Disusun oleh :
S1 ILMU KEPERAWATAN
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayat Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN KLIMAKTERIUM
Asuhan keperawatan ini merupakan tugas yang diberikan oleh ibu Ns. Catur Prasatia Lukita
Dewi,S.Kep.,M.Kes selaku dosen pada mata kuliah Keperawatan Matemitas yang berisi
tentang pembahasan asuhan keperawatan pada induksi persalinan.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan di dalam penulisan tugas ini, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan demi perbaikan penulisan asuhan
keperawatan selanjutnya.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................4
TUJUAN....................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................5
Pengertian...............................................................................................................................5
Masa Klimakterium................................................................................................................5
Etiologi...................................................................................................................................6
Manifestasi Klinis...................................................................................................................6
Patofisiologi............................................................................................................................8
Pemeriksaan Penunjang..........................................................................................................8
Perubahan yang terjadi pada masa Klimakterium..................................................................8
Faktor yang mempengaruhi terjadinya kejadian klimakterium............................................10
Penatalaksanaan....................................................................................................................11
Komplikasi...........................................................................................................................12
BAB III.....................................................................................................................................14
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................................14
Biodata..................................................................................................................................14
Riwayat kesehatan klien.......................................................................................................14
Pengkajian fisik....................................................................................................................14
Pemeriksaan penunjang........................................................................................................16
Analisis data.........................................................................................................................17
Diagnosis keperawatan.........................................................................................................18
Intervensi keperawatan.........................................................................................................19
Evaluasi................................................................................................................................22
BAB IV....................................................................................................................................23
PENUTUP................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................24
3
BAB I
PENDAHULUAN
Masa perkembangan dan fisiologis wanita normal melalui enam tahapan yaitu masa
pubertas, masa reproduksi, masa klimakterium, dan masa menoupause serta masa senile.
Masa reproduksi merupakan masa terpenting dalam kehidupan wanita. Haid pada masa ini
paling terartur dan bermakna untuk kemungkinan kehamilan. Menjelang berakhirnya masa
reproduksi ini disebut dengan masa klimakterium yang merupakan masa peralihan dari masa
reproduksi ke masa senium. Masa ini berlangsung beberapa tahun sebelum dan sesudah
menoupause.
Kehidupan manusia dimulai sejak konsepsi hingga menjelang akhir hayat dan ini
merupakan proses yang berkesinambungan serta tiada terbatas. Begitupun kehidupan seorang
perempuan. Segera setelah dilahirkan, secara fisiologis menjadi lebih tua. Dengan
bertambahnya usia maka jaringan-jaringan dan sel-sel tua, sebagian mengalami regenerasi,
tetapi sebagian lagi akan mati. Dilihat dari sudut pandang tersebut, maka psikologi
perkembangan juga dapat disebut sebagai psikologi orang menjadi tua. Bagi sebagian orang,
wanita menganggap masa menoupause merupakan masa yang menakutkan, tetapi sebagaia
lainya dapat melalui masa ini dengan mulus.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Klimakterium ?
2. Apa saja etiologi Klimakterium?
3. Bagaimana manifestasi Klimakterium?
4. Bagaimana patofisiologi Klimakterium?
5. Apa saja komplikasi Klimakterium ?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Klimakterium
2. Untuk mengetahui etiologi Klimakterium
3. Untuk mengetahui maniefestasi Klimakterium
4. Untuk mengetahui patofisiologi Klimakterium
5. Untuk mengetahui asuhan keperawatan Klimakterium
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi, berakhir
pada awal senium dan terjadi pada wanita umur 40-65 tahun. Masa ini ditandai
dengan berbagai macam keluhan. Klimakterium bukan suatu keadaan patologis,
melainkan suatu masa peralihan yang normal yang berlangsung beberapa tahun
sebelum dan sesudah menoupause. Hal ini disebabkan oleh karena ovarium menjadi
tua, sehingga hormon estrogen menurun dan hormon gonadotropin meningkat.
(Kasdu 2002)
2. Masa Klimakterium
Menurut siklus kehidupan manusia normal, setiap manusia akan mengalami
proses. Sehubungan dengan hal itu, kehidupan seorang wanita juga mengalami fase-
fase perkembangan tersebut. Dalam hal ini fase-fase yang berkaitan dengan fungsi
organ reproduksi wanita. Fase tersebut di bagi dalam tiga tahapan yaitu masa
sebelum, sedang berlangsung dan setelah menstruasi.
Masa klimakterium ini berlangsung secara betahap menurut (Kasdu 2002) sebagai
berikut:
5
berlangsung. Keluhan sistematik berkaitan dengan vasomotor, keluhan yang
sering dijumpai adalah berupa gejolak panas (hot flushes), berkeringat banyak,
depresi, serta perasaan mudah tersinggung.
c) Postmenoupause : Masa setelah menoupause sampai senilis, masa berlansgung
kurang lebih 3-5 tahunsetelah menoupause. Keluhan lokal pada sistim urogenital
bagian bawah, atrofi vulvadan vagina menimbulkan berkurangnya produksi lendir
atau timbulnya nyeri senggama. Setelah periode klimakterium selesai, selanjutnya
wanita akan mengalami periode postmenoupause, yang selanjutnya periode senilis
(kasdu,2002). Pasca menoupause adalah fase dimana ovarium tidak berfungsi
sama sekali. Kadar estradiol berada antara 20-30 p/g ml, dan kadar hormon
gonadrotopin meningkat
3. Etiologi
Klimakterium pada seorang wanita telah terjadi perubahan ovarium seperti
sklerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel dan menurunya sintesis
steroid seks. (Widyastuti, Rahmawati, and Yuliasti 2009)
4. Manifestasi Klinis
Menurut (Helena and Deutch 2003), klimakterium ini diawali dengan satu fase
pendahuluan atau fase preliminer yang menandai satu proses “pengahiran”. Munculah
tanda-tanda antara lain:
a) Menstruasi menjadi tidak lancar atau tidak teratur, datang dalam intervalwaktu
yang lebih lambat atau lebih awal.
b) Haid yang keluar banyak sekali , atau malah sedikit sekali.
c) Muncul gangguan vasotoris berupa penyempitan atau pelebaran pembuluh darah.
d) Merasa pusing-pusing, sakit kepala terus menerus
e) Berkeringat terus-terusan.
6
f) Neuragia atau nyeri syaraf terus-terusan.
a) Kemurungan
b) Mudah tersinggung/mudah marah
c) Mudah curiga
d) Insomnia
e) Tertekan
f) Kesepian
g) Tidak sabar
h) Tegang dan cemas.
7
5. Patofisiologi
Klimakterium bukanlah suatu keadaan patologis, melainkan masa peralihan
yang berlangsung sebelum dan sesudah menoupause. Klimakterium dimulai kira-kira
4-5 tahun sebelum menoupause berdasarkan keadaan endokrinologik (estrogen turun
dan kadar hormon gonadotropin naik) dan jika ada gejala-gejala klinis.
Proses menjadi tua sudah dimulai pada umur 40 tahun. Jumlah folikel pada
ovarium waktu lahir kurang lebih 750.000 buah dan pada saat menoupause tinggal
beberapa ribu buah. Tambahan pula folikel yang tersisa ini rupanya juga lebih resisten
terhadap rangsangan gonadotropin. Dengan demikian, siklus ovarium yang terdiri atas
pertumbuhan folikel, ovulasi, atas 40 tahun siklus haid untuk 25% tidak disertai
ovulasi, jadi bersifat anovulatorik.
6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan urin, darah, pap smear/ IVA test ,
USG, mammography, pemeriksaan hormon FSH,LH dan TSH
8
2) Saluran Telur
Lipatan lipatan saluran menjadi lebih pendek, menipis, dan mengkerut : rambut
getar yang ada pada ujung saluran telur atau fimbria menghilang. Indung telur
setelah wanita melewati akhir usia 30 tahun an, produksi indung telur berangsur
angsur menurun. Dengan demikian, pelepasan sel telur tidak selalu pada pelepasan
siklus haid. Pada saat ini, jarak haid agak menjadi tidak teratur, yaitu terjadi pada
selang waktu yang lebih lama, pola cairan haid berubah menjadi semakin sedikit
atau semakin banyak, sampai akhirnya, pelepasan sel telur tidak lagi terjadi dan
haid-pun berhenti. Dengan menurunya produksi indung telur maka terjadi juga
penurunan hormon. Indung telur memproduksi 3 hormon yaitu estrogen,
progesteron, dan androgen.
3) Servik dan Vagina
Seperti halnya rahim dan indung telur, servik juga mengalami pengerutan dan
4) Vulva
b. Perubahan Hormone
9
beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh akibat kekurangan hormon estrogen
(sindroma kekurangan estrogen ) sebagai berikut :
b. Beban pekerjaan
c. Jumlah anak
10
seorang wanita melahirkan maka makin tua atau lama mereka memasuki masa
menoupause.
e. Pemakaian Kontrasepsi
9. Penatalaksanaan
a. Mengubah gaya/pola hidup
1) Mengkonsumsi makana yang kaya akan kalsium.
2) Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin seperti buah-
buahan dan sayuran.
3) Mengurangi konsumsi kopi, teh, minuman soda, dan alkohol.
4) Menghindari merokok.
b. Olahraga
1) Menguatkan tulang
2) Meningkatkan kebugaran
3) Menstabilkan berat badan
4) Mengurangi keluhan menoupause
5) Mengurangi stress akibat menoupause
11
Olahraga bagi wanita yang mengalami menoupause tentu saja berbeda
dengan wanita yang masih dalam usia reproduktif karena biasanya
beberapa organ tubuhnya sudah tidak berfungsi sempurna, selain itu
beberapa penyakit sudah dideritanya. Jadi tujuan olahraga bagi wanita
menoupause adalah selain menjaga kebugaran juga untuk mengurangi atau
mengobati penyakit. Jenis-jenis olahraga yang bisa dilakukan untuk wanita
usia menoupause yaitu jalan cepat, senam, dan berenang. (Kasdu 2002)
10. Komplikasi
a. Penyakit jantung koroner
Kulit terasa kering, keriput, dan longgar dari ototnya oleh karena turunya
sirkulasi menuju kulit, badan terasa panas termasuk wajah, terjadi perubahan
sirkulasi pada wajah yang dapat melebar ke tengkuk (hot flushes), mudah
berdebar-debar terjadi tekanan darah tinggi yang berlanjut ke penyakit jantung
koroner.
12
mengenai sklerosis terhadap terjadinya aterosklerosis. Khususnya mengenai
sklerosis primer koroner dan infark miocard akan terjadi 1-2 kali lebih sering
setelah kadar esterogen menurun.
b. Masalah urogenital
1) Ketidakmampuan mengendalikan buang air kecil (inkontinensia)
2) Infeksi saluran kemih
c. Osteoporosis
d. Dimensia
13
BAB III
1. Biodata
a) Identitas klien
Nama ,tempat tanggal lahir/umur ,jenis
kelamain,agama,suku,bangsa,pendidikan,pekerjaan,status
perkawinan,alamat,tanggal masuk RS,No medrec,diagnosis masuk
b) Identitas penangung jawab
Nama,alamat,hubungan dengan klien
Riwayat obstetric
Kehamilan
Abortus
Partus
Pemakaian obat kontrasepsi
HPHT
d) Riwayat kesehatan keluarga
Genogram 3 generasi
3. Pengkajian fisik
Keadaan umum klien
Ttv
14
Pemeriksaan fisik
Kepala
Inspeksi
Palapasi
Keluhan yang berhubungan
Mata
Alat bantu
Inspeksi
Palapasi
Hidung
Inspeksi
Palpasi
Mulut dan tenggorokan
Inpeksi
Leher
Inspeksi
Palapasi
Dada ,paru-paru,jantung
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
Abdomen
Inspeksi
Perkusi
Palpasi
Genetalia dan status reproduksi
Kehamilan
Buah dada
Vagina
Personal hygine
Perdarahan
Status neurologis
15
GCS
Refleks patologis
Refleks fisiologi
Ekstremitas
Keadaan ekstremitas
Atropi
ROM
Edema
Cyanosis
Akral
Kekuatan otot
Nadi perifer
Capilarry refilling
Nyeri
Integumen
Inpeksi
Palpasi
Eliminasi
Mobilisasi dan latihan
Nutrisi dan cairan
Aktivitas / istirahat
Pola istirahat
4. Aspek psikososial
a. Biologis
b. Psikologis
c. Sosial
5. Pemeriksaan penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
16
6. Analisis data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds: Adanya kegagalan Gangguan pola
- Kline Hipotalamus dalam mengatur tidur
mengatakan temperatur
sulit untuk
tidur Ovarium tidak merespon FSH dan
Do: LH
- Tampak
lingkaran Estrogen dan progresteron menurun
hitam pada Terjadinya hot flushs
mata
- Pasien tampak Menimbulkan perasaan panas dalam
lesu tubuh
Berkeringat
Nyeri akut
17
4 Ds: Ovarium tidak dapat menghasilkan Ansietas
- Kline hormone dalam jumlah cukup
mengatakan
merasa tidak Lapisan rahim berhenti menebal
tenang pikiran
dan hari Amenore sekunder
Do:
- Kline tampak Ketakutan
cemas
- Kline tampak Ansietas
gelisah
5 Ds: Hormon estrogen dan progesteron Disfungsi seksual
- Kline menurun
mengatakan
tidak nyaman Vagina mengering
saat
berhubungan Daerah sensitiv sulit untuk
seksual dirangsang saat berhubungan seks
- Kline
mengatakan Terjadi dispareunia
sulit mencapai
orgasme
Do: Nyeri
- Vagina kline
mengering Sulit mencapai organisme
- Alat kelamin
luar tampak
mengecil Gangguan aktivitas seks
Disfungsi seksual
7. Diagnosis keperawatan
a. Gangguan pola tidur b/d hot flash
b. Nyeri akut b/d psikologi ( contoh : sendi , tulang belakang ,usia lanjut)
c. Defisit pengetahuan b/d kurangnya informasi tenang klimakterium
d. Ansietas b/d stres psikologis
e. Disfungsi seksual b/d perubahan struktural / fungsi seksual
18
8. Intervensi keperawatan
No Dx Tujuan Intervensi Rasional
1 Ganguan pola Setelah diberikan tindakan Anjurkan pasien memakai Pakaian yang menyerap keringat
tidur b/d hot keperawatan selama 3X24 pakian menyerap keringat mengurangi ketidaknyaman
flash jam diharapkan ganguan Berikan tempat tidur yang akibat berkeringat yang lebih
pola tidur teratasi nyaman Meningkatakan kenyaman tidur
Tingkatkan kenyaman seta dukungan fisiologis
Dengan kriteria hasil: waktu tidur seperti mandi Meningkatkan efek relaksasi
- paisen melaporkan ada air hangat sebelum tidur Memberikan situasi konduktif
perubahan dalam pola tidur Ciptakan posisi yang untuk tidur
-pasien mengungkapkan nyaman
dapat tidur nyenyak
- pasien tampak segar
2 Nyeri akut b/d Setelah di berikan tindakan Kaji keluhan Sebagai dasar pengawasan
psikoligis keperawatan selama 3 X 24 nyeri,perhatikan intensitas keefekifan intervensi
jam di harapkan nyeri skala nyeri 1-10 Menurunkan ketegangan otot
teratasi Beri tindakan kenyaman memfokuskan kembali perhatian
Dorong teknis menejemen dan peningkatan kemampuan
Kriteria hasil : stress koping
- Keluhan nyeri Berikan analgetik sesuai Mengurangi pengeluaran energy
berulang kebutuahn Memfokuskan kembali perhatian
- Pasien tamoak
19
releks dan kontrol individu
- Pasien mampu Menghilangkan nyeri dan
melakukan aktivitas mengurangi ketidaknyamanan
3 Defisit Setelah di lakukan tindakan Kaji tingkat pengetahuan Menentukan sampai dimana
pengetahuan keperawatan 3 X24 jam pasien mengenai keadaan pengetahuan pasien tentang
diharapakan klien dapat Beri penjelasan tentang keadaannya
mengungkapkan proses Memberikan pengetahuan pada
pengetahuan bertambah klimakterium/menyebab pasien tentang
tanda dan gejala klimakterium/meepouse
Denagan kriteria hasil : Beri penjelasan tentang Menigkatkan kesehatan dan
Pasien mengetahui proses pengobatan mencegah osteoporosis
penyebab keadaan Diskusikan tentang
saat ini perlunya pengetahuan /diet
Pasien dapatet makan dan penggunaan
menyesuaikan diri suplemen
dengan keadaan
Pasien tidak
bertanya tanya
dengan keadaan
4 Ansietas b/d Setelah diberikan tindakan Kaji tingkat kecemasan Hubungan salaing percaya
stress keperawatan selama 3 X 24 dengan cara pendekatan memermudah pasien dalam
20
psikologis jam diharapkan ansietas dan bina hubungan saling mengungkapkan perasaan
teratasi percaya Lingkungan aman dan nyaman
Pertahankan lingkungan dapat mencegah terjadi hal-hal
Dengan kriteria hasil : yang tenang dan aman yang tidak di inginkan
serta menjauhkan benda Pasien dan keluarga harus
benda berbahaya dijadikan sebagai subjek,jangan
Libatkan pasien dan dijadiakn sebagai objek
keluarga dalam prosedur Teknik rileksasi dapat
pelaksanan dan perawatan menurunkan tingkat kecemasan
Ajarkan teknik relaksasi Membantu pasien dalam kegiatan
dan distraksi releksasi mandiri
Beritahu tentang penyakit
pasien dan tindakan yang
akan dilakukan secara
sederhana
5 Disfungsi Setelah dilakukan tindakan Ciptakan hubungan saling Untuk mengetahui apa yang di
seksual b/d keperawatan 3 X 24 jam percaya dan diberi raskan pasien
perubahan diharapkan disfungsi kesempatan pasien untuk Informasi akan membantu pasien
struktur/fungsi seksual dapat teratasi mengungkapkan memahami kondisi
seksual masalahnya dengan kata Komunikais terbuka dapat
Dengan kriteria hasil : kata sendiri meningkatkan area penyesuaian
21
- Nyeri hilang bila Beri informasi tentang
berhubungan intim kondisi pasien
- Vagina lembab dan Anjurkan pasien untuk
elastis berbagi pikiran dengan
- Pasien tidak suami/keluarga/teman
menolak bila diajak dekat
berhubungan intim
9. Evaluasi
Membandingkan status keadaan pasien dengan tujuan atau kriteria hasil yang ditetapkan .evaluasi merupan tahap akhir dari suatu
proses keperawatan untuk dapat menentukan suatu keberhasilan asuhan keperawatan ,evaluasi didokumentasikan dalam bentuk
SOAP ( subjektiv,objektiv,assesmen,planing)
22
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Klimakterium merupakan masa peralihan masa reproduksi dan senium simulai sejak
dari 6 tahun sebelum menoupause berakhir 6-7 tahun setelah menoupause. (sarwono, 2007).
Sedangkan menurut Chris dolken (2008), Klimakterium merupakan suatu periode dimana
terjadi penurunan aktivitas ovarium yang pada akhirnya berhenti. Kliakterium adalah proses
penuaan dari seorangg wanita dari masa reproduaktif ke masa nonreproduaktif
Ada pula tanda dan gejala umum yaitu : ketidakteraturan siklus haid, hot flushes
(panas pada kaki), berdebar debar karena terjadi peningkatan denyut jantung, sakit kepala,
kaki dan tangan terasa dingin, vertigo,cemas, gelisah,insomnia,keringat waktu malam,
penurunan daya ingat,tidak dapat berkonsentrasi,lelah,penambahan berat badan.
Jadi berdasarkan gejala yang dialami oleh klien pada kasus tersebut dapat
disimpulkan bahwa gejala-gejala tersebut adalah tanda klien mengalami premenoupasue yang
ditandai dengan usia klien yang sudah memasuki fase terakhir masa reproduksi, siklus haid
yang tidak teraturselama 6 bulan terakhir, emosi tidak stabil,rasa panas diwajah dan leher
adanya rasa nyeri saat berhubungan intim karena vaginanya kering sehingga klien tidak mau
diajak berhubungan. Sehingga dari gejala-gejala tersebut didapatkan diagnosa klimakterium.
SARAN
Bagi wanita yang memasuki fase gerakhir masa reproduksi yang di mulai usia sekitar
40 tahun diharapkan untuk mencari informasi yang benar dan tepat berkenaan dengan usia
separuh baya, baik itu melalui penyuluhan kesehatan desa, lewat media masa, buku ataupun
ataupun bertanya pada orang-orang yang ahli di bidangnya
Untuk keuarga klien diharapkan dapat selalu mendampingi klien melewati fase-fase
tersebut karena kien butuh dukungan dari orang-orang terdekat agar klien tidak stress dan
cemas,serta dapat menenangkan klien ketika emosi klien sedang tidak stabil karena emosi
yang tidak stabil merupakan salah satu gejala dari klimakterium.
23
diharapkan senantiasa berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan yang lebih profesional.
24
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Baziad. 2003. “Menopause Dan Andropause.” Jakarta : Yayasan -Ina Pustaka.
Endang, Purwoastutik. 2008. “Menopous Siapa Takut.” Yogyakarta : Kanisius.
Helena, and Deutch. 2003. “Psycholoy of Women, A Psychoanalytic Inter Pretation.”
Batam : Motherhood Vol. II.
Kasdu, Dini. 2002. “Kiat Sehat Dan Bahagia Di Usia Menopous.” Jakarta : Puspa Swara vi;
146 hl.
Rahayu, and Hj. Hardiko Siti. 2007. “Menopause Tanpa Stress.” Jakarta : Penerbit Sunda
Kelapa Pustaka.
Widyastuti, Yani, Anita Rahmawati, and Yuliasti. 2009. “Keshatan Reproduksi.”
Yogyakarta : Fitramaya.
25