Somatoform
Rsud Panembahan Senopati Bantul
DEFINISI
Gangguan somatoform adalah
suatu kelompok gangguan
yang memiliki gejala fisik
( sebagai contoh: nyeri, mual,
dan pusing ) di mana tidak
ditemukan penjelasan medis
yang adekuat.
I. Gangguan somatisasi
Gangguan somatisasi adalah salah
satu gangguan somatoform spesifik
yang ditandai oleh banyaknya
keluhan fisik/gejala somatik yang
mengenai banyak sistem organ
yang tidak dapat dijelaskan secara
adekuat berdasarkan pemeriksaan
fisik dan laboratorium.
EPIDEMIOLOGI
Wanita : pria = 10 : 1, bermula pada masa
remaja atau dewasa muda
Rasio tertinggiusia 20-30 tahun
Pasiendenganriwayatkeluargapernahmenderi
tagangguan somatoform (berisiko 10-20 kali lebih
besar dibanding yang tidak ada riwayat)
Prevalensi gangguan somatisasi pada populasi
umum diperkirakan 0,1 0,2 %, walaupun
beberapa kelompok penelitian percaya bahwa
angka sesungguhnya mungkin mendekati 0,5 %.
Prevalensi gangguan somatisasi pada wanita di
populasi umum adalah 1 2 %.
ETIOLOGI
Faktor Psikososial
tak diketahui secara pasti. Penyebab gangguan
melibatkan interpretasi gejala sebagai suatu
tipe komunikasi sosial, hasilnya :
menghindari kewajiban (co: mengerjakan ke
pekerjaan yang tidak disukai),
mengekspresikan emosi (co: kemarahan pada
pasangan),
untuk mensimbolisasikan suatu perasaan atau
keyakinan (co: nyeri pada perut seseorang).
Faktor Biologis
Gambaran klinis...
Ciriutamagangguaniniadalahadanyakeluhankeluhangejalafisikyangberulang-ulang
disertai dengan permintaan pemeriksaan
medik, meskipun sudah berkali-kali terbukti
hasilnya negatif dan juga sudah dijelaskan
oleh dokternya bahwa tidakditemukan kelainan
yang menjadi dasarkeluhannya.
Penderita menyangkal dan menolak u/
membahas kemungkinan kaitan antara keluhan
fisiknya dengan problem atau konflik dalam
kehidupan yang dialaminya,bahkan meskipun
didapatkan gejala-gejala anxietas dan depresi
KRITERIA DIAGNOSTIK
Diagnosis pasti gangguan somatisasi berdasarkan
PPDGJ III
Adanya banyak keluhan-keluhan fisik yang
bermacam-macam yang tidak dapat dijelaskan
atas dasar adanya kelainan fisik, yang
sudahberlangsung sedikitnya 2 tahun.
Tidak mau menerima nasehat atau
penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ada
kelainan fisikyangdapatmenjelaskankeluhankeluhannya.
Terdapat disabilitas dalam fungsinya di
masyarakat dan keluarga, yang berkaitan dengan
sifat keluhan-keluhan dan dampak dari perilaku
PERJALANAN PENYAKIT
Episode peningkatan keparahan gejala dan
perkembangan gejala yang baru diperkirakan
berlangsung 6 9 bulan dan dapat dipisahkan
dari periode yang kurang simtomatik yang
berlangsung 9 12 bulan.
Tetapi jarang seorang pasien dengan gangguan
somatisasi berjalan lebih dari satu tahun tanpa
mencari suatu perhatian medis.
PENATALAKSANAAN..
Strategi dan teknik psikoterapi dan psikososial :
Pengobatan yang konsisten, ditangani oleh dokter
yang sama
Buat jadwal regular dengan interval waktu
kedatangan yang memadai
Memfokuskan terapi secara gradual dari gejala ke
personal dan ke masalah social.
PSIKOFARMAKA...
Gejala-gejala spesifik yang sulit disembuhkan
seperti nyeri kepala, mialgia, dan bentuk-bentuk
penyakit kroniklainnyadapat hilangdengan anti
depresantrisiklik, termasuk cemas
denganterapi prazolam, benzodiazepin, atau
beta-bloker. Walaupunpasien-pasien tersebut
tidak memenuhi kriteria gangguan panik atau
kecemasan.
Obat-obat simtomatik murni(misal : analgetik,
antasida)
Konsultasi psikiatrik.
Strategipenatalaksanaan
Terapi perilaku kognitif (CBT, cognitive behavior
therapy) akan bermanfaat untuk mengurangi
pemikiran atau sifat pesimis pada pasien
Strategi dan teknik farmakologikal dan fisik :
Diberikan hanya bila indikasinya jelas
Hindariobat-obatanyangbersifatadiksi
Anti anxietas dan anti depresan
PROGNOSIS
Sebagian besar pasien dengan gejalagejala somatik fungsional sembuh tanpa
intervensi khusus.
Prognosa jangka panjang untuk pasien
gangguansomatisasi dubia admalam,
dan biasanya diperlukan terapi sepanjang
hidup.
Epidemiologi
Rasio wanita terhadap laki-laki pada
pasien dewasa:
-paling sedikit 2 : 1
-paling banyak 5 : 1
Perbandingan rasio anak perempuan lebih
tinggi dibanding wanita dewasa
Gangguan konversi dapat memiliki onset
pada setiap usia ( anak-anak lanjut
usia )
Gambaran klinis
Dibagi 3 gejala :
-Gejala sensorik : paling sering ditemukan
anestesia dan parestesia, khususnya pada anggota
gerak.
-Gejala motorik : kelainan pergerakan, gaya
berjalan, kelemahan dan paralisis.
-Gejala kejang : kejang semu (pseudoseizure)
Satu atau lebih gejala atau defisit yang mengenai fungsi motorik
volunter atau sensorik yang mengarahkan pada kondisi neurologis
atau kondisi medis lain.
Faktor psikologis dipertimbangkan berhubungan dengan gejala atau
defisit karena awal atau eksaserbasi gejala atau defisit adalah
didahului oleh konflik atau stresor lain.
Gejala atau defisit tidak ditimbulkkan secara sengaja atau dibuat-buat
(seperti pada gangguan buatan atau berpura-pura).
Gejala atau defisit tidak dapat, setelah penelitian yang diperlukan,
dijelaskan sepenuhnya oleh kondisi medis umum, atau oleh efek
langsung suatu zat, atau sebagai perilaku atau pengalaman yang
diterima secara kultural.
Gejala atau defisit menyebabkan penderitaan yang bermakna secara
klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi
penting lain atau memerlukan pemeriksaan medis.
Gejala atau defisit tidak terbatas pada nyeri atau disfungsi seksual,
tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan somatisasi,
dan tidak dapat diterangkan dengan lebih baik oleh gangguan mental
lain.
Sebutkan tipe gejala atau defisit:
Dengan gejata atau defisit motorik
Dengan gejala atau defisit sensorik
Dengan kejang atau konvulsi
Dengan gambaran campuran
III. HIPOKONDRIASIS
Ciri utamanya adalah fokus atau ketakutan bahwa
simtom fisik yang dialami seseorang merupakan akibat
dari suatu penyakit serius yang mendasarinya, seperti
kanker atau masalah jantung.
Rasa takut akan tetap ada walau telah diyakinkan
secara medis bahwa ketakutannya itu tidak berdasar.
-> memunculkan perilaku doctor shopping.
Tujuan doctor shopping adalah berharap ada dokter
yang kompeten dan simpatik akan memperhatikan
mereka, sebelum terlambat.
Penderita tidak secara sadar berpura-pura akan simtom
fisiknya.
Epidemiologi
Laki-laki = wanita
Onset paling sering antara usia 20-30 thn
Kelompok kulit hitam lebih sering dibanding kulit
putih
Etiologi
1.
2.
Gangguan depresif
Gangguan kecemasan
Gambaran klinis
Pasien mempertahankan suatu keyakinan bahwa
mereka memiliki satu penyakit tertentu.
Seringkali disertai gejala depresi dan kecemasan.
epidemiologi
etiologi
Tidak diketahui
Gambaran klinis
Perasaan subjektif :
-keburukan atau kekhawatiran dengan defek tubuh.
Diagnosis banding
Gangguan kepribadian narsistik
Gangguan depresif
Gangguan obsesif-kumpulsif
terapi
Farmakoterapi :
-Clomiperamine ( Anafranil ) & Fluoxetine ( Prozac )
efektif menurunkan gejala lebih kurang 50 %
pasien.
V. GANGGUAN NYERI
Adalah suatu gangguan yang ditandai oleh gejala
nyeri yang semata-mata berhubungan dengan
faktor psikologis.
epidemiologi
Wanita > pria
Usia puncak onset : dekade keempat dan kelima.
etiologi
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
psikodinamika
perilaku
interpersonal
biologis
Gambaran klinis
Gejala depresif ( yang paling menonjol) :
-Anergia, anhedonia, penurunan libido,
insomnia dan mudah tersinggung.
Diagnosis banding
Depresi
Psikofisiologis
terapi
TERIMA KASIH
Referensi
Kaplan saddock, sinopsis psikiatri.
Intisari psikologi arbnormal. Mark durand, david h
barlow.