Tingkat estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita akan meningkat selama
waktu-waktu tertentu dalam sebulan. Nah, peningkatan hormon inilah yang
dapat menyebabkan perubahan suasana hati, rasa cemas, dan lekas marah.
Faktor Pendukung Terjadinya Sindrom Pra-Menstruasi
Tidak semua wanita merasakan kondisi ini. Selain itu, tingkat keparahan PMS bisa
berupa ringan hingga parah. Pada sindrom pra-haid yang parah, mungkin ini
dapat mengganggu kegiatan sehari-hari seperti pergi bekerja atau sekolah.
Perubahan hormon
Naik turunnya hormon tertentu pada wanita, yaitu
hormon estrogen dan progesteron, dapat memicu terjadinya PMS. Hal ini
akan hilang jika wanita mengalami kehamilan atau telah menopause.
Perubahan zat kimia di otak
Naik turunnya serotonin, yaitu zat kimia di otak yang mengatur suasana
hati, juga dapat memicu terjadinya PMS. Kurangnya jumlah serotonin di
otak dapat menyebabkan perubahan emosi, seperti rasa gelisah yang
berlebihan.
Depresi. Beberapa wanita dengan PMS berat mengidap depresi yang tidak
terdiagnosis. Namun, itu bukan berarti depresi menyebabkan semua gejala
PMS.
Faktor risiko premenstrual syndrome
Premenstrual syndrome pada dasarnya dapat dialami oleh setiap wanita, tetapi
beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko seorang wanita
mengalami PMS:
Gejala PMS pada setiap perempuan tentu berbeda. Biasanya ada satu tanda
sindrom pramenstruasi yang dialami perempuan setiap bulannya. Akan tetapi,
seiring bertambahnya usia gejala PMS akan bisa berubah. Sulit memang untuk
mengetahui gejala PMS dan menganalisa apakah Anda benar-benar terkena PMS?
Salah satu cara untuk memikirkannya dengan mengajukan pertanyaan. Apakah
perubahan mood ataupun fisik yang terjadi dapat mengganggu aktivitas sehari-
hari Anda? Apakah mengganggu kehidupan pertemanan, rekan kerja, atau
keluarga? Jika iya, itu bisa dikatakan Anda terkena sindrom pramenstruasi atau
PMS. Ada cara lain untuk mengetahuinya dengan menganalisa bila Anda
mengalami gejala selama 5 hari sebelum menstruasi secara berturut-turut bisa
dikatakan mungkin PMS. Tetapi jangan khawatir, Anda bisa mengelola dan
menghadapi PMS ini lho! Anda bisa mengalihkannya dengan melakukan aktivitas
lain, seperti tidur, olahraga, meningkatkan pola makan. Lakukan sesuatu yang
membuat Anda happy! Anda bisa mempelajari cara-cara untuk menenangkan
pikiran dan tubuh Anda agar lebih baik. Jika cara itu tidak berhasil, konsultasikan
dengan dokter Anda.
Gejala PMS yang dialami setiap wanita dapat berbeda-beda dan berlangsung
dalam jangka waktu yang bervariasi.
Berikut ini adalah beberapa gejala perubahan fisik:
Mudah lupa
Mudah lelah
Konsentrasi memburuk
Nafsu makan meningkat
Mudah marah
Mudah menangis
Rasa gelisah yang berlebihan
Insomnia
Gairah seks meningkat
Depresi
Gejala Berdasarkan Tipe PMS
Tipe ini adalah yang paling banyak dialami sekitar 70 persen. Gejala yang
dirasakan kelompok ini adalah kecemasan, mudah marah, atau emosi yang tidak
stabil. Hal ini terjadi disebabkan oleh hormon estrogen tinggi sedangkan
progesteron rendah.
Tipe PMS C ini dialami sekitar 30 persen wanita. Pada tipe ini, Anda cenderung
mengidam makanan-makanan tertentu seperti karbohidrat dan makanan manis.
Anda merasa tidak pernah puas apabila salah satu makanan sudah terpenuhi.
Hasilnya, saat PMS ini wanita jadi ingin makan terus menerus. Kondisi ini
umumnya terjadi akibat kadar insulin yang tinggi selama separuh siklus haid.
3. PMS-D: Depresi
Dialami sekitar 30 persen wanita. Tipe PMS ini sering dikaitkan dengan tipe PMS-
A. Terjadi akibat rendahnya estrogen dan serotonin, sehingga bisa memicu
depresi pada sebagian wanita sebelum ia mengalami menstruasi.
4. PMS-H: Hiperhidrasi
Tipe ini dialami sekitar 70 persen wanita dengan keluhan kenaikan sedikit berat
badan. Ini bisa terjadi akibat retensi cairan atau pembengkakan di wajah,
payudara, tangan dan kaki.
5. PMS-P: Nyeri
Pada tipe ini, yang paling dikeluhkan dari sindrom pra-haid adalah rasa sakit yang
mengganggu aktivitas sehari-hari.
Hal ini terjadi karena aktivitas prostaglandin yang meningkat. Gejala PMS dapat
meliputi keluhan fisik dan emosi. Keluhan ini dapat berbeda-beda pada tiap
wanita dan berbeda setiap bulannya. Berikut adalah gejala yang umum
ditemukan:
Sakit kepala
Sensitif terhadap suara dan cahaya
Bengkak dan nyeri pada payudara
Perut begah
Kram
Diare atau konstipasi
Ada banyak cara untuk menghadapi PMS. Meskipun Anda tidak dapat
memperbaikinya cobalah lakukan beberapa hal di bawah ini untuk meringankan
PMS Anda.
Olahraga
Berolahraga sekitar 30 menit sehari bisa menjadi aktivitas untuk menghadapi PMS
ini. Secara alami otak akan melepas zat kimiayang bernama endorfin saat
berolahraga. Dengan begitu, bisa menenangkan suasana hati Anda. Apabila Anda
rutin berolahraga juga dapat meredakan tanda PMS lain, seperti perut kembung
hingga sulit berkonsentrasi.
Atur Pola Makan
Hindari makan dalam jumlah besar dua sampai tiga kali sehari karena dapat
meningkatkan kadar gula darah pada tubuh.
Makan Makanan Sehat
Anda bisa mengonsumsi sayuran, buah-buahan, dan makanan yang mengandung
karbohidrat kompleks.
Cukupi Kalsium
Selain makanan sehat, jangan lupa untuk cukupi kebutuhan kalsium. Sebaiknya
kalsium yang diperoleh dari makanan, seperti produk susu, sayuraan hijau, dan
salmon.
Perhatikan Pola Hidup
Apabila Anda mengalami PMS sebaiknya jangan merokok dan kurangi kafein.
Hindari merokok dan meminum-minuman yang berkafein terlebih bila PMS Anda
keadaannya semakin buruk setelah melakukannya.
Lakukan Kegiatan yang Membuat Senang
Saat PMS datang, lakukanlah kegiatan yang membuat Anda senang, seperti
banyak tidur beristirahat kurangi pekerjaan yang berlebihan atau malah Anda bisa
bekerja untuk mengurangi stres. Catat juga suasana hati Anda dalam jurnal agar
pikiran jauh lebih tenang.
Pertimbangkan Obat-Obatan
Anda bisa saja mencoba pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen,
asetaminofen, atau naproxen. Namun, lihat dan pastikan untuk mengikuti aturan
dosis yang tertera pada label.
Konsumsi Vitamin atau Suplemen
Sebagian wanita mengonsumsi vitamin dan mineral seperti asam folat,
magnesium, vitamin B-6, vitamin E, dan kalsium dengan vitamin D. Ada juga yang
terbantu dengan menggunakan pengobatan herbal. Apapun yang Anda pilih
tanyakan kepada dokter Anda terlebih dahulu untuk memastikan aman untuk
Anda.
Bagaimana? Sudah tahu kan cara menangani sindrom pramenstruasi? Cobalah
kenali tanda PMS agar Anda bisa mengendalikannya sehingga aktivitas sehari-hari
tidak terganggu. Jika keadaan Anda belum juga membaik dan mengganggu tugas
atau pekerjaan harian Anda. Ada baiknya Anda segera pergi ke dokter untuk
mengatasinya.
Komplikasi Premenstrual Syndrome
Pada kasus tertentu, PMS dapat menimbulkan sejumlah komplikasi berikut ini:
Gejala GDP sangat mirip dengan PMS, yakni menyebabkan kembung, nyeri
payudara, kelelahan, dan perubahan dalam kebiasaan tidur dan makan. Namun,
hal yang membedakannya dengan PMS, yaitu:
Depresi dan kecemasan yang ada sebelumnya diketahui sering menjadi penyebab
utama GDP pada wanita. Alasannya, perubahan hormon yang memicu periode
menstruasi mampu memperburuk gejala gangguan mood.
Untuk menangani gangguan ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengurangi gejalanya. Beberapa perawatan umum meliputi;
Antidepresan.
Terapi hormon (pil KB).
Perubahan pola makan.
Olahraga rutin.
Manajemen stres.
Suplemen vitamin.
Obat antiinflamasi.