DISUSUN OLEH:
Assalamualaikum wr.wb
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
bahwasanya kami telah dapat menyelesaikan tugas organisasi dan manajemen
“perencanaan kegiatan praktik kebidanan komunitas di desa gentasari” yang
berkualitas ini dengan baik walaupun tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang
kami hadapi.Walaupun demikian , sudah tentu makalah ini masih terdapat
kekurangan dan belum dikatan sempurna karena keterbasan kemampuan kami.
Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak kami
harapkan agar dalam pembuatan makalah di waktu yang akan datang bisa lebih
baik lagi.Harapan kami semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang
membacanya.
Wassalamualaikum wr.wb
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 latar belakang.........................................................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................................................1
1.3 Sasaran tempat dan waktu......................................................................................................2
1.4 Metode...................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Kebidanan Komunitas..................................................................................................................3
2.1.1 Pengertian.............................................................................................................................3
2.1.2 Tujuan Pelayanan Kebidanan Komunitas.............................................................................4
2.1.3 Prinsip pelayanan kebidanan komunitas :.............................................................................5
2.1.4 Sasaran kebidanan komunitas...............................................................................................5
2.1.5 Faktor yang mempengaruhi..................................................................................................5
2.1.6 Asuhan kebidanan komunitas...............................................................................................6
2.1.7 Tujuan Asuhan Kebidanan Komunitas.................................................................................7
2.1.8 Ciri – cirri Asuhan Kebidanan Komunitas..............................................................................7
2.1.9 Prinsip – Prinsip Asuhan Kebidanan Komunitas....................................................................8
2.1.10 Wadah Kegiatan Asuhan Kebidanan Komunitas.................................................................8
2.2 Batasan Kelompok/ Masyarakat..................................................................................................9
2.3 TIPE-TIPE KELOMPOK / MASYARAKAT.........................................................................................9
2.3.1 Masyarakat Pedesaan............................................................................................................9
2.4 INDIKATOR MASYARAKAT SEHAT..............................................................................................12
2.5 CIRI-CIRI MASYARAKAT SEHAT..................................................................................................12
BAB III...............................................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................14
3.2 SARAN.................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Melakukan asuhan kebidanan kominitas di desa gentasari
2. Tujuan khusus
a. Agar mahasiswa mampu melakukan pengkajian data
b. Agar mahasiswa mampu melakukan identifikasi masalah
c. Agar mahasiswa mampu melakukan prioritas masalah
1
d. Agar mahasiswa mampu melakukan perencanaan program
e. Agar mahasiswa mampu melakukan pelaksanaan program
f. Agar mahasiswa mampu melakukan evaluasi
1.4 Metode
1. Pendataan
2. Survei
3. Analisa data
4. Identifikasi masalah
5. Prioritas masalah
6. Perencanaan program
a. Membuat undangan
b. Membuat leaflet (nifas, kehamilan, bayi & balita, remaja, lansia)
c. Membuat lembar balik
d. Quisioner
7. Pelaksanaan program
a. Penyuluhan
b. Door to door
c. Senam lansia & hamil
8. Evaluasi
9. Dokumentasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas juga dapat berarti
interaksi bidan dan pasien dalam suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh
bidan untuk menyelamatkan klien atau pasien dari gangguan kesehatan.
Ukuran keberhasilan bukan hanya mencakup hasil upaya pelayanan kebidanan,
tetapi juga hasil kerja sama dengan mitra atau tim kesehatan lainnya, masyarakat berdaya
atau mandiri mengelola kesehatannya. Pelayanan kebidanan komunitas dilaksanakan
oleh bidan secara mandiri, berkolaborasi, dan atau merujuk sesuai kewenangannya.
Pelayanan kebidanan komunitas :
a. Dilakukan di luar rumah sakit dan juga merupakan bagian atau kelanjutan pelayanan
yang diberikan di rumah sakit.
b. Pelayanan kesehatan ibu, bayi dan anak balita di puskesmas, kunjungan rumah, dan
melayani kesehatan ibu, bayi, dan anak balita di rumah atau di lingkungan keluarga
merupakan kegiatan kebidanan komunitas
c. Pelayanan kesehatan yang ada di komunitas.
4
2.1.3 Prinsip pelayanan kebidanan komunitas :
a. Kebidanan komunitas sifatnya multidisiplin meliputi ilmu kesehatan masyarakat,
kedokteran, sosial, psikologi, ilmu kebidanan dan lain-lain yang mendukung peran
bidan di komunitas.
b. Dalam pelayanan kebidanan komunitas bidan tetap berpedoman pada etika profesi
kebidanan yang menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan klien.
c. Dalam pelayanan kebidanan komunitas, bidan senantiasa memperhatikan dan
memberi penghargaan terhadap nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, sepanjang
tidak merugikan dan tidak bertentangan dengan prinsip kesehatan.
Pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan kebidanan komunitas tetap
menggunakan prinsip manajeman kebidanan dengan langkah-langkah pemecahan
masalah:
a. Identifikasi masalah (mengumpulkan data obyektif dan subyektif).
b. Analisis dan perumusan masalah.
c. Penetapan rencana pemecahan masalah (menyusun prioritas masalah).
d. Pelaksanaan rencana pemecahan masalah.
e. Dokumentasi dan evaluasi.
5
2) Lingkungan sosial: kebiasaan, adat istiadat, budaya, kepercayaan dan agama di
masyarakat, tingkat sosial ekonomi termasuk pendidikan
3) Lingkungan flora dan fauna: pemanfaatan tumbuhan dan hewan untuk menunjang
kehidupan.
b. Ilmu pengetahuan dan teknologi : globalisasi, pasar bebas, pendidikan tinggi
(continuing education), training (pelatihan), dan media.
6
2.1.7 Tujuan Asuhan Kebidanan Komunitas
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan
dalam meningkatkan mutu hidup
1) Membutuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk
menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka.
2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan aktif dan
berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
3) Menghasilkan lebih banyak tenaga masyarakat setempat yang mampu terampil
serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa.
4) Meningkatkan mutu kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa
indikator :
a. Angka kesakitan menurun.
b. Angka kematian menurun, terutama angka kematian bayi dan anak serta angka
kelahiran menurun.
c. Angka kekurangan gizi pada anak balita menurun.
7
2.1.9 Prinsip – Prinsip Asuhan Kebidanan Komunitas
a. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi
kebutuhan masyarakat setempat.
b. Dalam pembinaan masyarakat diperlukan kerja sama yang baik:
1) Antara dinas – dinas/ institusi – institusi/ lembaga – lembaga lain.
2) Antara dinas – dinas/ institusi – institusi/ lembaga – lembaga dengan
masyarakat.
c. Dalam hal masyarakat tidak dapat memecahkan masalah kebutuhannya sendiri
maka pelayanan langsung diperhatikan oleh yang bersangkutan.
8
b. Pelestarian dan Pembinaan Asuhan Kebidanan Komunitas dilaksanakan dengan
kerjasama lintas sektoral melalui pendekatan edukatif.
c. Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada tiap tingkatan, tingkat
provinsi oleh Gubernur dan seterusnya.
d. Asuhan Kebidanan Komunitas merupakan bagian integral dari pembangunan desa
secara keseluruhan.
e. Puskesmas sebagai pusat pelestarian dan pembinaan kesehatan berfungsi sebagai
dinamisator.
9
Menurut Bintaro, Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial,
ekonomi, politik dan kultur yang terdapat di tempat itu (suatu daerah), dalam
hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
Menurut Paul H.Landis, Desa adalah penduduknya kurang dari 2500 jiwa. Dengan
ciri-ciri sebagai berikut :
1) Mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal antara ibu dan jiwa
2) Ada pertalian, perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan .
3) Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat
dipengaruhi alam seperti: iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan
pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan
Dalam kampus sosiologi kata tradisional dari bahasa inggris, Traditional artinya
adat istiadat dan kepercayaan yang turun temurun dipelihara, ada beberapa
pendapat yang ditinjau dari beberapa segi bahwa pengertian desa itu sendiri
mengandung kompleksitas yang saling berkaitan satu sama lain diantara unsur-
unsurnya, yang sebenarnya desa masih dianggap sebagai standart dan pemeliharaan
sistem kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong
paguyupan, persaudaraan, gotong royong, kepribadian dalam berpakaian, adat
istiadat, kesenian dan lain-lain yang mempunyai ciri yang jelas.
10
perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok
tertentu saja. (lawannya universalisme).
4) Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh
berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja tetapi merupakan suatu keadaan
yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan(lawannya prestasi).
5) Kekabaran (difusenes) sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara
pribadi tanpa tegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan
bahasa tidak langsung untuk menunjukan sesuatu.
Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang
masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.
c. Perbedaan antara desa dan kota
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan
(rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto,
perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian
masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern.
Betapapun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota.
Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakikatnya bersifat
gradual.
Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota yang
masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang
mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat
berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan kedua
sistem tersebut dapat diungkapan secara singkat menurut Poplin sebagai berikut :
Masyarakat Pedesaan Masyarakat Kota
11
Banyak ritual dan nilai-nilai sakral Birokrasi fungsional dan nilai-
nilai sekural
Koliktivisme Individualisme
3.1 KESIMPULAN
Asuhan Kebidanan Komunitas adalah kegiatan atau pelayanan kesehatan berdasarkan
sistem pendekatan edukatif masalah kesehatan melalui Penyuluhan dimana setiap
individu atau kelompok masyarakat dibantu agar dapat melakukan tindakan-tindakan
yang tepat dalam mengatasi kesehatan mereka sendiri.
Disamping itu,kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat untuk
mengetahui pendidikan kesehatan dan juga dapat mendorong timbulnya kreativitas dan
inisiatif setiap individu atau kelompok masyarakat untuk ikut secara aktif dalam
program-program kesehatan didaerahnya dan menentukan prioritas program sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat yang bersangkutan.
3.2 SARAN
Diharapkan masalah yang muncul di lingkungan masyarakat dapat teratasi dengan
baik dan tepat agar tidak menimbulkan suatu masalah yang berkelanjutan yang dapat
merugikan kesehatan pada masyarakat dan masyarakat dapat menerapkan Asuhan yang
diberikan.
1. Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan terutama bidan desa agar dapat memberikan
penyuluhan atau pendidikan kesehatan terhadap masyarakat Desa Gentasari agar
masyarakat mengerti dan menyadari tentang pentingnya kesehatan.
2. Bagi Institusi
Diharapakan institusi kedepan nya bisa menempatkan mahasiswanya di desa yang
benar-benar memerlukan pendidikan kesehatan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Yuniati, Ina. Catatan Dan Dokumentasi Pelayanan Kebidanan. Jakarta: CV. Agung Seto;
2010.
14