Anda di halaman 1dari 19

ASPEK BIOKIMA DALAM PROSES REPRODUKSI

DOSEN PEMBIMBING
Wiwit Desi Intarti, M.keb

DISUSUN OLEH
Wanda Desawa Anugrah Illahi
[D201901412]

AKADEMI KEBIDANAN GRAHA MANDIRI CILACAP


Jl. Dokter Soetomo, sidakaya dua Cilacap, Cilacap selatan , Jawa Tengah, Kode pos
52530

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirabbil’alamin, atas segala nikmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah
dengan judul “ASPEK BIOKIMIA DALAM PROSES REPRODUKSI ”
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah biologi dan reproduksi yang
dibimbing langsung oleh Ibu Wiwit Desi Intarti, M.Keb

Makalah ini berisi tentang aspek biokimia yang berpengaruh dalam proses
reproduksi, metabolisme protein, karbohidrat, lipid, enzim dalam proses
reproduksi serta membahas mengenai menopouse dalam konteks yang lebih detail
lagi, dalam penyusunannya penulis mengambil materi dari berbagai pihak, baik
materi dari dosen pembimbing maupun artikel internet. Oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih atas segala dukungan yang diberikan untuk
menyelesaikan makalah ini.

Meski telah disusun secara maksimal, akan tetapi penulis sebagai manusia
biasa sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna
serta memiliki banyak kekurangan. Karenanya penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari teman-teman, dosen pembimbing, serta
para pembaca. Agar kedepannya penulis mampu menyusun makalah dengan
prosedur yang baik dan benar.

Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah ilmu


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, serta menjadi inspirasi atau
sarana pembantu memahami pembelajaran konsep kebidanan dalam membuka
praktik asuhan kebidanan yang berkualitas di masyarakat.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat


mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.

Cilacap, 22 Januari 2020


(penulis)

\
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................I

DAFTAR ISI..........................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Rumusan masalah........................................................................................2

1.3 Tujuan makalah............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Menopouse...................................................................................................3

2.2 Definisi

a. biokimia........................................................,........................................6

2.3 aspek biokimia.............................................................................................6

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan................................................................................................15

3.2 Saran..........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Biokimia merupakan cabang ilmu dari biologi yang cakupan bahasannya
meliputi berbagai komponen yang ada didalam tubuh makhluk hidup beserta
reaksi kimianya. Salah satu komponen yang ada dalam tubuh ibu hamil
adalah darah. Ada juga biokimia hormone dan urine dalam kehamilan. Darah
yang menyuplai jaringan dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme dan mengandung berbagai bahan penyusun sistim imun yang
bertujuan untuk mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Di dalam
darah terdapat heme yang berperan penting dalam menjalankan tugasnya
sebagai zat angkut oksigen dan nutrisi. Sedangkan setiap hormon memiliki
fungsi yang sangat spesifik pada masing-masing sel sasarannya. Tak heran,
satu macam hormon bisa memiliki aksi yang berbeda-beda sesuai sel yang
menerimanya saat dialirkan oleh darah.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan
masyarakat. Demi tercapainya derajat kesehatan yang tinggi, maka wanita
sebagai penerima kesehatan, anggota keluarga dan pemberi pelayanan
kesehatan harus berperan dalam keluarga, supaya anak tumbuh sehat sampai
dewasa sebagai generasi muda. Oleh sebab itu wanita, selayaknya diberi
perhatian sebab :
a) Wanita menghadapi masalah kesehatan khusus yang tidak dihadapi pria
berkaitan dengan fungsi reproduksinya.
b) Kesehatan wanita secara langsung mempengaruhi kesehatan anak yang
dikandung dan dilahirkan.
c) Kesehatan wanita sering dilupakan dan ia hanya sebagai objek dengan
mengatas namakan “pembangunan” seperti program KB, dan
pengendalian jumlah penduduk.

1
d) Masalah kesehatan reproduksi wanita sudah menjadi agenda
Intemasional diantaranya Indonesia menyepakati hasil-hasil Konferensi
mengenai kesehatan reproduksi dan kependudukan (Beijing dan Kairo).

Berdasarkan pemikiran di atas kesehatan wanita merupakan aspek paling


penting disebabkan pengaruhnya pada kesehatan anak-anak. Oleh sebab itu
pada wanita diberi kebebasan dalam menentukan hal yang paling baik
menurut dirinya sesuai dengan kebutuhannya di mana ia sendiri yang
memutuskan atas tubuhnya sendiri. Dan oleh sebab itu, penulis ingin
mengulas mengenai kesehatan atau biokimia yang berpengaruh dalam sistem
reproduksi wanita.

1.2 Rumusan masalah.


Berdasarkan tujuan makalah, maka dapat penulis simpulkan rumusan
masalahnya sebagai berikut :
 “Apa aspek biokimia?”
 “bagaimana metabolisme protein, karbohidrat, lipid dan enzim dalam
proses reproduksi wanita?”
 “apa itu menopouse?”
 “kapan dan kenapa menopouse bisa terjadi?”

1.3 Tujuan makalah.


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui lebih detail mengenai aspek biokimia
metabolisme protein, karbohidrat, lipid dan enzim dalam membantu proses
reproduksi wanita serta masa menopouse wanita.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Menopouse.
Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang biasanya
terjadi saat wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Seorang wanita
dikatakan sudah menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi, minimal
12 bulan. Tidak hanya berhenti menstruasi, banyak perubahan lain terjadi
dalam tubuh wanita yang menopause, mulai dari penampilan fisik, kondisi
psikologis, hasrat seksual, hingga kesuburan. Wanita yang sudah menopause
tidak bisa hamil lagi. Perubahan ini bisa terjadi secara bertahap atau tiba-tiba,
dan disebut sebagai gejala menopause. Masa terjadinya perubahan tersebut
dinamakan masa perimenopause, yang dapat berlangsung selama beberapa
tahun sebelum menopause, dan umumnya dimulai saat usia 40 tahun atau bisa
juga lebih awal.
Gejala Menopause
Gejala menopause terjadi dalam masa perimenopause, yaitu beberapa bulan
atau beberapa tahun sebelum menstruasi berhenti. Durasi dan tingkat
keparahan gejala yang timbul berbeda-beda pada tiap orang. Gejala atau
tanda-tanda menopause dapat berupa:
a) Perubahan siklus menstruasi.
Menstruasi menjadi tidak teratur, kadang terlambat atau lebih awal dari
biasanya (0ligomenorea). Darah yang keluar saat menstruasi dapat lebih
sedikit atau justru lebih banyak.
b) Perubahan penampilan fisik, Rambut rontok, Kulit kering, Payudara
kendur, Berat badan bertambah,
c) Perubahan psikologis, Suasana hati berubah-ubah atau moody, Sulit tidur,
Depresi.
d) Perubahan seksual, vagina menjadi kering, penurunan libido (gairah
seksual).

3
e) Perubahan fisik, merasa panas atau gerah, sehingga mudah berkeringat.
Kondisi ini disebut hot flashes, berkeringat di malam hari, pusing, jantung
berdebar, Infeksi berulang pada saluran kemih.
Selain mengalami berbagai perubahan di atas, wanita yang telah menopause
menjadi lebih berisiko mengalami penyakit jantung dan osteoporosis.
Penyebab Menopause
Menopause merupakan proses alami yang terjadi saat seorang wanita
bertambah tua. Seiring bertambahnya usia, indung telur akan semakin sedikit
memproduksi hormon kewanitaan. Akibatnya, indung telur tidak lagi
melepaskan sel telur dan menstruasi akan berhenti. Namun, menopause juga
dapat terjadi lebih dini, yaitu sebelum usia 40 tahun. Menopause dini dapat
terjadi akibat:
 Primary ovarian insufficiency, Kondisi ini terjadi akibat kelainan genetik
atau penyakit autoimun, yang membuat indung telur berhenti berfungsi.
 Operasi pengangkatan rahim (histerektomi), Setelah histerektomi,
seorang wanita memang tidak akan langsung mengalami menopause,
namun cenderung akan mengalami menopause lebih awal. Menopause
dapat langsung terjadi setelah histerektomi bila indung telur ikut
diangkat.
 Pengobatan kanker.
Kemoterapi atau radioterapi untuk mengatasi kanker rahim dapat
merusak indung telur, sehingga memicu menopause dini.

Diagnosis Menopause.

Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila menstruasi telah berhenti


selama 12 bulan. Menopause didahului dengan munculnya berbagai perubahan
pada masa perimenopause, yang disebut gejala menopause. Untuk lebih
memastikannya, atau bila dokter mencurigai adanya penyebab lain dari
menopause, dapat dilakukan:

4
a) Pemeriksaan FSH (follicle-stimulating hormone) dan hormon estrogen.
Menopause ditunjukkan saat kadar FSH meningkat, sedangkan kadar
estrogen rendah.
b) Pemeriksaan TSH (thyroid-stimulating hormone) dan hormon tiroid.
Pemeriksaan kadar hormon ini untuk memastikan penderita tidak mengalami
hipotiroidisme atau penurunan hormon tiroid, yang dapat menimbulkan
gejala serupa dengan menopause.
Penanganan Menopause Secara Mandiri.
Menopause tidak membutuhkan penanganan khusus. Penanganan yang
dilakukan hanya bertujuan untuk meredakan gejala, yaitu dengan:
1. Menghindari makanan/minuman tertentu.
Makanan pedas dan minuman panas, berkafein, atau beralkohol dapat
membuat gejala menopause, seperti hot flashes dan jantung berdebar, menjadi
lebih parah.
2. Mengenakan pakaian tipis berbahan katun.
Cara ini dapat mengurangi hot flashes yang dirasakan selama masa
perimenopause.
3. Menerapkan teknik relaksasi.
Teknik relaksasi yang dimaksud antara lain adalah meditasi, pengaturan
napas, yoga, serta taichi. Teknik-teknik ini dapat membantu mengurangi
tingkat stres serta mencegah depresi.
4. Menggunakan pelumas vagina berbahan dasar air.
Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat vagina yang
kering. Jangan menggunakan produk pelumas vagina yang mengandung
gliserin, karena berisiko menimbulkan iritasi. Untuk mencegah penyakit yang
dapat timbul akibat menopause, seorang wanita disarankan untuk menjalani
gaya hidup sehat. Caranya adalah dengan tidur yang cukup, rutin berolahraga,
serta menerapkan pola makan yang sehat. Pola makan yang dianjurkan adalah
mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan memperbanyak asupan
serat, seperti buah, sayur, atau biji-bijian. Selain itu, batasi asupan lemak,
gula, dan minyak. Jika dibutuhan, konsumsi suplemen kalsium dan vitamin D

5
untuk memelihara kesehatan tulang. Selain itu, hindarilah konsumsi alkohol,
karena bisa menyebabkan sulit tidur.
2.2 Definisi.
a. Biokimia.
Biokimia adalah kimia makhluk hidup. Biokimia merupakan ilmu
yang mempelajari struktur dan fungsi komponen seluler, seperti protein,
karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya. Saat ini
biokimia lebih terfokus secara khusus pada kimia reaksi diperantarai
enzim dan sifat-sifat protein. Orang yang mempelajari biokimia disebut
biokimiawan, biokimiawan mempelajari molekul dan reaksi kimia
terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam semua organisme. Ada
empat kelas molekul utama dalam biokimia yaitu: karbohidrat, lipid,
protein, dan asam nukleat. Banyak molekul biologi merupakan
"polimer" dalam kasus ini, monomer adalah mikromolekul yang relatif
kecil yang bergabung menjadi satu untuk membentuk makromolekul-
makromolekul, yang kemudian disebut sebagai "polimer". Ketika banyak
monomer bergabung untuk mensintesis sebuah polimer biologis, mereka
melalui proses yang disebut dengan sintesis dehidrasi.

2.3 Aspek biokimia.


a. Karbohidrat.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh
makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien
utama sel. Karbohidrat memiliki peran penting dalam tubuh yaitu sebagai
sumber energi utama. Ada dua jenis karbohidrat, yaitu sederhana dan
kompleks. Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk
diproses dalam tubuh, jika dibandingkan karbohidrat sederhana. Sisi
baiknya, karbohidrat kompleks akan memberikan energi secara
konsisten, tanpa membuat tubuh mendapat asupan kalori berlebihan
secara tiba-tiba. Karbohidrat kompleks juga berisiko lebih kecil untuk
menumpuk sebagai lemak di dalam tubuh.
Gula merupakan bentuk sederhana dari karbohidrat, sementara tepung
dan serat merupakan karbohidrat kompleks. Gula sederhana termasuk
fruktosa, serta sukrosa dan laktosa dalam buah, sayur, susu, dan produk
olahan susu. Asupan karbohidrat yang direkomendasikan sekitar 45-65
persen dari total kalori harian, atau sekitar 900-1.300 kalori dari total

6
2.000 kalori per hari. Untuk memperolehnya, diperlukan sumber
karbohidrat sekitar 225-325 gram per hari. Jika seseorang kekurangan
karbohidrat, kemungkinan akan membuat tubuhnya kekurangan energi.
Saat tubuh kekurangan kalori yang berasal dari karbohidrat, gejala yang
dapat dirasakan yakni pusing, mual, dan lemas. Diet ekstrim yang
membatasi karbohidrat dan asupan nutrisi lain juga dapat berisiko
membuat tubuh mengalami dehidrasi.
Makanan yang mengandung karbohidrat adalah kentang, beras merah,
oatmeal, nasi, gandum, sereal, roti, mie, dan buah (pilihlah buah yang
mengandung serat tinggi seperti buah-buahan berry
(strobery,bluebery,blckbery), pir, pisang, apel).
Perannya dalam proses reproduksi adalah sebagai nutrisi dan energi.
Energi tersebut dibutuhkan mulai dari bernapas hingga aktivitas tubuh
yang lebih intens, seperti berlari. Karbohidrat juga merupakan salah satu
nutrisi penting untuk ibu hamil. Selama proses pencernaan berlangsung,
sumber karbohidrat akan dipecah menjadi gula, untuk kemudian diserap
oleh saluran cerna dan masuk ke aliran darah. Gula ini yang dikenal
sebagai gula darah (glukosa). Dibantu insulin, gula dalam darah akan
memasuki sel tubuh. Jika terdapat glukosa berlebih, maka akan disimpan
dalam otot dan hati dalam bentuk glikogen. Bila benar-benar tidak
terpakai, maka glukosa diubah menjadi lemak.
b. Protein.
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida (proteis termasuk makrobiopolimer).

6
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein terlibat dalam sistem imun
sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai
komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.
Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino
tersebut (heterotrof).
Apa peran protein dalam sistem reproduksi? Serupa dengan zat-zat gizi
makro lainnya, protein pun memiliki banyak fungsi. Salah satu fungsi
protein adalah untuk membantu pertumbuhan sel-sel. Fungsi tersebut
merupakan fungsi utama protein yang paling penting. Hal ini membuat
protein merupakan zat gizi yang memiliki peran penting terhadap masa
pertumbuhan terutama reproduksi. Mengapa demikian? Ini dikarenakan
protein bisa membantu pembentukan dan pergantian sel-sel tubuh yang
sedang bertumbuh atau yang sedang rusak karena sakit. Misalnya pada
pembentukan janin dalam kandungan protein berperan dalam
pembentukan sel-sel baru pada janin tersebut, begitu juga pada remaja
dalam ovarium protein membantu proses pematangan sel ovum.
Protein ada 2 jenis yaitu protein hewani dan protein nabati. Makanan-
makanan mengandung protein, yaitu:
 Telur.
 telur ayam mengandung 12,8g protein,
 telur bebek 13,1g protein,
 telur ikan 16,7g protein.
 Susu.
 Susu kedelai mengandung 3,5g protein per 100g.
 susu kambing 4,3g protein per 100g,
 susu kerbau 6,3g protein per 100g,
 susu sapi 3,2g protein per 100g.
 Yogurt.

8
Kandungan protein yang ada di dalam 100 gram yogurt adalah
sebanyak 3,3 gram.
 Daging.
 Daging ayam 18,2g protein per 100g.
 Daging bebek 16g protein.
 Daging burung puyuh 25,6g protein.
 Daging sapi dan kerbau 18,8g protein.
 Daging kambing 16,1g protein.
 Daging domba 17,1g protein.
 Ikan.
Para ahli kesehatan banyak merekomendasikan untuk
mengonsumsi ikan basah karena ikan basah memiliki mutu protein
dan asam amino yang baik. Sebagai contoh, dalam 100 gram,
kandungan protein pada ikan bandeng sebesar 20 gram, ikan bawal
19 gram, ikan belida 16,5 gram, ikan mas 16 gram, ikan mujair 18
gram, ikan kakap 20 gram, ikan selar kuning 27 gram, dan ikan
gabus segar 25,2 gram.
Tidak hanya ikan basah, ikan kering atau ikan asin juga memiliki
kandungan protein yang banyak. Faktanya, kandungan protein per
100 gram di dalam ikan asin adalah 42 gram. Kandungan protein
pada ikan gabus kering per 100 gram adalah 58 gram.
 Seafood.
Kandungan protein yang ada di dalam udang yaitu sebesar 21 gram
per 100 gram. Cumi-cumi mengandung 16,1 gram protein, kepiting
memiliki kandungan protein sebesar 13,8g dan kerang mengandung
8 gram protein.
 Kacang-kacangan.
kacang kedelai mengandung protein sebanyak 40,4 gram di dalam
100 gram. Produk turunan dari kacang kedelai yaitu tahu dan tempe

9
juga merupakan makanan mengandung protein yang disukai banyak
orang. Kandungan protein tempe dan tahu dalam 100 gram secara

5
berurutan adalah 20,8 gram dan 7,8 gram. Selain itu, ada beberapa
jenis kacang-kacangan lain yang memiliki kandungan protein tinggi.
Kandungan protein di dalam 100 gram pada kacang hijau adalah
22,2 gram, kacang tanah sebesar 27,9 gram, kacang merah 11 gram,
kacang arab 23,8 gram, dan kacang tolo 24,4 gram.
 Serelia.
Makanan yang termasuk jenis serealia adalah beras, jagung,
havermout, kentang, ubi, dan singkong. Beras pecah kulit atau beras
merah memiliki kandungan protein sebesar 7,4 gram, jagung kuning
mengandung 9,8 gram protein, havermout 14,2 gram, kentang 2
gram, ubi jalar merah 1,8 gram, dan singkong mengadung protein
sebesar 1,2 gram.
 Hati.
Kandungan protein pada hati sapi sebanyak 19,7 gram, hati ayam
buras sebesar 18,3g dan hati ayam ras sebesar 16,6 g. Namun,
ingatlah bahwa hati termasuk jeroan yang harus dibatasi
konsumsinya.
c. Lipid/lemak.
Lemak/lipid itu merupakan senyawa kimia yang tidak larut dalam air.
Lemak disusun oleh beberapa unsur, di antaranya unsur Karbon (C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Nah, untuk melarutkan lemak, kita butuh
pelarut khusus seperti ester, klorofol, dan benzena, karena lemak bersifat
hidrofobik (tidak larut dalam air). Lemak juga terdiri dari 3 asam lemak
dan satu gliserol. Fungsi lipid dalam tubuh manusia adalah:
 Sebagai cadangan energi dalam bentuk sel lemak.
 Pelindung organ penting tubuh saat terjadi goncangan, karena
memiliki struktur seperti bantalan.
 Pengatur suhu tubuh.
 Salah satu bahan dasar yang dibutuhkan untuk produksi hormon
vitamin, membran sel dan membran organel sel.
 Pelarut vitamin A, D, E, dan K.

10
 Sebagai bahan penyusun empedu dan asam kholat.
 Mengoptimalkan fungsi pencernaan, lemak dapat memperlambat
sistem pencernaan saat proses pencernaan berlangsung, sehingga
rasa lapar tidak muncul terlalu cepat.
Selain fungsi, dalam kimia, lemak juga dibagi berdasarkan jenis ikatan,
struktur, dan macam-macama jenisnya. Berdasakan jenis ikatannya, asam
lemak dibagi menjadi 2, yaitu
Asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
Asam lemak jenuh merupakan struktur lemak dengan hidrokarbon ikatan
tunggal yang berbahaya bagi tubuh kita. Kenapa? Karena dapat melekat
sekaligus menggumpal, dan itu dapat mengganggu sistem peredaran
darah dalam tubuh kita. Asam lemak jenuh banyak terdapat pada lemak
hewani. Contohnya seperti keju, telur, susu murni, daging.
Asam lemak tak jenuh.
Asam lemak tak jenuh merupakan struktur lemak dengan hidrokarbon
dengan satu atau lebih ikatan rangkap atau ganda, dan asam lemak ini
menguntungkan bagi tubuh kita. Asam lemak tak jenuh banyak terdapat
pada lemak nabati. Contohnya seperti kemiri, alpokat, kedelai, dan
kelapa.

Berdasarkan struktur kimianya, lemak/lipid terbagi menjadi 3, yaitu:


a. Lemak Sederhana, merupakan lemak yang disusun oleh
trigliserida, yaitu tiga asam lemak dan satu gliserol. Contohnya
adalah lilin dan minyak.
b. Lemak Campuran, merupakan lemak yang terdiri dari asam lemak
dan gugus tambahan lain selain lemak. Contohnya adalah
lipoprotein (mengandung protein) dan fosfolipid (mengandung
fosfat).
c. Lemak Derivat, merupakan senyawa lemak yang dihasilkan dari
proses hidrolisis lipid. Contohnya adalah kolesterol dan asam
lemak.

5
Lalu, dari mana saja sih lemak itu berasal? Kalau kita lihat dari jenisnya,
lemak terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Lemak hewani.
Lemak hewani merupakan lemak-lemak yang bersumber dari hewan-
hewan. Contoh dari lemak ini adalah susu, telur, ikan laut, minyak ikan,
daging.
Lemak nabati.
Lemak nabati adalah lemak-lemak yang bersumber dari tumbuh-
tumbuhan. Contoh dari lemak ini adalah jagung, kedelai, kacang tanah,
kacang polong, kelapa sawit, biji bunga matahari, dan juga jenis kacang-
kacangan lainnya.
Jadi , lemak itu merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Oleh
karena itu, jangan sampai seseorang benar-benar kekurangan lemak.
Supaya tetap sehat. Dan tumbuh kembang juga menjadi tidak terhambat.
Perannya dalam proses reproduksi ya sebagaimana fungsi lemak pada
umumnya, karna hal itu juga akan memperngaruhi perkembangan
reproduksi pada manusia.
d. Enzim.
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai
katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi)
dalam suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat
akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut
produk. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat
berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme.
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis
enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia.
Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat
tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada
proses perombakan pati menjadi glukosa.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah
substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan

12
suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena
enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu
dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak
dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan.
Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali.
Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah
molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah
yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah
inihibitor enzim.
Enzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel
yang berperan dalam sintesa protein, yang mengganggu metabolisme
sehingga mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam
tubuh makhluk hidup, mulai dari makhluk hidup bersel satu sampai
makhluk hidup yang susunan tubuhnya sangat kompleks. Reaksi tersebut
meliputi reaksi penyusunan energi (anabolisme) dan reaksi penggunaan
energi (katabolisme). Anabolisme adalah proses-proses penyusunan
energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik. Katabolisme
adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa
organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh
enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit.
Proses metabolisme yang terjadi di dalam sel makhluk hidup
seperti pada tumbuhan dan manusia pada, melibatkan sebagian besar
enzim (katalisator) baik berlangsung secara sintesis (anabolisme) dan
respirasi (katabolisme). Untuk memperlancar berlangsungnya proses
reaksi metabolisme dalam sel makhluk hidup melibatkan komponen-
komponen penting yang sangat berperan sebagai penunjangnya.
Komponen-komponen yang sangat berperan dalam proses metabolisme
sel makhluk hidup adalah enzim.

5
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan.
Aspek biokimia mulai dari protein, karbohidrat, lipid, dan juga enzim,
dalam proses reproduksi manusia, itu saling berkaitan berkerja sama satu
samalainnya, dan kebutuhannya juga harus seimbang, karena pembentukan
sel baru atau upgrade sel lama jadi baru, perlu aspek diokimia untuk
mengolahnya. Maka dari iit penulis menyimpulkan dari ulasan diatas
bahwa mengkonsumsi makanan yang dibuat sendiri dan bernutrisi bagus
untuk proses reproduksi dan pertumbuhan manusia.
3.2 Saran.
Sehubungan dengan fakta bahwa fungsi dan proses reproduksi harus
didahului oleh hubungan seksual, tujuan utama program kesehatan
reproduksi adalah meningkatkan ksesadaran kemandiriaan wanita dalam
mengatur fungsi dan proses reproduksinya, termasuk kehidupan
seksualitasnya, sehingga hak-hak reproduksinya dapat terpenuhi, yang
pada akhirnya menuju penimgkatan kualitas hidupnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Gharphu chamcha, 2016. Aspek Biokimia Yang Berpengaruh Pada Proses Reproduksi
Dan Kehamilan di https://yusrilsamalanga.blogspot.com/ [akses: Monday, 19 September
2016]

Wikipedia Indonesia, 2015. BIOKIMIA di https://id.wikipedia.org/ [akses 2015].

Depkes: Pedoman Gizi Seimbang. 2014. http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman


%20Gizi/PGS%20Full.pdf [diakses pada 3 Januari 2019].

dr. Merry Dame Cristy Pane, 2019. Makanan yang Mengandung Lemak Baik di
https://www.alodokter.com/ [diakses pada 5 Desember 2019 ].

UNY: DKBM Indonesia.


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318122/pendidikan/DKBM-Indonesia.pdf [diakses
pada 3 Januari 2019].

Vertamala arinda, 2016. 7 Sumber Karbohidrat Terbaik untuk Anda yang Sedang Diet di
https://hellosehat.com/ [diakses Oktober 28, 2016 | Terakhir Diedit: Desember 26, 2019 ].

Anda mungkin juga menyukai