Anda di halaman 1dari 4

Roisul Fahmi Ilyas

P1337420618085 WOC HIPERGLIKEMIA

DM Tipe 1 DM Tipe 2

Etiologi (Genetic, Etiologi (Usia, Obesitas,


imunologi, lingkungan) Riwayat Keluarga)

Distruksi sel beta di Pengeluaran


pulau pancreas akibat insulin berlebihan
proses autoimun.
Kegagalan relative sel
beta. Resistensi insulin Kerusakan pankreas

Diabetes Melitus

Transpor glukosa
ke sel menurun

Metabolisme glukosa Adenosin Triposat


di mitokondia menurun

Peningkatan glukosa Tubuh menjadi


dalam darah lemah

Intoleransi Aktivitas (D.0056)


Kerusakan Vaskuler Hiperglikemia

Ginjal tidak dapat Ketidakstabilan Kadar


Neuropati perifer
menyerap glukosa Glukosa Darah (D.0027)

ULKUS Glukosa di urine meningkat


Risiko Hipovolemia (D.0034)
dan disertai pengeluaran
cairan berlebih
Gangguan Integritas
Kulit/Jaringan (D0129)
BAK meningkat
SDKI SDKI
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan (D0129) Intoleransi Aktivitas (D.0056)

SLKI SLKI
Integritas Kulit Toleransi Aktivitas
 Nyeri menurun  Frekuensi nadi maningkat
 Perdarahan menurun  Keluhan lelah menurun
 Dispnea saat aktivitas menurun
SIKI  Dispnea setelah aktivitas menurun
Perawatan Integritas Kulit
 Identifikasi penyebab gangguan integritas SIKI
kulit Terapi Aktivitas
 Anjurkan minum air yang cukup  Identifikasi deficit tingkat aktivitas
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi  Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam
 Anjurkan meningkatkan asupan buah dan aktivitas tertentu
sayur.  Identifikasi strategi meningkatkan partisipasi
dalam aktivitas
SDKI SDKI
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (D.0027) Risiko Hipovolemia (D.0034)

SLKI SLKI
Kestabilan Kadar Glukosa Darah Status Cairan
 Kadar glukosa dalam darah membaik  Kekuatan nadi meningkat
 Frekuensi nadi meningkat
SIKI  Edema perifer menurun
Edukasi Diet  Tekanan darah membaik
 Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga  Membran mukosa membaik
menerima informasi
 Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini SIKI
 Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan Manajemen Hipovolemia
masa lalu.  Periksa tanda dan gejala hypovolemia
 Persiapkan materi, media dan alat peraga  Monitor intake dan output cairan
 Jadwalkan waktu yang tepat untuk  Hitung kebutuhan cairan
memberikan pendidikan kesehatan  Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
 Berikan kesempatan pasien dan keluarga  Kolaborasi pemberian cairan IV hisotonis
bertanya  Kolaborasi pemberian cairan koloidq
 Sediakan rencana makan tertulis, jika perlu.
 Jelaskan tujuan kepatuhan diet dalam
kesehatan.
 Informasikan makanan yang diperbolehkan
dan dilarang
HIPERGLIKEMIA

Klasifikasi
Pemeriksaan penunjang Klasifikasi

1. Glukosa darah; meningkat


200-100 mg/dl, atau lebih 1. Hiperglikemia sedang
3. Hiperglikemia sedang
2. Aseton plasma; positif secara Peningkatan kadar gula
Peningkatan kadar
mencolok 3. Asam lemak bebas; dalam darah pada fase
kadar lipid dan kolesterol gula dalam darah
meningkat. awal dimana gula darah
pada fase awal
> 126 mg/dL
4. Osmolitas serum; Meningkat dimana gula darah >
tetapi biasanya kurang dari 330 126 mg/dL 2. Hiperglikemia berat
mOsm/l.
Peningkatan kadar gula
5. Elektrolit 4. Hiperglikemia berat
darah hingga 200
Peningkatan kadar
mg/dL
gula darah hingga
200 mg/dL
DAFTAR PUSTAKA
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Setyohadi,dkk. (2010). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Ed 5. Jakarta: FKUI

Anda mungkin juga menyukai