Anda di halaman 1dari 21

Hiperemesis

gravidarum
Aulia Rusdi Al Muttaqien
Hiperemesis gravidarum

 Hiperemesis gravidarum  vomitus yang berlebihan atau tidak


terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi,
ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan
kehilangan berat badan
 Biasanya sampai usia kehamilan 20 minggu
Etiologi

 Belum diketahui pasti namun faktor risiko terjadinya hiperemesis


gravidarum diantaranya komplikasi dari kelainan hipertiroid,
gangguan psikiatri, kelainan gastrointestinal, dan diabetes
pregestasional.
Klasifikasi

Tingkat 1:
 Muntah terus-menerus, intoleransi terhadap makanan, BB turun,
nyeri epigastrium
 Muntah pertama keluar makanan, lendir dan cairan sedikit
empedu
 Nadi meningkat sampai 100x/menit, tekanan darah sistol
menurun
 Mata cekung, lidah kering, turgor berkurang, urine masih normal
 Tanda dehidrasi dalam batas normal
... Klasifikasi

Tingkat 2
 Gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum akan
dimuntahkan
 Tanda dehidrasi (+)
 Nadi cepat dan lebih 100-140x/menit, tekanan darah sitol <80
mmHg, apatis, kulit pucat
 Kadang ikterus (+), aseton (+), bilirubin (+), bb turun cepat
 hemokonsetrasi, oliguria(volume buang air kecil sedikit) dan
konstipasi(sulit buang air besar). Bau aseton dapat tercium dari
nafas dan dapat pula ditemukan dalam urin.
... Klasifikasi

Tingkat 3
 Gangguan kesadaran (delirium-koma)
 Muntah berkurang atau berhenti
 Ikterus (+), sianosis, gangguan jantung, bilirubin (+), proteinuria
 Komplikasi pada susunan saraf yang fatal dapat terjadi, dikenal
dengan ensefalopati wernicke, dengan gejala nistagmus, diplopia
dan perubahan mental. Keadaan tersebut diakibatkan oleh
kekurangan zat makanan, terutama vitamin B1 dan B2
Patofisiologi

 Peningkatan HCG (Hormone Chorionic Gonadhotropin)


 Peningkatan hormone progesterone, esterogen >> otot polos
system GI relaksasi
 Terjadi gangguan motilitas >> lambung menjadi kosong
Diagnosis

 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
Anamnesis

 amenorea, tanda kehamilan muda, mual, dan muntah.


 apakah mual dan muntah terjadi terus menerus, dirangsang oleh
jenis makanan tertentu, dan mengganggu aktivitas pasien sehari-
hari.
 Tanya juga tentang stres, lingkungan sosial pasien, asupan nutrisi
dan riwayat penyakit sebelumnya (hipertiroid, gastritis, penyakit
hati, diabetes mellitus, dan tumor serebri).
Pemeriksaan fisik

 tanda-tanda vital,
 tanda dehidrasi,
 besarnya kehamilan.
 perlu juga dilakukan pemeriksaan tiroid dan abdominal untuk
menyingkirkan diagnosis banding.
Pemeriksaan penunjang

 Pemeriksaan laboratorium umumnya menunjukan tanda-tanda


dehidrasi dan pemeriksaan berat jenis urin, ketonuria,
peningkatan blood urea nitrogen, kreatinin dan hematokrit.
Pemeriksaan USG penting dilakukan untuk mendeteksi adanya
kehamilan ganda ataupun mola hidatidosa dan menyingkirkan
diagnosa banding
 Tes fungsi tiroid dengan parameter TSH dan T4 jika curiga ke
arah hipertiroid (50- 60% terjadi penurunan kadar TSH)
Komplikasi
 Wernicke’s encephalophaty
 Ruptur esophagus
 Perdarahan retina
 Kerusakan ginjal
 Pneumomediastinum spontan
 IUGR
 Kematian janin
Tatalaksana

 Rawat inap (hiperemesis gravidarum tingkat II dan III)


 Medikamentosa  Obat-obatan yang dapat diberikan diantaranya
suplemen multivitamin, antihistamin, dopamin antagonis,
serotonin antagonis, dan kortikosteroid.
 Terapi Nutrisi tergantung pada derajat muntah, berat ringannya
deplesi nutrisi dan peneriamaan penderita terhadap rencana
pemberian makanan. Pada prinsipnya bila memungkinkan saluran
cerna harus digunakan. Bila peroral menemui hambatan dicoba
untuk menggunakan NGT.  beri porsi kecil tapi sering, tinggi
KH, rendah protein dan lemak dan hindari makanan yang berbau
... Tatalaksana

 Pasien tidak diberikan makan ataupun minum selama 24 jam.


 Terapi psikologik Perlu diyakinkan kepada pasien bahwa
penyakitnya dapat disembuhkan. Hilangkan rasa takut oleh
karena kehamilan dan persalinan karena itu merupakan proses
fisiologis, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan
konflik lainnya yang melatarbelakangi penyakit ini. Jelaskan juga
bahwa mual dan muntah adalah gejala yang normal terjadi pada
kehamilan muda, dan akan menghilang setelah usia kehamilan 4
bulan.
... Tatalaksana

 Cairan parenteral  Resusitasi cairan merupakan prioritas utama,


untuk mencegah mekanisme kompensasi yaitu vasokonstriksi dan
gangguan perfusi uterus. Selama terjadi gangguan hemodinamik,
uterus termasuk organ non vital sehingga pasokan darah
berkurang. Urin perlu diperiksa setiap hari terhadap protein,
aseton, klorida, dan bilirubin. Bila dalam 24 jam pasien tidak
muntah dan keadaan umum membaik dapat dicoba untuk
memberikan minuman, dan lambat laun makanan dapat ditambah
dengan makanan yang tidak cair. Dengan penanganan ini, pada
umumnya gejala-gejala akan berkurang dan keadaan aman
bertambah baik.
Terapi gizi
 Tujuannya untuk mengganti persediaan glikogen tubuh dan
mengontrol asidosis secara berangsur memberikan makanan
berenergi dan zat gizi yang cukup.
Syarat:
 Karbohidrat tinggi
 Lemak rendah
 Protein sedang
 Makanan mudah dicerna
Diet Hyperemesis I
 Diberikan kepada pasien dengan hyperemesis berat.
 Terdiri dari roti kering, singkong bakar/rebus, ubi bakar/rebus,
dan buah-buahan.
 Cairan diberikan 1-2 jam sesudahnya.
 Tidak diberikan dalam waktu yang lama.
Diet Hyperemesis II
 Diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang.
 Diet diberikan secara berangsur dan dimulai dgn memberikan
bahan yg bernilai gizi tinggi.
 Minuman tdk diberikan bersamaan dengan makanan.
 Makanan dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan
protein.
Diet Hyperemesis III
 Diberikan pada pasien hyperemesis gravidarum ringan.
 Diberikan sesuai kesanggupan pasien, minuman boleh diberikan
bersama makanan.
 Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energy dan semua zat
gizi.

Makanan yang dianjurkan diet hyperemesis I,II,III adalah:


Roti panggang, biscuit, crackers, buah segar dan sari buah, minuman
botol ringan, sirup, kaldu tak berlemak, dan teh.
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hyperemesis I,II,III:
Merangsang saluan pencernaan dan berbumbu tajam, kopi, alkohol, yang
mengandung zat pengawet, pewarna, zat penyedap.
prognosis

 Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum


sangat memuaskan. Sebagian besar penyakit ini dapat membaik
dengan sendirinya pada usia kehamilan 20-22 minggu, namun
demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat
membahayakan jiwa ibu dan janin
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai

  • Lapsus
    Lapsus
    Dokumen44 halaman
    Lapsus
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Lapkas
    Lapkas
    Dokumen29 halaman
    Lapkas
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Vaskularisasi Faring-EFRAIM
    Vaskularisasi Faring-EFRAIM
    Dokumen4 halaman
    Vaskularisasi Faring-EFRAIM
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Referat Gad
    Referat Gad
    Dokumen25 halaman
    Referat Gad
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Referat Jiwa
    Referat Jiwa
    Dokumen49 halaman
    Referat Jiwa
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Referat Delirium
    Referat Delirium
    Dokumen24 halaman
    Referat Delirium
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Ileus Obstruktif
    Ileus Obstruktif
    Dokumen14 halaman
    Ileus Obstruktif
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Referat
    Referat
    Dokumen24 halaman
    Referat
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • REFERAT Depresi
    REFERAT Depresi
    Dokumen27 halaman
    REFERAT Depresi
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Herpes Simpleks Genitalis
    Laporan Kasus Herpes Simpleks Genitalis
    Dokumen36 halaman
    Laporan Kasus Herpes Simpleks Genitalis
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • CHF + HHD + AF Fix
    CHF + HHD + AF Fix
    Dokumen18 halaman
    CHF + HHD + AF Fix
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Penurunan Kesadaran
    Penurunan Kesadaran
    Dokumen29 halaman
    Penurunan Kesadaran
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Apendisitis
    Apendisitis
    Dokumen15 halaman
    Apendisitis
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Ket
    Laporan Kasus Ket
    Dokumen14 halaman
    Laporan Kasus Ket
    AuliaRusdiAllmuttaqien
    Belum ada peringkat