Anda di halaman 1dari 21

Disusun oleh :

Novi Magdalena Puspita, S.Ked

PEMBIMBING :
dr. Hotma Marintan, Sp.KJ
dr. Dini Mirsanti, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
2019
BAB I. PENDAHULUAN

2
BAB II. TINJAUN PUSTAKA

DEFINISI
Gangguan mental yang dicirikan dengan
gejala dari kurangnya perhatian,
Attention Deficit hiperaktivitas, dan tindakan impulsive
Hyperactivity yang tampak lebih sering dan lebih parah
Disorder (ADHD) daripada yang biasanya diamati pada
individu lain dengan level perkembangan
atau Gangguan yang sama.
Pemusatan Perhatian
dan Hiperaktivitas Tiga komponen ciri utama yaitu
(GPPH). inattention, impulsivity, dan
hyperactivity
3
BAB II. TINJAUN PUSTAKA

EPIDEMIOLOGI

ADHD terjadi pada 3-5%


populasi anak dan didiagnosis 2-
16% pada anak usia sekolah.
Terdapat kecenderungan ADHD
lebih sering terjadi pada anak
laki-laki dibandingkan anak
perempuan dengan perbandingan
3:1
BAB II. TINJAUN PUSTAKA
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
Faktor Genetik
•Lebih sering pada keluarga yang memiliki riwayat menderita ADHD
•Gejala ADHD berhubungan juga dengan Dopamine Transporter Gene
(DATI) dan Dopamine D4 receptor Gene (DR D4 gene).

Faktor Lingkungan
•Adanya riwayat merokok, penggunaan alkohol, penggunaan obat-obatan
atau anemia selama kehamilan, lahir premature, dan
•Orangtua yang antisosial akan menciptakan suatu lingkungan yang kasar
dan reaksi yang inkonsisten pada anak

Faktor Psikososial
•Konflik dalam keluarga, keakraban keluarga yang menurun, pendidikan
ibu yang rendah, sosioekonomi yang rendah, dan orangtua tunggal 5
BAB II. TINJAUN PUSTAKA
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
Faktor Neurobiologis

Gangguan Neurotransmiter
Gangguan Neuroanatomi •Ada permasalahan dalam
•Ada beberapa tempat di otak pengaturan transmisi saraf pada
yang berfungsi abnormal pada area tertentu diotak yang diduga
individu dengan ADHD penyebab terjadinya gejala
•volume area korteks prefrontal ADHD.
lebih kecil pada anak ADHD •Pada anak ADHD terjadi
daripada anak normal. hipofungsi dopamin dan
noradrenalin
6
7
BAB II. TINJAUN PUSTAKA

8
DIAGNOSIS

9
DIAGNOSIS

10
BAB II. TINJAUN PUSTAKA
DETEKSI DINI
• Setiap kali melakukan pemeriksaan atau penilaian kesehatan jiwa
pada anak, petugas klinik harus melakukan penapisan (skrining)
terhadap ADHD  skala penilaian perilaku (rating scale) untuk
penapisan GPPH yang disusun sesuai dengan kriteria diagnosis
• Skala yang digunakan  Skala Penilaian Perilaku Anak
Hiperaktif Indonesia (SPPAHI)
• Cut off Score:
- Pemeriksa Orang Tua > 30
- Pemeriksa Guru > 29
- Pemeriksa Dokter > 22

11
BAB II. TINJAUN PUSTAKA
DIAGNOSIS BANDING : Autism Spectrum Disorder (ASD)

12
BAB II. TINJAUN PUSTAKA
DIAGNOSIS BANDING : Bipolar Disorder

13
BAB II. TINJAUN PUSTAKA
DIAGNOSIS BANDING : Anxiety Disorder

14
BAB II. TINJAUN PUSTAKA
DIAGNOSIS BANDING : Traumatic Stress

15
BAB II. TINJAUN PUSTAKA
DIAGNOSIS BANDING : Auditory Processing Disorders (APD)

16
BAB II. TINJAUN PUSTAKA
TATALAKSANA : FARMAKOLOGIS
Obat PsikoStimultan
•Metilpenidate dan amfetamin merupakan obat lini pertama pada
ADHD.
Obat Nonpsikostimultan
•Diberikan pada anak- anak yang tidak memiliki respon pada obat
psikostimulan atau memiliki efek samping pada penggunaan obat
psikostimulan. Contoh : Atomoksetine
•Obat ini tidak terdapat di Indonesia
Obat Antidepresan
•Diberikan pada gejala behavioral ADHD dan gangguan
hiperkinetik, bukan sebagai obat rutin. Contoh : imipramine,
desipramine, amitriptiline
17
BAB II. TINJAUN PUSTAKA
TATALAKSANA : FARMAKOLOGIS

18
BAB II. TINJAUN PUSTAKA
TATALAKSANA : Nonfarmakologis

• Psikoterapi : Penderita, orang tua, dan guru


• Rehabilitasi medik : terapi okupasi, terapi sosial medik, dan
terapi perilaku.

19
BAB II. TINJAUN PUSTAKA
PROGNOSIS

Prognosa anak dengan ADHD tergantung dari derajat persistensi


psikopatologi komorbidnya, terutama gangguan perilaku, disabilitas
sosial, serta faktor-faktor keluarga. Prognosa yang optimal dapat
didukung dengan cara
memperbaiki fungsi sosial anak, mengurangi agresivitas anak, dan
memperbaiki keadaan keluarganya secepat mungkin

20
21

Anda mungkin juga menyukai

  • Ileus Obstruktif
    Ileus Obstruktif
    Dokumen14 halaman
    Ileus Obstruktif
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • REFERAT Depresi
    REFERAT Depresi
    Dokumen27 halaman
    REFERAT Depresi
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Lapsus
    Lapsus
    Dokumen44 halaman
    Lapsus
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Lapkas
    Lapkas
    Dokumen29 halaman
    Lapkas
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Vaskularisasi Faring-EFRAIM
    Vaskularisasi Faring-EFRAIM
    Dokumen4 halaman
    Vaskularisasi Faring-EFRAIM
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Referat Gad
    Referat Gad
    Dokumen25 halaman
    Referat Gad
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Referat Jiwa
    Referat Jiwa
    Dokumen49 halaman
    Referat Jiwa
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Referat Delirium
    Referat Delirium
    Dokumen24 halaman
    Referat Delirium
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Referat
    Referat
    Dokumen24 halaman
    Referat
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Herpes Simpleks Genitalis
    Laporan Kasus Herpes Simpleks Genitalis
    Dokumen36 halaman
    Laporan Kasus Herpes Simpleks Genitalis
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • CHF + HHD + AF Fix
    CHF + HHD + AF Fix
    Dokumen18 halaman
    CHF + HHD + AF Fix
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Penurunan Kesadaran
    Penurunan Kesadaran
    Dokumen29 halaman
    Penurunan Kesadaran
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Apendisitis
    Apendisitis
    Dokumen15 halaman
    Apendisitis
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Ket
    Laporan Kasus Ket
    Dokumen14 halaman
    Laporan Kasus Ket
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat