Anda di halaman 1dari 20

KEPANITERAAN KLINIK

ILMU PENYAKIT SARAF


RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

ADIKSI ALKOHOL
Pembimbing :
dr. Hotma Marintan Sp.KJ
Dr. Dini Mirsanti Sp.KJ
Disusun oleh:
Gilang Aria Santosa, S.Ked
PENDAHULUAN
Adiksi  suatu kondisi ketergantungan fisik dan mental terhadap hal-hal
tertentu yang menimbulkan perubahan perilaku bagi orang yang
mengalaminya

Adiksi alkohol = ketergantungan alkohol

Berdasarkan WHO
• Tingkat konsumsi alkohol tertinggi  Eropa dan Amerika
• Jumlah pecandu alkohol diseluruh dunia mencapai 64 juta orang

Menurut BNN
memperkirakan ada 3,2 juta orang (1,5% dari total populasi) di Indonesia mempunyai
riwayat menggunakan NAPZA diantaranya 46% adalah perilaku minum alkohol
2
TINJAUAN PUSTAKA
T I N J A U A N P U S TA K A

3
DEFINISI
KETERGANTUNGAN ALKOHOL

Ketergantungan alkohol  sekelompok fenomena perilaku, kognitif,


dan fisiologi yang berkembang setelah penggunaan berulang alkohol
dan biasanya termasuk keinginan yang berlebihan untuk
mengonsumsi alkohol, kesulitan dalam mengontrol konsumsi
alkohol, persisten dalam menggunakannya meskipun terdapat
konsekuensi yang merugikan, dan meningkatnya toleransi.

4
KATEGORI PENGGUNAAN ALKOHOL
Peminum Sedang Pada pria jika konsumsi tidak lebih dari 2 botol perhari, atau
tidak lebih dari 1 botol perhari pada wanita

Peminum Berisiko Pada pria > 14 botol dalam 1 minggu, atau sekurang-kurangnya
lebih dari 4 botol per kesempatan
Pada wanita > 7 botol dalam seminggu, atau lebih dari 3 botol
minuman per kesempatan

Peminum Berbahaya Berisiko mengalami konsekuuensi simpang alkohol

Peminum Merugikan Alkohol menyebabkan kerugian fisik atau psikologis

5
KATEGORI PENGGUNAAN ALKOHOL
Penyalahgunaan alkohol Minimal 1 kali dalam setahun : kegagalan memenuhi
kewajiban peran utama, penggunaan berulang dalam situasi
yang berbahaya, masalah hukum, penggunaan berlanjut meski
mengalami masalah sosial atau interpersonal yang disebabkan
oleh alkohol

Ketergantungan alkohol Minimal 3 kali dalam setahun : toleransi dimana terjadi


peningkatan jumlah untuk mencapai efek, menghabiskan
banyak waktu untuk memperoleh alkohol, menggunakan dan
pulih dari efeknya. Merelakan atau mengurangi aktivitas
penting karena alkohol. Minum lebih banyak dan lebih lama
dari yang diniatkan. Hasrat persisten atau tidak berhasilnya
upaya untuk mengurangi atau mengendalikan penggunaan
alkohol. Tetap menggunakannya meskipun mengetahui
adanya masalah psikologis yang disebabkan alkohol.

6
EPIDEMIOLOGI

• Ras dan etnis  sering terjadi pada kulit putih


• Gender  Pria lebih tinggi dari wanita (60% : 40%)
• Latar belakang pendidikan  sarjana lebih sering dibanding
lulusan dibawah SMA
• Sosioekonomi  tinggi lebih sering mengalami

7
ETIOLOGI

Teori Psikologi Teori Psikodinamik Teori sosialkultural

Faktor Perilaku dan Teori Genetik


Pembelajaran

8
MEKANISME KERJA ALKOHOL

Disebabkan pengaruh senyawa pada


ventral tegmental area (VTA) dan nucleus
accumbens (NAc)
Lokus seruleus (LC) dan periaqueductal
grey berkaitan dengan terjadinya
ketergantungan fisik dan gejala putus zat.

Meningkatkan efek GABA dan menurunkan


efek eksitatori dari Glutamat.
Selain itu juga memperkuat efek peningkatan
aktifitas di jalur dopamin mesolimbik. 9
MANIFESTASI KLINIK

• Fase pertama atau fase dini  bertambahnya toleransi terhadap alkohol,


amnesia, secara diam-diam menenggak sekaligus meminum alkohol, merasa
bersalah karena meminum minuman beralkohol dan terhadap prilaku yang
diakibatkannya.
• Fase kedua atau fase krusial  gangguan kognitif, hilangnya kendali
terhadap kebiasaan minum-minuman keras, perubahan kepribadian,
kehilangan teman dan pekerjaan, dan preokupasi untuk menjamin
tersedianya minuman beralkohol.
• Fase ketiga atau fase kronis ditandai dengan minum minuman beralkohol
pada pagi hari, pelanggaran terhadap standar etika, tremor atau gemetar dan
halusinasi.

10
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Ketergantungan yang pasti ditegakkan jika ditemukan 3 atau lebih gejala dibawah ini yang dialami
dalam masa 1 tahun sebelumnya (menurut PPDGJ-III)

SKOR
Dorangan yang memaksa (kompulsi) untuk menggunakan zat psikoaktif 1
Kesulitan dalam mengendalikan perilaku menggunakan zat. 1
Keadaan putus zat 1
Toleransi 1
Mengabaikan minat lain dan menghabiskan banyak waktu untuk menggunakan zat 1
Tetap menggunakan zat meskipun ia menyadari adanya akibat yang merugikan 1
kesehatannya

3 atau lebih  sindrom ketergantungan


11
DIAGNOSIS BANDING

• Keadaan putus zat


• Intoksikasi Akut
• Intoksikasi Patologis
• Sindrom amnestik
• Penggunaan yang Merugikan (Harmful Use)

12
PENANGANAN DAN REHABILITASI

Intervensi Detoksifikasi Rehabilitasi

Konseling Pengobatan

13
INTERVENSI
Memutus rasa penyangkalan dan membantu pasien mengenali konsekuensi
simpang yang akan terjadi jika gangguan ini tidak diobati

DETOKSIFIKASI
• Pemeriksaan fisik menyeluruh
• istirahat, nutrisi, vitamin multipel (tiamin)
• Benzodiazepin  Chlordiazepoxide (80-200 mg/hari dalam dosis terbagi)
dan diazepam (40-80 mg/hari dalam dosis terbagi)

14
REHABILITASI
• mempertahankan motivasi
• menyesuaikan gaya hidup kembali bebas alkohol
• pencegahan relaps

KONSELING
Diskusi dan membahas 3 aspek penting pada rehabilitasi sebelumnya

15
PENGOBATAN

• Disulfiram 250-500 mh/hari pada minggu pertama dan 250 mg/hari untuk
pengobatan lanjutan (maintenance)

• Naltrekson 50-100 mg peroral untuk 2 – 3 kali seminggu.

16
17
PROGNOSIS

• Tidak ada gangguan kepribadian antisosial atau diagnosis penyalahgunaan


atau ketergantungan zat lain sebelumnya.
• Bukti adanya stabilitas kehidupan umum dengan adanya pekerjaan, kontak
keluarga dekat yang berkelanjutan, serta tidak adanya masalah hukum
yang berat
• Pasien menjalani penuh rehabilitasi awal (sekitar 2 sampai 4 minggu)

Kombinasi ketiga atribut diatas meramalkan 60% kemungkinan abstinensi 1


tahun atau lebih  prognosis baik
18
KESIMPULAN

• Ketergantungan alkohol  sekelompok fenomena perilaku, kognitif, dan


fisiologi yang berkembang setelah penggunaan berulang alkohol dan biasanya
termasuk keinginan yang berlebihan untuk mengonsumsi alkohol, kesulitan
dalam mengontrol konsumsi alkohol, persisten dalam menggunakannya
meskipun terdapat konsekuensi yang merugikan, dan meningkatnya toleransi.
• Etiologi adiksi alkohol dipisah berdasarkan teori psikologi psikodinamik,
sosiokultural, teori genetik
• Penanganannya  intervensi, detoksifikasi, rehabilitasi, konseling dan
pengobatan

19
DAFTAR PUSTAKA
• Prabowo AG, Pratisti WD. 2015. Studi Fenomenologis : perilaku agresif pada pecandu alkohol. Prosiding Temu Ilmiah X Ikatan Psikologi
Perkembangan Indonesia
• World Health Organization. Global status reporton alcohol and health 2014. WHO; 2014: 2-13
• World Health Organization. Alcohol, Gender and Drinking Problems: Perspectives from Low and Middle Income Countries.1-3
• Nurulina. 2014. Kontrol Diri Pada Pecandu Alkohol. [thesis] Universitas Muhammadiyah Surakarta.
• Maula LK, Yuniastuti A. 2017. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penyalahgunaan dan Adiksi Alkohol pada Remaja di Kabupaten Pati. Public
Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 168 – 174
• Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007: 89-103.
• Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Rungkas PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta; 2013: 38.
• Ahuja N. A Short Textbook of Psychiatry 7th Edition. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2011: 40-42
• Putra A. Pengaruh Alkohol Terhadap Kesehatan. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakkultas Olahraga dan Kesehatan. Universitas
Pendidikan Ganesha, Singaraja
• Joewana, Satya, MD. Gangguan Mental dan Prilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif. EGC. Jakarta. 2005.
• Stahls SM. Stahl’s essensial Psychoparmacologi. Edisi 3. Neuroscientific Basis and Practical Applications.
• Anton RF. Naltrexone for the Management of Alcohol Dependence. NCBI : Naltrexone for the Management of Alcohol DependenceN Engl J Med.
2008 Aug 14; 359(7): 715–721.
• Japardi I. 2012. Efek Neurologis Pada Penggunaan Heroin (Putauw). Fakultas Kedokteran Bagian Bedah Universitas Sumatera Utara.
• Ismail IR. 2013. Terapi Psikofarmakologi pada Anak & Remaja. Available from :
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/raden.irawati/material/terapifarmakologiedit3.pdf (diakses pada 3 Januari 2019)
• Gans S. 2018. Naltrexone Treatment for Alcoholism and Opioid Addiction. Maintaining abstinence by eliminating desire

20

Anda mungkin juga menyukai

  • Ileus Obstruktif
    Ileus Obstruktif
    Dokumen14 halaman
    Ileus Obstruktif
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • REFERAT Depresi
    REFERAT Depresi
    Dokumen27 halaman
    REFERAT Depresi
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Lapkas
    Lapkas
    Dokumen29 halaman
    Lapkas
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Referat Jiwa
    Referat Jiwa
    Dokumen49 halaman
    Referat Jiwa
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Vaskularisasi Faring-EFRAIM
    Vaskularisasi Faring-EFRAIM
    Dokumen4 halaman
    Vaskularisasi Faring-EFRAIM
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Lapsus
    Lapsus
    Dokumen44 halaman
    Lapsus
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Referat Gad
    Referat Gad
    Dokumen25 halaman
    Referat Gad
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Referat Delirium
    Referat Delirium
    Dokumen24 halaman
    Referat Delirium
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Referat
    Referat
    Dokumen24 halaman
    Referat
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Herpes Simpleks Genitalis
    Laporan Kasus Herpes Simpleks Genitalis
    Dokumen36 halaman
    Laporan Kasus Herpes Simpleks Genitalis
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • CHF + HHD + AF Fix
    CHF + HHD + AF Fix
    Dokumen18 halaman
    CHF + HHD + AF Fix
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Apendisitis
    Apendisitis
    Dokumen15 halaman
    Apendisitis
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Ket
    Laporan Kasus Ket
    Dokumen14 halaman
    Laporan Kasus Ket
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Penurunan Kesadaran
    Penurunan Kesadaran
    Dokumen29 halaman
    Penurunan Kesadaran
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat