DI PUSKESMAS SINDANGRESMI
Disusun Oleh :
PROVINSI BANTEN
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK YANG BIJAK DAN RASIONAL
DI PUSKESMAS SINDANGRESMI
Coach, Mentor,
Peserta,
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK YANG BIJAK DAN RASIONAL
DI PUSKESMAS SINDANGRESMI
Coach Evaluator
Mentor
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayahNya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN di Dinas Kesehatan Kabupaten
Pandeglang UPTD Puskesmas DTP Sindangresmi.
Laporan ini dapat terwujud atas bimbingan, arahan dan bantuan dari
berbagai pihak dan pada kesempatan kali ini dengan ketulusan hati saya ingin
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Hj. Endrawati, S.Pd,MM selaku Kepala Badan Diklat Provinsi Banten.
2. Bapak Drs. Tata Zakaria, M.Si selaku coach yang penuh tanggung
jawab, kesabaran dalam membimbing pelaksanaan aktualisasi hingga
penyelesaian laporan aktualisasi ini.
3. Bapak H.Wawan Hermawan, S.Kep selaku mentor yang selalu
memberikan masukan dan bimbingan.
4. Seluruh panitia penyelenggara diklat prajabatan golongan III.
5. Keluarga yang selalu memberikan semangat dorongan serta dukungan
sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan segala bantuan dan dukungan dalam penyelesaian laporan
ini.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI…........................………………………………………………….…………iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
1. Gambaran Umum Organisasi...................................................................3
2. Visi dan Misi Organisasi...........................................................................3
3. Nilai-nilai Organisasi.................................................................................3
4. Struktur Organisasi...................................................................................4
5. Uraian Tugas dan Fungsi Puskesmas.....................................................4
6. Uraian Tugas dan Fungsi Apoteker di Puskesmas................................6
7. Role Model.................................................................................................7
8. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS...................................................................7
B. Tujuan Aktualisasi...................................................................................12
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu..........................................................................................13
B. Pemilihan dan Penetapan Core Isu........................................................13
C. Gagasan Pemecahan Core Isu...............................................................13
D. Rancangan Aktualisasi (Formulir 1).......................................................13
E. Jadwal Kegiatan Aktualisasi...................................................................20
BAB III LAPORAN AKTUALISASI
A. Capaian Aktualisasi.................................................................................21
B. Kendala dan Strategi dalam Pelaksanaan Aktualisasi..........................25
C. Manfaat Aktualisasi dan Analisis dampak apabila
Nilai-nilai Dasar PNS Tidak Diterapkan..................................................26
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN...........................................................................................27
B. SARAN......................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................28
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Penyakit infeksi di Indonesia masih termasuk dalam sepuluh penyakit
terbanyak. Peresepan antibiotik di Indonesia yang cukup tinggi dan kurang bijak
akan meningkatkan kejadian resistensi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
telah muncul mikroba yang resisten antara lain Methicillin Resistant Staphylococcus
aureus (MRSA), resistensi multi obat pada penyakit tuberkulosis (MDR TB) dan lain-
lain. Dampak resistensi terhadap antibiotik adalah meningkatnya morbiditas,
mortalitas dan biaya kesehatan. Resistensi tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat
diperlambat melalui penggunaan antibiotik yang bijak. Hal tersebut membutuhkan
kebijakan dan program pengendalian antibiotik yang efektif.
Dari permasalahan diatas maka diangkat isu penggunaan antibiotik yang
belum rasional, isu ini memiliki sifat paling urgensi (U) karena menyangkut
kegawatan pasien secara langsung, kemudian paling seriousness (S) karena
masalah sangat serius terkait tingkat kesembuhan pasien dan growth (G) jika
masalah/isu dibiarkan akan menimbulkan masalah lebih besar.
Penggunaan antibiotik yang bijak dan rasional akan mencegah munculnya
resistensi antimikroba dan menghemat penggunaan antibiotik yang pada akhirnya
akan mengurangi beban biaya perawatan pasien, mempersingkat lama perawatan,
penghematan bagi puskesmas serta meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas.
2
1. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas Sindangresmi merupakan Unit Pelayanan Terpadu
dibawah Dinas kesehatan Provinsi Banten yang berlokasi di jl. Campakawarna
Km No.5, Sidangresmi, Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten.
3. Nilai-nilai Organisasi
Puskesmas Sindangresmi memiliki tata nilai yang berdasar pada nilai-
nilai ANEKA (Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) yang terdapat pada Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang
ASN. Adapun nilai-nilai tersebut adalah:
a. Cepat: Responsif terhadap kebutuhan masyarakat
b. Amanah: Bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan
c. Komunikatif: Memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat/
pasien
d. Empaty : Memahami kebutuhan dan harapan masyarakat/pasien
e. Profesional : Memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensi dan
profesionalisme.
3
4. Struktur Organisasi Penanggung Jawab Puskesmas
UKM PROMKES UKM KIA/KB UKM GIZI UKM KESLING UKM P2P
ISPA
UKM PENGEMBANGAN
KUSTA
TB
DBD
PTM
KESWA BATRA
4
a) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang
diperlukan
b) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
c) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
d) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain
terkait
e) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat
f) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas
g) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan
h) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap
akses mutu dan cakupan Pelayanan Kesehatan
i) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap Sistem Kewaspadaan Dini dan
Respon Penanggulangan Penyakit.
5
g) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu
dan akses Pelayanan Kesehatan
h) Melaksanakan peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan
i) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya
j) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis
dan Sistem Rujukan.
6
7. Role Model
Role Model merupakan seseorang yang memiliki sifat sifat memenui
nilai – nilai ANEKA sehinga menjadi panutan di lingkungan kerja.
IDENTITAS KEPALA PUSKESMAS
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntablititas sangat penting mengingat akuntabilitas berfungsi sebagai
kontrol demokratis, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
dan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Ada banyak aspek yang
harus diperhatikan dalam menciptakan lingkungan organisasi yang
akuntabel (Lembaga Administrasi Negara, 2014). Diantaranya adalah :
1) Kepemimpinan
2) Transparansi
3) Integritas
4) Tanggung Jawab
5) Keadilan
6) Kepercayaan
7) Keseimbangan
8) Kejelasan
9) Konsistensi
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan
yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik
praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.
7
b. Nasionalisme
Prinsip nasionalisme bangsa indonesia dilandasi nilai-nilai
pancasila. Hal ini diarahkan agar bangsa indonesia senantiasa
menempatkan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
diatas kepentingan pribadi atau golongan,menunjukan sikap rela berkorba
demi kepentingan negara, bangga sebagai bangsa indonesia dan bertanah
air indonesia, mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
antara sesama manusia dan semua bangsa, menumbuhkan saling
mencintai sesama manusia dan mengembangkan sikap tenggang rasa
(Lembaga Administrasi Negara, 2014).
ASN dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar nasionalisme pancasila
dan juga mampu mengaktualisasikan nasionalisme dan menjalankan nilai-
nilai pancasila dalam menjalankan tugasnya dengan tujuan agar setiap
pegawai ASN memiliki orientasi berpikir memikirkan kepentingan publik,
bangsa dan negara. Nilai-nilai dasar pancasaila terdiri dari :
1) Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3) Nilai-nilai Persatuan Indonesia
4) Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5) Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Selain itu, setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan,
baik sebagai pelaksana publik, sebagai pelayan publik maupun sebagai
perekat dan pemersatu bangsa. Mereka harus bersikap profesional dan
berintegritas dalam memberikan pelayanan, tidak mengejar keuntungan
pribadi dan golongan namun mengedepankan kepentingan publik dan
menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Sebagai perekat
dan pemersatu bangsa seorang ASN senantiasa mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa yang secara implisit terkait
dengan asas, prinsip, nilai dasar dan kode etik dan kode perilaku.
8
c. Etika publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik (Lembaga Administrasi Negara, 2014).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
ASN, adalah sebagai berikut:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila;
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia Tahun 1945;
3) Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak;
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan sesuai tupoksi secara
internal;
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintah yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier.
d. Komitmen Mutu
Kinerja ASN dalam melaksanakan layanan publik yang bermutu
harus berlandaskan prinsip efektivitas, efisiens, inovasi dan mutu. Target
utama kinerja ASN yang berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan
kepuasaan masyarakat yang menerima layanan (customer satisfaction).
9
Perilaku yg didukung sebagai ASN dalam memaknai esensi komitmen mutu
dapat diwujudkan melalui karakter kepribadian yang jujur, amanah, cermat,
disiplin, efektif, efisien, kreatif, inovatif, melayani dengan sikap hormat,
bertutur kata sopan dan ramah, berlaku adil, bekerja tanpa tekanan, memiliki
integritas tinggi, serta menjaga nama baik dan reputasi ASN (Lembaga
Administrasi Negara, 2014).
e. Anti Korupsi
Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian
keuangan negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang
tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi dapat pula bersifat jangka panjang.
Membahas fenomena dampak korupsi sampai pada kerusakan kehidupan
dan dikaitkan dengan tanggungjawab manusia sebagai yang diberi amanah
untuk mengelolanya dapat menjadi sarana untuk memicu kesadaran diri
para PNS untuk anti korupsi (Lembaga Administrasi Negara, 2014).
Terdapat 7 (tujuh) kelompok tindak pidana korupsi berdasarkan UU
No.31/1999 Jo. UU No. 20/2001 yaitu : (1) kerugian keuangan negara, (2)
suap-menyuap, (3) pemerasan, (4) Perbuatan Curang, (5) Penggelapan
dalam jabatan, (6) Benturan kepentingan dalam pengadaan, (7) Gratifikasi.
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-
nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak sembilan nilai anti korupsi
sebagai berikut: Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung jawab, Kerja
keras, Sederhana, Berani dan Adil. Kegiatan-kegiatan yang tertuang dalam
rancangan aktualisasi disusun dengan pertimbangan bahwa kegiatan
tersebut dapat dilaksanakan selama masa aktualisasi nilai-nilai dasar di
tempat tugas/kerja (Lembaga Administrasi Negara, 2014).
10
1) Pelayanan yang bersifat administratif
Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen
resmi yang dibutuhkan warga masyarakat. Praktek WoG dalam jenis
pelayanan administrasi dapat dilihat dalam praktek-praktek
penyelenggaraan izin dalam satu pintu seperti PTSP atau kantor
SAMSAT.
2) Pelayanan jasa
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, perhubungan dan lainnya.
3) Pelayanan barang
Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan warga
masyarakat, seperti misalnya jalan, perumahan, jaringan telepon,
listrik dan lainnya
4) Pelayanan regulative
Pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan perundang-
undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi
kehidupan masyarakat.
g. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/
atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
1) Partisipatif
2) Transparan
3) Responsif
4) Tidak diskriminatif
5) Mudah dan murah
6) Efektif dan efisien
7) Aksesibel
8) Akuntabel
9) Berkeadilan
11
h. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan public dan masyarakat luas dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya tersebut. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas.
Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap
warganegara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administrative yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik
dengan tujuan kepuasaan pelanggan. ASN berfungsi, bertugas dan berperan
untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
B. Tujuan Aktualisasi
Penyusunan rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk dapat memberikan
pedoman secara utuh dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi (ANEKA)
di lingkungan kerja Puskesmas Sindangresmi Kabupaten Pandeglang. Hal tesebut
diakukan guna menerapkan fungsi ASN sebagai Pelaksana kebijakan, Pelayan
Publik serta Perekat dan pemersatu bangsa.
12
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
1. Gudang obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) belum tersusun
secara baik dan benar.
2. Penggunaan obat Antibiotik yang tidak bijak dan rasional
3. Belum lengkapnya sarana dan prasarana ruang meracik dan
4. SDM farmasi belum memadai
5. Pengumpulan laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO)
belum tepat waktu
B. Pemilihan dan Penetapan Core Isu
Total
No Masalah spesifik U S G
Skor
13
D. Rancangan Aktualisasi (Formulir 1)
14
Kontribusi Penguatan
No Tahapan Output/Hasil Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
. Kegiatan Kegiatan Misi Organisas
Organisasi i
15
Kontribusi Penguatan
No Tahapan Output/Hasil Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
. Kegiatan Kegiatan Misi Organisas
Organisasi i
2. Pembuatan etiket 2.1 Merencanakan 2.1 Foto Akuntabilitas: Melalui pembuatan Kegiatan ini
obat khusus pembuatan dokumenta Melaksanakan tugas etiket khusus berdasar
penggunaan etiket obat si pengumpulan data antibiotik pada nilai-
antibiotic khusus antibiotik dengan teliti. berkontribusi dalam nilai ANEKA
penggunaan Membuat etiket secara misi ke-5 yaitu di puskesmas
antibiotik transparan. menjamin untuk
pelayanan yang pengelolaan
2.2 Melakukan
Nasionalisme: efektif & efisien Apotek
konsultasi 2.2 Foto
Konsultasi sesuai sila melalui sistem menjadi lebih
kepada kepala
dokumenta informasi komunikatif,
puskesmas ke-4 Pancasila
si kesehatan yang efektif dan
dan bendahara
untuk terpadu. efisien.
Etika Publik :
pengadaan
Merencanakan format
etiket.
etiket secara
2.3 Menghimpun profesional. Konsultasi
data antibiotik tentang pembuatan
2.3 Data jenis
16
Kontribusi Penguatan
No Tahapan Output/Hasil Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
. Kegiatan Kegiatan Misi Organisas
Organisasi i
3. Pembuatan kartu 3.1 Merencanakan 3.1 Foto Akuntabilitas : Melalui pembuatan Kegiatan ini
tunggu pasien pembuatan dokumenta Melaksanakan tugas kartu tunggu pasien berdasar
yang berisi kartu tunggu si dengan tanggung yang promotif pada nilai-
promosi pasien jawab. berkontribusi dalam nilai ANEKA
penggunaan misi ke-5 yaitu di puskesmas
3.2 Melakukan 3.2 Foto menjamin untuk
antibiotik secara Nasionalisme:
konsultasi
bijak dan dokumenta Konsultasi sesuai sila pelayanan yang pengelolaan
dengan kepala
rasional. si ke-4 Pancasila. efektif & efisien Apotek
puskesmas dan
17
Kontribusi Penguatan
No Tahapan Output/Hasil Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
. Kegiatan Kegiatan Misi Organisas
Organisasi i
18
Kontribusi Penguatan
No Tahapan Output/Hasil Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
. Kegiatan Kegiatan Misi Organisas
Organisasi i
Kreatif
19
Kontribusi Penguatan
No Tahapan Output/Hasil Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
. Kegiatan Kegiatan Misi Organisas
Organisasi i
si Mencatat penggunaan
antibiotik dgn
profesional.
Anti Korupsi :
Melaksanakan tugas
secara bertanggung
jawab
Pelayanan Publik :
Resep mudah dicari
dan diakses.
5. Pembuatan 5.1 Merencanakan 5.1 Foto Akuntabilitas: Melalui Kegiatan ini
evaluasi evaluasi Dokumenta Menyimpan data pendokumentasian berdasar
pemakaian dengan melihat si evaluasi dengan penggunaan pada nilai-
antibiotik oleh data pasien konsisten. antibiotik nilai ANEKA
pasien dengan berkontribusi dalam di puskesmas
5.2 Menyiapkan misi ke-5 yaitu untuk
metode Gyssens 5.2 Alur Nasionalisme :
alur Gyssens
menjamin pengelolaan
Gyssens Sebagai pelaksana
pelayanan yang Apotek
5.3 Mengevaluasi kebijakan
efektif & efisien menjadi lebih
data 5.3 Foto PERMENKES
menggunakan melalui sistem profesional,
dokumenta No.2406/MENKES/PE
alur penilaian informasi komunikatif,
si R/XII/2011 tentang
Gyssens kesehatan yang efektif dan
20
Kontribusi Penguatan
No Tahapan Output/Hasil Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
. Kegiatan Kegiatan Misi Organisas
Organisasi i
Anti Korupsi :
Melaksanakan tugas
penuh tanggung jawab.
21
Kontribusi Penguatan
No Tahapan Output/Hasil Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
. Kegiatan Kegiatan Misi Organisas
Organisasi i
Anti Korupsi :
Melakukan persiapan
data rekam medis
secara jujur.
Pelayanan Publik :
22
Kontribusi Penguatan
No Tahapan Output/Hasil Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
. Kegiatan Kegiatan Misi Organisas
Organisasi i
Melakukan tugas
edukasi dengan sikap
responsif.
E. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
April Mei
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
Mendokumentasikan
4
penggunaan Antibiotik
23
metode Gyssens
24
BAB III
LAPORAN AKTUALISASI
A. Capaian Aktualisasi
25
Kelima, Melakukan sosialisasi kepada tenaga kesehatan terkait didalam
lokakarya bulanan puskesmas, tahapan kegiatan ini dilakukan dengan penuh
tanggung jawab dan kejelasan saat menyampaikan informasi terkait antibiotic
maka akan sesuai dengan salah satu nilai- nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas.
26
Kegiatan pembuatan kartu tunggu pasien ini dilakukan dalam lima tahapan
kegiatan. Pertama, merencanakan pembuatan kartu tunggu pasien dilakukan
dengan penuh tanggung jawab sehingga masuk kedalam nilai Akuntabilitas.
Kedua, Melakukan koordinasi kepada kepala puskesmas dan bendahara
untuk pengadaan etiket, tahapan ini dilakuan dengan sopan santun sehingga
tujuan dan maksud tercapai sesuai cerminan dari Etika Publik yang baik.
Tahapan kegiatan ini memiliki nilai Nasionalisme sangat sesuai dengan filosofi
dasar negara Indonesia yaitu Pancasila pada sila ke-empat yang berbunyi
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
dan perwakilan” menggambarkan bahwa masyarakat harus mendiskusikan
sesuatu dalam mengambil keputusan.
Ketiga, Menghimpun data promosi pengunaan antibiotik yang rasional dan
bijak, pada tahap kegiatan ini dilakuan dengan inovatif termasuk dalam Komitmen
Mutu serta bersifat promotive yaitu cerminan nilai Pelayanan Publik yang baik.
Keempat, merancang desain kartu tunggu pasien dengan kreatifitas sesuai
dengan nilai – nilai dasar PNS Komitmen Mutu dan Pelayanan Publik. Kelima,
Mencetak kartu tunggu pasien dengan jujur sesuai anggaran agar masuk nilai Anti
Korupsi.
27
Etika Publik serta dilakukan secara rapid an teliti agar efisien dan bermutu masuk
dalam nilai Komitmen Mutu.
Keempat, Menyimpan copy dokumen dalam satu binder, tahapan
kegiatan ini sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) no. 74 tahun
2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di puskesmas, sebagai suatu
pelaksanan kebijakan maka masuk kedalam nilai Nasionalisme.
Secara keseluruhan kegiatan pendokumentasian Penggunaan Antibiotik
dilakukan dengan penuh tanggung jawab yang merupakan indicator dari nilai-nilai
dasar PNS Akuntabilitas, Etika Publik dan Anti Korupsi.
28
kegiatan aktualisasi yaitu tanggal 29 April – 29 Mei 2019. Kegiatan edukasi hasil
evaluasi kepada pasien dalam hal pemakaian antibiotic ini dilakukan dalam empat
tahapan kegiatan. Pertama, Mempersiapkan data rekam medis pasien rawat jalan
secara jujur yang berupa indicator dari nilai Anti Korupsi.
Kedua, Membaca data rekam medis pasien tahapan kegiatan ini
dilakukan secara cermat masuk dalam nilai Akuntabilitas. Ketiga, Melakukan
skrining resep sesuai kebijakan Peraturan menteri Kesehatan (PERMENKES) no.
74 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di puskesmas, lalu sebagai
pelaksana kebijakan masuk indicator Nasionalisme.
Keempat, Memberikan edukasi kepada pasien tentang cara penggunaan
antibiotik yang bijak dan rasional, tahapan dilakukan secara professional,
bertanggung jawab serta ramah maka tercermin dalam nilai Etika Publik. Pada
semua tahapan dalam kegiatan ini dilakukan dengan efektif sehingga indicator dari
Komitmen Mutu, kemudian edukasi bersikap promotive yang ada pada indicator
Pelayanan Publik.
Sebagaimana peserta latsar yang lain, kendala awal yang dihadapi penulis
adalah hal-hal yang terkait dengan belum memahaminya peserta latsar terhadap
kondisi sesungguhnya di satuan kerja yang dirumuskan dalam rancangan kegiatan,
sehingga ada beberapa kegiatan yang harus diperbaiki dan diganti tahapan kegiatan
dengan tahapan kegitan lain karena tidak urgent untuk dilaksanakan di satuan kerja.
Untuk mengantisipasi kendala yang dihadapi di atas, maka penulis
mengoptimalkan proses diskusi dan bimbingan baik dari mentor maupun
pembimbing. Dengan melakukan bimbingan kepada mentor dan pembimbing secara
intensif, pelaksanaan program kerja dan beberapa kegiatan yang disusun baik atas
usulan penulis sendiri maupun usulan dari mentor dapat terlaksana dengan baik.
29
C. Manfaat Aktualisasi dan Analisis dampak apabila Nilai-nilai Dasar PNS Tidak
Diterapkan
1. Manfaat Aktualisasi
Kelima nilai dasar PNS yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi sangat diperlukan dalam melaksanakan
seluruh kegiatan. Hasilnya adalah adanya acuan penggunaan antibiotic yang
rasional, benar, berkualitas, dan sesuai dengan pedoman serta tuntutan
perkembangan zaman. Kemudian masyarakat akan mengetahui penggunaan
antibiotic yang bijak dan rasional serta bahayanya jika tidak dilakukan sesuai
petunjuk penggunaan. Muaranya, meningkatnya kualitas kesehatan sumber daya
manusia bangsa Indonesia.
30
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komiten Mutu
dan Anti Korupsi menjadi dasar bagi aparatur sipil negara dalam menjalankan
tugas-tugas dan kewajiban dalam instansi kerja. Dengan adanya pendidikan dan
pelatihan prajabatan pola baru yang lebih menekankan pentingnya internalisasi
dan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkup
kerja diharapkan adanya aparatur negara yang profesional serta menjadi
pelayan masyarakat yang benar-benar mencerminkan seorang aparatur dalam
melaksanakan pelayanan publik. Sehingga citra negatif yang selama ini
berkembang secara perlahan hilang dan menjadikan citra publik yang kembali
baik.
Sebagai pelayan publik kita harus bekerja dengan memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, dengan menerapkan nilai-nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komiten Mutu dan Anti Korupsi kualitas
pelayanan akan menjadi semakin baik. Karena menjadi modal dasar untuk setiap
pekerjaan yang akan dilaksanakan berorientasi pada perbaikan terhadap mutu
pelayanan yang berkesinambungan dan bebas dari korupsi dan bersama-sama
untuk membangun bangsa.
B. SARAN
Dalam kesempatan ini ASN sebagai peserta diklat prajabatan memberikan
saran kepada seluruh karyawan di lingkungan UPT Puskesmas Sindangresmi
untuk senantiasa mengaplikasikan nilai-nilai ANEKA dengan sungguh-sungguh
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk menciptakan kualitas pelayanan
publik yang baik. Dan juga hendaknya senantiasa memberikan dorongan dan
bimbingan yang bersifat membangun kepada rekan kerja. Dengan bertanggung
jawab dan selalu memegang teguh tugas dan fungsi dalam pekerjaan serta
menjaga loyalitas sebagai Aparatur Sipil Negara, nantinya akan membawa
perubahan positif yang mengarah pada tercapainya cita-cita bangsa.
31
DAFTAR PUSTAKA
32
33