Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KLASIFIKASI KLINIS II

Neurotic, Stress – Related and Somatoform Disorders


(F45 – F49)

DOSEN PENGAMPU : YASTORI, M.SI

Disusun Oleh :

SARAH AULIA

NPM 2110110141060

PROGRAM STUDI DIPLOMA III REKAM MEDIS AKADEMIK


PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN (APIKES) IRIS
PADANG,2021
Neurotic, Stress – Related and Somatoform Disorders
(F45 – F49)
F45 Somatoform disorders
(kelainan somatoformis)

1. Pengertian gangguan somatoform


Gangguan somatoform merupakan salah satu jenis gangguan mental yang
ditandai dengan adanya keluhan fisik, seperti nyeri dada dan sakit kepala, yang
mengganggu kehidupan sehari-hari. Namun pada penderita gangguan ini, semua
hasil pemeriksaan dokter menunjukkan hasil yang normal.

2. Faktor penyebab gangguan somatoform

 Faktor genetik dan biologis, seperti meningkatnya sensitivitas terhadap rasa sakit
 Pengaruh keluarga, genetik atau lingkungan, atau keduanya
 Sifat negatif, yang dapat memengaruhi cara Anda melihat penyakit dan gejala
tubuh
 Menurunkan kesadaran emosi pengolah masalah, menyebabkan gejala fisik
menjadi fokus utama dibandingkan dengan isu emosional
 Perilaku yang dipelajari. Sebagai contoh, “menikmati” perhatian atau manfaat lain
yang didapat karena memiliki penyakit tertentu; atau “perilaku sakit” sebagai
respons terhadap gejala, atau menghindari aktivitas secara berlebih, yang dapat
meningkatkan tingkat ketidakmampuan.

3. Gejala-gejala umum dari gangguan somatoform

 Sensasi tertentu, seperti nyeri atau sesak napas, atau gejala umum seperti
kelelahan atau kelemahan
 Biasanya, kondisi ini tidak terkait pada penyebab medis, atau terkait dengan
kondisi medis, seperti kanker atau penyakit jantung, namun lebih signifikan dari
yang diperkirakan
 Satu atau beberapa gejala, atau variasi gejala dapat terjadi
 Gejala ringan, sedang atau parah akan tergantung pada kondisi.

4. Faktor pemicu gangguan somatoform

 Memiliki kegelisahan atau depresi


 Memiliki kondisi medis atau sedang dalam pemulihan
 Berisiko terkena kondisi medis, seperti memiliki riwayat keluarga yang kuat
terhadap suatu penyakit
 Mengalami kejadian penuh stres, trauma, atau kekerasan
 Pernah mengalami trauma, seperti kekerasan seksual pada anak
 Memiliki tingkat pendidikan dan status sosio-ekonomi yang rendah
5. Kondisi diagnosis gangguan somatoform

Dokter dapat mendiagnosis penyakit ini melalui beberapa pemeriksaan fisik


dan tes. Pemeriksaan fisik dan tes yang direkomendasikan dokter, antara lain:

 Evaluasi psikologis untuk membicarakan tentang gejala, situasi stres, riwayat


keluarga, kekhawatiran, masalah dalam hubungan dan isu lain yang
mempengaruhi hidup Anda
 Mengisi penilaian psikologis atau kuesioner
 Menanyakan tentang penggunaan alkohol, obat, atau zat lainnya

6. Cara mengobati gangguan somatoform


a. Psikoterapi

Terapi perilaku kognitif dapat membantu Anda:

 Memeriksa dan menyesuaikan kepercayaan dan ekspektasi mengenai gejala fisik


 Mempelajari cara mengurangi stres
 Mempelajari cara mengatasi gejala fisik
 Mengurangi fokus terhadap gejala yang muncul
 Usahakan untuk tidak menghindar dari situasi dan aktivitas karena respons
normal tubuh yang mungkin muncul
 Meningkatkan fungsi diri di rumah, tempat kerja, dalam hubungan dan situasi
sosial
 Akui depresi dan gangguan kesehatan mental lain

b. Obat antidepresan dapat mengurangi gejala yang terkait dengan depresi dan
rasa sakit yang sering muncul dengan gangguan gejala somatik.

7. Cara pencegahan gangguan somatoform

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu
mengatasi gangguan somatisasi:

 Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang


 Bergabung dalam aktivitas. Sibukkan diri dengan pekerjaan, aktivitas sosial dan
keluarga
 Aktif secara fisik
 Berlatih menangani stres dan teknik relaksasi
 Bekerja sama dengan dokter untuk menentukan jadwal rutin kunjungan untuk
membahas kekhawatiran dan membangun hubungan kepercayaan.

8. Pencarian Kode dan kosa kata

Disorder Kosa kata : ( Disorder = Gangguan)


- somatoformF45.9
Rujuk volume 1 : F45
Kosa kata

F45.0 Somatization disorder


(kelainan somatisasi)

1. Pengertian gangguan somatisasi


Gangguan somatisasi adalah keluhan fisik di berbagai bagian tubuh yang
disebabkan oleh stres atau beban mental yang berat. Keluhan yang bisa dirasakan
mulai dari sakit perut, mual, sakit kepala, kelelahan, masalah seksual, hingga masalah
seputar menstruasi. elainan biasanya dimulai sebelum usia 30 tahun dan lebih sering
terjadi pada wanita dibandingkan pria. Kelainan ini lebih sering terjadi pada orang
dengan sindrom iritasi usus besar dan sakit kronis.
2. Gejala gangguan somatisasi
Beberapa dari banyak gejala yang dikeluhkan penderita Gangguan Somatization
meliputi: Sakit perut, amnesia, sakit punggung, nyeri dada, diare, kesulitan menelan,
pusing, menstruasi berlebihan, dll.

3. Perawatan gangguan somatisasi


Setelah penyebab lain telah diselidiki dan kemungkinan bahwa penderita
mengalami gangguan somatization dokter akan memberi terapi. Tujuannya adalah
untuk membantu penderita belajar mengontrol gejala.
Dukungan dan simpati pada penderita merupakan bagian terpenting dari
perawatan. Penderita biasanya tidak diberitahu bahwa gejalanya imajiner. Dengan
pemahaman saat ini interaksi yang kompleks antara otak dan bagian tubuh lainnya,
para ilmuwan mengakui bahwa gejala fisik yang nyata dapat disebabkan oleh stres
psikologis.

4. Pencarian kode dan kosa kata


Disorder Kosa kata : ( Disorder = Gangguan)
- somatization F45.0

F45.1 Undifferentiated somatoform disorder


(gangguan somatoformis tidak khas)

1. Pencarian kode dan kosa kata

Disorder
- somatoform
- - undifferentiated F45.1

Kosa kata :
- Disorder = Gangguan
- Undifferentiated = Tidak khas

F45.2 Hypochondrical disorder


(kelainan hipokondriak)
1. Pengertian gangguan Hipokondria

Hipokondria adalah kecemasan atau kekhawatiran berlebih dengan pemikiran


bahwa Anda sedang atau mungkin sakit parah, padahal bisa jadi tidak menunjukkan
gejala fisik sama sekali.

2. Tanda dan gejala hipokondria

Tanda-tanda dan gejala dari hipokondria dapat bervariasi antara satu orang
dengan orang lainnya. Beberapa tanda dan gejala hipokondria umum meliputi:

 Disibukkan dengan merasa memiliki penyakit atau kondisi kesehatan serius.


 Khawatir bahwa gejala minor atau sensasi tubuh berarti Anda memiliki penyakit
serius.
 Mudah khawatir tentang status kesehatan Anda.
 Tidak tenang dari hasil tes yang negatif atau pernyataan dokter bahwa Anda
sehat.
 Khawatir berlebih mengenai kondisi medis tertentu atau risiko terkena kondisi
medis karena kondisi menurun di keluarga Anda.
 Sangat stres terhadap kemungkinan penyakit yang menghambat kehidupan Anda.
 Berulang kali memeriksa tubuh untuk tanda-tanda penyakit.
 Sering kali melakukan konsultasi medis untuk kepastian, atau menghindari
perawatan medis karena takut didiagnosis penyakit serius.
 Menghindari orang, tempat, atau aktivitas karena takut akan risiko kesehatan.
 Secara konstan membicarakan kesehatan dan kemungkinan penyakit.
 Sering mencari di internet penyebab dari gejala atau kemungkinan penyakit.

3. Penyebab hipokondria
a. Kurang pemahaman
Anda tidak mengerti arti dari respons tubuh atau penyakit, atau keduanya.
Hal ini dapat menyebabkan Anda berpikir bahwa semua respons tubuh adalah
kondisi serius, sehingga Anda mencari bukti-bukti untuk mengonfirmasi
bahwa Anda memiliki penyakit serius.
b. Riwayat keluarga
Anda lebih mungkin memiliki kegelisahan apabila orangtua Anda terlalu
khawatir mengenai kesehatan mereka atau kesehatan Anda.
c. Pengalaman sebelumnya
Anda mungkin pernah mengalami penyakit serius pada masa kecil,
sehingga sensasi fisik tertentu menimbulkan rasa takut.

4. Faktor resiko hipokondria

Ada banyak faktor yang memicu Anda bisa memiliki kondisi kecemasan ini,
antara lain:

 Stres berat.
 Ancaman penyakit serius yang ternyata tidak serius.
 Riwayat kekerasan saat masih anak-anak.
 Penyakit serius saat anak-anak atau orangtua memliki penyakit serius.
 Kepribadian yang sering merasa khawatir.
 Berlebihan mencari informasi tentang kesehatan di internet.

5. Komplikasi hipokondria
 Hubungan dengan pasangan atau dengan keluarga menjadi bermasalah akibat
kekhawatiran yang berlebih membuat orang lain menjadi frustasi.
 Performa kerja terganggu karena sering tidak masuk kerja.
 Disabilitas, karena kecemasan yang dialami menyebabkan tubuh tidak bisa
berfungsi seperti biasa.
 Masalah finansial karena terlalu sering mengontrol kesehatan ke dokter saat tidak
ada masalah kesehatan.

6. Diagnosis hipokondria
 Melakukan pemeriksaan psikologis untuk membicarakan gejala, situasi penyebab
stres, riwayat keluarga, kekawatiran, masalah pada hubungan, dan masalah yang
memengaruhi hidup Anda.
 Memberikan Anda formulir penilaian psikologis atau kuesioner.
 Menanyakan tentang penggunaan alkohol, obat, atau zat lain.

7. Pengobatan hipokondria
a. Terapi psikologi
Salah satu jenis terapi psikoterapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi
hipokondriasis adalah cognitive behavioral therapy (CBT). Menurut Cleveland
Clinic, terapi ini dapat membantu pasien untuk menghadapi hipokondria dan
menjalani hidup yang lebih produktif.
b. Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan antidepresan, seperti selective serotonin reuptake
inhibitors (SSRIs), dapat mengatasi gangguan kecemasan. Obat-obatan lain
seperti obat untuk mengatasi gangguan mood dan kegelisahan juga dapat
dikonsumsi untuk membantu mengatasi kondisi ini.

8. Pencegahan hipokondria
 Jika Anda merasa memiliki gangguan kecemasan, segera cari bantuan medis
profesional.
 Belajar untuk lebih peka terhadap stres dan bagaimana tubuh merespons.
 Patuhi rencana pengobatan yang sudah disusun bersama dokter, untuk mencegah
gangguan kecemasan bertambah semakin parah.

9. Pencarian kode dan kosakata

Disorder Kosa kata : ( Disorder = Gangguan)


- hypochondriacal F45.2

F45.3 Somatoform autonomic dysfunction


(gangguan fungsi otonom somatoformis)

1. Pengertian gangguan fungsi otonom somatoform


Disfungsi otonom somatoform merupakan keluhan keluhan fisik yang
ditampilkan oleh pasien seakan-akan merupakan gejala dari sistem saraf otonom.
Misalnya saja sistem kardiovaskular, gastrointestinal atau pernapasan (beberapa
aspek dari sistem genitourinaria juga termasuk disini). Contoh yang paling
mencolok dan lazim terjadi adalah yang mengenai sistem kardiovaskular (cardiac
neurosis), sistem pernapasan (hiperventilasi psikogenik dan cegukan) dan sistem
gastrointestinal (gastric neurosis dan nervous diarrhea).

2. Gejala gangguan fungsi otonom somatoform


 Diwarnai oleh keluhan-keluhan yang didasarkan atas tanda-tanda objektif dari
rangsangan otonom seperti palpitasi,berkeringat, muka panas/merah (flushing)
dan tremor
 Jenis gejala kedua lebih merupakan gejala yang idiosinkratik, subjektif dan tak
khas, seperti perasaan sakit, nyeri, rasa terbakar, rasa berat, rasa kencang, atau
perasaan badan seperti mengembang dan keluhan-keluhan tersebut oleh pasien
dihubungkan dengan organ atau sistem tubuh yang spesifik (seperti juga sistem
otonomik).

3. Diagnostik gangguan fungsi otonom somatoform

 Adanya gejala-gejala bangkitan otonomik, seperti palpitasi, berkeringat,


tremor,muka merah, yang menetap dan mengganggu
 Gejala subjektif tambahan yang mengacu kepada sistem atau organ tertentu.
 Preokupasi dengan dan distress mengenai kemungkinan adanya gangguan yang
serius (sering tidak begitu khas), dari sistem atau organ tertentu, yang tidak
terpengaruh oleh hasil pemeriksaan berulang, maupun penjelasan dan
peneguhan oleh para dokter
 Tidak terbukti adanya gangguan yang bermakna pada struktur atau fungsi dari
sistem atau organ yang dimaksud

4. Pencarian kode dan kosa kata

Dysfunction
- somatoform autonomic F45.3

Kosa kata :
- Dysfunction = Gangguan fungsi
- Autonomic = Otonom

F45.4 Persistent somatoform pain disorder


(Nyeri somatoformis persisten)

1. Pengertian nyeri somatoform persisten


Gangguan Nyeri Somatoform Persisten (GSA) adalah gangguan yang ditandai
dengan nyeri parah yang terus-menerus tanpa sebab somatik (fisik), sehingga
penyebab psikologis dianggap sebagai pemicu (konflik emosional, masalah
psikososial). Berbagai penyebab dapat menyebabkan somatoform persisten sakit
kekacauan. Oleh karena itu, lebih sedikit faktor individu daripada interaksi
berbagai faktor yang menyebabkan hal ini sakit gangguan.
2. Pengobatan nyeri somatoform persisten
Langkah pertama dalam pengobatan gangguan nyeri somatoform persisten
adalah pertama-tama mencegah tindakan yang tidak perlu untuk menghilangkan
nyeri yang tidak disebabkan secara fisik . Misalnya dengan invasif, yaitu prosedur
invasif yang menembus tubuh.
a. Psikoterapi
Psikoterapi adalah pengobatan pilihan untuk gangguan nyeri somatoform
persisten. Di sini, akan dilakukan terapi perilaku yaitu pendekatan akan
berfokus terutama pada strategi untuk manajemen nyeri, mengubah model
subjektif penyakit dan mengubah fungsi nyeri. Elemen terkait tubuh dari
psikoterapi bertujuan untuk mengubah persepsi dan perhatian tubuh. Elemen
psikodinamik, di sisi lain, fokus pada tahap awal masa kecil trauma dan
mekanisme somatisasi, yaitu konflik mental yang memanifestasikan dirinya
dalam gejala fisik.
b. Penggunaan obat-obatan
Seperti obat antidepresif (amitriptyline) harus diberikan, obat penenang
(Tranquilizer) atau (obat untuk pengobatan psikosis (neuroleptik), sedangkan
(mis skizofrenia) tidak boleh diberikan.

3. Pencarian kode dan kosa kata

Disorder
- persistent
- - pain (somatoform) F45.4

Kosa kata :
- Disorder = Gangguan
- Pain = Nyeri

F45.8 Other somatoform disorders


(gangguan somatoformis lain)

1. Pencarian kode dan kosa kata

Disorder
- somatoform
- - specified NEC F45.8

Kosa kata :
- Disorder = Gangguan
- Specified = Spesifik/lainnya

F45.9 Somatoform disorder, unspecified


(gangguan somatoformis yang tidak dijelaskan)

1. Pencarian kode dan kosa kata

Disorder
- somatoform F45.9
Kosa kata :
- Disorder = Gangguan
- Upecified = Tidak dijelaskan

F48 Other neurotic disorders


(gangguan neurosis lainnya)

1. Pengertian neurosis
Neurotik adalah istilah yang sangat luas untuk menggambarkan kondisi yang
berkaitan dengan psikologis yang abnormal. neurotik adalah gangguan mental
yang tidak memiliki dasar organik, individu tetap memiliki kesadaran akan
kondisi yang dialaminya (insight), dan hubungan dengan realitasnya tidak
terganggu. 

2. Ciri-ciri gangguan neurosis


 Emosi yang tidak stabil
 Sering memiliki konflik batin dalam diri 
 Cemas, takut, dan khawatir berlebihan
 Memiliki rasa bersalah berlebihan
 Kecenderungan untuk bereaksi negatif terhadap sesuatu
 Harga diri dan kesadaran diri yang rendah
 Respons yang buruk terhadap stres atau tekanan lingkungan

3. Cara mengatasi gangguan neurosis

 Rutin berolahraga. Olahraga minimal 15-30 menit dalam sehari bisa


membuat fisik dan mental Anda lebih baik
 Berbicara dengan seseorang. Mulailah untuk terbuka dan menceritakan
segala pikiran atau uneg-uneg Anda kepada orang yang Anda percaya
 Tidur cukup. Tidur adalah rutinitas harian yang bisa membangkitkan kembali
kesehatan dan kebugaran Anda. Kurang tidur sering dikaitkan dengan kondisi
stres dan cemas
 Minum air putih yang cukup dan hindari alkohol. Minum sekitar 8 gelas
sehari bisa memengaruhi kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan. Hindari
alkohol yang bisa membuat gangguan psikologis Anda memburuk
 Makan makanan bergizi seimbang. Mulailah mengatur waktu makan teratur
dengan gizi seimbang untuk meningkatkan energi dan memperbaiki suasana
hati
 Ubah pikiran negatif menjadi pikiran positif. Orang yang mengalami
gangguan neurotik biasanya hanya fokus pada pikiran negatif. Mulailah untuk
membuang jauh-jauh pikiran tersebut dan menggantinya dengan pikiran yang
lebih positif
 Membuat catatan. Buatlah catatan tentang hal-hal apa saja yang bisa memicu
gangguan psikologis Anda. Selanjutnya, Anda bisa mempelajari untuk
menanganinya lebih baik di lain waktu. 

4. Pencarian kode dan kosa kata

Disorder
- neurotic F48.9
- - specified NEC F48.8
Rujuk volume 1 : F48
Kosa kata :
- Disorder = Gangguan
- Specified = Spesifik/lainnya

F48.0 Neurasthenia

1. Pengertian neurasthenia
Neurasthenia merupakan istilah kuno untuk kondisi mental yang membuat
individu merasa lelah dan lemah, menderita gangguan tidur, dan seringkali
mengalami kekakuan sendi tanpa penyebab fisik yang jelas.

2. Penyebab neurasthenia

Penyebab utama dari neurasthenia dianggap sebagai gangguan saraf sebagai


akibat dari setiap jenis kelelahan.

Faktor lain:

 kebiasaan buruk;
 infeksi;
 alkohol, dll. kemabukan;
 predisposisi genetik;
 malnutrisi;
 kekurangan vitamin;
 kelebihan fisik;
 peningkatan kecemasan;
 kurang tidur kronis;
 situasi stres sering;
 gangguan endokrin.

3. Gejala Neurasthenia
Gejala yang paling umum dari neurasthenia percaya sakit kepala. Sakit kepala
dengan neurasthenia difus dan, Hal ini terjadi lebih sering di malam hari. Fitur
karakteristik nyeri tersebut tekanan di kepala, sensasi meremas kepala "keras
hat". Keluhan yang paling umum kedua pasien, terkait dengan neurasthenia -
pusing. Sebuah fitur karakteristik dari pusing di neurasthenia adalah rasa rotasi di
kepala. Tapi perasaan rotasi benda di sekitarnya. Pusing terjadi ketika perubahan
cuaca, latihan fisik atau kegembiraan. Juga di neurasthenia dapat terjadi gangguan
kardiovaskular seperti, sebagai takikardia, menekan rasa sakit di hati, perasaan
berdebar-debar, tekanan darah tinggi, kemerahan, atau sebaliknya, kulit pucat.

4. Diagnosis neurasthenia
Diagnosis "neurasthenia" ditempatkan oleh ahli saraf berdasarkan keluhan
pasien, pemeriksaan dan riwayat medis. Dokter pemeriksaan klinis harus
mengecualikan kehadiran keracunan, infeksi kronis atau penyakit sistemik.
Sejak neurasthenia dapat berkembang sebagai manifestasi dari kerusakan otak
organik (penyakit inflamasi, tumor, CNS), untuk mengecualikan diagnosis ini
untuk ditugaskan ke CT atau MRI otak. Untuk mengevaluasi sirkulasi serebral -
rheoencephalography.

5. Tindalan pasien neurasthenia


Pada tahap awal penyakit pasien secara mandiri dapat menangani manifestasi
dari neurasthenia. Untuk ini, terutama, perlu, pekerjaan rapi dan sisanya.
Menghilangkan penyebab stres atau stres emosional. Hal ini juga diinginkan
untuk membuat untuk dirinya sendiri hobi baru atau hobi. Atau menemukan cara
untuk memproduksi dan sumber emosi positif. Jika di atas tidak menyelesaikan
manifestasi dari penyakit, harus mencari bantuan dari seorang ahli saraf atau
psikoterapis.

6. Pengobatan neurasthenia
Pada tahap awal penyakit ini membutuhkan mode tanggal koreksi,
menghilangkan penyebab stres konstan dan ketegangan emosional, penguatan
umum tubuh (nutrisi yang baik, benteng, prosedur restoratif). Pada kasus yang
parah, pengobatan pasien. Untuk tujuan pengobatan yang digunakan penenang,
obat penenang (baru passit) dan antidepresan, psikoterapi. perawatan
menguntungkan Prakiraan.

7. Pencegahan neurasthenia
Tindakan pencegahan utama untuk mencegah perkembangan neurasthenia
adalah untuk menghormati pekerjaan dan istirahat, menghindari ketegangan saraf
dan aktivitas fisik yang kuat, situasi stres, santai teknik aplikasi. Dalam beberapa
kasus, untuk mencegah perkembangan neurosis yang diperlukan pada saat itu
untuk menggantikan jenis kegiatan, menyediakan rekreasi, kesempatan untuk
benar-benar memutuskan sambungan dari pekerjaan.

8. Pencarian kode

Neurasthenia F48.0

F48.1 Depersonalization-deralization syndrome


(sindroma depersonalisasi-derealisasi)

1. Pengertian sindroma depersonalisasi-derealisasi


Depersonalisasi atau derealisasi merupakan suatu fenomena di mana seseorang
merasa terpisah dari pikiran, perasaan, dan tubuhnya sendiri, atau merasa terputus
dengan lingkungan sekitarnya.

2. Gejala sindroma depersonalisasi-derealisasi

Gejala depersonalisasi dapat meliputi:

 Merasa seperti berada di luar tubuh, terkadang seolah-olah memandang rendah


diri sendiri dari atas
 Merasa terlepas dari diri sendiri, seolah-olah tidak memiliki diri yang sebenarnya
 Mati rasa di pikiran atau tubuh, seolah-olah indra dimatikan
 Merasa seolah-olah tidak dapat mengendalikan apa yang sedang dilakukan atau
katakan
 Merasa seolah-olah bagian tubuh salah ukurannya
 Kesulitan melampirkan emosi ke ingatan

Gejala derealisasi meliputi:

 Mengalami kesulitan mengenali atau menemukan lingkungan


 Merasa seperti dinding kaca memisahkan diri dari dunia
 Merasa dapat melihat apa yang ada di luar tetapi tidak dapat terhubung
 Merasa seperti lingkungan tidak nyata atau tampak datar, buram, terlalu jauh,
terlalu dekat, terlalu besar, atau terlalu kecil
 Masa lalu mungkin terasa sangat baru, sementara peristiwa baru-baru ini terasa
seolah-olah sudah lama terjadi

3. Penyebab sindroma depersonalisasi-derealisasi


Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan gangguan depersonalisasi-
derealisasi. Namun, faktor biologis, psikologis, dan psikologis dianggap berperan
terhadap berkembangnya gangguan ini.

Penyebab lainnya termasuk:

 Obat-obatan tertentu, seperti halusinogen


 Menjadi sangat lelah
 Kurang tidur atau stimulasi sensorik, yang mungkin terjadi di unit perawatan
intensif

4. Diagnosis sindroma depersonalisasi-derealisasi


Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya
terkait riwayat kesehatan. Tes yang mungkin dilakukan dapat meliputi: tes darah
dan tes pencitraan (X-Ray, CT Scan, atau MRI) Tes tersebut dapat
mengesampingkan kemungkinan penyakit fisik atau efek samping pengobatan.
Selain itu, penyedia layanan kesehatan juga mungkin akan merujuk penderita ahli
kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater.

5. Pengobatan sindroma depersonalisasi-derealisasi


a. Psikoterapi
Jenis terapi untuk gangguan mental dan emosional ini menggunakan teknik
psikologis yang dirancang untuk membantu seseorang mengenali dan
mengkomunikasikan pikiran
b. Obat-obatan
Obat umumnya tidak digunakan untuk mengobati gangguan disosiatif.
Namun, jika seseorang dengan gangguan disosiatif juga menderita depresi atau
kecemasan, mereka mungkin mendapat manfaat dari obat antidepresan atau
anti-kecemasan.
Obat antipsikotik juga kadang-kadang digunakan untuk membantu pemikiran
dan persepsi yang tidak teratur terkait dengan depersonalisasi.
c. Terapi keluarga
Terapi semacam ini membantu mendidik keluarga tentang gangguan dan
penyebabnya, serta membantu anggota keluarga mengenali gejala
depersonalisasi.
d. Terapi kreatif (terapi seni / music)
Terapi ini memungkinkan pasien untuk mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka dengan cara yang aman dan
kreatif.
e. Hipnosis klinis
Ini adalah teknik perawatan yang menggunakan relaksasi intens,
konsentrasi, dan perhatian terfokus untuk mencapai keadaan kesadaran.
Terapi ini memungkinkan orang untuk mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan
ingatan yang mungkin mereka sembunyikan dari pikiran sadar mereka.

6. Pencarian kode dan kosa kata

Syndrome
- depersonalization (derealization) F48.1

Kosa kata :
- Syndrome = Sindrom

F48.8 Other specified neurotic disorders


(gangguan neurosis lain)

1. Pencarian kode dan kosa kata


Disorder
- neurotic F48.9
- - specified NEC F48.8

Kosa kata :
- Disorder = Gangguan
- Neurotic = Neurosis

F48.9 Neurotic disorder, unspecified


(gangguan neurosis, tidak dijelaskan)

1. Pencarian kode dan kosa kata

Disorder
- neurotic F48.9

Kosa kata :
- Disorder = Gangguan
- Neurotic = Neurosis

Anda mungkin juga menyukai