Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada sistem reproduksi, banyak peristiwa fisiologis penting yang terjadi
pada manusia, misalnya seperti pada masa peralihan dari anak – anak menuju
remaja. Peristiwa fisiologis itu biasa kita kenal dengan istilah masa pubertas.
Masa pubertas antara laki – laki dan wanita itu berbeda, masing – masing
mempunyai keistimewaan tersendiri. Khusus nya pada wanita, masa pubertas
nya ditandai dengan tanda seks primer yaitu para wanita yang sudah
memasuki masa pubertas akan mengalami menstruasi.
Menstruasi atau haid merupakan pendarahan yang terjadi karena
pelepasan dinding uterus dari vagina yang terjadi secara terus-menerus secara
periodic dan siklik. Hal ini disebabkan karena pelepasan (deskuamasi)
endometrium akibat hormon ovarium (esterogen dan progesteron) yang
mengalami penurunan, terutama progesteron, pada akhir siklus ovarium,
biasanya di mulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. Efek pertama ketika
mengalami menstruasi adalah penurunan rangsang terhadap sel – sel
endometrium oleh kedua hormone ini yang diikuti dengan cepat oleh involusi
endometrium menjadi kira – kira 65 % dari ketebalan semula.
Rentang siklus haid biasanya berkisar selama 28 hari ,tetapi siklus
terpendek bisa terjadi 20 hari atau siklus terpanjang bisa terjadi sampai 35
hari. Tanda – tanda atau gejala yang dirasakan sebelum terjadi menstruasi ini
yaitu secara garis besarnya para wanita akan mengalami rasa nyeri pada
perut, pusing, lemas, dan terjadi perubahan emosi. Menstruasi pada umumnya
terjadi pada wanita setelah mengalami pubertas yaitu sekitar 11-16 tahun
dengan rata-rata 13 tahun. Ada beberapa factor penyebab menstruasi yang
berasal dari interna yaitu faktor enzim, faktor vascular, dan faktor hormone,
faktor psikologis serta ada juga faktor eksterna yaitu faktor lingkungan, faktor
sosial, dan lain – lain.

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 1


1.2 Tujuan Makalah
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami anatomi dari sitem
reproduksi wanita yang berkaitan dengan menstruasi
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami histologi dari sitem
reproduksi wanita yang berkaitan dengan menstruasi
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami proses fisiologis dari
menstuasi.

1.3 Manfaat Makalah


1. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami anatomi dan
histologi dari organ reproduksi wanita yang berkaitan dengan menstruasi.
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami siklus yang
berkaitan dengan menstruasi seperti siklus endometrium dan siklus
ovarium.
3. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami mekanisme normal
fase menstruasi.
4. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami hormone yang
berperan dalam proses menstruasi.

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 2


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Hari/Tanggal Sesi 1 : Rabu, 29 April 2019
Hari/Tanggal Sesi 2 : Senin, 3 Mei 2019
Tutor : dr. Annisa Safitri, S. Ked.
Ketua : Sugiarti Rizki Utami
Sekretaris : Aprilia Rahmawati

2.2 Skenario LBM

GADIS YANG GELISAH

Gadis, 12 tahun, seorang pelajar kela VII pada sekolah menengah


pertama favorit di kota Mataram. Dalam beberapa bulan terakhir gadis
merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya. Gadis merasakan dadanya
sesekali terasa sakit dan kadang-kadang tegang. Selain itu pada perut bagian
bawah Gadis juga tumbuh rambut yang semakin lama semakin lebat.
Suatu hari Gadis mengeluhkan perutnya yang nyeri. Nyeri di rasakan
hilang timbul, nyeri dirasakan sangat berat, nyeri timbul tiba-tiba saat bangun
tidur tetapi lama kelamaan dirasakan semakin memberat. Gadis belum pernah
merasakan hal seperti ini sebelumnya. Gadis tidak segera mencari
pengobatan, karena merasa masih bisa menahan nyeri yang di rasakan. Akan
tetapi saat akan buang air kecil, Gadis terkejut melihat ada bercak darah pada
celana dalamnya. Gadis kemudian datang ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
untuk menanyakan apa yang terjadi pada dirinya kepada dokter yang ada di
UKS.

Dokter menjelaskan bahwa Gadis mengalami menstruasi. Setelah


mendapatkan penjelasan dokter, Gadis kembali ke kelas. Saat di kelas Gadis
bercerita kepada temannya, Anni. Gadis terkejut ternyata Anni telah

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 3


mengalami menstruasi saat berumur 10 tahun. Gadis khawatir dirinya
mengalami kelainan sehingga terlambat mengalami menstruasi.
Bagaimanakah anda menjelaskan kondisi Gadis tersebut?

2.3 Pembahasan LBM


2.3.1 Klarifikasi Istilah
NO. TERMINOLOGI PENJELASAN
Keluar darah dari wanita dewasa setiap bulan
1. Menstruasi sebagai bagian dari siklus hidup fisiologisnya.
(KBBI)
Berasa sakit ( seperti di tusuk-tusuk jarum atau
2. Nyeri
seperti dijepit pada bagian tubuh. (KBBI)
3. Pengobatan Balai kesehatan. (KBBI)

2.3.2 Identifikasi Masalah


1. Apa yang menyebabkan nyeri saat menstruasi?
2. Berapa usia normal perempuan mengalami menstruasi dan
menopause?
3. Gejala sebelum terjadinya menstruasi (internal dan eksternal)?

2.3.3 Brain Storming


1. Apa yang menyebabkan nyeri saat menstruasi?
Jawab :
Nyeri haid atau dismenore adalah nyeri atau kram di perut
bagian bawah, yang muncul sebelum atau sewaktu menstruasi.
Pada sebagian wanita, dismenore dapat bersifat ringan, namun
pada sebagian lain, dismenore bisa berlebihan hingga mengganggu
aktivitas sehari-hari

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 4


Sepanjang waktu, terjadi kontraksi halus pada otot dinding
rahim yang umumnya tidak terasa. Namun pada masa menstruasi,
kontraksi ini menjadi makin kencang sebagai bagian dari peluruhan
dinding rahim saat haid. Kontraksi tersebut menekan pembuluh
darah yang mengelilingi rahim, sehingga memutuskan suplai darah
dan oksigen ke rahim. Ketiadaan oksigen inilah yang menyebabkan
jaringan rahim melepaskan bahan kimia yang menciptakan rasa
nyeri.
Rasa nyeri semakin buruk karena tubuh juga mengeluarkan
bahan kimia bernama prostaglandin yang memicu otot rahim terus
berkontraksi lebih banyak. Prostaglandin adalah bahan kimia yang
diproduksi oleh tubuh wanita dan dapat menyebabkan banyak
gejala yang berhubungan dengan ketidaknyamanan saat
menstruasi. Selain itu, prostaglandin juga memicu kondisi lain
seperti mual, diare, lemas, dan sakit kepala yang kerap menyertai
nyeri. Diduga, sebagian wanita memproduksi prostaglandin dalam
jumlah lebih banyak sehingga lebih merasakan nyeri dibandingkan
yang lain.

2. Berapa usia normal perempuan mengalami menstruasi dan


menopause?
Jawab:
Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara
alami, yang biasanya terjadi saat wanita memasuki usia 45 hingga
55 tahun. Seorang wanita dikatakan sudah menopause bila tidak
mengalami menstruasi lagi, minimal 12 bulan
Anak perempuan umumnya akan mendapatkan haid
pertamanya di usia 10-15 tahun. Rata-rata usia mendapat
menstruasi pertama kalinya adalah 12 tahun. Namun, usia rata-rata
ini bisa berbeda-beda di setiap lingkungan. Anak perempuan juga
mungkin saja sudah haid sebelum usia 10 tahun atau baru haid

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 5


setelah melewati usia 15 tahun. Haid pertama seseorang bisa
ditentukan oleh banyak faktor. Beberapa di antaranya adalah faktor
genetik dan lingkungan. Maka, setiap orang dengan susunan gen
dan lingkungan berbeda akan mendapat haid pertama di usia yang
berbeda.

3. Gejala sebelum terjadinya menstruasi (internal dan eksternal)?


Jawab:
Gejala mulai dirasakan 6-10 hari menjelang menstruasi
berupagejala fisik maupunpsikisyangmengganggu aktivitas sehari-
hari dan menghilang setelah menstruasi. Gejala
sindromapremenstruasimeliputi gejala fisik, emosidanperilaku.
Gejala fisik diantaranya; kelemahan umum (lekas letih,
pegal, linu), acne (jerawat), nyeri pada kepala, punggung, perut
bagian bawah, nyeri pada payudara, Gangguan saluran cerna (rasa
penuh/kembung),konstipasi,diare, perubahannafsu makan, sering
merasa lapar (foodcravings). Gejala emosi dan perilaku; mood
menjadi labil (mood swings), iritabilitas (mudah tersinggung),
depresi, kecemasan, gangguan konsentrasi, insomnia (sulit tidur).
Tidak semua tanda dan gejala di atas selalu muncul, namun wanita
dikategorikan mengalami sindroma premenstruasijika didapatkan
satu gejala emosi dan satu gejala fisik yang dialami saat
pramenstruasi (6-10 hari menjelang menstruasi) setidaknya dua
siklus berturut-turut, berdampak negatif terhadap aktivitas harian,
dan gejala menghilangsetelah menstruasiberakhir.

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 6


2.3.4 Rangkuman Permasalahan

Menstruasi

Anatomi Fisiologi Histologi

Yang berperan Faktor - faktor


Mekanisme dan Hormon yang
dalam yang
siklus berperan
menstruasi mempengaruhi

2.3.5 Learning Issue


1. Anatomi (organ yang berperan dalam proses menstruasi)?
2. Bagaimana mekanisme mensruasi?
3. Bagaimana siklus menstruasi (overium dan endometrium)?
4. Hormone yang berperan dalam menstrusi?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi menstruasi (penghambat dan
mempercepat)?
6. Histologi dari organ yang berperan terhadap menstruasi?

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 7


2.3.6 Referensi
Sistem reproduksi wanita atau sering disebut sistem genitalia
femina adalah sistem rumit yang memiliki kemampuan dan fungsi
berkaitan erat dengan hampir setiap sistem tubuh lainnya (Valerie C.
Scanlon and Sanders, Tander. 2003). Sistem reproduksi wanita terdiri
dari organ-organ seks internal dan eksternal yang berfungsi dalam
reproduksi keturunan baru. Dalam sistem reproduksi wanita manusia
yang belum matang saat lahir dan berkembang hingga mengalami
pematangan pada masa pubertas untuk dapat menghasilkan gamet, dan
untuk membawa janin ke masa full-term. Organ reproduksi internal
terdapat di dalam rongga abdomen, meliputi sepasang ovarium dan
saluran reproduksi yang terdiri oviduct/tuba falopii, uterus dan vagina.
Organ reproduksi eksternal meliputi mons veneris, klitoris,
vestibulum, sepasang labium mayora dan sepasang labium minora
(Mahadevan, Harold Ellis, Vishy. 2013). Setiap organ organ genitalia
femina menjalankan fungsi khusus yang membedakannya dengan satu
dan yang lainnya. Ini disebabkan oleh jaringan jaringan penyusun
yang terdapat pada tiap organ. Pada organ seks internal maupun
eksternal memiliki jaringan penyusun yang tersusun atas sel sel
khusus (Geneser, F. 1994).
Kondisi fisiologis wanita mengalami perubahan besar pada saat
menginjak masa pubertas. Pubertas didefinisikan sebagai periode
transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi
perubahan fisiologis, somatik, dan konstitusional yang terkait dengan
pengembangan lebih lanjut dari genitalia internal dan eksternal dan
karakteristik seks sekunder. Selama masa transisi ini, thelarche,

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 8


adrenarche, pubarche, peak height velocity (PHV), dan akhirnya
menarche terjadi. Fase yang paling menonjol adalah fase menarche
dimana pada fase ini terjadi siklus seks bulanan atau siklus
menstruasi. Fase ini terjadi tidak terlepas dari pengaruh hormon
hipotalamus-hipofisis. Hormon hormon ini berperan dalam perubahan
berbagai organ selama siklus menstruasi (Mahadevan, Harold Ellis,
Vishy. 2013). Selama siklus menstruasi terjadi, terdapat beberapa
perubahan pada organ organ internal diantaranya ovarium dan
endometrium. Kedua peristiwa ini memiliki siklus yang disebut
sebagai siklus endometrium dan siklus ovarium. Pada siklus bulanan
endometrium terjadi pelapisan uterus yang bekerja melalui tahap
tahap proliferasi endometrium uterus, perubahan sekretoris pada
endometrium, dan deskuamasi endometrium, yang dikenal sebagai
menstruasi. Sementara siklus ovarium menandakan terjadinya
pertumbuhan dan perkembangan ovarium dimana terjadi kondisi
fisiologis perkembangan dan atresia folikel folikel ovarium (Guyton,
AC, Hall, JE. 2008). Fase menarche sendiri dipengaruhi oleh faktor
interna dan eksterna. Faktor faktor ini baik secara langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi sistem neuroendokrin yang dapat
berefek pada cepat atau lambatnya menstruasi terjadi (Mahadevan,
Harold Ellis, Vishy. 2013).

2.3.7 Pembahasan Learning Issue


1. Anatomi (organ yang berperan saat menstruasi)?
Jawab :

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 9


Organ internal dari reproduksi wanita

Vagina
• Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan
belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam
vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan
atau selama melakukan hubungan seksual).
• Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang
sekitar 7,6-10 cm.
• Sepertiga bagian bawah vagina merupakan otot yang
mengontrol garis tengah vagina. Dua pertiga bagian atas vagina
terletak diatas otot tersebut dan mudah teregang.
Serviks (leher rahim)
• Terletak di puncak vagina.
• Merupakan uterus bagian bawah yang membuka ke arah
vagina..
• Selama masa reproduktif, lapisan lendir vagina memiliki
permukaan yang berkerut - kerut.

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 10


• Bentuknya bengkok ke arah depan.
• Sebelum pubertas dan sesudah menopause, lapisan lendir
menjadi licin.
• Merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali
selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel
telur).
• Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan
sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar.
• Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir.
Lendir yang sekresinya sangat banyak dan tebal dan sehinga tidak
dapat ditembus oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya
ovulasi.
• Serviks biasanya Saluran di dalam serviks adalah sempit,
bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat
melewatinya. Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan
meregang sehingga bayi bisa melewatinya.
• Pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah sehingga
sperma bisa menembusnya dan terjadilah pembuahan (fertilisasi).
Selain itu, pada saat ovulasi, kelenjar penghasil lendir di serviks
juga mampu menyimpan sperma yang hidup selama 2-3 hari.
Sperma ini kemudian dapat bergerak ke atas melalui korpus dan
masuk ke tuba falopii untuk membuahi sel telur. Karena itu,
hubungan seksual yang dilakukan dalam waktu 1-2 hari sebelum
ovulasi bisa menyebabkan kehamilan.
Rahim ( Uterus )
• Merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir
dilapisi peritoneum (serosa).dan terletak di puncak vagina.
• Merupakan jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis
diantara kandung kemih dan rektum
• Dinding depan belakang dan atas tertutup peritonium ,
sedangkan bagian bawahnya berhubungan dengan kandung kemih

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 11


• Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas
• Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9
cm
• Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus
(badan rahim).
• Selama proses persalinan, dinding ototnya mengkerut
sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan kemudian ke
vagina.
Ovarium (Indung Telur)
• tersusun atas sepasang dikanan kiri.
• Setiap janin wanita pada usia kehamilan 20 minggu
memiliki 6-7 juta oosit (sel telur yang sedang tumbuh) berupa
Folikel folikel.
• ketika lahir akan memiliki 2 juta oosit. Pada masa puber,
tersisa sebanyak 300.000-400.000 oosit yang mulai mengalami
pematangan menjadi sel telur. Tetapi hanya sekitar 400 sel telur
yang dilepaskan selama masa reproduktif wanita
• Setiap siklus menstruasi dilepaskan 1 telur.
• Ribuan oosit yang tidak mengalami proses pematangan
secara bertahap akan hancur dan akhirnya seluruh sel telur akan
hilang pada masa menopause.
• Sebelum dilepaskan, sel telur tertidur di dalam folikelnya.
• Sel telur yang tidur tidak dapat melakukan proses perbaikan
seluler seperti biasanya, sehingga peluang terjadinya kerusakan
pada sel telur semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya
usia wanita. Karena itu kelainan kromosom maupun kelainan
genetik lebih mungkin terjadi pada wanita yang hamil pada usianya
yang telah lanjut.

2. Bagaimana mekanisme menstruasi


Jawab:

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 12


Siklus menstruasi adalah proses kompleks yang mencakup
sistem reproduktif dan endokrin. Ovarium menghasilkan hormone
steroid, terutama estrogen dan progesterone. Beberapa estrogen
yang berbeda dihasilkan oleh folikel ovarium, yang mengandung
ovum yang sedang berkembang dan oleh sel – sel yang
mengelilinginya. Estrogen ovarium yang paling berpengaruh
adalah estradiol. Estrogen bertanggung jawab terhadap
perkembangan dan pemeliharaan organ-organ reproduktif wanita
dan karakteristik seksual sekunder yang berkaitan dengan wanita
dewasa. Estrogen memainkan peranan penting dalam
perkembangan payudara dan dalam perubahan siklus bulanan
dalam uterus.
Progesterone juga penting dalam mengatur perubahan yang
terjadi dalam uterus selama siklus menstruasi. Hormone ini
disekresi oleh korpus luteum, yang adalah folikel ovarium setelah
melepaskan ovum. Progesterone merupakan hormone yang paling
penting untuk menyiapkan endometrium (membrane mukosa yang
melapisi uterus) untuk implantasi ovum yang telah dibuahi. Jika
terjadi kehamilan, sekresi progesterone berperan penting terhadap
plasenta dan untuk mempertahankan kehamilan yang normal.
Selain itu, progesterone bekerja dengan estrogen menyiapkan
payudara untuk menghasilkan dan mensekresi ASI (Brunner &
Suddarth edisi 8 vol.2 ,2002).     
Proses terjadinya haid berlangsung dengan 4 tahapan yaitu
masa proliferasi, masa ovulasi, masa sekresi dan masa haid. Dalam
proses ovulasi yang memegang peranan penting adalah hubungan
hipotalamus, hipofisis dan ovarium (hypothalamic- pituitary-
ovarium axis). Menurut teori neurohumoral, hipotalamus
mengawasi sekresi hormone gonadotropin oleh adenohipofisis
melalui sekresi neurohormon yang disalurkan ke sel–sel
adenohipofisis lewat sirkulasi portal yang khusus.

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 13


Hipotalamus menghasilkan factor yang telah dapat diisolasi
dan disebut Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) karena
dapat merangsang pelepasan Lutenizing Hormone (LH) dan
Follicle Stimulating Hormone (FSH) dari hipofisis. Pada
hipotalamusterdapat dua pusat, yaitu pusat tonik di bagian
belakang hipotalamus di daerah nucleus arkuatus, dan pusat siklik
di bagian depan hipotalamus di daerah suprakiasmatik. Pusat siklik
mengawasi lonjakan LH (LH-surge) pada pertengahan siklus haid
yang menyebabkan terjadinya ovulasi.          
Fase-fase yang berhubungan dengan efek terhadap uterus
adalah fase menstruasi, Proliferasi, dan sekretori. Fase menstruasi
mulai pada hari pertama dari siklus dan berlangsung 3-6 hari
dengan total darah dan cairan yang keluar bervariasi tetapi
biasanya tidak lebih dari 60 ml. Fase ini diikuti oleh fase proliferasi
(hari ke  6-14) saat lapisan endometrium dan kelenjar serta
pembuluh rahim tumbuh sebagai respons terhadap stimulasi oleh
estrogen. Fase terakhir berupa sekretori (hari ke 14-28) yaitu saat
garis endometrium semakin tebal dan kelenjar uterin mulai
mengeluarkan secret. Fase terakhir ini terutama di atur oleh
progesteron. Menstruasi mempunyai kisaran waktu tiap siklus
sekitar 28-35 hari setiap bulannya. Siklus menstruasi terdiri dari :
a.       Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang
yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang
robek. Dapat juga dikarenakan berhentinya sekresi hormone
estrogen dan progesterone sehingga kandungan hormone dalam
darah menjadi tidak ada
b.      Fase Proliferasi/ Fase Folikuler ditandai dengan menurunnya
hormone progesterone sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk
mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium serta
dapat membuat hormone estrogen di produksi kembali. Sel folikel
berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak dan

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 14


menghasilkan hormone estrogen yang merangsang keluarnya LH
dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekresi FSH tetapi
dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek.
c.       Fase Ovulasi/ Fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang
memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah menstruasi
1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel
akan mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus
luteum berfungsi untuk menghasilkan hormone progesterone yang
berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya
akan pembuluh darah.
d.      Fase Pasca Ovulasi/ Fase Sekresi ditandai dengan corpus
luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi
Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi
hormone estrogen dan progesterone sehingga hipofisis aktif
mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi
progesterone maka penebalan dinding endometrium akan terhenti
sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek.
Terjadilah fase perdarahan atau menstruasi.
Siklus menstruasi terjadi selama masa reproduksi dari masa
pubertas hingga masa menopause sebagai reaksi terhadap variasi –
variasi gerak hormone. Lapisan endometrium (dinding rahim)
berkembang sebagai persiapan untuk implantasi telur yang sudah
dibuahi, dan dalam keadaan tidak hamil lapisan itu akan luruh
dalam bentuk darah melalui vagina. Menopause adalah terhentinya
sedikit demi sedikit dan berakhirnya siklus menstruasi
dihubungkan dengan menipisnya oosit di dalam ovarium dan
akibat turunnya kadar estrogen yang terjadi antara usia 45-50 tahun
(Atikah dan Siti Misaroh, 2009).

3. Bagaimana siklus menstruasi (ovarium dan endometrium)?


Jawab:

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 15


Sikuls menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen
yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim).
Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus
folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi
masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.
1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone)
yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis
mengeluarkan FSH
2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang
dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis
mengeluarkan LH
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat
hipofisis untuk mengeluarkan prolactin
Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh
hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam
ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1 folikel yang
terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1,
dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang
membuat estrogen.
Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis
mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH
maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang
disalurkan hipotalamus ke hipofisis.
Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik
estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin
(FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari
folikel de graaf yang mengandung estrogen.
Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium.
Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai
terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 16


yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH
dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik).
Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada
pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan
mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron.
Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan,
dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau
menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi,
maka korpus luteum tersebut dipertahankan.
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat
itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul
perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar
paling rendah
2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari
ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi
dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk
mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini
endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14
dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut
ovulasi)
3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya
ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi
pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap
untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)
Siklus ovarium :
1. Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja
mematangkan sel telur yang berasal dari 1 folikel kemudian
matang pada pertengahan siklus dan siap untuk proses ovulasi
(pengeluaran sel telur dari indung telur). Waktu rata-rata fase

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 17


folikular pada manusia berkisar 10-14 hari, dan variabilitasnya
mempengaruhi panjang siklus menstruasi keseluruhan
2. Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga
menstruasi dengan jangka waktu rata-rata 14 hari.
Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta
uterus di dalam siklus menstruasi normal:
1. Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon
gonadotropin (FSH, LH) berada pada level yang rendah dan
sudah menurun sejak akhir dari fase luteal siklus sebelumnya
2. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami
peningkatan setelah akhir dari korpus luteum dan
pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini
merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium
3. Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif
pada pengeluaran FSH hipofisis. Hormon LH kemudian
menurun sebagai akibat dari peningkatan level estradiol, tetapi
pada akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat
drastis (respon bifasik)
4. Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor
(penerima) hormon LH yang terdapat pada sel granulosa, dan
dengan rangsangan dari hormon LH, keluarlah hormon
progesterone
5. Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH
terpicu yang menyebabkan terjadinya ovulasi yang muncul 24-
36 jam kemudian. Ovulasi adalah penanda fase transisi dari
fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke luteal
6. Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat
sebelum ovulasi sampai fase pertengahan, dan kemudian
meningkat kembali karena sekresi dari korpus luteum
7. Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan
penanda bahwa sudah terjadi ovulasi

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 18


8. Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama
masa hidup korpus luteum dan kemuadian menurun untuk
mempersiapkan siklus berikutnya.

4. Hormon yang berperan dalam menstruasi?


Jawab:
Sekresi sebagian besar hormon hipofisis anterior diatur oleh
"hormon-hormon pelepas" yang dibentuk di hipotalamus dan
dibawa ke kelenjar hipofisis anterior melalui sistem portal
hipotalamushipofisis. Dalam hal gonadotropin, ada satu hormon
pelepas yang penting, yaitu GnRH. Hormon ini sudah dimurnikan
dan telah terbukti merupakan suatu dekapeptida. Hipotalamus tidak
menyekresi GnRH secara terus-menerus melainkan menyekresi
GnRH secara pulsatil selama 5 sampai 25 menit yang terjadi setiap
1 sampai 2 jam. Aktivitas saraf yang menyebabkan pelepasan
GnRH dengan cara pulsatil terutama terjadi di hipotalamus
mediobasal, khususnya di nukleus arkuatus daerah ini. Oleh karena
itu, diyakini bahwa nukleus arkuatus mengatur sebagian besar
aktivitas seks perempuan, walaupun saraf-saraf yang terletak di
daerah preoptik hipotalamus anterior juga menyekresi GnRH
dalam jumlah yang sedang (Guyton and Hall, 2014).
Fungsi hormon-hormonnya, yaitu:
a. Estrogen
 Efek Estrogen pada Uterus dan Organa Genitalia
Eksterna Perempuan.
Organ-organ seks perempuan berubah dari organ anak
menjadi organ yang dimiliki seorang perempuan dewasa. Ovarium,
tuba fallopi, uterus, dan vagina, semuanya bertambah besar
beberapa kali. Selain itu, genitalia eksterna membesar, dengan
deposisi lemak pada mons pubis dan labia mayora disertai
pembesaran labia minora. Selain itu, estrogen mengubah epitel

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 19


vagina dani tipe kuboid menjadi bertingkat, yang jauh lebih tahan
terhadap trauma dan infeksi daripada epitel sel kuboid sebelum
pubertas.
 Efek Estrogen pada Tuba Fallopi.
Pengaruh estrogen pada mukosa yang melapisi tuba fallopi,
sama seperti efeknya terhadap endometrium uterus. Estrogen
menyebabkan jaringan kelenjar lapisan tersebut berproliferasi, dan
yang penting, estrogen menyebabkan jumlah sel-sel epitel bersilia
yang melapisi tuba fallopi bertambah banyak.
 Efek Estrogen pada Payudara.
Estrogen menyebabkan (1) perkembangan jaringan stroma
payudara, (2) pertumbuhan sistem duktus yang luas, dan (3)
deposit lemak di payudara.
 Efek Estrogen pada Tulang Rangka.
Estrogen menghambat aktivitas osteoklastik di tulang
sehingga merangsang pertumbuhan tulang, tidak sebagian dari efek
ini disebabkan oleh rangsang osteoprotegerin, yang juga
dinamakan faktor penghambat genesis, suatu sitokin yang
menghambat resorpsi tulang.
 Estrogen Sedikit Meningkatkan Penyimpanan
Protein.
Estrogen menyebabkan sedikit peningkatan total protein
tubuh yang terbukti dari adanya keseimbangan nitrogen yang
sedikit positif apabila diberikan estrogen.
 Estrogen Meningkatkan Metabolisme Tubuh dan
Penyimpanan Lemak.
Estrogen sedikit meningkatkan laju metabolisme seluruh
tubuh, tetapi hanya kira-kira sepertiga dari efek peningkatan yang
disebabkan oleh hormon seks lakilaki, yaitu testosteron. Estrogen
juga menyebabkan peningkatan jumlah simpanan lemak dalam
jaringan subkutan.

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 20


 Estrogen Berpengaruh Sedikit pada Distribusi
Rambut.
Estrogen tidak terlalu memengaruhi penyebaran rambut.
Akan tetapi, rambut memang tumbuh di daerah pubis dan aksila
sesudah pubertas. Androgen yang dibentuk dalam jumlah yang
meningkat oleh kelenjar adrenal perempuan setelah pubertas adalah
hormon yang terutama berperan.
 Efek Estrogen pada Kulit.
Estrogen menyebabkan kulit berkembang membentuk
tekstur yang halus dan biasany lembut, namun demikian, kulit
perempuan lebih tebal daripada kulit seorang anak atau kulit
perempuan yang dikastrasi.
 Efek Estrogen pada Keseimbangan Elektrolit.
Estrogen, seperti aldosteron dan beberapa hormon
adrenokorteks lain, dapat menyebabkan terjadinya retensi natrium
dan air oleh tubulus ginjal.
b. Progesteron
 Progesteron Merangsang Berbagai Perubahan
Sekretorik di Uterus.
Sejauh ini fungsi progesteron yang paling penting adalah
untuk meningkatkan perubahan sekretorik pada endometrium
uterus selama paruh terakhir siklus seks bulanan perempuan,
sehingga menyiapkan uterus untuk menerima ovum yang sudah
dibuahi.
 Efek Progesteron pada Tuba Fallopi.
Progesteron juga meningkatkan sekresi pada mukosa yang
melapisi tuba fallopi. Sekresi ini dibutuhkan untuk nutrisi ovum
yang telah dibuahi, dan sedang membelah, saat ovum bergerak
dalam tuba fallopi sebelum berimplantasi.
 Progesteron Merangsang Perkembangan Payudara.

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 21


Progesteron meningkatkan perkembangan lobulus dan
alveoli payudara, mengakibatkan sel-sel alveolar berproliferasi,
membesar, dan menjadi bersifat sekretorik.

5. Apa saja factor yang mempengaruhi menstruasi (penghambat dan


mempercepat)?
Jawab:
a. Ekternal
 Berat Badan
 Pola makan
 Aktivitas berlebihan
 Psikologis
b. Internal
a) Hormon
 Estrogen dan Progesteron (mens cepat)
 LH dan FSH (mens lama)
 Korelasi keduanya juga menyebabkan ketidakteraturan (bisa
cepat dan bisa lama)
b) Kongenital disosders
c) Patologis
 Hipogonadisme (ovarium tidak terbentuk sempurna)
 Amenore (tidak terjadi mens)
 Tumor sel granulosa (mens tidak teratur)

6. Histologi dari organ yang berperas terhadap menstruasi?


Jawab:
Ovarium dibungkus dengan lapisan sel skuamosa yang
disebut epitel germinal. Dibawah epitel germinal terdapat jaringan
ikat padat yang disebut tunika albuginea. Ovarium memiliki
korteks dibagian perifer dan medula dibagian sentral. Pembuluh
darah besar di medula mendistribusikan darah melalui pembuluh
darah yang lebih kecil di korteks ovarium (Mescher, 2011).
Sebagian besar dinding uterus terdiri dari otot polos yang
dinamakan miometrium. Uterus harus mampu untuk membesar

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 22


selama kehamilan. Pembesaran uterus terjadi akibat hipertrofi sel
otot polos miometrium (miosit) dan penambahan miosit baru dari
stem sel yang terdapat dalam jaringan ikat miometrium.Rongga
uterus dilapisi oleh endometrium. Endometrium merupakan organ
target dan kelenjar endokrin. Dibawah pengaruh produksi siklis
hormon ovarium endometrium mengalami perubahan mikroskopik
pada struktur dan fungsi kelenjar (Mescher, 2011).
Serviks adalah bagian bawah uterus yang terdiri dari
endoserviks atau kanalis servikalis , bagian forniks vagina dan
dindig vagina. Kanalis servikalis dilapisi oleh epitel kolumnar
tinggi penghasil mukus yang berbeda dari epitel uterus , yang
bersambungan dengannya. Epitel serviks juga dilapisi oleh kelenjar
serviks tubular bercabang yang meluas membentuk sudut terhadap
kanali servikalis ke dalam lamina propria. Sebagian kelenjar
serviks mungkin tersumbat dan berkembang menjadi kista
glandular kecil. Jaringan ikat di lamina propria serviks lebih
fibrosa daripada di uterus. Pembuluh darah , saraf dan kadang kala
nodulus limfoid ada. Ujung bawah serviks yaitu ostium serviks ,
menonjol ke dalam lumen kanalis vaginalis. Epitel silindris kanalis
servikalis berubah mendadak menjadi epitel berlapis gepeng tidak
bertanduk untuk melapisi vagina di serviks yaitu porsio vagina dan
permukaan luar forniks vagina . Di dasar forniks, epitel serviks
vaginalis berubah menjadi epitel vagina di dinding vagina. Otot
polos di tunika muskularis memanjang ke dalam serviks tetapi
tidak sepadat otot di korpus uterus (Eroschenko, 2012).
Mukosa vagina tidak rata dan memperlihatkan banyak plika
mukosa . Epitel permukaan kanalis vaginalis adalah epitel berlapis
gepeng tanpa lapisan tanduk. Papilla jaringan ikat di bawahnya
tampak menonjol dan membentuk identasi epitel. Lamina propria
mengandung jaringan ikat padat tidak teratur dengan serat elastik
yang meluas ke dalam tunika muskularis berupa serat intertisiel .

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 23


Jaringan limfoid difus, nodulus limfoid dan pembuluh darah kecil
terdapat dalam lamina propria. Tunika mskularis dinding vagina
terutama terdiri dari berkas longitudinal dan berkas oblik otot
polos. Berkas transversal otot polos jauh lebih sedikit tetapi lebih
sering ditemukan di lapisan dalam . Jaringan ikat intertisial kaya
serat elastik. Pembuluh darah dan berkas saraf banyak ditemukan
di tunika adventisia. (Eroschenko, 2012).

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
  
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan, bahwa menstruasi atau haid
merupakan pendarahan yang terjadi karena pelepasan dinding uterus dari
vagina yang terjadi secara terus-menerus secara periodic dan siklik yang
disebabkan karena pelepasan (deskuamasi) endometrium akibat hormon
ovarium (esterogen dan progesteron) yang mengalami penurunan, terutama
progesteron, yang biasanya di mulai sekitar 14 hari setelah ovulasi, dimana
dalam satu siklus menstruasi atau haid dapat terjadi dua siklus yang berbeda
dan berlangsung secara bersamaan yaitu siklus ovarium dan siklus
endometrium. Siklus ovarium terjadi dalam dua fase utama yaitu fase

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 24


folikular yang ditandai dengan pembentukkan folikel matang (folikel de
graaf) dan fase luteal yang ditandai dengan adanya korpus luteum.
Sedangkan, siklus endometrium terjadi melalui tiga tahapan yaitu fase
proliferasi yang terjadi sebelum tahap ovulasi dan dibawah pengaruh hormon
estrrogen, fase sekretorik oleh hormon progesteron yang terjadi setelah
proses ovulasi, dan fase deskuamasi (pelepasan) endometrium atau yang
disebut sebagai fase menstruasi.
Dimana dalam terjadi nya siklus menstruasi ini dipengaruhi beberapa
hormon yaitu estrogen, progesteron, LH, dan FSH yang disekresikan oleh
hipofisis anterior di bawah pengaruh atau perintah dari hipotalamus, dan
disamping itu cepat lambatnya menstruasi ini juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu faktor interna ( faktor enzim – enzim, faktor vascular, faktor
psikologis, dan faktor biologis yang meliputi hormonal dan gizi) dan faktor
eksternal ( faktor lingkungan dan faktor sosial budaya).

DAFTAR PUSTAKA

Endang Triyanto. Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan, Jalan Medika -


Purwokerto
diFiore. 2014. Atlas Histologi dengan Kolerasi Fungsional. Edisi 11. EGC
Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
Guyton Dan Hall. 2014. Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Elsevier. Jakarta.
Histologi Leeson and Leeson (terjemahan), Edisi V, EGC, Jakarta, hal 427-450
Jurnal pengalaman masa pubertas remaja studi fenomenologi di purwokerto
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Penuntun Praktikum Histologi, Fakultas Kedokteran UI, hal 136-141.
Sobbota. 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Edisi 23. EEG Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta.
Sherwood, LZ. 2014. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8. EEG Penerbit
Buku Kedokteran. Jakarta

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 25


Churchill Livingstone, Edinburgh, text and colour atlas, 4th edition, London, pp.
286- 309.
Wylie, Linda. 2010 . Esensial Anatomi Dan Fisiologi  Dalam Asuhan Maternitas.
Edisi Kedua . Jakarta . EGC
<http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/103/109>

LBM 6 “GADIS YANG GELISAH”| 26

Anda mungkin juga menyukai