Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN.

AGUS
BUDI CAHYONO DI KOMPLEK METRO CILEGON CILEGON-
BANTEN TAHUN 2020

Laporan Individu Praktik Kebidanan Komunitas

Disusun oleh :

RINA LESTARI

17.037

POLITEKNIK KESEHATAN ‘AISYIYAH BANTEN

Jl. Raya Cilegon Km. 8 Desa Pejaten Kec. Kramatwatu

Tlp. (0254) 233309 Fax. 233123 Serang-Banten

2020
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN. AGUS


BUDI CAHYONO DI KOMPLEK METRO CILEGON CILEGON-
BANTEN TAHUN 2020

TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing

Praktikum Kebidanan Komunitas

Qonita, M.Keb
NIK. 2010.09.033

Mengetahui,

Penanggung Jawab Mata Kuliah Kebidanan Komunitas

Politeknik Kesehatan ‘Aisyiyah Banten

Hj. Umalihayati, SKM, S.ST.Keb., M.Pd

NIK. 2009.07.01.025
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan asuhan
kebidanan di Komplek Metro Cilegon yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juni
2020 dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan
Komunitas.

Dalam meyelesaikan laporan ini saya telah berusaha untuk mencapai hasil
yang maksimum. Namun, dengan keterbatasan wawasan pengetahuan,
pengalaman dan kemampuan yang dimiliki, saya menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari sempurna.

Terselesaikannya laporan asuhan kebidanan ini tidak lepas dari bantuan,


bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu saya banyak
mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan
dukungan baik secara moril maupun materil. Tidak lupa pula saya ucapkan terima
kasih kepada :

1. dr. H. Nur Avenzoar, MKM selaku Direktur Akademi Kebidanan


‘Aisyiyah Banten yang telah memberikan motivasi bagi saya untuk dapat
menyelesaikan studi dengan baik.
2. Ibu Qonita, M.Keb sebagai dosen pembimbing praktik asuhan kebidanan
komunitas.
3. Tn. Agus Budi Cahyono dan keluarga yang telah ikhlas dan bersedia
menjadi keluarga binaan.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan sarannya. Semoga Laporan
Asuhan Kebidanan Komunitas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin.

Serang, 24 Juni 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... iii


DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................4
B. Tujuan................................................................................................2
C. Sistematika Penulisan ........................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Batasan Keluarga ..............................................................................4
B. Struktur Keluarga ..............................................................................4
C. Tipe Keluarga ....................................................................................5
D. Asuhan Kebidanan Pada Keluarga ....................................................5
E. Pentingnya Beraktifitas Fisik dan Olahraga Teratur...........................7
BAB III ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN.
AGUS BUDI CAHYONO DI KOMPLEK METRO CILEGON
KOTA CILEGON-BANTEN TAHUN 2020
A. Pengkajian Data.................................................................................9
B. Analisa Data.....................................................................................12
C. Perumusan Masalah.........................................................................12
D. Prioritas Masalah.............................................................................13
E. Perencanaan.....................................................................................13
F. Pelaksanaan......................................................................................13
G. Evaluasi...........................................................................................13
BAB IV PEMBAHASAN KASUS ................................................................15
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................16
B. Saran................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang berkualitas.
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai
dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia
dan sejahtera
Komunitas berasal dari bahasa Latin yaitu “Communitas” yang berarti
kesamaan, dan juga “communis” yang berarti sama, publik ataupun banyak.
Dapat diterjemahkan sebagai kelompok orang yang berada di suatu lokasi/
daerah/ area tertentu.
Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani
adalah bagian dari keluarga atau komunitas. Oleh karena itu, bidan tidak
memandang pasiennya dari sudut biologis. Akan tetapi juga sebagai unsur
sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan
lingkungan sekitarnya.
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi,
dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan.
Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas didasarkan pada empat
konsep utama dalam pelayanan kebidanan yaitu : manusia, masyarakat/
lingkungan, kesehatan dan pelayanan kebidanan yang mengacu pada konsep
paradigma kebidanan dan paradigma sehat sehingga diharapkan tercapainya
taraf kesejahteraan hidup masyarakat.
Manajemen kebidanan komunitas dalam memecahkan masalah pasiennya,
bidan melakukan pendekatan manajemen kebidanan yaitu metode yang

5
digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-langkah
pemecahan masalah serta melakukan tindakan menyelamatkan pasiennya dari
gangguan kesehatan.
Penerapan manajemen kebidanan melalui proses secara berurutan yaitu
identifikasi masalah, analisis dan perumusan masalah, rencana dan tindakan
pelaksanaan serta evaluasi hasil tindakan. Manajemen kebidanan juga
digunakan oleh bidan dalam menangani masalah kesehatan ibu, anak dan KB di
komunitas.
Masalah yang terjadi dalam komunitas akan dibahas lebih spesifik dalam
program keluarga binaan yang akan diberikan penanggulangan masalah tertentu
yang terjadi dalam komunitas tersebut. Keluarga yang menjadi keluarga binaan
salah satunya adalah keluarga yang memiliki masalah kesehatan . Masalah yang
ditemukan pada keluarga Tn. Agus Budi Cahyono adalah kurangnya kemauan
untuk beraktifitas fisik dan olahraga teratur. Dimana hal tersebut dapat
mempengaruhi kesehatan keluarga Tn. Agus Budi Cahyono dan juga dapat
menyebabkan terjadinya gangguan pada metabolisme tubuh dan kesehatan
jantung.
Melihat permasalahan seperti itu, maka saya selaku mahasiswi Politeknik
Kesehatan ‘Aisyiyah Banten mencoba membantu masyarakat di Komplek
Metro Cilegon Kota Cilegon-Banten untuk berusaha mengubah pola hidup
mereka agar lebih memperhatikan kesehatannya dengan tetap menjaga stamina
tubuh dengan beraktfitas fisik dan olahraga teratur.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan
keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan yang di hadapi oleh keluarga Tn. Agus Budi
Cahyono.
b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi

6
masalah-masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga Tn. Agus
Budi Cahyono.
c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
dalam mengatasi masalah kesehatan yang di hadapi oleh keluarga
Tn. Agus Budi Cahyono.
d. Meningkatkan pengetahuan keluarga Tn. Agus Budi Cahyono
tentang pentingnya beraktifitas fisik dan olahraga teratur.
C. Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Batasan Keluarga
B. Struktur Keluarga
C. Tipe Keluarga
D. Asuhan Kebidanan pada Keluarga
E. Pentingnya Beraktifitas Fisik dan Olahraga Terattur
BAB III ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA
TN. AGUS BUDI CAHYONO DI KOMPLEK METRO
CILEGON KOTA CILEGON-BANTEN TAHUN 2020
A. Pengkajian
B. Analisa Data
C. Perumusan Masalah
D. Prioritas Masalah
E. Perencanaan
F. Pelaksanaan
G. Evaluasi

7
BAB IV PEMBAHASAN KASUS
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

8
9

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Batasan Keluarga
Menurut Depkes RI (2014) keluarga adalah unit kecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling tergantung,
Dari definisi diatas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa keluarga
adalah :
1. Unit terkecil masyarakat
2. Terdiri atas dua orang atau lebih
3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
4. Hidup dalam satu rumah tangga
5. Di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga
6. Berinteraksi diantara sesame anggota keluarga
7. Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing – masing
8. Menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan
B. Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari berbagai macam – macam diantaranya :
1. Patrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
2. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur ibu
3. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri
4. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami
5. Keluarga kawin adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
10

keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri.


C. Tipe Keluarga
1. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak – anak
2. Keluarga besar (ekstended family) adalah kelarga inti di tambah
dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara
sepupu, paman, bibi, dsb
3. Keluarga berantai (serial family) adalah keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti
4. Keluarga duda janda (single family) adalah keluarga yang terjadi
karena perceraian atau kematian
5. Kelurga berkomposisi (komposisi family) adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup bersama – sama
6. Keluarga kabitas (cabitation family) adalah dua orang menjadi satu
tanpa pernikahan tetapi menjadi satu keluarga.
Keluarga Indonesia umumnya menganut tipe keluarg besar karena
masyarakat Indonesia yang terjadi dari berbagai suku hidup dalam satu
komunitas dengan adat istiadat yang sangat kuat.
D. Asuhan Kebidanan Pada Keluarga
1. Definisi
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
yang ditunjukan atau di pusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan
sebagai sarana/penyalur.
Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan
keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara anggota
keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga-keluarga disekitarnya
atau masyarakat secara keseluruhan.
2. Alasan Keluarga Sebagai Unit Pelayanan
Keluarga sebagai unit pertama masyarakat dan merupakan lembaga
11

yang menyangku kehidupan masyarakat. Keluarga sebagai suatu


kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau
memperbaiki masalah kesehatan dalam kelompoknya.
Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan apabla
salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lainnya.
Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu
(pasien) keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam
memelihara kesehatan para anggota keluarganya. Keluarga merupakan
perantara yang efektif dan mudah untuk berupaya dalam kesehatan
masyarakat.
Siklus penyakit dan kemiskinan dalam keluarga :
Dalam memberikan asuhan perawatan terhadap keluarga lebih di
tekankan pada keluarga-keluarga dengan keadaan sosial perekonomian
yang rendah. Keadaan sosial ekonomi yang rendah umumnya berkaitan
erat dengan berbagai masalah yang mereka hadapi. Masalah kemiskinan
akan sangat mengurangi kemampuan keluarga mereka terhadap gizi,
perumahan dan lingkungan yang sehat, pendidikan dan kebutuhan-
kebutuhan yang lainnya. Jelas semua itu akan dengan mudah dapat
menimbulkan penyakit.
3. Hambatan-Hambatan Yang Sering Dihadapi Dalam Memecahkan
Masalah Keluarga
a. Hambatan dari keluarga :
1) Pendidikan keluarga yang rendah
2) Keterbatasan sumber daya keluarga
3) Kebiasaan-kebiasan yang melekat
4) Sosial budaya yang tidak menunjang
b. Hambatan dari petugas kesehatan :
1) Sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencakup
2) Kondisi alam (geografi yang sulit)
3) Kesulitan dalam komunikasi
12

4) Keterbatasan pengetahuan tenaga kesehatan tentang kultur keluarga.


E. Pentingnya Beraktifitas Fisik dan Olahraga Teratur
1. Pengertian Beraktifitas Fisik dan Olahraga
Aktivitas merupakan salah satu tanda bahwa seseorang itu dalam
keadaan sehat. Beraktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang
meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran Kalori).
Secara umum pengertian olahraga adalah sebagai salah satu
aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga
dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang tersebut.
2. Pentingnya Melakukan Aktifitas Fisik dan Olahraga
Beraktifitas fisik dan berolahraga sangatlah penting untuk dilakukan
karena dengan berolahraga dan beraktifitas fisik dapat meningkatkan
kapasitas otak, membantu mencairkan stress, memberikan energi pada
tubuh, dapat melawan penyakit, memompa jantung lebih baik, bisa
memperbaiki diet, dan meningkatkan stamina.
3. Tanda dan Gejala Terjadi Gangguan Aktivitas
Bila tidak melakukan aktifitas fisik dalam sehari dapat memicu
terjadinya gangguan dalam beraktifitas, seperti berikut :
a. Gejala dan Tanda Mayor
1) Subjektif
a) Mengeluh sulit menggerakkan ektremitas
2) Objektif
a) Kekuatan otot menurun
b) Rentang gerak (ROM) menurun.
b. Gejala dan Tanda Minor
1) Subjektif
a) Nyeri saat bergerak
b) Enggan melakukan pergerakan
c) Merasa cemas saat bergerak
2) Objektif
a) Sendi kaku
13

b) Gerakan tidak terkoordinasi


c) Gerak terbatas
d) Fisik lemah

4. Dampak Terjadinya Gangguan Aktifitas Fisik


Gangguan aktifitas fisik dalam tubuh dapat memengaruhi sistem
tubuh, seperti:
a. Perubahan pada metabolisme tubuh
b. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
c. Gangguan dalam kebutuhan nutrisi
d. Gangguan fungsi gastrointestinal
e. Perubahan sistem pernafasan
f. Perubahan kardiovaskular
g. Perubahan sistem muskuloskeletal
h. Perubahan kulit
i. Perubahan eliminasi (buang air besar dan kecil)
j. Perubahan perilaku
5. Jenis Olahraga untuk Dilakukan di Rumah
a. Pekerjaan rumah dan berkebun
Kegiatan ini dapat memberikan suatu latihan yang dibutuhkan untuk
menjaga kesegaran jasmani. Akan tetapi harus dikerjakan secara
tepat agar nafas sedikit lebih cepat, denyut jantung lebih cepat, dan
otot menjadi lelah. Dengan demikian tubuh kita akan mengeluarkan
keringat.
b. Berjalan-jalan
Berjalan-jalan sangat baik untuk merenggangkan otot-otot kaki dan
bila jalannya makin lama makin cepat akan bermanfaat untuk daya
tahan tubuh. Jika melangkah dengan panjang dan mengayunkan
tangan sebanyak 10-20 kali, maka dapat melenturkan tubuh. Jika
berjalan merupakan olahraga yang diinginkan, maka cobalah
dikombinasi dengan olahraga lain.
c. Renang
14

Renang adalah olahraga yang paling baik dilakukan untuk menjaga


kesehatan. Hal ini dikarenakan pada saat berenang semua otot tubuh
bergerak, sehingga kekuatan otot semakin meningkat. Olahraga
renang biasanya baik untuk orang yang menderita penyakit lemah
otot atau kaku sendi. Renamg juga dapat melancarkan peredaran
darah asalkan dilakukan secara teratur.
d. Bersepeda
Bersepeda baik untuk penderita artritis, karena tidak menyentuh
lantai yang akan menyebabkan sakit pada sendi-sendinya seperti
jenis latihan cepat.
e. Senam
Manfaat melakukan senam secara benar dan teratur dalam waktu
yang cukup adalah sebagai berikut:
1) Mempertahankan dan meningkatkan taraf kesegaran jasmani
2) Mengadakan koreksi terhadap kesalahan sikap dan gerak
3) Membentuk sikap dan gerak
4) Memperlambat proses degenerasi karena perubahan usia.
5) Membentuk kondisi fisik (kekuatan otot, kelenturan,
keseimbangan, ketahanan, keluwesan, dan kecepatan).
6) Membentuk sikap kejiwaan (keberanian, percaya diri, kesiapan
diri, dan kesanggupan bekerjasama).
7) Memberikan rangsangan pada syaraf-syaraf yang lemah,
khususnya pada lansia
8) Memupuk rasa tanggung jwab terhadap kesehatan diri sendiri dan
masyarakat.
6. Manfaat Beraktivitas Fisik dan Olahraga
Tujuan utama melakukan aktivitas fisik adalah untuk
mendapatkan kesehatan, kebugaran tubuh dan rekreasi. Latihan fisik
secara teratur memberikan banyak manfaat bagi kesehatan termasuk
mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler, kanker, dsb.
Berikut adalah beberapa manfaat dari beraktivitas fisik dan
15

berolahraga:
a. Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, paru dan pembuluh darah
yang ditandai dengan :
1) Denyut nadi istirahat menurun.
2) Penumpukan asam laktat berkurang.
3) Meningkatkan pembuluh darah kolateral.
4) Meningkatkan HDL Kolesterol.
5) Mengurangi aterosklerosis.
b. Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang.
c. Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas) pada tubuh sehingga dapat
mengurangi cedera.
d. Meningkatkan metabolisme tubuh untuk mencegah kegemukan dan
mempertahankan berat badan ideal.
e. Meningkatkan sistem hormonal melalui peningkatan sensitifitas
hormon terhadap jaringan tubuh.
f. Meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit
melalui peningkatan pengaturan kekebalan tubuh.
g. Manfaat bagi psikis/mental :
1) Mengurangi stress.
2) Meningkatkan rasa percaya diri.
3) Membangun rasa sportifitas.
4) Memupuk tanggung jawab.
5) Membangun kesetiakawanan sosial.

Namun aktivitas fisik juga dapat berdampak negatif apabila dilakukan


berlebihan pada individu yang tidak terkondisi atau tidak terbiasa
melakukan aktifitas fisik yang akan mengakibatkan kerusakan akibat stres
oksidatif dan cedera otot.
BAB III

FORMAT PENGUMPULAN DATA KELUARGA

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN. AGUS


BUDI CAHYONO DI KOMPLEK METRO CILEGON CILEGON-
BANTEN TAHUN 2020

A. PENGKAJIAN DATA
TANGGAL : 22 Juni 2020
PUKUL : 16.00 WIB

1. Data Biografi
NAMA KEPALA KELURGA : Tn. Agus Budi Cahyono
UMUR : 50 Tahun
AGAMA : Islam
PENDIDIKAN : D1
PEKERJAAN : PNS
Alamat : Komp. Metro Cilegon Cluster Grand Cendana

2. Komposisi anggota keluarga

No. L/ Pendidikan
Nama Status Umur Agama pekerjaan
P terakhir
1 Agus Budi Karyawan
Suami L 50th D-1 Islam
Cahyono PNS
2
Ikah Wahyuni Istri P 30th SMK Islam IRT

3 Belum tamat
Siti Aisyah Anak P 8th Islam Siswa
SD
3. Data Kesehatan Keluarga

a. Tn. Agus Budi Cahyono


Keadaan kesehatan Tn. Agus Budi Cahyono dari kesadaran umum baik,
TD 140/90 MmHg, nadi : 85x/mnt, respirasi: 23x/mnt, suhu : 37,1 0C
memiliki berat badan 65 kg, dan tinggi badan 172 cm, keluhan yang sering
dirasakan nyeri pada kaki, keluhan saat ini tidak ada, riwayat penyakit
diabetes, kebiasaan makan 3x sehari, kebiasaan minum >8 gelas/hari dan
kebiasaan BAB 1 x sehari
b. Ny. Ikah Wahyuni
Keadaan kesehatan Ny. Ikah dari kesadaran umum baik, TD 100/80
Mmhg, nadi : 79x/mnt, respirasi: 20x/mnt, suhu : 37 0C memiliki berat
badan 55 kg, dan tinggi badan 150 cm, keluhan saat ini sedang sedikit
sakit kepala, tidak ada riwayat penyakit masa lalu dan tidak ada riwayat
penyakit keluarga, kebiasaan makan 3x sehari, kebiasaan minum >8
gelas/hari dan kebiasaan BAB 1x sehari
c. An. Siti Aisyah
Keadaan kesehatan An.Aisyah dari kesadaran umum baik, nadi : 88x/mnt,
respirasi: 21x/mnt,suhu : 37,10C memiliki berat badan 30 kg, dan tinggi
badan 120 cm, keluhan yang sering dirasakan tidak ada, keluhan saat ini
tidak ada, riwayat penyakit masa lalu tidak ada, kebiasaan makan 3x
sehari, kebiasaan minum >8 gelas/hari dan kebiasaan BAB 1 x sehari

4. Data Perilaku Kesehatan


Pola kebiasaan sehari-hari keluarga Tn. Agus Budi Cahyono dan Ny. Ikah
Wahyuni dari pola makan bervariasi sebanyak 3x sehari, pola mandi 2x sehari,
dan kebiasaan mengkonsumsi air minum > 8 gelas per hari, dengan sumber air
minum dari galon, kebiasaan frekuensi tidur > 8 jam perhari, kebiasaan BAB di
WC sebanyak 1 kali perhari.
5. Data Kesehatan Lingkungan
Dengan jenis bangunan rumah permanen, jenis lantai rumah dari keramik,
dengan penerangan rumah yang sangat baik, keadaan ventilasi sangat baik,
pemanfaatkan pekarangan rumah ada, tempat pembuangan sampah ditempat
sampah, jarak sumber air minum dengan septic tank sekitar >10 meter,
keluraga memiliki WC dan tempat pembungan limbah keluarga diselokan.

6. Genogram

suami istri

anak

KETERANGAN :

: Laki laki

: Perempuan

: Pernikahan

: Keturunan
7. Denah Rumah

Ruang Ruang
Balkon Dapur Jemur
Makan
Pakaian
Km.
Mandi

Kamar Mandi Kamar Tidur

Kamar Tidur

Ruang Santai
Kamar Tidur
dan Ruang Baca

Ruang Tamu

Lantai Atas Tangga

Pintu Pintu

HALAMAN

B. ANALISA DATA
Tn. Agus dan keluarga sudah mengetahui tentang pentingnya beraktifitas dan
olahraga, namun sulit untuk keluarga tersebut meluangkan waktu untuk
berolahraga.
C. PERUMUSAN MASALAH
NO PERUMUSAN MASALAH
.
1. Potensial terjadinya gangguan pada metabolisme tubuh dan sistem
kardiovaskular, serta komplikasi dari diabetes.

D. PRIORITAS MASALAH

NO PRIORITAS MASALAH
1. Kurangnya minat keluarga terkait meluangkan waktu untuk beraktifitas
fisik dan berolahraga.

E. PERENCANAAN

NO Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat


1. Potensial Agar ibu Penyuluhan Ny. Ikah Selasa, 16 Kediaman
terjadinya resiko mendapatkan Wahyuni Juni 2020. Tn. Agus
bagi kesehatan informasi Pukul dan Ny.
tubuh dan tentang 10.00-10.15 Ikah
berbagai macam pentingnya WIB
penyakit. beraktifitas
fisik dan
berolahraga.

F. PELAKSANAAN

No Tanggal Pukul Tempat Kegiatan


1. Senin, 22 Juni 2020 10.00-10.15 Kediaman Tn. Agus Penyuluhan
G. EVALUASI
Pada hari Sabtu tanggal 20 Juni 2020 pukul 10.00 WIB telah diadakan pengkajian
dan pemeriksaan terhadap Tn. Agus dan Ny. Ikah dengan hasil keseluruhan keluarga
dalam keadaan sehat. Namun, setelah dilakukan pengkajian lebih dalam, kesibukan
keluarga terlalu sibuk sehingga kurang adanya minat pada keluarga dalam meluangkan
waktu untuk berolahraga dan bersedia untuk dilakukan penyuluhan di pertemuan
selanjutnya.
Pada hari Senin, 22 Juni 2020 pukul 10.00-10.15 penyuluhan telah diadakan
dengan hasil keluarga Tn. Agus dan Ny. Ikah mengerti dengan apa yang di jelaskan
oleh penyuluh.
BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Setelah dilakukan pendekatan pada tanggal 16 Juni 2020 dan tanggal 22 Juni 2020
didapatkan masalah sebagai berikut :

Masalah yang di temukan pada keluarga Tn. Agus adalah kurangnya minat
dan waktu keluarga Tn. Agus untuk melakukan olahraga. Masalah tersebut
berpotensial terjadinya resiko bagi kesehatan keluarga, mengingat Tn. Agus
memiliki riwayat penyakit diabetes.

Adapun faktor penyebab keluarga tidak melakukan olahraga yaitu sebab


keluarga kurang meluangkan waktu untuk melakukan olahraga bersama. Hal
tersebut dapat berdampak pada kesehatan keluarga bila keluarga tidak juga
meluangkan waktunya sekali dalam seminggu untuk berolahraga walau hanya
sebentar, diantaranya yaitu resiko terjadinya gangguan kardiovaskular, hormon
insulin yang dapat semakin berkurang sehingga diabetes Tn. Agus bisa semakin
parah. Untuk itu perlu diberikan penyuluhan tentang pentingnya beraktifitas fisik
dan berolahraga agar keluarga Tn. Agus bisa meluangkan waktu untuk
berolahraga agar stamina tubuhnya selalu terjaga dan terhindar dari berbagai
macam penyakit.

Diharapkan setelah diberikan penyuluhan, Ny. Ikah ataupun keluarga


mengerti dan bertambah semangat dan minatnya untuk meluangkan waktunya
untuk berolahraga keluar rumah sesuai dengan yang telah disarankan dan
disampaikan oleh tenaga penyuluh sehingga keluarga mampu menjaga kesehatan
dan mencegah masalah kesehatan.
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Setelah melakukan kegiatan praktikum Asuhan Kebidanan Komunitas


pada keluarga binaan di Komplek Metro Cilegon, Cilegon-Banten maka dapat
menarik kesimpulan yang dapat penulis sampaikan dengan memperhatikan
data–data masalah serta penanggulangan masalah dari proses kegiatan yang
penulis laksanakan tanggal 20 Juni 2020 dan 22 Juni 2020 keluarga telah
mampu :

• Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi


• Menanggulangi masalah kesehatan yang dihadapi
• Mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah
• Mengetahui bahaya kurangnya beraktifitas fisik dan berolahraga

5.2 SARAN
5.2.1 Bagi Keluarga Binaan
a. Hendaknya keluarga lebih meningkatkan pengetahuan tentang
kesehatan dan manfaat berolahraga bagi kesehatannya.
b. Hendaknya keluarga lebih berantusias dan ikut berperan serta
dalam kegiatan penyuluhan.
5.2.2 Bagi Mahasiswa
Hendaknya mahasiswa lebih meningkatkan pengetahuan dan
wawasan keilmuan ditinjau dari sisi teoritis dan praktisi.
DAFTAR PUSTAKA

Anantafitri, “10 tanda bahaya persalinan” https://hamil.co.id/persalinan/tanda-bah


aya-persalinan diakses pada tanggal 15 Mei 2018

Maryati, S., 1994. Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Kanisius : Jakarta.


L
A
M
P
I
R
A
N
-
L
A
M
P
I
R
A
N
SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANEMIA PADA KEHAMILAN

Laporan Individu Praktik Kebidanan Komunitas

Disusun oleh :

RINA LESTARI

17.037

POLITEKNIK KESEHATAN ‘AISYIYAH BANTEN

Jl. Raya Cilegon Km. 8 Desa Pejaten Kec. Kramatwatu

Tlp. (0254) 233309 Fax. 233123 Serang-Banten

Tahun 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Anemia pada Kehamilan

Sub Pokok Bahasan : Dampak Anemia pada Kehamilan

Sasaran : Ibu Hamil

Waktu : 30 menit

Tanggal : 25 September 2019

Tempat : Poltekkes Aisyiyah Banten

Pelaksana : Rina Lestari

A. Tujuan instruktur umum


Setelah dilakukan penyuluhan tentang anemia pada ibu hamil diharapkan
ibu-ibu hamil dapat mengetahui akan pentingnya dampak anemia pada
kehamilan.

B. Tujuan instruktur khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, ibu diharapkan mampu memahami tentang :

1. Macam-macam anemia
2. Dampak anemia pada kehamilan
3. Cara pencegahan dan penanggulangan agar terhindar dari anemia

A. Materi
1. Pengertian anemia
2. Klasifikasi anemia
3. Dampak anemia pada ibu hamil
4. Pencegahan dan penanggulangan anemia pada ibu hamil
D. Metode

1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media

Leaflet

Power point

F. Kegiatan penyuluhan

No. Langkah Kegiatan Waktu

Penyuluh Sasaran

1. Pendahuluan 1. Mengucapkan salam  Menjawab salam 5 Menit

2. Memperkenalkan diri  Mendengarkan


 Menyimak
3. Menjelaskan tujuan
 Mendengarkan & &
4. Apersepsi Menjawab

2. Pelaksanaan 1. Menyampaikan materi  Mendengarkan dengan 20 Menit


penuh perhatian
 Menanyakan hal-hal
2. Memberi kesempatan
yang belum jelas
peserta untuk bertanya
 Memperhatikan jawaban
3. Menjawab pertanyaan peserta dari penyuluh
 Menjawab pertanyaan
4. Evaluasi
3. Penutup 1.Menyimpulkan materi Mendengarkan 5 Menit
2.Mengucapkan salam Menjawab salam

G. Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan secara lisan mengenai


materi

1. Pengertian anemia pada kehamilan


2. Dampak terjadinya anemia pada kehamilan

H. Daftar Pustaka

Masrizal. 2007. “Anemia Defisiensi Besi”. Jakarta: Jurnal Kesehatan


Masyarakat.
Salmariatity. 2012. “Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Anemia Pada
Ibu Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Gajah Mada Tahun 2012”. Skripsi S1.
Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
MATERI

Anemia pada Kehamilan

1. Pengertian anemia pada kehamilan

Menurut WHO anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 11,0gr% sebagai akibat
ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah (erytrhropoetic) dalam
produksinya untuk mempertahankan kosentrasi Hb pada tingkat normal.

Anemia pada kehamilan adalah suatu kondisi ibu dengan kadar nilai Hb di
bawah 11 gr% pada trimester I dan III, atau kadar nilai Hb kurang dari 10,5 gr
% pada trimester II.

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11


gr/dl pada trimester I dan II, kadar Hb <10,5 gr/dl pada trimester ke II. Nilai
batas tersebut terjadi karena hemodialisis terutama pada trimester II
(Salmariantity, 2012).

2. Klasifikasi anemia dan tanda gejala anemia


Berdasarkan WHO, kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat di bagi menjadi 3
kategori sebagai berikut :
1) Normal : >11 gr%
2) Anemia Ringan : 8-10 gr%
3) Anemia Berat : <8 gr%

Klasifikasi anemia pada ibu hamil menurut Prawirohardjo yaitu:

1) Anemia defisiensi besi


Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah anemia
akibat kekurangan zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam
makanan, gangguan penyerapan, peningkatan kebutuhan zat besi atau
karena terlampau bayaknya zat besi yang keluar dari tubuh, misalnya
perdarah. Anemia ini mempunyai ciri yaitu ukuran sel darah merah lebih
dari ukuran normal dan warna coklat, yang disebabkan kekurangan ion Fe
komponen Hb dan disertai dengan penurunan kuantatif pada sintesa Hb.
Patofisiologi simpanan zat besi habis, kadar serum menurun, dengan
gejala klinis timbul karena jumlah Hb tidak adekuat untuk mengangkat
oksigen ke jaringan tubuh. Manifestasi klinik pucat, vertigo, keletihan,
sakit kepala, deprsi, takikardi, dan amenorhe.
2) Anemia Haemolitik
Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah
merah yang lebih cepat dari pembiatannya. Gejala utama adalah anemia
dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta
gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital. Wanita
dengan anema hemolitik sukar menjadi hamil, apabila hamil maka
aneminya biasanya menjadi berat
3) Anemia Megaloblastik
Sekelompok anemia yang ditandai oleh adanya eritoblas yang besar
yang terjadi akibat gangguan maturasi inti sel yang dinamakan
megaloblas, anemia megaloblas disebabkan oleh difisiensi B12, asam
folat, gangguan metabolism vitamin B12 dan asam folat, gangguan sintesis
DNA akibat dari defisiensi enzim congenital dan didapat setelah
pemberian obat sitostatik tertentu, patofisiologinya defisiesi asam folat dan
vitamin B12 jelas akan menganggu sintesis DNA higga terjadi gangguan
maturasi inti sel dengan akibat timbulnya sel-sel megaloblas
4) Anemia Hipoplastik
Anemia hipoplastik dalam kehamilan terjadi karena sumsum tulang
tidak mampu membuat sel-sel darah baru. Penyebab anemia hingga kini
belum diketahui dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar
rontgen, racun dan obat-obatan.
Menurut Sohimah, tanda dan gejala anemia pada kehamilan yaitu:

a) Lemah, letih, lesu, muda lelah dan lalai


b) Wajah tampak pucat
c) Sering pusing
d) Mata berkunang-kunang
e) Nafsu makan berkurang
f) Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa
g) Sering sakit
h) Nafas pendek (pada anemia berat)
i) Keluhan mual mutah lebih hebat pada kehamilan muda
3. Dampak anemia pada kehamilan
1) Bahaya Selama Kehamilan

a) Dapat terjadi abortus

b) Persalinan prematuritas
c) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
d) Mudah terjadi infeksi
e) Ancaman decompensasi cordis atau payah jantung (Hb<6gr%)
f) Molahidatidosa (hamil anggur)
g) Hipermisis gravidarum (mual muntah saat hamil muda)
h) Perdarahan antepartum (sebelum melahirkan)
i) Ketuban Pecah Dini (KPD) sebelum proses melahirkan

2) Bahaya Saat Persalinan


a) Gangguan his-kekuatan mengejam
b) Kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlatar
c) Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering
memerlukan tindakan operasi kebidanan
d) Kala uri dapat diikuti retensi placenta (plasenta tidak terlepas dengan
spontan), dan perdarahan postpartum (setelah melahirkan) karena
atonia uteri (rahim tidak berkontraksi)
3) Bahaya pada Kala Nifas
a) Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum
b) Memudahkan infeksi puerperium (daerah di bawah geniatalia)
c) Pengeluaran ASI berkurang
d) Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
e) Anemia kala nifas (masa setelah melahirkan hingga 42 hari)
f) Mudah terjadi infeksi mamae (payudara)

4) Bahaya pada Janin


a) Abortus
b) Terjadi kematian intrauterine (dalam rahim)
c) Persalinan prematuritas tinggi
d) Berat badan lahir rendah
e) Kelahiran dengan anemia
f) Dapat terjadi cacat bawaan
g) Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
h) Intelegensia rendah

4. Pencegahan dan penanggulangan anemia pada ibu hamil


Upaya yang dilakukan dalam pencegahan dan penanggulangan anemia :

1.      Meningkatkan konsumsi zat besi dari sumber anemia melalui


penyuluhan, terutama makanan sumber hewani yang mudah diserap.

2.      Minum 1 tablet tambah darah setiap hari bagi ibu hamil, minimal 90
tablet selama kehamilan.

3.      Atur jarak kehamilan dan batasi kehamilan dengan menjadi peserta


Keluarga Berencana (KB).

4.      Jarak kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan sehingga


tubuh tidak kemasukan cacing atau parasit lainnya.

Anda mungkin juga menyukai