Disusun oleh:
Nama : dr. Anugrah Adi Santoso
NIP : 198701292019021005
Golongan/Angkatan : III/XLVI
No. Presensi : 13
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Unit Kerja : PUSKESMAS PETUNGKRIYONO
Coach : Kristiana Widiawati, S.Pi., MT
Mentor : Hadi Prasetyo, S.Kep
1
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
KEDUDUKAN DAN PERAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Disusun oleh :
Nama : dr. Anugrah Adi Santoso
NIP : 198701292019021003
Coach, Mentor,
2
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Narasumber,
3
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karuniaNya, maka penulisan Rancangan Aktualisasi ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XLVI Tahun 2019
yang diselenggarakan di Badan Latihan Koprasi dan UMKM (BALATKOP)
Provinsi Jawa Tengah.
Dalam penyusunan rancangan ini, banyak pihak yang telah memberikan
dukungan, masukan, kritik, dan saran sehingga dalam kesempatan ini, penulis
menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan kepada :
1. Kepala BPSDMD Provinsi Jawa Tengah beserta jajarannya.
2. BKD Kabupaten Pekalongan beserta jajarannya yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
3. Pemerintah Kabupaten Pekalongan
4. Bapak Drs. Sigit Sumarhaenyanto, SH., MM selaku narasumber atas saran
masukan yang diberikan untuk perbaikan rancangan aktualisasi ini.
5. Ibu Kristiana Widiawati, S.Pi.,MT selaku coach atas semua inspirasi,
dorongan, masukan dan bimbingannya dalam membuat rancangan
aktualisasi ini.
6. Bapak Hadi Prasetyo, S.Kep selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program
aktualisasi.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
8. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar.
9. Segenap pegawai Puskesmas Petungkriyono Kabupaten Pekalongan
10. Istri dan putra-putra tercinta serta keluarga besar yang telah mendukung
4
dan mendoakan selalu sejak awal mendaftar CPNS sampai sekarang,
11. Orang tua yang tiada henti memberikan doa dan semangat sejak awal
mendaftar CPNS, dan
12. Teman-teman peserta Latsar Golongan III Angkatan XLVI tahun 2019
Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai pihak
guna membuat rancangan laporan menjadi lebih baik. Sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanan dan pelaporan
aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Penulis
5
DAFTAR ISI
6
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Rencana Kegiatan Aktualisasi di Unit Kerja .......................... 46
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi.............................................. 54
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ........................ 54
7
DAFTAR TABEL
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan
alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar
yang besar dan demokrasi relatif stabil. Untuk dapat mengelola sumber
yang berlimpah diharapkan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia
mempunyai suatu sistem birokrasi dengan SDM-nya yang berkualitas,
yaitu Aparatur Sipil Negara atau lebih dikenal dengan istilah ASN.
9
Di Era Globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala
aspek termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas
sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan
dan tuntutan masyarakat terhadap paradigma pelayanan yang bersifat
preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative. Hal ini menunjukkan bahwa
pandangan masyarakat terhadap kesehatan semakin kritis, peduli dan
meningkat kebutuhannya,terutama pada pelayanan kesehatan umum
masyarakat yang optimal, efektif dan efisiensi dengan berdasarkan
pada prinsip nilai-nilai yang terkandung pada pasal 3 Undang-undang
nomor 5 tahun 2014 dan berdasarkan serta erat relevansinya dengan
nila-nilai dasar ANEKA, yaitu : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
10
sorotan publik dikarenakan beberapa hal yang dilihat oleh masyarakat
terutama tentang kualitas pelayanan yang kurang memuaskan.
Masyarakat semakin kritis dalam menilai mutu pelayanan kesehatan
yang didapatkan. Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan semakin
meningkat baik di bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Hal tersebut mengimplikasikan semakin meningkatnya kesadaran
masyarakat terhadap kesehatan.
Puskesmas Petungkriyono yang terletak di kecamatan
Petungkriyono kabupaten Pekalongan, diharapkan menjadi tumpuan
dalam pelayanan kesehatan di kecamatan Petungkriyono Kabupaten
Pekalongan Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Petungkriyono terletak
di daerah paling selatan dari kabupaten Pekalongan, berbatasan
dengan kabupaten Banjarnegara. Kondisi topografi dan medan yang
sulit dijangkau, kecamatan Petungkriyono menjadi daerah yang sulit
untuk mengakses pelayanan kesehatan. Puskesmas Petungkriyono
merupakan satu-satunya layanan kesehatan yang terdapat di
kecamatan Petungkriyono. Kondisi tersebut menjadikan puskesmas
Petungkriyono minim akan layanan kesehatan, karena terbatasnya
fasilitas, sarana prasarana, dan tenaga kesehatan. Sehingga banyak
pasien yang lebih memilih berobat keluar kecamatan Petungkriyono,
bahkan lebih memilih berobat ke kabupaten sebelah (Banjarnegara)
dengan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lengkap. Namun,
saat ini puskesmas Petungkriyono mengalami perombakan dengan
perpindahan letak ketempat yang lebih mudah dijangkau, dan
penambahan tenaga kesehatan diharapkan mampu meningkatkan
kualitas pelayanan pada masyarakat Petungkriyono. Karena kondisi
gedung puskesmas yang baru dan paradigma masyarakat tentang
pelayanan puskesmas Petungkriyono yang kurang maksimal, maka
diharapkan perubahan puskesmas Petungkriyono saat ini mampu
melayani masyarakat dengan optimal.
11
Dengan alasan tersebut diatas maka penulis menyusun laporan
aktualisasi ini dengan judul “Optimalisasi pelayanan kesehatan di
Puskesmas Petungkriyono.
12
Tabel 1.1 Identifikasi Isu dikaitkan dengan
Agenda Ketiga Pelatihan Dasar CPNS
(Manajemen ASN, Whole of Government (WOG),
dan Pelayanan Publik)
No Identifikasi Isu Prinsip Kondisi Saat Kondisi yang
ASN Ini Diharapkan
13
prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan
dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth).
14
2 Problematik ( P ) Isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusinya
3 Kekhalayakan ( K ) Isu yang secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak
4 Layak ( L ) Isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
Pelayanan Publik
3. rendahnya cakupan
screening TB di
kecamatan Tidak memenuhi
+ + + - 4 3 4 11
Petungkriyono syarat
Pelayanan Publik
4. kurang optimalnya
informasi pelayanan
kesehatan di + + + + Memenuhi syarat - - - -
puskesmas
Petungkriyono
15
Metode HASIL
Kriteria
No Identifikasi isu Keterangan USG
A P K L U S G
Pelayanan Publik
5. tingginya angka
stunting di kecamatan 5 5
Tidak memenuhi
Petungkriyono + + + - 5 5 15
syarat 5
Pelayanan Publik
16
Berdasarkan range penilaian yang ada dalam metode
APKL dan USG, maka diperoleh satu isu yang selanjutnya
akan dibuatkan rencana kegiatannya. Dalam pembahasan
selanjutnya akan dijabarkan secara lebih rinci identifikasi isu
yang terpilih untuk dibuatkan rangkaian kegiatan dan
tahapan-tahapan dengan menghubungkannya dengan
nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka selanjutnya akan
dituliskan rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi ini.
Setelah melalui tahap analisis dengan metode USG, maka dapat
diidentifikasi isu yang menjadi prioritas, yaitu kurangnya kurang
optimalnya pelayanan kesehatan di puskesmas Petungkriyono.
Berdasarkan latar belakang dan hasil identifikasi isu yang telah
diperoleh, maka rumusan masalah rancangan aktualisasi ini adalah
17
sebagai berikut: Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan di puskesmas Petungkriyono ?
E. Tujuan
a. Tujuan umum
Tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN
yaitu peserta pendidikan dan pelatihan dasar menerapkan nilai-nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi. Ketika melaksanakan kegiatan meningkatkan pelayanan
kesehatan di puskesmas Petungkriyono.
F. Manfaat
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
a. Penulis bisa menjalankan dan mengimplementasikan
perannya dalam lingkup kegiatan sehari-hari menggunakan
nilai-nilai dasar ASN yang telah didapakan selama mengkuti
inclass Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil.
b. Memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasi
keterkaitan prinsip Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan
whole of Government.
Berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Negara, Nilai tersebut dijabarkan secara lebih spesifik:
1) Akuntabilitas Kepemimpinan, Transparansi, Integritas,
Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan,
Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsisten.
2) Nasionalisme Pengamalan nilai-nilai Pancasila
3) Etika Publik Jujur, Integritas, Disiplin, Sopan,
Transparan, Kerjasama, Peduli, Empati,
Respek, dan Keluwesan.
18
4) Komitmen Mutu Orientasi Mutu, Efektif dan Efisien,
Inovatif, Adaptasi, Layanan Sepenuh Hati,
Perbaikan Berkelanjutan
5) Anti Korupsi Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerja
Keras, Sederhana, Mandiri, Adil, Berani,
dan Peduli
2. Bagi Instansi
a. Terwujudnya visi dan misi puskesmas
b. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
c. Mampu memberikan kualitas layanan prima dalam
melaksanakan proses pelayanan
3. Bagi Masyarakat
peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang baik dan
sesuai dengan pelayanan yang profesional sebagai landasan
dalam menjalankan profesi.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
20
akan dibekali dengan latihan-latihan seperti :
a. Kegiatan Olah Raga dan Kesehatan Fisik;
b. Kesiapsiagaan dan kecerdasan Mental;
c. Kegiatan Baris-berbaris, Apel, dan Tata Upacara;
d. Keprotokolan;
e. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
f. Kegiatan Ketangkasan dan Permainan.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kesadaran adanya tanggung jawab dan
kemauan untuk bertanggung jawab. PNS memiliki tugas pokok fungsi
yang wajib untuk dijalankan. Setiap PNS hendaknya sadar akan
tugasnya. Tidak hanya sekadar sadar. Mereka juga harus bertanggung
jawab atas apa yang telah dilaksanakan. Sebagai abdi masyarakat,
PNS memiliki tanggung jawab yang besar. Maka tidak salah jika setiap
PNS melakukan perencanaan yang matang sebelum melaksanakan
tugasnya. Adanya transparansi juga penting untuk dilaksanakan. Tanpa
transparansi PNS akan kesulitan dalam menjalankan tugas.Ada 9
aspek akuntabilitas antara lain :
a Kepemimpinan
21
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua
tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok / institusi.
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang
tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
d Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggung jawab juga dapat berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
h Kejelasan
22
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu
maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir (LAN,
2015).
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri dan pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan negara.
Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap PNS memiliki orientasi
berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.
Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila. PNS dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila
demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan
nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
23
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbedabeda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
24
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
25
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.
26
3. Etika Publik
Etika publik yaitu pembelian pelayanan kepada masyarakat
Seorang PNS harus mampu memberi pelayanan yang ramah selama
menjalankan tugasnya. Dalam kondisi apapun, PNS tidak boleh terlihat
sombong, angkuh, galak, apalagi tidak sopan.Aspek etika publik antara
lain :
a. Kebersamaan: dapat diartikan bagaimana individu menciptakan
rasa kebersamaan untuk menjalankan pelayanan kepada
pelanggan.
b. Empati: dapat diartikan bagaimana individu memberikan rasa
empati kepada pelanggan tentang masalah/kesulitan yang
dihadapi.
c. Kepedulian: dapat diartikan bagaimana individu peduli terhadap
kesulitan pelnggan dan mencoba mencari solusinya.
d. Kedewasaan: dapat diartikan bagaimana individu berpilaku dewasa
sesuai tugas/tupoksinya.
e. Orientasi organisasi: dapat diartikan bagaimana individu
memperhatikan orientasi dalam berperilaku kepada pelanggan.
27
k. Keluwesan: dapat diartikan bagaimana individu berperilaku luwes
saat melayani.
l. Kearifan: dapat diartikan bagaimana individu bijaksana sesuai
dengan situasi dan kondisi saat melayani.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu yaitu sikap menjaga efektivitas dan efisiensi
mutu.Ada empat indikator dari nilai – nilai dasar komitmen mutu yang
harus diperhatikan, yaitu :
a. Orientasi mutu: orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa
melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas
pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.
b. Efektif dan efisien: efektif dapat diartikan sejauh mana dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun
yang coba dikerjakan. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari
performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas,
ketepatan waktu, dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur
dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
Sedangkan efisien dapat diartikan jumbah sumber daya yang
digunakan untuk mencapai tujuan. Efisiensi ditentukan oleh berapa
banyak bahan baku, uang dan manusia untuk mencapai tujuan.
c. Inovasi: Inovasi dalam layanan publik harus mencerminkan hasil
pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap
individu untuk membangun karakter dan mindset baru sebagai
aparatur penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dengan
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin.
28
d. Adaptasi: dapat diartikan bagaimana pegawai mengadaptasi dari
program atau organisasi lain untuk meningkatkan mutu
organisasinya.
e. Pelayanan sepenuh hati: dapat diartikan bagaimana pegawai
memberikan pelayanan sepenuh hati kepada pelanggan.
f. Perbaikan berkelanjutan: dapat diartikan bagaimana
pegawai/organisasi melakukan suatu perbaikan setelah melihat
situasi dan kondisi yang ada di unit kerjanya.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai
kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa yaitu
mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah pribadi, keluarga,
masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih luas lagi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar
telah melakukan identifikasi nilai – nilai dasar anti korupsi. Ada 9
(sembilan) nilai – nilai anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat berkata jujur
dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri
maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri dari perbuatan
curang.
2) Peduli
Adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan seseorang
memiliki rasa kasih sayang antar sesama. Pribadi dengan jiwa sosial
yang tinggi tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan
cara yang tidak benar.
3) Mandiri
29
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk
tidak mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang mandiri
tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak
akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan
dengan cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk
melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.
Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir
dalam perbuatan tercela dan nista.
6) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang
sebesar-besarnya.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya
dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa
apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil merupakan
30
kemampuan seseorang untuk memperlakukan orang lain sesuai
dengan hak dan kewajibannya.
31
perundang-undangan, dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3. Pelayanan Publik
Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk
untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka
pelayanan publik yang merupakan amanat UUD RI 1945. Pengertian
pelayanan publik menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik disebutkan bahwa pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayan publik.
32
Pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian layanan
atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan atau organisasi
lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan
aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk
memberikan kepuasan kepada penerima layanan.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik yaitu
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
b. Penerima layanan (orang, masyarakat, organisasi lain);
c. Kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan.
33
BAB III
A. Profil Organisasi
(1) Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas Petungkriyono merupakan UPTD pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Pekalongan yang terletak di Ibukota
Kecamatan Petungkriyono. Luas wilayah Kecamatan Petungkriyono
7.358 Ha, Terdiri dari 9 Desa, penduduk 12.907 jiwa.
Batas wilayah kerja Puskesmas Petungkriyono:
Utara: Wilayah kerja Puskesmas Doro
• Timur: Wilayah kerja Puskesmas Talun
• Selatan: Wilayah kerja Puskesmas Wanayasa
• Barat: Wilayah kerja Puskesmas Lebakbarang
Puskesmas Petungkriyono pada tahun 2016 menjadi
Puskesmas dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD) sesuai dengan Keputusan Bupati
Pekalongan nomor. 445.2/45/2015. Keputusan Bupati Pekalongan
nomor 445.4/243/2015 menetapkan tentang Kategori Puskesmas
Petungkriyono sebagai Puskesmas Pedesaan, dan berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan
nomor 440/006 Tahun 2018 tentang Puskesmas yang ditunjuk untuk
melaksanakan akreditasi, sehubungan dengan regulasi tersebut
mempengaruhi susunan organisasi manajemen di Puskesmas
Petungkriyono.
34
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Petungkriyono.
b. Misi Organisasi
Misi Puskesmas Petungkriyono adalah
35
berkualitas prima.
36
Berkualitas digambarkan sebagai bentuk tingkah laku yang
baik seseorang sebagai pribadi yang dapat dijadikan teladan
dan panutan dalam berperilaku hidup sehat.
Hubungan dengan kinerja:
a) Kepatuhan petugas terhadap Standar Operasional
Prosedur (SOP) dalam melaksanakan pelayanan;
b) Petugas pemberi pelayanan sesuai dengan kompetensi
yang disyaratkan;
c) Petugas bisa menjadi teladan dan panutan berperilaku
hidup sehat dalam kehidupan bermasyarakat.
d) Tepat waktu dalam memberikan pelayanan.
4) Aman:
Aman artinya petugas merasakan aman dalam melaksanakan
tugas dan pelanggan merasa aman dalam mendapatkan
pelayanan. Segala hal yang merasa aman akan menimbulkan
sesuatu yang nyaman.
Hubungan dengan Kinerja:
a) Menerapkan prosedur pencegahan dan pengendalian
infeksi (PPI) antara lain:
(1) Cuci tangan/hand hygiene sebelum kontak pasien,
sebelum tindakan aseptik, setelah kontak darah dan
cairan tubuh, setelah kontak pasien, setelah kontak
dengan lingkungan sekitar pasien (Permenkes Nomor
27 tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan
kesehatan);
(2) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD);
(3) Tata ruang infeksius dan non-infeksius;
(4) Mengidentifikasi pasien dengan tepat.
37
b) Menyediakan pelayanan yang memberikan rasa aman
pada pelanggan:
(1) Penyediaan ruangan yang menjaga privasi
pelanggan;
(2) Penyediaan ruang ASI, penyediaan sarana ramah
anak dan lansia;
(3) Menjaga diri dan lingkungan bersih dan sehat.
5) Totalitas:
Totalitas merupakan kesungguhan dalam bekerja dan
memberi pelayanan kepada pelanggan baik internal maupun
eksternal.
Hubungan dengan kinerja:
a) Tepat waktu dan disiplin dalam memberikan pelayanan
(tidak bermain HP saat pelayanan/di depan pelanggan)
b) Tepat waktu dan disiplin dalam menyampaikan pelaporan
c) Pekerjaan dilakukan dengan baik dan tepat waktu
d) Disiplin dalam berpakaian
e) Mampu mencari solusi dalam menyelesaikan masalah.
38
4. Struktur Organisasi
Jabatan
Fungional
39
4. Sarana dan Prasarana
SARANA-PRASARANA JUMLAH
Puskesmas Induk 1 buah
Puskesmas Pembantu -
Bangunan PKD/Jumlah Bidan Desa 12 buah/10 bides
Posyandu 39 pos
Pusling 1 kali
Rawat Inap 6 tempat tidur
Persalinan VK: 2 TT
Gawat Darurat 1 Tempat Tidur
Mobil Pusling 2 buah
Motor roda 2 7 buah
40
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
41
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
42
29. Menjadi saksi ahli;
C. Role Model
Role Model adalah panutan, yang dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia sama artinya dengan teladan yaitu suatu yang patut ditiru atau
baik untuk dicontoh seperti teladan, kelakuan, perbuatan, sifat dan
sebagainya.
43
Hospital, cologne Jerman, Free University Berlin Jerman. dr.Lie
Agustinus Dharmawan, Ph.D, Sp.B, Sp.BTKV seorang keturunan
tionghoa dengan nama Lie Tek Bie, tapi kecintaan dan kepeduliannya
terhadap masyarakat indonesia dibuktikan dengan mendirikan
yayasan doctorSHARE, dan Rumah Sakit Apung (RSA) yang
memberikan pelayanan kesehatan secara gratis dan
cuma-cumakepada masyarakat di daerah miskin dan terpencil di
indonesia yang tidak terjangkau oleh pelayanan kesehatan secara
reguler.
Dibawah yayasan doctorSHARE dan Rumah Sakit Apung (RSA),
dr.Lie Agustinus Dharmawan, Ph.D, Sp.B, Sp.BTKV memberikan
pelayanan medis diatas kapal motor (KM). dr.Lie telah banyak
melakukan pengobatan pembedahan di berbagai penjuru nusantara,
seperti kepulauan kei maluku, pulau panggang kep.seribu, bangka
tengah, ketapang dan pontianak, bali, nusa tenggara timur. Beliau
sangat memiliki integritas yang tinggi dibuktikan dengan minat dan
antusias pasien ketika beliau datang ke suatu daerah.
Dr Lie banyak mencetuskan program yang inovatif untuk
menyelesaikan beberapa masalah kesehatan dengan cepat dan tepat
sasaran. Prestasi besar yang pernah dilakukan dr lie semasa hidupnya
adalahia mewujudkan mimpi yang mustahil yaitu membangun rumah
sakit apung yang sangat inovatif dan satu-satunya RS apung di
indonesia,didalamnya terdapatbilik-bilik diperuntukan untuk
pasien-pasien rawat inap ataupun pasien-pasien pasca operasi, beliau
membangun RS Apung ini dengan biaya sendiri dan mandiri. beliau
sangat menekankan pada kualitas pelayanan kesehatan pasien serta
tidak membedakan Suku, Ras, dan Agama.Semua pasien memiliki
Hak yang sama. Beliau sangat ramah kepada pasien-pasien nya dan
melayani pasien dengan sepenuh hatisehingga beliau dijuluki ”the
smiling doctor”. Peserta latsar diharapkan meneladani beliau untuk
44
menerapkan nilai ANEKA nya di lingkungan kerja dan dalam kehidupan
sehari-hari.
Nilai -nilai yang terdapat pada role model :
1. Nasionalisme : Kecintaan dan kepeduliannya terhadap
masyarakat indonesia (sila ke 3 butir 3), tidak membedakan
suku,ras, dan agama.(sila ke 1 butir 3, sila ke 2 butir 2) Semua
pasien memiliki Hak yang sama (sila ke 2 butir 2)
1. Komitmen Mutu : Inovatif, sepenuh hati, efektif dan efisien
(tepat sasaran)
2. Anti korupsi : Kemandirian, daerah miskin dan terpencil
di indonesia (kepedulian),
3. Etika Publik : Ramah (kebajikan)
4. Akuntabilitas : Integritas
45
BAB IV
46
Tabel 4.1 Kegiatan dengan Keterkaitan ANEKA
47
pelayanan yang ada, jujur tanpa ANTI
secara memanfaatkan untuk KORUPSI
umum kepentingan yang lain kejujuran
Tangung
Jawab
d.menempatkan Saya meletakkan ditempat
di tempat yang yang mudah terlihat dan NASIONALIS
mudah dilihat terjangkau masyarakat, ME
dan dijangkau sehingga informasi Kemanusiaan
masyarakat tersampaikan dengan baik yang adil dan
dan mudah beradab(Sila
ke-2)
Musyawarah
mufakat (Sila
ke-4)
2 Mengatur Saya Mengatur Dengan rumusan Sesuai nilai dari
alur pelayanan poli umum visi puskesmas:
pelayanan sebagai sarana informasi Puskesmas adalah Hebat
poli umum untuk pelayanan terwujudnya - Humanis
pendaftaran agar lebih pelayanan - Empati
baik, jelas, dan cepat puskesmas yang - Berkualitas
optimal dengan - Aman
a. Konsultasi
Saya berkonsultasi dengan bertumpu pada - Totalitas
dengan
atasan menggunakan pelayanan prima dan
atasan Akuntabilitas
Bahasa yang sopan dan pemberdayaan
untuk Kejelasan
jelas dengan penuh masyarakat
kegiatan
tanggung jawab untuk MISI
mendapat persetujuan sebagai berikut :
Menyelenggarakan
pelayanan
b. Merancang administrasi yang
Saya berkoordinasi
dan berkualitas prima.
dengan rekan
membuat
menggunakan Bahasa
desain alur
yang sopan untuk Etika Publik
dan
mendesain dan sopan
48
informasi merancang untuk Kebersamaan
pelayanan mendapatkan hasil yang Respect
poli umum baik dan mudah
dimengerti, serta dengan
kejelasan dan secara Komitmen
inovatif agar isi dapat Mutu
dipahami dengan baik Orientasi Mutu
Inovatif
c. Mencetak Alur pelayanan poli umum Efektif&efisien
desain alur menjadi jelas. Saya
dan mencetak sesuai dengan
informasi anggaran yang ada,jujur
pelayanan tanpa memanfaatkan ANTI
poli umum untuk kepentingan yang KORUPSI
lain Tanggung
jawab
Kejujuran
d.menempatkan Saya meletakkan
informasi di banner/poster ditempat
tempat yang mudah terlihat dan NASIONALIS
yang terjangkau masyarakat, ME
mudah sehingga informasi Kemanusiaan
dilihat dan tersampaikan dengan baik yang adil dan
dijangkau dan mudah beradab(Sila
masyarakat ke-2)
Musyawarah
mufakat (Sila
ke-4)
49
kepuasan pelayanan puskesmas terwujudnya - Berkualitas
agar lebih baik, jelas, pelayanan - Aman
pasien
cepat. puskesmas yang - Totalitas
optimal dengan
Saya berkonsultasi dan Akuntabilitas bertumpu pada
meminta izin dengan Kejelasan pelayanan prima dan
atasan menggunakan pemberdayaan
Bahasa yang sopan dan masyarakat
jelas dengan penuh
tanggung jawab untuk MISI
a) a. Konsultasi mendapat persetujuan Etika Publik
sebagai berikut :
dan meminta Respek
izin dengan sopan
Menyelenggarakan
atasan untuk Kebersamaan
Saya berkoordinasi pelayanan administrasi
pembuatan yang berkualitas prima
dengan rekan
kotak kepuasan
menggunakan Bahasa
pelanggan dan
yang sopan untuk
nomor antrian .KOMITMEN
mendesain dan
merancang untuk MUTU
mendapatkan hasil yang Orientasi Mutu
b) b. Merancang baik dan bermutu. Inovatif
dan membuat Efektif&efisien
desain kotak Cermat&teliti
kepuasan
Adanya nomor antrian dan
pasien
kotak saran guna
menertibkan alur
pelayanan pasien., ANTI
meningkatkan mutu KORUPSI
pelayanan puskesmas. Kejujuran
d) c. Membuat Pembuatan dilakukan
kotakkepuasan dengan efektif dan
dan nomor efisien. Saya membuat
antrian sesuai dengan anggaran NASIONALIS
yang ada,jujur tanpa ME
memanfaatkan untuk Musyawarah
kepentingan yang lain. mufakat (Sila
50
ke-4)
e) d.
menempatkan Meletakkan kotak saran
ditempat yang ditempat yang mudah
sesuai terlihat dan terjangkau
masyarakat, sehingga
lebih mudah diakses oleh
masyarakat.
51
mengenai kembali meningkat NASIONALIS
pelayanan ME
yang ada di Kemanusiaan
puskesmas yang adil dan
beradab (Sila
ke-2)
52
dengan baik Inovatif
Efektif&efisien
c. Mencetak Diharapkan masyarakat Cermat&teliti
leaflet paham dan mengerti
mengenai isi yang ada.
Saya mencetak sesuai
dengan anggaran yang ANTI
ada,jujur tanpa KORUPSI
memanfaatkan untuk Kejujuran
kepentingan yang lain.
Secara cermat dan teliti
kita periksa kembali
d. menempatkan NASIONALIS
Saya meletakkan leaflet ME
leaflet di ditempat yang mudah
tempat yang Kemanusiaan
terlihat dan terjangkau yang adil dan
mudah masyarakat, sehingga
dilihat dan beradab(Sila
informasi tersampaikan ke-2)
dijangkau, dengan baik.
membagikan Membagikannya kepada
nya ke setiap Musyawarah
setiap pasien yang datang.
pasien mufakat (Sila
ke-4)
53
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas
Petungkriyono kabupaten Pekalongan. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di
jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
No Kegiatan Habituasi minggu ke- Portofolio/
bukti
kegiatan
3 Meningkatkan Foto,video
ketertiban dan
kepuasan pasien
4 Mensosialisasika Foto,video
n pelayanan
kesehatan
kepada setiap
pasien yang
datang
5 Membuat leaflet Foto,video
mengenai
informasi tentang
pelayanan di
puskesmas
54
pelaksanaannya dimungkinkan terjadinya kendala-kendala yang berisiko
menghambat kegiatan yang telah direncanakan menjadi kurang optimal. Oleh karena
itu diperlukan antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut, sehingga
dampak yang menghambat kegiatan tersebut dapat diminimalisir. Antisipasi dalam
menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi dapat dijelaskan lebih lanjut pada
tabel dibawah ini:
55
5 Membuat 1. Terbatasnya 1. Menyediakan dana pribadi dan dukungan dari
leaflet anggaran rekan kerja/donatur
mengenai
informasi 2. Menyampaikan 2. Menggunakan bahasa yang komunikatif dan
tentang informasi yang mudah diterima masyarakat
pelayanan di terdapat pada leaflet
puskesmas kepada masyarakat
yang majemuk
56
BAB V
PENUTUP
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Indonesia saat ini. Dalam
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, terdapat 3 fungsi ASN yaitu
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu
bangsa. Terdapat beberapa nilai-nilai dasar yang harus dikuasai oleh ASN.
Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi. Kelima nilai-nilai dasar tersebut harus dimiliki oleh
ASN agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagai ASN yang
professional
Rancangan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja merupakan rancangan
kegiatan utuk menyelesaikan isu dengan identifikasi isu yang telah dirumuskan
melaui analisa APKL dan analisa USG. Identifikasi isu yang ada dapat berasal dari
individu, unit kerja maupun dari organisasi, dari sana beberapa isu telah dapat
diidentifikasi. Dari beberapa isu tersebut kemudian dilakukan identifikasi dengan
metode USG. Isu yang diangkat yaitu kurang optimalisasi pelayanan kesehatan
di puskesmas Petugkriyono. Dari isu tersebut muncul gagasan pemecahan isu
yang tertuang dalam 5 kegiatan. Adapun kegiatan tersebut sebagai berikut: ,
Membuat bagan alur skema pelayanan puskesmas secara umum. Mengatur alur
pelayanan poli umum. Meningkatkan ketertiban dan kepuasan pasien.
Mensosialisasikan pelayanan kesehatan kepada setiap pasien yang datang.
Membuat leaflet mengenai informasi tentang pelayanan di puskesmas.
Jika kegiatan tersebut tidak terlaksanan maka akan timbul dampak seperti :
Pelayanan di puskesmas Petungkriyono yang kurang maksimal dan kepercayaan
masyarakat kepada puskesmas Petungkriyono yang menurun. Sehingga tidak
tercapainya visi, misi, dan nilai puskesmas Petungkriyono.
57
DAFTAR PUSTAKA
58
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
a. Identitas Diri
b. Riwayat Pendidikan
59
60