Anda di halaman 1dari 70

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

OPTIMALISASI PELAYANAN
KESEHATAN TERHADAP
PENYAKITDIABETES MELITUS TYPE 2
MELALUI INOVASI EMAS
(EDUKASI,MANAJEMEN NUTRISI,
AKTIVITAS FISIK, KELOLA STRESS) DAN
EDUKASI KEPATUHAN MINUM OBAT
ANTI DIABETIK DI UPT PUSKESMAS
BAGAN BATU

PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN
III ANGKATAN I DI
LINGKUNGANPEMERINTAHAN KABUPATEN
ROKAN HILIR PROVINSI RIAU

OLEH: dr. EKA DAMAYANTI


NIP. 19910108 2020122010

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


JALAN RONGGOWARSITO NO. 14 PEKANBARU
TAHUN 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI


SIPIL

NAMA : dr. EKA DAMAYANTI

NIP :19910108 202012 2 010

PANGKAT/GOLONGAN :Penata Muda Tk I / III.B

JABATAN : Ahli Pertama Dokter

INSTANSI : Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir

UNIT KERJA : Puskesmas Bagan Batu

JUDUL : Optimalisasi Pelayanan Kesehatan


Terhadap Penyakit Diabetes Meliitus
type 2 Melalui Inovasi EMAS dan Edukasi
Kepatuhan Minum Obat Anti Diabetik Di
UPT Puskesmas Bagan Batu

Rokan Hilir, Agustus 2022

PENGUJI, COACH, MENTOR,

Ir. MAHFAYERI Drs. H.MOHD.NOER, Dr. Herdianto


NIP. 1967121219941210 MBS.,SH.,M.Si, MH NIP.197810292008011016
NIP. 19571017985031004

Mengetahui
Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi RIAU

ii
Drs. Asrizal, M.Pd
NIP. 19650325 198702 1 001
BIODATA PENULIS

Nama : dr.Eka Damayanti

NIP : 199101082020122010

Jabatan : Ahli Pertama - Dokter

OPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir

Tempat/Tanggal Lahir : Bagan Batu, 08 Januari 1991

Agama : Islam

Alamat : Jln. Jend. Ahmad Yani Bagan Batu

Email : kaedamayanti@gmail.com

Riwayat Pendidikan : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

SMAN 8 Pekan Baru

SLTP N I Bagan Batu

SDN 001 Bagan Batu

Nama Ayah : Alm.H. Maris siregar S.AP.

Nama Ibu : HJ. Parida Warni S.Si, MM.Pd.

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu


Wata’ala atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
Rancangan Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar PNS Pada Pendidikan dan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I yang berjudul
“Optimalisasi Pelayanan Kesehatan terhadap Penyakit Diabetes
Milletus type 2 melalui inovasi EMAS dan Edukasi kepatuhan minum
obat anti diabetic di UPT Puskesmas Bagan Batu ”. Dalam hal ini
penulis menyadari bahwa dalam penulisan rancangan aktualisasi ini
tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, motivasi, doa serta bantuan
dari semua pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Adi Suryanto, M.Si selaku Kepala Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
2. Bapak Drs.Asrizal, M.Pd selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Riau.
3. Ibu Cici Sulastri, SKM.,M.Si selaku Plt Badan Kepegawainan
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Rokan
Hilir.
4. Bapak Drs. H.Mohd. Noer, MBS.,SH.,M.Si, MH selaku Coach saya
yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan
masukan dalam penyelesaian laporan aktualisasi.
5. Bapak Ir. Mahfayeri selaku Penguji dalam seminar laporan
rancangan aktualisasi ini.
6. Bapak dr.Herdianto selaku Mentor saya yang merupakan Kepala
UPT Puskesmas Bagan Batu Kabupaten Rokan Hilir yang telah
membantu saya selama berada di Unit Kerja dan dalam menulis
rancangan laporan aktualisasi.

iv
7. Seluruh Widyaiswara, Panitia Penyelenggara dan para Fasilitator
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Riau yang
telah berbagi pengetahuan dan pengalaman serta bimbingan
kepada penulis sehingga penulis dapat memahami setiap mata
pelatihan yang diberikan.

8. Orangtua, Suami, anak serta keluarga besar saya yang telah


memberikan doa, semangat dan dukungan dalam menyelesaikan
rancangan aktualisasi.
9. Rekan-rekan seperjuangan Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan I Kelompok I yang telah bersama-sama
mengikuti pelatihan ini.
10. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah memberikan semangat, dukungan, dan do’a yang
tidak dapat penulis sebutkan satupersatu. Penulis menyadari
sepenuhnya rancanga aktualisasi ini masih sangat banyak
kekurangan maka untuk itu penulis harapkan kepada semua
pihak agar dapat memberikan kritik dan saran. Semoga laporan
aktualisasi ini dapat menjadi lebih baik di kemudian hari.
11. Penulis juga berharap penyusunan laporan aktualisasi ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri dan juga bagi para pembaca.
Dengan disusunnya rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat
menjadi bahan belajar untuk pengembangan ilmu,serta menjadi
inspirasi untuk menciptakan karya yang lebih baik. Semoga
Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih memberkati dan
melimpahkan rahmat serta karunianya kepada kita semua.
Aamin.

Bagan Siapi-api, Agustus 2022


Penulis,

v
dr.Eka Damayanti

vi
DAFTAR ISI

COVER .........................................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................
BIODATA PENULIS.......................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFTAR ISTILAH..........................................................................................
BAB. I PENDAHULUAN
A.Latar belakang ......................................................................................
B.Maksud dan Tujuan................................................................................
C.Gambaran Umum dan Instans ...............................................................
D.Sejarah Singkat......................................................................................
E.Tugas dan Fungsi UPT Puskesmas........................................................
F.Struktur Organisasi.................................................................................
G. Sasaran Kerja Pegawai ........................................................................

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS


A.Konsep Aktualisasi
1. Beroreantasi Pelayanan ................................................................................
2. Akuntabilitas ................................................................................................
3. Kompeten .....................................................................................................
4. Harmoni ......................................................................................................
5. Loyal ...........................................................................................................
6. Adaptif .........................................................................................................
7. Kolaboratif ...................................................................................................
B. Konsep Kedudukan dan Peran ASN menuju SMART ASN
1. Manajemen ASN .........................................................................................
2. Smart ASN ...................................................................................................

vi
C.Isu Aktual
1. Gagasan Penyelesaian Isu dan Kegiatan yang disusulkan.........................
2. Rancangan Aktualisasi...............................................................................
BAB III Penutup
A.Simpulan ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
Lampiran

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.Jumlah penduduk


Table 2. Struktur Organisasi
Tabrel 3.Analisis Teknik APKL
Tabel 4. Analisis Teknik USG
Tabel 5. Rancangan Aktualisasi

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Puskesmas Bagan Batu


Gambar 2. Peta Fasilitas Kesehatan Bagan Sinembah
Gambar 3. Diagram Fishbone

x
DAFTAR ISTIAH

 DM : DIABETES MILETUS
 EMAS : EDUKASI, MANAJEMEN NUTRISI, AKTIVITAS FISIK,
KELOLA STRESS
 APKL :
A = Aktual (Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat)
P = Problematik (Isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya
K = Kekhalayakan (Isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak)
L = Kelayakan (Isu yang masuk akal dan realistis serta
relevanuntuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya)
 USG :
U = Urgency (Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis, dan
ditindaklanjuti
S = Seriousness (Seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
G = Growth (Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya

1
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut undang-undang nomor 5


tahun 2014 merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang
bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN juga berkedudukan
sebagai unsur aparatur negara dengan fungsi, tugas dan peran penting
dalam tata kelola pemerintahan Republik Indonesia. Pelaksana
kegiatan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa
merupakan fungsi penting ASN. Disisi lain, pegawai ASN bertugas
dalam melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan. Pegawai ASN juga bekerja dengan melakukan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum


dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang profesional,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, mampu menyelenggarakanpelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Republik Indonesia Joko


Widodo resmi melucurkan Core Values "BerAKHLAK" dan Employer
Branding Aparatur Sipil Negara (ASN) "Bangga Melayani Bangsa".
Peluncuran Core Values ini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai
dasar (core values) bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat
menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Core values
BerAKHLAK yang dimaksud merupakan singkatan dari Berorientasi

2
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif.

Oleh karena itu, CPNS perlu ditanamkan nilai-nilai dasar ASN


yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif), serta ditanamkan pemahaman mengenai
Manajemen ASN dan Smart ASN. Maka dilaksanakanlah Diklat Pelatihan
Dasar yang wajib di ikuti CPNS untuk diangkat sebagai PNS
sebagaimana telah diatur sebelumnya dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Pasal 6 ayat 2.

Sejalan dengan itu berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi


Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi yang memadukan
antara jalur Pelatihan Klasikal dengan non klasikal dan Kompetensi
Sosial Kultural dengan Kompetensi bidang. Kompetensi yang
dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS ini merupakan
Kompetensi pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai
bidang tugas yang diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap
perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan
peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai
dengan bidang tugas.

Semua mata pelatihan yang didapat selama pelatihan dasar CPNS


harus menjadi dasar pelaksanaan aktualisasi di unit kerja untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan

3
bertanggung jawab, serta memperkuat profesionalisme.

Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai pelayanan
kesehatan tingkat pertama dan penyelenggara pembangunan kesehatan,
puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.

Puskesmas memiliki 3 program kerja (Pokja) yaitu pokja Administrasi


Manajemen (Admen), pokja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan
pokja Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Salah satu pelayanan dalam
Puskesmas yang cukup penting adalah Pelayanan Program Pengelolaan
Penyakit Tidak Menular. Program Pengelolaan Penyakit Tidak Menular
(PTM) adalah sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang
melibatkan peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan dalam rangka
memelihara kesehatan peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit
tidak menular sehingga dapat mencapai kualitas hidup yang optimal
dengan biaya pelayanan kesehatan efektif dan efisien. Tujuannya untuk
mendorong peserta penyandang penyakit tidak menular mencapai kualitas
hidup optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung ke
Faskes Tingkat Pertama (FKTP) memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan
spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 sesuai Panduan Klinis terkait
sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit tersebut.

International Diabetes federation (IDF) (2019) menjelaskan bahwa


Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis paling umum di
dunia, terjadi ketika produksi insulin pada pankreas tidak mencukupi atau
pada saat insulin tidak dapat digunakan secara efektif oleh tubuh.

Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit degeneratif yang menjadi


perhatian penting karena merupakan bagian dari empat prioritas penyakit
tidak menular yang selalu mengalami peningkatan setiap tahun dan
menjadi ancaman kesehatan dunia pada era saat ini.

4
Data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa tercatat
422 juta orang di dunia menderita diabetes melitus atau terjadi
peningkatan sekitar 8,5 % pada populasi orang dewasa dan diperkirakan
terdapat 2,2 juta kematian dengan presentase akibat penyakit diabetes
melitus yang terjadi sebelum usia 70 tahun, khususnya di negara-negara
dengan status ekonomi rendah dan menengah. Bahkan diperkirakan akan
terus meningkat sekitar 600 juta jiwa pada tahun 2035 (Kemenkes RI,
2018). American Diabetes Association (ADA) menjelaskan bahwa setiap
21 detik terdapat satu orang yang terdiagnosis diabetes melitus atau
hampir setengah dari populasi orang dewasa di Amerika menderita
diabetes mellitus (ADA, 2019).

Indonesia menduduki peringkat keempat dari sepuluh besar negara di


dunia, kasus diabetes melitus tipe 2 dengan prevalensi 8,6% dari total
populasi, diperkirakan meningkat dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000
menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Prevalensi diabetes
melitus yang terdiagnosis pada tahun 2018, penderita terbesar berada pada
kategori usia 55 sampai 64 tahun yaitu 6,3% dan 65 sampai 74 tahun yaitu
6,03% (Riskesdas, 2018).

Ada beberapa permasalahan permasalahan kesehatan lainnya yang


pada dasarnya sangat membutuhkan perhatian untuk segera dilakukan
penanganan atau upaya memperbaiki kinerja pelayanan demi terwujudnya
visi dan misi puskesmas. Oleh karena itu, maka penulis mencoba
memberikan solusi dengan membuat rancangan kegiatan melalui
Optimalisasi Pelayanan kesehatan terhadap Penyakit Diabetes Miiletus
dengan inovasi “ EMAS “ Edukasi tentang DM, Manajemen Nutrisi,
Aktivitas fisik, Kelola Stress serta Edukasi Kepatuhan Minum Obat Anti
Diabetik.

5
B. Maksud danTujuan
Adapun tujuan dari penulisan Rancangan Aktualisasi ini yaitu:
1. Mengaktualisasikan nilai- nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif), serta ditanamkan pemahaman mengenai Manajemen ASN
dan Smart ASN
2. Meningkatkan Upaya Pelayanan Kesehatan terhadap penyakit DM

3. Memberikan Inovasi “EMAS” yaitu edukasi , manajemen nutrisi, aktifitas


fisik yang sesuai dengan penyakit DM, serta mengelola stress agar
meningkatakan kualitas hidup dan mencegah komplikasi.

C. Gambaran Umum Instansi


1. Visi dan Misi Organisasi
a. Visi
Visi Puskesmas Bagan Batu “Bagan sinembah Sehat 2025”

b. Misi

1. Meningkatkan pelayanan Kesehatan dasar yang


bermutu, merata,cepat, dan tepat.

2. Menggalang dan meningkatkan pemberdayaan dan


kemandirian Masyarakat untuk berprilaku hidup bersih
dan sehat.

3. Terakreditasinya puskesmas paripurna.

c. Moto

Anda Sehat Dambaan kami

Tujuan Puskesmas Bagan Batu

6
1. Meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap manusia agar terwujud derajat Kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
2. Menjadi Puskesmas Pilihan Masyarakat dalam pelayanan
Kesehatan.

 Slogan : Dengan melayani Bersama yakin kita pasti bisa.

 Tata Nilai
S : semangat
E : Empati
G : gesit
A: akurat
R : ramah

7
D.SEJARAH SINGKAT

Gamabar 1.1 Puskesmas Bagan Batu

Puskesmas Bagan Batu, lokasinya berada diKepenghuluan Bagan Batu Kota


tepatnya di Jalan Jend. Sudirman No.562 Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah
Kabupaten Rokan Hilir - Riau.Terdiridari 15 Desa dan 2 kelurahan dengan Luas
wilayah kerja Puskesmas Bagan Batu adalah 26.754 Ha. Jarak dan waktu tempuh
ke Puskesmas terjauh, yaitu 40 km dan waktu tempuh menuju Puskesmas 40-70
menit.Jalanyang ditempuh ke Puskesmas dapat dilalui oleh kendaraan (transportasi
cukup lancar) dan tidak ada kendala untuk menjangkau Puskesmas tersebut. Batas-
batas wilayah kerja Puskesmas Bagan Batu yaitu1:

1. Sebelah Utara :Kec. Simpang Kanan


2. Sebelah Selatan :Kec. Balai Jaya
3. Sebelah Timur :Kec. Bagan Sinembah
4. Sebelah Barat :Kec. Tanjung Medan

Geografis dan Fasilitas Kesehatan


1. Luas : 25,393Ha
2. Penduduk : 78.354jiwa
1
3. Kepenghuluan : 15
4. Kelurahan :2 8
5. Puskesmas :1
6. Polindes :3
7. Poskesdes Swadaya : 14
8. Pustu :4
Tabel 1.1 letak geografis Faskes

Gambar 1.2 peta Fasilitas Kesehatan Kecamatan bagan sinembah


Table 1.2 jumlah Penduduk Kecamatan Bagan Sinembah

9
NO NAMA DESA LUAS JUMLAH JUMLAH KEPADATA
WILAYA RW RT DUSUN RUMAH N
H TANGGA PENDUDUK
(km2) PER Km²
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Bagan Batu Kota 10 44 0 3,648 13,21
1.360,00
2 Bahtera Makmur 4 20 0 1,022 4,94
Kota 1.179,00
3 Bagan Batu 11 42 4 3,011 8,73
1.600,00
4 Bahtera Makmur 7 21 2 1,061 2,79
2.100,00
5 Pelita 4 12 2 413 2,48
930,00
6 Suka Maju 4 8 2 296 2,18
611,00
7 Gelora 4 16 2 538 3,17
921,00
8 Bagan Manunggal 5 16 2 690 2,06
1.566,00
9 Bagan Sapta Permai 4 12 2 392 2,60
882,00
10 Bakti Makmur 10 10 5 1,111 1,20
4.549,00
11 Jaya Agung 6 11 3 446 1,51
1.600,00
12 Bhayangkara Jaya 4 10 2 234 1,70
640,00
13 Meranti Makmur 4 11 3 400 1,20
1.846,00
14 Bagan Batu Barat 9 31 3 1,500 4,27
1.400,00
15 Murini Makmur 8 19 4 437 1,73
1.200,00
16 Bakti Jaya 5 15 2 408 1,81
970,00
17 Jadi Makmur 6 13 3 473 0,81
2.039,00
JUMLAH 25.393,00 105 311 41 15.900 56,40

Puskesmas Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah melakukan upaya


kesehatan yang bersifat Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif dalam

10
mewujudkan ketiga fungsi pokok pelayanan. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI no. 75 tahun 2014 pasal 35 ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan tingkat pertama dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama secara terintegrasi dan
berkesinambungan. Upaya kesehatan tingkat pertama yang dimaksud adalah
upaya kesehatan Masyarakat Esensial, UKM Pengembangan dan Upaya
Kesehatan Perorangan.

a. Upaya kesehatan esensial meliputi:


1.Pelayanan Promosi Kesehatan.
2.Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
3.Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana.
4.Pelayanan Gizi.
5.Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
b. Upaya kesehatan pengembangan, meliputi :
1. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut,
2. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas),
3. Kesehatan Lansia,
4. Upaya PKPR,
5. Kesehatan Olah Raga,
6. Penyehatan Tradisional (Yankestrad),
7. Upaya Kesehatan kerja
a. Upaya kesehatan perorangan,meliputi :
1. Rawat jalan
2. Pelayanan gawat darurat
3. Pelayanan satu hari kunjungan rumah
4. Rawat inap, layanan kefarmasian, laboratorium

E.Tugas dan Fungsi UPT Puskesmas


Berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 43

11
Tahun 2009 tentang Puskesmas, UPT Puskesmas mempunyai tugas
membantu dinas kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana
dalam penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan daerah yang menjadi
kewenangannya dibidang pelayanan kesehatan yang sifatnya teknis
operasional yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam melaksankan tugas sebagaimana dimaksud diatas,
puskesmas mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya
3. Penyusunan program dan kegiatan puskesmas
4. Penyusunan petunjuk teknis operasional
5. Pelaksanaan program dan kegiatan puskesmas
6. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas
puskesmas
7. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan
puskesmas
8. Pelaksanaan administrasi puskesmas
9. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.

12
KEPALA PUSKESMAS

Dr. Herdianto

TATA USAHA
F.STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS BAGAN BATU
Ns Zamhuri, S.Kep

PJ. Essensial & Keperawatan PJ. UKM Pengembangan UKP, Kefarmasian, Laboratorium PJ. Jaringan & Jejaring PJ. Sarana PJ. MUTU
Kesehatan Jubaidah , Amd , Dr Nova Uli Agustina dr Elfrida BS Prasarana Rita Magdalena Sinamo
dr. Ratna sari dewi Keb Koordinator Pendaftaran
Untung Manurung , SKM Koordinator R.Pemeriksaan
Koordinator Kes. Kerja Rosidah
dr Adinda S Kasibu Jaringan ALKES Koordinator Audit
Koordinator Promkes Koordinator Kes. Olahraga Koordinator PPI
Koordinator Kesling Dr Helena R Tambunan Koordinator Ruang UGD Pustu Polindes bides Ambulans
Bayu Hanggara S.Kep Nurhayati, S.Farm
Dahlinawati,Str, Keb dr. Rahmanita Soufi
Ade Tara Sembiring Dr Nadya Yusa Jejaring Anto

Koordinator Kes. Tradisional Koordinator Ruang Persalinan Kader Praktek mandiri


Koordinator Gizi Lentinani, Str , Keb
Ivo Liana, Str, Keb
Rebeka,S,Gz
Koordinator Pemeriksaan Ibu & Kb
Koordinator Kes. Gigi Dr Ratna Sari Dewi
Koordinator Kesga/KIA
Masyarakat Koordinator Pemeriksaan Anak Koordinator Farmasi
Hotnaida Barus, STR, Keb
drg. Hasni Nora dr Syamsul, S.Pa
Elidariana Saragih, S.Farm. APT

Koordinator Perkesmas Koordinator Ruang Konseling


Samsir
Ns, Susi Fitrianingsih, S.Kep
Koordinatior PKPR
Koordinator Kes PTM
Koordinator P2P Dinia Fitriani, dr Eka Damayanti
Amd, Keb
T Fadhillah AMK Koordinator Laboratorium
Hotnida K Tambunan

13
14
G. Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

Berdasarkan peraturan Mentri Kesehatan No.96 Tahun 2014, tentang


petunjuk teknis penyusunan sasaran kerja pegawai di lingkungan
kementrian kesehatan, sasaran kerja pegawai yang selanjutnya disingkat
SKP adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS
yang disusun dan disepakati bersama antara pegawai dengan atasan
pegawai.
Standar teknis kegiatan adalah ukuran sasaran minimal tiap kegiatan
jabatan yang harus dicapai oleh pemangku jabatan yang meliputi standar
teknis kuantitas, standar teknis kualitas, standar teknis waktu, dan standar
teknis biaya.
Standar Teknis SKP, yaitu:
1. SKP harus memuat uraian mengenai unsur:
a. Kegiatan tugas jabatan
b. Target
2. Uraian mengenai unsur sebagaimana dimaksud diatas harus dapat dicapai
dalam kurun waktu penilaian besifat nyata dan terukur
3. Uraian kegiatan tugas untuk PNS harus sesuai dengan uraian tugas dalam
informasi jabatan struktural maupun jabatan fungsional.
4. Uraian mengenai kegiatan tugas jabatan untuk CPNS harus sesuai dengan
jabatan yang tertulis dalam surat keputusan pengangkatan CPNS
5. Setiap PNS dan CPNS dapat menambahkan uraian tugas selain uraian
mengenai kegiatan tugas jabatan
6. Penambahan uraian tugas harus didasarkan pada perintah pimpinan
sebagai bagian dari tugas dan fungsi unit kerja, baik bersifat periodik atau
tetap

7. Penambahan uraian tugas yang bersifat periodik dilakukan pada masa


penilaian SKP sebagai tugas tambahan

15
8. Penambahan uraian tugas yang bersifat tetap dimasukkan kedalam uraian
tugas jabatan pada awal masa pengisian SKP atau pada saat proses mutasi
jabatan
9. Penambahan tugas selambat-lambatnya dilakukan satu bulan sejak tanggal
pengangkatan dalam jabatan atau dimasukkan dalam tugas tambahan pada
masa penilaian SKP.

Tugas dan Fungsi Dokter Ahli Pertama


Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Ahli Pertama sesuai rumpun jabatan
dokter umum tercantum dalam Keputusan Menteri PAN No
139/KEP/MPAN/11/2003 sebagai berikut:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter Umum
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter Umum
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
7. Melakukan tindakan darurat medik/ pertolongan pertama pada
kecelakaan(P3K) tingkat sederhana
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana
17. Melakukan pelayanan imunisasi
18. Melakukan pelayanan gizi

16
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
20. Melakukan penyuluhan medik
21. Membuat catatan medik rawat jalan
22. Membuat catatan medik rawat inap
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
25. Menguji kesehatan individu
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29. Menjadi saksi ahli
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32. Melakukan tugas jaga panggilan/ on call
33. Melakukan tugas jaga di tempat/ rumah sakit
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan
tingkat sederhana
Pada kegiatan aktualisasi ini saya akan mengaplikasikan salah satu
kegiatan yaitu melakukan penyuluhan

17
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
PNS

A. Konsep Aktualisasi

Istilah “Aktualisasi” berasal dari kata dasar ‘aktual’ yang berarti


nyata/benar-benar terjadi/sesungguhnya ada. Dari pengertian ini,
‘aktualisasi’ dalam konteks Latsar CPNS, mengandung makna sebagai suatu
proses untuk menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang telah dipelajari
dari substansi mata pelatihan, dapat menjadi
aktual/nyata/terjadi/sesungguhnya ada. Dari proses aktualisasi ini akan
terlihat kemampuan seorang PNS dalam menerjemahkan teori ke dalam
praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, menjadikan gagasan sebagai
kegiatan (realita). Aktualisasi ini dimaksudkan untuk membentuk PNS
Profesional yang memiliki nilai-nilai dasar PNS yaitu BerAKHLAK.
1. Berorientasi Pada Pelayanan
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam
UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Kode
etik adalah pedoman men genai kewajiban moral ASN yang
ditunjukkan dalam sikap atau perilaku terhadap apa yang
dianggap/dinilai baik atau tidak baik, pantas atau tidak pantas
baik dalam melaksanakan tugas maupun dalam pergaulan
sehari-hari. Perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan
sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari,yaitu:
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
 mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
 2) menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

18
 3) membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
 4) menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
 memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang
luhur;
 memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
danprogram pemerintah; dan
 memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap,cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil
guna, dan santun.
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
 mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik; dan
 mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja
pegawai.

2. Akuntabel
Perilaku yang mencerminkan sifat Akuntabel diantaranya adalah
Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public,
mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun lingkungan kerja
yang akuntabel adalah :
a) Kepemimpinan
b) Transparasi
c) Integritas
d) Tanggung Jawab
e) Keadilan
f) Kepercayaan
g) Keseimbangan
h) Kejelasan

19
i) Konsistensi

3. Kompeten
Kompetensi memiliki tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. Surat Edaran Menteri PANRB
Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain, disebutkan bahwa
paduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu :
a) Meningkatkan ompetensi diri untuk menjawab tantangan
yang slalu berubahi
b) Membantu orang lain belajar
c) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Perilaku
kompeten ini sebagaimana dalam poin 5 Surat Edaran
Menteri PANRB menjadi bagian dasar pengusaha budaya
kerja di instansi peetintah untuk mendukung pencapaian
kinerja individu dan tujuan organisasi/instansi.
4. Harmonis
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai factor dengan sedemikian
rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang
luhur. Penerapan sikap perbertika ilaku yang menunjukkan ciri-ciri sikap
harmonis. Tidak hanya saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja)
namun juga berlaku bagi stakeholders eksternal. Sikap perilaku ini bisa
ditunjukkan dengan:
a. Toleransi
b. Empati
c. Keterbukaan terhadap perbedaan.
5. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal adalah sifat
loyal atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap
bangsa dan negara dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN
kepada pemerintahan yang sah. Loyal, merupakan salah satu nilai yang

20
terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan
panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara;
serta
c Menjaga rahasia jabatan dan negara.

6. Adaptif

Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh


individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu ia aktualisasikan dalam
pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya
perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi
pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi.Adaptif mempunyai
tiga kata kunci yaitu :
1. Iovasi
2. Antusias Terhadap perubahan
3. Proaktif

7. Kolaboratif
Kolaboratif mempunyai makna Membangun Kerja sama yang sinergis
untuk hasil yang lebih baik. Beberapa perilaku seorang ASN adalah
sebagai berikut:
a) Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi
b) Terbukan dalam bekerja sam untuk menghasil nilai tambah
c) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.

21
B. Konsep Kedudukan dan Peran ASN menuju Smart ASN

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.    Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri
atas:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS);
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk
menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik;
2. Pelayan publik;
3. Perekat dan pemersatu bangsa.
ASN diberikan hak. Sesuai dengan asas proposionalitas, ASN yang telah
memperoleh hak tentu harus menjalankan kewajibannya sesuai dengan tugas dan
tanggungjawab. gar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan
baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel. PNS berhak memperoleh:
1. gaji, tunjangan, dan fasilitas;

22
2. cuti;
3. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4. perlindungan; dan
5. pengembangan kompetensi

Selanjutnya Pegawai ASN bertugas untuk:


a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini,
ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas serta
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas ASN
dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD


1945, Negara dan Pemerintah. Selain itu, ASN juga senantiasa
menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan. Sistem merit adalah konsepsi dalam manajemen SDM
yang menggambarkan diterapkannya obyektifitas dalam keseluruhan
semua proses dalam pengelolaan ASN yakni pada pertimbangan
kemampuan dan prestasi individu untuk melaksanakan pekerjaanya
(kompetensi dan kinerja). Sistem Merit adalah kebijakan dan
manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi,
dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin,
status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan Penerapan sistem
merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi serta memberikan ruang bagi tranparansi,
akuntabilitas, obyektivitas dan keadilan.

2. SMART ASN

23
Literasi digital yang banyak menekankan pada kecakapan kepada
pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi yang dilakukan secara
produktif tidak hanya mampu mengaplikasikan alat melainkan mampu ber media
digital dengan penuh tanggung jawab.
Kurikulum literasi digital yang terbagi atas empat area kompetensi yaitu:
kecakapan digital (digital skills), budaya digital (digital culture), etika digital
(digital ethics) dan keamanan digital (digital safety).
Empat prinsip etika tersebut menjadi ujung tombak self control seiap individu
dalam mengakses, berinteraksi, berpartisipasi dan berkolaborasi di ruang digital,
sehingga media digital benar-benar bisa dimanfaatkan secara kolektif untuk hal-hal
yang positif. Adapun beberapa dampak negatif dari aktivitas digital seperti adanya
informasi hoax, ujar kebencian, pornografi, perundungan dunia maya dan konten
negatif lainnya.Pada akhirnya sebagai ASN generasi melenial yang sangat dekat
dengan tekhnologi dituntut untuk selalu kreatif, aktif dan inovatif harus bersikap
cerdas dengan penuh tanggung jawab dalam bermedia digital baik saat berinteraksi
dan bertransaksi secara elektronik diruang digital sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

C. ISU AKTUAL
1. IDENTIFIKASI ISU
Secara umum Isu dapat diartikan sebagai suatu persoalan yang
belum terpecahkan baik di dalam maupun diluar organisasi yang apabila
tidak ditangani dengan baik akan berdampak negatif bagi organisasi
tersebut. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa Isu adalah
masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi.

Selama kurang lebih 2 Tahun bekerja di Puskesmas Bagan Batu


sebagai CPNS, terdapat beberapa isu (permasalahan) yang telah saya
identifikasi, dimana isu ini perlu mendapat perhatian lebih demi
terwujudnya pelayanan yang maksimal kepada masyarakat khususnya di
wilayah kerja Kecamatan Bagan Sinembah. Adapun isu tersebut antara lain:
24
1.Belum Optimalnya Pelayanan Kesehatan Terhadap Penyakit Diabetes
Millitus type 2 di UPT Puskesmas Bagan Batu

2.Masih Rendahnya Minat pasien Stroke dalam Melanjutkan Obat di


Puskesmas Bagan Batu

3.Tingginya Angka Kunjungan Penyakit Scabies di Poli Umum


Puskesmas Bagan Batu

4.Masih Rendahnya Minat Ibu Untuk membawa anak ke Posyandu


setelah berumur 1 Tahun

5. masih adanya Pasien dengan gangguan Jiwa yang mengkonsumsi


Obat tidak sesuai Aturan.

2. Deskripsi Isu
1. Belum Optimalnya Pelayanan Kesehatan Terhadap Penyakit Diabetes
Millitus type 2 di UPT Puskesmas Bagan Batu ditandai Kurangnya
minat pasien DM dalam melanjutkan obat dan kontrol Gula Darah
rutin ke UPT Puskesmas Bagan batu serta kunjungan pasien setiap
bulan yang masih bnyak. Berikut grafik jumlah pasien DM yang
berobat ke Puskesmas dari Januari-November 2021

25
DIABETES MILLETUS
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
ar
i ri et ril ei ni ju
li us be
r er be
r
ua ar ap m ju st ob
nu eb
r
gu em t m
ja f m a pt ok ve
se no

laki-laki perempuan total

Gambar 2.1 diagram Kunjungan pasien DM Januari-November 2021

2. Masih Rendahnya Minat pasien Stroke dalam Melanjutkan Obat di


Puskesmas Bagan Batu dikarenakan Pasien stroke yg belum bisa mandiri
untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya ke Puskesmas, dan dukungan
keluarga yang masih minim untuk membawa keluarga berobat.dari hal
sebab itu rata-rata pasien stroke berobat ke herbal yang belum terbukti
Evidence based nya. Sehingga kualitas hidup makin menurun dikarenakan
tidak adanya control yang teratur dan benar.

26
3.Tingginya Angka Kunjungan Penyakit Scabies di Poli Umum
Puskesmas Bagan Batu dikarenakan Masih rendahnya pengetahuan
masyarakat terhadap prilaku hidup bersih dan sehat. Penyakit scabies
adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Tungau yang menyerang kulit
bagian luar atau nstratum korneum sehingga menyebabkan Gatal dan luka
yang berisi cairan putih serta nanah. Pada umumnya sering terjadi pada
anak asrama, lingkungan yang padat dan kumuh, serta Paien Lapas.
Berikut Data kunjungn pasien dari Januari-November 2021 Puskesmas
Bagan batu.

SCABIES
70

60

50

40

30

20
10

0
ri ar
i et ril ei ni ju
li us be
r er be
r
ua ru ar Ap m ju st ob m
an b m gu em ok
t
ve
J F e a pt no
se

laki-laki perempuan total

Gambar 2,2 diagram Kunjungan pasien Scabies Januari-November 2021

4. Masih Rendah nya Minat Ibu untuk membawa dan menimbang anaknya ke
Posyandu yang telah berumur diatas 1 tahun. Kesadaran orang tua untuk
memeriksakan anak balitanya secara rutin di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
masih terbilang rendah.  Padahal, pemeriksaan rutin seperti menimbang berat dan
mengukur tinggi anak di Posyandu sangat diperlukan untuk memantau masa

27
kembang anak. Gangguan pertumbuhan (growth faltering) pun bisa terdeteksi dan
diatasi lebih dini.Dikarenakan sudah selesainya Imunisasi wajib ibu-Ibu enggan
untuk membawa anaknya Kembali.Padahal masih adanya Imunisasi Booster yang
harus diberikan.

5. Masih adanya Orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ) yang


mengkonsumsi Obat tidak sesuai Aturan. Puskesmas Bagan batu
salah satu Puskesmas di Kecamatan Bagan sinembah yang memiliki
Ruang Rehabilitasi Medis (Rhema) dimana tempat berkumpulnuya
orang yang mengalami gangguan jiwa. Ketidak teraturan minum
obat disebabkan minimnya petugas medis, sehingga pasien ODGJ
sulit untuk sembuh. Ada juga pasien dengan gangguan jiwa yang
dirawat di rumah, gejala yang ditimbulkan jika tidak mengkonsumsi
obat secara teratur bisa menyebabkan hal yang buruk missal
memukul barang,memukul orang bahkan keinginan untuk melukai
dan membunuh orang. Jika adanya keteraturan minumobat maka
implus saraf akan ditekan dengn baik sehingga prilaku yang
negative bisa dicegah. Berikut data kunjungan pasien ke poli Jiwa
dari Januari-Desember 2021 Puskesmas Bagan batu.

Orang dengan gangguan Jiwa


50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
i i et ril ei ni li us r r r
ar ar ar ju ju st be be be
nu ru ap m u to m
j a e b m g em k ve
f a pt o
no
se

laki-laki perempuan total

28
Gambar 2.3 diagram Kunjungan pasien Dengan Gangguan Jiwa Januari-November 2021

3. ANALISIS PEMECAHAN ISU

Berdasarkan identifikasi Isu yang telah dipaparkan sebelumnya, perlu


dilakukan proses analisis isu lanjut untuk menentukan prioritas isu yang dapat
dicarikan solusinya. Berikut adalah Analisis isu berdasarkan APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, Layak) yang terjadi di Puskesmas Bagan Batu.

a. Aktual artinya benar-benar terjadi


b. Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang
kompleks sehingga butuh dicarikan solusi permasalahannya
c. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak
d. Layak artinya isu yang diangkat realistis dan masuk akal untuk
dipecahkanmasalahnya

penialian pada Teknik APKL

 5 : sangat kuat pengaruhnya


 4 : kuat pengaruhnya
 3 : sedang pengaruhnya
 2 : kurang pengaruhnya
 1 : Sangat kurang Pengaruhnya

NO ISU NILAI TOTAL Peringkat

A P K L Kualitas

29
11 1 Belum 5 5 5 5 20 I
optimalnya
pelayanan
Kesehatan
terhadap
penyakit DM

2 masih 2 2 2 2 8 IV
rendahnya minat
pasien stroke
dalam
melanjutkan
obat ke
Puskesmas

3 Tingginya 3 3 3 3 12 II
jumlah
Kunjungan
Penyakit
Scabies di poli
Umum
Puskesmas
Bagan Batu

4 Masih 3 2 2 2 9 III
rendahnya minat
ibu membawa
dan menimbang
anak ke
posyandu
setelah berumur
1 tahun

30
5 masih adanya 2 1 2 2 7 V
orang dengan
ganguan jiwa
yang
mengkonsumsi
obat tidak sesuai
aturan

Tabel 2.1 Analisis Isu Metode APKL

Berdasarkan hasil penapisan isu dengan menggunakan Teknik APKL, maka


diperoleh 3 isu terpilih yaitu :
1. Belum optimalnya pelayanan Kesehatan terhadap penyakit DM type
2 di UPT Puskesmas Bagan Batu
2. Tingginya jumlah Kunjungan Penyakit Scabies di poli Umum
Puskesmas Bagan Batu
3. Masih rendahnya minat ibu membawa dan menimbang anak ke
posyandu setelah berumur 1 tahun.
 USG

Isu – isu yang sudah terpilih kemudian ditetapkan satu prioritas isu untuk
diselesaikan yang dapat dilakukan dengan metode USG dengan skala likert 1-5.
Isu dengan skor tertinggi akan menjadi isu prioritas yang akan diselesaikan
dengan beberapa kegiatan.
a. Urgency, artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis,
dan ditindaklanjuti.
b. Serioussness, artinya seberapa serius isu tersebut terhadap organisasi
dan akibat yang ditimbulkan.
c. Growth, artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani dengan segera

31
Keterangan Skala Likert :
 5 :Sangat mendesak/berpengaruh/berdampak

 4:Mendesak/berpengaruh/berdampak

 3 : Cukup mendesak/berpengaruberdampak

 2 : Tidak mendesak/ berpengaruh/berdampak

 1 : sangat tidak mendesak/berpengaruh/berdampak.


Peringkat
Kriteria Jumlah Nilai
No Isu Kualitas
U S G
Belum
optimalny
a
pelayanan
Kesehatan
terhadap
1. penyakit 5 5 5 15 I
DM type
2 di UPT
Puskesma
s Bagan
Batu

Tingginya
jumlah
Kunjungan
Penyakit
2. Scabies di poli 3 3 3 9 II
Umum
Puskesmas
Bagan Batu

32
Masih rendahnya minat ibu
membawa dan menimbang
3. anak ke posyandu setelah 2 2 2 6 III
berumur 1 tahun

Tabel 2.2 analisis Isu Metode USG


Berdasarkan hasil penapisan isu dengan menggunakan Teknik USG
Maka diperoleh 1 isu terpilih yang harus dicari penyelesaiannya, yaitu:
“Kurang optimalnya pelayanan Kesehatan terhadap penyakit DM type 2 di
UPT Puskesmas Bagan Batu”

4.ANALISIS PENYEBAB DAN DAMPAK ISU


Dari hasil metode analisis USG diatas dapat dilihat bahwa masalah
prioritas di Puskesmas Bagan Batu adalah “Belum optimalnya upaya pelayanan
Kesehatan terhadap penyakit DM type 2 di UPT Puskesmas Bagan Batu” Hal ini
penting karena penyakit ini adalah penyakit yang memiliki komplikasi ke banyak
organ tubuh manusia, menimbulkan banyak keluhan, dan merupakan kasus
dengan angka rujukan yg lumayan tinggi. Diabetes menjadi penyakit terbanyak di
Dunia (WHO). Lemahnya pelayanan Kesehatan ini terjadi karena pelaksanaannya
belum dilakukan secara maksimal di UPT Puskesmas Bagan Batu, hal ini bisa
dilihat dari meningkatknya kasus dan membuat saya sebagai Dokter juga perlu
bertanggung jawab dan harus melakukan suatu kegiatan (upaya inovatif) yang
bisa membuat pelayana kesehatan ini bisa berjalan dengan baik. Bila Inovasi ini
berjalan dengan baik, tentu akan membuat penyakit penyakit kronis tersebut bisa
menjadi terkontrol dan kualitas hidup pasien juga diharapkan bisa meningkat dan
visi Puskesmas (Instansi) juga akan tercapai.

33
34
Metode Manusia

kurangnya keahlian kader diet tidak teratur kurang aktifitas fisik

pengetahuan yang rendah

Data hanya dari Puskesmas dan posbindu

Tidak teratur minum obat gula

kesalahan dalam pelaporan Tidak adanya dana untuk cek gula


Belum Optimal
nya Pelayana
Kesehatan
terhadap
penyakit DM
type 2 di UPT
Bagan Batu

kurangnya Kerjasama dengan jejaring kesehtan

kurangnya poster dan banner

kurangnya media KIE di POSBINDU

masih banyaknya makanan dan minuman pemicu DM

kurangnya alat ukur


Lingkungan
Matrial

35
Bagan Diagram Fishbone 2.1
36
Pada diagram fishbone diatas dapat disimpulkan bahwa penyebab dari isu
yaitu:
a. Man: tidak teraturnya minum obat gula,pengetahuan yang rendah terhadap
kesehtan, diet tidak teratur, kurang aktifitas fisik. Serta minimnya dana untuk
mencek kadar gula darah.
b. Machine (material): kurangnya media KIE di POSBINDU, kurangnya alat
ukur, kurangnya poster dan banner di rawat jalan.
c. Method: kesalahan dalam pelaporan, hanya mengambil data dari pasien yang
datang ke Puskesmas dan Posbindu, kurangnya keahlian kader dalam
menggunakan teknologi.
d. lingkungan : masih banyaknya makanan dan minuman pemicu DM,
kurangnya Kerjasama dengan jejaring kesehtan ( Rumah sakit, klinik swasta).

Dampak Isu Terpilih Bila masalah ini tidak segera dituntaskan maka
Dikhawatirkan akan timbulmasalah-masalah seperti:
1. Kasus DM akan selalu bertambah
2. Akan menyebabkan Komplikasi pada organ tubuh jika tidak di manajemen
dengan baik seperti Katarak, Stroke, Jantung Kroner, gagal Ginjal, dan Neuropati
(kebas-kebas)
3. Angka Rujukan BPJS yang tinggi .

37
D. GAGASAN PENYELESAIAN ISU
Unit Kerja UPT PUSKESMAS BAGAN BATU
Identifikasi Isu 1.Belum Optimalnya Pelayanan Kesehatan Terhadap
Penyakit Diabetes Millitus type 2 di UPT Puskesmas Bagan
Batu
2.Masih Rendahnya Minat pasien Stroke dalam Melanjutkan
Obat di Puskesmas Bagan Batu
3.Tingginya Angka Kunjungan Penyakit Scabies di Poli
Umum Puskesmas Bagan Batu
4.Masih Rendahnya Minat Ibu Untuk membawa anak ke
Posyandu setelah berumur 1 Tahun
5. masih adanya Pasien dengan gangguan Jiwa yang
mengkonsumsi Obat tidak sesuai Aturan.

Isu yang Diangkat Belum Optimalnya Pelayanan Kesehatan Terhadap Penyakit


Diabetes Millitus type 2 di UPT Puskesmas Bagan Batu

Gagasan Penyelesaian Isu Optimalisasi Pelayanan Kesehatan terhadap penyakit


diabetes miletus type 2 melalui Inovasi EMAS dan Edukasi
kepatuhan minum Obat anti diabetik di UPT Puskesmas
bagan Batu
Kegiatan yang diusulkan 1. Konsultasi Rancangan aktualisasi pada Pimpinan tentang
Inovasi Emas untuk pasien DM
2. Melakukan Penyuluhan pada pasien Diabetes militus type 2 di
poli rawat jalan dengan menggunakan media Poster
3. Melakukan Penyuluhan pada penderita DM type2 di
POSBINDU PTM menggunakan media leaflet
4. Melakukan Home Visit ( kunjungan rumah ) Penderita DM
type 2
5. Memberikan Informasi kepada masyarakat melalui video
yang di upload dimedia sosial Instansi (facebook)
6. Melakukan kegiatan senam setiap hari Sabtu pagi di
Puskesmas Bagan batu
7. Mencetak dan memasang Banner penecgahan dan
Penanganan penyakit Diabetes Mellitus type 2 di ruang
tunggu Puskesmas

38
E.RANCANGAN AKTUALISASI
N Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ hasil Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
o visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6
1 Konsultasi Rancangan 1.Membuat janji dengan 1.Jadwal Dalam Pelaksanaan kegiatan
aktualisasi pada pimpinan disepakti Kontribusi kegiatan ini Ini, maka Nilai yang
Pimpinan tentang (Akuntabilitas): sebagai perwujudan : terkandung dalam nilai-nilai
Inovasi Emas. Bertanggung jawab organisasi yaitu :
terhadap tugas dari mulai  S : Semanagat dalam
Visi Organisasi: Bekerja
mentepkan jadwal,
Bagan Sinembah sehat  E: Empati kepada
melkasankan rangkaian 2025
kegiatan, jujur,disiplin Pasien
 G: Gesit terhadap
danberintegritas.
perubahan,
(Loyal): menjaga nama Misi : Pembaruan,
baik Pimpinan dan Instansi -Meningkatkan pelayana pekerjaan
kompeten) : bertukar Kesehatan Dasar yang  A: Akurat dalam
pikiran dan berdiskusi Bermutu,Merata, cepat bertindak
dengan atasan dan tepat.  R : Ramah dalam
(Harmonis) : membangun melayani
lingkungan kerja yang Masyarakat
kondusif Motto :
Anda Sehat dambaan
2.Menyampaikan maksud, Kami
tujuan, dan meminta
masukan
(Manajemen ASN ):
mampu mengetahui 2.Maksud dan

39
kedudukan, peran, serta tujuan di pahami
fungsi ASN yang
professional dalam
melaksnakan tugas sesuai
Tupoksi
(akuntabilitas):
Melaksankan tugas dengan
jujur, transparan, disiplin
dan berintegritas tinggi

3.Memintadukungan
kepada pimpinan dalam 3.Dukungan
melaksanakan aktualisasi didapat
(Harmonis) : membangun
lingkungan kerja yang
kondusif, dan selaras antara
pimpinan dan petugas.

4.mendokumen
tasikan kegiatatan 4.dalam
(Akuntabilitas) :melaksanaka bentuk Poto

40
n tugas dengan jujur,
transparan dan bertanggung
jawab
2 Melakukan Penyuluhan 1.Akan berkonsultasi dan Kontribusi kegiatan ini Dalam Pelaksanaan kegiatan
Padapasien Diabetes berdiskusi dengan kepala 1.Terlaksananya sebagai perwujudan : Ini, maka Nilai yang
militus type 2 di Poli Puskesmas terkait pemecahan penyuluhan terkandung dalam nilai-nilai
rawat jalan dengan isu mengenai organisasi yaitu :
menggunakan media (Loyal): menjaga nama baik Edukasi, Visi Organisasi:  S : Semanagat dalam
Poster Manajeman Bagan Sinembah sehat Bekerja
Pimpinan dan Instansi
Nutrisi, 2025  E: Empati kepada
(kompeten) : bertukar
Aktifitas Fisik, Pasien
pikiran dan berdiskusi
dan Kelola  G: Gesit terhadap
dengan atasan Misi :
Stress perubahan,
(Harmonis) : membangun setiap pasien -Meningkatkan pelayana Pembaruan,
lingkungan kerja yang DM type 2 di Kesehatan Dasar yang pekerjaan
kondusif poli PTM Bermutu,Merata, cepat  A: Akurat dalam
(Kolaboratif ): dengan dan tepat. bertindak
Terbuka dalam bekerja sama menggunakan  R : Ramah dalam
untukmmengasilkan nilai Poster melayani
tambah. bergambar yang Masyarakat
Motto :
edukatif dan
Anda Sehat dambaan
menrik di Poli
Kami
PTM Puskesmas
Bagan Batu
2.Berkoordinasi dengan
pemegang program PTM di
poli rawat jalan terkait rencana
kegiatan

41
(Kolaboratif) : membangun
Kerjasama yang sinergis
Berorientasi pelayanan:
Melaksnakan penyuluhan
untuk memenuhi dan
memahami kebutuhan
masyarkat demi terciptanya
kepuasan masyarkat
(Harmonis):
membangun lingkungan kerja
yang kondusif

3.Menyiapkanmateri berupa
Poster
kompeten:
Menyiapkan materi yang
menarik dan edukatif untuk
mencapai keberhasilan pada
tugas yang dilaksanakan
dengan kinerja terbaik.
(Akuntabilitas):
Bekerja dengan tanggung
jawab dan displin serta
berIntegritas tinggi.

4.Melaksanakan penyuluhan

42
dengan Bahasa yang mudah
dipahami.
(Kompeten) :
Melaksanakan tugas denagn
kualitas terbaik.
(adaptif):
Terus berinovasi dan
mengembangkan kretivitas
(berorientasi pada
pelayanan):
Memebrikan pelayanan prima 2.Dokumentasi
demi kepuasan masyarkat berupa foto
kegiatan
5.Mendokumentasikan
kegiatan dalam bentuk Poto
Akuntabilitas):
Bekerja dengan tanggung
jawab, jujur, transparan, dan
berintegritas tinggio

3 Melakukan Penyuluhan 1.Akan berkonsultasi dan 1.Terlaksananya Dalam Pelaksanaan kegiatan


pada penderita DM berdiskusdengan kepala penyuluhan Kontribusi kegiatan ini Ini, maka Nilai yang
type2 di POSBINDU Puskesmas terkait pemecahan mengenai sebagai perwujudan : terkandung dalam nilai-nilai
PTM menggunakan isu Edukasi, organisasi yaitu :
media leaflet Loyal): menjaga nama baik Manajeman  S : Semanagat dalam
Nutrisi, Visi Organisasi: Bekerja
Pimpinan dan Instansi
Aktifitas Fisik, Bagan Sinembah sehat  E: Empati kepada
(kompeten) : bertukar 2025
dan Kelola Pasien

43
pikiran dan berdiskusi Stress setiap  G: Gesit terhadap
dengan atasan pasien DM type perubahan,
(Harmonis) : membangun 2 di Misi : Pembaruan,
lingkungan kerja yang POSBINDU -Meningkatkan pelayana pekerjaan
kondusif PTM dengan Kesehatan Dasar yang  A: Akurat dalam
menggunakan Bermutu,Merata, cepat bertindak
(Kolaboratif ):
leaflet yang dan tepat.  R : Ramah dalam
Terbuka dalam bekerja sama
untukmmengasilkan nilai dicetak sebnyak melayani
40 lembar Masyarakat
tambah.
Motto :
2.Berkoordinasi dan Anda Sehat dambaan
berkolaborasi dengan Kami
pemegang program PTM
untuk memberikan
penyuluhan di POSBINDU
PTM
Kolaboratif) : membangun
Kerjasama yang sinergis
Berorientasi pelayanan:
Melaksnakan penyuluhan
untuk memenuhi dan
memahami kebutuhan
masyarkat demi terciptanya
kepuasan masyarkat
(Harmonis):
membangun lingkungan kerja
yang kondusif

44
3.Menyiapakan materi
berupa leaflet
kompeten:
Menyiapkan materi yang
menarik dan edukatif untuk
mencapai keberhasilan pada
tugas yang dilaksanakan
dengan kinerja terbaik.
(Akuntabilitas):
Bekerja dengan tanggung
jawab dan displin serta
berIntegritas tinggi.
(Adaptif):
Terus berinovasi dan
mengembangkan kretivitas

4.Melaksanakan penyuluhan
dengan Bahasa yang mudah
(Kompeten) :
Melaksanakan tugas denagn
kualitas terbaik.
(adaptif):
Terus berinovasi dan
mengembangkan kretivitas
(berorientasi pada
pelayanan): 2.Dokumentasi
Memebrikan pelayanan prima berupa foto

45
demi kepuasan masyarkat kegiatan

5.Mendokumentasikan
kegiatan dalam bentuk Poto
(Akuntabilitas) :melaksanaka
n tugas dengan jujur,
transparan dan bertanggung
jawab

4 Melakukan Home Visit 1.Akanberkonsultasi dan Kontribusi kegiatan ini Dalam Pelaksanaan kegiatan
berdiskusi dengan kepala sebagai perwujudan : Ini, maka Nilai yang
( kunjungan rumah )
Puskesmas terkait pemecahan terkandung dalam nilai-nilai
Penderita DM type 2 isu organisasi yaitu :
Loyal): menjaga nama baik Visi Organisasi:  S : Semanagat dalam
Bagan Sinembah sehat Bekerja
Pimpinan dan Instansi
2025  E: Empati kepada
(kompeten) : bertukar pikiran 1.Terlaksananya
dan berdiskusi dengan atasan Home visit Pasien
pasien DM type  G: Gesit terhadap
(Harmonis) : membangun Misi :
2 dengan bukti perubahan,
lingkungan kerja yang -Meningkatkan pelayana
catatan medis Pembaruan,
kondusif Kesehatan Dasar yang pekerjaan
(Kolaboratif ): sebagai bahan Bermutu,Merata, cepat
follow up  A: Akurat dalam
Terbuka dalam bekerja sama dan tepat. bertindak
untukmmengasilkan nilai  R : Ramah dalam
tambah melayani
Motto : Masyarakat

46
Anda Sehat dambaan
Kami

2.Berkoordinasi dengan
Pemegang Program PTM
sebagai partner kerja
Kolaboratif) : membangun
Kerjasama yang sinergis
Berorientasi pelayanan:
Melaksnakan penyuluhan
untuk memenuhi dan
memahami kebutuhan
masyarkat demi terciptanya
kepuasan masyarkat
(Harmonis):
membangun lingkungan kerja
yang kondusif.

3.Menyiapkan alat
pemeriksaan seperti :
tensimeter, stetoskop,
temperature, meteran, alat
cek gula darah dan Obat DM
type 2

47
(Akuntabilitas):
Konsisten, jujur, bertanggung
jawab terhadap tugas,
(Kompeten):
Melaksanakan tugas denagn
kualitas terbaik.

4.Menuliskan hasil Ananese


(wawancara) dan
pemeriksaan fisik pada kartu
catatan medis
(Akuntabilitas):
Konsisten, jujur, bertanggung
jawab terhadap tugas,
(Kompeten):
Melaksanakan tugas denagn
kualitas terbaik.

5.Menuliskan diagnose dan


terapi pada catatan medis
Akuntabilitas):
Konsisten, jujur, bertanggung
jawab terhadap tugas,

48
(Kompeten): 2. foto kegiatan
Melaksanakan tugas denagn sebagai bahan
kualitas terbaik. dokumentasi

6.Mendokumentasikan
kegiatan
Akuntabilitas) :melaksanakan
tugas dengan jujur, transparan
dan bertanggung jawab.

5. Memberikan Informasi 1.Akanberkonsultasi dan Kontribusi kegiatan ini Dalam Pelaksanaan


kepada masyarakat berdiskusi dengan kepala sebagai perwujudan : kegiatan Ini, maka Nilai
melalui video yang di Puskesmas terkait pemecahan yang terkandung dalam
upload dimedia sosial isu nilai-nilai organisasi yaitu :
Loyal): menjaga nama baik Visi Organisasi:  S : Semanagat dalam
Instansi (facebook)
Bagan Sinembah sehat Bekerja
Pimpinan dan Instansi
2025  E: Empati kepada
(kompeten) : bertukar
pikiran dan berdiskusi Pasien
 G: Gesit terhadap
dengan atasan Misi :
Vidio diUpload perubahan,
(Harmonis) : membangun -Meningkatkan pelayana
kemedia sosial Pembaruan,
lingkungan kerja yang Kesehatan Dasar yang pekerjaan
Instansi.
kondusif Bermutu,Merata, cepat  A: Akurat dalam
(Kolaboratif ): dan tepat. bertindak
Terbuka dalam bekerja sama  R : Ramah dalam
untukmmengasilkan nilai melayani
tambah Masyarakat

49
Motto :
Anda Sehat dambaan
2.membuat vidio yang edukatif Kami
dan menarik
(Smart ASN):
Litrerasi digital yang
digunakan sebagai sarana
edukatif dan produktif
(Adaptif)
Terus berinovasi dan antusias
dalam menggerakkan ataupun
menghadapi perubahan,
(Kompeten)
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik.
3.Mengupload dimedia sosial
Instansi (facebook)
Akuntabilitas) :melaksanakan
tugas dengan jujur, transparan
dan bertanggung jawab

6 Melakukan kegiatan 1.Akanberkonsultasi dan Kontribusi kegiatan ini Dalam Pelaksanaan kegiatan
berdiskusi dengan kepala sebagai perwujudan : Ini, maka Nilai yang
senam setiap hari Sabtu
Puskesmas terkait pemecahan terkandung dalam nilai-nilai
pagi di Puskesmas isu organisasi yaitu :
Loyal): menjaga nama baik Visi Organisasi:  S : Semanagat dalam
Bagan Jadwal, Absensi Bagan Sinembah sehat
Pimpinan dan Instansi Bekerja
(daftar hadir), 2025  E: Empati kepada
(kompeten) : bertukar pikiran dan bukti

50
dan berdiskusi dengan atasan kegiatan berupa Pasien
(Harmonis) : membangun foto kegiatan  G: Gesit terhadap
lingkungan kerja yang senam Misi : perubahan,
kondusif -Meningkatkan pelayana Pembaruan,
(Kolaboratif ): Kesehatan Dasar yang pekerjaan
Bermutu,Merata, cepat  A: Akurat dalam
Terbuka dalam bekerja sama
dan tepat. bertindak
untukmmengasilkan nilai
tambah  R : Ramah dalam
melayani
Masyarakat
Motto :
2,Menyiapkan Absensi (daftar Anda Sehat dambaan
hadir) Kami
Akuntabilitas) :melaksanakan
tugas dengan jujur, transparan
dan bertanggung jawab
(Kompeten):
Melaksanakan tugas denagn
kualitas terbaik.

3.Mengundang Instruktur
Senam via Wa telephone
(Adaptif)
Cepat myesuaikan diri dengan
perubahan
(harmonis)
Suka menolong orang lain

51
4.Melaksanakan kegiatan
senam
Akuntabilitas) :melaksanakan
tugas dengan jujur, transparan
dan bertanggung jawab
(Kolaboratif)
Bersinergi untuk hasil yang
lebih baik

5. Mendokumentasikan
kegiatan, dan Mengabsensi
masyrakat yang hadir.
Akuntabilitas) :melaksanakan
tugas dengan jujur, transparan
dan bertanggung jawab.

7 Mencetak dan 1,Meminta Izin kepada 1.Banner sudah Kontribusi kegiatan ini Dalam Pelaksanaan kegiatan
pimpinan untuk mencetak dan siap dicetak dan sebagai perwujudan : Ini, maka Nilai yang
memasang Banner
meletakkan Banner di Ruang diletakkan terkandung dalam nilai-nilai
penecgahan dan Tunggu Puskesmas Bagan Batu diruang tunggu organisasi yaitu :
(Loyal): menjaga nama baik Puskesmas Visi Organisasi:  S : Semanagat dalam
Penanganan penyakit Bagan Sinembah sehat
Pimpinan dan Instansi Bagan Batu Bekerja
Diabetes Mellitus type 2025  E: Empati kepada
(Harmonis) : membangun
2 diruangtunggu lingkungan kerja yang

52
Puskesmas kondusif Pasien
(Kolaboratif ): Misi :  G: Gesit terhadap
Terbuka dalam bekerja sama -Meningkatkan pelayana perubahan,
untuk mmengasilkan nilai Kesehatan Dasar yang Pembaruan,
tambah Bermutu,Merata, cepat pekerjaan
dan tepat.
 A: Akurat dalam
2.Memilih design yang bertindak
Edukatif dan Menarik yang  R : Ramah dalam
sesuai untuk dicetak Motto : melayani
(Kompeten) Anda Sehat dambaan Masyarakat
Melaksanakan tugas denagn Kami
kualitas terbaik.
Akuntabilitas) :melaksanakan
tugas dengan jujur, transparan
dan bertanggung jawab
(Adaptif)
Selalu berinovasi dan
antusias dalam menghadapi
perubahan

3.Mencetak Banner
Akuntabilitas) :melaksanaka
n tugas dengan jujur,
transparan dan bertanggung
jawab

53
4.Meletakkan Banner diruang
tunggu
Akuntabilitas) :melaksanaka
n tugas dengan jujur,
transparan dan bertanggung
jawab
(Berorientasi pelayanan)
Memahami dan meemnuhi
kebutuhan masyarkat,
cekatan dan solutif . 2. bukti dalam
bentuk Poto
5.Mendokumentasikan
banner yang sudah di Pajang
(Akuntabilitas) :melaksanak
an tugas dengan jujur,
transparan dan bertanggung
jawab
(Kompeten)
Melakukan tugas dengan
kualitas terbaik

54
55
F.ANALISA DAMPAK
NO ISU KONDISI SEKARANG DAMPAK KONDISI YANG
DIHARAPKAN
Belum optimal nya 1.Masih Banyaknya Pasien yang Komplikasi DM yang meluas Diabetes Militus adalah
1. Pelayana terdeteksi dengan kadar gula yang keberbagai Organ seperti : penyakit Metabolik Endokrin
Kesehatan tinggi, atau pun tidak terkontrol penyakit Stroke, ( ganguan metabolisme dan
terhadap 2. Pasien berulang yang berobat ke Katarak,Penyakit jantung hormone) yang bersifat Kronis/
Penyakit DM Poli PTM belum menunjukkan Koroner, Hipertensi, Obesitas, lama / seumur hidup.Sehingga
type 2 Di UPT adanyanperbaikan, yang Ditandai Gagal Ginjal Kronis, Impoten, perlu manajemen yang baik
Puskesmas dengan kadar Gula Darah yang Ulkus Diabetik ( Luka DM untuk mengobati penyakit ini.
Bagan Batu masih tinggi disertai dengan yang sulit sembuh ), lemah, Seperti yang telah diuraikan
Keluhan yang Menyertainya. anemia (Pucat), neuropati penulis salah Satu upaya yang
3.Ketidak Patuhan Pasien terhadap ( kesemutan ) akan dilakukanuntuk menanggulangi
obat Gula, menyebabkan kadar menyebabkan Penurunan Penyakit DM melalui Inovasi
gula yang sulit turun. Kualitas Hidup, Angka EMAS yaitu Pengetahuan
4.Aktifitas Fisik yang kurang Rujukan Yang Tinggi(BPJS) tentang penyakit gula,
dilakukan pada Penderita DM , dan Kematian (Mortalitas) manajemen nutrisi atau diet
sehingga sulit Untuk Menurunkan yang tinggi. yang baik,aktivitas fisik yang
Gula Darah. diperbolehkan, dan mengelola

56
5.Masyarakat menyangka jika stress diharapkan masayarakat
minum obat gula saja maka Kadar dapat menerapakan kegiatan
Gula Darah dapat normal Kembali. tersebut dalam kehidupan
Padahal harus disertai dengan diet sehari-hari, Untuk kehidupan
Seimbang. yang lebih berkualitas,
Produktif, dan Berdaya guna ,
Serta Menurunkan Angaka
Rujukan ke fasilitas Kesehatan.

57
BAB III

KESIMPULAN

Nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan,


Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif merupakan
dasar bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk menjalankan kegiatannya sebagai
pelayan publik dan telah peserta upayakan untuk mengaktualisasikan nilai
BerAKHLAK tersebut dalam 7 kegiatan yang dilaksanakan.
Dengan dilakukannya kegiatan Konsultasi Kepada Pimpinan, Melakukan
Penyuluhan Dengan Menggunakan Poster Di Poli Rawat jalan, melakukan
Penyuluhan dengan menggunakan Leaflet di POSBINDU PTM, melakukan
Home Visit, Memberikan Edukasi melalui Media Sosial Instansi, Senam Setiap
Sabtu pagi, dan Meletakkan Banner yang edukatif terhadap Pencegahan dan
pengobatan DM di ruang tunggu Puskesmas Bagan batu.
Diharapkan pasien mendapatkan Pengetahuan setelah di edukasi sehingga
lebih sehat, Produktif, dan berdaya guna. Serta menerapkan pola makan,
aktivitas fisik serta Kelola stress agar kadar gula darah semakin terkontrol, dan
Komplikasi penyakit tidak terjadi.
Media informasi seperti leaflet, poster, banner dan video edukasi sangat
berguna bagi pasien karena sebagai media informasi yang dapat meningkatkan
pengetahuan pasien tentang penyakit DM.
Peserta berharap dengan adanya tujuh kegiatan yang akan dilaksanakan ini
dapat membantu dalam meningkatkan mutu layanan UPT Puskesmas Bagan
Batu Kabupaten Rokan Hilir khususnya pada bagian pelayanan Program
Penyakit Tidak Menular.

58
DAFTAR PUSTAKA

Presiden Republik Indonesia. 2014. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014


tentang Aparatur Sipil Negara.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 2021.
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan
Employer Branding Aparatur Sipil Negara. Jakarta. Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. Laporan Kinerja Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2020. Jakarta:
Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia. 2003.
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
No 139/KEP/MPAN/11/2003 Tentang Jabatan Fungsional Dokter Dan
Angka Kreditnya. Jakarta : Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor: 93/K.1/Pdp.07/2021 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Peraturan Lembaga Administrasi Negara 45
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.
embaga Administrasi Negara. 2021. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor: 93/K.1/Pdp.07/2021 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Berorientasi Pelyanan Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon

59
PNS. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
.Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Harmonis Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Smart ASN Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
UPT Puskesmas Bagan Batu 2021. Profil UPT Puskesmas Bagan Batu
F. Eliana, “Penatalaksanaan DM sesuai Konsensus 2015.” SATELIT sim.6.1 DM
UPDATE. DAN Hba1C,pp.1-7,2015.
https://www.kemkes.go.id/article/view/19051700002/hipertensi-penyakit-paling-
banyak-diidap-masyarakat.html

60

Anda mungkin juga menyukai