Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG TERPADU (PKLT)

HASIL KEGIATAN PRAKTEK MAHASISWA PADA TANGGAL


23 FEBRUARI 2015 s/d 14 MARET 2015 DI KELURAHAN
PULAI ANAK AIR
KECAMATAN MANDIANGIN KOTO SELAYAN
KOTA BUKITTINGGI

DI SUSUN OLEH:

AMZILA RAHMAWATI

AYU MAYSARI

DONI PUTRA

ELISA WAHYU UTAMI

ELIZA OKTAVIANI

FAKHRUL AFDAL

SYARWILA

STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

TAHUN 2015
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATANPRAKTEK KERJA LAPANGAN TERPADU

( PKLT) DI KELURAHAN PULAI ANAK AIR, KECAMATAN MANDIANGIN

KOTO SELAYAN, KOTA BUKITTINGGI,

PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

DIAJUKAN OLEH :

KELOMPOK KELURAHAN PUHUN PINTU KABUN

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk di seminarkan
dihadapan Tim Penguji pada Maret 2015 di Stikes Fort De Kock Bukittinggi.

KELURAHAN PEMBIMBING DI LAPANAGAN

NUR EFRIENDI M.NUR


NIP. 195901181981101002 NIP. 1963080320021104

PEMBIMBING PUSKESMAS PEMBIMBING AKADEMIK

H.SARJONO,SKM FITRIA FATMA,SKM


NIP. 197509252009011001

KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr .Wb

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat izin nyalah

kami dapat menyelesaikan Proposal Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK)

di Puhun Pintu Kabun dalam Praktek Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) ini yang

merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan di

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan STIKes Fort De Kock Bukittinggi. Salawat beriring

salam tak lupa kami aturkan untuk Nabi Besar Muhammad SAW.
Dalam penyusunan Proposal ini kami banyak mendapat bimbingan,

arahan dan dukungan dari para dosen pembimbing.


Pada kesempatan ini kami Ucapkan rasa terima kasih kepada yang

terhormat :
1. Bapak Jaya Rosman selaku Bapak Lurah beserta jajaran di Kelurahan Puhun

Pintu Kabun Kecamatan Mandiangin Koto Selayan..


2. Bapak Samsir Salim ST. Sati sebagai ketua LPM di Kelurahan Puhun Pintu

Kabun Kecamatan Mandiangin Koto Selayan.


3. Ibu Defriyanti, S.Kep sebagai kepala puskesmas di Kelurahan Puhun Pintu

Kabun Kecamatan Mandiangin Koto Selayan.


4. Serta kepada bapak RW, bapak RT para kader dan seluruh masyarakat di

Kelurahan Puhun Pintu Kabun Kecamatan Mandiangin Koto Selayan.

kami menyadari sepenuhnya bahwa Proposal ini masih banyak

kekurangan, oleh kerena itu pada kesempatan ini kami mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun dari semua pihak.

kami berharap semoga Proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

yang membutuhkan terutama bagi masyarakat di Kelurahan Puhun Pintu Kabun

Kecamatan Mandiangin Koto Selayan.


Bukittinggi, Februari 2015

Ketua PKLT Puhun Pintu Kabun

(Fakhrul Afdhal)

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Salah satu pembangunan Nasional adalah memajukan kesejahteraan
bangsa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang,
pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan ketentraman hidup. Tujuan
pembangunan kesehtan adalah tercapainya kemampuan unutk hidup sehat bagi
setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang
optimal berada di tangan seluruh masyarakat indonesia, pemerintah dan swasta
bersama-sama.
Pendidikan kesehatan merupakan proses memuat seseorang, mampu
meningkatkan kontrol dan memperbaiki kesehatan individu. Kesempatan yang
direncanakan unutk individu, kelompok atau masyarakat agar belajar tentang
kesehatan dan melakukan perubahan perubahan secara suka rela dalam tingkah
laku individu.
Tujuan pendidikan perguruan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Fort De Kock Bukittinggi, mengarah pada pendidikan profesional, yaitu
menghasilkan tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan akademik dan
keterampilan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan yang
mencakup kesehatan masyarakat.
Saat ini tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
semakin tinggi, hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya pengetahuan, status
sosial dan ekonomi masyarakat. Suatu kewajibann bagi penyedia pelayanan
kesehatan untuk berupaya memenuhi tuntutan tersebut, sehingga masyarakat akan
merasa puas dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Salah satu faktor yang
sangat dominan dalam memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan adalah ada sumber daya kesehatan yang profesional seperti
sarjana kesehatan masyarakat.

Praktek kerja lapangan adalah salah satu bentuk implementasi secara


sistematis dan sinkron antara program pendidikan disekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung
didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Praktek kerja lapangan dipandang perlu karena melihat pertumbuhan dan
perkembangan kesehatan yang cepat berubah. Praktek kerja lapangan terpadu
(PKLT) akan menambah kemampuan untuk mengamati, mengkaji serta menilai
antara teori dengan kenyataan yang terjadi dilapangan yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas menagerial mahasiswa dalam mengamati permasalahan
dan persoalan, baik dalam bentuk aplikasi teori maupun kenyataan yang
sebenarnya.
STIKes Fort De Kock Bukittinggi melakukan kegiatan akademik dengan
menggabungkan kegiatan teori di lokal dan praktek di laboratorium atau di
lapangan. Salah satu kegiatan praktek adalah dengan melakukan PKLT (praktek
kerja lapangan terpadu) yang dilakukan di suatu daerah (RT/TW). Sejak tahun
ajaran 2011/2012 sampai saat ini, STIKes Fort De Kock telah melakukan kegiatan
PKL terpadu di nagari/ jorong yang berada di wilayah sumatera barat. Tujuan
kegatan PKLT ini dmaksudkan unutk menggabunkan multi disiplin ilmu yang ada
di kesehatan sehingga aplikasi langsung di masyarakat dapat dilakukan melalui
beberapa bidang (komprehensif).
Kegiatan PKLT merupakan suatu penerapan ilmu dan teknologi oleh
mahasiswa dalam bidang kesehatan khususnya kesehatan masyarakat dalam ranka
pemecahan masalah kesehatan dan peningkatan status kesehatan masyarakat.
Dalam prosesnya mahasiswa di harapkan mampu mengenal masalah, menentukan
kausalitas masalah, merumuskan alternatif terbaik dalam pemecahan masalah.
Kemudian menyusun rencanan kegiatan sesuai dengan keahlian yang dimiliki,
dengan memperhatikan segala sumber daya yang ada di masyarakat.
Dengan adanya kegiatan PKLT ini di harapkan tujuan pendidikan di
sekolah tinggi ilmu kesehatan Fort De Kock bukittinggi dapat tercapai secara
maksimal, sehingga outputnya dapat berperan dalam berbagai sektor kesehatan
masyarakat dan mampu bersaing dalam menghadapi era globalisasi.
Pada tahun akademik ini STIKEs Fort De kock telah melakukan kerjasama
dengan kota bukittinggi, khusunya kecamatan mandiangin koto selayan unutk
melakukan kegiatan PKLt di sembilan (9) kelurahan yang mencakup 36 RW/138
RT dengan jumlah KK (Kepala keluarga) 12.872 KK.

B. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
sebagai aplikasi teori pembelajaran yang berhubungan dengan kesehatan
masyarakat,kebidanan,keperawatan,dan fisioterapi dengan pelayanan
komprehensif pada masyarakat sehingga dapat membantu tujuan
pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan
masyarakat kecamantan mandiangin koto selayan.
2. Tujuan Khusus
Dalam proses belajar mengajar melalui ini diharapkan mahasiswa mampu:
a. Melakukan pendataan wilayah kecamatan mandiangin koto selayan
b. Mengindentifikasi masalah kesehatan masyarakat
c. Mengidentifikasi dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
timbulnya masalah kesehatan masyarakat
d. Menyusun prioritas masalah kesehatan masyarakat dan menyusun
alternatif pemecahan masalahnya bersam masyarakat
e. Mengidentifikasi dan memanfaatkan serta melibatkan sumber daya
yang da pada litas program ataupun litas sektoral
f. Menyusun rencana operasional (POA) program kesehatan masyarakat
yang berorientasi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat
g. Melakukan musyawarah masyarakat Kelurahan (MMK) dalam rangka
mempersiapkan pelaksanaan kegiatan intervensi kesehatan masyarakat
h. Melakukan intervensi kesehatan masyarakat berupa kegiatan fisik atau
non fisik dengan melibatkan masyarakat
i. Memberikan asuhan yang komprehensif terhadap keluarga binaan
j. Melakukan evaluasi program kesehatan masyarakat yang telah
dilaksanakan
k. Menyusun dan menyajikan laporan program intervensi kesehatan
masyarakat

C. Kompetensi yang harus dicapai mahasiswa:


1. Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
a) mahasiswa mampu mendeskripsikan status kesehatan masyarakat
b) mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat
c) mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
timbulnya masalah kesehatan masyarakat di lokasi PKLT.
d) mahasiswa mampu memprioritaskan masalah kesehatan masyarakat
dilokasi PKLT
e) mahasiswa mampu menyususn alternatif pemcahan masalah bersama
masyarakat.
f) mahasiswa mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber daya
yang ada pada lintas program dan lintas sektor di lokasi PKLT
g) mahasiswa mampu menyusun rencana operasional (POA) program
kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk meniingkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
h) mahasiswa mampu menyiapkan pelaksanaan kegiatan intervensi
berdasarkan hasil rapat bersama masyarakat atau musyawarah
masyarakat Kelurahan (MMK)
i) mahasiswa mampu melaksanakan intervensi kesehatan masyarakat
baik berupa kegiatan fisik dan non fisik
j) mahasiswa mampu mengevaluasi program kesehatan masyarakat yang
telah dilaksanakan
k) mahasiswa mampu menyusun dan menyajikan laporan kegiatan
2. Bagi Prodi Kebidanan
a) Mahasiswa mampu memberikan asuhan, pendidikan kesehatan yang
tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat
dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat,
perencanaan kehamilan dan kesehatan menjadi orang tua.
b) Mahasiswa mampu memberikan asuhan antenatal untuk
mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan meliputi : deteksi dini,
pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.
c) Mahasiswa mampu memberikan asuhan persalinan, tanggap terhadap
kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan
yang bersih dan aman, menangasi suatu situasi dan kegawat daruratan
tertentu untuk mengoptimalkan kesahatan wanita untuk bayinya yang
baru lahir.
d) Mahasiswa mampu memberikan asuhaan kepada ibu nifas dan
menyusui dan tanggap terhadap budaya setempat.
e) Mahasiswa memerikan asuhan pada bayi baru lahir sehat sampai satu
bulan.
f) Mahasiswa mampu memberikan asuhan pada balita sehat ( 1-5 tahun ).
g) Mahasiswa mampu memberikan asuhan pada keluarga, kelompok dan
masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
h) Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita
sepanjang siklus kehidupan dengan gangguan sistem reproduksi.
3. Bagi prodi keperawatan
a) Melakukan pengkajian status kesehatan keluarga dengan menggunakan
format pengkajian keluarga pada setiap tahap tumbuh kembang
keluarga.
b) Melakukan analisa data dan merumuskan masalah keluarga.
c) Menyusun rencana tindakan keperwatan keluarga sesuai dengan
masyarakat meliputi :
1) Tujuan jangka panjang
2) Tujuan jangka pendek
3) Rencana evaluasi :
Kriteria
Standar
4) Dengan merujuk kelima tugas kesehatan keluarga

d) Melaksanakan ( implementasi ) sesuai rencana kegiatan


e) Evaluasi
f) Melibatkan keluarga dalam setiap tahap proses keperawatan keluarga
g) Melakukan rencana tindak lanjut proses keperawatan keluarga
( rujukan, kerjasama lintas program-lintas sektoral ).
h) Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga ( sesuai format )
4. Bagi prodi fisioterapi
a) Melaksanakan asuhan fisioterapi dalam konteks pelayanan kesehatan
utama melalui pendekatan proses fisioterapi.
b) Melaksanakan prinsip pengorganisasian dalam pemberian asuahan
fisioterapi melalui kerjasama dengan berbagai kelompok masyarakat
yang ada diwilayah binaan dan mampu bersosialisai dengan tenaga
kesehatan lainnya.
c) Melaksanakan praktek fisioterapi dilingkuangan puskesmas dan
dilingkungan sekitar PKLT ( promosi fisioterapi, posyandu balita,
posyandu lansia dan pola hidup yang ergonomis dipandang dari segi
fisioterapi ).
d) Melaksanakan pertermuan dengan masyarakat, tokoh masyarakat,
tokoh agama, dalam lokakarya mini untuk menyajikan data dan
mengidentifikasi masalah kesehatan terutama dari segi gerak dan
fungsi pada masyarakat.
e) Melaksanakan pembentukan kelompok kerja kesehatan diwilayah
binaan
f) Melaksanakan kegiatan terapi geratis dilingkungan puskesmas baik di
posyandu balita maupun di posyandu lansia.

D. Manfaat praktek kerja lapangan terpadu (pklt)


1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang sudah diperoleh dibangku
kuliah secara nyata diwilayah PKLT
b. Mahasiswa dapat pengalaman yang berharga terutama dalam
penyelanggaraan tahap-tahap manajemen selama PKLT serta
memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menangulangi
masalah kesehatan yang ada di masyarakat
c. Dapat bekerja sama dengan berbagai bidang profeesi,baik sesama
mahasiswa maupun dengan instansi terkait baik lintas program
maupun lintas sektoral dalam rangka menanggulangi masalah
kesehatan ditingkat kecamatan atau nagari/jorong.
2. Bagi Pemerintah
Dengan adanya PKLT diharapkan hasil temuan dilokasi dapat menjadi
masukan bagi pemerintah untuk merencanakan program kesehatan dimasa
yang akan datang
3. Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan serta mampu meningkatkan derajat
kesehatan secara mandiri dalam bidang kesehatan dan terinovasi untk
bertindak sesuai dengan perilaku sehat
Bagi sekolah tinggi ilmu kesehatan fort de kock bukittinggi
a. Dengan adanya PKLT diharapakan keberdaan sekolah tinggi ilmu
kesehatan Fort De Kock bukittinggi tampak nyata dalam masyarakat
khususnya dalam penerapan tri dharma perguruan tinggi
b. Dapat menjadi sumber data base sebagai dasar untuk melakukan
penelitian lebih lanjut
c. Dapat mengevaluasi pencapaian kompetensi mahasiswa serta
mensinergikan antara teoritis dengan praktek di lapangan.

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PKLT
A. Gambaran Geografi
1. Luas wilayah
Kelurahan Puhun Pintu Kabun dengan luas wilayah lebih kurang 141,5 ha, maka
kelurahan ini merupakan wilayah yang terbagi dalam:
1. Luas pemukiman : 21 ha/m2
2. Luas persawahan : 3 ha/m2
3. Luas perkebunan : 51 ha/m2
4. Luas kuburan : 2 ha/m2
5. Luas pekarangan : 38 ha/m2
6. Luas taman : 1,5 ha/m2
7. Perkantoran : 1 ha/m2
8. Luas prasarana umum lainnya : 24 ha/m2

1. Batas-Batas Wilayah
2. Batas-batas wilayah
Batas-batas wilayah kelurahan manggis gantiang adalah sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan gulai bancah
2. Sebelah selatan berbatas dengan kelurahan bukit apit puhun
3. Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan kabupaten agam
4. Sebelah timur berbatasan dengan puhun tembok

B. Gambaran demografi
1. Kependudukan
Wilayah kelurahan manggis gantiang dengan jumlah penduduk jiwa terdiri
dari laki-laki jiwa dan perempuan jiwa serta jumlah kepala keluarga 1.823 kk,
dengan penyebaran penduduk sebagai berikut:
a) Wilayah RW I sebanyak jiwa terdiri dari:
RT 001 : jiwa
RT 002 : jiwa
b) Wilayah RW II sebanyak jiwa terdiri dari:
RT 001 : jiwa
RT 002 : jiwa
RT 003 : jiwa
RT 004 : jiwa
RW 005 : jiwa
c) Wilayah RW III sebanhyak jiwa terdiri dari:
RT 001 : jiwa
RT 002 : jiwa
RT 003 : jiwa
RT 004 : jiwa
d) Wilayah RW IV sebanyak jiwa terdiri dari:
RT 001 : jiwa
RT 002 : jiwa
RT 003 : jiwa

C. Gambaran Fasilitas Sarana Dan Prasarana Umum


a) Jumlah masjid
No Nama Masjid Alamat Ket
1 Nurul huda Jln. Tabek tuhua
2 Muslimin Pintu kabun
3 Al-ihsan Panorama baru

b) Jumlah mushola
No Nama Mushola Alamat Ket
1 An-nur Jl.panorama baru
2 Al-ikhlas Jl. Panorama baru
3 Al-ihsan Jl.panganak
4 Al-ikhlas Jl. Pintu kabun
5 Asmaul husna Jl. Simp.panganak
6 Al-irsyad Jl. pintu kabun
7 Al-munawarah Jl. Panganak
c) Sarana kesehattan
No Jenis Alamat Ket
1 Puskesmas plus mandiangin Pintu kabun
2 Pustu 1 Panorama baru
3 Pustu 2 Panganak
4 Pustu 3 Pintu kabun
5 Poskeskel Pintu kabun
6 Posyandu dahlia Jl. Panorama
baru
7 Pobindu dahlia Jl. Panorama
baru
8 Posyandu raflesia Jl.panorama
baru
9 Posyandu kantor lurah Jl. Panganak
10 Posyandu aster Jl.pintu kabun
11 Posyandu rose Jl. Pintu kabun
d) Jumlah sarana pendidikan
No Nama Jumlah Ket
1 PAUD panorama baru 2
2 TK 1
3 SD/sederajat 3
4 SMP/sederajat 1
5 SMA/sederajat 1
e) Jumlah dasa wisma
No Nama Jumlah Ket
1 Jirek
2 Panganak 6
3 Pintu kabun 5
4 Panorama baru 8
f) Kelompok Usaha bersama
No Nama Alamat Ket
1 Kube ikhlas Panganak
2 Kube kantor lurah Panganak
g) Jumlah Lembaga Kemasyarakatan
No Nama Alamat Ket
1 LPM pintu kabun Panganak
h) Jumlah sarana olahraga dan sarana umum
No Nama Alamat Ket
1 Lapangan bola Jl. Pabidikan
2 Lapangan volly Jl.panorama
baru
i) Jumlah poskamling
No Nama Alamat Ket
1 POSKAMLING Pintu kabun
2 POSKAMLING Panganak
3 POSKAMLING Panorama baru
j) Jumlah pegawai kantor Lurah Manggis Gantiang
No Nama Jabatan Ket
1 Jaya Rosman Lurah III/d
2 Syafrii Seklur III/b
3 kastuti Kasi. Pembangunan III/c
4 Afrizal B. Kasi. Tata III/c
pemerintahan/huma
s
5 Novrida Kasi pemberdayaan III/c
masy. dan ekonomi
6 Eli Roza Kasi Agsosbud III/c
7 Wiefa Mega bendahara II/d
Morella
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Populasi Dan Sampel


Populasi sasaran dalam pengumpulan data adalah semua

masyarakat yang ada di lokasi PKLT Puhun Pintu Kabun. Cara

pengumpulan sampel adalah dengan teknik total sampling yaitu

keseluruhan dari populasi menjadi sampel tanpa terkecuali. Jumlah

populasi dalam sasaran pengumpulan data ini berjumlah 1283 orang.


B. Kerangka Konsep

Berdasarkan materi pembekalan dan tujuan dari PKLT STIKes Fort

De Kock Bukittinggi, maka kerangka konsep pembelajaran dalam PKLT

ini adalah sebagai berikut:

LINGKUNGAN

STATUS KESEHATAN
PERILAKU PELAYANAN
KESEHATAN Kematian 1 Th Terakhir KESEHATAN
Kesakitan 3 Bln Terakhir
Status Gizi Balita

HEREDITER

Status Kesehatan
1. Kematian 1 Tahun Terakhir
AKI, AKB, ASDR (Jumlah)
2. Kesakitan 3 Bulan Terakhir
a) Kesakitan (PD 3 I)
1) TBC
2) Difteri
3) Pertusis
4) Tetanus
5) Polio
6) Hepatitis B
7) Campak
b) Kesakitan Yang Berbasis Lingkungan
1) Diare
2) ISPA
3) DHF/DBD
4) Typhus
5) TBC
6) Malaria
7) Kecacingan
8) Filariasis (Kaki Gajah)
9) Kulit
c) Kesakitan Yang Berhubungan Dengan Gizi
1) KEP
2) GAKY
3) BBLR
4) Anemia Bumil
3. Status Gizi Balita (Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB)
4. Status Imunisasi Bayi
5. Angka Akseptor KB
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
1. Lingkungan
a) Fisik (Rumah, SPAL, Air Bersih, Jamban, Pengelolaan Sampah)
b) Sosial, Ekonomi, dan Budaya (Pendidikan, Pekerjaan)
2. Perilaku Kesehatan
c) Pengetahuan
1) Gizi
2) Diare
3) Imunisasi
4) KIA
5) Kesling
d) Sikap
e) Tindakan
3. Pelayanan Kesehatan
f) Ketersediaan sarana & tenaga kesehatan
g) Pemanfaatan sarana kesehatan
h) Pandangan terhadap Nakes
i) Jarak ke tempat pelayanan
j) Posyandu lansia
k) Posyandu remaja
l) Cakupan program
m)Cakupan kunjungan kehamilan (K1 s/d K4)
n) Cakupan persalinan
o) Cakupan Imunisasi
p) Cakupan KB

C. Variabel Pengumpulan Data


1. Umur ibu
2. Pekerjaan ibu/bapak
3. Status imunisasi
4. Penghasilan keluarga (ekonomi)
5. Pemanfaatan fasilitas kesehatan dan sumber biaya kesehatan
6. Angka kematian
7. Angka kesakitan menular
8. Angka kesakitan tidak menular
9. Prilaku sehat keluarga
10. Air
11. Air limbah, jamban dan sampah
12. Upaya kebersihan diri
13. Kebersihan lingkungan rumah
14. Hewan peliharaan dirumah
15. Kondisi rumah responden
16. Informasi kesehatan
17. Rekreasi
18. Kesehatan jiwa
19. Data kesehatan keluarga
20. Data kesehatan bayi
21. Data kesehatan balita
22. Kesehatan anak usia sekolah (6-12 tahun)
23. Kesehatan remaja
24. Kesehatan orang dewasa (18-59 tahun)
25. Kesehatan lansia

D. Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Cara Mengukur Hasil Ukur


1. Umur Ibu Pengakuan lamanya Wawancara Ibu :
seseorang hidup sejak 1. Muda 20-55
dilahirkan sampai saat 2. UsiaTua 56
pengambilan data
2. Pekerjaan Ibu / Pengakuan responden Wawancara Bapak :
Bapak terhadap mata 1. Pekerjaan tetap
pencahariannya
3. Status Kelengkapan status Observasi tabel 1. Tidak lengkap : jika bayi
Imunisasi imunisasi balita yang terdiri status imunisasi dan balita tidak
dari BCG, DPT, Polio, mendapatkan imunisasi
Hepatitis, Campak sesuai jadwal
2. Lengkap : Jika bayi dan
balita mendapatkan
imunisasi sesuai dengan
waktu pemberian
4. Penghasilan Pendapatan rata-rata kepala Wawancara, KP 1. Pendapatan ekonomi
keluarga keluarga perbulannya, dilihat III no 1-5 rendah jika skor < 3
(ekonomi) dari pendapatan, pengeluaran 2. Pendapatan ekonomi
dan pemilihan tempat tinggi jika skor 3
pelayanan kesehatan
5. Pemanfaatan Anggota keluarga umumnya Wawancara, KP 1. Beli obat di warung
fasilitas berobat? IV no 1 2. Puskesmas
kesehatan dan 3. Dokter swasta
sumber biaya 4. Dukun/paranormal
kesehatan 5. RS
6. Bidan/perawat/mantri
swasta
Pembiayaan pelayanan Wawancara, KP 1. Bayar sendiri
kesehatan yang digunakan IV no 2 2. Asuransi kesehatan
keluarga swasta
3. BPJS
4. Lain-lain, sebutkan.....
6. Angka Ada/tidak anggota keluarga Wawancara KP V 1. Ya
Kematian yang meninggal setahun 1 s/d 3 2. Tidak
terakhir, dari februari 2013
s/d hari wawancara, skala
nominal
Penyebab kematian Wawancara KP 2 Penyebab kematian.....
Umur saat meninggal Wawancara KP 3 Umur saat meninggal:
Tahun/Bulan
7. Angka Ada/tidak anggota keluarga Wawancara KP 1. Ya
kesakitan yang terjangkit penyakit VI 1 s/d 11 2. Tidak
menular menular dalam 3 bulan
terakhir (sejak bulan
Desember 2013) sampai hari
wawancara, skala nominal
8. Angka Ada/tidak anggota keluarga KP VII 1 s/d 9 1. Ya
Kesakitan yang terjangkit penyakit 2. Tidak
Tidak Menular tidak menular dalam 3 bulan
terakhir (sejak bulan
Desember 2013) sampai hari
wawancara, skala nominal
9. Prilaku sehat Perilaku hidup bersih dan KP VIII 1 s/d 5 1. Kurang baik < 4
keluarga sehat keluarga dilihat dari 2. Baik 4
kebiasaan makan dan
minum, sumber air bersih
keluarga, pengelolaan air
limbah, penggunaan jamban
dan pembuangan sampah
keluarga
10. Air Penggunaan sumber air KP IX 1 s/d 4 1. Kurang baik < 3
responden di Kecamatan 2. Baik 3
MKS
11. Air limbah, Sistem pembuangan air KP X 1 s/d 7 1. Kurang baik < 4
jamban dan limbah keluarga, penggunaan 2. Baik 4
sampah jamban dan pengelolaan
sampah keluarga
12. Upaya Bentuk kebersihan diri Wawancara KP 1. Kurang baik < 8
kebersihan diri (personal hygiene) XI 1 s/d 10 2. Baik 8-10
responden
13. Kebersihan Kondisi lingkungan rumah Wawancara KP 1. Kurang baik < 5
lingkungan responden baik lingkungan XII 1 s/d 9 2. Baik 5
rumah dalam dan sekitar rumah
responden
14. Hewan Kebiasaan responden yang Wawancara KP 1. Kurang baik < 1
peliharaan di memiliki hewan peliharaan XIII 1 s/d 2 2. Baik 1
rumah yang ada di rumah responden
15. Kondisi rumah Kondisi rumah responden Wawancara KP 1. Memenuhi syarat < 6
responden mulai dari pencahayaan, XIV 1 s/d 12 2. Tidak memenuhi syarat
ventilasi, kebisingan, luas 6
lantai dan ketersediaan air
bersih
16. Informasi Informasi kesehatan yang Wawancara KP 1. Kurang baik 4
kesehatan pernah diperoleh responden XV 1 s/d 7 2. Baik > 4
di kecamatan MKS
17. Rekreasi Kebiasaan keluarga Wawncara KP KP 1. Tidak berekreasi < 2
memanfaatkan waktu XVI 1 s/d 3 2. Rekreasi 2
luangnya
18. Kesehatan jiwa Keadaan kejiwaan responden Wawancara KP 1. Resiko tinggi 3-5
maupun anggota keluarga XVII 1 s/d 5 2. Resiko rendah 1-2
19. Data kesehatan a. Data kesehatan PUS usia Wawancara KP
keluarga (15-49 tahun) XVIII (a) 1 s/d 2
Usia ibu saat menikah Wawancara KP 1. < 20 tahun
XVIII (a) 1 2. 20-35 tahun
3. >35 tahun
Jarak antara pernikahan ibu Wawancara KP 1. < 1 tahun
dengan kehamilan anak XVIII (a) 2 2. 1 tahun
pertama
Penggunaan kontrasepsi Wawancara KP 1. Kurang baik < 1
XVIII 3-5 2. Baik 1
b. Data kesehatan ibu hamil Wawancara KP 1. Kurang baik < 2
XVIII 1-6 2. Baik 2
Alasan ibu tidak Wawancara KP 1. Tidak tahu manfaat
memeriksakan kehamilan XVIII no.7 pemeriksaan kehamilan
2. Merasa sehat saja
3. Tidak ada waktu
4. Tempat pemeriksaan
jauh/tidak ada
Pelayanan yang didapatkan Wawancara KP 1. 5T
saat K4 XVIII no.8 2. 7T
3. <5T
Konsumsi tablet Fe Wawancara KP 1. Tidak
XVIII no.9 2. Ya
Alasan tidak mengkonsumsi Wawancara KP 1. Tidak tahu manfaat
tablet Fe XVIII no.10 2. Jarak rumah jauh dari
tempat pelayanan
kesehatan
3. Ibu mengalami keluhan
Imunisasi TT Wawancara KP 1. Belum
XVIII no.11 2. Sudah
Berapa kali ibu mendapatkan Wawancara KP 1. Satu kali selama hamil
imunisasi TT XVIII no.12 2. Dua kali selama hamil
Alasan ibu jika tidak Wawancara KP 1. Tidak tahu manfaat
imunisasi TT XVIII no.13 2. Belum sampai pada
jadwal pemberian
3. Merasa tidak perlu
mendapatkan imunisasi
4. Tidak diberi izin keluarga
Keluhan ibu selama hamil Wawancara KP 1. Sering merasa pusing dan
XVIII no.14 mual berkunang-kunang
2. Kaki dan tangan bengkak
3. Sakit kepala hebat
4. Perdarahan
5. Lain-lain,.......
Penyakit yang diderita Wawancara KP 1. Jantung
pernah diderita sebelum XVIII no.15 2. Hipertensi
hamil 3. DM
4. Anemia
5. Lain-lain, sebutkan........
c) Ibu menyusui (1 tahun) Wawancara KP
XVIII 1-7
Penolong persalinan ibu Wawancara KP 1. Tenaga kesehatan
XVIII no.1 2. Non tenaga kesehatan
Pemberian ASI ekslusif Wawancara KP 1. Kurang baik < 1
XVIII 2-4 2. Baik 1
Usia ibu menyapih bayinya Wawancara KP 1. < 2 tahun
XVIII no.5 2. 2 tahun
Keluhan ibu selama nifas Wawancara KP 1. Ada
XVIII no.6 2. Tidak
Jika ada, apa keluhan ibu? Wawancara KP 1. Demam
XVIII no.7 2. Peradangan payudara
3. Lochea berbau
4. Infeksi bekas jahitan
5. Lain-lain, sebutkan.......
20. Data kesehatan Data kesehatan bayi, dilihat Wawancara dan 1. Kurang jika skor < 1
bayi dari BB, waktu penimbangan observasi KP 2. Baik jika skor 1
BB XIX no.1-3
21. Data kesehatan Data kesehatan balita, dilihat Wawancara dan 1. Kurang < 2
balita dari BB, waktu penimbangan observasi KP XX 2. Baik 2
BB no.1-6
22. Kesehatan Data kesehatan anak sekolah Wawancara KP
anak usia dimulai dari kegiatan, XX no.1-15
sekolah (6-12 perilaku serta kebiasaan
tahun) remaja
Jenis kelamin Wawancara KP 1. Laki-laki
XX no.3 2. Perempuan
Berat badan Wawancara KP 1. Tidak normal (</> KMS)
XX no.7 2. Normal = KMS
Tinggi badan Wawancara KP 1. Tidak normal (</> KMS)
XX no.8 2. Normal = KMS
Kegiatan di waktu luang Wawancara KP 1. Tidur
XX no.9 2. Bermain
3. Main game
4. Mengaji
5. Menonton TV
6. Lainnya, sebutkan......
Masalah kesehatan anak saat Wawancara KP 1. Gigi berlobang / sakit
ini XX no.10 gigi
2. Cacingan
3. Diare
4. ISPA
5. Sakit perut (gasteritis)
6. Penyakit kulit
7. Gangguan penglihatan
8. Gangguan belajar (sulit
konsentrasi, mengantuk,
malas sekolah, dll)
9. Berkutu
10.Dll, sebutkan............
Tempat pemeriksaan Wawancara KP 1. RS
kesehatan anak XX no.11 2. Klinik dokter
3. Dukun
4. Puskesmas
5. Bidan
6. Lain-lain, sebutkan.......
Informasi tentang UKS Wawancara KP 1. Tidak
XX no.12 2. Ya
Adakah peran UKS Wawancara KP 1. Tidak
meningkatkan kesehatan XX no.13 2. Ya
siswa
Adakah anak ibu mengetahui Wawancara KP 1. Tidak
UKS XX no.14 2. Ya
Masalah kesehatan yang Wawancara KP 1. ISPA
dihadapi anak XX no.15 2. Diare
3. Sakit gigi
4. Gastritis
5. Kutu
Personal hygiene anak Wawancara KP 1. Kurang < 6
sekolah XX no.16-27 2. Baik 6
Nutrisi anak sekolah Wawancara KP 1. Kurang < 4
XX no.28-35 2. Baik 4
23. Kesehatan Data-data kesehatan remaja Wawancara KP
remaja (13-17 tahun) XXI no.1-19
Jenis kelamin Wawancara KP 1. Laki-laki
XXI no.3 2. perempuan
Berat badan remaja Wawancara KP 1. Tidak normal < atau >
XXI no.6 BMI
2. Normal = BMI
Tinggi badan remaja Wawancara KP 1. Tidak normal < atau >
XXI no.7 BMI
2. Normal = BMI
Kegiatan remaja saat ini Wawancara KP 1. Sekolah
XXI no.8 2. Bekerja
3. Sekolah sambil kerja
4. Pengangguran / dirumah
saja
5. Lainnya, sebutkan........
Kegiatan remaja waktu luang Wawancara KP 1. Tidur
XXI no.9 2. Aktif organisasi
3. Main game
4. Kumpul dengan teman
5. Menonton TV
6. Berolahraga
7. Lainnya, sebutkan.........
Apakah remaja mengalami Wawancara KP 1. Konflik dengan teman
masalah XXI no.10 2. Konflik dengan keluarga
3. Konflik dengan pacar
4. Suka menyendiri
5. Lainnya,sebutkan..........
Kegiatan reamaja ketika Wawancara KP 1. Diam
menghadapi masalah XXI no.11 2. Bercerita dengan teamn
3. Bercerita dengan
keluarga
4. Konflik dengan pacar
5. Suka menyendiri
6. Lainnya, sebutkan......
Informasi tentang NAPZA Wawancara KP 1. Tidak
XXI no.12 2. Ya
Informasi tentang seksualitas Wawancara KP 1. Tidak
XXI no.13 2. Ya
Darimana mendapatkan Wawancara KP 1. Tenaga kesehatan
informasi tentang seksualitas XXI no.14 2. Media TV/Radio
3. Teman/tetangga
4. Keluarga
5. Media cetak (koran,
majalah, leaflet, poster,
dll)
6. Lainnya, sebutkan.........
Kebiasaan merokok Wawancara KP 1. Tidak
XXI no.15 2. Ya
Berapa bungkus perhari Wawancara KP 1. Lebih sebungkus
XXI no.16 2. Kurag dari sebungkus
Bagi remaja putri, sudahkah Wawancara KP 1. Belum
mengalami menstruasi XXI no.17 2. Sudah
Keteraturan menstruasi Wawancara KP 1. Tidak
XXI no.18 2. Ya
Masalah reproduksi yang Wawancara KP 1. Nyeri haid
dialami remaja XXI no.19 2. Haid tidak teratur
3. Fam
4. Keputihan
5. Gatal pada organ intim
Perilaku remaja Wawancara KP 1. Begadang
XXI no.21-27 2. Pulang larut malam
3. Menginap di rumah
teman
4. Berkelahi
5. Mengurung diri
6. Malas makan/diet
7. Kebut-kebutan
8. Mengkonsumsi makanan
siap saji
9. Tidak satupun di atas
24. Kesehatan Kesehatan orang dewasa Wawancara KP
orang dewasa XXII no.1-6
(18-59 tahun)
Jenis kelamin Wawancara KP 1. Laki-laki
XXII no.3 2. Perempuan
Berat badan orang dewasa Wawancara KP 1. Tidak normal </> BMI
XXII no.4 2. Normal = BMI
Tinggi badan orang dewasa Wawancara KP 1. Tidak normal </> BMI
XXII no.5 2. Normal = BMI
Kegiatan saudara saat ini Wawancara KP 1. Pengangguran
XXII no.6 2. Bekerja, sebutkan........
Perilaku orang dewasa Wawancara KP 1. Kurang < 5
XXII no.7 2. Baik 5
25. Kesehatan Kesehatan Lansia Wawancara KP
Lansia XXIII no.1-15
Jenis kelamin Wawancara KP 1. Laki-laki
XXIII no.4 2. Perempuan
IMT Wawancara KP 1. Perempuan
XXIII no.5 a. Normal : 17-23
b. Gemuk : 23-27
c. Obesitas : > 27
2. Laki-laki
a. Normal : 18-25
b. Gemuk : 25-27
c. Obesitas : > 27

Aktivitas setiap hari Wawancara KP 1. Duduk-duduk saja


XXIII no.7 2. Mengikuti pengajian
3. Berkebun
4. Mengasuh cucu
5. Melakuakn pekerjaan RT
6. Lainnya, sebutkan........
Riwayat penyakit lansia Wawancara KP 1. Darah tinggi
XXIII no.8 2. DM
3. Rematik
4. Sesak napas
5. Asam urat
6. Jantung
7. Lainnya, sebutkan.......
Bapak / ibu memeriksakan Wawancara KP 1. Tidak
kesehatan secara rutin XXIII no.9 2. Ya
Dimanakah tempat Wawancara KP 1. RS
pemeriksaan kesehatan XXIII no.10 2. Klinik dokter
3. Dukun
4. Puskesmas
5. Bidan/mantri
6. Lainnya...........
Mendapatkan informasi Wawancara KP 1. Tidak
kesehatan XXIII no.11 2. Ya
Sumber informasi kesehatan Wawancara KP 1. Tenaga kesehatan
XXIII no.12 2. Media TV/Radio
3. Teman/tetangga
4. Keluarga
5. Media cetak
6. Lainnya, sebutkan........
Keberadaan posyandu lansia Wawancara KP 1. Tidak
XXIII no.13 2. Ya
Pemanfaatan posyandu Wawancara KP 1. Tidak
lansia XXIII no.14 2. Ya
Jika tidak, alasannya Wawancara KP 1. Jauh
XXIII no.15 2. Malas
3. Keterbatasan fisik
4. Merasa tidak sakit/tidak
perlu
5. Sibuk
6. Tidak ada yang
mengantar
Perilaku lansia Wawancara KP 1. Kurang < 6
XXIII no.16-27 2. Baik 6
Dukungan keluarga Wawancara KP 1. Kurang < 4
XXIII no.28-35 2. Baik 4

E. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data


1. Jenis Data
a) Data Sekunder

Data Sekunder diperoleh melalui penelusuran dokumen dari

puskesmas, bidan desa, kader posyandu, kantor kelurahan, RW,

Jorong.Nagari serta instansi yang berkaitan dengan PKLt,

sehubungan dengan:
1) Data demografi (jumlah, distribusi penduduk menurut umur bayi,

balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, PUS, pendidikan,

dan pekerjaan).
2) Geografi (batas, jarak dengan puskesmas atau pustu, rumah sakit

dan topografi tanah).


3) Cakupan program kesehatan (sarana air bersih, jamban, rumah

sehat, imunisasi)
4) Organisasi formal/non formal yang ada di kelurahan
5) Sepuluh penyakit terbanyak pada level kelurahan/puskesmas
6) Jenis dan jumlah provider
b) Data Primer
Data primer diperolehdari kuesioner, check list, dan formulir

isian berdasarkan wawancara dan pengamatan dari rumah ke rumah

yang terdiri dari data :


1) Status derajat kesehatan (penyakit berbasis lingkungan seperti

diare ISPA, kulit, dll, penyakit PD3I atau penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasiseperti difteri, pertusis, tetanus, folio,

hpepatitis, TB Paru, Campak, dan Berat Badan Lahir).


2) Angka Kematian 1 Tahun Terakhir (jumlah kematian ibu, ibu

bersalin, ibu nifas, ibu hamil dan bayi)


3) Sanitasi dasar (kondisi rumah, sarana air bersih, jamban keluarga,

SPAL dan pengelolaan sampah)


4) Sosial budaya kesehatan (kebiasaan BAB, kebiasaan makan,

pantangan dan tabu)


5) Sosial ekonomi (pendidikan, pekerjaan pokok keluarga
6) Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan
- Pemanfaatan sarana kesehatan kebiasaan memeroleh upaya

kesehatan : Nakes (puskesmas, pustu, rumah sakit, nakes

praktek swasta (BPS, PPS, DPS) dan polindes dan non nakes

seperti dukun, pengobatan alternatif).


- Cakupan pelayanan (imunisasi, K1, K4, TT1, TT2, KB, ASI

Eksklusif, frekuensi penimbangan, kepemilikan KMS,

Cakupan vitamin A dan kapsul yodium).


- Pengetahuan tentang kesehatan (imunisasi, KB, posyandu,

diare, makanan sehat, kespro, narkoba).


2. Cara Pengumpulan Data
Data sekunder dikumpulkan melalui penelusuran dokumen di

kantor camat, kantor lurah, puskesmas, kantor RW dan dokumen yang

ada di posyandu, bidan desa dan polindes. Pengumpulan data sekunder

dibantu dengan format isian.


Data primer dikumpulkan dengan wawancara menggunakan

kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya, pengukuran dan lembar

pengamatan. Inspeksi sanitasi, format pengkajian dan konsumsi gizi

dengan form semi quantitative food frequency. Untuk pengukuran

menggunakan peralatan dacin, microroise, Alat Ukur Panjang Badan

(AUPB), pita fiber glass, CHN Kit, Bidan Kit, Sanitarian Kit.

F. Pengolahan, Analisa Data Dan Penyajian


Pengolahan data dilakukan setelah pengumpulan data selesai

dilaksanakan dengan maksud agar data yang dikumpulkan memiliki sifat

yang jelas. Kemudian dimasukkan ke dalam master tabel.


Ada beberapa langkah dalam pengolahan data yaitu editing, coding

dan tabulating. Editing dilakukan segera setelah wawancara dilakukan

dengan memeriksa kelengkapan isian kuesioner :


1. Apakah sudah semua pertanyaan terjawab, bila ada kekurangan maka

dapat diselesaikan dengan memperkirakan jawaban pertanyaan lain

yang sesuai.
2. Menanyakan pewawancara mungkin ada kelupaan/kesalahan pengisian,

mendatangi kembali respinden untuk melengkapi kekurangan data.


3. Pemeriksaan kesinambungan data (data tidak ada yang bertentangan

antara satu pertanyaan dengan pertanyaan lainnya).


4. Pemeriksaan keseragaman data (semua data diisi dalam ukuran yang

sama).
5. Setelah kuesioner ditandatangani kemudian diserahkan kepada salah

satu anggota kelompok (editor) untuk diperiksa kembali dan diparaf.


6. Terakhir kuesioner diserahkan, diperiksa dan ditandatangani oleh

pembimbing selanjutnya data dientry pada master tabel yang telah

disediakan.

Koding berarti pembuatan kode, dilakukan sebagai persiapan

pemasukan data ke dalam master tabel. Master tabel adalah kumpulan

semua jawaban dari semua responden ke dalam satu lembar yang telah

diberi kode tertentu sesuai jawaban.

Entry data dilakukan secara manual dengan menggunakan master

tabel yang dibuat di atas kertas milimeter block berupa lajur/baris dan

kolom. Pada garis berisi responden dan pada kolom berisi pertanyaan

(kode). Satu baris memuat jawaban dari tiap responden dan pada kolom

memuat pertanyaan dengan jawaban dengan jawaban dari semua

responden.

Perlu diseleksi dulu pertanyaan mana yang akan diolah dan

dianalisis. Pertanyaan seperti identitas responden atau pertanyaan cross

check tidak perlu dimasukkan ke dalam master tabel karena tidak akan

diolah. Kategorikan variabel lebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam

master tabel. Kategori variabel dapat dilihat di definisi operasional (DO).

Untuk variabel komposit:


1. Hitung total skor variabel yang dikompositkan tiap responden
2. Cari rata-rata total skor variabel yang bersangkutan dari semua sampel
3. Gunakan istilah yang sesuai dengan variabel (misalnya tinggi/rendah,

baik/kurang baik, memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat dan

sebagainya).
4. Masukkan ke dalam master tabel hitung distribusi frekuensi

Analisa Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk

yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisa data sering

menggunakan statistik dengan fungsi pokok penyederhanaan data

penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih

sederhana dan mudah dimengerti dan dapat dilakuakn pengujian untuk

mengetahui apakah hubungan antara variabel-variabel yang ditelititerjadi

secara sistematis atau karena kebetulan. Interpretasi data dapat dapat

dilakukan dengan membandingkan penelitian lain atau teori yang ada.

Pada kegiatan PKLt ini analisis dilakukan dua tahap yaitu :

1. Analisis Univariat
Yaitu analisis proporsi nilai variabel penelitian. Pada analisis univariat

juga dilakukan interpretasi:


a. Membandingkan angka yang didapat dengan data sekunder di

lokasi penelitian atau dengan data kelurahan.


b. Membandingkan dengan teori yang ada tentang variabel yang

bersangkutan.
c. Memperkirakan penyebab jika data yang didapatkan jauh berbeda

dibandingkan dengan data sekunder/teori.


d. Analisis univariat dari depeden variabe digunakan untuk

menentukan prioritas masalah.


Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi ((persentase / %)

1. Jumlahkan sampel tiap kategori variabel


2. Hitung persentase tiap kategori
3. Sajikan dalam bentuk tabel ditribusi frekuensi atau grafik (bar / pie)
Penyajian data pada kegiatan MMD meliputi:
1. Data variabel hasil analisis univariat dari dependen variabel digunakan

untuk menentukan prioritas masalah.


2. Data penyebab yang didapatkan jauh berbeda dibanding dengan data

sekunder/teori.
3. Data variabel hasil analisis bivariat yang mengacu kepada kerangka

konsep pengumpulan data untuk masalah prioritas saja.


Penyajian data pada pembuatan laporan akhir meliputi:
1. Semua data variabel analisis univariat
2. Data-data lain berupa data sekunder yang digunakan sebagai

pembanding dalam menentukan timbulnya masalah prioritas maupun

sebagai penyebab masalah prioritas.


BAB IV

HASIL PENGUMPULAN DATA

a. Hasil analisis univariat

Analisa data yang digunakan pada kegiatan PKLT ini, yaitu :


a. Analisa Univariat
Yaitu analisis proporsi nilai variabel penelitian. Pada analisis univariat juga
dilakukan interpretasi :
1. Membandingkan angka yang didapat dengan data sekunder di lokasi
penelitian atau dengan data kecamatan
2. Membandingkan dengan teori yang ada tentang variabel yang
bersangkutan
3. Memperkirakan penyebab jika data yang didapatkan jauh berbeda
dibandingkan dengan data sekunder/teori.
Analisis univariat dari dependen variabel digunakan untuk menentukan
prioritas masalah. Penyajian data yang digunakan pada kegiatan PKLt ini, yaitu
dalam bentuk distribusi frekuensi (persentase/%) atau grafik (bar / pie).
Berdasarkan data dari Kelurahan Puhun Pintu Kabun dilaporkan terdapat
1283 KK di Kelurahan Pulai Anak Air sedangkan pada saat dilakukan pendataan
ke lapangan didapatkan sebanyak 1283KK.
b. Daftar masalah

Daftar masalah yang ditemukan selama pengumpulan data yaitu didapatkan 7

masalah:

1. Diare
2. ISPA
3. DBD
4. Asam urat
5. Rematik
6. Hipertensi
7. PHBS

c. Prioritas masalah

DI KELURAHAN PUHUN PINTU KABUN TAHUN 2015


N BOBO SKOR MASALAH SKOR TOTAL
KRITERIA
O T A B C D E A B C D E
URGENSI (TGKT
1 KEGAWATAN) 5 6 7 5 6 8 30 35 25 30 40
SERIOUSNESS
2 (KEGAWATAN) 4 7 8 6 5 8 28 32 24 20 32
3 GROWTH (MELUAS) 3 6 9 7 6 9 18 27 21 18 27
TOTAL SKOR 76 94 70 68 99

Keterangan:

Masalah A : rematik

Masalah B : ISPA

Masalah C : PHBS

Masalah D : hipertensi

Masalah E : Diare

d. Analisis penyebab masalah


The why tree

GANGGUAN
HIPERTENSI

MATA

A. Kebiasaan hidup Konsumsi makanan


B.
yang tidak seimbang
Merokok Tinggi kolesterol dan

bersantan

Stress Obesitas

Lingkungan Genetik
The why tree

GANGGUAN
DBD

MATA

C. Sarana air bersih Sumber penyakit


D.

Kebiasaan hidup Pengentahuan Kesling

Perumahan Pemanfaatan Sarana

Pelayanan Kesehatan

Lingkungan
The why tree

GANGGUAN
Diare

MATA

E. Kebiasaan hidup Konsumsi makanan


F.
yang tidak seimbang
Risiko Pencemaran SAB Pencemaran makanan

Pengetahuan Diare Pengolahan makanan

Pengetahuan Kesling

Pemanfaatan Sarana

Pelayan Kesehatan
e. Alternatif pemecahan masalah

Kegiatan inetervensi di kelurahan Puhun Pintu Kabun dapat dilakukan alternatif


tindakan sebagai berikut:

Alternatif Tindakan
NO ALTERNATIF SKOR JML PRIORITAS
A B C D E
TINDAKAN SKOR
1 Posyandu ekstra 5 5 5 5 5 25 2
2 Senam jantung 5 5 5 4 4 23 4
sehat
3 Gerakan minggu 5 4 5 5 5 24 3
bersih
4 CTPS 5 5 5 5 5 25 1

f. Kegiatan tindakan terpilih

Kegiatan dari berbagai alternatif tindakan di atas yang dilakukan di kelurahan


Puhun Pintu Kabun sebagai berikut:
1. Pengukuran tensi masal pada posyandu lansia di RW 4
2. Posyandu ekstra lansia meliputi :
a. Senam lansia
b. Pengukuran tensi, penimbangan berat badan dan pengukuran lingkar perut.
c. Pembagian obat gratis, jika ada keluhan pada lansia.
d. Penyuluhan kepada lansia mengenai asam urat, reumatik dan hipertensi.
3. Gerakan minggu bersih di Kelurahan Puhun Pintu Kabun.
4. Senam Jantung Sehat di Kelurahan Puhun Pintu Kabun.
g. POA
PLANNING OF ACTION (POA) MAHASISWA PRAKTEK
KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT)
STIKes FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
Tahun 2015
Sumber Daya
No Kegiatan Tujuan Sasaran PJ Waktu Tem Alokasi
pat Dana
1 Gotong 1.Mencegah Warga Mahasis Jam : Kelu mahasisw
Royong terjadinya Keluraha wa PKLT 07.30 raha a
Bersama tempat n Puhun puhun s/d n
Warga bersarangnya Pintu pintu selesai Puh
Kelurahan nyamuk dan Kabun kabun un
Puhun vector agar pint
pintu tidak Tgl : u
kabun. terjadinya Minggu kabu
penyakit. , 08 n
Maret
2.Menciptaka 2015
n lingkungan
yang bersih
dan sehat dan
menumbuhka
n kesadaran
warga
Kelurahan
Pulai Anak
Air tentang
pentingnya
menjaga
kebersihan
lingkungan
sebagai
upaya untuk
mencegah
berbagai
jenis
penyakit.

2. Memberika Menambah Siswa Mahasis Jam : Kelu mahasisw


n pengetahuan MDA wa PKLT 16.00 raha a
Penyuluhan dan wawasan keluraha Puhun s/d n
tentang tentang n puhun Pintu selesai Puh
CTPS pentingnya pintu Kabun un
kepada kebiasaan kabun Pint
siswa yang mencuci Tgl : u
ada di tangan Selasa, Kab
MDA semenjak 10 un
puhun pintu dini kepada Maret
kabun anak-anak 2015
MDA
diharapkan
kejadian
penyakit
dapat
berkurang
karna
kebiasaan
cuci tangan
sudah
ditanamkan
pada usia
dini.
3 Senam 1.Untuk Warga Mahasis Jam : Kelu mahasisw
jantung menurunkan Keluraha wa PKLT 07.00 raha a
sehat tekanan n Pulai puhun s/d n
darah tinggi. Anak Air pintu selesai puhu
kabun n
2.Bisa pint
menggontrol u
kerja jantung kabu
dan bisa Tgl : n
memperlanca Jumat,
r aliran darah 13
keseluruh Maret
tubuh. 2015

4 Posyandu -Menambah Warga Mahasis Jam : Kelu mahasisw


ekstra pengetahuan Keluraha wa PKLT 09.00 raha a
dan wawasan n Puhun Puhun s/d n
kepada lansia pintu Pintu selesai Puh
tentang kabun Kabun un
penting Pint
penyakit u
Hipertensi, Kab
asam urat dan Tgl : un
rematik. Jumat,
- 13
memeriksaka Maret
n kesehatan 2015
lansia dan
pemberian
obat gratis

BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN INTERVENSI

A. Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan Tindakan Terpilih


Kegiatan intervensi yang akan dilakukan mahasiswa dalam pembinaan

kepada masing-masing KK, terutama KK yang bermasalah. Pembinaan

dilakukan dengan melakukan implementasi yang terdiri dari:


1. Kegiatan Individu
a. Penyuluhan Hipertensi
b. Penyuluhan Asam Urat
c. Penyuluhan Rematik
2. Kegiatan Kelompok
a. Kegiatan Gotong Royong
Hari/Tanggal : Minggu/ 8 Maret 2015
Pukul : 08.00 WIB
Tempat : Seluruh Kelurahan Puhun Pintu Kabun
Dihadiri oleh seluruh warga ketua RT, ketua RW, dan Pak Lurah

Puhun Pintu Kabun.


b. Kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun
Hari/Tanggal : Selasa/ 10 Maret 2015
Pukul : 16.00 WIB
Tempat : MDA Nurul Huda
Dilakukan promosi perkelas oleh mahasiswa fort de kock
c. Kegiatan Senam Lansia dan Posyandu Lansia
Melakukan senam lansia dan posyandu lansia. Tujuan diadakan

kegiatan ini adalah agar mampu berkompeten dan mengarahkan

masyarakat mendekati perubahan yang lebih baik dari sebelumnya.


Hari/Tanggal : Jumat/ 13 Maret 2015
Pukul : 07.30 WIB
Tempat : Dikediaman Ibu Rat, Kader Lansia di Kelurahan

Puhun Pintu Kabun


Dihadiri oleh Bapak Wali Kota Bukittinggi, Bapak Camat Mandiangin

Koto Selayan, Ibu Kepala Puskesmas Mandiangin Plus beserta Staf,

Ibu Kepala Dinas Kesehatan, Bapak Lurah Puhun Pintu Kabun, Ibu-

Ibu Kader di Kelurahan Puhun Pintu Kabun, Serta Bapak-Bapak dan

Ibu-Ibu yang Menghadiri dan Mahasiswa.


B. Latar Belakang Dilaksanakan Kegiatan Ini (Daftar Masalah)

Berdasarkan hasil pendataan Mahasiswa Praktek Kerja Lapagan Terpadu

Mahasiswa STIKes Fort De Kock Bukittinggi di Kelurahan Puhun Pintu

Kabun, didapatkan masalah-masalah kesehatan terproritasnya adalah lansia.

Dimana terdapat tiga penyakit tidak menular tertinggi yaitu, hipertensi, asam

urat dan rematik. Tidak hanya itu, dari segi pengetahuan masyarakat masih

sangat rendah serta dipengaruhi oleh budaya yang sangat kental, sehigga

masyarakat sangat sulit diajak bekerja sama terutamadalm bidang kesehatan.

Maka dari masalah-masalah yang ditemukan ini Mahasiswa mengadakan

kegiatan-kegiatan yang bersifat membangun dan mengajak masyarakat pada

perubahan yang lebih baik.

C. Tujuan Kegiatan
1. Agar masyarkat menyadari tentang pentingnya kesehatan bagi keluarga

dan masa depan anak-anaknya kelak.


2. Memotivasi masyarakat dalam bidang kesehatan
3. Menjalin hubungan silaturahmi antara pihak puskesmas, mahasiswa, serta

masyarakat setempat.
D. Tahap-Tahap Pelaksanaan
1. Melakukan kegiatan gotong royong dengan seluruh warga di kelurahan

puhun pintu kabun


2. Penyuluhan ke masyarakat mengenai hipertensi, asam urat, dan rematik

kepada para lansia


3. Melakukan kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun kepada seluruh anak-anak

MDTA Nurul Huda, dimana terdapat di MDTA terdapat 4 kelas, dan

masing-masing kelas diberikan penyuluhan mengenai cara cuci tangan

pakai sabun dengan cara 6 langkah.


E. Resouces/Partisipasi (Biaya/dana, tenaga, waktu&material, dukungan

politis, dukungan moral)


Semua biaya yang diperlukan dalam kegiatan ini, didapatkan dari iyuran

mahasiswa sebesar Rp. 100.000,00 per orang. Dana tersebut dipergunakan

untuk segala hal yang menyangkut kegiatan Praktek Kerja Lapangan Terpadu

selama 22 hari, terhitung dari tanggal 23 Februari-16 Maret 2015.

Dalam melakukan kegiatan ini, Mahasiswa dibimbing oleh pihak dosen

STIKes Fort De Kock yang bertaggung jawab dalam Praktek Kerja Lapangan

Terpadu. Pihak Lurah, Puskesmas, RT, RW, Kader dan seluruh masyarakat

sangat membntu mahasiswa dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Terpaduini. Partisipasi pemuka masyarakat sangat baik dan mendukung

dalam kegiatan ini, penerimaan masyarakat pun baik kepada mahasiswa

dalam melakukan setiap kegiatan.

Waktu yang diperlukan dalam kegiatan ini selama 22 hari, dimana

dilakukan setiap hari tanpa ada hari libur.

F. Hasil Kegiatan Tindakan Terpilih

Dari pembinaan yang telah dilakukan, didapatkan:

1. Dari penyuluhan hipertensi, asam urat, dan rematik yang telah dilakukan,

masyarakat sangat berespon positif dan sangat senang dengan adanya

penyuluhan, dan masyarakat lebih mengetahui mengenai penyakit

tersebut.
2. Dari kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CPTS), anak-anak MDTA sangat

antusias dengn adanya penyuluahan CPTS, dimana telah kami tinggalkan

leaflet, dan seperangkat alat cuci tangan pakai sabun, dan kami juga minta

kepada para guru MDTA untuk membuat jadwal piket pengisian air, dan

pembuangan air kotor.


G. Melaksanakan Evaluasi Mengacu HIPOPOC Table
H. Hasil Kegiatan (Bentuk Matrik Terakhir dari HIPOPOC Table)

I. Faktor Pendorong & Penghambat Masing-Masing Kegiatan


1. Pendukung
a. Partisipasi pihak Kelurahan yang sangat apresiasi
b. Partisipasi, arahan serta dukungan dari pihak Puskesmas, terutama

Kepala Puskesmas yang sangat mendukung


c. Para RW, RT, serta Kader seKelurhana Puhun Pintu Kabun yang

begitu mendukung acara ini


d. Serta Masyarakat dan Lingkungan yang Aman
2. Penghambat
a. Masyarakat yang masih kurang peduli dengan kesehatan
b. Budaya masyarakat yang masih kental
c. Waktu yang terbatas dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan Terpadu

ini
BAB VI

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pendataan yang dilakukan oleh mahasiswa PKLT Puhun Pintu Kabun selama

lebih kurang 1 minggu dengan menggunakan kuisioner dan wawancara

didapatkan jumlah KK yang ada dikelurahan Puhun Pintu Kabun yaitu 1283KK.

Dari pendataan yang dilakukan oleh mahasiswa didapatkan beberapa masalah

mengenai kesehatan yaitu meliputi, diare, DBD, ISPA, asam urat, reumatik,

hipertensi dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Dari beberapa masalah

yang ditemukan mahasiswa melakukan 4 implementasi untuk mengatasi beberapa

masalah tersebut. Adapun implementasi yang dilakukan oleh mahasiswa ada 4

yaitu, senam jantung sehat, gerakan minggu bersih, CTPS (Cuci Tangan Pakai

Sabun). Diharapkan setelah adanya 4 bentuk implementasi tersebut masyarakat

dapat melakukan hal tersebut dikemudian hari secara rutin agar dapat terciptanya

kesehatan masyarakat yang optimal.

SARAN

1) Diharapkan kepada masyarakat untuk meningkatkan


derajat kesehatan dengan melaksanakan pola hidup sehat.
2) Diharapkan kepada masyarakat selalu mencari tentang
masyarakat.
3) Diharapkan penyuluhan kesehatan dilaksanakan dalam
sebulan minimal 1 atau 2 kali oleh tenaga kesehatan.
4) Diharapkan pelaksanaan kegiatan atau penyuluhan
dilaksanakan setiap bulannya.

Anda mungkin juga menyukai