Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PRAKTIK KERJA NYATA


KELURAHAN BABAU DI RW 10

OLEH

1 ALEXANDER M.M LING 6 MEILIN S. INYA KANO

2 EMANUELA A. PANDHU 7 NORLINA BANOET

3 LUSIA T LALO 8 PAULUS MARIO BORA

4 MARGARETA ANJELISTA 9 STEFANUS M. YANGGI


JEHAMO

5 MANUELA M.L.B XAVIER 1 YURNIATI RAMBU DAHA


0

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
PROGRAM STUDI SANITASI
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) di Kelurahan Babau Tahun 2023

dibuat sebagai salah satu persyaratan dalam menuntaskan Mata Kuliah PKN bagi

mahasiswa Program Studi D III Sanitasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang

T. A. 2022/2023

Yang Akan diseminarkan pada tanggal 8 April 2023

Dosen Pembimbing

Dr. Kusmiyati, SKM., MPH Ferry W. F. Waangsir,ST, M.Kes


NIP . 19791026 200212 2 001 NIP. 19790217 200012 2 006

Mengetahui

Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan,

Oktofianus Sila, SKM, MSc


NIP. 19751014 200003 1001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas

kasih karunia-Nya maka kami dapat menyelesaikan PKN di Kelurahan Babau RW

10 dari Tanggal 15 Maret-10 April 2023 dan telah menyelesaikan laporan ini tepat

pada waktunya. Dengan kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) ini, semoga kami

mampu menjadi tenaga sanitarian yang handal dan professional dengan

pengalaman yang diperoleh suatu hari nanti.

Penyusunan dan pembuatan laporan ini tidak terlepas dari campur tangan

semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulisan

laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Mengingat jasa dan semangat yang

telah diberikan maka penyusun dari hati yang iklas mengucapkan limpah

terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Irfan, SKM.,M.Kes Selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang.

2. Bapak Oktofianus Sila, SKM., M.Sc Selaku Ketua Program Studi Sanitasi

yang Telah memberikan Kesempatan kepada kami untuk melaksanakan PKN

di Kelurahan Babau RW 10

3. Bapak Ferry William Frangki Waangsir,ST, M.Kes selaku pembimbing PKN

Institusi di Kelurahan Babau RW 10

4. Ibu Dr. Kusmiyati, SKM., MPH Selaku Pembimbing PKN Institusi di

Kelurahan Babau RW 10
5. Singkatnya Semua Pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan laporan

PKN ini.

6. Teman-teman kelompok yang selalu bekerja sama dan saling mendukung

serta memberi semangat satu dengan yang lain dalam menyelesaikan laporan

ini.Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, karena

itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata kami mengharapkan

semoga laporan ini berguna bagi para pembaca, kiranya Tuhan yang Maha

Esa senantiasa melimpahkan Berkatnya atas kita sekalian.

Kupang, Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................
ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Tujuan......................................................................................................................
C. Manfaat....................................................................................................................
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI
A. Lokasi Kelurahan Babau.........................................................................................
B. Tabel Penyakit.........................................................................................................
BAB III HASIL KEGIATAN
A. Hasil Kegiatan.........................................................................................................
1. Inspeksi Rumah Sehat.......................................................................................
BAB IV PENGALAMAN SELAMA KEGIATAN PKN...............................................
BAB V PENUTUP
A. Simpulan..................................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
LAMPIRAN.......................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program Studi Sanitasi Poltekkes Kemenkes Kupang adalah Instutusi

Pendidikan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi. Tujuan dari

Prodi D-III Sanitasi adalah mewujudkan output atau lulusan yang mandiri,

berkarakter, berstandar nasional dan berwawasan global dan unggul dalam

pengendalian masalah Sanitasi di masyarakat. Kompetensi inti yang

diharapkan adalah mampu menerapkan ilmu dan keterampilannya untuk

membangun masyarakat agar keluar dari berbagai masalah kesehatan

masyarakat yang dihadapi. Untuk mewujudkan hal tersebut maka telah

disusun kurikulum yang mengarah pada pemenuhan kompetensi lulusan

tersebut. Praktik Kerja Nyata (PKN) adalah salah satu kegiatan pendidikan

bagi mahasiswa untuk mengasah kepekaan, kepedulian, keterampilan dan

kemampuan mengelola pemasalahan di masyarakat dengan solusi yang tepat

dan rasional untuk mengatasi persoalan kesehatan khususnya dalam bidang

kesehatan lingkungan di masyarakat.


Praktik Kerja Nyata (PKN) merupakan suatu bentuk pendidikan dengan

cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup

ditengah-tangah masyarakat di luar kampus, dengan secara langsung

mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan kesehatan

khsususnya Sanitasi yang dihadapi. Praktik Kerja Nyata (PKN) dilaksanakan

oleh untuk meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa.

Praktik Kerja Nyata (PKN) ini dilaksanakan di kelurahan Babau,

Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, yang merupakan Wilayah

Binaan Program Studi Sanitasi. Dengan terlaksananya Praktik Kerja Nyata

(PKN) maka jaringan kerja sama yang sinergis antara Program Studi Sanitasi

dan Kelurahan Babau dengan berorientasi pada kemandirian masyarakat,

selain kerja sama bidang penelitian dan pengabdian masyarakat secara

berkelanjutan melalui pemberdayaan masyarakat/kelompok atau komunitas

serta pertimbangan kearifan lokal lainnya, yang sudah terbangun komitmen

sebelumnya menjadi semakin luas. Selain itu Praktik Kerja Nyata (PKN)

dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh

masyarakat yang bersifat komprehensif, multi sektoral, yang mampu

menuntun masyarakat wilayah binaan kearah kehidupan yang lebih sehat dan

sejahtera, dan mempermudah akses warga terhadap informasi dan ilmu

pengetahuan tentang kesehatan.

Praktik Kerja Nyata (PKN) dilaksanakan ditengah-tengah masyarakat

dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan

perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan manfaat dari ilmu


pengetahuan, teknologi serta seni untuk melaksanakan pembangunan

kesehatan yang semakin meningkat serta meningkatkan persepsi mahasiswa

tentang relevansi antara materi kurikulum yang mereka pelajari di kampus

dengan realita pembangunan kesehatan dalam masyarakat. Bagi mahasiswa

kegiatan PKN dirasakan sebagai pengalaman belajar yang baru yang tidak

pernah diperoleh dikampus. Dengan selesainya Praktik Kerja Nyata (PKN),

mahasiswa merasa memiliki pengetahuan baru, kemauan baru serta tentang

dirinya sendiri, yang akan berguna sebagai bekal sebelum menjadi asrjana

muda Ahli Madya Kesehatan Lingkungan.

B. Tujuan Praktik Kerja Nyata (PKN)

Tujuan dari kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan umum

Agar mahasiswa mampu mengenal, memahami serta mampu melakukan

perencanaan, pengorganisasian serta melaksanakan intervensi masalah

dan evaluasi kegiatan/program kesehatan lingkungan.

2. Tujuan khusus

a. Mahasiswa mampu melakukan inspeksi kesehatan lingkungan rumah

sehat di Keluharan Babau RW. 10 RT.40, 41, 42 dan 43 .

b. Mahasiswa mampu melakukan inspeksi sanitasi di tempat-tempat

umum (TTU) di Keluharan Babau RW. 10 RT.40, 41, 42 dan 43 .

c. Mahasiswa mampu melakukan pengolahan data dan merumuskan

masalah yang didapati saat berada di lapangan.


d. Mahasiswa mampu melakukan kegiatan fisik dan kegiatan non fisik

(penyuluhan) guna memecahkan masalah yang didapati saat berada di

lapangan.

C. Manfaat Praktek Kerja Nyata (PKN)

Dalam kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN) terdapat tiga kelompok

sasaran, yaitu mahasiwa, masyarakat dan pemerintah setempat serta institusi

pendidikan Program Studi Kesehatan Sanitasi, masing-masing akan

memperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Mahasiswa

a. Mahasiswa menjadi lebih pekah dan tanggap terhadap persoalan

Sanitasi di masyarakat.

b. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar praktis sehingga lebih

siap secara professional terjun dalam dunia praktis.

c. Mahasiswa medapatkan pengalaman untuk menyesuaikan pengalaman

belajar teoritis dan praktis di kampus dalam kondisi riil atau aplikatif

di masyarakat.

2. Masyarakat dan pemerintah setempat

a. Memperoleh bantuan pemikiran tenaga serta ilmu dan teknologi dalam

merencanakan dan melaksanakan pembanguan kesehatan masyarakat.

b. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan dan

melaksanakan pembangunan Kesehatan masyarakat.


c. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi

swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam

pembangunan.

d. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan kesehatan dalam

masyarakat sehingga terjaminnya upaya pembangunan kesehatan

masyarakat. .

e. Memperoleh manfaat dari bantuan tenaga mahasiswa dalam

melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dalam

bidang kesehatan.

3. Institusi pendidikan Program Studi Sanitasi Poltekkes Kemenkes Kupang

a. Memperoleh umpan balik sebagai pengintegrasian mahasiswa dengan

proses pembangunan ditengah-tengah masyarakatnya, sehingga

kurikulum, materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang diasuh

oleh institusi pendidikan dapat lebih sesuai dengan tuntutan nyata

pembangunan kesehatan masyarakat.

b. Memperoleh berbagai kasus berharga yang dapat digunakan sebagai

contoh dalam pengembangan materi pembelajaran dan menemukan

berbagai masalah untuk pengembangan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat.

c. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan

instansi lain.
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI


BAB III

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Rumah Sehat


Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi

sebagai tempat tinggal atau hunian yang digunakan untuk berlindung dari

gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya, serta tempat pengembangan

kehidupan keluarga. Oleh karena itu, keberadaan rumah yang sehat , aman,

serasi dan teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat

terpenuhi dengan baik.

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat

kesehatan, dari aspek fisik yaitu atap, lantai dan dinding rumah serta

dilengkapi fasilitas kesehatan lingkungan yaitu rumah yang memiliki jamban

yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana

pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik dan kepadatan hunian

rumah yang sesuai.

B. Pengertian Jamban Sehat


Jamban merupakan fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk

memutus mata rantai penularan penyakit: tinja ditampung dalam tangki septik

pribadi atau komunal.

1. Persyaratan jamban sehat

Jamban sehat efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit.

Jamban sehat harus dibangun, dimiliki, dan digunakan oleh keluarga

dengan penempatan (di dalam rumah atau di luar rumah) yang mudah

dijangkau oleh penghuni rumah. Standar dan persyaratan kesehatan

bangunan jamban terdiri dari (Kemenkes RI, 2014):

a. Bangunan atas jamban (dinding dan/atau atap) Bangunan atas jamban

harus berfungsi untuk melindungi pemakai dari gangguan cuaca dan

gangguan lainnya

b. Bangunan tengah jamban Terdapat 2 (dua) bagian bangunan tengah

jamban, yaitu: - Lubang tempat pembuangan kotoran (tinja dan urine)

yang saniter dilengkapi oleh konstruksi leher angsa. Pada konstruksi

sederhana (semi saniter), lubang dapat dibuat tanpa konstruksi leher

angsa, tetapi harus diberi tutup. - Lantai Jamban terbuat dari bahan

kedap air, tidak licin, dan mempunyai saluran untuk pembuangan air

bekas ke Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL).

c. Bangunan bawah Merupakan bangunan penampungan, pengolah, dan

pengurai kotoran/tinja yang berfungsi mencegah terjadinya

pencemaran atau kontaminasi dari tinja melalui vektor pembawa

penyakit, baik secara langsung maupun tidak langsung.


d. Terdapat 2 (dua) macam bentuk bangunan bawah jamban, yaitu: -

Tangki Septik, adalah suatu bak kedap air yang berfungsi sebagai

penampungan limbah kotoran manusia (tinja dan urine). Bagian padat

dari kotoran manusia akan tertinggal dalam tangki septik, sedangkan

bagian cairnya akan keluar dari tangki septik dan diresapkan melalui

bidang/sumur resapan.

2. Jenis Jamban

Terdapat beberapa jenis jamban :

a. Jamban cubluk

Jamban cubluk tidak akan terjadi penanganan langsung tinja dan tidak

memerlukan pengoperasian. Keuntungan dari jenis jamban ini adalah

membutuhkan biaya yang rendah, dapat dibuat di berbagai tempat

oleh siapa saja dengan bahan yang tersedia.

b. Jamban plengsengan

Jamban plengsengan lebih baik bila di bandingkan jamban cubluk

karena baunya lebih berkurang dan lebih aman bagi pemakai jamban.

Namun sebaiknya bagi jamban cubluk dan plengsengan ada baiknya

tempat jongkok harus dibuatkan tutup.

Jamban parit/empang (Overhung Latrine)

Jamban yang dibangun di atas sungai, rawa dan empang. Kotoran dari

jamban ini jatuh kedalam air dan akan dimakan oleh ikan atau

dikumpulkan melalui saluran khusus dari bambu atau kayu yang

ditanam mengelilingi jamban.


Jamban kimia (chemical toilet)

Jamban model ini biasanya dibangun pada tempat-tempat rekreasi,

pada transportasi seperti kereta api, pesawat terbang dan lain-lain.

Disini tinja disenfaksi dengan zat-zat kimia seperti caustic soda dan

pembersihnya dipakai dengan kertas tisue (toilet piper). Jamban

kimia sifatnya sementara, karena kotoran yang telah terkumpul

perlu dibuang lagi.

Jamban leher angsa (angsalatrine)

Jamban leher angsa atau jamban tuang siram yang menggunakan

sekat air untuk mencegah masuknya lalat kedalam lubang dan

keluarnya bau.

A. Pengertian Sarana Air Bersih


BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Survei Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah

Tabel 1
Data jumlah jiwa dengan umur kurang dari 2 tahun
Di Kelurahan Babau RW 10
Tahun 2023

Terdapat Ibu Hamil


Nama
No Ya Tidak Total
RT
∑ % ∑ %
1 40 2 9,5 19 90,5 21
2 41 0 0 17 100 17
3 42 0 0 22 100 22
4 43 2 10 18 90 20
Data primer tahun 2023
Tabel 1 menunjukkan yang terdapat ibu hamil di Kelurahan

Babau RW 10 yaitu di RT 40 jumlah ibu hamil 2 orang dengan

oersentase 9,5 % dan RT 43 jumlah ibu hamil 2 dengan persentase

10 %.

Tabel 2
Data jenis rumah di Kelurahan Babau
RW 10 Tahun 2023

Jenis Rumah
Nama
No P SP D Total
RT
∑ % ∑ % ∑ %
1 40 10 47,6 6 28,6 5 23,8 21
2 41 9 52,9 4 23,5 4 23,5 17
3 42 17 77,3 3 13,6 2 9,1 22
4 43 13 65 2 10,0 5 25,0 20
Data primer tahun 2023

Tabel 2 menunjukkan data jenis rumah di Kelurahan Babau yang

menempati jenis rumah permanen terbanyak terdapat di RT 42 dengan

jumlah presentase sebanyak 77,3 %, yang menmpati jenis rumah semi

permanen terbanyak terdapat di RT 40 dengan jumlah prsesntase sebanyak

28,6 %, yang menempati jenis rumah darurat terbanyak terdapat di RT 43

dengan jumlah presentase sebanyak 25,0 %.

Tabel 3
Data jenis jamban di Kelurahan Babau
RW 10 Tahun 2023

Jenis Jamban
N Nama TDK AD Tota
C S/K
o RT LA P SRN/BABS l
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
100,
1
40 21 0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 21
100,
2
41 17 0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 17
3 42 19 86,4 3 13,6 0 0,0 0 0 0 0 22
1
4
43 16 80 1 5,0 0 0,0 2 0 1 5 20
Data primer tahun 2023

Tabel 3 menunjukkan data jenis jamban di Kelurahan Babau dengan

masyarakat yang menggunakan jenis jamban leher angsa terbanyak terdapat di

RT 40 dan RT 41 dengan jumlah presentase masing-masing sebanyak 100 % .

Tabel 4
Data jenis sarana air bersih di Kelurahan
Babau RW 10Tahun 2023
Tabel 5
Data STBM Pilar I Jamban di Kelurahan Babau RW 10
Tahun 2023

Pilar I Jamban
Nama
No JSP JSSP S/K DO/BABS Total
RT
∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 40 18 85,7 3 14,3 0 0,0 0 0 21
2 41 14 82,4 3 17,6 0 0,0 0 0 17
3 42 18 81,8 4 18,2 0 0,0 0 0 22
4 43 15 75 2 10,0 3 15,0 0 0 20
Data primer tahun 2023

Tabel 5 menunjukkan data sanitasi total berbasis masyarakat (Pilar I) di

Kelurahan Babau masyarakat yang menggunakan jamban sehat permanen

terbanyak terdapat pada RT 40 dengan jumlah presentase sebanyak 85,7 % ,

jamban sehat semi permanen terbanyak terdapat pada RT 42 dengan jumlah

prsentase sebanyak 18,2 %, jamban seri/komunal terbanyak terdapat pada RT 43

dengan jumlah presentase sebanyak 15,0%.

Tabel 6
Data STBM Pilar II CTPS di Kelurahan Babau RW 10
Tahun 2023

No Nam Pilar II CTPS Total


a RT Wastafel Ember Fiber Jerigen Tdk ad
srn
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 40 0 0,0 21 100,0 0 0,0 0 0 0 0 21
2 41 0 0,0 16 94,1 1 5,9 0 0 0 0 17
3 42 0 0,0 22 100,0 0 0,0 0 0 0 0 22
4 43 0 0,0 19 95,0 0 0,0 0 0 1 5 20
Data primer tahun 2023

Tabel 6 menujukkan data sanitasi total berbasis masyarakat (Pilar II) di

Kelurahan Babau masyarakat yang menggunakan jenis sarana cuci tangan berupa

ember paling banyak terdapat pada RT 40 dan RT 42 dengan jumlah presentase

sebanyak 100 % sedangkan paling terendah terdapat pada RT 41 dengan jumlah

presentase sebesar 94,1 %, jenis sarana cuci tangan berupa fiber paling banyak

terdapat pada RT 41 dengan jumlah presentase sebesar 5,9 %, dan ada juga yang

tidak memiliki sarana cuci tangan yang terdapat pada RT 43 dengan jumlah

presentase sebesar 5%.

Tabel 7
Data STBM Pilar III Makanan
Di Kelurahan Babau RW 10

Pilar III (3.1) Makanan


Nam Tdk dimasak/Tdk
No Total
a RT Dimasak/Diolah diolah
∑ % ∑ %
1 40 21 100,0 0 0,0 21
2 41 17 100,0 0 0,0 17
3 42 22 100,0 0 0,0 22
4 43 20 100,0 0 0,0 20
Data primer tahun 2023

Tabel 7 menunjukkan bahwa data sanitasi total berbasis masyarakat

(Pilar III) makanan di RW 10 Kelurahan Babau semua masyarakatnya

melakukan pengolahan makanan dengan memasak dan mengolah makanan

sebelum dikonsumsi dengan persentase 100 %


Tabel 8
Data STBM Pilar III Minuman
Di Kelurahan Babau RW 10

Pilar III (3.2) Minuman


Nama Dimasak/ Tdk ad
No Total
RT Direbus Galon/isi Ulang Penglh
∑ % ∑ % ∑ %
1 40 17 81,0 3 14,3 1 4,8 21
2 41 15 88,2 2 11,8 0 0,0 17
3 42 17 77,3 5 22,7 0 0,0 22
4 43 18 90 2 10,0 0 0,0 20
Data primer tahun 2023

Tabel 8 menunjukan bahwa data sanitasi total berbasis masyarakat (Pilar

III) di Kelurahan Babau terkait pengolahan minuman yang dimasak atau direbus

paling banyak terdapat pada RT 43 dengan jumlah presentase sebesar 90 %

sedangkan paling terendah terdapat pada RT 42 dengan jumlah presentase sebesar

77,3 %, jenis pengolahan minuman berupa galon atau isi ulang paling banyak

terdapat pada RT 42 dengan jumlah presentase sebesar 22,7 % sedangkan paling

terendah terdapat pada RT 43 dengan jumlah presentase sebesar 10,0 % dan

terdapat juga yang tidak ada pengolahan minuman yang terdapat pada RT 40

dengan jumlah presentase sebesar 4,8 %.

Tabel 9
Data STBM Pilar IV Pengolahan Sampah
di Kelurahan Babau RW 10
Tahun 2023

Pilar VI Pengolahan Sampah


Nam
No TPS Bakar Pupuk Kbn/Htn Lainnya Total
a RT
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 40 0 0,0 16 76,2 0 0,0 3 14,3 2 9,52 21
2 41 0 0,0 15 88,2 0 0,0 1 5,88 1 5,88 17
3 42 0 0,0 22 100,0 0 0,0 0 0 0 0 22
4 43 0 0 18 90,0 0 0,0 2 10 0 0 20
Data primer tahun 2023

Tabel 9 menunjukan bahwa di RW 10 Kelurahan Babau untuk pengolahan

sampah dengan cara dibakar terdapat pada RT 42 dengan persentase 100% .

Tabel 10
Data STBM Pilar V Pengolahan Limbah Cair
di Kelurahan Babau RW 10
Tahun 2023

Pilar V Pengolahan Limbah Cair


Bak
Nama
No Septik/SPA Dibuang Lainnya Total
RT
Siram L
∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 40 7 33,3 1 4,8 13 61,9 0 0 21
2 41 3 17,6 1 5,9 13 76,5 0 0 17
3 42 7 31,8 1 4,5 14 63,6 0 0 22
4 43 6 30 0 0,0 14 70,0 0 0 20
Data primer tahun 2023

Tabel 10 menunjukan bahwa pengolahan limbah cair di RW 10

Kelurahan Babau masyarakat tidak melakukan pengolahan limbah cair

dengan cara dibuang langsung ke lingkungan terdapat pada RT 41 dengan

persentase tertinggi yaitu 76,5 %

Tabel 11
Data terdapat jentik di Kelurahan Babau RW 10
Tahun 2023

Terdapat Jentik
Nama
No Ya Tidak Total
RT
∑ % ∑ %
1 40 6 28,6 15 71,4 21
2 41 6 35,3 11 64,7 17
3 42 10 45,5 12 54,5 22
4 43 5 25,0 15 75,0 20
Data primer tahun 2023

Tabel 11 menunjukan bahwa keberadaan jentik Aedes aegypti di RW

10 Kelurahan Babau paling banyak terdapat pada RT 42 dengan jumlah

presentase sebesar 45,5 % sedangkan RT yang paling sedikit keberadaan

jentik Aedes aegypti yaitu RT 43 dengan jumlah presentase sebesar 25%.

B. Jenis kegiatan Non Fisik


1. Penyuluhan Sekolah Dasar Inpres Babau

C. Jenis Kegiatan Fisik


BAB V

PENGALAMAN SELAMA PRAKTIK KERJA NYATA (PKN)


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai