DISUSUN OLEH :
Berliana ( 183310010049)
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya lah saya
dapat menyelesaikan makalah saya yang membahas tentang “Somatic symptom and Related
disorderr”
Tak lupa pula saya ucapkan Terima Kasih kepada dosen pengampu matakuliah Psikologi
abnormal yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini saya
selesaikan dengan sebaik mungkin.
Dalam penyusunan makalah ini, saya sebagai penyusun telah berusaha semaksimal
mungkin sesuai kemampuan saya. Namun sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun
demikian saya berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun sangat
sederhana.
Semoga makalah saya yang membahas tentang “Somatic symptom and Related disorder”
ini bermanfaat bagi teman-teman atau bagi pembacanya, dengan penyusunan makalah ini yang
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak maupun bagi pembaca makalah ini, TerimaKasih.
Penyusun
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Gejala somatik dan gangguan terkait adalah sebutan untuk sekelompok kondisi di mana nyeri
fisik dan gejala yang dirasakan seseorang terkait dengan faktor psikologis. Gejala-gejala ini tidak
dapat dilacak ke penyebab fisik tertentu. Pada orang yang memiliki gejala somatik dan gangguan
terkait, hasil tes medis normal atau tidak menjelaskan gejala orang tersebut.
Orang yang mengalami gangguan ini mungkin menjalani beberapa evaluasi dan tes medis
untuk memastikan bahwa mereka tidak menderita penyakit lain. Mereka sering menjadi sangat
khawatir dengan kesehatan mereka karena mereka tidak tahu apa yang menyebabkan masalah
kesehatan mereka. Gejala mereka mirip dengan gejala penyakit lain dan dapat berlangsung
selama beberapa tahun. Orang yang memiliki gangguan somatoform tidak memalsukan
gejalanya. Rasa sakit yang mereka rasakan itu nyata.
Terkadang, pasien dengan gangguan somatisasi menganggap bahwa dirinya sedang sakit.
Padahal, bisa jadi ini hanya berasal dari buah pemikirannya saja.
Dokter menyatakan sehat, orang dengan gangguan somatisasi biasanya akan mengelak.
Mereka sangat percaya bahwa dirinya sedang sakit, namun kenyataannya tidak ada masalah
medis yang diidap.
Penyebab gangguan Somatic symptom and Related disorder belum ketahui secara pasti.
Namun, kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa faktor berikut ini:
Gangguan somatisasi biasanya melibatkan rasa sakit dan gejala neurologis yang parah
(seperti sakit kepala, kelelahan). Gejala lainnya termasuk:
Gejala pencernaan (seperti mual, muntah, sakit perut, sembelit, dan diare).
Gejala seksual (seperti nyeri saat melakukan aktivitas seksual, kehilangan hasrat
seksual, dan menstruasi yang sangat menyakitkan pada wanita).
Hipokondriasis terjadi ketika seseorang percaya bahwa fungsi tubuh normal (seperti perut
keroncongan) atau gejala ringan (seperti sakit kepala biasa) adalah gejala gangguan yang
sangat serius. Bagi orang yang menderita hipokondriasis, perut yang keroncongan bisa
berarti kanker perut . Sakit kepala bisa berarti tumor otak .
Gangguan dysmorphic tubuh terjadi ketika seseorang menjadi terobsesi dengan
kekurangan dalam penampilan fisiknya. Cacat tersebut bisa berupa cacat kecil atau cacat
yang tidak ada. Dia terus-menerus khawatir tentang kekurangan yang dirasakan, yang
bisa menjadi bagian tubuh mana pun. Kekhawatiran umum bagi orang-orang yang
memiliki gangguan body dysmorphic meliputi:
a. Kerutan
b. Rambut rontok
c. Penambahan berat badan
d. Ukuran dan bentukkenampakansepertimata, hidung, dan payudara
Gangguan konversi, adalah ketika gejala fisik yang mirip dengan gangguan neurologis
berkembang meskipun sebenarnya tidak dengan gangguan neurologis. Gejala umum
termasuk:
a. Kelumpuhan lengan atau tungkai
b. Kehilangan penglihatan
c. Gangguan pendengaran
d. Kejang
4. Penyebab gejala somatic symptom and related disorder
Beberapa hal yang menjadi penyebab gangguan somatisasi dalam diri seseorang, antara
lain:
a) Faktor genetik dan biologis, seperti meningkatnya sensitivitas terhadap rasa sakit
b) Pengaruh keluarga, genetik atau lingkungan, atau keduanya
c) Sifat negatif, yang dapat memengaruhi cara Anda melihat penyakit dan gejala tubuh
d) Menurunkan kesadaran emosi pengolah masalah, menyebabkan gejala fisik menjadi
fokus utama dibandingkan dengan isu emosional
e) Perilaku yang dipelajari. Sebagai contoh, “menikmati” perhatian atau manfaat lain
yang didapat karena memiliki penyakit tertentu; atau “perilaku sakit” sebagai respons
terhadap gejala, atau menghindari aktivitas secara berlebih, yang dapat
meningkatkan tingkat ketidakmampuan.
1. Terdapat satu atau lebih gejala somatic yang menyebabkan distress atau menimbulkan
gangguan signifikan terhadap kehidupan sehari-hari
2. Pemikiran, perasaan, atau perilaku berlebihan yang berhubungan dengan gejala somatik
atau kekhawatiran tentang kesehatan lainnya, yang terwujud dengan salah satu kondisi di
bawah ini:
Pemikiran yang persisten dan tidak sepadan tentang keseriusan gejala seseorang
Kecemasan tinggi yang persisten terhadap kesehatan atau gejala
Waktu dan energi yang diberikan secara eksesif untuk gejala atau kekhawatiran tentang
kesehatan ini
3. Walaupun gejala somatik tertentu tidak bertahan pada waktu diagnosis, keadaan
simptomatik dapat bersifat persisten (biasanya lebih dari 6 bulan).
1. Mengalami satu atau lebih gejala fisik yang mengganggu aktivitas sehari-hari
2. Gejala tersebut berlangsung selama 6 bulan atau lebih
4. Menghabiskan banyak waktu dan energi untuk periksa ke dokter, padahal tidak
diperlukan
Pengobatan gangguan somatisasi terdiri dari terapi, pemberian obat-obatan, atau kombinasi
keduanya. Pengobatan ini bertujuan untuk mengurangi kecemasan sekaligus meningkatkan
kualitas hidup pasien.
A. Terapi bicara
Terapi bicara, atau disebut juga psikoterapi, adalah langkah terbaik untuk mengobati
gangguan somatisasi tahap awal. Dalam kasus ini, pasien biasanya dianjurkan untuk
menjalani terapi perilaku kognitif.
Terapi bicara juga akan mengajarkan Anda cara mengelola kecemasan. Tentuya dengan cara
yang sederhana, mudah, dan efektif.
B. Obat-obatan
Obat antidepresan dapat membantu meringankan gejala gangguan somatisasi. Jenis obat ini
bekerja lebih efektif jika dikombinasikan dengan terapi.