Kelompok :
1. Rita Karlina Suherlan ( NPM. ……………………. )
2.
CIANJUR
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT, atas ridho-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini, Syukur yang teramat dalam atas karunia nikmat ilmu,
nikmat sehat dan berkat pertolongan dari Allah SWT kami dapat menyelesaikan
laporan ini.
Makalah ini ditujukan sebagai salah satu bagian dalam pelaksanaan kegiatan
mata kuliah …………………………. Dalam penyusunan makalah ini tentunya melibatkan
beberapa pihak. Oleh kerena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Astrid Novita, SKM., MKM., Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju (UIMA).
2. Susaldi,S.ST., M.Biomed., Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas
Indonesia Maju (UIMA).
3. Dr. Rindu, SKM., MKM., Selaku Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya Dan
Keuangan Universitas Indonesia Maju (UIMA).
4. Hidayani Amd.Keb., SKM., MKM., Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju (UIMA).
5. Retno Sugesti, S.ST., M.Kes Selaku Koordinator Program Studi Sarjana Terapan
Kebidanan.
6. Seluruh dosen dan staff Universitas Indonesia Maju (UIMA).
Besar harapan kami, makalah ini dapat diterima , dan semoga dengan makalah
tersebut akan ada manfaat yang besar bagi masyarakat khususnya bagi kami selaku
penyusun makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
……….....................................................................................................................................4
BAB 1....................................................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................10
………
BAB 1
LATAR BELAKANG
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh dan
bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang
berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya serta
prosesprosesnya.
Oleh karena itu, kesehatan reproduksi berarti orang dapat mempunyai kehidupan
seks yang memuaskan dan aman, dan bahwa mereka memiliki kemapuan untuk
bereproduksi dan kebebasan untuk menentukan apakah mereka ingin
melakukannya, bilamana dan seberapa seringkah. Sejalan dengan itu
pemeliharaan kesehatan reproduksi merupakan suatu kumpulan metode, teknik
dan pelayanan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan reproduksi melalui
pencegahan dan penyelesaian masalah kesehatan reproduksi. Ini juga mencakup
kesehatan seksual, seperti Premenstruasi Syndrom (PMS) dan Kekurangan energi
Kronik. Dimana Premenstruasi Syndrom adalah Adalah istilah dari berbagai
keluhan yang dirasakan Wanita sebelum mentruasi. Dan Kekurangan Energi
kronik (KEK) adalah
Menstruasi adalah gejala periodik pelepasan darah dan mukosa jaringan dari
lapisan dalam rahim melalui vagina. Menstruasi diperkirakan terjadi setiap bulan
selama masa reproduksi, dimulai saat pubertas (menarche) dan berakhir saat
menopause kecuali selama masa kehamilan. Berdasarkan pengertian klinik,
menstruasi dinilai berdasarkan 3 hal : Siklus menstruasi, lama menstruasi, dan
jumlah darah yang keluar. (Sarwono, 2011).
Siklus menstruasi dibagi menjadi empat fase yang ditandai dengan perubahan
pada endometrium uterus (1) fase menstruasi, (2) fase proliferasi, (3) fase
ovulasi, (4) fase pasca ovulasi (Proverawati, 2009).
Jenis dan berat gejalanya tidak sama pada setiap ka perempuan, tergantung pada
kesehatan dan kondisi tar masing-masing. Gejala-gejala yang sering dialami pada
saat terjadi di PMS adalah sakit punggung, perut kembung, payudara terasa
penuh dan nyeri, perubahan nafsu makan (dapat bertambah ataupun tidak mau
makan sama sekali), sakit kepala, pingsan, daerah panggul terasa sakit dan
tertekan, kulit pada wajah dan leher menjadi bengkak dan terasa memerah, sulit
tidur, tidak bertenaga, mual maupun muntah, serta kelelahan yang luar biasa, dan
munculnya jerawat. Selain itu, PMS juga disertai perubahan emosional, seperti
mudah marah, cemas, mudah tersinggung, depresi, stress, sulit berkonsentrasi,
dan bisa menjadi pelupa (Anurogo, 2011).
PMS adalah kombinasi gejala yang terjadi sebelum menstruasi dan menghilang
dengan keluarnya darah menstruasi serta dialami oleh banyak wanita sebelum
mulai setiap siklus menstruasi (Brunner & Suddarth, 2001). PMS kadang-kadang
berlangsung terus sampai menstruasi berhenti (Prawiroharjo, 2005). Premenstrual
syndrome merupakan suatu keadaan yang menerangkan bahwa sejumlah gejala
terjadi secara rutin dan berhubungan dengan siklus menstruasi. Biasanya, gejala
tersebut muncul pada 7-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang ketika
menstruasi dimulai (El Manan, 2011).
Sedangkan menurut Hacker et.al. (2001), PMS adalah gejala fisik, psikologis dan
perilaku yang menyusahkan yang secara teratur berulang selama fase siklus
menstruasi. Sekitar 5-10% wanita menderita PMS yang berat sehingga
mengganggu kegiatan sehari harinya.
PMS Adalah istilah dari berbagai keluhan yang dirasakan Wanita sebelum
mentruasi. Gejala PMS mencakup gangguan fisik maupun emosional yang terjadi
setelah proses ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung telur dan sebelum
haid mulai.
Gejala PMS bisa bersifat ringan atau bahkan sama sekali tidak terasa. Namun
Sebagian lainnya dapat mengalami gejala sindrom prahaid yang sangat parah
hingga mengganggu aktifitas.
Gejala – gejala PMS bisa berupa perubahan suasana hari, payudaa yang sensitive
atau terasa keras, mengidam makanan tertentu, kelelahan, lekas marah serta
depresi. Gejala PMS yang parah juga bisa menjadi tanda gagguan premenstrual
disforik. PMS akan berhenti terjadi saat seorang perempuan tidak lagi haid,
misalnya Ketika sudah menopause atau sedang hamil. Setelah proses kehamilan
selesai, PMS dapat Kembali muncul. Wanita pada umumnya akan mengalami
satu gejala premenstrual syndrome setiap bulan.
Tipe dan gejala PMS bermacam-macam, menurut gejalanya yakni PMS tipe A, H,
C, dan D. 80% gangguan PMS termaksud tipe A, penderita tipe H sekitar 60%,
PMS C 40%, dan PMS D 20%. Kadang- kadang seorang wanita mengalami gejala
gabungan, misalnya tipe A dan D secara bersamaan (Sibagariang dkk, 2010).
1. PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif,saraf
tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan
sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat
ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron: hormon estrogen terlalu
tinggi dibandingkan dengan hormon progesteron. Pemberian hormon
progesterone kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa
peniliti mengatakan, pada penderita PMS bisa jadi kekurangan vitamin B6 dan
magnesium. Penderita PMS A sebaiknya banyak mengkonsumsi makanan
berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi.
3. PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin mengkonsumsi makanan
yang manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya
gula). Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah
banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing
kepala yang terkadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena
pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap
makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan,
tidak terpenuhinya asam lemak esensial (omeha 6), atau kurangnya
magnesium.
4. PMS tipe D (depression) ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis,
lemah, gangguan tidur, pelupa, binggung, sulit dalam mengucapkan kata-kata
(verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau
mencoba bunuh diri. Biasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan
PMS tipe A, hanya sekitar 3% dari seluruh tipe PMS benar-benar murni tipe D.
dan estrogen, dimana hormon progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi
dibandingkan dengan hormon estrogennya. Kombinasi PMS tipe D dan tipe A
dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino
tyrosine, penyerapan dan penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan
magnesium dan vitamin B (terutama B6). Meningkatkan konsumsi makanan
yang mengandung vitamin B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi
gangguan PMS tipe D yang terjadi bersamaan dengan PMS tipe A.
1. Gejala Fisik
a. Perut terasa kembung
b. Payudara membesar
c. Sakit Kepala
d. Nyeri sendi serta otot
e. Pembengkakan pada anggota tubuh
f. Kenaikan berat badan
2. GEJALA PSIKIS
a. Lebih mudah marah
b. Mudah cemas
c. Tampak Kebingungan
d. Lebih nyaman menyendiri
Beberapa Wanita , Gejala PMS yang dialami bisa lebih parah hingga
mengganggu rutinitas. Terlepas dari tingkat keparahan sindrom prahaid,
keluhan umumnya akan hilang dalam waktu empat hari setelah haid dimulai.
4. Diagnosis PMS
Tidak ada pemeriksaan khusus, seorang Wanita dikatakan mengalami gejala
PMS apabila keluhan :
1. Muncul lima hari sebelum haid
2. Mereda dalam empat hari setelah mentruasi mulai
3. Mengganggu kegiatan sehari-hari.
B. KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)
keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun
(kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara
relative atau absolut satu atau lebih zat gizi.
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi.
Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung
menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada
ibu secara relative atau absolut satu atau lebih zat gizi. Seseorang dikatakan
menderita resiko KEK bilamana LiLA (Lingkar Lengan Atas) < 23,5 cm
(Helena, 2013).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekurangan energi kronik Faktor-faktor
yang mempengaruhi Kekurangan Energi Kronik (KEK) Menurut (Djamaliah,
2008) antara lain:
a. Jumlah asupan makanan Kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak
dari pada kebutuhan wanita yang tidak hamil. Upaya mencapai gizi
masyarakat yang baik atau optimal dimulai dengan penyedian pangan
yang cukup. Penyediaan pangan dalam negeri yaitu: upaya pertanian
dalam menghasilkan bahan makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan
buahbuahan. Pengukuran konsumsi makanan sangat penting untuk
mengetahui kenyataan apa yang dimakan oleh masyarakat dan hal ini
dapat berguna untuk mengukur gizi dan menemukan faktor diet yang
menyebabkan malnutrisi.
a. Tetapkan posisi bahu dan siku dengan menukuk siku, untuk tangan yang
digunakan yaitu tangan kiri, jika sampel kidal gunakan tangan kanan.
c. Kemudian lingkarkan pita LiLA pada bagian titik tengah lengan tersebut.
e. Kemudian baca skala pita LiLA tersebut, lalu catat. (Arisman, 2007)
Pengertian konsumsi Konsumsi zat gizi makro ditentukan oleh kualitas serta
kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjukan semua zat gizi yang
diperlukan tubuh dalam susunan hidangan dan perbandingan yang satu terhadap
yang lain. Kualitas menunjukan kuantum masing-masing zat gizi terhadap
tubuh. Apabila susunan hidangan memenuhi kebutuhan tubuh, baik dari sudut
kualitas maupun kuantitas, maka tubuh akan mendapatkan kondisi kesehatan
yang sebaik-baiknya. Sedangkan konsumsi makanan baik kualitas jumlah yang
melebihi kebutuhan tubuh dinamakan konsumsi berlebihan, maka akan terjadi
suatu keadaan gizi lebih. Sebaliknya konsumsi yang kurang baik kualitasnya
maupun kuantitasnya akan memberikan kondisi kesehatan gizi kurang atau
kondisi defisiensi gizi. Konsumsi yang menghasilkan kesehatan gizi yang
sebaik-baiknya disebut konsumsi yang adekuat (Sediaoetama, 2014). Konsumsi
adalah suatu kegiatan yang bertujuan menggunakan manfaat dari barang atau
jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan tujuan dari
konsumsi yaitu, untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung
(Sediaoetama, 2014)
BAB III
A. PROMOTIF
Pengertian secara harfiah promotif adalah serangkaian upaya pelayanan
kesehatan yang bersifat promosi kepada masyarakat. Langkah Promotif
yang dilakukan pada kasus Premenstruasi Syndrum antara lain dengan :
1. Penyuluhan Gejala , Penyebab dan cara mengobati kepada
masyarakat Umum
2. Malaksanakan Asuhan kebidanan pada Premenstruasi Syndrom
B. PREVENTIF
Masing-masing gejala pada kuesioner SPAF ini dinilai dengan skala 1-6.
Skala 1 menunjukkan tidak muncul gejala sama sekali hingga skala 6 yang
menunjukkan muncyl gejala (Prawirohardjo,2005).
5 = berat (gejala terasa sekali dan terjadi penurunan fungi, beberapa
aktivitas sehari hari tidak bisa dilakukan)
6 = berat sekali ( gejala sangat terasa sekali ,tetapi terjadi penurunan
fungsi fisik dan psikis sehingga tidak mampu melakukan aktivitas
sehari-hari)
Kriteria objektif:
D. REHABILITATIF
Premenstrual Syndrome (PMS) | Tanda dan Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Cara
Mencegah (sehatq.com)
Pengertian Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif Dalam Dunia Medis - Jasa Home
Care dan Perawat Lansia di Indonesia. Perawat Terlatih dan Harga Terbaik
Lewis, SL., Dirksen, SR., Heitkemper, MM, and Bucher, L.(2014).Medical surgical
Nursing. Mosby: ELSIVER