Anda di halaman 1dari 49

Referat

Gangguan Somatoform

DISUSUN OLEH :
Aulia Rusdi AL Muttaqien

PEMBIMBING :
dr. Hotma Marintan,Sp.KJ
Dr. Dini Mirsanti,Sp.KJ
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya
Bagian KSM Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD dr. Doris
Sylvanus
Palangka Raya
2019
Pendahuluan
Latar Belakang
Gangguan somatoform  suatu
kelompok gangguan yang memiliki
gejala fisik (sebagai contohnya,
nyeri, mual, dan pusing) di mana
tidak dapat ditemukan penjelasan
medis yang adekuat
Pasien  sering kali terlihat
adanya perilaku mencari
perhatian (histrionik), pasien yang
kesal tidak berhasil membujuk
dokternya untuk menerima
bahwa keluhannya memang
penyakit fisik dan bahwa perlu
adanya pemeriksaan fisik yang
lebih lanjut
Landasan Teori
Gangguan Somatoform
Definisi : Pada gangguan somatoform, orang memiliki
simptom fisik yang mengingatkan pada gangguan fisik,
namun tidak ada abnormalitas organik yang dapat
ditemukan sebagai penyebabnya.
Etiologi :
- Faktor biologi
- Faktor lingkungan Sosial
- Faktor Prilaku
- Faktor emosi dan Kognitif
........Landasan Teori
Gangguan Somatoform
Mekanisme Kerja : Ada tiga neurotranmiter utama yang
terkait
1. Norepinefrin
2. Serotonin
3. Asam gama aminobutirat (GABA).
Sistem limbik selain menerima persarafan noradrenergik dan
serotonergik, sistem limbik juga mengandung konsentrasi
tinggi reseptor GABA. sistem limbik mendapatkan perhatian
khusus dalam literatur : meningkatnya aktifitas jaras
septohipokampus yang dapat menyebabkan ansietas.
........Landasan Teori
Gangguan Somatoform
• Dalam kasus-kasus lain, orang berfokus pada
keyakinan bahwa mereka menderita penyakit
serius, namun tidak ada bukti abnormalitas
fisik yang dapat ditemukan.
• Gambaran keluhan gejala somatoform
Gambaran Keluhan Gangguan Somatoform
Kardiopulmonal:
“ Jantung saya terasa berdebar debar…. Saya kira saya akan mati”
Gastrointestinal:
“Saya pernah dirawat karena sakit maag dan kandung empedu dan belum ada dokter yang dapat
menyembuhkannya”
Genitourinaria:
“Saya mengalami kesulitan dalam mengontrol BAK, sudah dilakukan pemeriksaan namun tidak di
temukan apa-apa”
Musculoskeletal
“Saya telah belajar untuk hidup dalam kelemahan dan kelelahan sepanjang waktu”
Sensoris:
“Pandangan saya kabur seperti berkabut, tetapi dokter mengatakan kacamata tidak akan
membantu”
Neuropsikiatri:
“Kedua bagian dari otak saya tidak dapat berfungsi dengan baik” ;
“Saya tidak dapat menyebutkan benda di sekitar rumah ketika ditanya”
Landasan Teori
Klasifikasi dan Diagnosis
Gangguan Somatoform berdasarkan PPDGJ III dibagi menjadi
• F.45.0 gangguan somatisasi
• F.45.1 gangguan somatoform tak terperinci
• F.45.2 gangguan hipokondriasis
• F.45.3 disfungsi otonomik somatoform
• F.45.4 gangguan nyeri somatoform menetap
• F.45.8 gangguan somatoform lainnya
• F.45.9 gangguan somayoform YTT
DSM-IV, ada tujuh kelompok, lima sama dengan klasifikasi
awal dari PPDGJ ditambah dengan gangguan konversi, dan
gangguan dismorfik tubuh
......Landasan Teori
F. 45.0 Gangguan Somatisasi
Definsi : Gangguan somatisasi (somatization disorder)
dicirikan dengan keluhan somatik yang beragam dan
berulang dan berubah yang tidak dapat dijelaskan.
Gejala Fisik : biasanya mencakup sistim-sistim organ
yang berbeda seperti nyeri yang samar dan tidak dapat
didefinisikan, problem menstruasi/seksual, orgasme
terhambat, penyakit-penyakit neurologik,
gastrointestinal, genitourinaria, kardiopulmonar,
pergantian status kesadaran yang sulit ditandai dan lain
sebagainya.
......Landasan Teori
Gangguan Somatisasi
Etiologi : Belum Diketahui
Epidemiologi :
 Wanita : pria = 10 :1, bermula pada masa remaja
atau dewasa muda
 Rasio tertinggi usia 20- 30 tahun
 Pasien dengan riwayat keluarga pernah
menderita gangguan somatoform (berisiko 10-20
kali lebih besar dibanding yang tidak ada
riwayat).
....Gangguan Somatisasi
Mual, muntah, sulit
Keluhan somatik dan
Menderita sakit menelan, sakit pada
riwayat medik yang
seumur hidup lengan dan kaki, nafas
panjan dan rumit
pendek

Mengungkap keluhan
Penderitaan
dgn dramatik
psikologik menonjol Ancaman bunuh diri
(muatan emosi
(cemas dan depresi)
berlebihan)

Tampak mandiri,
terpusat pada dirinya,
haus penghargaan
dan pujian
....Gangguan Somatisasi
Diagnosis PPDGJ III
Ciri utama gangguan ini Penderita juga
adanya keluhan gejala fisik menyangkal dan menolak
yg berulang disertai dgn utk membahas
permintaan pemeriksaan kemungkinan kaitan
medik, meskipun sdh antara keluhan fisiknya
berkali2 terbukti hasilnya dgn problem / konflik
negatif dan sdh dijelaskan dlm kehidupan yg
oleh dokter bhw tdk dialaminya, bahkan
ditemukan kelainan yg mjd meskipun didapatkan
dasar keluhan. gejala anxietas dan
depresi.
....Gangguan Somatisasi
Diagnosis PPDGJ III
Adanya banyak keluhan-keluhan fisik yang bermacam-
macam yang tidak dapat dijelaskan atas dasar adanya
kelainan fisik, yang sudah berlangsung sedikitnya 2
tahun.

Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dari


beberapa dokter bahwa tidak ada kelainan fisik yang
dapat menjelaskan keluhan-keluhannya

Terdapat disabilitas dalam fungsinya di masyarakat dan


keluarga, yang berkaitan dengan sifat keluhan-
keluhannya dan dampak dari perilakunya.
....Gangguan Somatisasi
• Diagnosis DSM-IV
A. Keluhan fisik dimulai sebelum usia 30 tahun,
terjadi selama periode lebih dari beberapa
tahun dan menyebabkan pencarian pengobatan
atau hendaya dalam fungsi sosial, pekerjaan dan
fungsi penting lainnya.
....Gangguan Somatisasi
B. Tiap kriteria berikut harus terpenuhi :
• 4 gejala nyeri: sekurangnnya empat tempat atau
fungsi yang berlainan (misalnya kepala, perut,
punggung, sendi, anggota gerak, dada, rektum,
selama menstruasi, selama hubungan seksual, atau
selama miksi)
• 2 gejala gastrointestinal: sekurangnya dua gejala
selain nyeri (misalnya mual, kembung, muntah selain
dari selama masa kehamilan diare, atau intoleransi
terhadap beberapa jenis makanan)
....Gangguan Somatisasi
• 1 gejala seksual : sekurangnya satu gjl
seksual/reproduksi selain nyeri (mis indiferensi
seksual, disfungsi erektil /ejakulasi, menstruasi tdk
teratur, perdarahan menstruasi berlebihan, muntah
sepanjang kehamilan)
• 1 gejala pseudoneurologis: sekurangnya satu
gejala/defisit pseudoneurologi yg mengarahkan pd
kondisi neurologis yg tdk terbatas pd nyeri (ggn
koordinasi/keseimbangan, paralisis, sulit menelan,
retensi urin, halusinasi, hilangnya sensasi/nyeri,
pandangan ganda, kebutaan, ketulian, kejang: gjl
disosiatif spt amnesia/hilangnya kesadaran selain
pingsan).
....Gangguan Somatisasi
C. Salah satu dari 1) atau 2)
1.) Setelah penelitian yg diperlukan, tiap gjl dlm
kriteria B tdk dpt dijelaskan sepenuhnya oleh sebuah
kondisi medis umum yg di kenal atau efek lgsg dan
suatu zat (mis efek cedera, medikasi, obat, atau
alkohol)
2.) Jk terdapat kondisi medis umum, keluhan fisik/ggn
sosial/pekerjaan yg ditimbulkan adlh melebihi apa yg
diperkirakan dr riw penyakit, pem fisik, atau temuan
laboratorium.
D. Gejala tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-
buat (sepertiga gangguan buatan atau pura-pura).
Gangguan Somatoform Tak Terinci

Diagnosis PPDGJ III

Keluhan-keluhan fisik bersifat multipel, bervariasi dan


menetap, akan tetapi gambaran klinis yang khas dan
lengkap dari gangguan somatisasi tidak terpenuhi

Kemungkinan ada ataupun tidak faktor penyebab


psikologis belum jelas, akan tetapi tidak boleh ada
penyebab fisik dari keluhan-keluhannya.
....Gangguan Somatoform Tak Terinci

• Diagnosis DSM-IV:
a. Satu atau lebih keluhan fisik (mis. kelelahan, hilangnya nafsu
makan, keluhan gastrointestinal atau saluran kemih)

b. Salah satu (1) atau (2)


(1) Setelah pemeriksaan yg tepat, gejala tdk dpt dijelaskan
sepenuhnya oleh kondisi medis umum yg diketahui atau oleh
efek langsung dari suatu zat (misalnya efek cedera, medikasi,
obat, atau alkohol)
(2) Jika terdapat kondisi medis umum yg berhubungan, keluhan
fisik atau ggn sosial atau pekerjaan yg ditimbulkannya adalah
melebihi apa yg diperkirakan menurut riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium.
....Gangguan Somatoform Tak Terinci

c. Gejala menyebabkan penderitaan yg bermakna


secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial,
pekerjaan, atau fungsi penting lainnya. Durasi
gangguan sekurangnya enam bulan.
d. Ggn tdk dpt diterangkan lebih baik oleh
gangguan mental lain (misalnya gangguan
somatoform, disfungsi seksual, gangguan mood,
gangguan kecemasan, gangguan tidur, atau
gangguan psikotik).
e. Gejala tidak ditimbulkan dgn sengaja atau
dibuat2 (seperti pd ggn buatan atau berpura2).
Gangguan Hipokondriasis
Definisi : Hipokondriasis adalah keterpakuan
(preokupasi) pada ketakutan menderita, atau
keyakinan bahwa seseorang memiliki penyakit
medis yang serius, meski tidak ada dasar medis
untuk keluhan yang dapat ditemukan.
Epidemiologi : Biasanya terjadi pada usia
dewasa, rasio antara wanita dan pria sama
....Hipokondriasis
Diagnosis PPDGJ III
Ciri utama gangguan ini Penderita juga
adanya keluhan gejala fisik menyangkal dan
yg berulang disertai dgn menolak utk membahas
permintaan pemeriksaan kemungkinan kaitan
medik, meskipun sdh antara keluhan fisiknya
berkali2 terbukti hasilnya dgn problem / konflik
negatif dan sdh dijelaskan dlm kehidupan yg
oleh dokter bhw tdk dialaminya, bahkan
ditemukan kelainan yg mjd meskipun didapatkan
dasar keluhan. gejala anxietas dan
depresi.
....Hipokondriasis
Gangguan hipokondrik
(a) Keyakinan yg menetap adanya sekurang2nya 1
penyakit fisik yg serius mendasari keluhan2nya,
meskipun pemeriksaan yg berulang2 tdk
menunjang, ataupun adanya preokupasi yg
menetap kemungkinan deformitas atau perubahan
bentuk penampakan fisiknya (tdk sampai waham).

(b) Tdk mau menerima nasehat / dukungan penjelasan


dari bbrp dokter bhw tdk ditemukan penyakit /
abnormalitas fisik yg melandasi keluhan2nya.
....Hipokondriasis
Diagnosis DSM-IV
A. Preokupasi dengan ketakutan atau ide bahwa
seseorang mempunyai penyakit serius berdasarkan
interpretasi yang salah terhadap gejala-gejala tubuh.
B. Preokupasi menetap meskipun telah dilakukan evaluasi
medis dan penentraman.
C. Keyakinan pada kriteria A tidak mempunyai intensitas
waham (seperti ggn waham, jenis somatik) dan tidak
terbatas pada kepedulian tentang penampilan seperti
pada body dysmorphic disorder
....Hipokondriasis
D. Preokupasi menimbulkan penderitaan bermakna
secara klinis atau hendaya dalam bidang sosial,
pekerjaan dan fungsi penting lainnya.
E. Lamanya gangguan sekurangnya 6 bulan
F. Preokupasi bukan disebabkan karena gangguan
cemas menyeluruh, gangguan obsesif kompulsif,
gangguan panik, episode depresif, cemas
perpisahan, atau gangguan somatoform lain
Disfungsi Otonomik Somatoform
• Diagnosis PPDGJ III:
a. Adanya gejala bangkitan otonomik seperti palpitasi, berkeringat,
tremor, muka panas, yg sifatnya menetap dan mengganggu

b. Gejala subjektif tambahan mengacu pada sistem atau organ


tertentu (tidak khas)

c. Preokupasi dgn penderitaan mengenai kemungkinan adanya


gangguan yg serius yg menimpanya, yg tdk terpengaruh oleh hasil
pemeriksaan maupun penjelasan dari dokter

d. Tdk terbukti adanya gangguan yg cukup berarti pada


struktur/fungsi dari sistem/organ yg dimaksud
....Disfungsi Otonomik Somatoform
Kriteria ke 5, ditambahkan :
• F.45.30 = Jantung dan Sistem Kardiovaskular
• F.45.31 = Saluran Pencernaan Bagian Atas
• F.45.32 = Saluran Pencernaan Bagian Bawah
• F.45.33 = Sistem Pernapasan
• F.45.34 = Sistem Genito-Urinaria
• F.45.38 = Sistem atau Organ Lainnya
Gangguan Nyeri Yang Menetap
• Definisi : Gangguan nyeri ditandai oleh gejala
nyeri yang semata-mata berhubungan dengan
faktor psikologis atau secara bermakna
dieksaserbasi oleh faktor psikologis. Pasien
sering wanita yang merasa mengalami nyeri
yang penyebabnya tidak dapat ditemukan.
Munculnya secara tiba-tiba, biasanya setelah
suatu stres dan dapat hilang dalam beberapa
hari atau berlangsung bertahun-tahun
Gangguan Nyeri Yang Menetap
• Epidemiologi : Terjadi pada semua tingkatan
usia, di USA 10-15% pasien datang dengan
keluhan nyeri punggung.
....Gangguan Nyeri Menetap
• Gambaran Klinis
– Bervariasi gambarannya, seperti LBP, headache, nyeri wajah
atipikal, nyeri pelvis kronis, dll.
– Nyeri pada pasien mungkin post-traumatik, neuropati,
neurologi, iatrogenik atau muskuloskeletal  disesuaikan
dengan diagnosis gangguan nyeri.
– Pasien dgn gangguan nyeri sering dengan riwayat pengobatan
dan perawatan bedah.
– Pasien sering menyangkal emosi diforiknya dan
mengungkapkan cara hidupnya dengan menimbulkan
kesenangan dari nyerinya.
– Pasien dapat memberikan gambaran klinis dengan komplikasi
penyalahgunaan zat untuk mengurangi nyerinya seperti
alkohol dan zat lainnya.
Gangguan Nyeri menetap
Diagnosis PPDGJ III
• Ciri utama gangguan ini Penderita juga menyangkal
adanya keluhan gejala fisik dan menolak utk
yg berulang disertai dgn membahas kemungkinan
permintaan pemeriksaan kaitan antara keluhan
medik, meskipun sdh fisiknya dgn problem /
berkali2 terbukti hasilnya konflik dlm kehidupan yg
negatif dan sdh dijelaskan dialaminya, bahkan
oleh dokter bhw tdk meskipun didapatkan
ditemukan kelainan yg gejala anxietas dan
mjd dasar keluhan. depresi.
....Gangguan Nyeri Menetap

Diagnosis PPDGJ III

Keluhan utama adalah nyeri berat, menyiksa dan menetap, yang


tidak dapat dijelaskan sepenuhnya atas dasar proses fisiologik
maupun adanya gangguan fisik.

Nyeri timbul dalam hubungan dengan adanya konflik emosional


atau problem psikososial yang cukup jelas untuk dapat dijadikan
alasan dalam mempengaruhi terjadinya gangguan tersebut.

Dampaknya adalah meningkatnya perhatian dan dukungan, baik


personal maupun medis, untuk yang bersangkutan.
....Gangguan Nyeri Menetap
• Diagnosis DSM-IV:
A. Nyeri pada satu tempat anatomis/lebih yang
merupakan fokus utama dari manifestasi klinis dan
cukup untuk dijadikan perhatian klinis.
B. Nyeri menyebabkan penderitaan klinis bermakna atau
hendaya di bidang sosial, pekerjaan, dan fungsi penting
lainnya.
C. Faktor psikologi berperan penting dalam awitan,
keparahan, eksaserbasi, atau bertahannya nyeri.
D. Gejala/defisit tidak dibuat sengan sengaja/berpura-pura
E. Nyeri tidak dapat dijelaskan sebagai akibat gangguan
suasan perasaan (mood), cemas, atau gangguan psikotik
dan tidak memenuhi kriteria unutk diparunia.
Gangguan Somatoform Lainnya
Diagnosis PPDGJ III:
a. Pada ggn ini keluhan2nya tdk melalui sistem saraf otonom, dan terbatas
secara spesifik pd bagian tubuh atau sistem tertentu. Ini sangat berbeda
dgn ggn somatisasi dan ggn somatoform tak terinci yg menunjukkan
keluhan yg banyak dan berganti2.

b. Tdk ada kaitan dgn adanya kerusakan jaringan.

c. Ggn2 berikut juga dimasukkan dlm kelompok ini:


- “globus hystericus” (perasaan ada benjolan di kerong-kerongan yang
menyebabkan disfagia) dan bentuk disfagia lainnya.
- tortikolis psikogenik, dan gangguan gerakan spasmodik lainnya (kecuali
sindrom Tourette)
- pruritus psikogenik
- dismenore psikogenik
- “Teeth grinding”
Gangguan Konversi
• Definisi
– Gangguan yg ditandai adanya satu atau lebih gejala
neurologis namun tdk dpt dijelaskan oleh ggn
neurologis atau medis yang diketahui
• Epidemiologi
Terjadi pada 11-500 per 100.000 penduduk. Biasanya
terjadi pada usia anak-anak (akhir) hingga dewasa
(awal). Jarang terjadi sebelum usia 10 tahun dan
setelah 35 tahun.
.
...Gangguan Konversi

Gambaran Klinis

• Timbul anestesi dan parestesi terutama pada


ekstremitas
Gejala sensorik • Kebutaan
• Tuli
• Gerak abnormal, gangguan gaya berjalan,
kelemahan dan paralisis
Gejala motorik • Gerakan memburuk bila mendapat perhatian
• Paling sering adalah paralisis dan paresis

• Sulit membedakan pseudo-seizure dengan bangkitan


sebenarnya
• Pseudo-seizure  tergigit lidah, inkontinensia urin,
Gejala bangkitan cedera krn jatuh, refleks tercekik dan pupil bertahan,
tidak terjadi peningkatan konsentrasi prolaktin pasca
bangkitan
....Gangguan Konversi
• Diagnosis DSM-IV:
A. Satu atau lebih gejala yang melibatkan fungsi motorik
volunter atau sensorik yang diperkirakan suatu
kondisi neurologis atau kondisi umum medik lainnya.
B. Faktor psikologis dinilai berkaitan dengan gejala
permulaan atau eksaserbasi gejala didahului oleh
konflik atau stresor lainnya.
C. Gejala tidak dengan sengaja dibuat atau berpura-
pura.
....Gangguan Konversi
D. Simptom tidak dapat dijelaskan sebagai suatu ritual
budaya atau pola respon, juga tidak dapat dijelaskan
dengan gangguan fisik apa pun melalui landasan
pengujian yang tepat.
E. Simptom menyebabkan distres emosional yang berarti,
hendaya dalam satu atau lebih area fungsi, seperti fungsi
sosial atau pekerjaan, atau cukup untuk menjamin
perhatian medis
F. Gejala tak terbatas pada nyeri atau disfungsi seksual,
tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan
somatisasi, dan bukan karena gangguan mental lainnya
....Gangguan Konversi

Prognosis Terapi
• Baik  onset tiba2, stresor • Antidepresan/antianxietas
dapat dikenali, penyesuaian • Psikoanalisis  menggali
pramorbid baik, tidak ada konflik intrapsikis dan
gangguan medis. simbolisme dari gejala
• Buruk  lama mendapat gangguan konversi.
gejala gangguan konversi • Psikoterapi supportif
berorientasi tilikan dan terapi
prilaku.
Gangguan Dismorfik Tubuh
• Definisi : Gangguan dismorfik tubuh (body
dismorphic disorder) ditandai oleh
kepercayaan palsu atau persepsi yang
berlebihan bahwa suatu bagian tubuh
mengalami cacat.
• Epidemiologi : Muncul kebanyakan pada
wanita, biasanya dimulai pada akhir masa
remaja, dan biasanya berkaitan dengan
depresi, fobia sosial, gangguan kepribadian.
....Gangguan Dismorfik Tubuh
• Diagnosis DSM-IV
A. Preokupasi dgn bayangan cacat dalam penampilan. Jika
ditemukan sedikit anomali fisik, kekawatiran tersebut
jelas berlebihan.
B. Preokupasi menyebabkan penderitaan secara klinis
bermakna; ggn fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi
penting lainnya.
C. Preokupasi ini tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan
mental lain (misalnya, rasa tidak puas dengan bentuk
dan ukuran tubuh pada Anoreksia Nervosa).
Diagnosis Banding
Tatalaksanaan
- Antidepresan
- Anti Ansietas
Kesimpulan
• Gangguan somatoform adalah suatu kelompok gangguan
yang memiliki gejala fisik (sebagai contohnya, nyeri,
mual, dan pusing) di mana tidak dapat ditemukan
penjelasan medis yang adekuat. Manifestasi klinis
• gangguan ini adalah adanya keluhan-keluhan gejala fisik
yang berulang disertai permintaan pemeriksaan medik,
meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan
juga telah dijelaskan dokternya bahwa tidak ada kelainan
yang mendasari keluhannya.
• Gangguan Somatoform berdasarkan PPDGJ III dan DSM-
IV, ada tujuh kelompok, lima sama dengan klasifikasi
awal dari PPDGJ ditambah dengan gangguan konversi,
dan gangguan dismorfik tubuh.
Terimakasih
Daftar Pustaka
• Kaplan, H.I., Saddock, B.J., dan Grebb J.A., 2010. Kaplan-Sadock Sinopsis
Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Jilid 2. Jakarta: Binanupa
Aksara
• Maramis WF. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 2. Surabaya : Airlangga
university press. 2009.
• Mansjoer, A., dkk (editor), 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1.
Penerbit Media Aesculapicus : Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjungpura
• Departemen Kesehatan R.I., 1995. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa di Indonesia III Cetakan Pertama. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI
• Rusdi M. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ III. Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa Universitas FK Unika Atmaja Jaya. Jakarta 2001.
• Elvira, S. D., dkk (editor), 2010. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Daftar Pustaka (2)
• Setio, M. (editor), 1994. Buku Saku Psikiatri. Jakarta: EGC
• Pardamean E. 2007. Simposium Sehari Kesehatan Jiwa Dalam Rangka Menyambut Hari
Kesehatan Jiwa Sedunia : Gangguan Somatoform. Ikatan Dokter Indonesia Cabang Jakarta
Barat.
• Tomb, D. A. 2004.Buku Saku Psikiatri. Edisi 6. EGC : Jakarta
• Nevid, J.S., dkk. 2005. Psikologi Abnormal Jilid I.Edisi 5. PenerbitErlangga : Jakarta
• Wiguna, Imade (editor). 1997. Sinopsis Psikiatri jilid 2. Jakrta: BinanupaAksara.
• Departemen Kesehatan R.I. 1993.Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di
Indonesia III cetakan pertama. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
RI : Jakarta
• Lader,M.. Antianxiety Drugs: Clinical Phammacology and Therapeutic Use. Medical
Progress, February,1979,pp 53-61.
• Rusdi M. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi 2014. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
Universitas Fk Unika Atmaja. Jakarta
• Sadock,BJ. Pocet hand book of Pschiatry drug Treatment. Edition , lippincot wiliams and
wikins. PA USA 2001.

Anda mungkin juga menyukai