Dosen Pengampu:
Hj. Ernawati Umar,M.Kes,DNM
Disusun Oleh:
Intan Korneliawati (344070180036)
Puja dan Puji Syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunia_Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang
berjudul “Pendidikan Kesehatan Tentang Haid dan Permasalahannya”.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kata “sempurna”, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi
kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umunya, semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................1
a. Tujuan Umum................................................................................................1
b. Tujuan Khusus...............................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORI
2.2 Penegrtian pendidikan kesehatan tentang Haid/Menstruas.................................2
2.3 Permasalahan Haid/Menstruasi............................................................................ 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................6
3.2 Saran....................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
2.2 Pengertian
Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
secara utuh, tidak sama-sama bebas dari penyakit atau kecatatan, dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Kesehatan reproduksi
mencangkup keseluruhan kehidupan manusia sejak lahir sampai manusia tersebut mati,
secara nasional terdapat empat komponen prioritas dalam kesehatan reproduksi, yaitu
kesehatan ibu dan bayi baru lahir, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan
penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDSS, dan kesehatan reproduksi remaja
(DepKes,2001).
Manusia dalam perkembangannya melewati beberapa fase, salah satunyaadalah masa
remaja. Masa remaja merupakan bagian dari siklus tumbuh kembang anak mulai dari saat
konsepsi sampai dewasa. Masa remaja adaah masa transisi atauperalihan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa (Hurlock,1998). Periode transisi tersebut ditandai dengan
perubahan fisik dan psikis. Perubahan ini dapat mempengaruhi sikap dan perilaku remaja,
serta menimbulkan persoalan dan permasalahan remaja.
Persoalan dan permasalahan remaja menarik untuk dikaji karena remaja tidak
mempunyai status yang jelas dalam periode perkembangannya dan berada dalam masa
peralihan. Remaja dianggap sebagai adolescence yaitu masa transisi dari anak-anak ke
dewasa (Begum dan Ginneken, 2000). Masa remaja tidak hanya dibatasi oleh aspek umur,
melainkan terdapat berbagai karekterisik perubahan baik biologis,paikologis, fisiologis
maupun aspek sosial (begum, 2000). Pada masa tersebut remaja juga menyesuaikan diri
terhadap perubahan-perubahan yang dialaminya baik fisik, pisikis dan fungsi-fungsi.
Salah satu perubahan yang dialami remaja adalah perubahan pada organ produksi yaitu
terjadi kematang seksual yang meliputi tanda-tanda primer dan sekunder
(Narendra,2002).
Kematangan seksual masa remaja ditandai dengan adannya perubahan yang sangat
besar yang menyangkut perubahan fisik, kognitif, dan psikososial. Pada anak perempuan
akan terjadi pematangan seksual yang ditandai dengan perubahan bertahap dari tanda-
tanda kelamin sekunder yaitu pertumbuhan rambut pubis serta datangnya menstruasi yang
pertama kali atau menarche (Puryatni,2002).
Ketika seorang anak perempuan menginjak remaja, peristiwa yang menandai pubertas
adalah menstruasi yang pertama (menarche). Sayangnya tidak semua anak perempuan
mendapatkan informasi tentang prses menstruasi dan kesehatan selama menstruasi
sehingga dapat melakukan persiapan yang cukup untuk mengenali dan menyambutnya
(wahyudi, 2001). Remaja juga tidak mengetahui penanganan yang tepat dalam
menghadapi gangguan atau gejala yang muncul saat menjelang serta selama menstruasi.
Menjelang atau selam menstruasi, perempuan dapat mengalami kekakuan atau kejang
atau keram perut, payudarah terasa nyeri, murung dan ingin marah. Kejadian demikian
disebut Pramenstrual Syndrome atau Sindrom Pramenstruasi. Sindrom premenstruasi
secara luas dikenal sebagai suatu gangguan yang dikenal sebagai suatu gangguan yang
berhubunga dengan perubahan hormonal pada siklus menstruasi yang dapat mengganggu
secara fisik maupun ketenangan emosional pada wanita selama usia produktif. Gangguan
ini terjadi selama tahap luteal dari siklus menstruasi. Banyak wanita-wanita mengalami
gejala ringan dan sekitar 30%-50% wanita mengalami gejala PMS tingkat berat. Gejala
antar individu berbeda seperti tekanan, sifat lekas marah, suasana hati gelisah dan
bengkak (Thys-Jacobs,2000).
Tingginya masalah PMS pada wanita akan berdampak pada kualitas hidupnya.
Sebanyak 85% sampai 97%wanita usia produktif mengalami beberapa ejala selama tahap
premenstruasi dari siklus menstruasi. Gejala-gejala tersebut ada yang bersifat cukup berat
dan parah atau sangat berat, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Sebanyak 80%
dari wanita usia produktif telah mengalami perubahan secara fisik dan emosional. Sekitar
40% dari wanita-wanita dari usia produktif mengalami gejala-gejala premenstrual cukup
untuk mempengaruhi hidup mereka sehari-hari sampai taraf tertentu dan sebanyak 3%
samapai 5% yang menalami kelemahan cukup parah. Carr (2001) menyatakan sebanyak
20-40% wanita usia prduktif mengalami beberapa gejala PMS cukup berat dan sebesar
5% bersifat sangat berat yang sangat mengganggu kehidupan mereka.
Gejala yang timbul pada Sindrom Pramenstruasi (PMS) antar individu berbeda
namun gehjala-gejala yang paling umum kelelahan, sifat lekas marah, bengkak
abdominal,dada sakit, suasana hati labil antara kesedihan dan kemarahan yang silih
berganti serta depresi (Bendich, 2000). Hal ini menggambarkan bahwa pentingnya
pentingnya pengetahuan kesehatan reproduksi bagi remaja sejak dini, terutama tentang
menstruasi dan gangguannya. Menurut Nuranna (2003), menyatakan bahwa pengetahuan
kesehatan reproduksi sebaiknya dilakukan sejak remaja, karena seseorang akan dapat
mengenali kelainan pada kesehatan reproduksinya sedini mungkin., terutama tentang
menstruasi dan gangguannya. Selain itu, perlu diketahui susunan anatomi dari organ
reproduksi meliputi badan rahim, ovarium, maupun leher rahim. Dengan demikian
pengetahuan remaja akan meningkat tentang menstruasidan gangguannya.
Remaja putri membutuhkan informasi atau pendidikan tentang proses dan kesehatan
selama menstruasi, trutama sindrom pramenstruasi beserta penangananya. Sindrom
Pramenstruasi tanpa adanya penanganan yang dibiarkan tanpa adanya penanganan akan
mengakibatkan suatu kondisi yang memperhatinkan.
2.3 Permasalahan Menstruasi
Menstruasi sendiri merupakan hal yang normal bagi perempuan yang belum
menopause. ada beberapa masalah menstruasi sebagai berikut:
Perut terasa kram dan nyeri memang hal yang wajar ketika ‘tamu bulanan’
datang. Namun, ada sebagian wanita yang mengalami nyeri yang parah sehingga
membuat mereka enggak mampu untuk beraktivitas. Kondisi ini biasanya juga
disertai oleh gejala-gejala lain seperti mual, muntah, sakit kepala, nyeri pada
punggung, dan diare. Para ahli menyebut kondisi ini dengan dismenorea.
Jangan remehkan kondisi yang satu ini. Kata ahli, menstruasi yang tidak normal
dapat ditandai dengan perdarahan di antara masa menstruasi. Sebaiknya, bertanyalah
pada ahli untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan. Misalnya, seperti luka
pada vagina, hingga penyakit yang lebih serius seperti kanker Nah, yang perlu
diketahui, nyeri berlebihan saat haid ini dapat menjadi indikasi adanya penyakit
tertentu. Misalnya, fibroid dan endometriosis. Sebenarnya kamu bisa meminum obat-
obatan antiinflamasi untuk mencegah produksi prostaglandin sebagai penyebab nyeri.
Namun, agar lebih aman sebaiknya kamu perlu memeriksakan diri ke dokter.
5. Berlangsung Lama
BAB III
PENUTUP
3.3 Simpulan
Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
secara utuh, tidak sama-sama bebas dari penyakit atau kecatatan, dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Kesehatan reproduksi
mencangkup keseluruhan kehidupan manusia sejak lahir sampai manusia tersebut mati,
secara nasional terdapat empat komponen prioritas dalam kesehatan reproduksi, yaitu
kesehatan ibu dan bayi baru lahir, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan
penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDSS, dan kesehatan reproduksi remaja
(DepKes,2001
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Pinem, Saroha. Kesehatan Reproduksi dan Kontrsepsi. Jakarta; Trans Info Media.2009