Gangguan Somatoform
DISUSUN OLEH :
Aulia Rusdi AL Muttaqien
PEMBIMBING :
dr. Hotma Marintan,Sp.KJ
Dr. Dini Mirsanti,Sp.KJ
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya
Bagian KSM Ilmu Kesehatan Jiwa RSUD dr. Doris
Sylvanus
Palangka Raya
2019
Pendahuluan
Latar Belakang
Gangguan somatoform suatu
kelompok gangguan yang memiliki
gejala fisik (sebagai contohnya,
nyeri, mual, dan pusing) di mana
tidak dapat ditemukan penjelasan
medis yang adekuat
Pasien sering kali terlihat
adanya perilaku mencari
perhatian (histrionik), pasien yang
kesal tidak berhasil membujuk
dokternya untuk menerima
bahwa keluhannya memang
penyakit fisik dan bahwa perlu
adanya pemeriksaan fisik yang
lebih lanjut
Landasan Teori
Gangguan Somatoform
Definisi : Pada gangguan somatoform, orang memiliki
simptom fisik yang mengingatkan pada gangguan fisik,
namun tidak ada abnormalitas organik yang dapat
ditemukan sebagai penyebabnya.
Etiologi :
- Faktor biologi
- Faktor lingkungan Sosial
- Faktor Prilaku
- Faktor emosi dan Kognitif
........Landasan Teori
Gangguan Somatoform
Mekanisme Kerja : Ada tiga neurotranmiter utama yang
terkait
1. Norepinefrin
2. Serotonin
3. Asam gama aminobutirat (GABA).
Sistem limbik selain menerima persarafan noradrenergik dan
serotonergik, sistem limbik juga mengandung konsentrasi
tinggi reseptor GABA. sistem limbik mendapatkan perhatian
khusus dalam literatur : meningkatnya aktifitas jaras
septohipokampus yang dapat menyebabkan ansietas.
........Landasan Teori
Gangguan Somatoform
• Dalam kasus-kasus lain, orang berfokus pada
keyakinan bahwa mereka menderita penyakit
serius, namun tidak ada bukti abnormalitas
fisik yang dapat ditemukan.
• Gambaran keluhan gejala somatoform
Gambaran Keluhan Gangguan Somatoform
Kardiopulmonal:
“ Jantung saya terasa berdebar debar…. Saya kira saya akan mati”
Gastrointestinal:
“Saya pernah dirawat karena sakit maag dan kandung empedu dan belum ada dokter yang dapat
menyembuhkannya”
Genitourinaria:
“Saya mengalami kesulitan dalam mengontrol BAK, sudah dilakukan pemeriksaan namun tidak di
temukan apa-apa”
Musculoskeletal
“Saya telah belajar untuk hidup dalam kelemahan dan kelelahan sepanjang waktu”
Sensoris:
“Pandangan saya kabur seperti berkabut, tetapi dokter mengatakan kacamata tidak akan
membantu”
Neuropsikiatri:
“Kedua bagian dari otak saya tidak dapat berfungsi dengan baik” ;
“Saya tidak dapat menyebutkan benda di sekitar rumah ketika ditanya”
Landasan Teori
Klasifikasi dan Diagnosis
Gangguan Somatoform berdasarkan PPDGJ III dibagi menjadi
• F.45.0 gangguan somatisasi
• F.45.1 gangguan somatoform tak terperinci
• F.45.2 gangguan hipokondriasis
• F.45.3 disfungsi otonomik somatoform
• F.45.4 gangguan nyeri somatoform menetap
• F.45.8 gangguan somatoform lainnya
• F.45.9 gangguan somayoform YTT
DSM-IV, ada tujuh kelompok, lima sama dengan klasifikasi
awal dari PPDGJ ditambah dengan gangguan konversi, dan
gangguan dismorfik tubuh
......Landasan Teori
F. 45.0 Gangguan Somatisasi
Definsi : Gangguan somatisasi (somatization disorder)
dicirikan dengan keluhan somatik yang beragam dan
berulang dan berubah yang tidak dapat dijelaskan.
Gejala Fisik : biasanya mencakup sistim-sistim organ
yang berbeda seperti nyeri yang samar dan tidak dapat
didefinisikan, problem menstruasi/seksual, orgasme
terhambat, penyakit-penyakit neurologik,
gastrointestinal, genitourinaria, kardiopulmonar,
pergantian status kesadaran yang sulit ditandai dan lain
sebagainya.
......Landasan Teori
Gangguan Somatisasi
Etiologi : Belum Diketahui
Epidemiologi :
Wanita : pria = 10 :1, bermula pada masa remaja
atau dewasa muda
Rasio tertinggi usia 20- 30 tahun
Pasien dengan riwayat keluarga pernah
menderita gangguan somatoform (berisiko 10-20
kali lebih besar dibanding yang tidak ada
riwayat).
....Gangguan Somatisasi
Mual, muntah, sulit
Keluhan somatik dan
Menderita sakit menelan, sakit pada
riwayat medik yang
seumur hidup lengan dan kaki, nafas
panjan dan rumit
pendek
Mengungkap keluhan
Penderitaan
dgn dramatik
psikologik menonjol Ancaman bunuh diri
(muatan emosi
(cemas dan depresi)
berlebihan)
Tampak mandiri,
terpusat pada dirinya,
haus penghargaan
dan pujian
....Gangguan Somatisasi
Diagnosis PPDGJ III
Ciri utama gangguan ini Penderita juga
adanya keluhan gejala fisik menyangkal dan menolak
yg berulang disertai dgn utk membahas
permintaan pemeriksaan kemungkinan kaitan
medik, meskipun sdh antara keluhan fisiknya
berkali2 terbukti hasilnya dgn problem / konflik
negatif dan sdh dijelaskan dlm kehidupan yg
oleh dokter bhw tdk dialaminya, bahkan
ditemukan kelainan yg mjd meskipun didapatkan
dasar keluhan. gejala anxietas dan
depresi.
....Gangguan Somatisasi
Diagnosis PPDGJ III
Adanya banyak keluhan-keluhan fisik yang bermacam-
macam yang tidak dapat dijelaskan atas dasar adanya
kelainan fisik, yang sudah berlangsung sedikitnya 2
tahun.
• Diagnosis DSM-IV:
a. Satu atau lebih keluhan fisik (mis. kelelahan, hilangnya nafsu
makan, keluhan gastrointestinal atau saluran kemih)
Gambaran Klinis
Prognosis Terapi
• Baik onset tiba2, stresor • Antidepresan/antianxietas
dapat dikenali, penyesuaian • Psikoanalisis menggali
pramorbid baik, tidak ada konflik intrapsikis dan
gangguan medis. simbolisme dari gejala
• Buruk lama mendapat gangguan konversi.
gejala gangguan konversi • Psikoterapi supportif
berorientasi tilikan dan terapi
prilaku.
Gangguan Dismorfik Tubuh
• Definisi : Gangguan dismorfik tubuh (body
dismorphic disorder) ditandai oleh
kepercayaan palsu atau persepsi yang
berlebihan bahwa suatu bagian tubuh
mengalami cacat.
• Epidemiologi : Muncul kebanyakan pada
wanita, biasanya dimulai pada akhir masa
remaja, dan biasanya berkaitan dengan
depresi, fobia sosial, gangguan kepribadian.
....Gangguan Dismorfik Tubuh
• Diagnosis DSM-IV
A. Preokupasi dgn bayangan cacat dalam penampilan. Jika
ditemukan sedikit anomali fisik, kekawatiran tersebut
jelas berlebihan.
B. Preokupasi menyebabkan penderitaan secara klinis
bermakna; ggn fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi
penting lainnya.
C. Preokupasi ini tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan
mental lain (misalnya, rasa tidak puas dengan bentuk
dan ukuran tubuh pada Anoreksia Nervosa).
Diagnosis Banding
Tatalaksanaan
- Antidepresan
- Anti Ansietas
Kesimpulan
• Gangguan somatoform adalah suatu kelompok gangguan
yang memiliki gejala fisik (sebagai contohnya, nyeri,
mual, dan pusing) di mana tidak dapat ditemukan
penjelasan medis yang adekuat. Manifestasi klinis
• gangguan ini adalah adanya keluhan-keluhan gejala fisik
yang berulang disertai permintaan pemeriksaan medik,
meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan
juga telah dijelaskan dokternya bahwa tidak ada kelainan
yang mendasari keluhannya.
• Gangguan Somatoform berdasarkan PPDGJ III dan DSM-
IV, ada tujuh kelompok, lima sama dengan klasifikasi
awal dari PPDGJ ditambah dengan gangguan konversi,
dan gangguan dismorfik tubuh.
Terimakasih
Daftar Pustaka
• Kaplan, H.I., Saddock, B.J., dan Grebb J.A., 2010. Kaplan-Sadock Sinopsis
Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Jilid 2. Jakarta: Binanupa
Aksara
• Maramis WF. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 2. Surabaya : Airlangga
university press. 2009.
• Mansjoer, A., dkk (editor), 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1.
Penerbit Media Aesculapicus : Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjungpura
• Departemen Kesehatan R.I., 1995. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa di Indonesia III Cetakan Pertama. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI
• Rusdi M. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ III. Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa Universitas FK Unika Atmaja Jaya. Jakarta 2001.
• Elvira, S. D., dkk (editor), 2010. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Daftar Pustaka (2)
• Setio, M. (editor), 1994. Buku Saku Psikiatri. Jakarta: EGC
• Pardamean E. 2007. Simposium Sehari Kesehatan Jiwa Dalam Rangka Menyambut Hari
Kesehatan Jiwa Sedunia : Gangguan Somatoform. Ikatan Dokter Indonesia Cabang Jakarta
Barat.
• Tomb, D. A. 2004.Buku Saku Psikiatri. Edisi 6. EGC : Jakarta
• Nevid, J.S., dkk. 2005. Psikologi Abnormal Jilid I.Edisi 5. PenerbitErlangga : Jakarta
• Wiguna, Imade (editor). 1997. Sinopsis Psikiatri jilid 2. Jakrta: BinanupaAksara.
• Departemen Kesehatan R.I. 1993.Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di
Indonesia III cetakan pertama. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
RI : Jakarta
• Lader,M.. Antianxiety Drugs: Clinical Phammacology and Therapeutic Use. Medical
Progress, February,1979,pp 53-61.
• Rusdi M. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi 2014. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
Universitas Fk Unika Atmaja. Jakarta
• Sadock,BJ. Pocet hand book of Pschiatry drug Treatment. Edition , lippincot wiliams and
wikins. PA USA 2001.