Seharus nya menurut saya walupun jamila melakukan pembunuhan tetapi tidak seharus di hukum mati
karena jamila melakukan hal tersebut untuk pembelaan diri karena dia telah di lecehkan seharusnya
jamila di jatuhi hukuman 15 tahun penjara sesuai dalam pasal 338 KUHP tentang tindak pidana
pembunuhan. Karena hukuman mati ini bertentangan dengan pasal 28 A amandemen UUD 1945.
Dengan berlandaskan pada Pasal 28 A Amandemen UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang
berhak untuk hidup dan berhak untuk mempertahankan kehidupannya, banyak kalangan berpendapat
bahwa eksistensi pidana mati di Indonesia bertentangan dengan Pasal 28 A tersebut. Dengan demikian
pidana mati di Indonesa dianggap telah melanggar hak konstitusional. Sekaligus pelaksanaan dari pidana
mati merupakan tindakan pelanggaran HAM. Dan seharusnya jamila di jadikan sebagai saksi untuk
mengungkap kasus perdagangan anak dan pelacuran. Dengan kematian jamila maka kasus perdagangan
anak dan pelacuran tidak terungkap dengan jelas dan akhir ny semakin marak hal tersebut terjadi.
Seharusnya pemerintah mengusut kasus perdagangan anak dan pelacuran tersebut hingga tuntas