Anda di halaman 1dari 31

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEMENTERIAN KESEHATAN

GOLONGAN II ANGKATAN 1

OPTIMALISASI MONITORING DAN EVALUASI DISTRIBUTOR


PENYEDIA PERBEKALAN FARMASI DI RSUP H ADAM MALIK
MEDAN DI TAHUN 2022

Disusun oleh :

Nama : Dewi Ratna Delima Sitanggang, A.Md. Far

NIP : 199610032022032001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT


JENDERAL TENAGA KESEHATAN BALAI PELATIHAN KESEHATAN
BATAM TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN KESEHATAN

DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM

TAHUN 2022

OPTIMALISASI MONITORING DAN EVALUASI DISTRIBUTOR


PENYEDIA PERBEKALAN FARMASI DI RSUP H ADAM MALIK
MEDAN DI TAHUN 2022

Nama : Dewi Ratna Delima Sitanggang, A.Md. Far

NIP : 199610032022032001

Pangkat/Golongan : Pengatur / IIC

Jabatan : Asisten Apoteker Terampil

Unit Kerja/Instansi : RSUP H. Adam Malik Medan

Disampaikan pada Seminar Rancangan Aktualisasi

Hari/Tanggal : Kamis, 14 Juli 2022

Tempat : Bapelkes Batam (Virtual/Online)

Menyetujui,

Coach Mentor

Artati Pandialang Humokor, S.ST,M.Kes Agutina., S.Si.Apt

Nip. 198108242014022001 Nip. 196804231988032004


KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa, karena atas nikmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi
Latsar CPNS Golongan II Angkatan 1 CPNS Kementerian Kesehatan dengan
judul “Optimalisasi Monitoring dan Evaluasi Distributor Penyedia
Perbekalan Farmasi di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2022”. Dalam
penyelesaian Laporan Rancangan Aktualisasi penulis mendapatkan bimbingan
serta bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Asep Zaenal Mustofa, S.KM, M.Epid selaku Kepala Bapelkes Batam
yang telah memberikan kesempatan dan motivasi kepada kami agar terus
dapat berkarya dan mengabdikan diri sepenuh hati demi kemajuan bangsa,
2. Bapak dr. Zainal Safri, Sp.PD-KKV,Sp.Jp (K) selaku Direktur Utama RSUP
H. Adam Malik Medan yang memberikan kesempatan dan motivasi agar dapat
berkarya dan mengabdi,
3. Ibu Artati Pandialang Humokor, S.ST, M.Kes selaku coach yang telah
memberikan ilmu, bimbingan dan nasehat serta bimbingan dalam penyusunan
Laporan Aktualisasi ini,
4. Ibu Agustina, S.Si., Apt selaku mentor yang telah memberikan ilmu, arahan,
dan masukan serta membimbing dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini,
5. Seluruh Fasilitator Latsar CPNS Golongan II Angkatan 1 Bapelkes Batam
yang telah mefasilitasi kegiatan ini dengan optimal,
6. Orangtua serta keluarga yang telah membantu dari segi dorongan berupa doa,
kasih sayang dan memberi semangat dalam menyelesaikan Laporan
Aktualisasi ini,
7. Sahabat, serta teman-teman peserta Latsar CPNS 2022 khususnya Golongan II
Angkatan 1 Kelompok 1 terima kasih atas kerja samanya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Aktualisasi ini masih belum
sempurna dan membutuhkan saran-saran yang membangun. Penulis berharap
semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2022

Dewi Ratna Delima Sitanggang, A.Md. Far


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

DAFTAR TABEL.................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.............................................................................1

B. ANALISIS ISU.......................................................................................4

C. RUMUSAN ISU.....................................................................................17
D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU..............................................................18

E. ANALISIS DAMPAK............................................................................19

F. LEMBAR KONFIRMASI ISU...............................................................20

G. JUDUL AKTUALISASI.........................................................................20

BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI........................................................21

A. RANCANGAN AKTUALISASI............................................................21

B. JADWAL KEGIATAN...........................................................................41

C. CAPAIAN KEGIATAN.........................................................................44

BAB III PENUTUP..............................................................................................69

A. KESIMPULAN.......................................................................................69

B. RENCANA TINDAK LANJUT.............................................................70

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................71
DAFTAR TABEL

Tabel 1.2 Penentuan Kualitas Isu dengan Metode APKL.....................................


Tabel 1.3. Kriteria Penilaian Aktual......................................................................9
Tabel 1.4. Kriteria Penilaian Problematik.............................................................9
Tabel 1.5. Kriteria Penilaian Kekhalayakan..........................................................10
Tabel 1.6. Kriteria Penilaian Kelayakan................................................................10
Tabel 1.7. Penentuan Prioritas Isu dengan Metode USG......................................13
Tabel 1.8. Kriteria Penilaian Urgency...................................................................13
Tabel 1.9. Kriteria Penilaian Seriousness..............................................................14

Tabel 1.10. Kriteria Penilaian Growth..................................................................14


Tabel 1.11 Analisis Dampak.................................................................................17
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Fishbone.........................................................................


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Diri Penulis, Mentor, Coach


Lampiran 2. Profil Organisasi RSUP H. Adam Malik Medan
Lampiran 3. Struktur Organisasi RSUP H. Adam Malik Medan
Lampiran 4. Struktur Oganisasi Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik Medan
Lampiran 5. Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Lampiran 6. Ouput Hasil Kegiatan
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 63
ayat (3) dan ayat (4) menjelaskan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit diselenggarakan
berasaskan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat,
keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan
keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial.
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik merupakan Rumah sakit
tipe A pendidikan di bawah Kementerian Kesehatan, berlokasi di jalan Bunga Lau
No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan,
Sumatera Utara. RSUP H Adam Malik memberikan berbagai pelayanan, salah
satunya adalah pelayanan kefarmasian oleh Instalasi Farmasi.
Instalasi Farmasi adalah unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan
seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Pelayanan kefarmasian di
rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan
kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang bermutu dan
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinis
(Menkes RI, 2016).
Instalasi farmasi RSUP H. Adam Malik Medan mempunyai tugas membantu
direktur medik dan keperawatan untuk menyelenggarakan, mengkoordinasikan,
merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan pelayanan
kefarmasian di RSUP H. Adam Malik Medan.
Instalasi farmasi RSUP H. Adam Malik Medan memiliki fungsi, yaitu :
- Melaksanakan kegiatan tata usaha untuk menunjang kegiatan instalasi
farmasi dan melaporkan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian.
- Melaksanakan perencanaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai untuk kebutuhan RSUP H. Adam Malik Medan.
- Mendistribusikan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai ke seluruh satuan kerja/instalasi di lingkungan RSUP H. Adam
Malik Medan untuk kebutuhan pasien rawat jalan, rawat inap, gawat
darurat dan instalasi-instalasi penunjang lainnya.
- Melaksanakan fungsi pelayanan farmasi klinis dan melaksanakan
pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang farmasi.
- Melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di gudang
instalasi farmasi dan memproduksi obat-obat sesuai dengan kebutuhan
rumah sakit.
Instalasi farmasi RSUP H. Adam Malik Medan dipimpin oleh Kepala Instalasi
yang seorang Apoteker yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada
direktur umum dan operasional. Kepala Instalasi dibantu dengan Wakil Kepala
Instalasi, dan didukung dengan Kepala Tim di tiap Depo Farmasi.
Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik Medan mengacu pada standar
kefarmasian yang ada di Permenkes No 72 Tahun 2016 yaitu pengelolaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai; dan pelayanan farmasi
klinik.
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan, perencanaan kebutuhan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan
penarikan, pengendalian, dan administrasi yang diperlukan bagi kegiatan
Pelayanan Kefarmasian.
B. ANALISIS ISU
a. Environmental Scanning
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya selama bekerja, saya
menemukan beberapa isu, yaitu :
1. Belum optimalnya pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi dan tindak
lanjut Obat yang akan ED 6 bulan kedepan. (Manajemen ASN)
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya selama bekerja, saya
melihat masih belum optimalnya monitoring untuk obat yang akan
Expired 6 bulan kedepan, yang harusnya sudah dipisahkan tersendiri
agar tidak tercampur, dan belum ada tindaklanjut untuk obat tersebut.
Jika hal ini dibiarkan maka akan ada kemungkin obat yang mendekati
Expired diberikan kepada pasien.
2. Belum tercapainya pelayanan publik yang prima dikarenakan pelayanan
tidak ramah dan santun kepada pasien oleh pegawai di lingkungan
RSUP H Adam Malik Medan. (Manajemen ASN)
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya selama bekerja, saya
mengamati masih banyak pasien yang mengeluh dengan pegawai di
RSUP H Adam Malik yang kurang professional. Hal ini dibuktikan
dengan adanya beberapa pengaduan terkait tidak ramah dan santun
pegawai terhadap pasien yang mengakibatkan pelayanan publik yang
prima belum tercapai dengan optimal. Jika tidak segera diperbaiki hal
ini akan menjadi kebiasaan dan akan menjadikan citra RSUP H Adam
Malik menjadi buruk.
3. Belum optimalnya pencatatan kartu stok dan pengecekan tanggal
kadaluarsa obat dan BMHP di gudang Obat RSUP H. Adam Malik
Medan. (Manajemen ASN)
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya selama bekerja, saya
mengamati masih banyak petugas farmasi yang tidak taat dalam
pencatatan kartu stok dan pengecekan tanggal kadaluarsa obat dan
BMHP. Hal ini bisa membuat stok tidak sesuai dan obat akan
kadaluarsa.
4. Belum optimalnya pemberian obat kepada pasien rawat inap karena
proses serah terima obat ke perawat yang lama. (Manajemen ASN)
Berdasarkan pengamatan saya selama bekerja, saya melihat masih
sering terjadi keterlambatan pemberian kepada pasien karena proses
serah terima obat antara petugas farmasi dan perawat yang lama. Hal ini
bisa terjadi karena perawat yang tidak ditempat saat petugas farmasi
mengantarkan obat. Jika pemberian obat terlambat akan menimbulkan
efek terapi obat tidak maksimal.
5. Belum optimalnya monitoring dan evaluasi vendor atau distributor
penyedia perbekalan farmasi di RSUP H. Adam Malik Medan.
(Manajemen ASN)
Berdasarkan pengamatan saya selama bekerja, saya melihat bahwa
RSUP H. Adam Malik Medan belum melaksanakan monitoring dan
evaluasi, yang menyebabkan obat dan BMHP sering terlambat masuk,
dan stoknya tidak tersedia.

b. Alat Bantu Analisis


Isu-isu tersebut diatas akan diidentifikasi kualitasnya dengan
menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
keLayakan).
Metode ini memiliki kriteria, yaitu :
1. A = Aktual
Isu yang benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
2. P = Problematik
Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
dicarikan segera solusinya.
3. K = keKhalayakan
Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. L = keLayakan
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Berikut tabel penilaian kualitas isu dengan menggunakan metode APKL.
Tabel 1.1 Penentuan Kualitas Isu dengan Metode APKL
No Identifikasi Kriteria Jumla Kualitas
. A P K L h
1. Belum optimalnya pelaksanaan 4 4 3 3 14 V
Monitoring dan Evaluasi dan tindak
lanjut Obat yang akan ED 6 bulan
kedepan. (Manajemen ASN)
2. Belum tercapainya pelayanan publik 5 4 4 4 17 II
yang prima dikarenakan pelayanan
tidak ramah dan santun kepada
pasien oleh pegawai di lingkungan
RSUP H Adam Malik Medan.
(Manajemen ASN)
3. Belum optimalnya pencatatan kartu 4 4 3 4 15 IV
stok dan pengecekan tanggal
kadaluarsa obat dan BMHP di
gudang Obat RSUP H. Adam Malik
Medan. (Manajemen ASN)
4. Belum optimalnya pemberian obat 4 4 4 4 16 III
kepada pasien rawat inap karena
proses serah terima obat ke perawat
yang lama. (Manajemen ASN)
5. Belum optimalnya monitoring dan 5 4 5 5 19 I
evaluasi vendor atau distributor
penyedia perbekalan farmasi di
RSUP H. Adam Malik Medan.
(Manajemen ASN)
Kriteria pemberian nilai dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.2 Kriteria Penilaian Aktual
Nilai Aktual Keterangan
1 Tidak benar-benar terjadi
2 Benar-benar terjadi
3 Benar-benar terjadi dan tidak dibicakaran
4 Benar-benar terjadi dan terkadang dibicarakan
5 Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

Tabel 1.3 Kriteria Penilaian Problematik


Nilai Problematik Keterangan
1 Masalah sederhana
2 Masalah kurang kompleks dan tidak perlu dicari
solusinya
3 Masalah cukup kompleks dan tidak perlu dicari
solusinya
4 Masalah kompleks dan perlu dicari solusinya
5 Masalah sangat kompleks dan perlu segera dicarikan
solusinya

Tabel 1.4 Kriteria Penilaian keKhalayakan


Nilai keKhalayakan Keterangan
1 Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Tabel 1.5 Kriteria Penilaian keLayakan
Nilai keLayakan Keterangan
1 Tidak masuk akal dan realistis sehingga tidak
relevan untuk dimunculkan pemecahan masalahnya
2 Kurang masuk akal dan realistis dan tidak relevan
untuk dimunculkan pemecahan masalahnya
3 Cukup masuk akal dan realistis namun belum
relevan untuk dimunculkan pemecahan masalahnya
4 Masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
5 Sangat masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Berikut adalah deskripsi pemberian skor APKL terhadap isu-isu tersebut :


Isu pertama dengan skor APKL 14 adalah Belum optimalnya pelaksanaan
Monitoring dan Evaluasi dan tindak lanjut Obat yang akan ED 6 bulan
kedepan. Monitoring dan Evaluasi untuk obat yang akan kadaluarsa 6 bulan
kedepan sangat memudahkan untuk mencegah adanya barang kadaluarsa. Dan
menghindari terjadinya salah pemberian obat kepada pasien. Nilai Aktual 4 karena
isu ini memang benar-benar terjadi namun hanya terkadang dibicarakan, Nilai
Problematik 4 karena isu ini merupakan masalah kompleks dan perlu dicari
solusinya. Nilai keKhlayakan 3 karena isu ini cukup menyangkut hajat hidup
orang banyak jika tidak teliti. Nilai keLayakan 3 karena isu ini cukup masuk akal
dan relevan namun belum cukup relatif untuk dicari pemecahan masalahnya.
Isu kedua dengan skor APKL 17 adalah Belum tercapainya pelayanan
publik yang prima dikarenakan pelayanan tidak ramah dan santun kepada
pasien oleh pegawai di lingkungan RSUP H Adam Malik Medan. Pelayanan
publik yang prima adalah sebagai wujud dari pengaktualisasian nilai dasar ASN
agar terciptanya lingkungan kerja yang nyaman dan tidak mengecewakan pasien.
Nilai Aktual 5 karena isu ini memang benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan diruang lingkup pasien maupun sesama pegawai. Nilai Problematik 4
karena isu ini merupakan masalah kompleks yang perlu dicarikan solusinya. Nilai
keKhalayakan 4 karena isu ini menyangkut hajat hidup orang banyak yaitu pasien
dan pegawai. Nilai keLayakan 4 karena isu ini masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dicari pemecahan masalahnya.
Isu ketiga dengan skor APKL 15 adalah Belum optimalnya pencatatan
kartu stok dan pengecekan tanggal kadaluarsa obat dan BMHP di gudang
Obat RSUP H. Adam Malik Medan. Kartu stok memiliki peran yang penting
untuk mengontrol stok dan sebagai acuan untuk perencanaan dan pembelian
sediaan farmasi. Nilai Aktual 4 karena isu ini benar-benar terjadi dan terkadang
dibicarakan. Nilai Problematik 4 karena isu ini merupakan masalah kompleks
yang perlu dicarikan solusinya. Nilai keKhalayakan 3 karena isu ini cukup
menyangkut hajat hidup orang banyak. Nilai keLayakan 4 karena isu ini masuk
akal dan realistis serta relevan untuk dicarikan pemecahan masalahnya.
Isu keempat dengan skor APKL 16 adalah Belum optimalnya pemberian
obat kepada pasien rawat inap karena proses serah terima obat ke perawat
yang lama. Lamanya proses serah terima obat menghamat pemberian obat
kepasien yang bisa mengakibatkan terjadi hal yang tidak diinginkan. Nilai Aktual
4 karena isu ini benar-benar terjadi dan terkadang dibicarakan. Nilai Problematik
4 karena isu ini merupakan masalah kompleks yang perlu dicarikan solusinya.
Nilai keKhalayakan 4 karena isu ini menyangkut hajat hidup orang banyak yaitu
pasien. Nilai keLayakan 4 karena isu ini masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dicarikan pemecahan masalahnya.
Isu kelima dengan skor APKL 18 adalah Belum optimalnya monitoring dan
evaluasi vendor atau distributor penyedia perbekalan farmasi di RSUP H.
Adam Malik Medan. Monitoring dan evaluasi perlu dilakukan oleh pihak Rumah
Sakit guna menjaga kerjasama yang baik dan menghindari kurangnya stok sediaan
farmasi di Rumah Sakit. Nilai Aktual 5 karena isu ini benar-benar terjadi dan
sedang hangat dibicarakan karena stok sediaan farmasi yang tidak terpenuhi. Nilai
Problematik 4 karena isu ini merupakan masalah kompleks yang perlu dicarikan
solusinya. Nilai keKhalayakan 5 karena isu ini sangat menyangkut hajat hidup
orang banyak. Nilai keLayakan 5 karena isu ini sangat masuk akal dan realistis
serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Berdasarkan analisa menggunakan metode APKL diatas, maka didapatkan tiga
isu yang memenuhi kualitas tingkat Aktual, Problematik, keKhalayakan, dan
keLayakan, antara lain :
1. Belum optimalnya monitoring dan evaluasi vendor atau distributor
penyedia perbekalan farmasi di RSUP H. Adam Malik Medan.
(Manajemen ASN)
2. Belum tercapainya pelayanan publik yang prima dikarenakan pelayanan
tidak ramah dan santun kepada pasien oleh pegawai di lingkungan RSUP
H Adam Malik Medan. (Manajemen ASN)
3. Belum optimalnya pemberian obat kepada pasien rawat inap karena proses
serah terima obat ke perawat yang lama. (Manajemen ASN)

Ketiga isu tersebut diatas selanjutnya akan dianalisis menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, dan Growth) agar ditemukan isu utamanya.
Metode USG memiliki kriteria yaitu :
1. U = Urgency
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. S = Seriousness
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan.
3. G = Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.

Berikut tabel penentuan Core Isu dengan menggunakan metode USG


Tabel 1.6 Tabel Penentuan Core Isu dengan metode USG
No. Identifikasi Isu Kriteria Jumlah Prioritas
U S G
1 Belum optimalnya monitoring dan 5 5 4 14 I
evaluasi vendor atau distributor
penyedia perbekalan farmasi di
RSUP H. Adam Malik Medan.
(Manajemen ASN)
2 Belum tercapainya pelayanan publik 4 5 4 13 II
yang prima dikarenakan pelayanan
tidak ramah dan santun kepada
pasien oleh pegawai di lingkungan
RSUP H Adam Malik Medan.
(Manajemen ASN)
3 Belum optimalnya pemberian obat 4 4 4 12 III
kepada pasien rawat inap karena
proses serah terima obat ke perawat
yang lama. (Manajemen ASN)

Kriteria pemberian nilai dapat dilihat pada tabel berikut :


Tabel 1.7 Kriteria Penilaian metode USG
Bobot Urgency Seriousness Growth
1 Tidak mendesak Tidak serius Tidak cepat memburuk
2 Kurang mendesak Kurang serius Kurang cepat memburuk
3 Cukup mendesak Cukup serius Cukup cepat memburuk
4 Mendesak Serius Cepat memburuk
5 Sangat mendesak Sangat serius Sangat cepat memburuk

Berikut adalah deskripsi pemberian skor APKL terhadap isu-isu tersebut :


Isu pertama dengan skor USG 14 adalah Belum optimalnya monitoring dan
evaluasi vendor atau distributor penyedia perbekalan farmasi di RSUP H.
Adam Malik Medan. Nilai Urgency 5 karena isu ini sangat mendesak, yaitu jika
terus dibiarkan akan mempengaruhi tersedianya stok sediaan farmasi di Rumah
Sakit. Nilai Seriousness 5 karena isu ini sangat serius dan perlu segera
diselesaikan. Nilai Growth 4 karena isu ini cepat memburuk jika tidak segera
diselesaikan.
Isu kedua dengan skor USG 13 adalah Belum tercapainya pelayanan publik
yang prima dikarenakan pelayanan tidak ramah dan santun kepada pasien
oleh pegawai di lingkungan RSUP H Adam Malik Medan. Nilai Urgency 4
karena isu ini mendesak untuk bisa dicarikan solusi nya, karena mempengaruhi
citra Rumah Sakit. Nilai Seriousness 5 karena isu ini sangat serius dan perlu
segera diselesaikan. Nilai Growth 4 karena isu ini cepat memburuk jika tidak
segera diselesaikan dan akan menjadi kebiasaan yang buruk.
Isu ketiga dengan skor USG 12 adalah Belum optimalnya pemberian obat
kepada pasien rawat inap karena proses serah terima obat ke perawat yang
lama. Nilai Urgency 4 karena isu ini mendesak untuk bisa dicarikan solusi nya,
yaitu mempengaruhi kondisi pasien. Nilai Seriousness 5 karena isu ini sangat
serius dan perlu segera diselesaikan. Nilai Growth 4 karena isu ini cepat
memburuk jika tidak segera diselesaikan dan akan menjadi kebiasaan yang buruk.

Berdasarkan hasil analisa menggunakan metode USG diatas, maka didapatkan


yang menjadi core isu adalah belum optimalnya monitoring dan evaluasi vendor
atau distributor penyedia perbekalan farmasi di RSUP H. Adam Malik Medan.
(Manajemen ASN)

C. RUMUSAN ISU

Masih belum optimalnya monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh pihak
RSUP H. Adam Malik Medan kepada distributor penyedia perbekalan farmasi,
yang mengakibatkan seringnya terjadi keterlambatan dan bahkan kekosongan
sediaan farmasi yang menghambat pelayanan kefarmasian di RSUP H. Adam
Malik Medan di tahun 2022.
D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU (ANALISIS ISU)

Systems
Surroundings

SPO belum
diterapkan dengan
optimal
Kurangnya kesadaran
akan pentingnya monev Belum ada form
distributor dilakukan monev distributor
Belum Optimalnya
Monitoring dan Evaluasi
Vendor atau Distributor
Tidak ada SDM Penyedia Perbekalan
yang ditunjuk untuk Farmasi
mengerjakan

Kurangnya kesadaran
akan pentingnya monev
distributor dilakukan

Skills

Gambar 1.1 Diagram Fishbone


Berikut adalah uraian penyebab terjadinya isu, antara lain :

1. Kurangnya kesadaran para pegawai akan pentingnya dilakukan monitoring


dan evaluasi distributor penyedia perbekalan farmasi
2. Tidak adanya SDM yang ditunjuk sebagai penanggung jawab untuk
mengerjakan monitoring dan evaluasi distributor penyedia perbekalan
farmasi
3. Standar Prosedur Operasional yang telah dibuat belum diterapkan dengan
optimal
4. Belum ada form untuk monitoring dan evaluasi distributor penyedia
perbekalan farmasi

Dari uraian penyebab diatas, yang merupakan sumber penyebab potensial


adalah kurangnya kesadaran para pegawai akan pentingnya dilakukan
monitoring dan evaluasi distributor penyedia perbekalan farmasi. Jika para
pegawai memiliki kesadaran itu, maka Standar Prosedur Operasional
mengenai monitoring dan evaluasi distributor akan terlaksana dengan baik.

Berikut adalah gagasan kreatif untuk pemecahan isu diatas dan keterkaitannya
dengan mata pelajaran agenda 3.

Tabel 1.10 Gagasan kreatif

No Kegiatan Keterkaitan dengan


. MP. Agenda 3
1. Konsultasi kepada mentor dan kepala Manajemen ASN
Pokja Perencanaan dan Evaluasi (P2E)
terkait pelaksanaan kegiatan.
2. Melakukan telaah SPO dan studi literatur Manajemen ASN
tentang monitoring dan evaluasi
distributor penyedia perbekalan farmasi.
3. Membuat desain form monitoring dan Manajemen ASN
evaluasi terkait distributor penyedia
perbekalan farmasi.
4. Sosialisasi pelaksanaan monitoring dan Manajemen ASN
evaluasi yang akan dilakukan kepada
atasan dan teman petugas
5. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi Manajemen ASN
terkait distributor penyedia perbekalan
farmasi.

E. ANALISIS DAMPAK

Tabel 1.10 Analisis Dampak

No Penyebab Alternatif Penyelesaian Hasil yang


. diharapkan
1. Kurangnya kesadaran para Sosialisasi mengenai Monitoring dan
pegawai akan pentingnya pentingnya melakukan evaluasi bisa
dilakukan monitoring dan monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan
evaluasi distributor penyedia distributor penyedia optimal agar tidak
perbekalan farmasi perbekalan farmasi terjadinya ketidak
tersedian sediaan
farmasi
2. Tidak adanya SDM yang Sosialisasi mengenai Monitoring dan
ditunjuk sebagai penanggung pentingnya melakukan evaluasi bisa
jawab untuk mengerjakan monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan
monitoring dan evaluasi distributor penyedia optimal agar tidak
distributor penyedia perbekalan farmasi terjadinya ketidak
perbekalan farmasi tersedian sediaan
farmasi
3. Standar Prosedur Sosialisasi mengenai Monitoring dan
Operasional yang telah pentingnya melakukan evaluasi bisa
dibuat belum diterapkan monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan
dengan optimal distributor penyedia optimal agar tidak
perbekalan farmasi terjadinya ketidak
tersedian sediaan
farmasi
4. Belum ada form untuk Membuatkan form Monitoring dan
monitoring dan evaluasi checklist yang mudah evaluasi bisa
distributor penyedia dipahami melakukan dilaksanakan dengan
perbekalan farmasi monitoring dan evaluasi optimal agar tidak
distributor penyedia terjadinya ketidak
perbekalan farmasi tersedian sediaan
farmasi

F. LEMBAR KONFIRMASI ISU

Persetujuan Coach dan Mentor


Coach Mentor

Artati Pandialang Humokor, Agutina., S.Si.Apt


S.ST,M.Kes Nip. 198108242014022001
Nip. 196804231988032004
Tanggal : Juni 2022 Tanggal : Juni 2022

G. JUDUL AKTUALISASI
Judul Laporan Aktualisasi ini adalah Optimalisasi Monitoring dan Evaluasi
Distributor Penyedia Perbekalan Farmasi di RSUP H. Adam Malik
Medan tahun 2022.
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN AKTUALISASI
a. Unit Kerja
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan

b. Identifikasi Isu
1. Belum optimalnya pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi dan tindak
lanjut Obat yang akan ED 6 bulan kedepan.
2. Belum tercapainya pelayanan publik yang prima dikarenakan
pelayanan tidak ramah dan santun kepada pasien oleh pegawai di
lingkungan RSUP H Adam Malik Medan.
3. Belum optimalnya pencatatan kartu stok dan pengecekan tanggal
kadaluarsa obat dan BMHP di gudang Obat RSUP H. Adam Malik
Medan.
4. Belum optimalnya pemberian obat kepada pasien rawat inap karena
proses serah terima obat ke perawat yang lama.
5. Belum optimalnya monitoring dan evaluasi vendor atau distributor
penyedia perbekalan farmasi di RSUP H. Adam Malik Medan.

c. Isu yang diangkat


Belum optimalnya monitoring dan evaluasi vendor atau distributor
penyedia perbekalan farmasi di RSUP H. Adam Malik Medan.

d. Gagasan Pemecahan Isu


Pembuatan form untuk melakukan monitoring dan evaluasi terkait
distributor penyedia perbekalan farmasi. Adapun tahapan yang
dilakukan dalam memecahkan isu terdapat dalam tabel berikut :

Tabel 2.1 Gagasan Pemecahan Isu


No Kegiatan Sumber Pemecahan
. Isu
1. Konsultasi kepada mentor dan kepala Kreativitas
Pokja Perencanaan dan Evaluasi (P2E)
terkait pelaksanaan kegiatan.
2. Melakukan telaah SPO dan studi literatur Tugas Pimpinan
tentang monitoring dan evaluasi
distributor penyedia perbekalan farmasi.
3. Membuat desain form monitoring dan Tugas Pimpinan dan
evaluasi terkait distributor penyedia Kreativitas
perbekalan farmasi.
4. Sosialisasi pelaksanaan monitoring dan Kreativitas
evaluasi yang akan dilakukan kepada
atasan dan teman petugas
5. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi Tugas Pimpinan dan
terkait distributor penyedia perbekalan Kreativitas
farmasi.
e. Rancangan Kegiatan
Rancangan kegiatan menggunakan tabel sebagai berikut :
Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap visi,
Mata Pelatihan Agenda II misi dan kinerja utama
organisasi
1 2 3 4 5 6
1. Konsultasi kepada a. Membuat janji Janji temu dengan
mentor dan kepala pertemuan dengan mentor dan kepala
Pokja Perencanaan mentor dan kepala Pokja Perencanaan
dan Evaluasi (P2E) Pokja Perencanaan dan Evaluasi (P2E)
terkait pelaksanaan dan Evaluasi (P2E)
kegiatan. b. Meminta izin terkait Izin dari mentor
pelaksanaan dan kepala Pokja
rancangan kegiatan Perencanaan dan
aktualisasi Evaluasi (P2E)

c. Mendiskusikan
tentang rancangan
aktualisasi dengan
mentor terkait waktu
pelaksanaan dan
kegiatan apa saja
yang akan dilakukan
selama masa
habituasi.
2. Melakukan telaah a. Meminta file SPO SPO tentang
SPO dan studi tentang monitoring monitoring dan
literatur tentang dan evaluasi evaluasi distributor
monitoring dan distributor perbekalan perbekalan farmasi
evaluasi distributor farmasi yang benar. yang benar.
penyedia
perbekalan
farmasi.
b. Mengumpulkan SPO SPO tentang
yang ada terkait cara monitoring dan
monitoring dan evaluasi distributor
evaluasi distributor perbekalan farmasi
perbekalan farmasi yang benar.
yang benar.
c. Melakukan studi Desain format
literatur tentang untuk form
contoh form monitoring dan
monitoring dan evaluasi yang
evaluasi distributor sesuai.
penyedia perbekalan
farmasi.
d. Membuat SPO belum
perbandingan berjalan karena
kesesuaian SPO belum adanya form
dengan kondisi di monitoring dan
Pokja Perencanaan evaluasi nya.
dan Evaluasi (P2E)
3. Membuat desain a.
form monitoring
dan evaluasi terkait
distributor
penyedia
perbekalan
farmasi.

4. Sosialisasi
pelaksanaan
monitoring dan
evaluasi yang akan
dilakukan kepada
atasan dan teman
petugas
5. Pelaksanaan
monitoring dan
evaluasi terkait
distributor
penyedia
perbekalan
farmasi.
B. JADWAL KEGIATAN
Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Rencana Aktualisasi


Juli Agustus
III IV I II

Anda mungkin juga menyukai