Disusun oleh:
Disusun oleh,
Nama : dr. Anugrah Adi Santoso
NIP : 198701292019021003
Semarang, 11 Juli2019
Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Menyetujui,
Coach Mentor
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diseminarkan,
Di : Semarang
Hari, tanggal : Kamis, 11 Juli 2019
Mengetahui,
Coach Mentor
Penguji
iii
SURAT PERNYATAAN
iv
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan segala konsekuensinya.
Mengetahui,
Pejabat Pembina Kepegawaian Yang menyatakan,
v
PRAKATA
vi
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
10. Istri dan putra-putra tercinta serta keluarga besar yang telah
mendukung dan mendoakan selalu sejak awal mendaftar CPNS
sampai sekarang,
11. Orang tua yang tiada henti memberikan doa dan semangat sejak awal
mendaftar CPNS, dan
12. Teman-teman peserta Latsar Golongan III Angkatan XLVI tahun 2019.
Pekalongan,11Juli 2019
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB IV HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
BAB V PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................. 61
B. Rekomendasi........................................................................... 62
C. Rencana Aksi........................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 64
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam
yang melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar
dan demokrasi relatif stabil. Untuk dapat mengelola sumber yang
berlimpah diharapkan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai
suatu sistem birokrasi dengan SDM-nya yang berkualitas, yaitu Aparatur
Sipil Negara atau lebih dikenal dengan istilah ASN.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), pegawai ASN memiliki peranan penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang berfungsi sebagai : (1) Pelaksana
Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa.
Oleh karena itu penting agar PNS memiliki profesionalisme dan
kompetensi yang memadai untuk bisa menjalankan tugas tersebut dengan
baik dan penuh tanggung jawab.
Dalam Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat (3) dan
ayat (4) tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi
Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi
bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa
percobaan. Merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen PNS, PNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan untuk membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Di Era Globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala
aspek termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas
sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan
tuntutan masyarakat terhadap paradigma pelayanan yang bersifat
1
preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative. Hal ini menunjukkan bahwa
pandangan masyarakat terhadap kesehatan semakin kritis, peduli dan
meningkat kebutuhannya,terutama pada pelayanan kesehatan umum
masyarakat yang optimal, efektif dan efisiensi dengan berdasarkan pada
prinsip nilai-nilai yang terkandung pada pasal 3 Undang-undang nomor 5
tahun 2014 dan berdasarkan serta erat relevansinya dengan nila-nilai
dasar ANEKA, yaitu : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi.
Dokter, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada
sarana pelayanan kesehaan.Pelayanan Kesehatan, adalah bentuk
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya pencegahan,
penyembuhan dan pemulihan kesehatan akibat penyakit, peningkatan
derajat kesehatan masyarakat, serta pembinaan peran serta masyarakat
dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan. (KPAN, 2003)
Sarana pelayanan kesehatan, adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan, yaitu Rumah Sakit, Puskesmas,
Polikliknik, dan atau Unit Kesehatan lainnya. Rumah Sakit
diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai
kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan
hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan
pasien, serta mempunyai fungsi sosial. (RI, 2009)
Akhir-akhir ini PNS di bidang kesehatan sekarang menjadi sorotan
publik dikarenakan beberapa hal yang dilihat oleh masyarakat terutama
tentang kualitas pelayanan yang kurang memuaskan. Masyarakat
semakin kritis dalam menilai mutu pelayanan kesehatan yang didapatkan.
Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan semakin meningkat baik di
bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Hal tersebut
mengimplikasikan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan.
2
Puskesmas Petungkriyono yang terletak di kecamatan
Petungkriyono kabupaten Pekalongan, diharapkan menjadi tumpuan
dalam pelayanan kesehatan di kecamatan Petungkriyono Kabupaten
Pekalongan Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Petungkriyono terletak di
daerah paling selatan dari kabupaten Pekalongan, berbatasan dengan
kabupaten Banjarnegara. Kondisi topografi dan medan yang sulit
dijangkau, kecamatan Petungkriyono menjadi daerah yang sulit untuk
mengakses pelayanan kesehatan. Puskesmas Petungkriyono merupakan
satu-satunya layanan kesehatan yang terdapat di kecamatan
Petungkriyono. Kondisi tersebut menjadikan puskesmas Petungkriyono
minim akan layanan kesehatan, karena terbatasnya fasilitas, sarana
prasarana, dan tenaga kesehatan. Sehingga banyak pasien yang lebih
memilih berobat keluar kecamatan Petungkriyono, bahkan lebih memilih
berobat ke kabupaten sebelah (Banjarnegara) dengan pelayanan
kesehatan yang lebih baik dan lengkap. Namun, saat ini puskesmas
Petungkriyono mengalami perombakan dengan perpindahan letak
ketempat yang lebih mudah dijangkau, dan penambahan tenaga
kesehatan diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan pada
masyarakat Petungkriyono. Karena kondisi gedung puskesmas yang baru
dan paradigma masyarakat tentang pelayanan puskesmas Petungkriyono
yang kurang maksimal, maka diharapkan perubahan puskesmas
Petungkriyono saat ini mampu melayani masyarakat dengan optimal.
Dengan alasan tersebut diatas maka penulis menyusun laporan
aktualisasi ini dengan judul “Optimalisasi pelayanan kesehatan di
Puskesmas Petungkriyono”.
Diharapkan dengan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
ANEKA rancangan aktualisasi tersebut mampu memecahkan isu yang ada
sekaligus sebagai upaya implementasi nilai-nilai ANEKA dalam diri
penulis.
3
B. Identifikasi Isu, Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan, dan
Rumusan Masalah
1. Identifikasi Isu, Dampak jika Isu Tidak Diselesaikan
Rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di
Puskesmas Petungkriyono Kabupaten Pekalongan sesuai dengan nilai-
nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dan sesuai
dengan peran dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat
berdasarakan identifikasi isu dengan mempertimbangkan keaktualan,
problematik, kekhalayakan dan kelayakan isu tersebut (metode APKL).
Kemudian prioritas isu ditentukan dengan mengukur tingkat urgensi
(urgency), keseriusan masalah (seriously), dan perkembangan masalah
tersebut jikan tidak dipecahkan (growth) yang dikenal dengan metode
USG. Prioritas isu yang telah ditentukan kemudian diidentifikasi
berdasarkan sumber isu, aktor yang terlibat, peran masing-masing aktor
yang terlibat dan keterkaitan dengan mata pelatihan, dan kegiatan-
kegiatan yang digagas untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di
Puskesmas Petungkriyono Kabupaten Pekalongan.
Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja penulis yang
dikatkan dengan agenda ketiga Pelatihan Dasar CPNS (Manajemen ASN,
Whole of Government (WOG), dan Pelayanan Publik) dapat ditampilkan
pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Identifikasi Isu dikaitkan dengan Agenda Ketiga Pelatihan
Dasar CPNS (Manajemen ASN, Whole of Government (WOG), dan
Pelayanan Publik)
4
pasien tingkat dan turunnya
hipertensi di kepatuhan angka hipertensi
puskesmas pasien yang
Petungkriyono masih rendah
2. rendahnya Pelayanan masih meningkatnya
standar Publik tingginya standar pelayanan
pelayanan angka DM minimal untuk
minimal untuk dan tingkat pasien DM dan
pasien DM di kepatuhan turunnya angka DM
puskesmas pasien yang
Petungkriyono masih rendah
3. rendahnya Pelayan banyak kasus kasus TB dapat
cakupan Publik TB yang ditemukan sejak
screening TB di belum bisa awal dan segera
kecamatan terdeteksi diobati
Petungkriyono sejak awal
4. kurang Pelayanan Informasi optimalisasi
optimalnya Publik tentang pelayanan
pelayanan pelayanan kesehatan di
kesehatan di puskesmas puskesmas
puskesmas yang masih Petungkriyono
Petungkriyono kurang
maksimal
5. tingginya angka Pelayanan angka meningkatkan
stunting di Publik stunting yang penyuluhan dan
kecamatan masih tinggi pengawasan
Petungkriyono kesehatan
Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan
alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk
menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat
untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) dan USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth).
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi
kriteria, kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut dengan
menggunakan analisis USG. Analisis USG merupakan alat analisis yang
dilakukan untuk menentukan prioritas isu melalui tingkat kegawatan,
keseriusan, dan tingkat pertumbuhan suatu isu atau masalah.
5
a. Analisis Kriteria Isu Menggunakan Analisis APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan dan Layak)
Analisis isu bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan
menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui
gagasan kegiatan yang dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan
pendekatan APKL yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak.
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan
kualitas isu dengan memperhatikan tingkat actual, problematik,
kekhalayakan dan layak dari isu-isu yang ditemukan di lingkungan unit
kerja. Setelah diperoleh analisis APKL, maka dipilih isu yang menjadi
prioritas utama yang selanjutnya akan diidentifikasi.
Tabel 1.2 Parameter APKL
No Indikator Keterangan
1 Aktual ( A ) Isu yang sering terjadi atau dalam proses
kejadian sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat.
2 Problematik ( P ) Isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusinya
3 Kekhalayakan ( K ) Isu yang secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak
4 Layak ( L ) Isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
6
Metode HASIL
Kriteria
No Identifikasi isu Keterangan USG
A P K L U S G
untuk pasien hipertensi
di puskesmas
Petungkriyono
Pelayanan Publik
2. rendahnya standar
pelayanan minimal
untuk pasien dengan
Tidak memenuhi 4 4 5 13
DM di puskesmas + + - -
syarat
Petungkriyono
Pelayanan Publik
3. rendahnya cakupan
screening TB di
kecamatan Tidak memenuhi 4 3 4 11
+ + + -
Petungkriyono syarat
Pelayanan Publik
4. kurang optimalnya
pelayanan kesehatan
di puskesmas
+ + + + Memenuhi syarat 5 5 5 15
Petungkriyono
Pelayanan Publik
5. tingginya angka
stunting di kecamatan
Tidak memenuhi - - 5 - 5 5
Petungkriyono + + + -
syarat
Pelayanan Publik
7
dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness yaitu seberapa serius suatu isu
harus dibahas yang dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth
didefinisikan sebagai seberapa besar memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani dengan segera.
Hasil analisis USG terkait isu-isu di UPTD Puskesmas
Petungkriyono tidak perlu dianalisis lagi dengan USG, karena dari analisis
APKL sudah mampu menjawab/mengidentifikasi issue yang ada di
Puskesmas Petungkriyono.
Berdasarkan range penilaian yang ada dalam metode APKL dan
USG, maka diperoleh satu isu yang selanjutnya akan dibuatkan rencana
kegiatannya. Dalam pembahasan selanjutnya akan dijabarkan secara
lebih rinci identifikasi isu yang terpilih untuk dibuatkan rangkaian kegiatan
dan tahapan-tahapan dengan menghubungkannya dengan nilai-nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi.
D. Rumusan Masalah
8
Berdasarkan latar belakang di atas, maka selanjutnya akan dituliskan
rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi ini. Setelah melalui tahap
analisis dengan metode USG, maka dapat diidentifikasi isu yang menjadi
prioritas, yaitu kurangnya kurang optimalnya pelayanan kesehatan di
puskesmas Petungkriyono. Berdasarkan latar belakang dan hasil
identifikasi isu yang telah diperoleh, maka rumusan masalah rancangan
aktualisasi ini adalah sebagai berikut: Bagaimana upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di puskesmas
Petungkriyono ?
E. Tujuan
a. Tujuan umum
Tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu
peserta pendidikan dan pelatihan dasar menerapkan nilai-nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi. Ketika melaksanakan kegiatan meningkatkan pelayanan
kesehatan di puskesmas Petungkriyono.
F. Manfaat
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
a. Penulis bisa menjalankan dan mengimplementasikan perannya dalam
lingkup kegiatan sehari-hari menggunakan nilai-nilai dasar ASN yang telah
didapakan selama mengkuti inclass Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.
b. Memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasi keterkaitan prinsip
Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan whole of Government.
Berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Negara, Nilai tersebut dijabarkan secara lebih spesifik:
Akuntabilitas Kepemimpinan, Transparansi, Integritas,
Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan,
Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsisten.
Nasionalisme Pengamalan nilai-nilai Pancasila
9
Etika Publik Jujur, Integritas, Disiplin, Sopan,
Transparan, Kerjasama, Peduli, Empati,
Respek, dan Keluwesan.
Komitmen Mutu Orientasi Mutu, Efektif dan Efisien, Inovatif,
Adaptasi, Layanan Sepenuh Hati,
Perbaikan Berkelanjutan
Anti Korupsi Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerja
Keras, Sederhana, Mandiri, Adil, Berani,
dan Peduli
2. Bagi Instansi
a. Terwujudnya visi dan misi puskesmas
b. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
c. Mampu memberikan kualitas layanan prima dalam melaksanakan proses
pelayanan
3. Bagi Masyarakat
peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai
dengan pelayanan yang profesional sebagai landasan dalam menjalankan
profesi.
10
BAB II
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
(1) Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas Petungkriyono merupakan UPTD pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Pekalongan yang terletak di Ibukota Kecamatan
Petungkriyono. Luas wilayah Kecamatan Petungkriyono 7.358 Ha, Terdiri
dari 9 Desa, penduduk 12.907 jiwa.
Batas wilayah kerja Puskesmas Petungkriyono:
Utara: Wilayah kerja Puskesmas Doro
• Timur: Wilayah kerja Puskesmas Talun
• Selatan: Wilayah kerja Puskesmas Wanayasa
• Barat: Wilayah kerja Puskesmas Lebakbarang
Puskesmas Petungkriyono pada tahun 2016 menjadi Puskesmas
dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK-BLUD) sesuai dengan Keputusan Bupati Pekalongan nomor.
445.2/45/2015. Keputusan Bupati Pekalongan nomor 445.4/243/2015
menetapkan tentang Kategori Puskesmas Petungkriyono sebagai
Puskesmas Pedesaan, dan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Pekalongan nomor 440/006 Tahun 2018 tentang
Puskesmas yang ditunjuk untuk melaksanakan akreditasi, sehubungan
dengan regulasi tersebut mempengaruhi susunan organisasi manajemen
di Puskesmas Petungkriyono.
11
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Petungkriyono.
12
Puskesmas Petungkriyono memang ” HEBAT”.
1) Humanis:
Melayani pelanggan dengan pendekatan memanusiakan manusia,
selalu mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup
yang lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan; pengabdi
kepentingan sesama umat manusia.
Hubungan dengan kinerja: Untuk mendapat berkah, artinya bekerja
dengan penuh keikhlasan, tidak mengeluh dan selalu positif thinking,
tergambar dalam saat memberikan pelayanan dengan 3S (senyum salam
sapa) serta tidak membedakan dalam pelayanan kepada pelanggan.
2) Empati:
Empati dalam hal ini, empati yang tidak hanya untuk petugas tetapi
juga dengan pelanggan, empati dengan petugas akan memunculkan
kerjasama yang baik. Sedang empati dengan pelanggan eksternal akan
meningkatkan kerjasama lintas sektor dan meningkatkan kepercayaan
pelanggan.
Hubungan dengan kinerja:
a) Kerjasama dengan pimpinan/kepatuhan pada
pimpinan;
b) Kerjasama dengan teman seprofesi dan inter-profesi;
c) Dengan pelanggan diwujudkan dalam mendengarkan
keluhan pelanggan dengan baik.
3) Berkualitas:
Berkualitas digambarkan sebagai bentuk tingkah laku yang baik
seseorang sebagai pribadi yang dapat dijadikan teladan dan panutan
dalam berperilaku hidup sehat.
Hubungan dengan kinerja:
a) Kepatuhan petugas terhadap Standar Operasional
Prosedur (SOP) dalam melaksanakan pelayanan;
13
b) Petugas pemberi pelayanan sesuai dengan
kompetensi yang disyaratkan;
c) Petugas bisa menjadi teladan dan panutan berperilaku
hidup sehat dalam kehidupan bermasyarakat.
d) Tepat waktu dalam memberikan pelayanan.
4) Aman:
Aman artinya petugas merasakan aman dalam melaksanakan tugas dan
pelanggan merasa aman dalam mendapatkan pelayanan. Segala hal yang
merasa aman akan menimbulkan sesuatu yang nyaman.
Hubungan dengan Kinerja:
a) Menerapkan prosedur pencegahan dan pengendalian
infeksi (PPI) antara lain:
(1) Cuci tangan/hand hygiene sebelum kontak pasien,
sebelum tindakan aseptik, setelah kontak darah dan cairan tubuh,
setelah kontak pasien, setelah kontak dengan lingkungan sekitar
pasien (Permenkes Nomor 27 tahun 2017 tentang pedoman
pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan
kesehatan);
(2) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD);
(3) Tata ruang infeksius dan non-infeksius;
(4) Mengidentifikasi pasien dengan tepat.
b) Menyediakan pelayanan yang memberikan rasa aman
pada pelanggan:
(1) Penyediaan ruangan yang menjaga privasi
pelanggan;
(2) Penyediaan ruang ASI, penyediaan sarana ramah
anak dan lansia;
(3) Menjaga diri dan lingkungan bersih dan sehat.
5) Totalitas:
Totalitas merupakan kesungguhan dalam bekerja dan memberi
pelayanan kepada pelanggan baik internal maupun eksternal.
Hubungan dengan kinerja:
14
a) Tepat waktu dan disiplin dalam memberikan
pelayanan (tidak bermain HP saat pelayanan/di depan pelanggan)
b) Tepat waktu dan disiplin dalam menyampaikan
pelaporan
c) Pekerjaan dilakukan dengan baik dan tepat waktu
d) Disiplin dalam berpakaian
e) Mampu mencari solusi dalam menyelesaikan
masalah.
15
4. Struktur Organisasi
Jabatan
Fungional
16
4. Sarana dan Prasarana
SARANA-PRASARANA JUMLAH
Puskesmas Pembantu -
Posyandu 39 pos
Pusling 1 kali
Persalinan VK: 2 TT
17
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
1. Tugas sebagai Aparatur Sipil Negara
Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Apratur Negara Nomor:
139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka
Kreditnya diterangkan bahwa dokter adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan. Tugas pokok dokter
adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada
masyarakat.
Rincian kegiatan penulis sebagai calon Dokter Pertama yang
tercantum dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: 139/KEP/M.PAN/11/2003 yaitu:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) pada pasien rawat inap;
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I;
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan Ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak;
18
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan medik rawat jalan;
22. Membuat catatan medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat 1;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaam laboratorium;
32. Melakukan tugas jaga panggilan/ on calls;
33. Melakukan tugas jaga di tempat / rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.
B. Role Model
Role Model adalah panutan, yang dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia sama artinya dengan teladan yaitu suatu yang patut ditiru atau
baik untuk dicontoh seperti teladan, kelakuan, perbuatan, sifat dan
sebagainya.
19
Gambar 3.2 dr.Lie Agustinus Dharmawan, Ph.D, Sp.B, Sp.BTKV
Sumber: Anonymous, 2018
Tokoh yang menjadi role model bagi penulis adalah dr.Lie Agustinus
Dharmawan, Ph.D, Sp.B, Sp.BTKV. Beliau merupakan sosok yang sangat
menginspirasi penulis di bidang kesehatan. Lahir di padang, Sumatera Barat 16
april 1946. Beliau lulusan University Hospital, cologne Jerman, Free University
Berlin Jerman. dr.Lie Agustinus Dharmawan, Ph.D, Sp.B, Sp.BTKV seorang
keturunan tionghoa dengan nama Lie Tek Bie, tapi kecintaan dan
kepeduliannya terhadap masyarakat indonesia dibuktikan dengan mendirikan
yayasan doctorSHARE, dan Rumah Sakit Apung (RSA) yang memberikan
pelayanan kesehatan secara gratis dan cuma-cumakepada masyarakat di
daerah miskin dan terpencil di indonesia yang tidak terjangkau oleh
pelayanan kesehatan secara reguler.
Dibawah yayasan doctorSHARE dan Rumah Sakit Apung (RSA), dr.Lie
Agustinus Dharmawan, Ph.D, Sp.B, Sp.BTKV memberikan pelayanan medis
diatas kapal motor (KM). dr.Lie telah banyak melakukan pengobatan
pembedahan di berbagai penjuru nusantara, seperti kepulauan kei maluku, pulau
panggang kep.seribu, bangka tengah, ketapang dan pontianak, bali, nusa
tenggara timur. Beliau sangat memiliki integritas yang tinggi dibuktikan dengan
minat dan antusias pasien ketika beliau datang ke suatu daerah.
Dr Lie banyak mencetuskan program yang inovatif untuk
menyelesaikan beberapa masalah kesehatan dengan cepat dan tepat
sasaran. Prestasi besar yang pernah dilakukan dr lie semasa hidupnya
adalahia mewujudkan mimpi yang mustahil yaitu membangun rumah sakit
apung yang sangat inovatif dan satu-satunya RS apung di
indonesia,didalamnya terdapatbilik-bilik diperuntukan untuk pasien-pasien
20
rawat inap ataupun pasien-pasien pasca operasi, beliau membangun RS
Apung ini dengan biaya sendiri dan mandiri. beliau sangat menekankan
pada kualitas pelayanan kesehatan pasien serta tidak membedakan
Suku, Ras, dan Agama.Semua pasien memiliki Hak yang sama. Beliau
sangat ramah kepada pasien-pasien nya dan melayani pasien dengan
sepenuh hatisehingga beliau dijuluki ”the smiling doctor”. Peserta latsar
diharapkan meneladani beliau untuk menerapkan nilai ANEKA nya di
lingkungan kerja dan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai -nilai yang terdapat pada role model :
1. Nasionalisme : Kecintaan dan kepeduliannya terhadap
masyarakat indonesia (sila ke 3 butir 3), tidak membedakan
suku,ras, dan agama.(sila ke 1 butir 3, sila ke 2 butir 2) Semua
pasien memiliki Hak yang sama (sila ke 2 butir 2)
2. Komitmen Mutu : Inovatif, sepenuh hati, efektif dan efisien
(tepat sasaran)
3. Anti korupsi : Kemandirian, daerah miskin dan terpencil di
indonesia (kepedulian),
4. Etika Publik : Ramah (kebajikan)
5. Akuntabilitas : Integritas
21
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
22
1. Tabel 3.1 Kegiatan dengan Keterkaitan ANEKA
23
Saya berkonsultasi dan
meminta izin dengan
atasan menggunakan Etika Publik
Bahasa yang sopan dan
b. Konsultasi Sopan
jelas dengan penuh
dan meminta
tanggung jawab untuk Kebersamaan
izin dengan
atasan untuk mendapat persetujuan
Respect
kegiatan
24
di tempat yang dan mudah ANTI
mudah dilihat KORUPSI
dan dijangkau
masyarakat kejujuran
Tangung
Jawab
NASIONALIS
ME
Kemanusiaan
yang adil dan
beradab(Sila
ke-2)
Musyawarah
mufakat (Sila
ke-4)
25
agar lebih baik, jelas, pelayanan - Empati
dan cepat puskesmas yang - Berkualitas
optimal dengan - Aman
- Totalitas
bertumpu pada
Saya berkonsultasi pelayanan prima dan
a. Konsultasi dengan atasan pemberdayaan
dengan masyarakat
menggunakan Bahasa
atasan yang sopan dan jelas
untuk MISI
dengan penuh tanggung Akuntabilitas
kegiatan jawab untuk mendapat sebagai berikut :
persetujuan Kejelasan
Menyelenggarakan
pelayanan
administrasi yang
berkualitas prima.
Saya berkoordinasi
b. Merancang
dan dengan rekan
membuat menggunakan Bahasa
desain alur yang sopan untuk
dan mendesain dan
informasi merancang untuk
pelayanan mendapatkan hasil yang
poli umum baik dan mudah
dimengerti, serta dengan Etika Publik
kejelasan dan secara
inovatif agar isi dapat sopan
26
dipahami dengan baik Kebersamaan
Respect
Saya meletakkan
banner/poster ditempat
d.menempatkan yang mudah terlihat dan
terjangkau masyarakat,
informasi di
tempat sehingga informasi
tersampaikan dengan baik ANTI
yang
dan mudah KORUPSI
mudah
dilihat dan
Tanggung
dijangkau
jawab
masyarakat
Kejujuran
27
NASIONALIS
ME
Kemanusiaan
yang adil dan
beradab(Sila
ke-2)
Musyawarah
mufakat (Sila
ke-4)
28
cepat. puskesmas yang
optimal dengan
bertumpu pada
Saya berkonsultasi dan pelayanan prima dan
meminta izin dengan pemberdayaan
atasan menggunakan masyarakat
Bahasa yang sopan dan Akuntabilitas
jelas dengan penuh
tanggung jawab untuk Kejelasan MISI
mendapat persetujuan
sebagai berikut :
Menyelenggarakan
Saya berkoordinasi pelayanan administrasi
a) a. Konsultasi dengan rekan Etika Publik yang berkualitas prima
dan meminta menggunakan Bahasa
izin dengan Respek
yang sopan untuk
atasan untuk mendesain dan sopan
pembuatan merancang untuk
kotak mendapatkan hasil yang Kebersamaan
kepuasan baik dan bermutu.
pelanggan dan
nomor antrian
29
Adanya nomor antrian dan .KOMITMEN
kotak saran guna MUTU
b) b. Merancang menertibkan alur
dan membuat pelayanan pasien., Orientasi Mutu
desain kotak meningkatkan mutu
kepuasan Inovatif
pelayanan puskesmas.
pasien dan Pembuatan dilakukan Efektif&efisien
nomor antrian dengan efektif dan
efisien. Saya membuat Cermat&teliti
sesuai dengan anggaran
yang ada,jujur tanpa
memanfaatkan untuk
kepentingan yang lain.
ANTI
d) c. Membuat KORUPSI
kotak
kepuasan dan Meletakkan kotak saran Kejujuran
nomor antrian ditempat yang mudah
terlihat dan terjangkau
masyarakat, sehingga
lebih mudah diakses oleh
masyarakat.
NASIONALIS
ME
30
e) d. Musyawarah
menempatkan mufakat (Sila
ditempat yang ke-4)
sesuai
31
b. Memeriksa kepada yang lainnya. Etika Publik
pasien
dengan baik Respek Menyelenggarakan
pelayanan
sopan administrasi yang
Pasien mengerti tentang berkualitas prima
pelayanan puskesmas
c. yang sekarang menjadi
Mensosialisa lebih baik. Sehingga
sikan diharapkan tingkat
kepada kepercayaan masyarakat .KOMITMEN
pasien kembali meningkat MUTU
tentang
informasi Orientasi Mutu
mengenai
Sepenuh hati
pelayanan
yang ada di
puskesmas
NASIONALIS
ME
Kemanusiaan
32
yang adil dan
beradab (Sila
ke-2)
33
Akuntabilitas MISI
Diharapkan masyarakat
paham dan mengerti
mengenai isi yang ada.
Saya mencetak sesuai
dengan anggaran yang .KOMITMEN
ada,jujur tanpa MUTU
memanfaatkan untuk
c. Mencetak Orientasi Mutu
kepentingan yang lain.
leaflet
Secara cermat dan teliti
Inovatif
kita periksa kembali
34
Efektif&efisien
Kejujuran
d. menempatkan
leaflet di
tempat yang
mudah
dilihat dan
dijangkau,
membagikan NASIONALIS
nya ke ME
setiap
pasien Kemanusiaan
yang adil dan
beradab(Sila
ke-2)
35
Musyawarah
mufakat (Sila
ke-4)
36
B. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
3 Meningkatkan Foto,video
37
ketertiban dan
kepuasan pasien
4 Mensosialisasika Foto,video
n pelayanan
kesehatan
kepada setiap
pasien yang
datang
38
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Tabel 3.3 Antisipasi dan strategi menghadapi kendala
39
5 Membuat 1. Terbatasnya 1. Menyediakan dana pribadi dan dukungan
leaflet anggaran dari rekan kerja/donatur
mengenai
informasi 2. Menyampaikan
tentang informasi yang
terdapat pada leaflet 2. Menggunakan bahasa yang komunikatif dan
pelayanan di
kepada masyarakat mudah diterima masyarakat
puskesmas
yang majemuk
40
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
41
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Pertama
(Membuat bagan alur skema pelayanan puskesmas secara umum)
2. NASIONALISME
a. Sila ke-2 : Kemanusiaan
yang adil dan beradab
Saya meletakkan “informasi “
yang mudah terjangkau dan
mudah terlihat untuk semua
orang/pasien (tidak
diskriminasi).
b. Sila ke-4 : Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan
perwakilan
Saya berkoordinasi
(musyawarah) dengan
sesama rekan di puskesmas
42
Uraian Kegiatan Keterangan
1 2
untuk mufakat.
3. ETIKA PUBLIK
Saya berkonsultasi kepada
atasan dan berkoordinasi
dengan sesama rekan tentang
rencana kegiatan secara
sopan dan santun.
4. KOMITMEN MUTU
Saya melakukan kegiatan
merancang dan mendesain
bagan alur pelayanan dengan
jelas dan inovatif agar
informasi dapat lebih mudah
tersampaikan. (efektif dan
efisien)
5. ANTI KORUPSI
Mencetak sesuai anggaran
yang ada dan tidak
memanfaatkan untuk
kepentingan yang lain (jujur).
.
Manfaat Kegiatan ini menghasilkan
peningkatan pelayanan dalam
pemberian informasi tentang
alur pelayanan di puskesmas.
Sehingga diharapkan mampu
meningkatkan pelayanan
secara optimal.
Pencapaian Visi dan Misi Karena kegiatan ini
Organisasi berhubungan dengan
peningkatan pelayanan dan
informasi, maka sesuai
dengan visi dan misi
Puskesmas Petungkriyono.
Yaitu : Terwujudnya pelayanan
puskesmas yang optimal
dengan bertumpu pada
pelayanan prima dan
pemberdayaan masyarakat.
Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dalam nilai puskesmas “
Hebat”yaitu : Berkualitas dan
43
Uraian Kegiatan Keterangan
1 2
Totalitas
Kendala Karena belum ada standar alur
pelayanan yang tepat
sebelumnya.
Strategi Menghadapi Kendala Berkoordinasi dan berkonsultasi
dengan sesama rekan dan
dengan kepala Puskesmas.
Lampiran Kegiatan 1. Foto
2. Video
3. Lembar Konsultasi
4. Draft rancangan desain
5. Nota pembuatan MMT
Sumber: Hasil Analisa (2019)
1. AKUNTABILITAS
Saya melakukan kegiatan
merancang dan mendesain
bagan alur pelayanan dengan
jelas agar informasi dapat
44
Uraian Kegiatan Keterangan
1 2
tersampaikan.
2. NASIONALISME
a. Sila ke-2 : Kemanusiaan
yang adil dan beradab
Saya meletakkan “informasi “
yang mudah terjangkau dan
mudah terlihat untuk semua
orang/pasien (tidak
diskriminasi).
3. ETIKA PUBLIK
Saya berkonsultasi kepada
atasan dan berkoordinasi
dengan sesama rekan tentang
rencana kegiatan secara
sopan dan santun.
4. KOMITMEN MUTU
Saya melakukan kegiatan
merancang dan mendesain
bagan alur pelayanan dengan
jelas dan inovatif agar
informasi dapat lebih mudah
tersampaikan (efektif dan
efisien).
5. ANTI KORUPSI
45
Uraian Kegiatan Keterangan
1 2
Mencetak sesuai anggaran yang
ada dan tidak memanfaatkan
untuk kepentingan yang lain
(jujur).
Manfaat Kegiatan ini menghasilkan
efektivitas dan efisiensi
pelayanan dalam mengatur alur
pelayanan di puskesmas.
Sehingga diharapkan mampu
meningkatkan pelayanan secara
keseluruhan.
Pencapaian Visi dan Misi Karena kegiatan ini berhubungan
Organisasi dengan peningkatan pelayanan
dan informasi, maka sesuai
dengan visi dan misi Puskesmas
Petungkriyono.
Yaitu : Terwujudnya pelayanan
puskesmas yang optimal dengan
bertumpu pada pelayanan prima
dan pemberdayaan masyarakat.
Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dalam nilai puskesmas “
Hebat” yaitu : Berkualitas dan
Totalitas
Kendala Karena belum ada standar alur
pelayanan yang tepat
sebelumnya.
Strategi Menghadapi Kendala Berkoordinasi dan berkonsultasi
dengan sesama rekan dan
dengan kepala Puskesmas.
Lampiran Kegiatan 1. Foto
2. Video
3. Lembar Konsultasi
4. Draft rancangan desain
5. Nota pembuatan
Sumber: Hasil Analisa (2019)
46
Uraian Kegiatan Keterangan
1 2
Tanggal Pelaksanaan 15 s.d 22 Juni 2019
Tahapan Kegiatan 1. Konsultasi dan meminta izin
dengan atasan untuk
pembuatan kotak kepuasan
pelanggan dan nomor antrian
2. Merancang dan membuat
desain kotak kepuasan
pasien
3. Membuat kotak kepuasan
dan nomor antrian
4. menempatkan ditempat yang
sesuai
Habituasi Nilai Dasar ANEKA Habituasi Nilai Dasar ANEKA:
1. AKUNTABILITAS
Saya membuat dan
meletakkan kotak kepuasan
pelanggan secara jelas,
terlihat, dan bisa dimengerti
oleh pasien.
2. NASIONALISME
a. Sila ke-2 : Kemanusiaan
yang adil dan beradab
Saya meletakkan “informasi “
yang mudah terjangkau dan
mudah terlihat untuk semua
orang/pasien (tidak
diskriminasi).
3. ETIKA PUBLIK
Saya berkonsultasi kepada
atasan tentang rencana
kegiatan secara sopan dan
santun.
47
Uraian Kegiatan Keterangan
1 2
4. KOMITMEN MUTU
Saya melakukan kegiatan
merancang dan mendesain
kotak kepuasan dan nomor
antrian secara inovatif agar
informasi dapat lebih mudah
tersampaikan (efektif dan
efisien).
5. ANTI KORUPSI
Mencetak sesuai anggaran
yang ada dan tidak
memanfaatkan untuk
kepentingan yang lain (jujur).
Manfaat Kegiatan ini menghasilkan
peningkatan pelayanan di
puskesmas dan mampu
menjadikan kinerja puskesmas
menjadi lebih baik lagi.
Pencapaian Visi dan Misi Karena kegiatan ini berhubungan
Organisasi dengan peningkatan pelayanan
dan informasi, maka sesuai
dengan visi dan misi Puskesmas
Petungkriyono,yaitu:
Terwujudnya pelayanan
puskesmas yang optimal dengan
bertumpu pada pelayanan prima
dan pemberdayaan masyarakat.
Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dalam nilai puskesmas “
Hebat” yaitu : Humanis,Empati,
dan Berkualitas
48
Uraian Kegiatan Keterangan
1 2
kegiatan ini.
Lampiran Kegiatan 1. Foto
2. Video
3. Lembar Konsultasi
4. Draft rancangan desain
5. Nota pembuatan
Sumber: Hasil Analisa (2019)
1. AKUNTABILITAS
Saya memberikan informasi
tentang peningkatan kinerja
Puskesmas, diharapkan
tingkat kepercayaan
masyarakat kembali
meningkat.
2. NASIONALISME
Sila ke-2 : Kemanusiaan
yang adil dan beradab
Saya memberikan informasi
kepada setiap pasien tanpa
49
Uraian Kegiatan Keterangan
1 2
membeda-bedakan latar
belakangnya (tidak
diskriminasi).
3. ETIKA PUBLIK
Saya memberitahukan kepada
setiap pasien dengan bahasa
yang mudah dimengerti
(Komunikatif) dan dengan
sopan sehingga tidak
menyinggung perasaan
pasien dan keluarganya
(Respect).
4. KOMITMEN MUTU
Saya memberikan informasi
dengan sepenuh hati
berempati kepada setiap
pasien bahwa puskesmas
yang sekarang jauh lebih baik.
Memberikan informasi yang
berkualitas dan bermutu.
5. ANTI KORUPSI
Memberikan informasi sesuai
keadaan yang sebenarnya
tanpa menambah maupun
mengurangi isinya
(Kejujuran).
Manfaat Kegiatan ini menghasilkan
peningkatan pelayanan di
puskesmas dan mampu
menjadikan kinerja puskesmas
menjadi lebih baik lagi.
Pencapaian Visi dan Misi Karena kegiatan ini berhubungan
Organisasi dengan peningkatan pelayanan
dan informasi, maka sesuai
dengan visi dan misi Puskesmas
Petungkriyono,yaitu:
Terwujudnya pelayanan
puskesmas yang optimal dengan
bertumpu pada pelayanan prima
dan pemberdayaan masyarakat.
50
Uraian Kegiatan Keterangan
1 2
Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dalam nilai puskesmas “
Hebat” yaitu : Humanis dan
Empati
Kendala Latar belakang masyarakat
petungkriyono yang berbeda-
beda.
Strategi Menghadapi Kendala Harus lebih informatif dan
komunikatif dalam
menyampaikan informasi.
Meminta bantuan rekan-rekan
senior yang sudah lebih paham
dengan kebiasaan, aturan, dan
budaya masyarakat setempat
Lampiran Kegiatan 1. Foto
2. Video
3. Lembar Konsultasi
Sumber: Hasil Analisa (2019)
1. AKUNTABILITAS
51
Uraian Kegiatan Keterangan
1 2
Isi, Desain, dan rancangan
leaflet harus informatif dan
komunikatif sehinga sangat
jelas dan mudah dimengerti
oleh pasien.
2. NASIONALISME
a. Sila ke-2 : Kemanusiaan
yang adil dan beradab
Saya membagikan leaflet
kepada setiap pasien yang
datang dan menjelaskan
isinya (tidak diskriminasi).
3. ETIKA PUBLIK
Saya berkonsultasi dan
berkoordinasi dengan sopan
dan santun.
4. KOMITMEN MUTU
Saya membuat leaflet
sebagai wujud inovasi dalam
memberikan pemahaman
kepada pasien secara ringkas
tanpa harus mengadakan
sosialisasi yang membuang
banyak dana, sehingga
menjadi efektif dan efisien.
52
Uraian Kegiatan Keterangan
1 2
lebih berkualitas dan
bermutu, baik bahan maupun
isinya. Sesuai dengan
keadaan sebenarnya di
puskesmas. Informasi lebih
akurat.
5. ANTI KORUPSI
Saya mencetak leaflet
dengan jujur sesuai dengan
anggaran yang telah
ditetapkan tanpa menambah
maupun mengurangi
anggaran tersebut.
Manfaat Kegiatan ini menghasilkan
sebuah leaflet sebagai wujud
inovasi dalam memberikan
pemahaman kepada pasien
secara ringkas tanpa harus
mengadakan sosialisasi yang
membuang banyak dana,
serta pasien dan keluarga
pasien dapat memahami
secara cepat dan mendalam
mengenai informasi di
Puskesmas.
Pencapaian Visi dan Misi Karena kegiatan ini berhubungan
Organisasi dengan peningkatan pelayanan
dan informasi, maka sesuai
dengan visi dan misi Puskesmas
Petungkriyono,yaitu:
Terwujudnya pelayanan
puskesmas yang optimal dengan
bertumpu pada pelayanan prima
dan pemberdayaan masyarakat.
Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dalam nilai puskesmas “
Hebat” yaitu :
Empati, Berkualitas, dan
Totalitas
Kendala Koordinasi dengan tiap bagian
dengan beragam aturan dan
kebiasaan.
53
Uraian Kegiatan Keterangan
1 2
Strategi Menghadapi Kendala Berkonsultasi dan berkoordinasi
kepada rekan kerja maupun
atasan untuk mencari jalan
keluar yang sesuai.
Lampiran Kegiatan 1. Foto
2. Video
3. Lembar Konsultasi
4. Draft Desain Leaflet
5. Desain Leaflet
6. Nota Cetak Leaflet
Sumber: Hasil Analisa (2019)
54
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi ANEKA
Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS direkap dalam tabel berikut:
Tabel 4.6 Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi ANEKA
55
permusyawaratan
perwakilan
Saya berkoordinasi
(musyawarah)
dengan sesama
rekan di puskesmas
untuk mufakat.
56
Saya berkoordinasi diluar bidang,
(musyawarah) guna
dengan sesama memperoleh
rekan di puskesmas hasil yang
untuk mufakat. bermutu dan
berkualitas.
3. a. Sila ke-2 : Saya
Kemanusiaan melakukan
Saya yang adil dan
membuat dan beradab kegiatan
meletakkan Saya meletakkan merancang
kotak “informasi “ yang dan mendesain Mencetak
kepuasan mudah terjangkau Saya kotak sesuai
pelanggan dan mudah terlihat berkonsultasi kepuasan dan anggaran
Meningkatkan secara jelas, untuk semua kepada atasan nomor antrian yang ada dan
ketertiban dan terlihat, dan orang/pasien (tidak
tentang rencana secara inovatif tidak
bisa diskriminasi).
kepuasan pasien dimengerti kegiatan secara agar informasi memanfaatkan
oleh pasien. b. Sila ke-4 : sopan dan dapat lebih untuk
Kerakyatan yang santun. mudah kepentingan
dipimpin oleh tersampaikan yang lain
hikmat (efektif dan (jujur).
kebijaksanaan efisien).
dalam
permusyawaratan
perwakilan Berkoordinasi
Saya berkoordinasi dengan rekan
57
(musyawarah) diluar bidang,
dengan sesama guna
rekan di puskesmas memperoleh
untuk mufakat. hasil yang
bermutu dan
berkualitas.
4.
Saya
Saya
Saya memberitahukan
Sila ke-2 : memberikan
memberikan kepada setiap Memberikan
Kemanusiaan informasi
informasi pasien dengan informasi
Mensosialisasikan tentang yang adil dan dengan sesuai keadaan
bahasa yang
beradab sepenuh hati yang
pelayanan peningkatan Saya memberikan mudah
berempati sebenarnya
kesehatan kinerja informasi kepada dimengerti
kepada setiap tanpa
Puskesmas, setiap pasien tanpa (Komunikatif)
kepada setiap diharapkan pasien bahwa menambah
membeda-bedakan dan dengan
puskesmas maupun
pasien tingkat latar belakangnya sopan sehingga
yang sekarang mengurangi
(tidak
kepercayaan tidak isinya
diskriminasi). jauh lebih baik.
masyarakat menyinggung (Kejujuran).
Memberikan
kembali perasaan pasien
informasi yang
meningkat. dan keluarganya
berkualitas
(Respect).
dan bermutu.
5. Membuat leaflet a. Sila ke-2 : Saya Saya membuat Saya
Isi, Desain, Kemanusiaan berkonsultasi leaflet sebagai mencetak
mengenai
dan rancangan yang adil dan dan wujud inovasi leaflet dengan
58
informasi tentang leaflet harus beradab berkoordinasi dalam jujur sesuai
Saya membagikan dengan sopan
pelayanan di informatif dan memberikan dengan
komunikatif leaflet kepada dan santun. pemahaman anggaran
puskesmas setiap pasien yang
sehinga kepada pasien yang telah
datang dan
sangat jelas menjelaskan isinya secara ringkas ditetapkan
dan mudah (tidak tanpa harus tanpa
dimengerti diskriminasi). mengadakan menambah
oleh pasien. sosialisasi maupun
b. Sila ke-4 : yang mengurangi
Kerakyatan yang membuang anggaran
dipimpin oleh
banyak dana, tersebut.
hikmat
kebijaksanaan sehingga
dalam menjadi efektif
permusyawaratan dan efisien.
perwakilan
Saya berkoordinasi Saya membuat
(musyawarah) leaflet hasil
dengan sesama
koordinasi dan
rekan di puskesmas
untuk mufakat. konsultasi
sebelumnya,
sehingga
leaflet lebih
berkualitas
dan bermutu,
59
baik bahan
maupun isinya.
Sesuai dengan
keadaan
sebenarnya di
puskesmas.
Informasi lebih
akurat.
60
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Dalam melaksanakan tugas sebagai Dokter Ahli Pertama di Puskesmas
Petungkriyono Kabupaten Pekalongan, isu “Optimalisasi pelayanan
kesehatan di Puskesmas Petungkriyono Kabupaten Pekalongan”
diselesaikan menggunakan kegiatan:
a. Membuat bagan alur skema pelayanan puskesmas secara umum
b. Mengatur pelayanan poli umum
c. Meningkatkan ketertiban dan kepuasan pasien
d. Mensosialisasikan pelayanan kesehatan kepada setiap pasien
e. Membuat leaflet mengenai informasi tentang pelayanan di puskesmas
Seluruh kegiatan sudah terlaksana dengan baik dan lancar, akan
tetapi ada perubahan jadwal dalam pelaksanaan kegiatan karena
menyesuaikan dengan dinamika yang terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan di lapangan.
2. Seluruh kegiatan aktualisasi dan habituasi yang telah dilakukan dilandasi
oleh nilai-nilai dasar ASN serta berkontribusi terhadap terwujudnya visi,
misi dan tata nilai Puskesmas Petungkriyono Kabupaten Pekalongan.
3. Pentingnya peningkatan pelayanan kepada masyarakat /pasien yang
berorientasi pada mutu atau kualitas, dengan didukung oleh semua pihak
terkait.
61
B. Rekomendasi
62
Tabel 5.1 Rencana Aksi
63
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Elly, dan Erna Irawati. 2016. Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Latief, Yudi, Adi Suryanto, dan Abdul Aziz Muslim. 2015. Nasionalisme. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
64
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Anti Korupsi. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
65
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
a. Identitas Diri
8. Nomor Hp 085647219334
9. Alamat Surel Anugrah_adisantoso@yahoo.co.id
b. Riwayat Pendidikan
66
SMA Negeri 01 Pekalongan 2004 IPA
67
FORM PENGENDALIAN AKTUALISASI
Mengerjakan tahapan
Jum’at,
3. Kerjakan dengan baik berikutnya pada kegiatan 2
7 Juni 2019
dengan baik dan benar
Hadi Prasetyo, S.Kep
NIP. 19840327 200604 1 006
KEGIATAN 1
1. Foto
------------------------------------ 2. Video
3. Lembar Konsultasi
Membuat bagan alur skema 4. Draft rancangan desain
pelayanan puskesmas 5. Bagan alur Pelayanan
secara umum 6. Nota pembuatan
Konsultasi kepada Atasan (Etika Publik-Sopan Santun)
KEGIATAN 2
1. Foto
------------------------------------ 2. Video
3. Lembar Konsultasi
Mengatur Pelayanan Poli 4. Draft rancangan desain
Umum di Puskesmas 5. Alur Pelayanan
Petungkriyono Kabupaten Pemeriksaan Umum
Pekalongan 6. Nota pembuatan
Konsultasi kepada Atasan (Etika Publik-Sopan Santun)
KEGIATAN 3
------------------------------------ 1. Foto
2. Video
Meningkatkan ketertiban 3. Lembar Konsultasi
dan Kepuasan Pasien di 4. Draft rancangan desain
Puskesmas Petungkriyono 5. Nota pembuatan
Kabupaten Pekalongan
Konsultasi kepada Atasan (Nasionalisme-Beradab dan Etika Publik-
Sopan Santun)
KEGIATAN 4
------------------------------------
Mensosialisasikan 1. Foto
Pelayanan Kesehatan 2. Video
Kepada Setiap Pasien di 3. Lembar Konsultasi
Puskesmas Petungkriyono
Kabupaten Pekalongan
Lembar Konsultasi
KEGIATAN 5
1. Foto
------------------------------------
2. Video
Membuat Leaflet Mengenai 3. Lembar Konsultasi
Informasi tentang 4. Draft rancangan desain
leaflet
Pelayanan Kesehatan di
5. Nota pembuatan
Puskesmas Petungkriyono
Konsultasi kepada Atasan (Nasionalisme-Beradab dan Etika Publik-
Sopan Santun)
Lembar Konsultasi
Draft Rancangan Desain Leaflet
(Komitmen Mutu-Inovasi-Efektif dan Efisien)
Mencetak Leaflet
Nota Pembuatan Leaflet
(Anti Korupsi-Kerja keras dan Komitmen Mutu-Inovasi)