Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERUBAHAN PETANDA (MARKER) PADA MENOPAUSE

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah


Obstetrics and Gynecology 

Oleh:
Kelompok C

D3- KEBIDANAN
UNIVERSITAS NEGRI SEBELAS MARET
SURAKARTA, JAWA TENGAH
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa kami juga
mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.Untuk kedepannya, dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, Kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Surakarta, 20 Mei 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................

A. Menopause..............................................................................................
1. Pengertian Menopause.......................................................................
2. Tanda-tanda AwalMenopause............................................................
3. Jenis-Jenis Menopause.......................................................................
10
4. Tanda dan Gejala Menopause............................................................
........................................................................................................
5.
6. Pola Makan Sehat Menuju Menopause .............................................
........................................................................................................
7. Olahraga teratur Menjelang Menopause............................................
........................................................................................................

BAB III PENUTUP................................................................................................


18

A. Simpulan .................................................................................................
..............................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................
..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang


Menopause adalah henti darah haid yang terakhir yang terjadi dalam masa
klimakterium dan hormon estrogen tidak dibentuk lagi jadi merupakan satu titik
waktu dalam masa tersebut.
Umumnya terjadi pada umur 45-55 tahun. Pascamenopause adalah masa
3-5 tahun setelah menopause, dijumpai hiper-gonadotropin (FSH dan LH) dan
kadang-kadang hipertiroid.Sindrom klimaterik klinis adalah keluhan-keluhan
yang timbul pada masa pramenopause, menopause, dan pasca menopause.
Sindrom klimaterik endokrinologis adalah penurunan kadar estrogen, peningkatan
kadar gonadotropin (FSH dan LH).
Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara menyeluruh,
meliputi aspek fisik, mental, sosial, dan bukan hanya bebas dari penyakit yang
berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsinya. Kesehatan reproduksi bukan
hanya membahas masalah kehamilan atau persalinan, tetapi mencakup seluruh
siklus kehidupan wanita yang salah satunya adalah masa menopause, yaitu suatu
masa yang dimulai pada akhir masa reproduksi dan berakhir pada masa senium
(lanjut usia), yaitu pada usia 40-65 tahun (Pakasi, 2000). Pada usia ini akan
banyak muncul masalah kesehatan karena masalah kesehatan sangat erat
kaitannya dengan peningkatan usia (Curtis, Glade B, 2000).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan Umur Harapan Hidup
(UHH) orang Indonesia adalah 75 tahun. Umur harapan hidup wanita adalah 67
tahun dan pria 63 tahun (yminti online, 2007).
Dampak klimakterium/ aspek psikologys yaitu:Hot flush yaitu rasa panas
didada yang menjalar kewajah yang sering timbul pada malam hari Gangguan
psikologis : depresi, mudah tersinggung, mudah marah, kurang percaya diri,
gangguan gairah sexsual, perubahan prilaku. Gangguan mata : mata terasa kering
dan gatal akibat berkurang produksi air mat.Gangguan saluran kemih dan alat
kelamin : mudah infeksi, nyeri sanggama, perdarahan pasca sanggama akibat
atropi pada alat kelamin.

1
B. Rumusan masalah
Dalam makalah ini, kami memaparkan masalah mengenai :
1. Apa pengertian menopause?
2. Apa tanda-tanda dan gejala awal menopause?
3. Apa saja jenis-jenis menopause ?
4. Bagaimana pencegahan dan pengobatan perubahan pada masa menopause?
5. Bagaimana manajemen kebidanan pada menopause ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian menopause
2. Mengetahui tanda-tanda dan gejala awal menopause
3. Mengetahui jenis-jenis menopouse
4. Mengetahui pencegahan dan pengobatan perubahan pada fase menopouse
5. Mengetahui manajemen kebidanan pada menopause

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. MENOPAUSE
1. Pengertian
Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode ketika
seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi karena produksi hormonnya
berkurang atau berhenti. Menopause merupakan suatu fase dalam kehidupan
seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur.
Istilah menopause pertama kali digunakan pada tahun 1972. Istilah ini
berasal dari bahasa Yunani yaitu meno yang berarti bulan dan paussis yang
gberarti berhenti. Pada saat itu, dunia kedokteran barat melihat menopause
sebagai krisis mendis yang berpotensi menyebabkan berbagai penyakit. Pada
pertengahan abad XX pandangan ini berubah. Saat ini menopause dianggap
sebagai kejadian alami dalam hidup seorang wanita. Di Indonesia sendiri, usia
menopause bervariasi antara 45-50 tahun. Namun, proses berubah ke arah
menopause itu sendiri sudah dimulai sejak wanita berusia 40 tahun. Masa ini
dikenal sebagai masa premenopause/ klimakterium.

2. Tanda-tanda Awal Menopause


Tanda-tanda awal masa menopouse meliputi :
Ciri utama seorang perempuan mengalami adalah haid berhenti. Hal ini
disebabkan karena ovarium tidak lagi merespon sinyal hormon di dalam tubuh.
Sebelumnya, bila hormon memberikan sinyal kepada ovarium (indung telur)
untuk mengeluarkan ovum (telur), maka ovarium mengeluarkan ovum yang
siap untuk dibuahi. Peristiwa itu rutin terjadi setiap bulan di masa reproduksi
seorang perempuan. Bila tidak ada ovulasi (pertemuan ovum dan sperma),
maka perempuan akan mengalami haid.
Saat ini diperkirakan terdapat > 5 juta wanita Indonesia yang telah
memasuki masa menopause per tahunnya (data dari BPS, 2008) dimana sekitar
68 % nya mengalami gejala klimakterik (keluhan masa menopause) namun
hanya 62 % dari mereka yang menghiraukan gejala tersebut. Menopause

3
sendiri didefinisikan sebagai suatu masa setelah 12 bulan tanpa mengalami
haid (amenorea). Menopause biasanya terjadi pada usia 50 tahun ke atas. Pada
masa ini tubuh mengalami beberapa perubahan biologis yang menyebabkan
penurunan tajam pada fungsi ovarium (indung telur) di antaranya adalah
menurunnya produksi hormon seks secara signifikan terutama estrogen.

3. Jenis-Jenis Menopause
Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah dan
monopause prematur (dini).
a. Menopause Alamiah
Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun.
Monopause alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung
telur. Durasinya sekitar 5-10 tahun. Meskipun seluruh proses itu kadang-
kadang memerlukan waktu tiga belas tahun. Selama itu menstruasi
mungkin akan berhenti beberapa bulan kemudian akan kembali lagi.
Menstruasi datang secara fluktuatif. Lamanya, intensitasnya, dan alirannya
mungkin bertambah atau berkurang. Wanita yang mengalami menopause
alamiah mungkin membutuhkan perawatan atau mungkin tidak
membutuhkan perawatan apapun. Hal ini karena kesehatan mereka secara
menyeluruh cukup baik. Selain itu proses menopause berjalan sangat
lambat sehingga tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan yang terjadi pada saat menopause.
b. Menopause Dini
Menurut dr. Ali Baziad, Sp.O.G KFFR, staf pada Bagian Obstetri dan
Ginekologi, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta “menopause
dini adalah berhentinya haid di bawah usia 40 tahun”. Kalau wanita itu
sudah berusia di atas 40 tahun, misalnya pada usia di atas 40 tahun,
misalnya usia 42 dan 43, ia tidak dikategorikan sebagai wanita yang
mengalami menopause dini. Demikian juga pada wanita usia produktif
yang tidak lagi haid karena pengangkatan rahim, ia tidak dapat disebut
sebagai penderita menopause dini. Ini disebabkan indung telurnya masih
ada dan masih memproduksi sel-sel telur serta mengeluarkan hormon

4
estrogen. Sementara itu, jika kedua indung telurnya di angkat, otomatis
produksi hormon estrogen terhenti pula. Otomatis tidak akan mengalami
haid lagi untuk seterusnya sehingga dapat disebut telah mengalami
menopause dini.
Menopause ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, bisa
karena indung telurnya diangkat, misalnya karena menderita kanker
indung telur. Kedua, diduga karena gaya hidup, seperti merokok,
kebiasaan minum minuman beralkohol, makanan yang tidak sehat, dan
kurang berolah raga. Ketiga bisa karena pengaruh obat-obatan seperti obat
pelangsing dan jamu-jamu yang tidak jelas zat kimianya. Pada umumnya,
obat-obatan pelangsing memang mengandung zat kimia yang dapat
menghambat produksi hormon.
Gejala menopause dini dengan menopause biasa tidak ada bedanya,
walaupun setiap orang mengalami gejala dalam waktu yang sama. Tetapi
dari segi perubahan fisik penderita menopause biasanya tampak lebih
parah. Ini terlihat dari keluhan –keluhan yang mereka alami, yaitu
osteoporosis dan penyakit jantung koroner yang datang lebih cepat. Oleh
karena itu datangnya menopause dini perlu diwaspadai.

4. Tanda dan Gejala Menopause


Pada dasarnya menopause dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa pramenopause,
menopause dan pasca menopause.
a. Pramenopause
Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai
merasakan gejala menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia
40 tahun) dan pada masa siklus haid benar-benar terhenti (rata-rata 51
tahun). Pada masa pramenopause akan terjadi perubahan fisik yang berarti.
b. Menopause
Masa menopause menandakan haid terakhir. Penentuan masa menopause
hanya bisa dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1 tahun
penuh.

5
c. Pascamenopause
Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan kata
lain, pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya, keadaan
fisik dan psikologisnya sudah dapat menyesuaikan dii dengan perubahan-
perubahan hormonalnya.

Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen


dan progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium
menghasilkan lebih sedikit estrogen/progesteron dan tubuh memberikan reaksi.
Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain
mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan sampai berat. Hal ini adalah
normal. Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap menyebabkan tubuh
secara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon, tetapi pada
beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan
menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi jika menopause
disebabkan oleh pengangkatan ovarium.
Perubahan hormonal pada tubuh tersebut berakibat munculnya gejala-
gejala seperti nyeri sendi & sakit pada punggung, pengeringan pada vagina
(sehingga sakit saat melakukan hubungan seksual), sulit menahan kencing,
gangguan mood& emosi tinggi sehingga menimbulkan stres, selain itu
penurunan kadar estrogen juga mengakibatkan kecenderungan peningkatan
tekanan darah, pertambahan berat badan & peningkatan kadar kolesterol. Pada
jangka panjang keluhan akibat menurunnya kadar estrogen ini dapat
menyebabkan osteoporosis, penyakit jantung koroner, dementia tipe
Alzheimer, stroke, kanker usus besar, gigi rontok & katarak.
Bagi kebanyakan wanita keluhan-keluhan tersebut terutama yang
bersinggungan dengan kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan dampak
negatif pada kualitas hidup & rasa percaya diri. Untuk itu perlu penanganan
menopause yang tepat dalam menghadapinya. Saat ini pengobatan yang paling
efektif untuk mengobati gejala menopause & sekaligus sebagai pencegahan
terhadap osteoporosis adalah dengan terapi berbasis hormon estrogen yang
bertujuan untuk menggantikan penurunan estrogen yang terjadi saat

6
menopause. Dan untuk wanita menopause yang masih memiliki uterus (rahim)
maka terapi tersebut dikombinasikan dengan progestogen.

5. Pengobatan
Tidak semua wanita pasca menopause perlu menjalani Terapi Sulih Hormon
(TSH). Setiap wanita sebaiknya mendiskusikan resiko dan keuntungan yang
diperoleh dari TSH dengan dokter pribadinya.
Banyak ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk :
a. Mengurangi gejala menopause yang tidak diinginkan
b. Membantu mengurangi kekeringan pada vagina
c. Mencegah terjadinya osteoporosis.
Beberapa efek samping dari TSH :
a. Perdarahan vagina
b. Nyeri payudara
c. Mual
d. Muntah
e. Perut kembung
f. Kram rahim.
Untuk mengurangi resiko dari TSH dan tetap mendapatkan keuntungan dari
TSH, para ahli menganjurkan:
a. Menambahkan progesteron terhadap estrogen
b. Menambahkan testosteron terhadap estrogen
c. Menggunakan dosis estrogen yang paling rendah.

7
d. Melakukan pemeriksaan secara teratur, termasuk pemeriksan panggul, dan
Pap smear sehingga kelainan bisa ditemukan sedini mungkin.
Estrogen tersedia dalam bentuk alami dan sintetis (dibuat di
laboratorium).
Estrogen sintetis ratusan kali lebih kuat dibandingkan estrogen alami sehingga
tidak secara rutin diberikan kepada wanita menopause. Untuk mencegah hot
flashes dan osteoporosis hanya diperlukan estrogen alami dalam dosis yang
sangat rendah. Dosis tinggi cenderung menimbulkan masalah, diantaranya sakit
kepala migren. Estrogen bisa diberikan dalam bentuk tablet atau tempelan kulit
(estrogen transdermal).
Krim estrogen bisa dioleskan pada vagina untuk mencegah penipisan
lapisan vagina (sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kemih
dan beser) dan untuk mencegah timbulnya nyeri ketika melakukan hubungan
seksual. Wanita pasca menopause yang mengkonsumsi estrogen tanpa
progesteron memiliki resiko menderita kanker endometrium. Resiko ini
berhubungan dengan dosis dan lamanya pemakaian estrogen.

6. Pola Makan Sehat Menuju Menopause


Menopause merupakan peristiwa alami dalam siklus kehidupan wanita.
Untuk mencegah berbagai keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause
yang disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen, pengaturan menu makanan
yang tepat sedini mungkin adalah salah satu jawaban yang tepat untuk
mengatasi kekurangan hormon estrogen pada tubuh. Hal ini merupakan
alternatif alamiah, yaitu dengan mengkonsumsi ekstra estrogen yang banyak
terkandung pada sejumlah bahan pangan.
Sebuah menopause diet adalah waktu yang baik untuk membatasi
makanan yang tidak begitu bagus untuk seorang wanita menuju masa
menopause karena ransel di kalori dapat lebih mudah selama fase kehidupan
ini dan faktor risiko jenis penyakit tertentu bisa naik. Tidak mengkonsumsi
lemak berlebih dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman
berkafein, akan memelihara hati dan sistem kardiovaskular yang sehat dan
membantu untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes.

8
Ganti pilihan dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh
hijau tanpa kafein. Sayuran dan buah-buahan segar selalu penting untuk
disertakan dalam setiap diet. Seorang wanita harus menjauhi makanan
berlemak dan manis serta yang mengandung kafein atau apa pun yang benar-
benar tidak memiliki nilai gizi.
Ada senyawa alamiah dalam tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan
yang struktur kimianya mirip dengan hormon estrogen dan disinyalir akan
menghasilkan efek seperti kerja estrogen. Senyawa tersebut disebut
fitoestrogen. Bahan pangan yang kaya akan fitoestrogen adalah jenis kacang-
kacangan terutama kacang kedelai, serta dapat ditemukan pada hampir semua
jenis serealm sayuran, pepaya, dan tanaman lain yang kaya akan kalsium.
Bahan pangan kaya fitoestrogen yang cocok digunakan untuk minuman segar
antara lain tahu sutera. Bahan yang terbuat dari kacang kedelai ini memiliki
tekstur yang sangat lembut, seperti krim kental, dapat menjadi pengganti aneka
produk dari daging sapi dan minyak hewani.- Susu Kedelai. Susu yang terbuat
dari kacang kedelai ini kaya zat fitoetrogen, sangat fleksibel diolah menjadi
dessert yang mengugah selera. Dianjurkan pula mengkomsumsikan bengkuang,
agar-agar rumput laut.

7. Olahraga Teratur Menjelang Menopause


Berolahraga secara teratur banyak manfaatnya. Berolahraga memungkinkan
untuk membakar lemak yang berlebih dengan lebih efisien. Dengan demikian,
olahraga mambantu mengandalikan berat badan. Selain itu olahraga
mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Meningkatkan fungsi kekebalan tibuh, serta kemampuan tubuh untuk
menjaga kadar gula darah.
b. Menjaga kepadatan tulang.
c. Menjaga massa otot.
d. Membakar kalori lemak.
e. Mengurangi stress
f. Mengurangi gejala menopause misalnya meriang.

9
g. Membantu menjaga fleksibilitas dan kelenturan sendi sejalan dengan
bertambahnya usia

B. Manajemen Kebidanan Menopause


Bagaimana bidan menghadapi masalah menopouse di tengah masyarakat.
Seperti dikemukakan bahwa hanya sekitar 25 % wanita mengeluh karena terjadi
penurunan estrogen tubuh dan memerlukan tambahan hormon sebagai substitusi.
Pemberian substitusi hormon tanpa diikuti pengawasan ketat adalah berbahaya,
karenanya bidan dapat mengambil langkah untuk melakukan anjuran pada wanita
dengan keluhan menopause dapat memeriksakan diri ke dokter puskesmas. Bidan
berkonsultasi dengan dokter puskesmas atau dokter ahli. Setelah pengobatan,
bidan dapat meneruskan pengawasan.
Pencegahan Terhadap Sindrom Menopouse :
1. Pengaturan makanan (rendah lemak / kolesterol, cukup vitamin A, C, D, E
dan cukup serat).
2. Mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen, seperti :
a. Isoflavon, terdapat pada kacang-kacangan,
b. Lignan; terdapat pada padi, sereal dan sayur-sayuran,
c. Caumestran ; terdapat pada daun semanggi. Mengkonsumsi makanan
dengan kadar gula rendah dan tidak berlebihan.
1. Tambahan Asupan Kalsium 1000-15000 mg / hari dan vitamin D.
2. Kontrol rutin 1 tahun sekali (Pap Smear).

Manajemen kebidanan menopause


1. Anamnesis
Mengkaji adanya keluhan fisik, psikologi, riwayat personal, dan budanya yang
berkaitan.
2. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan lainnya yang meliputi
a. Tinggi badan
Diukur untuk mengkaji postur,mekanika tubuh dan tanda osteoporosis

10
b. Kulit
Diperiksa untuk mengkaji adanya lesi, integritas kulit, perubahan tahi
lalat. Resiko kanker kulit meningkat pada masa ini.

c. Mulut
Memeriksa daerah sekitar mulut seperti gigi dan gusi untuk mengkaji
kesehatan mulut.
d. Payudara
Payudara diperiksa untuk mendeteksi keganasan
e. Perut
Pemeriksaan perut dilakukan untuk mengetahui adanya pembesaran yang
bersifat kistik maupun solid
f. Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul dengan speculum untuk mengamati perubahan pada
vagina dan portio
g. Rectum
Pemeriksaan rectum untuk memeriksa adanya massa dan fissure
3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan urin, darah, PAP smear / IVA
tes, mammography, USG, kolestrol, pemeriksaan hormoneFSH, LH danTSH.

11
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Menopause didefinisikan
secara klinis sebagai suatu periode ketika seorang wanita tidak lagi mengalami
menstruasi karena produksi hormonnya berkurang atau berhenti. Menopause
merupakan suatu fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan
berhentinya masa subur.
Menopause bukanlah suatu yang menakutkan. Kedatangannya tidaklah
menakutkan asalkan kita bisa mensikapinya dengan bijaksana & apabila terjadi
keluhan-keluhan, kunjungilah dokter untuk mendapatkan terapinya.

B. Saran
Menjadi tua dan keriput memang hal yang sering ditakuti oleh para wanita.
Namun, hal ini bukan berarti wanita kehilangan identitas kewanitaannya. Justru
seharusnya sadar bahwa wanita yang mengalami masa klimakterium dan
menopause memulai fase kehidupan baru sebagai wanita yang matang dalam
berpikir. Namun, memang tidak dapat dipungkiri bahwa saat memasuki masa
klimakterium dan menopause akan terjadi perubahan fisik dan emosi. Oleh
karena itu, masa klimakterium dan menopause merupakan masa yang
membutuhkan penyesuaian diri dan pengertian dari berbagai pihak, terutama
keluarga.
Berikut beberapa tips supaya tetap sehat saat memasuki masa menopause
nanti, yaitu :
1. Tidak merokok (bila merokok cobalah untuk berhenti),
2. Tidak minum alkohol,
3. Sering berolah raga secara teratur,
4. Makan makanan yang sehat (terutama yang bersumber dari kacang kedelai
sebagai sumber fitoestrogen)
5. Cukup terkena cahaya matahari.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hj. Hardiko, Siti Rahayu. 2017. Menopause Tanpa Stress. Jakarta, Penerbit
Sunda Kelapa Pustaka
Malya Alifa.2014. Klimakterium, Menopause dan Gangguan Menstruasi (Online)
https://alifamalya.wordpress.com/2014/03/05/9/ Diakses pada tanggal 19
Maret 2020
Sundari Mulyaningsih, Dyah Pradnya Paramita. 2018. Klimakterium Masalah
dan Penanganan dalam Perspektif Kebidanan. Yogyakarta. Penerbit
Pustaka Baru Pres.
Susari Afdelina. 2015. Menopause. (Online)
https://afdelinasusari.wordpress.com/2015/02/11/15/ Diakses pada
tanggal 19 Maret 2020

13

Anda mungkin juga menyukai