DI SUSUN OLEHKELOMPOK VI :
MARDIA
SULASTRI
MASTUTI
RISMAWATI
MARDIAN BASIR
NURBAIDAH
HASMIA
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS),
PREMENSTRUAL DYSPHORIC DISORDER (PMDD)” dapat tersusun hingga selesai. Tak
lupa juga kami mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampuh mata kuliah
yang memberikan arahan dalam pembuatan makalah ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata
kuliah Masalah dan Gangguan system reproduksi. Selain itu pembuatan makalah ini
bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca khusunya para
penyusun.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………. 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
A. RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
a. Pengertian Premenstrual Sindrome dan Premenstrual Dysphoric Disorder
b. Penyebab Premenstrual Sindrome dan Premenstrual Dysphoric Disorder
c. Gejala Premenstrual Sindrome dan Premenstrual Dysphoric Disorder
d. Pengobatan Premenstrual Sindrome dan Premenstrual Dysphoric Disorder
BAB II
PEMBAHASAN
A. Premenstrual Syndrome
1. Pengertian
• Menurut Andrews (2010), sindrom pramenstruasi adalah gejala fisik, psikologi,
dan perilaku yang menimbulkan distres dan tidak disebabkan oleh penyakit
organik yang secara teratur timbul lagi selama fase yang sama pada siklus
ovarium (atau menstruasi), dan secara signifikan menurun atau hilang selama
sisa siklus tersebut.
• Menurut Sukarni dan Margareth (2013), sindrom pramenstruasi adalah
kumpulan gejala fisik, psikologi dan emosi yang terkait dengan perputaran
menstruasi wanita. Gejala tersebut dapat diperkirakan dan biasanya terjadi
secara reguler pada dua minggu periode sebelum menstruasi. Hal ini
diperkirakan dapat hilang begitu dimulainya menstruasi, tapi dapat pula
berlanjut setelahnya.
• Menurut Saryono (2009), sindrom pramenstruasi adalah gangguan siklus yang
umum terjadi pada wanita muda dan pertengahan, merupakan kumpulan gejala
fisik, psikologis, dan emosi secara konsisten terjadi selama tahap luteal dari
siklus menstruasi akibat perubahan hormonal, yang berhubungan dengan siklus
ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan menstruasi.
• Menurut El Manan (2011), sindrom pramenstruasi adalah suatu keadaan yang
menerangkan bahwa sejumlah gejala terjadi secara rutin dan berhubungan
dengan siklus menstruasi. Biasanya, gejala tersebut muncul pada 7-10 hari
sebelum menstruasi dan menghilang ketika menstruasi dimulai.
• Menurut Deasylawati (2010), sindrom pramenstruasi adalah kumpulan gejala
berupa gangguan fisik dan mental, yang dialami 7 atau 10 hari menjelang
menstruasi kadang keluhan yang dialami bisa bervariasi dari bulan satu ke bulan
lainnya, kadang menghilang beberapa hari setelah menstruasi.
2. Penyebab
Penyebab Premenstrual Syndrome (PMS) belum diketahui secara pasti. Namun
demikian dimungkinkan berhubungan dengan faktor-faktor seperti hormonal, kimia,
genetik, psikologis dan gaya hidup.:
a. Hormonal
Yakni terjadi ketidakseimbangan antara hormone estrogen dan progesterone,
kadar hormone estrogen sangat berlebih dan melebihi batas normal sedangkan
kadar progesterone menurun
b. Kimia
Bahan-bahan kimia tertentu didalam otak seperti serotonin berubah-ubah
selama siklus menstruasi. Serotonin adalah suatu neurotransmitter yang
merupakan suatu bahan kimia yang terlibat dalam pengiriman pesan sepanjang
syaraf otak, tulang belakang dan seluruh tubuh.
c. Genetic
Insidensi PMS dua kali lebih tinggi pada kembar satu telur (monizigot) disbanding
kembar dua telur. PMS lebih rentan diderita oleh perempuan dengan riwayat
PMS pada anggota keluarga perempuan lainnya (ibu kandung dan saudari
kandungnya)
d. Psikologis
Stress sangat besar pengaruhnya terhadap kejadian PMS, gejala-gejala PMS akan
semakin menghebat jika didalam diri seorang perempuan terus menerus
mengalami tekanan.
e. Gaya Hidup
Makanan terlalu banyak garam akan menyebabkan retensi cairan, yang
membuat tubuh bengkak. Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol
dan minuman-minuman berkafein dapat mengganggu suasana hati dan
melemahkan tenaga
3. Gejala
Gejala yang muncul saat sindrom pramenstruasi berhubungan dengan berbagai
perubahan, di antaranya ialah perubahan fisik, perubahan prilaku, dan perubahan
emosi.
• Gejala perubahan fisik saat PMS dapat meliputi: Nyeri payudara,Berat badan
bertambah, Sakit kepala, Tangan dan kaki membengkak, Kram perut, Muncul
jerawat, Diare dan malah sembelit.
• Gejala perubahan prilaku : Mudah lupa, kelelahan, sulit konsentrasi, nafsu
makan meningkat.
• Gejala perubahan emosi : Mudah marah, menangis tanpa penyebab, gelisah,
insomnia.
4. Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah untuk meredakan keluhan yang dialami, maka dari itu
pengobatan yang diberikan akan disesuaikan dengan gejala yang dialami oleh
pasien. Beberapa metode pengobatan yang dapat diberikan oleh dokter adalah :
• Obat nonsteroidal anti-inflamatory drugs (NSAIDs), seperti ibuprofen atau
naproxen, untuk meredakan gejala fisik seperti nyeri diperut, kepala, atau
payudara
• Obat antidepresan, seperti fluoxetine atau paroxetine, untuk meredakan gejala
emosi atau perubahan suasana hati.
• Pil KB , untuk menyeimbangkan hormone agar gejala fisik PMS mereda
• Obat diuretika, untuk mengurangi edema pada kaki dan tangan.
1. PREMENSTRUAL SYNDROME
Premenstrual syndrome (PMS) atau sindrom pramenstruasi adalah gejala-gejala
yang dialami wanita sebelum memasuki masa menstruasi. Gejala tersebut dapat berupa
perubahan fisik, prilaku, dan emosi.
Umumnya , gejala PMS terjadi sekitar 1-2 minggu sebelum hari pertama menstruasi
setiap bulannya. Tingkat keparahan gejalanya bisa bervariasi, mulai dari yang ringan,
seperti perut kembung, sakit kepala, hingga gejala yang lebih berat, yaitu depresi.
PMS merupakan masalah yang umum terjadi pada wanita usia produktif, sekitar
48% wanita diketahui pernah mengalami kondisi ini.
2. PREMENSTRUAL DYSPHORIC DISORDER (PMDD)
Premenstrual dysphoric disorder (PMDD) adalah gangguan terkait emosi dan fisik
yang dialami wanita sebelum masa menstruasi. Gangguan ini merupakan bentuk yang lebih
parah dari premenstrual syndrome (PMS) atau syndrome pramenstruasi.
Berdasarkan penelitian, ada 3-5 % wanita yang mengalami PMDD sebelum
memasuki masa menstruasinya. Gejala PMDD sendiri umumnya terjadi pada 1-2 minggu
sebelum wanita mengalami menstruasi dan mereda 2-3 hari setelah haid dimulai.
Meski gejalanya serupa dengan PMS, seperti kram perut, pembengkakan payudara,
dan mudah lelah, PMDD menimbulkan perubahan mood yang lebih parah sehingga
mengganggu aktivitas sehari-hari serta kehidupan social penderitanya.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA