakan listrik PLN. Wilayah
ini memiliki potensi yang begitu besar, diantaranya adalah adanya fasilitas
pendidikan baik negeri maupun swasta, baik formal maupun non formal
yang berada di wilayah ini dan sekitarnya.
Rata-rata penduduk wilayah ini bekerja di industri meuble, namun
ada juga yang berprofesi sebagai karyawan swasta. Bidang kesehatan
terdapat bidan desa yang berada di Balai Desa.
9
4. Apakah Bapak/Ibu/saudara 17 1 18 94,4% 5,6%
pernah keluar rumah/ tempat
umum (pasar, fasyankes,
kerumunan orang, dan lain
lain )?
5. Apakah Bapak/Ibu/saudara 0 18 18 0% 100%
pernah menggunakan
transportasi umum selama
pandemi?
6. Apakah Bapak/Ibu/saudara 5 13 18 27,8% 72,2%
pernah melakukan perjalanan
ke luar kota/internasional ?
(wilayah yang terjangkit/zona
merah)
7. Apakah Bapak/Ibu/saudara 10 8 18 55,6% 44,4%
pernah mengikuti kegiatan yang
melibatkan orang banyak ?
8. Apakah Bapak/Ibu/saudara 0 18 18 0% 100%
memiliki riwayat kontak erat
dengan orang yang dinyatakan
ODP,PDP atau konfirm COVID-
19 (berjabat tangan, berbicara,
berada dalam satu ruangan/
satu rumah)?
9. Apakah Bapak/Ibu/saudara 1 17 18 5,6% 94,4%
pernah mengalami demam/
batuk/pilek/ sakit
tenggorokan/sesak dalam 14
hari terakhir?
10. Apakah Bapak/Ibu/saudara 1 17 18 5,6% 94,4%
pernah melakukan salah satu
10
tes COVID-19?
11. Apakah Bapak/Ibu/saudara 18 0 18 100% 0%
mengetahui adanya vaksin
COVID-19 yang disediakan
pemerintah?
12. Apakah Bapak/Ibu/saudara 15 3 18 83,3% 16,7%
setuju bahwa vaksinasi ini perlu
dilakukan untuk mengatasi
COVID-19?
13. Apakah Bapak/Ibu/saudara 8 10 18 44,4% 55,6%
bersedia divaksin COVID-19?
14. Apakah Bapak/Ibu/saudara 15 3 18 83,3% 17,7%
yakin dengan
efektivitas,keamanan dan
kehalalan vaksin COVID-19?
15. Apakah Bapak/Ibu/saudara 13 5 18 72,2% 27,8%
mengetahui langkah yang harus
dilakukan untuk memperoleh
vaksinasi COVID-19?
16. Apakah Bapak/Ibu/saudara 14 4 18 77,8% 22,2%
mengetahui protokol kesehatan
dasar? (Sebutkan, jika benar
nilai 1, jika salah nilai 0)
17. Apakah Bapak/Ibu/saudara 16 2 18 88,9% 11,1%
selalu menggunakan masker
ketika keluar rumah?
18. Apakah Bapak/Ibu/saudara 9 9 18 50% 50%
selalu membawa handsanitizer
ketika keluar rumah?
19. Apakah Bapak/Ibu/saudara 13 5 18 72,2% 27,8%
mengetahui keluarga atau
11
tetangga atau orang disekitar
anda yang tidak mau
menggunakan masker?
20. Apakah Bapak/Ibu/saudara 11 7 18 61,1% 38,9%
menyediakan fasilitas cuci
tangan dengan air mengalir
yang dilengkapi sabun di
rumah?
21. Dalam melakukan cuci tangan, 9 9 18 50% 50%
apakah Bapak/Ibu/saudara
melakukan dengan 6 langkah
sesuai anjuran?
22. Apakah Bapak/Ibu/saudara 18 0 18 100% 0%
selalu mencuci tangan sebelum
makan dan setelah bepergian?
23. Apakah Bapak/Ibu/saudara 18 0 18 100% 0%
memiliki cadangan APD
(masker) untuk keluarga di
rumah?
24. Apakah Bapak/Ibu/saudara 14 4 18 77,8% 22,2%
setuju dengan adaptasi
kebiasaan baru untuk
membatasi pertemuan dengan
orang lain?
25. Apakah Bapak/Ibu/saudara 7 11 18 38,9% 61,1%
mengalami kesulitan
beradaptasi dengan kebiasaan
baru (pembatasan jarak, harus
bermasker)?
26. Apakah Bapak/Ibu/saudara 18 0 18 100% 0%
melakukan upaya untuk
12
memperkuat imunitas tubuh?
(Mis: makan bergizi, konsumsi
vitamin, rutin olahraga)
27. Apakah Bapak/Ibu/saudara 15 3 18 83,3% 16,7%
membatasi diri tidak
berkerumum dengan orang lain?
28. Apakah Bapak/Ibu/saudara 6 12 18 33,3% 66,7%
setuju dengan sekolah daring
(online) untuk anak-anak?
29. Apakah Bapak/Ibu/saudara 12 6 18 66,7% 33,3%
setuju dengan membatasi
bepergian keluar kota, termasuk
mudik atau mengunjungi
keluarga?
30. Apakah Bapak/Ibu/saudara 15 3 18 83,3% 16,7%
telah menerapkan social
distancing dikehidupan sehari-
hari dengan tetangga/rekan
kantor/orang lain?
31. Apakah Bapak/Ibu/Saudara 17 1 18 94,4% 5,6%
mengonsumsi makanan yang
lebih baik pada masa COVID-
19? (Mis: tambahan buah, susu,
jamu, madu, dll)
32. Apakah Bapak/Ibu/Saudara 12 6 18 66,7% 33,3%
berjemur setiap pagi hari
selama pandemi COVID-19?
33. Apakah Bapak/Ibu/Saudara 17 1 18 94,4% 5,6%
ketika mengalami keluhan gigi
melakukan periksa ke klinik
kesehatan atau berupaya
13
melakukan pengobatan
mandiri?
34. Apakah Bapak/Ibu saudara 18 0 18 100% 0%
merasa adanya perubahan
perilaku khususnya dalam hal
kebersihan diri setelah pandemi
ini terjadi? (Mis: rajin cuci
tangan, mengganti baju setelah
bepergian, menggunakan
handsanitizer sebelum makan)
35. Apakah Bapak/Ibu saudara 18 0 18 100% 0%
akan melanjutkan kebiasaan
hidup bersih sesuai anjuran
protokol kesehatan ini
seterusnya?
14
BAB II
PERENCANAAN KEGIATAN
2.1. Perumusan Masalah
No Data Fokus Sumber Masalah Masalah
Kesehatan
1. Data Subjektif: Hal ini tidak dapat Warga tidak
Banyak warga dari 10 dipungkiri dikarenakan dapat
KK yang sering keluar banyak warga yang mengurangi
rumah/pergi ke tempat harus bekerja. mobilitas fisik.
umum.
2. Data Subjektif: Hal ini berkaitan dengan Warga tidak
Sebagian warga kendornya satgas menjauhi
mengatakan pernah percepatan penaganan kerumunan.
mengikuti kegiatan yang Covid-19 di tingkat
melibatkan orang Desa/RW/RT. Sehingga
banyak. warga dapat
menyelenggarakan acara
yang melibatkan orang
banyak seperti resepsi
pernikahan.
3. Data Subjektif: Hal ini terkait beredarnya Terjadi
Banyak warga yang berita di luar sana yang penolakan
tidak mau divaksin. bisa jadi tentang efek terhadap
samping vaksin. Selain vaksinasi
itu sebagian warga tidak
mau divaksin karena
takut disuntik.
4. Data Subjektif: Hal ini terkait kurang Warga sekitar
15
Sebagian warga sadarnya masyarakat kurang patuh
mengatakan tentang pentingnya terhadap prokes
mengetahui memakai masker untuk (memakai
keluarga/tetangga/orang mencegah penularan masker)
di sekitar tidak Covid-19
menggunkan masker
5. Data Subjektif: Kurangnya pengetahuan Kurang
Sebagian warga masyarakat tentang cuci pengetahuan
mengatakan tidak tangan 6 langkah terkait cuci
melakukan cuci tangan tangan 6
6 langkah langkah
16
pembagian masker.
17
3 M.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PKN-IPC Poltekkes Kemenkes Semarang 2021 merupakan program yang
mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu dan sekaligus sebagai wahana
pemberdayaan kesehatan keluarga yang direncanakan dan dilaksanakan secara
sistematis dan terpadu berdasarkan permasalahan yang digali dari keluarga,
dirumuskan dan dilaksanakan bersama keluarga. Program PKN-IPC Poltekkes
Kemenkes Semarang dengan tema “IMPLEMENTASI NEW NORMAL DALAM
UPAYA PENCEGAHAN COVID 19 DENGAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT MELALUI INTERPROFESIONAL
COLLABORATION/EDUCATION (PKN-IPC/IPE) ”merupakan bentuk perwujudan
visi dan misi Poltekkes Semarang dalam menunjang Tri Dharma Perguruan
Tinggi khususnya dibidang pengabdian masyarakat.
Pelaksanaan program PKN IPC ini dilakukan dan dilaksanakan di RT
1/RW 1 Desa Krapyak, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepata sejak tanggal 24
Mei – 17 Juni 2020. Pelaksanaan program diawali dengan kegiatan surveilans
untuk melakukan pengkajian data dilakukan dengan wawancara kuesioner
dengan mengambil sample 10 KK dan diakhiri dengan evaluasi.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa indeks
kesehatan keluarga sebagian besar dalam kataegori sehat. Sedangkan masalah
kesehatan keluarga teratas yang ditemui berdasarkan survei adalah :
1. Warga tidak dapat mengurangi mobilitas fisik.
19
2. Warga sekitar kurang patuh terhadap prokes (memakai masker)
3. Warga tidak menjauhi kerumunan
4. Terjadi penolakan terhadap vaksinasi
5. Kurang pengetahuan terkait cuci tangan 6 langkah
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut
adalah sosialisasi 3 M dikarenakan belum dapat dilaksanakannya 5 M, sosialisasi
tentang vaksin, dan sosialisasi cuci tangan 6 langkah.
20
Lampiran
21
DOKUMENTASI KEGIATAN
Pengkajian/Survei Data
Analisis Data
22
MMD
23
Evaluasi
24