Anda di halaman 1dari 13

Makalah Maternitas

“Menopouse”

Disusun Oleh:

Audi Fadiah 22045

Febriani 22056

Pelani Ramadhan 22068

Puteri Hawa Novita 22070

Putri Indah Deviana 22071

Shinta Silvia 22079

Yordhan Permana Putra 22083

Dosen Pengampu:

Putri Permata sari, Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.M

AKADEMI KEPEAWATAN

PELNI DIPLOMA III

KEPERAWATAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas Rahmat dan HidayahNya yang telah melimpahkan
rahmat dan Karunia, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Keperawatan Maternitas, dengan judul : “Menoupose”. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan yang kami miliki oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Jakarta, 20 September 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................5
C. TUJUAN..................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................6

A. PENGERTIAN MENOPAUSE.............................................................................................6
B. TAHAPAN MENOPAUSE....................................................................................................7
C. JENIS – JENIS MENOPAUSE.............................................................................................7
D. TREND DAN ISSUE MENOPAUSE...................................................................................8
E. PERAN PERAWAT DALAM MENANGANI MENOPAUSE..........................................10

BAB III PENUTUP.............................................................................................................................11

KESIMPULAN....................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA / REFERENSI.................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan keperawatan professional yang


ditunjukan kepada wanita usia subur(wus) yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan,
masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu dan bayi yang dilahirkan
sampai berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan
dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan (CHS/KIKI, 1992)
Menopause merupakan suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiapwanita yang
biasanya terjadi diatas usia 40 tahun, tepatnya umur antara 40-55. Kondisi ini merupakan
suatu akhir proses biologis yang menandaiberakhirnya masa subur seorang wanita. Dikatakan
menopause bila siklusmensturasinya telah berhenti selama 12 bulan. Berhentinya haid
tersebut akanmembawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis
(Kumalasari dan Andhyantoro, 2015).
Menopause dalam kehidupan seorang wanita merupakan suatu prosesyangalami dan
sudah pasti akan terjadi. Ketika wanita memasuki masamenopause yang umumnya terjadi
pada usia sekitar 50 tahun akan terjadiperubahan-perubahan biologis pada tubuhnya,
khususnya hormon yangdihasilkan oleh ovarium. Secara alami seorang wanita yang berusia
50- 60tahun, ovariumnya tidak lagi menghasilkan hormon estrogen dan hormone-
hormonlainnya. Hilangnya estrogen dan progesteron secara progresif selamamenopause
meningkatkan resiko kesehatan wanita dan akan mempengaruhikualitas hidup seorang wanita
(Nugroho dan Utama, 2014) Menopause Rating Scale(MRS) atau Skala Penilaian
Menopause merupakan skala kualitas hidupyang dihubungkan dengan kesehatan selama
masa menopause danawalnya dikembangkan pada awal tahun 90an untuk mengukur
tingkatkeparahan keluhan yang dikaitkan dengan umur menopause, dengan caramenilai
sejumlah gejala tertentu.Untuk menentukan skala keluhanataupun gejala yang dialami,
analisis faktorial dan metode statistic digunakan untuk mengidentifikasi tiga dimensi
gejala/keluhan: faktor 4 psikologis, somatik-vegetatif, dan urogenital, yang dapat
menjelaskan59% variansi total yang terjadi (Syafrudin; dkk, 2014).

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan keperawatan maternitas?


2. Apa yang dimaksud dengan menopasuse?
3. Apa faktor yang mempengaruhi menopause?
4. Apa yang dimaksud dari trend dan issue menopasuse?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui keperawatan maternitas
2. Umtuk mengetahui Menopause
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi menopause
4. Untuk mengetahui trend dan issue menopause

5
BAB II

TINJAUAN PUSAKA

A. PENGERTAN MENOPAUSE

Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata men yang berarti
bulan dan peuseis yang berarti ‘penghentian sementara’. Sebenarnya, secara
linguistik kata yang lebih tepat adalah menocease yang berarti ‘masa
berhentinya menstruasi’. Dalam pandangan medis, menopause didefinisikan
sebagai masa penghentian haid untuk selamanya. Menopause merupakan saat
terjadinya haid atau menstruasi terakhir (Prawirohardjo, 2007). Diagnosis
menopause dibuat setelah berhenti menstruasi kurang lebih satu tahun,
berhentinya menstruasi dapat didahului oleh siklus menstruasi yang panjang
dengan pendarahan yang berkurang. Umur waktu terjadinya menopause bisa
dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan, dan pola hidup (Andira, 2010).

Menopause dikatakan terjadi apabila selama 12 bulan haid tidak datang


lagi, maka ditetapkan menopause sebenarnya. Sebelum menghadapi masa
menopause secara alamiah, seseorang akan dihadapkan pada masa
premenopause yang terjadi 3–5 tahun sebelum menopause sebenarnya. Pada
tahap ini keluhan klimakterium mulai berkembang. Selanjutnya diikuti pada
tahap menopause sampai akhirnya post menopause yaitu tahap awal setelah 12
bulan tidak haid. Tahap post menopause akan dihadapi semua wanita
menopause baik yang alamiah maupun menopause dini karena insidensi
tertentu. Gabungan premenopause dan postmenopause disebut masa
perimenopause. Pada masa inilah terjadi keluhan yang memuncak (Reid,
2014).

Sindrom menopause berdampak pada penurunan kualitas hidup


perempuan menopause. Diperlukan dukungan sosial, kepercayaan diri dan sikap
positif terhadap keluhan yang dialami perempuan menopause sehingga dapat
menerima menopause sebagai karunia karena bersifat normal bagi seorang
perempuan (Astari, Tarawan dan Sekarwana, 2014). Keluhan menopause

6
terbanyak yang dirasakan adalah nyeri pada persendian dan otot (76,7%),

7
gangguan seksual (75,1 %), gangguan tidur (72,7%), kelelahan fisik dan mental
(72,2%), gangguan berkemih (64,8%), keluhan vagina kering (57,8%), keluhan
vasomotor (51,5%), iritabel (30,2%), gangguan kardiovaskular (26,3%), dan
depresi (22,0%), (Kurniawan, 2013).

B. TAHAPAN MENOPAUSE

1. Perimenopause.
Ini adalah tahun-tahun menuju menopause. Fase ini dimulai sekitar 2-3
tahun (hingga 8-10 tahun) sebelum menopause dan selesai dalam waktu
kurang lebih satu tahun setelah menstruasi yang terakhir. Tanda bahwa
wanita memasuki masa perimenopause adalah perubahan pada siklus
menstruasi. Siklus menstruasi bisa menjadi lebih pendek atau lebih
panjang dari biasanya. Menstruasi menjadi jarang-jarang dan jumlah darah
menstruasi bisa menjadi lebih ringan atau lebih berat. Wanita dapat mulai
mengalami gejala pertama menopause di fase ini.
2. Menopause.
Ini adalah fase di mana wanita sudah tidak mengalami menstruasi selama
12 bulan berturut-turut. Fase ini menandakan akhir dari usia subur. Setelah
wanita mengalami menopause, ovarium akan berhenti melepaskan sel telur
dan menghentikan produksi hormon estrogen.
3. Pascamenopause.
Ini adalah fase terpanjang, dengan durasi antara 10 hingga 20 tahun.
Wanita akan tetap berada di fase ini selama sisa hidupnya. Di fase ini,
penyakit kardiovaskular, gangguan hormonal, dan osteoporosis bisa
muncul

C. JENIS – JENIS MENOPAUSE


Menopause pada wanita terbagi menjadi 3 jenis, diantaranya :
1. Menopause Premature
Menopause premature terjadi pada usia dibawah 40 tahun
ditandai dengan terjadinya penghentian masa menstruasi
sebelum tepat pada waktunya, disertai dengan tanda hot flushes
serta peningkatan kadar hormon gonadotropin.
8
2. Menopause Normal
Menopause yang alami dan umumnya terjadi pada usia diakhir
40 tahun atau diawal 50 tahun.

3. Menopause Terlambat Usia


Menopause pada umumnya adalah 52 tahun. Seorang wanita
yang masih memiliki siklus menstruasi pada usia 52 tahun
diakibatkan karena adanya faktor konstitusional, fibromioma
uteri dan tumor ovarium yang menghasilkan estrogen. Wanita
dengan karsinoma endometrium sering disebut dengan
menopause terlambat (Mulyani, 2013).

D. TREND DAN ISSUE MENOPAUSE


1. Trend Menopause
Menopause dini adalah keadaan tertentu saat tubuh tidak lagi memproduksi
hormon estrogen sebelum berusia 40 tahun, yang mestinya masih berada di fase usia
reproduksi. Ciri utama seorang wanita mengalami menopause dini adalah haid
berhenti. Hal ini disebabkan karena ovarium tidak lagi merespon sinyal hormon di
dalam tubuh. Sebelumnya, bila hormon memberikan sinyal kepada ovarium (indung
telur) untuk mengeluarkan ovum (telur), maka ovarium mengeluarkan ovum yang
siap untuk dibuahi. Peristiwa ini rutin terjadi setiap bulan di masa reproduksi seorang
wanita. Bila tidak ada ovulasi (pertemuan ovum dan sperma), maka wanita akan
mengalami haid (Spencer, 2007).
Wanita yang memasuki masa menopause dini seringkali menjadi sesuatu
yang menakutkan bagi setiap wanita tidak jarang wanita merasa dirinya sudah tidak
sempurna lagi sebagai seorang wanita, berfikiran bahwa dirinya sudah tidak sehat,
tidak bugar, dan merasa tidak cantik lagi. Kondisi ini sering menimbulkan tekanan
psikologis. Jikatekanan ini tidak dapat diatasi dapat menganggu keseimbangan
hormon yang akhirnya berdampak pada kesehatan tubuh (Nurningsih, 2012).

Faktor-faktor yang menyebakan terjadinya menopause dini adalah haid


pertama kali (menarche), faktor psikis, jumlah anak, penggunaan obat–obat keluarga
berencana (KB), merokok, stress, status gizi, sosial ekonomi, budaya dan lingkungan.
Selain itu, faktor lain penyebab menopause dini adalah kadar estrogen rendah,

9
sedangkan kadar hormon hipofisa yang merangsang ovarium (terutama FSH) tinggi
(Nugroho, 2014).

Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, menunjukkan


bahwa wanita berusia 30-34 tahun mengalami menopause dini sebanyak 11,4%, dan
wanita yang berusia 35-39 sebanyak 13,6%. Data dari World Health Organization
(WHO) tahun 2014 yang menyatakan pada tahun 2030 jumlah perempuan di seluruh
dunia yang memasuki masa menopause diperkirakan mencapai 1,2 miliar orang. Di
Indonesia, pada tahun 2025 diperkirakan ada 60 juta perempuan menopause. Pada
tahun 2016 di Indonesia mencapai 14 juta perempuan menopause atau 7,4% dari total
populasi yang ada.

2. Issue Menopause
Bisakah menopause dan endometriosis dianggap sebagai kecacatan?

Dalam beberapa tahun terakhir, disabilitas telah menjadi karakteristik yang


dilindungi dan paling sering digunakan sebagai dasar tuntutan diskriminasi
sehubungan dengan menopause. Meskipun tidak nyaman untuk menggambarkan
menopause dalam istilah “kondisi medis” menopause dapat menghasilkan
serangkaian gejala termasuk muka memerah, jantung berdebar, sulit tidur, sakit
kepala, kabut otak, kehilangan ingatan, kecemasan dan depresi. Tentu saja salah
satu dari gejala-gejala ini saja sudah bisa sangat melemahkan, apalagi bila diderita
sebagai kombinasi, dengan gejala-gejala menopauseyang sering berlangsung
selama beberapa tahun, tidak mengherankan jika Pengadilan dalam kasus-kasus
tertentu menemukan bahwa menopause merupakan suatu kecacatan berdasarkan
hukum

Contoh issue Menopause :


Seorang anak di bawah umur seorang siswi berusia 19 tahun dari Burnley,
Lancashire didiagnosis Insufisiensi Ovarium Primer (POI). Dengan kondisi itu, ia
dia tidak akan pernah bisa hamil karena sudah mengalami menopause. Namun hasil
CT scan dan tes darah menunjukkan tingkat estrogennya sangat rendah. Ini
merupakan tanda-tanda menopause dini. Dokter mengatakan ia mulai kehilangan
folikel ovariumnya sejak usia enam tahun. Faktor tersebut menyebabkan ia harus
mengalami menopausepadausia remaja. Hinggakini ia tak tahu betul penyebab POI
yang dideritanya. Dokter mengatakan kondisi ini keturunan genetik, namun belum
bisa dipastikan betul.

1
0
E. PERAN PERAWAT DALAM MENANGANI MENOPAUSE
contohnya.
Terapi yang digunakan dalam terapi untuk menopause. Terapi Sulih Hormon
(TSH) adalah perawatan medis yang menghilangkan gejala-gejala pada wanita selama
dan setelah menopause. Terapi ini menggunakan kombinasi hormon estrogen dan
progesteron. Obat yang digunakan adalah kombinasioestrogen 0,625 mg plus
medroxy progesterone eacetate2,5/5,0 mg peroral satu kali setiap hari. Dari penelitian
menunjukan bahwa terapi ini efektif dalam menurunkan gejala-gejala akibat
menopause yaitu hot flush, keringat malam, nyeri pada sendi dan otot, insomnia, rasa
kering pada vagina. Sehingga kualitas hidup wanita semakin meningkat seiring
dengan penggunaan terapi kombinasi.

1
BAB III

PENUTUPAN

Kesimpulan

Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan keperawatan professional yang ditunjukan


kepada wanita usia subur(wus) yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa
melahirkan, masa nifas sampai enam minggu dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta
keluarganya.

Menopause didefinisikan sebagai masa penghentian haid untuk selamanya.


Menopause merupakan saat terjadinya haid atau menstruasi terakhir (Prawirohardjo, 2007).
Diagnosis menopause dibuat setelah berhenti menstruasi kurang lebih satu tahun, berhentinya
menstruasi dapat didahului oleh siklus menstruasi yang panjang dengan pendarahan yang
berkurang. Umur waktu terjadinya menopause bisa dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan,
dan pola hidup (Andira, 2010).

Menopause dikatakan terjadi apabila selama 12 bulan haid tidak datang lagi, maka
ditetapkan menopause sebenarnya. Tahap yang dilewati yaitu, Perimenopause, Ini adalah
tahun-tahun menuju menopause. Lalu Menopause, Ini adalah fase di mana wanita sudah tidak
mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Dan Pascamenopause. Ini adalah fase
terpanjang, dengan durasi antara 10 hingga 20 tahun.

1
DAFTAR PUSTAKA

Anna Glasier, Ailsa Gebbie. 2006. Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC.

Astari, R.Y., Tarawan, V.M., Sekarwana, N. (2014) Hubungan antara sindrom menopause dengan
kualitas hidup perempuan menopause di Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengka. Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung Indonesia. Bul. Penelit. Kesehat: 42, No. 3: 171-184.

Wulandari, R. C. L. (2016). Terapi Sulih Hormon Alami Untuk Menopause.

INVOLUSI JurnalIlmuKebidanan(Journal of Midwifery Science )

REFERENSI

http://repository.unimus.ac.id/2738/4/BAB%20II.pdf

https://www.clydeco.com/en/insights/2022/10/the-menopause-and-endometrio sis

https://www-clydeco-com.translate.goog/en/insights/2022/10/the-menopause-and- endometriosis?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200815173037-255-536148/remaja-di-inggris-
menopause-sejak-usia-15-tahun

Anda mungkin juga menyukai