Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PELAYANAN KB DAN KESPRO

“ASUHAN PADA MASA KLIMAKTERIUM DAN MENOPAUSE”

OLEH :

TIFA MUTIYAH

194210414

2B

DOSEN PEMBIMBING :

SITI KHADIJAH, S.SiT, M.Biomed

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

PRODI DIII KEBIDANAN BUKITTINGGI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul: “ASUHAN PADA
MASA KLIMAKTERIUM DAN MENOPAUSE”

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah di D-III Kebidanan
Bukittingi Poltekkes Kemenkes RI Padang.

Pada penulisan makalah ini, penulis telah banyak mendapat bantuan, dorongan, petunjuk
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, izinkan penulis mengucapkan rasa hormat
dan terima kasih kepada Ibu SITI KHADIJAH, S.SiT, M.Biomed selaku Dosen Pembimbing
Mata Kuliah “PELAYANAN KB DAN KESPRO” dan rekan-rekan yang telah berpartisipasi
dalam pembuatan makalah ini. Mudah-mudahan Allah SWT membalas segala bantuan yang
telah diberikan dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiin..

Makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki . Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Bukittinggi, 7 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I

PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN.............................................................................................3

2.1 Defenisi Klimakterium Dan Menopause ..................................................3

2.2 Masalah Kesehatan Reproduksi Pada Masa Klimakterium Dan

Menopause ................................................................................................6

2.3 Asuhan Terhadap Permasalahan Masa Klimkaterium Dan Menopause,

Serta Penkes Dan Promosi Kesehatan ......................................................9

BAB III

PENUTUP ....................................................................................................15

3.1 Kesimpulan.............................................................................................15

3.2 Saran .......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................….16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Masa klimakterium yaitu masa peralihan dalam kehidupan normal seorangwanita


sebelum senium (masa lanjut usia), yang mulai dan aktif masa reproduktif dan kehidupan
sampai masa non-reproduktif. Masa klimakterium meliputi pramenopause, menopause,
dan pascamenopause. Pada wanita terjadi antara umur 40-65 tahun.

Klimakterium prekoks adalah klimakterium yang terjadi pada wanita umur kurang
dari 40 tahun.Pramenopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause,keluhan
klimakterik sudah mulai timbul, hormon estrogen masih dibentuk. Bilakadar estrogen
menurun maka akan terjadi perdarahan tak teratur.

Menopause adalah henti darah haid yang terakhir yang terjadi dalam
masaklimakterium dan hormon estrogen tidak dibentuk lagi jadi merupakan satu titik
waktu dalam masa tersebut.

Umumnya terjadi pada umur 45-55 tahun. Pascamenopause adalah masa3-5 tahun
setelah menopause, dijumpai hiper-gonadotropin (FSH dan LH) dankadang-kadang
hipertiroid.Sindrom klimaterik klinis adalah keluhan-keluhanyang timbul pada masa
pramenopause, menopause, dan pasca menopause.Sindrom klimaterik endokrinologis
adalah penurunan kadar estrogen, peningkatankadar gonadotropin (FSH dan LH).

Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara menyeluruh,meliputi


aspek fisik, mental, sosial, dan bukan hanya bebas dari penyakit yang berkaitan dengan
sistem reproduksi dan fungsinya. Kesehatan reproduksi bukanhanya membahas masalah
kehamilan atau persalinan, tetapi mencakup seluruhsiklus kehidupan wanita yang salah
satunya adalah masa menopause yaitu suatumasa yang dimulai pada akhir masa
reproduksi dan berakhir pada masa senium(lanjut usia), yaitu pada usia 40-65 tahun
(Pakasi, 2000). Pada usia ini akan banyak muncul masalah kesehatan karena masalah
kesehatan sangat eratkaitannya dengan peningkatan usia (Curtis, Glade B, 2000).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan Umur Harapan Hidup(UHH)


orang Indonesia adalah 75 tahun. Umur harapan hidup wanita adalah 67tahun dan pria 63
tahun (yminti online, 2007).

Dampak klimakterium/ aspek psikologys yaitu:Hot flush yaitu rasa panasdidada


yang menjalar kewajah yang sering timbul pada malam hariGangguan psikologis :
1
depresi, mudah tersinggung, mudah marah, kurang percaya diri,gangguan gairah sexsual,
perubahan prilaku. Gangguan mata : mata terasa keringdan gatal akibat berkurang
produksi air mat.Gangguan saluran kemih dan alatkelamin : mudah infeksi, nyeri
senggama, perdarahan pasca senggama akibatatropi pada alat kelamin.

1. 2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan klimakterium dan menopause ?


2. Apa masalah kesehatan reproduksi pada masa klimakterium dam menopause ?
3. Bagaimana asuhan terhadap permasalahan masa klimakterium dan menopause, serta
penkes dan promosi kesehatan ?

1. 3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui dan mengerti dengan klimakterium dan menopause


2. Untuk mengetahui dan mengerti dengan masalah kesehatan reproduksi pada masa
klimakterium dam menopause
3. Untuk mengetahui dan mengerti dengan asuhan terhadap permasalahan masa
klimakterium dan menopause, serta penkes dan promosi kesehatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Defenisi Klimakterium Dan Menopause

A. Klimakterium

1.Pengertian

Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksisampai awal
masa senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. Faseklimakterium adalah masa
peralihan yang dilalui seorang wanita dari periodereproduktif ke periode non reproduktif.
Tanda, gejala atau keluhan yangkemudian timbul sebagai akibat dari masa peralihan ini
disebut tanda ataugejala menopouse. Periode ini dapat berlangsung antara 5 sebelum dan
sesudahmenopause. Pada fase ini fungsi reproduksi wanita menurun. Masa-
masaklimakterium :

a.Pra menopause adalah kurun waktu 4-5 tahun sebelum menopause.

b.Menopause adalah henti haid seorang wanita.

c.Pasca menopause adalah kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause(Kartini Kartono, 1992).

2. Tanda-tanda Awal Klimakterium

Tanda-tanda awal masa klimakterium meliputi :Praklimakterium merupakan mirip


dengan pra pubertas, dimana pada pubertaskedua muncul tingkah laku yang lucu-lucu, aneh-
aneh, janggal dan tidak padatempatnya. Mislanya,wanita usia lebih dari 50 tahun pada siang
harimenggunakan rok panjang merah, dengan perhiasan emas warna-warni, makeup
berlebihan. Kemudian, meningkatkan rangsangan seksual yangmenimbulkan nafsu yang
besar untuk berhubungan seksual dan kegairahanyang menyala-nyala. Mengingkari
ketuaannya agar tampak masih remaja.Manifestasi individual periode klimakterium
dipengaruhi oleh kepribadianmasing-masing individu. Struktur kepribadian yang terintegrasi
dengan baik akan memapu mengkompensasi gangguan fisiologis dan psikis dalam bentuk
perbuatan-perbuatan yang intelek yaitu mampu mengendalikan diri dan mampumengatasi
gangguan psikosomatis dengan menyalurkan pada perbuatan yanginteligen, produktif dan
kreatif.

Masa ini ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologis danvegetatif yaitu:

3
a.Terjadi perubahan pada ovariumseperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah
folikel dan menurunnyasintesis steroid seks. Laluhenti haid.

b.Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran


gonadotropin.

Gangguan – gangguan pada klimakterium :

a.Gangguan neurovegetatif, yang disebut juga gangguan vasomotorik dapatmuncul sebagai


gejolak panas (hot flushes), keringat banyak,rasakedinginan, sakit kepala, desing dalam
telinga, tekanan darah yang goyah, berdebar-debar, susah bernafas, jari-jari atrofi dan
gangguan usus.

b.Gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi,kelelahan, semangat


berkurang, dan susah tidur.

c.Gangguan somatic, selain gangguan haid atau amenorea, mencakup pulakolpitis atrofikans,
ektropium treter, osteoporosis, atritis,aterosklerosis,sclerosis koroner, dan adipositas.

d.Gangguan organik : infark miokard aterosklerosis, osteosklerosis,osteoporosi, afipositas,


kolpitis, disuria, dispareumia artritis, gejalaendokrinium berupa hipertirosis defeminisasi,
virilasi dan gangguan libido.

3.Etiologi

Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi berbagai perubahan
dan penurunan fungsi pada ovarium seperti sklerosis pembuluhdarah, berkurangnya jumlah
folikel dan menurunnya sintesis steroid seks, penurunan sekresi estrogen, gangguan umpan
balik pada hipofisis.

4.Patofisiologi

Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuanovarium untuk


menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga terganggunyainteraksi antara hipotalamus–
hipofisis. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsiluteum. Kemudian turunnya fungsi steroid
ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus.
Keadaan inimeningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua gonadoropin itu, ternyatayang
paling mencolok peningkatannya adalah FSH.

B. Menopause
1.Pengertian
Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode ketikaseorang wanita
tidak lagi mengalami menstruasi karena produksi hormonnya berkurang atau berhenti.
Menopause merupakan suatu fase dalam kehidupanseorang wanita yang ditandai dengan
berhentinya masa subur.Istilah menopause pertama kali digunakan pada tahun 1972.
4
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu meno yang berarti bulan dan pause
yang berarti berhenti. Pada saat itu, dunia kedokteran barat melihat menopausesebagai
krisis mendis yang berpotensi menyebabkan berbagai penyakit. Pada pertengahan abad
XX pandangan ini berubah. Saat ini menopause dianggapsebagai kejadian alami dalam
hidup seorang wanita. Di Indonesia sendiri, usiamenopause bervariasi antara 45-50 tahun.
Namun, proses berubah ke arahmenopause itu sendiri sudah dimulai sejak wanita berusia
40 tahun. Masa inidikenal sebagai masa premenopause/ klimakterium.
2.Tanda-tanda Awal Menopause
Tanda-tanda awal masa menopouse meliputi :
Ciri utama seorang perempuan mengalami adalah haid berhenti. Hal
inidisebabkan karena ovarium tidak lagi merespon sinyal hormon di dalam
tubuh.Sebelumnya, bila hormon memberikan sinyal kepada ovarium (indung telur)untuk
mengeluarkan ovum (telur), maka ovarium mengeluarkan ovum yangsiap untuk dibuahi.
Peristiwa itu rutin terjadi setiap bulan di masa reproduksiseorang perempuan. Bila tidak
ada ovulasi (pertemuan ovum dan sperma),maka perempuan akan mengalami haid.
Saat ini diperkirakan terdapat > 5 juta wanita Indonesia yang telahmemasuki masa
menopause per tahunnya (data dari BPS, 2008) dimana sekitar 68 % nya mengalami
gejala klimakterik (keluhan masa menopause) namunhanya 62 % dari mereka yang
menghiraukan gejala tersebut. Menopausesendiri didefinisikan sebagai suatu masa
setelah 12 bulan tanpa mengalamihaid (amenorea). Menopause biasanya terjadi pada usia
50 tahun ke atas. Padamasa ini tubuh mengalami beberapa perubahan biologis yang
menyebabkanpenurunan tajam pada fungsi ovarium (indung telur) di antaranya
adalahmenurunnya produksi hormon seks secara signifikan terutama estrogen.

3.Jenis-Jenis Menopause

Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah danmonopause
prematur (dini).
a.Menopause Alamiah
Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55
tahun.Monopause alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indungtelur.
Durasinya sekitar 5-10 tahun. Meskipun seluruh proses itu kadang-kadang memerlukan
waktu tiga belas tahun. Selama itu menstruasimungkin akan berhenti beberapa bulan
kemudian akan kembali lagi.Menstruasi datang secara fluktuatif. Lamanya, intensitasnya,
dan alirannyamungkin bertambah atau berkurang. Wanita yang mengalami
menopausealamiah mungkin membutuhkan perawatan atau mungkin tidak membutuhkan
perawatan apapun. Hal ini karena kesehatan mereka secaramenyeluruh cukup baik. Selain
itu proses menopause berjalan sangatlambat sehingga tubuhnya dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan- perubahan yang terjadi pada saat menopause.
b.Menopause Dini

5
Menurut dr. Ali Baziad, Sp.O.G KFFR, staf pada Bagian Obstetri danGinekologi,
FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta “menopausedini adalah berhentinya haid di
bawah usia 40 tahun”. Kalau wanita itusudah berusia di atas 40 tahun, misalnya pada usia
di atas 40 tahun,misalnya usia 42 dan 43, ia tidak dikategorikan sebagai wanita
yangmengalami menopause dini. Demikian juga pada wanita usia produktif yang tidak
lagi haid karena pengangkatan rahim, ia tidak dapat disebutsebagai penderita menopause
dini. Ini disebabkan indung telurnya masihada dan masih memproduksi sel-sel telur serta
mengeluarkan hormonestrogen. Sementara itu, jika kedua indung telurnya di angkat,
otomatis produksi hormon estrogen terhenti pula. Otomatis tidak akan mengalamihaid
lagi untuk seterusnya sehingga dapat disebut telah mengalamimenopause dini.
Menopause ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, bisakarena
indung telurnya diangkat, misalnya karena menderita kanker indung telur. Kedua, diduga
karena gaya hidup, seperti merokok,kebiasaan minum minuman beralkohol, makanan
yang tidak sehat, dankurang berolah raga. Ketiga bisa karena pengaruh obat-obatan
seperti obat pelangsing dan jamu-jamu yang tidak jelas zat kimianya. Pada
umumnya,obat-obatan pelangsing memang mengandung zat kimia yang
dapatmenghambat produksi hormon.
Gejala menopause dini dengan menopause biasa tidak ada bedanya,walaupun
setiap orang mengalami gejala dalam waktu yang sama. Tetapidari segi perubahan fisik
penderita menopause biasanya tampak lebih parah. Ini terlihat dari keluhan –keluhan
yang mereka alami, yaituosteoporosis dan penyakit jantung koroner yang datang lebih
cepat. Olehkarena itu datangnya menopause dini perlu diwaspadai.

2. 2 Masalah kesehatan reproduksi pada masa klimakterium dam menopause

1. Klimakterium
 Kondisi Fisik Klimakterium

Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit.Lemak bawah


kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh danlembek. Kulit mudah
terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi danmenjadi hitam Pada kulit
tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsisehingga kulit menjadi kering dan
keriput.Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja ususmenjadi
lambat, dan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usushalus yang semakin
berkurang maka akan menimbulkan gangguan buang air besar berupa obstipasi.

Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liangsenggama terasakering,


lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi(infeksi kandung
kemih dan liang senggama). Daerah sensitive makin sulituntuk dirangsang. Saat
berhubungan seksual dapat menjadi nyeri.Perubahan pada tulang terjadi oleh karena
kombinasi rendahnya hormon paratiroid. Tulang mengalami pengapuran, artinya kalium

6
menurun sehinggatulang keropos dan mudah terjadi patah tulang terutama terjadi pada
persendian paha.

 Kondisi Psikis Klimakterium

Hampir setiap wanita usia klimakteris mengalami suasana hati“depresif” dan


“melankolis” (ada yang relatif pendek dan ada yang relatif panjang).

Sebab utamanya adalah :

a.Mengingkari dan memprotes proses biologis yang mengarah pada ketuaan

b.Menganggap dramatis proses penuaan

c.Kemunduran jasmani diartikan sebagai tidak ada gunanya lagi hidupkarena sudah
mendekati kematian

d.Hidupnya sudah dianggap tidak ada harapan, penuh kepedihan dandilupakan semua
orang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sosialnya dimasa lampau.

Wanita yang hidup dalam suasana yang harmonis, ekonomi berkecukupan,


bahagia, selalu mendapat kepuasan seksual dapat menghadapi ini dengan rasatenang.
Wanita yang mempunyai masa lampau penuh kenangan cinta yangindah dan bahagia
maka kecantikannya akan tetap awet dan terpancar (kecantikan psikis).

 Beberapa Gangguan Perilaku Pada Fase Klimakterium

Beberapa gangguan perilaku pada fase klimakterium antara lain:

a.Depresi menstrual, yang merupakan manifestasi dari kepedihan hati dankekecewaan


sebagai wanita yang tidak lengkap lagi

b.Perubahan kehidupan seksual, akan terjadi kegairahan seksual yang luar biasa hingga
kemungkinan melakukan masturbasi. Dan dapat juga bersikap dingin

c.Obsesi untuk hamil lagi, yaitu ingin mempertahankan kapasitas reproduksidan


kemudaannya

d.Ilusi, yaitu mempertanyakan apakah suaminya masih cukup berharga,sehingga tidak


segan-segan bergaul dengan anak-anak muda (tante girang)terjadi pada wanita yang tidak
mampu mengendalikan diri

 Gangguan Kehidupan Seks Pada Masa Klimakterium

Banyak wanita yang berpendapat bahwa hubungan seks tidak mungkindilakukan


lagi pada masa klimakterium. Pendapat seperti ini tidak dapatdibenarkan lagi. Hubungan

7
seks tetap dapat dilakukan meskipun usiatelahlanjut.Akibat kekurangan estrogen, vagina
menjadi kering dan mudah cederasehingga terasa sakit sewaktu bersenggama. Rasa sakit
ini dapat dihilangkanhanya dengan pemberian hormon berupa tablet estrogen oral
maupun berupakrem vagina. Berkonsultasi dan meminta nasehat dokter tetap merupakan
caraterbaik.

Masalah utama yang menyebabkan seorang wanita tidak mau


melakukanhubungan seks adalah faktor psikis wanita tersebut. Mereka takut,
gelisah,tegang, sehingga sulit untuk melakukannya. Keadaan serupa terkadang
jugaditemukan pada suami. Istri dan suami mengeluh bahwa mereka sudah tua,kulit
sudah keriput dan badan lemah. Untuk apa melakukan hubungan sekslagi. Sekali lagi
ditekankan di sini bahwa pendapat tersebut tidak dapatdibenarkan. Hubungan seks sangat
berperan pada keserasian hubungan suamiistri. Setiap masalah yang timbul akan
menyebabkan ke-retakan dalam rumahtangga. Untuk memecahkan masalah-masalah
seperti ini, perlu mencari orangyang sekiranya mampu menyelesaikan masalah yang
sedang di hadapi misal,dokter ,bidan dan tenaga medis lainnya.

2. Menopause

Pada dasarnya menopause dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa


pramenopause,menopause dan pasca menopause.

a.Pramenopause

Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulaimerasakan


gejala menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia40 tahun) dan pada masa
siklus haid benar-benar terhenti (rata-rata 51tahun). Pada masa pramenopause akan
terjadi perubahan fisik yang berarti.

b.MenopauseMasa menopause menandakan haid terakhir.

Penentuan masa menopausehanya bisa dilakukan setelah seorang wanita tidak


haid lagi selama 1 tahun penuh.

c.PascamenopauseMasa

ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan katalain,
pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya, keadaanfisik dan
psikologisnya sudah dapat menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan
hormonalnya.

Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogendan


progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovariummenghasilkan lebih sedikit
estrogen/progesteron dan tubuh memberikan reaksi.Beberapa wanita hanya mengalami

8
sedikit gejala, sedangkan wanita yang lainmengalami berbagai gejala yang sifatnya
ringan sampai berat. Hal ini adalahnormal. Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap
menyebabkan tubuhsecara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon,
tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba
danmenyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi jika
menopausedisebabkan oleh pengangkatan ovarium.

Perubahan hormonal pada tubuh tersebut berakibat munculnya gejala-gejala


seperti nyeri sendi dan sakit pada punggung, pengeringan pada vagina(sehingga sakit saat
melakukan hubungan seksual), sulit menahan kencing,gangguan mood dan emosi tinggi
sehingga menimbulkan stres, selain itu penurunan kadar estrogen juga mengakibatkan
kolesterol. Pada jangka panjang keluhan akibat menurunnya kadar estrogen ini
dapatmenyebabkan osteoporosis, penyakit jantung koroner, dementia tipeAlzheimer,
stroke, kanker usus besar, gigi rontok dan katarak.

Bagi kebanyakan wanita keluhan-keluhan tersebut terutama yang bersinggungan


dengan kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan dampak negatif pada kualitas hidup
dan rasa percaya diri. Untuk itu perlu penangananmenopause yang tepat dalam
menghadapinya. Saat ini pengobatan yang palingefektif untuk mengobati gejala
menopause dan sekaligus sebagai pencegahanterhadap osteoporosis adalah dengan terapi
berbasis hormon estrogen yang bertujuan untuk menggantikan penurunan estrogen yang
terjadi saatmenopause. Dan untuk wanita menopause yang masih memiliki uterus
(rahim)maka terapi tersebut dikombinasikan dengan progestogen.

2. 3 Asuhan terhadap permasalahan masa klimakterium dan menopause, serta penkes dan
promosi kesehatan

1) Klimakterium

Bagaimana bidan menghadapi masalah klimaterium di tengah masyarakat.Seperti


dikemukakan bahwa hanya sekitar 25 % wanita mengeluh karena terjadi penurunan
estrogen tubuh dan memerlukan tambahan hormon sebagai substitusi.Pemberian
substitusi hormon tanpa diikuti pengawasan ketat adalah berbahaya,karenanya bidan
dapat mengambil langkah untuk melakukan anjuran pada wanitadengan keluhan
menopause dapat memeriksakan diri ke dokter puskesmas. Bidan berkonsultasi dengan
dokter puskesmas atau dokter ahli. Setelah pengobatan, bidan dapat meneruskan
pengawasan.

Pencegahan Terhadap Sindrom Klimakterium:

1.Pengaturan makanan (rendah lemak / kolesterol, cukup vitamin A, C, D, Edan cukup


serat).

9
2.Mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen, seperti :

a.Isoflavon, terdapat pada kacang-kacangan,

b.Lignan; terdapat pada padi, sereal dan sayur-sayuran,

c.Caumestran ; terdapat pada daun semanggi. Mengkonsumsi makanan dengan kadar gula
rendah dan tidak berlebihan.

1.Tambahan Asupan Kalsium 1000-15000 mg / hari dan vitamin D.

2.Kontrol rutin 1 tahun sekali (Pap Smear).

Pencegahan beberapa dampak masa klimakterium yaitu:

a.Pencegahan kehamilan :

Banyak wanita 40-50 tahun menjadi gelisah bila haidnya tiba-tiba berhentiatau
menjadi tidak teratur. Hal yang pertama sekali dipikirkan tentu hamilatau tidak. Tetapi
ada juga wanita yang berpendapat, bahwa bila usiasudah di atas 40 tahun dan haid tidak
teratur pasti tidak mungkin hamillagi. Perkiraan seperti ini sudah tidak dapat dibenarkan
lagi. Haid yangtidak teratur hanya menunjukkan bahwa pematangan ovum tidak
terjadilagi secara siklis, tetapi bukan berarti tidak dapat terjadi pembuahan.Pencegahan
kehamilan harus tetap dilakukan. Kehamilan pada usia inimempunyai risiko baik bagi ibu
yang hamil maupun bagi janinnya. Semua jenis kontrasepsi alamiah seperti pantang
berkala, pencatatan suhu basal badan, maupun bentuk lainnya sebaiknya tidak dipakai.
Cara ini hanyadapat digunakan pada wanita yang siklus haidnya masih teratur.

b.Penggunaan pil sebagai kontrasepsi, selain dapat mengatur siklus haid jugasekaligus
dapat menghilangkan keluhan klimakterik. Kerugiannya adalah bahwa dengan siklus haid
yang teratur tidak dapat ditentukan saat wanitatersebut memasuki menopause. Bila sudah
tidak haid lagi dua belas bulan berturut-turut, sudah pasti wanita itu memasuki usia
menopause, sehinggakehamilan sudah tidak mungkin terjadi.

c.Pencegahan osteoporosis.

Pencegahan osteoporosis pasca menopause bukan hanya bergantung


padaestrogen, karena pengobatan dengan progestogen juga efektif dalammencegah
kehilangan tulang (bone loss). Penambahan progestogen ke pengobatan estrogen
mungkin penting dalam mencegah osteoporosis tetapimungkin penting dalam mengobati
penderita yang telah mengalamiosteoporosis. Sementara kebanyakan kajian menunjukkan
bahwa pengobatan estrogen menghambat penyerapan kalsium dari tulang, sangatmungkin
dengan memulihkan kadar kalsitonin yang turun setelahmenopause, sekurang-kurangnya
3 kajian telah memperli-hatkan bahwakombinasi pengobatan estrogen-progestogen
sesungguhnya meningkatkanmassa tulang dengan memajukan pembentukan tulang baru.
10
d.Pencegahan penyakit jantung koroner :

Beberapa kajian terbaru menyarankan bahwa estrogen dapat memberikankhasiat


protektif terhadap penyakit kardiovasku-ler, terutama bilamanadipakai estrogen alamiah
dosis rendah yang cukup untuk memulihkangejala menopause. Penurunan 63% pada
harapan kematian akibat penyakit jantung diamati pada 1.000 wanita yang dibati dengan
estrogen yangdiawasi selama 15 tahun. Pada wanita yang diobati selama 25 tahun
yangdiawasi selama 25 tahun dan dibandingkan dengan yang tidak pernahmemakai
estrogen, ditemukan penurunan bermakna pada:

1)Penyakit arterikoroner,

2)Gagal jantung kongestif,

3)Penyakit kardiovaskuler aterosklerotik,

4)Hipertensi.

2) Menopause

Tidak semua wanita pasca menopause perlu menjalani Terapi Sulih


Hormon(TSH). Setiap wanita sebaiknya mendiskusikan resiko dan keuntungan
yangdiperoleh dari TSH dengan dokter pribadinya.

Banyak ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk :

a.Mengurangi gejala menopause yang tidak diinginkan

b.Membantu mengurangi kekeringan pada vagina

c.Mencegah terjadinya osteoporosis.

Beberapa efek samping dari TSH :

a.Perdarahan vagina

b.Nyeri payudara

c.Mual

d.Muntahe.Perut kembungf.Kram rahim.

Untuk mengurangi resiko dari TSH dan tetap mendapatkan keuntungan dariTSH, para
ahli menganjurkan:

a.Menambahkan progesteron terhadap estrogen

11
b.Menambahkan testosteron terhadap estrogen

c.Menggunakan dosis estrogen yang paling rendah.

d.Melakukan pemeriksaan secara teratur, termasuk pemeriksan panggul, danPap smear


sehingga kelainan bisa ditemukan sedini mungkin

Estrogen tersedia dalam bentuk alami dan sintetis (dibuat


dilaboratorium).Estrogen sintetis ratusan kali lebih kuat dibandingkan estrogen alami
sehinggatidak secara rutin diberikan kepada wanita menopause. Untuk mencegah
hotflashes dan osteoporosis hanya diperlukan estrogen alami dalam dosis yangsangat
rendah. Dosis tinggi cenderung menimbulkan masalah, diantaranya sakitkepala migren.
Estrogen bisa diberikan dalam bentuk tablet atau tempelan kulit(estrogen transdermal).

Krim estrogen bisa dioleskan pada vagina untuk mencegah penipisanlapisan


vagina (sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kemihdan beser) dan untuk
mencegah timbulnya nyeri ketika melakukan hubunganseksual. Wanita pasca menopause
yang mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron memiliki resiko menderita kanker
endometrium. Resiko ini berhubungan dengan dosis dan lamanya pemakaian estrogen.

Estrogen tersedia dalam bentuk alami dan sintetis (dibuat


dilaboratorium).Estrogen sintetis ratusan kali lebih kuat dibandingkan estrogen alami
sehinggatidak secara rutin diberikan kepada wanita menopause. Untuk mencegah
hotflashes dan osteoporosis hanya diperlukan estrogen alami dalam dosis yangsangat
rendah. Dosis tinggi cenderung menimbulkan masalah, diantaranya sakitkepala migren.
Estrogen bisa diberikan dalam bentuk tablet atau tempelan kulit(estrogen
transdermal).Krim estrogen bisa dioleskan pada vagina untuk mencegah penipisanlapisan
vagina (sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kemihdan beser) dan untuk
mencegah timbulnya nyeri ketika melakukan hubunganseksual. Wanita pasca menopause
yang mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron memiliki resiko menderita kanker
endometrium. Resiko ini berhubungan dengan dosis dan lamanya pemakaian estrogen.

Pola Makan Sehat Menuju Menopause

Menopause merupakan peristiwa alami dalam siklus kehidupan wanita.Untuk


mencegah berbagai keluhan yang mungkin terjadi di masa menopauseyang disebabkan
oleh kekurangan hormon estrogen, pengaturan menu makananyang tepat sedini mungkin
adalah salah satu jawaban yang tepat untuk mengatasi kekurangan hormon estrogen pada
tubuh. Hal ini merupakanalternatif alamiah, yaitu dengan mengkonsumsi ekstra estrogen
yang banyak terkandung pada sejumlah bahan pangan.

Sebuah menopause diet adalah waktu yang baik untuk membatasimakanan yang
tidak begitu bagus untuk seorang wanita menuju masamenopause karena ransel di kalori

12
dapat lebih mudah selama fase kehidupanini dan faktor risiko jenis penyakit tertentu bisa
naik. Tidak mengkonsumsilemak berlebih dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
juga minuman berkafein, akan memelihara hati dan sistem kardiovaskular yang sehat
danmembantu untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes.

Ganti pilihan dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan tehhijau
tanpa kafein. Sayuran dan buah-buahan segar selalu penting untukdisertakan dalam setiap
diet. Seorang wanita harus menjauhi makanan berlemak dan manis serta yang
mengandung kafein atau apa pun yang benar- benar tidak memiliki nilai gizi.

Ada senyawa alamiah dalam tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacanganyang


struktur kimianya mirip dengan hormon estrogen dan disini nyalir akanmenghasilkan
efek seperti kerja estrogen. Senyawa tersebut disebutfitoestrogen. Bahan pangan yang
kaya akan fitoestrogen adalah jenis kacang-kacangan terutama kacang kedelai, serta
dapat ditemukan pada hampir semua jenis serealm sayuran, pepaya, dan tanaman lain
yang kaya akan kalsium.Bahan pangan kaya fitoestrogen yang cocok digunakan untuk
minuman segar antara lain tahu sutera. Bahan yang terbuat dari kacang kedelai ini
memilikitekstur yang sangat lembut, seperti krim kental, dapat menjadi pengganti aneka
produk dari daging sapi dan minyak hewani.- Susu Kedelai. Susu yang terbuatdari kacang
kedelai ini kaya zat fitoetrogen, sangat fleksibel diolah menjadidessert yang mengugah
selera. Dianjurkan pula mengkomsumsikan bengkuang,agar-agar rumput laut.

Olahraga Teratur Menjelang Menopause

Berolahraga secara teratur banyak manfaatnya. Berolahraga memungkinkanuntuk


membakar lemak yang berlebih dengan lebih efisien. Dengan demikian,olahraga
mambantu mengandalikan berat badan. Selain itu olahragamempunyai manfaat sebagai
berikut :

a.Meningkatkan fungsi kekebalan tibuh, serta kemampuan tubuh untuk menjaga kadar
gula darah.

b.Menjaga kepadatan tulang.

c.Menjaga massa otot.

d.Membakar kalori lemak.

e.Mengurangi stress

f.Mengurangi gejala menopause misalnya meriang.

g.Membantu menjaga fleksibilitas dan kelenturan sendi sejalan dengan bertambahnya


usia

13
Manajemen kebidanan klimakterium dan menopause

1.Anamnesis

Mengkaji adanya keluhan fisik, psikologi, riwayat personal, dan budanya yang berkaitan.

2. Pemeriksaan fisik

Melakukan pemeriksaan lainnya yang meliputi :

a. Tinggi badan

Diukur untuk mengkaji postur,mekanika tubuh dan tanda osteoporosis

b.Kulit

Diperiksa untuk mengkaji adanya lesi, integritas kulit, perubahan tahilalat. Resiko kanker
kulit meningkat pada masa ini.

c.Mulut

Memeriksa daerah sekitar mulut seperti gigi dan gusi untuk mengkajikesehatan mulut.

d.Payudara

Payudara diperiksa untuk mendeteksi keganasan.

e. Perut

Pemeriksaan perut dilakukan untuk mengetahui adanya pembesaran yang bersifat kistik
maupun solid

f.Pemeriksaan panggul

Pemeriksaan panggul dengan speculum untuk mengamati perubahan padavagina dan


portio

g.Rectum

Pemeriksaan rectum untuk memeriksa adanya massa dan fissure

3. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan urin, darah, PAP smear / IVAtes,


mammography, USG, kolestrol, pemeriksaan hormon FSH, LH danTSH

14
BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Klimakterium adalah masayang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal
masa senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. Sedangkan Menopause
didefinisikan secaraklinis sebagai suatu periode ketika seorang wanita tidak lagi
mengalamimenstruasi karena produksi hormonnya berkurang atau berhenti.
Menopausemerupakan suatu fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan
berhentinya masa subur.

Menopause bukanlah suatu yang menakutkan. Kedatangannya


tidaklahmenakutkan asalkan kita bisa mensikapinya dengan bijaksana dan apabila
terjadikeluhan-keluhan, kunjungilah dokter untuk mendapatkan terapinya.

3. 2 Saran

Untuk pembaca semoga makalah ini dapat di jadikan sebagai tambahan referensi
dan sangat di harapkan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini karena
dalam penulisan makalah ini masih terdapat benyak kekurangan.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11593827/Asuhan_Kebidanan_Pada_Masa_Klimakterium

https://id.scribd.com/doc/300773695/Bahan-Ajar-ASKEB-IV-Menopause-Klimakterium

http://repository.ump.ac.id/2190/3/Yunita%20Rahmawati%20BAB%20II.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai